BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. A. Sejarah berdirinya Pesantren Millinium Raudhatul Jannah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. anak pun dijelaskan bahwa diantaranya yakni mendapatkan hak pendidikan.

BAB V ANALISIS DATA. Dari berbagai upaya penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan

BAB II PONDOK PESANTREN METAL MOESLIM AL-HIDAYAH. 1. Latar belakang berdiri pondok pesantren

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMINAN PERSALINAN OLEH BIDAN PRAKTIK DI DESA TENGGULUNAN KABUPATEN SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat hidup, tumbuh,

BAB III PERANAN YAYASAN AL-IKHLAS TERHADAP ANAK YATIM PIATU, FAKIR MISKIN DAN JANDA MISKIN

BAB I PENDAHULUAN. panti tidak terdaftar yang mengasuh sampai setengah juta anak. Pemerintah

BAB II RIWAYAT HIDUP KH. ALI MAS UD

PROPOSAL Waqaf Pembebasan Tempat Tinggal Panti Yatim dan Dhuafa Daarul Adzkar

BAB I PENDAHULUAN. dengan keluarga utuh serta mendapatkan kasih sayang serta bimbingan dari orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. Manusia memerlukan mitra untuk mengembangkan kehidupan yang layak bagi

Sofie Egita Vermalia Sri Ayu Dinda Lestari, Lestari Dyah Ningtyas, Weka Nastiti Prana.

BAB IV DAMPAK POSITIF DARI PEMBANGUNAN YAYASAN PONDOK PESANTREN AHLUS-SHOFA WAL-WAFA

PELAYANAN SOSIAL TERHADAP BALITA TERLANTAR DI UPT PELAYANAN SOSIAL ASUHAN BALITA SIDOARJO DINAS SOSIAL PROVINSI JAWA TIMUR

QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PERLINDUNGAN ANAK TERLANTAR

BAB IV GAMBARAN UMUM PANTI ASUHAN AL HIKMAH WONOSARI NGALIYAN SEMARANG

--Raudhatul Muna-- Nama Pondok Pesantren Raudhatul Muna

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2000 TENTANG PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN KARENA WARIS DAN HIBAH WASIAT

BUKA PUASA & BaKTI SOSIAL UNITED INDONESIA SEMARANG BERSAMA AL BISYRI, SEMARANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT. ANDALAN MITRA PRESTASI (CABANG TANJUNG BALAI KARIMUN)

BAB I PENDAHULUAN. (punishment) sebagai ganjaran atau balasan terhadap ketidakpatuhan agar

BAB V PROFIL KELEMBAGAAN DAN PENYELENGGARAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PERDESAAN (PNPM MP) DESA KEMANG

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN PENGELOLAAN DANA SOSIAL PADA YAYASAN AL-JIHAD SURABAYA

PP 35/1997, PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN KARENA HIBAH WASIAT

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pesantren ada beberapa hal yang menjadi kendala

BAB I PENDAHULUAN. santri yang dengan awalan pe didepan dan akhiran an berarti tempat tinggal para

BAB I PENDAHULUAN. Dakwah Islamiyah merupakan suatu kegiatan yang bersifat menyeru,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Panti Asuhan Al Akbar Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah keterbatasan dari teori awal adalah ambiguitas tentang proses pengaruh. Sedangkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kekalahan jepang oleh sekutu memberikan kesempatan bagi kita untuk

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2000 TENTANG PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN KARENA WARIS DAN HIBAH WASIAT

---Darul Mu allimin---

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pertumbuhannya, anak memerlukan perlindungan, kasih sayang

BAB I PENDAHULUAN. manusia, karena berkaitan dengan hubungan kita kepada Allah dan hubungan

2. BAB II TINJAUAN UMUM

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB IV ANALISA TERHADAP PENERAPAN FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAKWAH DI PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA

3.1. Gambaran Umum Padepokan Anggur Ijo Ngaliyan Semarang. sebagai sarana untuk membantu individu yang bermasalah dalam kehidupan

Kring...kring...kring...pukul menunjukkan waktu 05:45 WIB.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

BAB IV PANDANGAN MASYARAKAT TERHADAP PERKEMBANGAN SHOLAWAT WAHIDIYAH PADA MASA KH. ABDUL LATIF MADJID

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III PENDELEGASIAN PENGELOLAAN WAKAF DI PONDOK PESANTREN AL-MA UNAH CIREBON. A. Profil Pondok Pesantren al-ma unah Cirebon

BAB IV DISKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Yayasan Al Mubarok Al Fath, Tegal Sumedang, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

Potret Sisikmelik Kabupaten Pekalongan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 8 TAHUN 2004 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL,PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEREMPUAN

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER ANAK DALAM KITAB AKHLAK LIL BANIN JUZ I DI PONDOK

BAB III PRAKTEK HIBAH SEBAGAI PENGGANTI KEWARISAN BAGI ANAK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN DI DESA PETAONAN

BAB III PROFIL PANTI ASUHAN YATIM PIATU BAITUS SALAM KOTA SEMARANG JAWA TENGAH. jalan Purwomukti Barat V Rt.08/Rw.01 Pedurungan Lor Kota Semarang

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

BAB I PENDAHULUAN. tua dapat setelah adanya pernikahan.keinginan mempunyai anak bagi setiap

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

BLUSUKAN SANG KHALIFAH ADIL UMAR BIN KHATTAB

BAB I PENDAHULUAN. 34, disebutkan pada ayat 1 bahwa Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara

BAB III DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN DAN SISTEM PINJAM MEMINJAM UANG DENGAN BERAS DI DESA SAMBONG GEDE MERAK URAK TUBAN

Proposal Pembangunan Asrama - Sekolah Yatim dan Dhu afa Ulul Azmi

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA JAMBI dan WALIKOTA JAMBI M E M U T U S K A N :

BAB III DISKRIPSI ANAK HASIL PEMERKOSAAN AYAH TERHADAP ANAK KANDUNG DI KELURAHAN WIYUNG KECAMATAN WIYUNG KOTA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. bahwa mereka adalah milik seseorang atau keluarga serta diakui keberadaannya.

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2017 TENTANG PELAKSANAAN PENGASUHAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa yang penting dalam kehidupan seseorang,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Panti Sosial Asuhan Anak adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1997 TENTANG PENGADILAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

11. Apakah fasilitas mandi yang disediakan oleh Panti memadai? a. Memadai b. Tidak memadai

Telah terdaftar di DEPKEU RI, No : LEM 44 / WP.J 17 / KP 203 / 008. Dengan menempati lahan sewa seluas 6 Are (600 m2), yang berlokasi di :

ANGGARAN DASAR (AD) BADAN SOSIAL PEDULI UMAT (BSPU)

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat

Dayah Nurul Hikmah Al-Aziziyah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB V PENUTUP. Setelah diuraikan bab dari penelitian lapangan tentang SEJARAH PERKEMBANGAN JAMAAH MANAQIB SYAIKH ABDUL QODIR

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

Sabda Pembuka. Bengkel Sabda Foundation

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 1997 TENTANG PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN KARENA HIBAH WASIAT

BAB III SETTING WILAYAH PENELITIAN. 1. Latar Belakang Berdirinya MTs Nurul Hilal Senuro

Anggaran Dasar dan Angaran Rumah Tangga (AD/ART) Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Husna. Wetar Copper Project

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 111 TAHUN 2000 TENTANG PENGENAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN KARENA WARIS DAN HIBAH WASIAT

PANTI ASUHAN AL-HIDAYAH PADANG PROPOSAL BANTUAN DANA MENGHADAPI LEBARAN 1436 H DAN TAHUN AJARAN BARU 2015/2016

PROPOSAL TOUR MUHIBBAH 2016 KE SURABAYA (Mengenal Kota Pahlawan) PESANTREN KHUSUS YATIM A S S Y A F I I Y A H

HUBUNGAN ANTAR GENERASI

BAB I PENDAHULUAN. orang yang berhasil di Masyarakat. Keluarga terdiri dari ayah ibu dan

Hingga akhirnya, hadirlah Kala yang saat ini menjadi sahabat terbaikku. Kala, yang tengah duduk di sampingku. Bagaimana ujian pendadaranmu tadi?

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB I PENDAHULUAN. harus berhadapan langsung dengan zaman modern. dilepas dari kehidupan manusia. Islam juga mewajibkan kepada manusia

Kalender Doa Proyek Hana Januari 2015

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisiologis: makan, minum, kebutuhan rasa aman, rasa kasih sayang,

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN. gambaran pengalaman psikososial remaja yang tinggal di panti asuhan.

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

Kiprah Edisi 17: Menggalang Solidaritas Melalui Forum Selapanan. Ditulis oleh Titik Rahmawati & Ulfah Mutia Hizma Jumat, 03 Juli :12 -

PROPOSAL PEMBANGUNAN MASJID AL QOYYIMAH

BAB I PENDAHULUAN. Pendefinisian manusia dinyatakan Allah Swt. dalam Al-Qur an dengan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi dalam suatu dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai satu atau. lebih, sehingga terjadi interaksi antar individu.

Permohonan Donatur Untuk Santunan Anak Yatim Dan Jompo

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

Transkripsi:

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN A. Sejarah berdirinya Pesantren Millinium Raudhatul Jannah Beberapa nama-nama tokoh dunia seperti Soekarno, Soeharto, Habibie, Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY, Prabowo, Wiranto, Jusuf kalla, Obama, Yaser Arafat, Mandela, Benazir, dan lain-lainnya dipanggil satu persatu oleh pria bernama Muhammad Choirul Sholeh Effendie yang kerap dipanggil Gus Mad. Tokoh-tokoh dunia tersebut tak lain adalah penamaan yang diberikan pria asli Sidoarjo ini kepada anak-anak yatim piatu, dhuafa, dan bayi terlantar yang diasuhnya di pondok Pesantren Millinium Roudhotul Jannah, jalan raya tenggulunan, Candi, Sidoarjo, Jawa Timur. Beberapa anak asuh di pesantren ini, oleh Gus Mad diberi nama-nama yang sama dengan nama tokoh-tokoh dunia dengan harapan kelak dewasanya anak-anak tersebut akan berpengaruh pada kemajuan dunia. Pondok Pesantren Millinium Raudhatul Jannah di Candi-Sidoarjo adalah Pondok Pesantren panti asuhan tertua yang ada di Candi-Sidoarjo dan didirikan oleh Muhammad Khoirul Sholeh Efendi (Gus Mad). Pondok Pesantren Millinium ini berdiri sejak tahun 1989.Saat Gus Mad keluar dari SMA, beliau mendirikan panggung seperti gubuk yang berukuran 3 x 4 m dan dinamakan oleh beliau 63

64 dengan istilah panggung sholawat. Sejak tahun 2009 panggung tersebut diganti sampai menjadi Pondok Millinium ini. Ponpes ini dikenal masyarakat luas sebagai pondok pesantren yang mengasuh bayi-bayi terlantar, anak yatim dan kaum dhu afa. Berbagai cerita ironi muncul tentang asal muasal puluhan bayi itu. Bayi-bayi yang ditampung di ponpes asuhan Gus Mad ini, merupakan bayi-bayi tidak dikehendaki kehadirannya. Choirul atau akrab dipanggil Gus Mad adalah ayah dari bayi-bayi yang masih lucu tersebut. Sebagai ayah, tentu saja ia orang yang paling bertanggung jawab terhadap bayi-bayi tersebut. Mulai dari menyediakan kebutuhan makan, sandang, papan, dan pendidikan.setiap hari tanpa kenal waktu Gus Mad dibantu sang istri Ayu Inayatul Jalilah, dan beberapa santri dewasa merawat dan mendidik mereka. Sekitar 30 persen santri Ponpes Millinium ini lahir dari bumi, artinya sejak lahir ia sudah tahu siapa ibu dan ayahnya meskipun akhirnya oleh orang tuanya dititipkan di sini. Sedangkan 70 persen lainnya adalah mereka terlahir dari langit. Artinya sejak lahir mereka tidak tahu siapa orang tuanya, siapa keluarganya, dan yang mereka tahu hanyalah diciptakan oleh Tuhan. Untuk urusan pembiayaan penghidupan anak asuhnya yang berjumlah berkisar 220 anak balita yatim piatu atau bayi terlantar, Gus Mad hanya pasrah kepada Allah SWT. Di samping itu masalah pendanaan untuk para santri yaitu mereka mendapatkan bantuan dari dermawan/sukarelawan, dan juga ada donatur tetap yaitu 7 orang, selebihnya adalah sumbangan-sumbangan dan dibalik itu Ponpes

65 Millinium tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Karena memang Ponpes Millinium ini anti sekali dengan yang namanya pengajuan proposal dana. Asal mula Gus Mad memilih jalan sebagai orang tua asuh bagi anak yatim piatu, dhuafa dan bayi terlantar berawal dari sumpahnya sendiri waktu kecil.ia berkisah, jika dirinya terlahir dari keluarga tak mampu. Dari 8 bersaudara, Gus Mad anak keenam dan dua adiknya tak sempat mengetahui ayahnya hidup. Perkataan bernada negatif dari orang sekitar membuatnya ingin membuktikan bahwa meski dari keluarga tak mampu ia bisa bermanfaat bagi orang lain. Oleh karena itu ketika lulus SMA tahun 1989, beliau berniat mendirikan ponpes di tanah seluas 25x5 meter di kawasan yang kini berdiri Ponpes Millinium, dari hasil pembagian warisan orang tuanya. Dalam perjalanannya membangun Ponpes Millinium, Gus Mad merasa terenyuh dengan banyak ditemukan bayi-bayi yang ditinggal orang tuanya. Baginya, do'a bayi yang terlantar (tak dikehendaki orang tuanya), dengan segala keterbatasannya justru merupakan insan yang penuh berkah, insan yang dikaruniai kelebihan oleh Tuhan. Gus Mad mengaku, ia menampung dan mengasuh anak-anak semata-mata panggilan hati. Bermula pada tahun 2005, saat itu, ia melihat sebuah berita mengenaskan di salah satu stasiun televisi. Diberitakan, di sebuah daerah di Jawa Tengah ada seorang bayi yang dibuang. Lebih menyedihkan lagi, karena isi perut bayi itu menjadi santapan anjing. Gus Mad yang tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur, terpukul mendengar berita tersebut. Hatinya benar-benar menangis. Padahal, ia sama sekali tak punya

66 hubungan dengan bayi itu. Namun, rasa kemanusiannya memanggil dirinya. Sejak saat itulah, ia berjanji untuk merawat bayi dan anak-anak telantar. Gus Mad menegaskan bahwa ia tak akan pernah menolak bayi yang diberikan padanya. Tak hanya itu, bahkan Gus Mad aktif mencari bayi-bayi yang malang. Bila mendengar ada bayi yang dibuang, segera ia melesat mencari dan membawa bayi itu, sekalipun berada di luar kota. Dari situlah mulai ada anak yatim yang menjadi santri di Pondok Millinium.Setelah itu beliau berkeinginan untuk mengadopsi santri yang dari kejauhan tempat asalnya (luar pulau).akhirnya yang datang mayoritas adalah orang Bali. Kendati mereka (para santri di Pondok Millinium ) dilahirkan dalam kondisi kurang layak dan tidak dikehendaki orang tuanya, semangat mereka terus didorong para pengasuh agar bisa mencapai cita-cita. Setelah usia para bocah di ponpes ini memasuki usia sekolah, mereka diberi kesempatan untuk menimba ilmu setinggi-tingginya. Bahkan saat ini ada sekolah khusus yang diperuntukkan untuk santri agar menambah pengetahuan umum mereka.

67 B. Gambaran dan Struktur Kepengurusan Ponpes Millinium Raudhatul Jannah Sidoarjo 1. Gambaran pondok Pesantren Millinium Raudhatul Jannah Pondok Pesantren Millinium ini terletak di wilayah strategis menghubungkan antara pasar dengan kampung. Pesantren Millinium ini terdiri dari beberapa bangunan. Ada kantor sebagai ruang kskretariatan, panggung dzikir yang biasa digunakan untuk shalat berjamaah dan dzikir bersama. Ruang yang tempat itu digunakan untuk kunjungan atau acara-acara khusus. Dan disekelilingnya ada tempat pemondokan atau tempat tidur untuk para santri. Dapat digambarkan dari luar tampak pesantren itu terlihat sangat klasik karena berbagai ornamen-ornamen bangunannya menunjukkan suatu ornamen yang khas yang tidak sama dengan ponpes lainnya. Gambar 4.1 Bangunan atas pondok tampak dilihat dari depan

68 Gambar di atas adalah bangunan fisik nampak dari depan Pondok Pesantren Millinium Raudhatul Jannah. Dilihat dari gambar bangunan Pesantren Millinium menunjukkan struktur bangunan meniru model Islam klasik. Melihat dari struktur bangunan ini nampak sekali menunjukkan keseriusan Gus Mad dalam mengelola pesantren yang diasuhnya. Gambar 4.2 Ini adalah pondok bayi di mana tempatnya bayi-bayi di namakan Gambar 4.3 Tempat untuk kunjungan atau acara-acara khusus

69 Gambar 4.4 Gambar di samping adalah Pondok Jawa.Dinamakan pondok Jawa karena santrinya dari jawa Gambar 4.5 Kantor atau sketariatan Gambar 4.6 Gambar di samping adalah pondok Bali karena santrisantrinya dari Bali

70 Gambar 4.7 Panggung dzikir.dinamakan panggung dzikir karena biasanya digunakan untuk shalat jama'ah dan dzikir bersama Gambar 4.8 Bangunan atas pondok tampak dilihat dari bawah Gambar 4.9 Tempat berkunjung atau acara khusus nampak dilihat dari depan

71 2. Struktur kepengurusan Pondok Pesantren MilliniumRaudhatulJannah Penasehat/ Pengasuh Muhammad Choirul Sholeh Effendie (Gus Mad) Sekretaris AsepKhoirul Huda S. Pd.I Bidang Bendahara Ali Suedi Pendidikan Rozi, S. Pd. I Sarana Prasarana Hasan Humas Mahmudi Bagan 4.1 Struktur Kepengurusan Pondok Pesantren Millinium Raudhatul Jannah Dari bagan struktur di atas mengenai kepengurusan dan wewenang di Ponpes Millinium Raudhatul Jannah dapat dijelaskan bahwa keberadaan pondok di pegang penuh oleh seorang pengasuh utama yakni Muhammad Choirul Sholeh Effendie yang kerap kali di panggil dengan panggilan Gus Mad sekaligus beliau yang menjadi perintis ponpes tersebut. Pemimpin tertinggi dalam pesantren. Pengasuh merupakan pembina, pengendali, pengawas dan penentu kebijakan pesantren. Pengasuh dapat membatalkan keputusan-keputusan pengurus apabila dinilai bertentangan dengan prinsip perjuangan pesantren. Berkaitan dengan keputusan mengenai kegiatan pondok, program jangka pendek dan jangka panjang mutlak berada di tangan kepemimpinan

72 beliau. Dalam aktivitas sehari-hari perihal kegiatan pondok dan urusan santri bayi, beliau dibantu oleh Ustadz Asep Khoirul Huda yang sekaligus menjabat sebagai sekretaris di pondok tersebut dan juga dibantu oleh Ustadz Ali Suedi. Sekretaris di dalam pondok ini secara umum mempunyai tugas bertanggung jawab untuk mengawasi kegiatan santri dan mengurus santri jika ada santri bayi yang sakit untuk segera di obati atau dibawa ke rumah sakit. Adapun tugas khususnya adalah mencatat jika ada santri yang baru masuk atau ada yang sudah tidak tinggal di pondok tersebut. Mengenai surat menyurat juga di handle oleh bagian sekretaris. Bendahara di ponpes ini memegang dana untuk keperluan pondok yang telah di amanahkan oleh pengasuh. Mengenai dana yang masuk biasanya langsung diterima oleh pengasuh. Jadi keperluan pondok terkait dengan makan, uang saku, pakaian santri dan lain-lain dapat diterima oleh bendahara setelah meminta dari pengasuh. Sering kali juga pengasuh langsung memberikannya sendiri kepada santri, bisa berupa uang saku, jajan, dan lainlain. Mengenai pendidikan bendahara juga bertanggung jawab dengan kegiatan santri secara umum seperti halnya sekretaris. Di bawah sekretaris dan bendahara ada bidang-bidang tertentu di dalam kepengurusan pondok tersebut, yakni bidang pendidikan yang mengatur jalannya kegiatan belajar mengajar para santri yang berlangsung di Ponpes Millinium Raudhatul Jannah. Bidang sarpras (sarana prasarana) yang Membantu dan bertanggung jawab kepada pengasuh dalam Menyusun

73 program /rencana pengadaan sarana dan prasarana, Mengkoordinasikan pendayagunaan sarana prasarana, Pengelolaan pembiayaan alat-alat sebagai kegiatan pengajaran di pondok, Mengelola perawatan dan perbaikan sarana prasarana pondok. Posisi ini di pegang oleh Hasan. Selain bidang pendidikan dan sarpras ada bidang humas yang mempunyai tugas menyusun program semua kebutuhan santri, Menciptakan hubungan yang kondusif diantara santri di ponpes tersebut, atau santri dengan warga. Bidang humas ini dipegang oleh Mahmudi. C. Jumlah Santri Dan Latar Belakangnya 1. Jumlah santri Millinium Raudhatul Jannah Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan Usia Perempuan Laki-laki Bayi Anak-anak dan Orang tua (0-5 tahun) remaja (25 ke atas) 95 119 81 105 28 Tabel 4.1 Jumlah santri berdasarkan Jenis kelamin dan usia Berdasarkan dari tahun ke tahun banyaknya penambahan jumlah santri yang masuk di Ponpes Millinium Raudhatul Jannah dapat digambarkan pada tabel sebagai berikut: Tahun Jumlah santri yang masuk 2005 3 2006 5

74 2007 13 2008 17 2009 20 2010 22 2011 22 2012 25 2013 28 2014 30 Tabel 4.2 Jumlah santri yang masuk Dari tabel di atas dapat ditarik grafik sebagai berikut: Jumlah santri 35 30 25 20 15 10 5 0 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tahun Grafik 4.1 Peningkatan Jumlah santri dari tahun ke tahun

75 Dari grafik di atas dapat dijelaskan bahwa pada tahun 2005 santri yang masuk ada 3 orang, di tahun 2006 bertambah lagi ada 5 anak yang masuk. Tahun 2007 ada 13 anak, pada tahun 2008 ada 17 santri yang masuk, tahun 2009 bertambah lagi jumlah santri yang masuk yaitu 20 anak, tahun 2010 dan 2011 santri yang masuk ada 22 anak. Di tahun 2012 ada 25 anak, tahun 2013 ada 28 dan tahun 2014 ini sudah ada 30 anak yang masuk, jadi penambahan santri tersebut selalu meningkat dari tahun ke tahun terutama santri bayi. 2. Latar belakang santri Millinium Raudhatul Jannah Bila selama ini masyarakat sangat familier mendengar istilah satriwan dan santriwati. Maka di Pondok Millinium ada sebutan unik untuk para bocah itu yakni santri bayi.ponpes ini dikenal masyarakat luas sebagai pondok pesantren yang santri-santrinya adalah bertipe heterogen yakni dari bayi-bayi terlantar, anak yatim dan kaum dhu afa yaitu di mana orang-orang atau keluarga yang benar-benar kurang mampu dan tidak mempunyai biaya untuk mencukupi kehidupannya. Berbagai cerita ironi muncul tentang asal muasal puluhan bayi itu. Bayi-bayi yang ditampung di ponpes asuhan Gus Mad ini, merupakan bayibayi tidak dikehendaki kehadirannya. Para santri berasal dari berbagai daerah di Tanah Air, khususnya Jawa Timur dan Bali.Anak-anak Bali pada pertengahan Agustus 2006 bahkan sudah jadi mayoritas. Mereka ini umumnya mukallaf.

76 Asal-usul keluarga bayi-bayi terbuang itu tidak jelas. Ada yang mengambil dari comberan, ada juga yang ditemukan di WC. Sedangkan anak yang lain lagi, ada yang kiriman polisi dan juga dari orang lain. Sebagian lagi hasil hunting Gus Mad sendiri. Gus mad menegaskan sekitar 30 persen santri Ponpes Millinium ini lahir dari bumi, artinya sejak lahir ia sudah tahu siapa ibu dan ayahnya meskipun akhirnya oleh orang tuanya dititipkan di sini. Sedangkan 70 persen lainnya adalah mereka terlahir dari langit. Karena ketika lahir mereka tidak tahu siapa orang tuanya, siapa keluarganya, dan yang mereka tahu hanyalah diciptakan oleh Tuhan. Selain para bayi yang terbuang atau terlantar, di Ponpes Millinium juga ada santri dari yatim piatu yang diantar oleh keluarganya, ada juga santri yang dewasa yaitu terdiri dari kaum dhuafa atau keluarga kurang mampu, orang hamil pra nikah, dan juga para janda. D. Dinamika Kehidupan Santri Dilihat dari background santri yang ada di Ponpes Millinium Raudhatul Jannah ini adalah bertipe heterogen yaitu dari mulai santri bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Pengasuh utama Pondok Millinium ini yaitu Gus Mad mempunyai cara tersendiri dalam membina para santrinya. Para santri bayi diasuh beberapa orang yang memang khusus disediakan ponpes. Seorang pengasuh menangani tidak kurang dari enam santri bayi. Di mana istilah pengasuh di situ adalah mereka para santri yang usia dewasa. Bahkan bagi mereka yang dianggap

77 mempunyai kemampuan mengasuh, mendapat jatah mengasuh lebih dari enam bayi. Berbagai cara dilakukan para pengasuh untuk mengembalikan rasa percaya diri anak asuhnya, agar bisa menjalani kehidupan dengan wajar. Satu di antaranya membekali sejak usia dini dengan ajaran ilmu agama. Mengaji dan sholat berjamaah menjadi salah satu kegiatan rutin mereka. Aktifitas mereka dimulai pukul 04.00 hingga pukul 21.00. Kegiatan keagamaan bertujuan untuk mengajarkan pada mereka bagaimana menjadi seorang santri. Bila selama ini masyarakat sangat familier mendengar istilah satriwan dan santriwati, maka di Pondok Millinium ada sebutan unik untuk para bocah itu yakni santri bayi. Jadwal kegiatan santri di Ponpes Millinium Raudhatul Jannah Sidoarjo untuk santri dewasa yang meliputi pengajian kitab sulam taufiq yang dikaji ba da subuh dan juga kitab naso ikhulibad yang dikaji ba da maghrib. Kitab wasiatulmustofa juga dikaji oleh seluruh santri dari anak-anak sampai orang dewasa setiap hari Rabu ba da subuh.