Sistem Pendukung Keputusan Dalam Perekrutan Guru Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Studi Kasus MI Irsyaduthalibin Sukabumi

dokumen-dokumen yang mirip
Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Asisten Manajer

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

DECISION SUPPORT SYSTEMS IN THE ADMISSION SELECTION OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT Case Study: SMK Pelita Pesawaran. Abstract

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI PROCESS (AHP) UNTUK MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

Sistem Informasi Akademik Berbasis Web pada SMA Negeri 11 Palembang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Okta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1

JURNAL SAINS DAN INFORMATIKA SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PENENTUAN PENERIMA BEASISWA DENGAN METODE MULTIPLE AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN POSISI IDEAL PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI SEPAK BOLA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENGGUNAAN JENIS TANAMAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Siti Mujilawati dkk: Penerapan Algoritma AHP 53

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Karyawan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Studi Kasus : RB. Nilam Sari Tembilahan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BASIS DATA INTERNAL MANAJEMEN PROYEK BERBASIS WEB PADA PT. XYZ

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Prima Canggih Kawuryan, A Sistem Informasi S1 Universitas Dian Nuswantoro Semarang Abstrak

BAB II LANDASAN TEORI

Aplikasi Metode Analitical Hierarchy Proces (AHP) Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh Abulwafa Muhammad, S.Kom, M.

APLIKASI SISTEM INFORMASI AKADEMIK DAN PENJADWALAN MATA PELAJARAN SEKOLAH MENENGAH ATAS DI SAMPIT

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS (AHP)

sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Guru di SDN Mohammad TohaMenggunakan Metode Analytical Hierarchy Process (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JENIS LAPTOP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM INFORMASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PADA SELEKSI PENERIMAAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Kata Kunci : Local Area Network (LAN), Sistem Pendukung keputusan, Analytical Hierarchy Process, Client-Server, Sistem Informasi.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB (STUDI KASUS CV. WISMA ANUNGKRIYA DEMAK) ARTIKEL ILMIAH

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Implementasi Metode AHP dalam Perancangan Sistem Penunjang Keputusan Penentuan Kuota Pembimbing Mahasiswa. Irfan Dwi Jaya

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

PENGOLAHAN DATA PENGANGKATAN KARYAWAN TETAP DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

Pengembangan Sistem Informasi Akademik Berbasis E-Learning pada Politeknik Akamigas Palembang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Pujawan dan Erawan (2010) memilih supplier merupakan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU DI SMA NEGERI 3 GORONTALO MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB. Abstrak

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

Sistem Pendukung Keputusan Kenaikan Jabatan Pada Bank BTPN Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process

Analisis dan Perancangan E-Recruitment (Studi Kasus : PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk Kantor Pusat)

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

Sistem Pendukung Keputusan Kelangsungan Outlet Buku Di Pt. Mizan Media Utama

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

LAPORAN TUGAS AKHIR SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBUKAAN CABANG BIRO PERJALANAN WISATA PADA SURYA WISATA DI KAB. PEKALONGAN

Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Informasi Manajemen Pengelolaan Proyek pada PT. Taruna Jaya Cipta Palembang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTU KELUARGA MISKIN METODE AHP BERBASIS WEB DINAMIS STUDY KASUS KELURAHAN KETAON, BANYUDONO, BOYOLALI

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan Pegawai Dengan Metode AHP

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA YANG MELANJUTKAN KULIAH PADA SMA N 1 TEGAL

Sistem Pendukung Keputusan untuk Menentukan Gangguan Psikologis dengan Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

STMIK GI MDP. Program Studi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2011/2012

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MODEL CATWALK PADA SIVEX ARTIST MANAGEMENT SEMARANG

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MAHASISWA TERPADU DI STIKI MALANG BERDASARKAN KERANGKA KERJA RAPID APPLICATION DEVELOPMENT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK MEMBANTU PEMBELI DALAM PEMILIHAN LAPTOP PADA PAZIA COMPUTER SEMARANG

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

SISTEM INFORMASI PENENTUAN LOKASI TPA SAMPAH MENGGUNAKAN METODE AHP Studi Kasus: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENJUALAN MOBIL MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

2. Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan. Pelamar Kerja Administrasi Personalia. Buku arsip. Gambar 1: Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

Rancang Bangun Aplikasi Manajemen Database Sekolah (Studi Kasus: Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama Jakarta)

JURNAL. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KENAIKAN JABATAN PADA PT BANK CENTRAL ASIA Tbk. (BCA) MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HEARARCHY PROCESS

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

Perancangan Sistem Informasi Pengelolaan Persediaan Perbekalan Farmasi (Studi Kasus pada Gudang Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung)

PERNYATAAN. SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DENGAN METODE AHP (Analytical Hierarchy Process) DALAM PEMBERIAN KREDIT BPR KEPRI BINTAN

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Freza Surya Asrina Strata Satu Sistem Informasi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRAK

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SANTRI BERPRESTASI PONDOK PESANTREN ASSYAFI IYYAH KEDIRI DENGAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Penentuan Pemilihan Bentuk Outline Tugas Akhir Dengan Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN BEASISWA MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING (SAW) STUDI KASUS PADA SMP DHARMA BHAKTI PUBIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

JURNAL LENTERA ICT Vol.3 No.1, Mei 2016 / ISSN

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

Transkripsi:

Sistem Pendukung Keputusan Dalam Perekrutan Guru Menggunakan Model Analytical Hierarchy Process (AHP) Studi Kasus MI Irsyaduthalibin Sukabumi Abdullah Jamil a, Nia Kumaladewi b dan Zainuddin Bey Fananie c a Mahasiswa Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tel. 08561529137 e-mail: amink2287@yahoo.co.id b,c Staf Pengajar Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Tel : (021) 7493547 Fax : (021) 7493315 ABSTRACT Decission Support System with Analytical Hierarchy Process Model for Teacher Recruitmen is developed as system that provide information about teacher candidat value that representating any criteria such as academic qualification, teaching experience, training and many others. The methodology that use in the system development is Framework for the Application of System Thinking (FAST) with waterfall strategy which consist of planning, analysis, design and implementation. The resulted information in this application is list of candidat value from the highest until lowes. Else, that information presented in chart so more easy for perceivable. Keywords: Decission Support System (DSS), Framework for the Application of System Thingking (FAST) and Waterfall. PENDAHULUAN MI Irsyaduthalibin merupakan salah satu sekolah yang terdapat di daerah Sukabumi, dengan perkembangan pendidikan pada saat sekarang ini, semua sekolah membutuhkan tenaga pendidik yang profesional tidak terkecuali dengan sekolah ini. Madrasah Ibtidaiyah (MI) Irsyaduthalibin merupakan salah satu sekolah yang sebagian besar menggunakan tenaga pendidik (guru) honorer. Hal itu yang kemudian, menurut Hulaemi, S.Pd.I (Kepala Sekolah) menjadi kesulitan dalam menentukan guru yang layak sebagai tenaga pendidik di sekolah tersebut, karena belum adanya standar yang diberikan oleh Depdiknas. Dengan berbagai alasan tersebut, maka dalam penelitian ini dibangun suatu sistem yang dapat membantu pengambil keputusan dalam proses perekrutan guru dengan menggunakan metode AHP. keputusan yang diambil dapat lebih obyektif (Supriyono, 2007). ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Banyak model yang dapat digunakan dalam sistem pengambilan keputusan, salah satu model tersebut adalah metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Konsep model AHP adalah merubah nilai-nilai kualitatif menjadi nilai kuantitatif, sehingga a. Kriteria Pemilihan Model Dalam perekrutan guru ini terdapat beberapa kriteria yang merepresentasikan kualitas seoarang pendaftar, yang dapat digambarkan dalam hirarki Gambar 1. 1

Tingkat Organisasi Wawancara Pengalaman Mengajar Kapasitas Pendaftar Pendidikan dan Pelatihan Tes KBM Prestaasi Pend. Akhir IPK Jurusan Nasional Propinsi Kabupaten Nasional Propinsi Forum Ilmiah Kabupaten Tabel 2. Penentuan Prioritas Kapasitas KA Wawan Tes Bobot 0.545 0.571 0.50 0.538 Wawancara 0.272 0.286 0.33 3 0.297 Calon Ke 1 Calon Ke 2 Calon Ke n.. Gambar 1. Hirarki Kualitas Pendaftar Kualitas seorang pendaftar yang menjadi tujuan dalam perekrutan guru ini direpresentasikan kedalam tiga kriteria utama yaitu kualifikasi akademik, wawancara dan tes langsung mengajar. Kriteria kualifikasi akademik sendiri dibagi lagi kedalam beberapa subkriteria seperti pendidikan akhir, IPK, relevansi jurusan dan lain sebagainya sepereti yang terlihat dalam gambar. Tiap kriteria maupun subkriteria akan mempunyai nilai masingmasing sesuai dengan hasil perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan model perhitungan AHP. Contoh perhitungan : Penentuan kriteria Tes Mengajar 0.181 0.142 0.16 7 0.164 Nilai 0.571 pada perbandingan antara kualifikasi akademik dengan wawancara diperoleh dari nilai perbandingan awal (yaitu 2) dibagi dengan jumlah kolom seperti pada Tabel 1 jadi nilai itu merupakan perhitungan 2 dibagi 3.5. begitu pula dengan nilainilai yang lain. Sedangkan nilai 1.616 pada kolom jumlah didapat dari penjumlahan tiap baris. Dan prioritas didapat dari jumlah dibagi banyaknya kriteria. Tabel 3. Penjumlahan Tiap Baris Kapasitas KA Wawan Tes Jml 0.539 0.595 0.491 1.625 Wawancara 0.269 0.297 0.328 0.894 Tabel 1. Perbandingan Nilai Kriteria Kapasitas KA Wawancara Tes 1 2 3 Wawancara ½ 1 2 Tes Mengajar 1/3 ½ 1 Jumlah 1.83 3.5 6 Penjelasan : akademik sedikit lebih penting jika dibandingkan dengan wanwancara dan lebih penting jika dibandingkan dengan tes mengajar, sedangkan wawancara jika dibandingkan dengan tes mengajar sedikit lebih penting wawancara. Sedangkan yang lainnya merupakan nilai kebalikan. 2 Tes Mengajar 0.179 0.148 0.164 0.492 Nilai 0.595 pada Perbandingan antara kualifikasi akademik dengan wawancara diperoleh dari prioritas kriteria wawancara (0.297) pada Tabel 2 dikalikan dengan perbandingan antara akademik dengan wawancara (2) pada Tabel 1. Penentuan logical konsistensi a. Jumlah baris dibagi prioritas : = b. Mencari lamda maks c. Hitung konsistensi Indeks

CI = = = 0.0050 d. Hitung Konsistensi Rasio CR = Nilai 0.0087 ini menyatakan bahwa rasio konsistensi dari hasi penilaian pembandingan diatas mempunyai rasio 0.87%. sehingga perhitungan tersebut dapat diterima karena kurang dari 10%. Dari hasil perhitungan keseluruhan AHP pada tiap kriteria dan subkriteria yang dijadikan standar dalam perekrutan guru maka didapatkan hasil seperti yang terlihat Tabel 4. Tabel 4. Prioritas Akhir kriteria Prioritas Elemen Level Lokal Global 1 0.538 0.538 Forum Ilmiah 2 0.06 0.03228 Wawancara Sangat Baik 2 0.43 0.29700 Baik 2 0.20 0.13814 Cukup 2 0.20 0.13814 Kurang 2 0.11 0.07598 Sangat Kurang 2 0.06 0.04144 Tes Mengajar Sangat Baik 2 0.43 0.16400 Baik 2 0.20 0.07628 Cukup 2 0.20 0.07628 Kurang 2 0.11 0.04195 Sangat Kurang 2 0.06 0.02288 Wawancara 1 0.297 0.297 Tes Mengajar 1 0.164 0.164 2 0.38 0.20444 Pengalaman Mengajar 2 0.19 0.10222 Pendidikan dan Pelatihan 2 0.19 0.10222 Keterangan: Prioritas lokal adalah bobot kriteria dari hasil perbandingan antara subkriteri dengan subkriteria pada tabel tersebut. Sedangkan prioritas global adalh bobot secara keseluruhan ketiak bobot tersebut telah dikalikan dengan bobot kriteria utama. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini, model yang digunakan untuk pengembangan sistem adalah Waterfall Development System (Whitten et al., 2004). Tahap-tahap yang terdapat dalam model ini ditunjukkan pada Gambar 2. Pengalaman Organisasi 2 0.09 0.04842 Prestasi 2 0.09 0.04842 3

Complete System Initiation Complete System Analysis Complete System Design Gambar 2. Waterfall Development System Complete System Implementation Adapun tahapan metode SDLC adalah: 1. Complete System Initiation (Permulaan Sistem sempurna) Tahapan ini berfungsi untuk mengetahui apa yang akan dibangun dalam penelitian ini, atau mendefinisikan lingkup atau batas-batas suatu proyek pembuatan sistem di MI Irsyaduthalibin. Tahap ini akan menjawab beberapa pertanyaan yang diusulkan dalam permulaan sistem ini. Pertanyaan tersebut diantaranya adalah produk apa yang akan dibangun pada perekrutan guru, bagaimana sistem yang akan dibangun, kapan sistem itu akan dipergunakan. Setelah diketahui produk yang akan dibangun, dalam tahap ini akan dijelaskan kelayakan dari produk ini. Selain itu, dalam tahap ini akan menetapkan rencana proyek dalam arti jadwal dan anggaran. 2. Complete System Analysis (Sistem Analisis sempurna) Tujuan dari tahap analisis adalah mempelajari dan memahami bidang masalah seperti masalah dan batasannya. Seperti menganalisa proses bisnis yang akan digunakan dalam sistem perkrutan guru ini. Selain itu pada tahap ini, analis sistem akan memperbaiki hasil dari permulaan sistem seperti anggaran dan jadwal. Akan tetapi dalam penelitian ini tidak akan dibahas masalah anggaran. Beberapa tahap yang akan dibahas dalam tahap analsis antara lain adalah sebagai berikut : a. Analisis proses bisnis Tahap ini berfungsi untuk menganalisa proses bisnis yang akan digunakan dalam sistem perekrutan guru ini. b. Identifikasi persyaratan sistem 3. Perancangan/Desain Tahapan perancangan memiliki tujuan untuk merancang sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan (dalam hal ini Sekolah) yang diperoleh dari 4 pemilihan alternatif sistem yang baik (Albahra, 2005). Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah : a. Perancangan masukan yang bertujuan menentukan data-data masukan, yang akan untuk mengoperasikan sistem. Data yang dimasukkan dapat berupa formulir, faktur dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini akan digambarkan beberapa diagram untuk menjelaskan data yang masuk dan keluar dalam sistem perekrutan guru ini. Seperti misalnya, data flow diagram, flow chart dan lain sebagainya. b. Perancangan file termasuk kedalam perancangan basis data, seperti data calon guru, data administrator sistem, yang diawali dengan merancang diagram hubungan antara entitas (ERD), Normalisasi ke 1 sampai Normalisasi ke 3, yang kemudian akan dibuat struktur datanya. c. Perancangan Keluaran yang betujuan menentukan keluaran-keluaran yang akan digunakan oleh sistem. Keluaran tersebut berupa tampilan-tampilan layar dan juga format dan frekuensi laporan yang diperlukan. Pada laporan penelitian ini akan ditampilkan rancangan dan gambar dari sistem perekrutan guru, seperti misalnya rancangan penempatan button, menu dan logo MI Irsyaduthalibin Sukabumi. 4. Implementasi Tahapan ini memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk melakukan Kegiatan spesifikasi rancangan logical ke dalam Kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibagunnnya atau dikembangkannya. Kegiatan yang dilakukan pada tahapan ini adalah : a. Programming dan Testing, tahap ini dimulai dengan perancangan algoritma, setelah itu dibuatkanlah program aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Dalam penelitian ini bahasa pemrograman yang digunakan adalah PHP, dan databasenya menggunakan MySQL. b. Training. Pengguna yang akan menggunakan sistem tersebut harus dilatih terlebih dahulu secara keseluruhan, dalam tahapan ini, yang akan mendapatkan pelatihan adalah guru sekolah yang mendapat wewenang dari Kepala Sekolah MI Irsyaduthalibin sebagai admin dari sistem pendukung keputusan dalam perekrutan guru ini.

PEMBAHASAN Berikut adalah tampilan dalam halaman admin. a. Halaman data Pendaftar Gambar 3. Data Pendatar Pada halaman ini admin dapat melihat seluruh data pendaftar yang telah mendaftarkan diri secara online. b. Halaman daftar nilai pendaftar Gambar 4. Daftar nilai pendaftar Pada halaman ini admin dapat melihat nilai tiap pendaftar yang telah terurut dari yang mempunyai nilai paling besar hingga terkecil hasil dari pendaftaran online. Yang selanjutnya akan dilakukan tes berikutnya. c. Nilai akhir pendaftar d. Perhitungan AHP Gambar 5. Nilai Akhir Pendaftar 5

Gambar 6. Perbandingan AHP Pada halaman ini admin dapt memaukkan perbandingan antar kriteria sesuai dengan pengetahuan yang di ketahui. e. Hasil perhitungan AHP Gambar 7. Hasil AHP Merupakan hasil perhitungan AHP berupa bobot tiap kriteria. Berikut ini adalah beberapa halaman untuk pendaftar. a. Pendaftaran Gambar 8. Form Pendaftaran Halaman ini berisi form yang harus diisi oleh pendaftar pertama kali melakukan pendaftaran. Data yang dimasukkan berupa data pribadi pendaftar seperti nama, alamat, tempat tanggal lahir dan lain sebagainya. 6

b. Form SPK Gambar 9. Form akademik Form ini berisi data-data kualifikasi akademik pendaftar, seperti pendidikan akhir, indeks prestasi, relevansi jurusan dan lain sebagainya. c. Konfirmasi Gambar 10. Konfirmasi data pendaftar Setelah pendaftar melakukan pendaftaran, maka system akan memberikan konfirmasi berupa data-data yang telah dimasukkan oleh pendaftar. Jika sesuai maka, dapat dilanjutkan, jika tidak maka pendaftaran akan diulang. SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka dapat diambil simpulan bahwa : 1. Dihasilkan nilai yang lebih bersifat komprehensif dan obyektif dalam penilaian kualitas Pendaftar. 2. Sistem pendukung keputusan dalam perekrutan guru dirancang dengan menggunakan berbagai kriteria untuk merepresentasikan kualitas calon guru dari berbagai aspek seperti kualifikasi akademik, serta kemampuan mengajar. 3. Perhitungan Nilai kualitas Pendaftar yang direpresentasikan dalam beberapa kriteria lebih cepat. 4. Kriteria yang digunakan dalam perekrutan guru telah baku, seperti kualifikasi akademik yang 7 dibagi kedalam beberapa subkriteria, wawancara dan tes kegiatan belajar mengajar 5. Dibangun suatu sistem yang menggunakan teknologi komputer dengan menggunakan model AHP, sehingga keputusan yang diambil telah di uji kualitas serta bersifat objektif. 6. Sistem pendukung keputusan digunakan oleh Kepala Sekolah MI Irsyaduthalibin sebagai pengambil keputusan dalam perekrutan guru REFERENSI Albahra, Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Connolly, Thomas. Carolyn. 2002. DataBase Systems: A Practical Approach to Design,

Implementation and Management. Swiss: Pearson. Elmasri, Ramez. Navathe. 2001. Fundamentals of Database Systems. Kanada: Versaware Inc. Hasibuan, Zaenal A. 2007. Metodologi penelitian pada bidang ilmu komputer dan teknologi Informasi. Jakarta: Universitas Indonesia. Jogiyanto, HM. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi. Kusrini, 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Turban, Efraim. McLean, James. 2005. Decission Support System and Intelligent Systems. Yogyakarta: Penerbit Andi. Whitten, Jeffery L. Bentley, Lonnie. Dittman, Kevin. 2004. Metode Desain dan Analisis Sistem Yogyakarta: Penerbit Andi. 8