BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

Pedoman Wawancara Guru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan arus informasi dan kemajuan tehnologi saat ini. Dimana tuntutan

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN AKHLAK DI MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam membangun dan mengembangkan karakter manusia yang seutuhnya.

BAB IV ANALISIS PROBLEMATIKA PENGAJIAN TAFSIR AL-QUR AN DAN UPAYA PEMECAHANNYA DI DESA JATIMULYA KEC. SURADADI KAB. TEGAL

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

BAB I PENDAHULUAN. kepada anak didik untuk menjadikan putra-putrinya sebagai manusia yang

BAB III PERKEMBANGAN KEAGAMAAN ANAK BURUH PABRIK DI WONOLOPO

BAB IV ANALISIS MOTIVASI ORANG TUA UNTUK MENUMBUHKAN MINAT ANAK MEMBACA AL-QUR AN. A. Analisis Minat Anak Membaca Al-Qur an di TPQ Nurul Afkar

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB III GAMBARAN UMUM MI ISLAMIYAH KLUWIH KEC. BANDAR KAB. BATANG

BAB III GAMBARAN UMUM MTS SALAFIYAH WONOYOSO PEKALONGAN. A. Kondisi Umum MTs Salafiyah Wonoyoso Pekalongan

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENANGANI RENDAHNYA MINAT BELAJAR DI MADRASAH DINIYAH AWALIYAH (MDA) JA FAR

BAB I PENDAHULUAN. satu rukun iman yang ketiga. Beriman kepada Al-Qur an harus dibuktikan

BAB IV FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG PELAKSANAAN BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK ANAK USIA DINI DI TK PELITA BANGSA

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PELAKSANAAN PENDIDIKAN FULL DAY SCHOOL. DI MTs MUHAMMADIYAH KEBONAN KECAMATAN BATANG

BAB I PENDAHULUAN. Pada zaman Nabi saw dan sahabat dikenal istilah kuttab, yaitu suatu. al-qur'an bagi anak-anak. Anak-anak duduk membentuk lingkaran

BAB IV HASIL PENELITIAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DI KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk menjalani hidupnya. Hal ini terlihat dalam Undang-Undang No.20

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT ANAK UNTUK BELAJAR HAFALAN JUZ AMMA DI MADRASAH DINIYAH

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksankan, penelitian ini

BUPATI GARUT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 308 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAGAMAAN ISLAM NON FORMAL

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. A. Analisis Kondisi Kecerdasan Interpersonal Santri Di Pondok. Pesantren Al- Utsmani Winong Gejlig Kajen

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan.

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

BAB IV HASIL PENELITIAN. Negeri 2 Sumbergempol Tulungagung, terlihat bahwa secara terus-menerus

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DATA. keefektifan dalam bimbingan dan konseling islam dengan terapi reward berbasis hobi

BAB I PENDAHULUAN. bersama-sama mempunyai peranan yang tak terhingga dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Guru merupakan pihak yang bersinggungan langsung dengan

BAB V PENUTUP. yang terdahulu, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. CIPP. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Pada penelitian ini sasaran

BAB III PERSEPSI BURUH BATIK TENTANG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI KELURAHAN PRINGREJO KOTA PEKALONGAN

INSTRUMEN PENELITIAN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. 1. Sejarah berdirinya TPQ Baitul Fikri Krian Sidoarjo

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ani Sumarni, 2013

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA. mendirikan jenjang SMP. Keinginan itu bukan hanya datang dari para

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Hal itu

diajarkan oleh pendidik yang seagama. Serta mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya.

Lampiran 1: Pedoman Observasi PEDOMAN OBSERVASI

BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Dan bacalah Al-Qur an dengan tartil (baik tajwid dan makhrojnya). (QS.Al-Muzammil 73 : 4)

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

4) Sedangkan unjuk kerja sebagai bentuk hasil belajar. 5) Kualitas hasil akhir yang dapat dicapai.

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG KEWAJIBAN PANDAI MEMBACA AL-QURAN BAGI ANAK SEKOLAH DAN CALON PENGANTIN

BAB VI PENUTUP. Berdasarkan data dan analisis penelitian pada bab-bab sebelumnya dalam

PROPOSAL KEGIATAN HAUL DAN KHATAMAN PONPES AL ASROR 2006

BAB IV ANALISIS PERAN GURU EKSTRAKURIKULER BTQ DALAM MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT SISWA PADA BIDANG

BAB I PENDAHULUAN. Potensi yang dimiliki individu dapat tumbuh dan berkembang secara

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BEKASI NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENINGKATAN KEMAMPUAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. menghantarkan pendidikan menuju kemajuan adalah konsep dan. pengembangan kurikulum yang jelas di sekolah.

BAB II GAMBARAN UMUM INSTANSI

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

BUPATI PANGANDARAN PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGANDARAN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN DINIYAH DAN PESANTREN

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Berdasarkan UU No.20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Pendidikan

BAB IV ANALISIS TENTANG PROSES PENANAMAN NILAI NILAI AGAMA ISLAM PADA SISWA TAMAN KANAK KANAK DI R.A TARBIYATUL ISLAM

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 27 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG

BAB IV ANALISA PENDEKATAN HUMANISTIK DENGAN TEKNIK CLIENT-CENTERED OLEH GURU KELAS DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam membentuk generasi masa mendatang. Hal tersebut sebagaimana

BAB IV DAMPAK PENGGUNAAN HANDPHONE TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM PELAKSANAAN IBADAH SHOLAT 5 WAKTU

BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Doroaampel Sumbergempol Tulungagung, peneliti memperoleh data-data

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Setelah ditemukan beberapa data yang diinginkan, baik dari hasil

BAB IV PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peneitian

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG WAJIB BELAJAR PENDIDIKAN DINIYAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

BAB IV ANALISIS. A. Analisis Bentuk Partisipasi Orang tua Terhadap Pelaksanaan. Pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah Wahid Hasyim Desa

BAB IV ANALISIS POLA PENDIDIKAN KEAGAMAAN ANAK DI KELUARGA RIFA IYAH DESA PAESAN KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah dilaksanakan serta

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua Memasukkan Anaknya di Taman Pendidikan Al-Qur an. Dari hasil wawancara terhadap orang tua siswa-siswi TPQ Al-Ishlah dapat diartikan, bahwa motivasi orang tua untuk memasukkan anaknya ke TPQ Al-Ishlah karena alasan agar dapat membaca dan menulis Al-Qur an adalah cukup baik, hal ini dapat dilihat dari 65 % orang tua menghendaki agar anaknya dapat membaca dan menulis Al-Qur an. Sedangkan sebanyak 22 % menghendaki agar dapat menuntut ilmu, dan sisanya 13 % menghendaki agar dapat menjadi anak yang soleh dan solehah. Harapan orang tua ketika memasukkan putra-putri untuk sekolah di TPQ Al-Ishlah juga cukup baik, sebanyak 65 % orang tua mengharapkan agar anaknya dapat membaca Al-Qur an dengan tartil. Sebanyak 22 % mengharapkan anaknya dapat menjadi anak yang soleh dan solehah, sebanyak 9 % mengharapkan agar dapat menjadi anak yang pandai dan sebanyak 4 % mengharapkan agar dapat diajarkan metode Qiro ati sesuai dengan tingkat kecerdasannya. Alasan yang dikemukakan oleh orang tua mereka tidak mengajari 62

sendiri anak-anaknya untuk membaca Al-Qur an adalah sebanyak 65 % karena orang tua mereka karena tidak ada kemampuan dalam membaca dan menulis Al-Qur an serta karena tidak ada waktu untuk mengajari mereka. Sebanyak 26 % karena mereka sibuk, sebanyak 9 % berkehendak agar mereka diajari di rumah dan juga di sekolahan untuk membaca Al-Qur an. Motiviasi atau hal yang mendorong orang tua memasukkan anaknya untuk sekolah di Taman Pendidikan Qur an (TPQ) Al-Ishlah adalah agar anak-anaknya bisa membaca dan menulis Al-Qur an. Masyarakat di desa Candi masih memegang nilai-nilai agama yang cukup kental, hal ini terlihat dengan besarnya keinginan mereka agar anak-anaknya bisa membaca dan menulis Al-Qur an, di samping itu kegiatan-kegiatan pembelajaran yang lain, baik yang bersifat formal dengan memasukkan putra-putrinya untuk sekolah di Madrasah Ibtidaiyah atau Madrasah Diniyah, dan juga yang bersifat non formal seperti menyuruh mereka untuk mengaji ke tempat-tempat ustadz atau kyai yang dianggap mampu menambah pengetahuan cara membaca Al- Qur an dengan baik. Keinginan orang tua agar anak-anaknya bisa memiliki akhlak-akhlak yang Islami juga mendorong orang tua untuk memasukkan anak-anaknya ke TPQ Al Islah. Keinginan ini didasari pada pemahaman mereka bahwa seorang anak muslim harus mempunyai akhlak yang mulia, tidak hanya pintar dalam bidang akademik. Pemahaman orang tua tentang kemampuan yang harus dimiliki anak ini tentunya sesuai dengan ajaran Islam, yaitu membekali ilmu-ilmu agama seperti ilmu tauhid, ilmu aqidah, ilmu fiqih, serta ilmu-ilmu 63

lain yang bersifat umum seperti ilmu hitung, ilmu tentang tumbuhan dan hewan, sejarah, dan sebagainya. Di dalam pembelajaran TPQ juga diajarkan tentang tata cara sholat lima waktu serta do a-do a sehari-hari yang merupakan bagian dari kurikulum TPQ Al-Ishlah, hal ini juga sebagai motivasi orang tua untuk menyekolahkan anaknya ke lembaga ini. Mereka berharap anak-anak mereka, ketika lulus dari lembaga ini, menjadi pintar memanjatkan do a-do a keseharian, sehingga lebih mendekatkan kepada nilai-nilai ajaran Islam. B. Analisis Motivasi Anak Untuk Belajar Al-Qur an Di Taman Pendidikan Al-Qur an Motivasi anak-anak untuk sekolah di TPQ Al-Ishlah adalah cukup baik, sebanyak 65 % anak yang diwawancarai mereka memang mempunyai keinginan untuk sekolah di TPQ Al-Ishlah dan sisanya Sebanyak 35 % motivasi mereka untuk mencari ilmu. Alasan anak-anak untuk masuk ke TPQ Al-Ishlah adalah kurang baik, hal ini dapat dilihat hanya sebanyak 26 % berarti mereka kurang berminat untuk sekolah di TPQ Al-Ishlah. Sebanyak 61 % karena dorongan orang tua dan juga keinginan mereka sendiri, sedangkan sisanya 13 % karena diajak oleh teman-temannya. Akan tetapi kalau dilihat dari motivasi mereka untuk berangkat sekolah setiap hari adalah sangat baik, karena sebanyak 91 % mereka bersemangat untuk berangkat sekolah, dan sebanyak 9 % mereka kurang 64

semangat, karena orang tua masih membantu untuk mempersiapkan segala keperluan sekolahnya. Dengan adanya motivasi dari orang tua, ini membuat anak-anak mau sekolah di TPQ, mereka yang mengikuti nasehat orang tua tentunya menilai karena mereka beranggapan sekolah di TPQ pasti untuk kebaikan mereka, mereka juga berasalan karena sekolah di TPQ karena diperintah oleh orang tua mereka, jadi mereka harus menurut apa yang diperintahkannya. Selain motivasi berasal dari orang tua, motivasi juga berasal dari teman-teman sepermainannya. Motivasi yang berasal dari teman-teman sepermainannya ini biasanya yang paling berpengaruh. Ketika temantemannya mengajak untuk ikut sekolah di TPQ, maka anak akan mudah untuk mengikuti mereka, mereka menganggap dengan bersekolah bersama, maka setiap harinya mereka akan selalu bersama. Akan tetapi ada sebagian anak dari anak-anak yang sekolah di TPQ Al Ishlah beralasan karena mereka ingin bisa membaca dan menulis Al Qur an, jadi bukan karena paksaan atau permintaan dari orang tua atau temannya. Mereka mempunyai kesadaran bahwa mereka ingin bisa membaca dan menulis seperti teman-temannya. Dorongan yang berasal dari internal ini, biasanya yang membuat siswa-siswa menjadi lebih giat ketika akan sekolah. Semangat yang mereka tunjukkan akan kelihatan pada diri mereka. 65

C. Analisis peran orang tua dalam memotivasi anaknya untuk belajar Al- Qur an di Taman Pendidikan Al-Qur an Peranan orang tua dari siswa-siswi Taman Pendidikan Al Qur an (TPQ) di TPQ Al Ishlah sangat besar, hal ini bisa terlihat dengan begitu besar antusias masyarakat dalam memotivasi serta meyakinkan anak-anaknya agar mau belajar membaca dan menulis di TPQ Al Ishlah. Walaupun dari wawancara yang dilakukan kepada para wali murid, sebanyak 26 % mereka tidak dapat mengajari anaknya mereka karena mereka memang tidak mampu dalam membaca dan menulis Al-Qur an, dan sebanyak 74 % mereka sibuk dan tidak ada waktu. Terlepas dari alasan mereka tidak mengajari anaknya sendiri untuk membaca dan menulis Al-Qur an, tetapi usaha yang dilakukan oleh orang tua agar anak-anaknya dapat sekolah di TPQ Al-Ishlah serta usaha mereka agar anak-anaknya lebih mahir lagi dalam membaca dan menulis Al-Qur an sangatlah baik. Hal ini dapat kita lihat dari banyak orang tua yang menyuruh anaknya agar malam harinya setelah sholat Maghrib tetap mengaji di rumah ustadz atau kyai, walaupun sudah sekolah di TPQ.. Mereka juga selalu mengingatkan ketika waktu berangkat sekolah sudah tiba, mereka harus mengingatkan hingga mempersiapkan segala keperluannya untuk belajar di TPQ. Terkadang anak bermain tidak hanya di sekitar rumah mereka, jadi mereka harus mencari ke rumah teman-temannya. Ketika musim hujan, tentunya orang tua menjadi khawatir ketika anaknya berangkat ke sekolah. Di satu sisi jika tidak berangkat ke sekolah, 66

maka anak mereka menjadi tertinggal dalam pelajarannya, akan tetapi seandainya berangkat, mereka harus mengantarkannya. Akan tetapi mereka tetap mengantarkannya. Pengawasan yang kurang, terkadang membuat anak menjadi putus sekolah. Keaadaan orang tua yang harus bekerja setiap hari dan pulang sore hari, serta sedikit atau tidak adanya kerabat terdekat yang mengingatkan untuk pergi ke sekolah, menjadi suatu alasan bagi anak-anak tertentu untuk tidak berangkat ke sekolah, akhirnya anak bermain dan ketika orang tuanya menyadari anaknya sering tidak berangkat, menjadi terlambat karena anak sudah terlanjur tidak bisa dinasehati. Orang tua juga disamping memberikan hukuman (punishment) kepada anak-anaknya ketika mereka tidak mau berangkat sekolah, terutama dikarenakan karena kemalasan mereka, bukan karena mereka sakit atau bepergian. Mereka juga memberikan penghargaan (reward) kepada anaknya ketika mereka mendapatkan prestasi yang bagus dalam kelasnya. Lebih-lebih lagi ketika mereka lulus dari TPQ dengan nilai yang tinggi atau sebagai lulusan terbaik. Hal ini terkadang dilakukan oleh orang tua, walaupun tidak semua orang menerapkan metode ini, akan tetapi metode ini dijadikan alternatif tambahan dalam usaha para orang tua agar anak mereka lebih semangat lagi untuk belajar di TPQ Al Ishlah dan dapat meraih prestasi seperti yang diharapkan oleh orang tua. Usaha ini ternyata sangat efektif untuk dilakukan. Anak-anak yang 67

dijanjikan dengan hadiah-hadiah yang menarik menjadi lebih semangat untuk belajar secara konsisten. Mereka menjadi lebih mudah disuruh untuk berangkat ke sekolah dan mereka menjadi lebih tekun untuk belajar. Cara ini dalam satu aspek boleh dilakukan karena bersifat baik, akan tetapi cara ini (reward) di satu aspek lain terkadang menemukan kendala. Sebagai contoh ketika anak mereka tidak dijanjikan lagi akan diberi hadiahhadiah, maka motivasi mereka menjadi turun, mereka tidak lagi giat dan tekun berangkat ke sekolah dan tidak tekun serta giat lagi untuk belajar. Orang tua juga harus bisa dapat memberikan pengertian dan harus mempertimbangkan kapan waktu yang tepat untuk tidak lagi memberikan hadiah-hadiah jika mereka berprestasi, agar walaupun anak-anak mereka tidak diberi hadiah, maka mereka tetap berprestasi. Masalah yang lain adalah berasal dari anak itu sendiri, kurangnya kesadaran akan pentingnya ilmu agama terutama baca-tulis Al Qur an, membuat mereka tidak ingin sekolah. Padahal jelas Anak lebih cenderung memilih bermain daripada harus belajar ke TPQ. Jadi pengaruh lingkungan juga menambah halangan anak untuk belajar di TPQ. 68