MEMBANGUN INOVASI PENGEMBANGAN STRATEGI HUMAS MELALUI KEARIFAN LOKAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia didunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Magelang, maka dapat diambil kesimpulan: 1. Dengan adanya perencanaan strategi yang matang, maka seorang

BAB I PENDAHULUAN. elemen yang berpengaruh secara langsung terhadap keberhasilan perusahaan

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

KETERLIBATAN HUMAS DALAM PROGRAM PENCITRAAN

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mendefinisikan masalah atau peluang, merencanakan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi dalam kegiatan-kegiatan humas.

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Managing Identity and Organization Culture

FUNGSI PUBLIC RELATIONS PT. PUPUK KUJANG DALAM MEMBENTUK CITRA PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini dengan berkembangnya ilmu kehumasan, dapat kita lihat. bersama tumbuh kembangnya suatu organisasi tergantung bagaimana

KECENDERUNGAN PERILAKU PUBLIK PADA PROGRAM PELESTARIAN BATIK KHAS MOJOKERTO

BAB I PENDAHULUAN. organisasi atau instansi. Dapat kita lihat di berbagai instansi, baik instansi

AKTIVITAS HUMAS DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA MALANG DI ERA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MEDIA

BAB IV PENUTUP. Dari analisis data hasil temuan lapangan dan interpretasi data berdasarkan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam bermasyarakat atau dimana saja manusia

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMA Plus PGRI Cibinong merupakan sekolah menengah atas dengan

PENILAIAN WARTAWAN TERHADAP KINERJA HUMAS PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN INFORMASI

BAB V PENUTUP. perusahaan, Corporate Social Responsibility juga akan menimbulkan citra perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi sebagai unsur yang membantu menunjang melalui berbagai

AKTIVITAS HUMAS KANTOR PAJAK DALAM KAMPANYE BANGGA BAYAR PAJAK

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini, akan diuraikan 1) konteks penelitian yang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi kehidupan manusia. Sebab tanpa adanya komunikasi tidak mungkin

BAB I PENDAHULUAN. diresmikan pada 24 maret 1994,dimana Telkom adalah perguruan tinggi swasta

STAKEHOLDER RELATIONS

Etika Profesi Public Relations

HAND OUT PERKULIAHAN. Kelompok Mata Kuliah : M P B Nama Mata kuliah : Hubungan Internal dan Eksternal

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

PERAN HUMAS PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA DALAM MENANGANI PEMBERITAAN NEGATIF DI MEDIA MASSA SKRIPSI

PENERAPAN MODEL HUMAS DALAM MENJALIN HUBUNGAN DENGAN MEDIA MASSA DI MASA KRISIS (Studi pada Humas Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo)

BAB I PENDAHULUAN. memberikan dampak yang berbeda-beda, karena berpengaruh terhadap tingkat

DAFTAR PUSTAKA. Anggoro, M. Linggar, Teori dan Profesi kehumasan, Jakarta, Bumi Aksara, 2001


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Saat ini kerjasama antar negara sudah tidak asing lagi didengar. Hampir di

OPTIMALISASI PERAN HUMAS PERGURUAN TINGGI. Oleh: Lena Satlita. Salah satu agenda yang ramai dibicarakan dalam Rapat Koordinasi Nasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di Inggris dan mulai sangat populer hingga dekade ke 20. Definisi Humas menurut Denny Griswold dalam buku Dasar- Dasar Public

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian dan penjelasan yang telah dikemukakan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISIS DATA. Konstruksi Branding melalui Acara Sambang Desa. Kabupaten Mojokerto guna terjun langsung ke desa-desa untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pada bagian ini, penulis akan membahas mengenai definisi Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan salah satunya melalui pembentukan komunikasi yang baik pula dalam. tanggung jawab, dan antusiasme para karyawan.

PERAN PETUGAS (PRO) HUMAS DALAM MENINGKATKAN CITRA PERUSAHAAN (Studi pada PT. Sinar Mas Malang) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sudah semakin menjamur dan sepertinya hukum di Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. Agar dapat menemukan pendidikan yang bermutu dan dapat meningkatkan. dalam seluruh aktifitas bidang-bidang tersebut.

RENCANA PEMBELAJARAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI (RPKBK)

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan suatu aktivitas yang sangat mendasar didalam. kehidupan manusia sehari-hari. Dengan komunikasi manusia dapat

DAFTAR PUSTAKA.

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

dalam merefleksikan penelitian dan pengembangan pertanian pada TA. 2013

mapun yang tidak kenal sama sekali. Peranan komunikasi tidak hanya berguna

BAB I PENDAHULUAN. organisasi maupun perusahaan. Public Relation merupakan salah satu hal yang

KAJIAN TUGAS DAN FUNGSI HUBUNGAN MASYARAKAT DI KANTOR PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI UTARA. OLEH : ROCHMA A. HIDAYAH (

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dan publiknya. Artinya aktivitas public relations menjalankan fungsi

DAFTAR PUSTAKA. Holtz, dalam Soemirat dan Ardianto, Dasar dasar Public Relation, Bandung: Rosdakarya, 2003

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan atau organisasi dibentuk berdasarkan tujuan tertentu yang telah

White, John., and Laura Mazur. Strategic Communications Management, UK, Addison-Wesley, 1994 Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta, Grasindo,

AKTIVITAS PUBLIC RELATIONS DINAS PARIWISTA DALAM MEMPROMOSIKAN PANTAI NATSEPA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan membawa dampak yang signifikan bagi

1 Universitas Indonesia

DAFTAR PUSTAKA. Barata adya Atep, Dasar-dasar Pelayanan Prima, Elex Media Komputindo, Effendy Uchana Onong, Human Relations dan Public Relations dalam

1. Institusi : FISIP Jurusan Ilmu Komunikasi 2. Tahun Akademik : 2011/ Semester : II 4. Nama dan Kode Mata Kuliah : Manajemen Humas

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia, yang

BAB IV PENUTUP. kesimpulan empiris dan kesimpulan teoritik. membaca media diketahui bahwa sebagian besar responden termasuk dalam

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip, M.Scott, Allen H.Center, Glen M.Broom, Effective Public Relations. Jakarta: Kencana,Edisi ke-9, 2006

BAB I PENDAHULUAN. memiliki tantangan yang lebih besar. Jika dibandingkan dengan era jaman dulu,

BAB IV PENUTUP. 1. Peran Public Relations pada Perusahaan Spa di Yogyakarta adalah sebagai

ANALISIS PERBANDINGAN PENGELOLAAN MEDIA RELATIONS OLEH HUMAS PERGURUAN TINGGI NEGERI

BAB I PENDAHULUAN. tahun, mendorong timbulnya industri komunikasi secara menyeluruh. Di

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini setiap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan, profit maupun organisasi non profit. Mulai dari yayasan,

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang terkenal akan kekayaannya, baik itu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut: cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai.

AKTIVITAS HUMAS PADA ORGANISASI PEMERINTAHAN. (Studi pada Humas Sekretariat DPRD Kota Batu Jawa Timur)

BAB I PENDAHULUAN. diteliti, perlu diperhatikan lebih dahulu mengenai pemahaman istilah strategi. Harold Koontz

BAB I PENDAHULUAN. dan teknis untuk mengisi jenjang kerja tertentu. 1. ketrampilan, dan sikap kerja, sesuai dengan unjuk kerja yang

DAFTAR PUSTAKA. Annoname Kajian Tentang Fungsi, Peran dan Tugas Humas. Jakarta: Departemen Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. organisasi dalam hal ini pemerintah dapat berjalan dengan lancar dan berhasil dan. menyebabkan suatu permasalahan yang baru.

BAB I PENDAHULUAN. masuknya budaya asing di Indonesia membuat masyarakat melupakan

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi berkembang pesat dari waktu-kewaktu. Sehingga mendorong terjadinya

Konsep Public Relations

BAB I PENDAHULUAN. publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut. berhubungan dengan aktivitas organisasi lainnya.

PERAN PUBLIC RELATIONS PT. IFISHDECO DALAM MENINGKATKAN CITRA POSITIF PERUSAHAAN DI KALANGAN MASYARAKAT AREA PERTAMBANGAN KABUPATEN KONAWE SELATAN


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat telah mengubah laju

BAB I PENDAHULUAN. dalam menawarkan produknya. Berbagai macam cara dilakukan untuk

Studi Deskriptif Tentang Kegiatan Humas Pemerintah Terhadap Citra Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Sumatera Utara

STRATEGI PENCITRAAN PERUSAHAAN JASA ASURANSI (Studi pada Askes Center RSSA, PT Askes (Persero)Cabang Malang) SKRIPSI

PERSEPSI PUBLIC RELATIONS OFFICER

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil peneliti pada proses pengambilan gambar secara langsung di Studio

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang mempunyai beragam suku, agama dan budaya, ada

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai suatu badan usaha yang dibuat untuk mencari

BAB I PENDAHULUAN. Ar-Ruzz Media, 2010) hlm Marno dan M. Idris, Strategi dan Metode Pengajaran, (Yogyakarta:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. organisasi, perusahaan bahkan pemerintahan. Kebutuhan dan. elemen yang menentukan kelangsungan suatu organisasi.

ANALISIS ISI MEDIA INTERNAL HUMAS PERGURUAN TINGGI DI MALANG

Transkripsi:

MEMBANGUN INOVASI PENGEMBANGAN STRATEGI HUMAS MELALUI KEARIFAN LOKAL Intan Kemala, M. Si Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (intankemalazain@yahoo.com) Abstrak Indonesia memiliki keragaman budaya dan kearifan lokal yang berinteraksi secara berkesinambungan dengan pembangunan nasional. Budaya dan kearifan lokal yang ada tidak menghambat munculnya inovasi kemajuan. Mempertemukan kearifan lokal dengan inovasi merupakan bentuk kearifan pula yang bermanfaat bagi banyak hal, termasuk bagi humas. Humas dituntut memiliki strategi guna memaksimalkan fungsinya untuk lembaga yang menaunginya. Berbagai strategi akan dilakukan guna tercapainya fungsi dan citra baik lembaga tempat humas tersebut bernaung. Humas dituntut untuk melakukan berbagai inovasi pengembangan strategi agar mampu menghadapi masalah yang muncul. Karena semangkin maju dan berkembang ilmu pengetahuan dan masyarakat, maka akan semakin beragam dan kompleks masalah yang muncul, yang dapat membuat laju kinerja lembaga melambat. Untuk itu dengan pemanfaatan kearifan lokal bersama ilmu pengetahuan modern mampu memunculkan berbagai inovasi pengembangan strategi humas, guna menghadapi dinamika masalah yang mungkin muncul dalam pelaksanaan fungsi humas dan juga dalam menghadapi berbagai masalah yang menghambat kinerja lembaga. Inovasi pengembangan strategi humas sangat diperlukan memecah kebekuan strategi guna melaksanakan fungsi humas yang mempengaruhi kinerja lembaga. Kearifan lokal diharapkan mampu membangun dan mendorong munculnya berbagai inovasi tersebut. Keyword : Inovasi, Kearifan Lokal, Humas Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal 461

Pendahuluan Indonesia telah diakui sebagai negara Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 oleh dunia. Sejak saat itu Indonesia telah berdaulat atas diri sendiri, walaupun kedaulatan tersebut telah banyak mengalami pengusikan baik dari dalam maupun dari luar, namun Indonesia tetap tegar sebagai negara merdeka hingga saat ini. Dunia mengenal Indonesia sebagai negara dengan kekayaan ragam budaya. Masing-masing budaya adakalanya memiliki beberapa subbudaya. Jumlah budaya dan subbudaya yang begitu banyak adalah hal yang lumrah mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar didunia yang terdiri dari 13.487 pulau dan memiliki populasi lebih dari 225 juta jiwa. Indonesia juga memiliki sekitar 300 kelompok etnis. Berbagai kebudayaan di Indonesia berkembang dengan mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Melayu, Arab, Cina, India dan Eropa. Nilai keagamaan seperti Hindu dan Islam dapat pula ditemui dalam berbagai budaya di Indonesia. Indonesia dibangun dan berkembang sampai sekarang ini dengan tidak meninggalkan keberadaan kebudayaan-kebudayaan tersebut dan kearifan lokal yang terdapat didalamnya. Kearifan Lokal Keafiran lokal terdiri dari dua kata, yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local yang berarti setempat, sementara wisdom sama dengan kebijaksanaan.dapat disimpulkan bahwa kearifan lokal adalah nilai-nilai kearifan dari budaya setempat, berupa norma, kebiasaan, kepercayaan yang diikuti masyarakat setempat dalam waktu yang lama. Kearifan lokal bertahan dan berjalan seiring dengan berbagai aspek kepentingan sosial masyarakat. Bahkan ada kalanya kearifan lokal menjadi pemecah kebuntuan dan membantu menemukan jalan keluar dari permasalah sosial masyarakat yang terjadi. Sebagai contoh di Cina, hampir semua gedung bertingkat di kota-kota besar Cina dirancang berdasarkan prinsip Feng Shui, namun tanpa mengabaikan kaidah-kaidah arsitektur modern. 462 Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal

Strategi Humas Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka.( Soemirat dan Ardianto, 2005 :14). Setiap humas tentu saja memiliki tujuan agar dapat memberikan keuntungan serta citra baik secara maksimal bagi lembaga tempatnya bernaung. Tujuan dan fungsi humas bergantung pada bentuk dan bidang dari lembaga yang menaunginya. Fungsi Humas dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. 2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal maupun publik internal. 3. Mencitakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi. 4. Melayani publik dan memberi saran pimpinan organisasi demi kepentingan umum. (Effendi, 1998). Agar tujuan dan fungsi humas dapat berjalan dengan baik, sehingga mampu mendatangkan keuntungan seperti yang diharapkan oleh perusahaan atau lembaga yang menaunginya, humas dituntut untuk memiliki strategi untuk menjawab tantangan tersebut. Strategi menjadi wajib dimiliki oleh humas, baik itu strategi jangka pendek atau panjang. Strategi humas adalah menjalankan strategi manajemen lembaga atau perusahaan yang dilakukan oleh humas. Didalam strategi manajemen terdapat berbagai tindakan strategis jangka Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal 463

panjang dalam beberapa waktu ke depan. Perkiraan waktu tersebut amat bervariasi sesuai dengan situasi arah perusahaan atau lembaga. Alasan perubahan yang terjadi belakangan ini sangat sulit diterka arahnya. Setiap perubahan itu saling kait mengait, sehingga perkiraan terjauh yang dapat diduga menjadi amat terbatas. (Kasali, 1994:34) Pearce dan Robinson, mengembangkan langkah-langkah strategi manajemen sebagai berikut : 1. Menentukan mission perusahaan. Termasuk didalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian (purpose) filosofi, dan sasaran (goals). 2. Mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi intern perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya. 3. Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum. 4. Analisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan pilihan-pilihan). 5. Identifikasi atas pilihan yang dikehendaki yang tidak dapat digenapi untuk memenuhi tuntutan misi perusahaan. 6. Pemilihan strategi atas tujuan jangka panjang dan garis besar strategi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. 7. Mengembangkan tujuan tahunan dan rencana jangka pendek yang selaras dengan tujuan jangka panjang dan garis besar strategi. 8. Implementasi atas hal-hal di atas dengan menggunakan sumber yang tercantum pada anggaran (budget) dan memadukan rencana tersebut dengan sumber daya manusia, struktur, teknologi, dan sistem balas jasa yang memungkinkan. 9. Review dan evaluasi atas hal-hal yang telah dicapai dalam setiap periode jangka pendek sebagai suatu proses untuk melakukan kontrol dan sebagai input bagi pengambilan keputusan di masa depan. (Kasali,1994:43). 464 Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal

Pengembangan Strategi Humas Strategi humas tercipta dan berjalan didalam suatu tim, yakni bersama-sama dengan setiap komponen lembaga atau perusahaan. Namun adalah humas yang merancang strategi tersebut agar dapat diaplikasikan, sehingga mampu memberikan berbagai keuntungan bagi lembaga atau perusahaan. Strategi yang telah disusun sedemikian rupa, akan berjalan secara dinamis, tidak baku sesuai pola strategi yang telah disusun. Maka sudah dapat dipastikan strategi yang telah disusun tadi akan terjadi berbagai pengembangan strategi mengingat lingkungan sosial selalu dinamis dan tak terduga. Akan banyak mengalami berbagai penyesuai yang menuntut pengembangan strategi humas. Strategi yang ada dibuat dan dipersiapkan sedemikian rupa demi menghadapi situasi krisis ataupun normal. Situasi atau masa krisis adalah situasi darurat atau gawat yang dapat merugikan perusahaan dan masyarakat ataupun sebaliknya. Pada masa krisis peranan humas sangat penting sekali, mengingat dalam masa kritis dapat mempengaruhi citra lembaga atau perusahaan, yang nantinya mempengaruhi penilaian dan kepercayaan masyarakat pada perusahaan atau lembaga. Untuk itu strategi memerlukan perencanaan yang cermat untuk menghasilkan hal-hal yang diinginkan. Inovasi Inovasi ialah gagasan, ide, tindakan atau benda baru yang mengakibatkan perubahan sosial. Inovasi tidak hanya berupa sesuatu yang benar-benar baru saja, namun inovasi dapat mengadopsi dari sesuatu (inovasi) yang lama. Inovasi bertujuan untuk mendapatkan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Apabila terdapat suatu inovasi, maka tidak serta merta setiap orang yang menerima inovasi akan merasakan manfaat dari inovasi tersebut. Untuk itu diperlukan berbagai riset guna menemukan inovasi yang tepat guna dalam menghadapi tantangan kebutuhan sosial manusia. Inovasi berfungsi menciptakan perubahan sosial yang bernilai ekonomis dan menguntungkan. Di era globalisasi sekarang Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal 465

ini, inovasi menjadi suatu keharusan guna mengimbangi perubahan zaman baik itu dari segi tekhnologi, sosial atau pun pemikiran. Inovasi Pengembangan Strategi Humas Melalui Kearifan Lokal Inovasi dapat terwujud dengan tanpa diduga, namun bukan berarti kita tidak dapat menciptakannya. Keinginan menciptakan inovasi sangat diperlukan agar memperoleh lebih lagi dari apa yang telah dicapai. Kenyataan bahwa humas melakukan sebuah strategi sesuai dengan tujuan lembaga atau perusahaan adalah menjadi suatu kepastian. Pengembangan strategi dilaksanakan berdasarkan perencanan yang tepat dan cermat. Itu saja tidak cukup. Zaman berganti seiring pergantian tahun. Setiap tahun memiliki karakteristik dan tren tertentu. Berbeda dengan kearifan lokal, yang hampir tanpa mengalami perubahan. Kearifan lokal yang berbeda pada berbagai wilayah khususnya di Indonesia, akan mampu mengakomodir kerisauan akan kebekuan inovasi strategi humas dalam menghadapi permasalahan ataupun era globalisasi. Kearifan lokal juga mampu memunculkan inovasi apabila disandingkan dan berkolaborasi dengan pemikiran praktisi humas dalam menyusun strategi humas. Sudah semestinya tidak mempertentangkan antara kearifan lokal dengan inovasi. Hanya saja memerlukan metode yang tepat dalam meramu kearifan lokal agar mampu melengkapi serta menyempurnakan strategi humas. Mengesampingkan kearifan lokal dalam strategi humas, mungkin saja dikemudian hari dapat memunculkan sinisme tertentu yang berdampak negatif bagi lembaga atau perusahaan. Contoh Berbagai Kearifan Lokal diberbagai Daerah di Indonesia Berkaitan Dengan Pengembangan Strategi Humas Sumatera Utara Di Sumatera Utara terdapat kearifan lokal sebagai berikut adat hidup berkaum bangsa, sakit senang sama dirasa, adat hidup berkaum bangsa, tolong menolong rasa merasa yang bermakna 466 Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal

merekatkan solidaritas antar anggota masyarakat dalam kebersamaan. Saling mendukung dalam kesulitan, dan maju bersama-sama dalam kemudahan. Hal ini dapat dikaitkan dengan pendapat Pearce dan Robinson, mengembangkan langkah-langkah strategi manajemen, poin ke tiga yakni penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan, baik dari segi semangat kompetitif maupun secara umum. Inovasi dengan pemanfaatan kearifan lokal ini, mampu mendukung semangat kompetitif lembaga atau perusahaan, dengan melibatkan lingkungan eksternal perusahaan dengan menggunakan kearifan lokal tersebut. Penilaian terhadap lingkungan eksternal perusahaan tersebut nantinya bermanfaat memberikan citra positi bagi lembaga atau perusahaan. Yogyakarta Di Yogyakarta banyak ditemui berpagai pepatah yang berisikan kearifan lokal, salah satunya adalah sepi ing pamrih ramé ing gawé yang bermakna kurang lebihh bahwa setiap manusia sepatutnya bersungguh-sungguh berusaha keras secara tanpa kenal lelah. Menurut kearifan lokal tersebut setiap orang harus bekerja keras dan bersungguh-sungguh guna mencukupi kebutuhan hidup keluarga dan diri sendiri. Penerapan pendapat Pearce dan Robinson, mengembangkan langkah-langkah strategi manajemen, pada poin mengembangkan company profile yang mencerminkan kondisi intern perusahaan dan kemampuan yang dimilikinya, dapat diterapkan prinsip kearifan lokal ini. Untuk mengembangkan company profile diperlukan kerja keras dan kesungguhan dari seluruh intern perusahaan. Tidak mudah menjaga dan mengembangkan company profile yang baik dan maksimal tanpa diringi oleh tekad dan kesungguhan dari individuindividu yang terlibat. Semangat kerja keras harus terus terpelihara, agar pencapaian yang direncanakan terwujud. Company profile sangat membentuk citra perusahaan dan mampu merefleksikan gambaran Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal 467

yang sebenarnya dari perusahaan, yang tentu saja adalah hasil kerja keras dan sungguh-sungguh seluruh intern perusahaan, bukan hasil pemberian sukarela dari eksternal perusahaan. Nusa Tenggara Timur Di Nusa Tenggara Timur terdapat kearifan lokal yang memiliki kesamaan maksud dengan sepi ing pamrih ramé ing gawé, yakni prinsip bugu wai kungu, uri wai logo. Yang bermakna bahwa setiap orang harus ulet dan bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan hidupnya sendiri dan keluarga. Walaupun begitu makna kearifan lokal ini masih dapat diterapkan pada pemikiran Pearce dan Robinson, mengembangkan langkah-langkah strategi manajemen, tentang menganalisis terhadap peluang yang tersedia dari lingkungan (yang melahirkan pilihanpilihan). Dengan melakukan berbagai analisis, yang tentunya dengan kesungguhan dan keuletan, akan memperoleh berbagai kelebihan dan kekurangan dari apa yang telah dikerjakan. Hal ini mempermudah untuk memperbaiki kekurangan tersebut dan meningkatkan serta mempertahankan kelebihan yang ditemukan tadi. Pilihan-pilihan sikap dan tindakan tidak akan diperoleh dengan berpangku tangan atau berharap saja, dibutuhkan perjuangan dengan bekerja keras untuk mencapainya. Gorontalo dan Papua Di Gorontalo dan Papua terdapat kearifan lokal yang memiliki kemiripan makna. Bila di Gorontalo terdapat kearifan lokal yang mengandung ajakan dulo ito momongu lipu, yang bermakna mari kita membangun negeri, di papua terdapat kearifan lokal sep de pep ne depik tibo senem yang bermakna kita bergandengan tangan untuk membangun dan mbilim kayam yang bermakan membangun bersama. 468 Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal

Hal ini diharapkan dpat selaras dan memiliki dampak positif bagi bangsa. Sehingga mission perusahaan dipersiapkan sedemikian rupa agar berkesinambungan dengan kehidupan berbangsa dan negara di republik tercinta ini. Maka filosofi dari kearifan lokal ini dapat digunakan untuk mendukung langkah-langkah strategi manajemen dari pemikiran Pearce dan Robinson, yakni Menentukan mission perusahaan, termasuk didalamnya adalah pernyataan yang umum mengenai maksud pendirian (purpose) filosofi, dan sasaran (goals). Kesemuanya tentunya dapat diterapkan oleh humas guna mendukung strategi komunikasi humas. Yang diharapkan mampu mendatangkan keuntungan dan citra yang positif. Mengingat humas memiliki posisi strategis untuk mengembangkan dan menerapkan strategi humas. Penutup Bila kita mau kembali pada kearifan lokal dalam penerapan strategi komunikasi humas, akan banyak sekali kearifan lokal yang dapat memunculkan inovasi pengembangan strategi komunikasi yang dimiliki oleh humas suatu lembaga atau perusahaan. Tentunya masih banyak lagi kearifan lokal lainnya yang belum dapat diuraikan satu per satu. Bersama kearifan lokal bangsa ini humas juga dapat membentuk citra positif. Inovasi yang mungkin muncul dengan mengkombinasikan antara kearifan lokal dengan strategi komunikasi humas, akan memunculkan pengembangan strategi humas yang membumi. Sehingga pelaksanaan dan dan perencanaan yang diselenggarakan oleh humas akan lebih mudah diterima, baik dari internal maupun eksternal perusahaan. Sehingga identitas budaya yang besar ini dapat tetap tercermin sekalipun melalui strategi komunikasi humas, dan yang lebih menbanggakan lagi mampu memunculkan berbagai inovasi terutama pengembangan strategi komunikasi humas melalui kearifan lokal. Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal 469

Daftar Pustaka Cultip, Scott M. Center, Allen H; Broom, Glen M. 2009. Effective Public Relations. Jakarta. Kencana Prenada Group. Effendy, Onong Uchjana. 1998. Hubungan Masyarakat Suatu Studi Komunikologis. Bandung. Remaja Rosdakarya. Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta. Pustaka Utama Grafiti. Oliver, Sandra. 2001. Strategi Public Relations. Terjemahan Sigit Purwanto. Jakarta : PT. Gelora Aksara. Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2005. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya. Ruslan, Rosady. 1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada. Iriantara,Yosal. 2003. Manajemen Strategis Public Relations. Bandung: Ghalia Indonesia. CURRICULUM VITAE Intan Kemala lahir di Kalianget, Madura pada tanggal 12 Juni 1981. Telah menyelesaikan pendidikan formal, pendidikan sekolah dasar di SDN 3 Rawalaut Bandar Lampung, SMP Negeri 12 Medan, SMU Negeri 1 Medan. Sedang pendidikan strata satu di Universitas Sumatera Utara, di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jurusan Ilmu Komunikasi pada 2003. Dan juga telah menyelesaikan pendidikan strata dua di Universitas Padjadjaran jurusan Ilmu Komunikasi pada 2006. Pernah bekerja di Radio Roris FM Medan tahun 2001-2003. Sebagai dosen tetap di UIN Suska Riau fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi pada 2008 sekarang. 470 Menggagas Pencitraan Berbasis Kearifan Lokal