BAHAYA LGBT DAN ANTISIPASINYA OLEH: DUSKI SAMAD. Ketua MUI Kota Padang

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh : DUSKI SAMAD. Ketua MUI Kota Padang

MENCINTAI SESAMA JENIS

Tauhid Yang Pertama dan Utama

HOMOSEKSUAL, GAY, DAN LESBIAN DALAM PERSPEKTIF AL-QUR AN. 1 Oleh: Dr. Faizah Ali Syobromalisi, MA.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia sebagai individu yang kompleks memiliki orientasi

NOMOR : U-287 TAHUN Bismillahirohmanirohimi. Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah : MENIMBANG :

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.6 Nabi Ibrahim AS., Nabi Ismail AS., Nabi Luth AS., dan Nabi Ishaq AS.

E٤٢ J٣٣ W F : :

Standar Kompetensi : 3. Membiasakan perilaku terpuji.

BAB I PENDAHULUAN. Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Hal tersebut dipicu oleh

BAB I PENDAHULUAN. pertama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. Istilah ini menyangkut hal-hal pribadi dan dipengaruhi oleh banyak aspek kehidupan

Bahaya Zina dan Sebab Pengantarnya

Melindungi Bangsa Dari Dosa Warisan Kaum Nabi Luth

BAB I PENDAHULUAN. mengakses informasi yang menjadi topik pemberitaan media massa. Dengan kebebasan dan kemudahannya, media massa menjadi alternatif

BAB I PENDAHULUAN. mulia.manusia diciptakan sebaik-baik bentuk dan diberikan perlengkapan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG LARANGAN MAKSIAT DALAM KABUPATEN MUSI BANYUASIN

PANDANGAN ISLAM TENTANG HAK KESEHATAN SEKSUAL DAN REPRODUKSI. Oleh: Duski Samad. Ketua MUI Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN. Sudah menjadi kodratnya manusia diciptakan berpasang-pasangan antara lakilaki

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Oleh: Hafidz Abdurrahman

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya,

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 23 TAHUN 2006 T E N T A N G PEMBERANTASAN MAKSIAT

BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN PERNIKAHAN WANITA HAMIL DI LUAR NIKAH DI KUA KECAMATAN CERME KABUPATEN GRESIK

HOMOSEKS Dosa yang Lebih Besar Dari Zina

Oleh: Hafidz Abdurrahman

Hukum Onani. Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah Syaikh Muhammad al-utsaimin rahimahullah


*** Tunaikanlah Amanah

II. TINJAUAN PUSTAKA. dimana keturunan tersebut secara biologis berasal dari sel telur laki-laki yang kemudian

Apakah Kawin Kontrak Itu?

Bagaimana tanggapan Anda dengan digelarnya Pekan Kondom Nasional?

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

TAHUN BARU 2016, CEGAH GADAI MORAL. Oleh: Duski Samad. Ketua MUI Kota Padang

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP PELAKSANAAN CUTI BERSYARAT DI RUTAN MEDAENG MENURUT UU NO. 12 TENTANG PEMASYARAKATAN

BAB IV HASIL ANALISIS PERKAWINAN SESAMA JENIS BERDASARKAN HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM. A. Faktor Faktor Penyebab Perkawinan Sesama Jenis

Opini Edisi 5 : Tentang Seksualitas: Masyarakat Sering Menggunakan Standar Ganda

Janganlah Berlaku Zalim

BAB III KERANGKA TEORITIS. serangkaian kebiasaan dan nilai-nilai dari satu generasi kepada generasi

LGBT Dari Sudut Pandang Alkitab. Pdm. Antonius Sitompul

Munakahat ZULKIFLI, MA

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN MAKSIAT

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang kita ketahui, masalah penyimpangan sosial sedang marak terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam diri manusia selalu terdapat ketidak puasan, oleh sebab itu ia akan

BAB V PENUTUP. mengambil kesimpulan bahwa:

BAB 1 : PENDAHULUAN. dibutuhkan oleh manusia. Menurut World Health Organization (WHO) sehat itu

BAB I PENDAHULUAN. penerima pesan atau yang biasa disebut dengan komunikan.manusia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. homoseksual atau dikenal sebagai gay dan lesbian masih kontroversial.

MENCEGAH KEJAHATAN SEKSUAL [1] OLEH: Prof. Dr. Duski Samad, M.Ag. Guru Besar FTK IAIN IB Padang

BAB III PANDANGAN KYAI DI JOMBANG TENTANG HUKUMAN BAGI PELAKU MAIRIL DAN SEMPET. A. Deskriptif Perilaku Mairil dan Sempet Dikalangan Santri

Istiqomah. Khutbah Pertama:

BAB I PENDAHULUAN. oleh kehendak hawa nafsu di luar ketentuan hukum Islam dan melanggar

I. PENDAHULUAN. Pada dasarnya sebagai manusia, kita membutuhkan untuk dapat berinteraksi

BAB III SANKSI BAGI PELAKU PERZINAAN DALAM PASAL 284 KUHP PERSPEKTIF HUKUM PIDANA ISLAM

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM DAN HUKUM POSITIF TERHADAP PEMALSUAN MEREK SEPATU DI KELURAHAN BLIMBINGSARI SOOKO MOJOKERTO

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 57 Tahun 2014 Tentang LESBIAN, GAY, SODOMI, DAN PENCABULAN

BAB I PENDAHULUAN. di beberapa negara di dunia beberapa waktu lalu. LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual and

BAB I PENDAHULUAN. kebathilan. Untuk mengungkap petunjuk dan penjelasan dari al-qur a>n, telah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sejak diciptakannya manusia pertama yang dikenal dengan Adam dan

APAKAH ITU MAHRAM. Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda:

Budaya Perilaku Menyimpang Lesbian,Gay,Biseksual dan Transgender(LGBT)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam konteks Indonesia, anak adalah penerus cita-cita perjuangan suatu

Faedah Kisah-kisah Qur ani FAEDAH KISAH-KISAH QUR ANI

BAB IV ANALISIS YURUDIS TERHADAP KEBIJAKAN KEPALA DESA YANG MENAMBAH USIA NIKAH BAGI CALON SUAMI ISTRI YANG BELUM

Menahan Amarah. Menahan Marah. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, ????????????????????????????????????????????

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR 19 TAHUN 2006 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN MAKSIAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ISLAM RAMAH DAN MULIAKAN PEREMPUAN. Oleh: DUSKI SAMAD. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Imam Bonjol

Suap Mengundang Laknat

Takwa dan Keutamaannya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tuhan menciptakan jenis manusia menjadi dua yaitu pria dan wanita.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia adalah makhluk ciptaan Allah. Ia dan alam semesta terjadi

ASAS HIDUP TAKWA Oleh Nurcholish Madjid

BAB V PENUTUP. dalam buku At Tarbiyah al jinsiyyah lil athfal wa al balighin maka dapat. 1. Konsep pendidikan seks dalam islam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dengan makhluk hidup lainya. Manusia memiliki kecenderungan seksual

Surat Untuk Kaum Muslimin

Assalamu alaikum wr. wb.

SEJARAH SINGKAT LGBT DI INDONESIA

Pendukung dan Penghalang dari Taubat

RAPOR MERAH KAUM FEMINIS Kritik atas Relativitas Tafsir Feminisme terhadap Al-Quran. Nunuy Nurjanah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam adalah Agama yang ditetapkan Allah SWT untuk manusia, segala

BAB I PENDAHULUAN. kalangan manusia, tetapi juga terjadi pada tumbuhan maupun hewan. Perkawinan

PERKAWINAN SEJENIS. Tugas ke-2. Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Hukum Islam I. dari Bunyamin, Drs., M. H. Disusun oleh:

Saat ini masyarakat mengalami depresi sosial skala tinggi. Depresi ini lahir karena tidak ada pegangan hidup.

BAB V PENUTUP. perkawinan yang pantang oleh adat. Di Kenagarian Sungai Talang yang menjadi

BAB IV ANALISA. dalam jenis paguyuban atau gemeinschaft, tepatnya paguyuban karena solidaritas.

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Kultum Ramadhan: Menjalin Cinta Abadi Dalam Rumah Tangga

AL-QUR AN MERAWAT BATIN. Oleh: Duski Samad. Ketua MUI Kota Padang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PERILAKU SADISME DAN MASOKISME DALAM HUBUNGAN SUAMI ISTRI

Kewajiban berdakwah. Dalil Kewajiban Dakwah

Dan kemarahan itu sering menimbulkan perkara-perkara negatif, berupa perkataan maupun perbuatan yang haram.

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

KESEHATAN REPRODUKSI DAN PERENCANAAN KELUARGA MENURUT FIQH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

HUBUNGAN PERSEPSI MAHASISWA TENTANG LGBT DENGAN STIGMA LGBT PADA MAHASISWA KEBIDANAN SEMESTER IV DI UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. atau keinginan yang kuat tentang perubahan-perubahan yang terjadi pada

Transkripsi:

BAHAYA LGBT DAN ANTISIPASINYA OLEH: DUSKI SAMAD Ketua MUI Kota Padang Fenomena global tidak saja berkaitan dengan kecepatan alat transportasi, kemewahan akomodasi berupa hotel, bonggalow, tempat wisata dan penginapan dan kecanggihan tekhnologi handphone, webset, email, WA, twitter, akan tetapi juga berhubungan dengan lalu lintas opini, pendapat, informasi yang membentuk budaya dan peradaban umat manusia. Budaya dan kebiasaan hidup yang berlaku dan dianggap biasa di satu negara, dengan mudah dapat dikenal dan diikuti oleh penduduk negeri lain. Tanpa harus mempertimbangkan sesuai atau tidak dengan budaya dan keadaban mereka sendiri. Dalam wacana di media sosial dan media mainstrem sudah banyak diulas tentang empat jenis prilaku menyimpang yang seolah-olahnya, atau setidaknya diopinikan sebagai suatu yang harus diberikan perlindungan. Keempat jenis prilaku itu disingkat dengan istilah LGBT. (L) Lesbian, adalah perempuan yang menyukai, menyenangi dan mencintai sesama perempuan pula. Gay (G) adalah mereka yang berjenis kelamin laki-laki yang mencintai laki-laki pula. Biseksual (B), adalah laki yang mereka seperti normalnya punya isteri dan bersamaan dengan itu ia suka pada sama jenis, laki-laki. Transgender (T) adalah mereka melakukan perubahan jenis kelamin, dari laki-laki ke perempuan atau sebaliknya. Penyakit sosial LGBT yang mulai menyintuh lapisan bawah masyarakat sudah menjadi masalah sosial, ketika ia menjadi hal yang biasa dan dianggap wajar baik oleh mereka yang mengidap penyakit penyimpangan seksual itu ataupun oleh masyarakat yang sehat. Dalam berbagai komentar yang sering diungkap oleh media satu perkataan yang sangat populer di kalangan para kaum homo: Saya juga tidak mau seperti ini, bagaimana lagi? Ini sudah takdir tuhan!. Padahal dalam masyarakat 20 tahun yang lalu, di Indonesia, seseorang yang mempunyai kelainan seksual seperti ini tak pernah berani menampakkan diri. Sekarang, 1 / 5

seorang gay bisa menjadi artis, politisi, dan lainnya. PANDANGAN ISLAM TERHADAP LGBT Dalam Islam secara jelas diungkap tentang prilaku seksual menyimpang yang diyakini penyebab datang azab dan kemurkaan Allah SWT. Secara tegas disebutkan bahwa salah satu bentuk penyimpangan itu adalah liwath (homoseksual). Liwath (homo seksual) adalah hubungan antara sesama jenis (laki-laki dengan laki-laki), sedangkan hubungan antara wanita dengan wanita disebut lesbian. Homo seksual adalah salah satu penyelewengan seksual, karena menyalahi sunnah Allah, dan menyalahi fitrah makhluk ciptaan-nya. Lebih kurang empat belas abad yang lalu, Al Qur an telah memperingatkan umat manusia ini, supaya tidak mengulangi peristiwa kaum Nabi Luth. Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (Hud: 82-83). Al-qur an tidak saja menyebutkan zalim terhadap pelaku homo seksual, lebih dari nyata lagi dikatakan sebagai perbuatan yang melampaui batas. Allah berfirman, artinya: Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan istri-istri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas. (Asy Syu ara: 165-166). Kepastian terhadap haram dan dilarangnya perbuatan homo dan sejenis diperkuat lebih tegas. Allah berfirman, artinya: Dan telah kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik. (Al Anbiya: 74). Dalam hadis diriwayatkan pula bahwa setelah Rasulullah menerima wahyu tentang berita kaum Luth penginap penyakit penyimpangan seksual homo, yang akhirnya mendapat kutukan dari Allah dan merasakan azab yang diturunkan-nya, maka beliau merasa khawatir sekiranya peristiwa itu terulang kembali kepada ummat di masa beliau dan sesudah nya. Rasulullah bersabda: Sesu atu yang paling aku takuti terjadi atas kalian adalah perbuatan kaum Luth dan dilaknat orang yang memperbuat seperti perbuatan mereka itu, Nabi mengulangnya sampai tiga kali: Allah melaknat orang yang berbuat seperti perbuatan kaum Luth; Allah melaknat orang yang berbuat seperti perbuatan kaum Luth; Allah melaknat orang yang berbuat seperti perbuatan kaum Luth, (HR. 2 / 5

Ibnu Majah, Tirmidzi dan Al Hakim). Dalam dialog tentang antipasi LGBT dan Kawin sejenis di RRI Padang, Rabu, 21 Oktober 2015, penulis (Ketua MUI Kota Padang) dan H. Sukriadi Syukur, Pengamat Sosial Padang yang diminta menjadi narasumber, ditegaskan bahwa perbicangan tentang LGBT dan perkawinan sejenis hukumnya dalam Islam sudah final, haram dan melawan fitrah. Kelompok yang berusaha memberikan kesempatan dan peluang untuk eksisnya kaum LGBT adalah bahagian masyarakat yang sudah sakit dan melawan naturnya sendiri. Sepanjang yang penulis amati argumen yang dipakai oleh mereka memberi peluang pada LGBT, tidak lebih dari retorika dan permainan kata belaka, tidak ada yang subtansial. Perbuatan penyimpangan seksual, LGBT, ini dapat terjadi karena bawaan lahir dan yang lebih dominan itu adalah konstruksi dan dukungan sosial. Berkaitan dengan bawaan lahir, tugas orang tua, lingkungan dan masyarakat adalah membimbing mereka untuk sehat, sesuai menurut norma kehidupan. Sedangkan adanya dukungan sosial yang memungkin mereka menampakkan diri atau melakukan kegiatannya yang menyimpang patut sekali dikritisi dan dicegah secara bersama. Pemulihan dan pengembalian mereka kepada jalur normal diperlukan terapi, bisa melalui bimbingan psikolog, tokoh agama dan dukungan lingkungan sosial. Memetakan faktor penyebab, merumuskan langkah-langkah bagaimana menangkal prilaku menyimpang dan memcermati dampak negatifnya yang dibawa LGBT adalah upaya strategis yang harus dilakukan oleh orang tua, lingkungan dan pemerintah. Memperkuat dukungan sosial agar anggota masyarakat dapat mendampingi individu yang mengidap penyakit kejiwaan LGBT, meluruskan pola pikiran, menyadarkan mereka agar bertindak dan berprilaku secara wajar adalah usaha kolektif yang bisa dilakukan untuk mencegah merebaknya penyakit LGBT. Patut semua anggota masyarakat mewaspadai mereka yang terjangkit LGBT jangan sampai termakan dan terprovokasi oleh pengaruh media asing yang mendorong mereka melakukan perkawinan sejenis. Pelampiasan nafsu sejenis diyakini mendatangkan akibat penyakit AIDS dan jenis penyakit mematikan lainnya. ANTISIPASI PERKAWINAN SEJENIS. 3 / 5

Wacana dan aktivitas lanjutan yang mencemaskan dari LGBT adalah perkawinan sejenis. Kawin sejenis, apakah laki-laki dengan laki-laki ataupun perempuan sesama perempuan adalah prilaku menyimpang yang sangat berbahaya bagi kehidupan disamping dilarang agama. Secara logika dapat dikatakan efek yang dibawa oleh perkawinan sejenis pastilah tidak baik bagi generasi muda. Jiwa sehat dan pikiran cerdas pasti tidak suka prilaku menyimpang itu. Walaupun dalam pandangan masyarakat tertentu bahwa LGBT adalah bawaan lahir, namun ia adalah penyakit yang harus diobati jangan diberi kanal. Mendidik mereka agar menghindari keadaan yang memungkin prilaku menyimpang terlaksana, mengingatkan mereka agar jangan mencoba-coba, jangan dibiasakan bergaul sesama mereka yang prilakunya sama, artinya kontrol sosial adalah cara efektif untuk melindungi mereka dari perbuatan tercela itu. Memperhatikan luasnya informasi yang memungkinkan berperannya LGBT dan kawin sejenis seperti bebasnya menjual alat bantu sex, penis, vagina da boneka, maka siapapun bertanggung jawab untuk mencegahnya. Disadari bahwa masyarakat moderen yang cendrung permisif, perlu dilakukan penguatan nilai-nilai agama, moral dan penguatan adat, sosial dan budaya, bagi masyarakat Minangkabau, revitalisasi adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah (ABSSBK). Penyimpangan sosial, sodomi anak-anak, kejahatan pedopilia yang marak akhir-akhir ini dipastikan ada kaitannya dengan permisifnya masyarakat terhadap kelompok LGBT ini. Konsistensi pemerintah dalam melakukan penegakkan PERDA anti maksiat dan PERDA penanggulangan dan pemberantasan AIDS dan peraturan lain yang terkait dengan penegakkan ketertiban sosial adalah cara efektif untuk meminimalisir pengaruh LGBT atau antisipasi kawin sejenisnya. Pernyataan, sikap antipati dan ketidaksetujuan masyarakat terhadap LGBT dan kawin sejenis menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah segera membuat Peraturan Daerah yang mencegah LGBT dan kawin sejenis. Kalangan cendikiawan diminta untuk melakukan pelurusan terhadap standar HAM, tidak seperti yang dikemukakan Barat yang sekuler, tetapi juga HAM dengan melihatnya dari aspek agama, adat, budaya dan hukum nasional. Melakukan penyadaran, edukatif, persuasif dan kalau sudah tiba waktunya dilakukan represif, tentu diperlukan payung hukum dan kesamaan pandangan masyarakat. Opini yang sama, tindakan tegas terhadap prilaku menyimpang yang dilakukan LKBT atau adanya upaya untuk memboleh dukungan terhadap kawin sejenis adalah agenda kolektif semua elemen umat dan masyarakat bangsa. 4 / 5

Dari aspek pendidikan upaya strategis yang dapat dilakukan untuk mengembali prilaku menyimpang ke arah yang normal dan mencegah adanya dukungan terhadap kawin sejenis dapat dilakukan secara simultan 4 (empat) program. Pertama memperluas jaringan pendidikan (Tarbiyah), edukasi baik dalam bentuk promotion action, preventif, kurarif, persuasif. Kedua, melalui pembinaan ( Tahzib ), pembinaan berkelanjutan baik dalam benyuk konsultasi, edukasi maupun membina mereka melalui Panti Rehabilitasi. Ketiga, penetapan sanksi sosial dan mempermalukan mereka ditengah masyarakat ( Ta zir ). Keempat pemenjaraan ( Ta kib ), penegakkan hukum yang pasti tentu dengan landasan hukum yang pasti pula. Akhirnya dapat ditegaskan bahwa nilai agama, norma kemanusiaa, hukum adat dan sosial tidak dapat membenarkannya atau tidak memberikan pengakuan pada LGBT dan kawin sejenis. Semoga anak bangsa menjadi pilar penegak kebaikan bagi keberlangsungan kehidupan umat manusia. Ds. 21102015. Ed.En. 5 / 5