HUBUNGAN ANTARA FASILITAS SANITASI RUANG RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

dokumen-dokumen yang mirip
*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Judul : Hubungan Sanitasi Rawat Inap Kelas III dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong Nama : EKA SETIAWATI NIM : J

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KEPUASAN PASIEN DENGAN MINAT PASIEN DALAM PEMANFAATAN ULANG PELAYANAN KESEHATAN PADA PRAKTEK DOKTER KELUARGA

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS DI UNIT RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL DOKTER PASIEN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Perikanan Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS RAWAT INAP DI RUANG HANA RSU PANCARAN KASIH GMIM MANADO

Mohammad Iqbal Bumulo Hendro Bidjuni Jeavery Bawotong

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

Kata Kuci: Mutu Pelayanan Tenaga Kesehatan, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN PENATAAN RUANG DAN KELENGKAPAN ALAT RUANG RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG BOUGENVILLE RSUD dr.

BAB I PENDAHULUAN. menyatakan bahwa perawat merupakan back bone untuk mencapai targettarget

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

ABSTRACT. Keywords: Dimensions of Quality of nurses services, Patient Satisfaction ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI PADA PELAYANAN ADMINISTRASI RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN KELUARGA PASIEN PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

Kata Kunci : Kelambu, Anti Nyamuk, Kebiasaan Keluar Malam, Malaria

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tasik Medical Center

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan cross sectional dimana peneliti menekankan waktu

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)

Romi Apriyadi Dabri 1, DB. Paranoan 2, Enos Paselle 3

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PRAKTEK KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT ROBERT WOLTER MONGISIDI MANADO

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan RI menunjukkan bahwa rumah sakit merupakan pusat pelayanan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

BAB III METODE PENELITIAN

Romi Apriyadi Dabri 1, DB. Paranoan 2, Enos Paselle 3

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Kata kunci: Motivasi, Penghargaan, Tanggung Jawab, Pengembangan, Kinerja Pegawai

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSU BETHESDA GMIM TOMOHON

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

Kata Kunci : Kepuasan Pasien, Pelayanan Kesehatan, Karakteristik Pasien.

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 6 Nomor 1, Februari 2018

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI RS PKU MUHAMMADIYAH UNIT II YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN JENIS PEMBIAYAAN DENGAN KEPUASAN LAYANAN SANITASI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

HUBUNGAN PERILAKU CARING PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS III DI BANGSAL MARWAH RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Dr.Kayadoe. RSUD Dr. M. Haulussy Ambon adalah rumah sakit negeri

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan case control.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD AMPANA KABUPATEN TOJO UNA-UNA. Siti Nurhaida 1, Sudirman 2

Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

JIMKESMAS JURNAL ILMIAH MAHASISWA KESEHATAN MASYARAKAT VOL. 1/NO.4/ Oktober 2016; ISSN X,

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS SANITASI RUANG RAWAT INAP DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DATOE BINANGKANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW Orysa Satifa Tawil*, Ricky C. Sondakh*, Janno Bernadus**. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Rumah sakit adalah tempat untuk menyelenggarakan salah satu upaya kesehatan yaitu pelayanan kesehatan. Rumah sakit dianggap baik apabila dalam memberikan pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan pasien maupun orang lain. Kepuasan muncul dari kesan pertama masuk pasien terhadap pelayanan yang diberikan. Penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian dilaksanakan di RSUD Mongondow pada Maret April 2015. Jumlah sampel adalah 86 respondeng. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dengan uji Chi-Square derajat kepercayaan 95% (α = 0,05). apabila syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, maka digunakan uji Fisher Exact. Tidak terdapat hubungan antara fasilitas penyediaan air bersih dengan kepuasan pasien rawat inap dan terdapat hubungan anatara fasilitas toilet dan kamar mandi dan fasilitas sanitasi ruang dengan kepuasan pasien di RSUD Mongondow. Kata Kunci: Fasilitas Sanitasi, Kepuasan Pasien, Ruang Rawat Inap ABSTRACT Hospital is a place to organize one of health effort namely health services. Hospital seems good if giving more attention services to the patient or the other. Satisfaction arises from a patien first impression about services provided. This research was analytic survey with crossectional approach. This research conducted in Datoe Binangkang Hospital in Bolaang Mongondow Regency in march until april, 2015. Sample of this research was 86 respondens and data collection was done using a questionnaire. The test used namely Chi-Square with CI = 95% and = 0,05. If the Chi-Square test doesn t match, then used Fisher Exact test. There is not relationship between the provision of clean water fasilities with satisfaction of patiens and there is relationship between toilet and bathroom fasilities and sanitation fasilities inpatient room with satisfaction of patiens in Datoe Binangkang hospital in Bolaang Mongondow Regency. Keywords: Sanitation Fasilities, Satisfaction of Patients, Inpatient Rooms

PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan tempat untuk menyelenggarakan salah satu upaya kesehatan yaitu pelayanan kesehatan. Rumah sakit sebagai sarana kesehatan memegang peranan penting untuk meningkatkan derajat kesehatan. Pada hakekatnya rumah sakit berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dan fungsi dimaksud memiliki makna tanggung jawab yang seyogyanya merupakan tanggung jawab pemerintah dalam meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat (Triwibowo, 2012). Ruang pasien rawat inap merupakan ruang untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan keperawatan dan pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam. (Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, 2012). Di seluruh dunia, 10 persen pasien rawat inap di rumah sakit mengalami infeksi yang baru selama dirawat 1,4 juta infeksi setiap tahun. Di Indonesia, penelitian yang dilakukan di 11 rumah sakit di DKI Jakarta pada 2004 menunjukkan bahwa 9,8 persen pasien rawat inap mendapat infeksi yang baru selama dirawat. (Anonim, 2010). Rumah sakit umum daerah (RSUD) Datoe Binangkang merupakan rumah sakit yang menangani rujukan dari 31 puskesmas dan 127 puskesmas pembantu. Dalam pelayanannya, pihak rumah sakit kurang memperhatikan sanitasi di ruang rawat inap, terutama tentang fasilitas sanitasi. Fasilitas sanitasi di ruang rawat inap tidak semuanya dapat digunakan karena kurangnya pihak rumah sakit, pasien maupun pengunjung dalam menjaga kebersihannya. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret-April 2015 di ruang rawat inap RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat inap yang sedang mendapatkan pelayanan di ruang rawat inap di RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. Penentuan jumlah sampel yaitu dengan menggunakan rumus Slovin. Maka didapatkan besar sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Analisi data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat meggunakan Uji Chi-Square dengan CI=95% dan =5% (0,05). apabila syarat uji Chi-Square tidak terpenuhi, maka digunakan uji Fisher Exact. Variabel Bebas (independen): fasilitas sanitasi penyediaan air bersih, fasilitas sanitasi toilet dan kamar mandi dan fasilitas sanitasi ruangan rawat inap. Sedangkan variabel terikat (dependen) adalah kepuasan pasien.

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisi Univariat Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 86 responden. Responden dalam penelitian ini yaitu pasien rawat inap yang sudah 3 hari mendapatkan perawatan di ruang rawat inap RSUD Mongondow dan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Karakteristik responden dikaji berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan dan lama dirawat. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa jumlah responden laki-laki dan perempuan memiliki kuantitas yang sama besar masing-masing yaitu 43 responden dengan jumlah persentase 50%. Distribusi responden berdasarkan umur menunjukkan bahwa responden yang berumur 19-29 tahun sebanyak 28 responden atau 32,5%, responden berumur 30-39 tahun sebanyak 25 responden atau 29,0%, sedangkan responden yang berumur 40-49 dan 50-59 sama banyak yaitu 16 responden atau 18,6% dan responden yang berumur 60 tahun hanya 1 responden atau 1,2%. Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir menunjukan sebagian responden memiliki pendidikan terakhir SMA yaitu sebanyak 32 responden atau 37,2%. Tingkat pendidikan SD memiliki jumlah 22 responden atau 25,6%. Tingkat pendidikan SMP yaitu sebanyak 19 responden atau 22,1%. Tingkat pendidikan S1 sebanyak 9 responden atau 10,5%, dan pendidikan terakhir D3 memiliki jumlah 4 responden atau 4,7%. Distribusi responden berdasarkan pekerjaan menunjukkan bahwa responden yang tidak bekerja sebanyak 34 responden atau 39,5%, responden yang memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta sebanyak 23 responden atau 26,8%, responden yang bekerja sebagai petani sebanyak 16 responden atau 18,6% sedangkan yang bekerja sebagai PNS/POLRI sebanyak 13 responden atau 15,1%. Distribusi responden berdasarkan lama dirawat menunjukkan 54 responden atau 62,8% dirawat selama 3 hari. Responden yang dirawat selama 4 hari yaitu sebanyak 25 responden atau 29,1%. Sedangkan yang dirawat selama 5 hari sebanyak 6 responden atau 7,0% dan yang paling sedikit yaitu 1 responden atau 1,2% dirawat selama 6 hari. Gambaran distribusi responden berdasarkan kepuasan pasien pada pasien rawat inap di RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow menunjukkan bahwa responden yang menjawab tidak puas sebanyak 68 responden atau 79,1% dan responden yang menjawab puas sebanyak 18 responden atau 20,9%. Analisis Bivariat Analisis bivariat dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas Mongondow.

Tabel 1. Hubungan Antara Fasilitas Sanitasi Penyediaan Air Bersih Ruang Rawat Inap dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Mongondow Kepuasan Pasien Fasilitas Sanitasi Penyediaan Air Jumlah Puas Tidak Puas Bersih n % n % n % Baik 10 20,0 40 80,0 50 100 Tidak Baik 8 22,2 28 77,8 36 100 Jumlah 18 20,9 68 79,1 86 100 p-value 0,796 Tabel 2. Hubungan Antara Fasilitas Sanitasi Toilet dan Kamar Mandi di Ruang Rawat Inap dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Mongondow Kepuasan Pasien Fasilitas Sanitasi Toliet dan Jumlah Puas Tidak Puas Kamar Mandi n % n % n % Baik 4 66,7 2 33,3 6 100 Tidak Baik 14 17,5 66 82,5 80 100 Jumlah 18 20,9 68 79,1 86 100 p-value 0,016 Tabel 3. Hubungan Antara Fasilitas Sanitasi Ruangan Rawat Inap dengan Kepuasan Pasien Rawat Inap di RSUD Mongondow Kepuasan Pasien Fasilitas Sanitasi Ruangan Puas Tidak Puas Jumlah n % n % n % Baik 7 87,5 1 12,5 8 100 Tidak Baik 11 14,1 67 85,9 78 100 Jumlah 18 20,9 68 79,1 86 100 p-value 0,000 Tabel 1 menunjukan bahwa fasilitas sanitasi air bersih yang tidak baik yang tidak puas sebanyak 28 responden atau 77,8%, sedangkan fasilitas sanitasi air bersih baik yang tidak puas sebanyak 40 responden atau 80,0%. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,796 maka dapat disimpulkan pada α=0,05 berarti hipotesis ditolak yaitu tidak ada hubungan antara fasilitas sanitasi air bersih Mongondow. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti kualitas penyediaan air bersih di RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow kurang memadai seperti tersedianya tempat penampunan air tetapi kurang dijaga kebersihannya sehingga itu menjadi salah satu penyebab pasien merasa tidak puas. Air bersih merupakan kebutuhan yang tidak dapat dilepaskan dari kegiatan rumah sakit. Namun, mengingat bahwa rumah sakit merupakan tempat tindakan dan perawatan orang sakit maka kualitas dan kuantitasnya perlu dipertahankan setiap saat agar tidak mengakibatkan sumber infeksi baru bagi penderita. (Anonim, 2012). Penelitian yang dilakukan oleh Subekti (2005) menjelaskan

bahwa insalasi rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Ungaran baik laki-laki dan perempuan tidak dapat diidentifikasi dengan jelas karena pemakaian air bersih di kamar mandi tersebut masih tercampur antara lakilaki dan perempuan walaupun sebenarnya sudah terdapat peraturan yang membedakan antara kamar mandi laki-laki dan kamar mandi perempuan. Penelitian lain yang dilakukan oleh Handayani dan Mutiarasari (2010) dengan indikator antara lain tersediannya pispot (tempat BAK/BAB) bila dibutuhkan, kamar mandi dan WC selalu bersih, cukup terang dan tersedianya air bersih di ruang kelas I, II, III, VIP dan ICU di RSUD Takalar semuanya dengan kriteria baik. Tabel 2 menunjukan bahwa fasilitas sanitasi toilet dan kamar mandi yang tidak baik yang tidak puas sebanyak 66 responden atau 82,5%, sedangkan fasilitas sanitasi toilet dan kamar mandi baik yang tidak puas sebanyak 2 responden atau 33,3%. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,016 maka dapat disimpulkan pada α=0,05 berarti hipotesis diterima yaitu ada hubungan antara fasilitas sanitasi toilet dan kamar mandi Mongondow. Hasil observasi oleh peneliti pada toilet dan kamar mandi di ruang rawat inap menimbulkan bau yang tidak sedap, jarang dibersihkan dan kurangnya perhatian pihak rumah sakit akan kebersihkan toilet dan kamar mandi, serta lantai licin, berwarna gelap dan beberapa toilet dan kamar mandi yang tidak bisa digunakan oleh pasien. Selain itu, tidak tersedianya alat pembersih dan gayung di toilet/kamar mandi. Adapun pada penelitian lain, yang dilakukan oleh Idahwati (2008) di RSUD Aceh Singkil Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil bahwa Hasil uji statistik dengan uji Chi Square menunjukkan nilai p = 0,000 (p = <0,05), yang menunjukkan ada pengaruh fasilitas toilet dan kamar mandi terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSUD Aceh Singkil. Penelitian yang dilakukan oleh Suryawati, dkk (2006) menjelaskan bahwa kondisi kamar mandi pasien (toilet) pasien perlu mendapatkan perhatian. Karena, biasanya bila perhatian sudah sampai pada toilet (bersih, air cukup, tidak bau dan tidak licin) maka fasilitas fisik rumah sakit lainnya juga akan terjaga kebersihan dan kerapiannya. Tabel 3 menunjukan bahwa fasilitas sanitasi ruangan rawat inap yang tidak baik yang tidak puas sebanyak 67 responden atau 85,9%, sedangkan fasilitas sanitasi ruangan rawat inap baik yang tidak puas sebanyak 1 responden atau 12,5%. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,000 maka dapat disimpulkan pada α=0,05 berarti hipotesis diterima yaitu ada hubungan antara fasilitas sanitasi ruangan rawat inap Mongondow. Hasil observasi oleh peneliti menunjukan bahwa ruangan rawat inap dimana

kurangnya udara yang masuk menjadikan ruang rawat inap terasa pengap, selain itu kurangnya petugas kebersihan (cleaning service) untuk membersihkan ruang rawat inap sehingga ruangan terlihat tidak bersih dan rapih. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Firdaus dan Muhlisin (2010) di Rumah Sakit Islam Surakarta bahwa terdapat hubungan antara keadaan dan fasilitas ruang perawatan dan kepuasan pasien dimana Korelasi antara keadaan dan fasilitas ruang perawatan dengan kepuasan pasien adalah p value = 0,0001. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Suratmi (2012) di RSUD dr. Soegiri Lamongan tentang Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruang Bougenville bahwa sebagian besar tingkat kepuasan pasien kurang kurang. Penelitian ini sejalan dengan Penelitian yang dilakukan oleh Dabri dkk (2014) menjelaskan dari hasil kuisioner diketahui bahwa 53% responden menyatakan ketidakpuasannya terhadap sarana ruang kelas III rumah sakit. Ada beberapa hal yang berkaitan dengan kebersihan ruangan, kebersihan WC yang ada di ruang rawat inap kelas III. Suasana yang rebut / bising saat jam bezuk ketika pengunjung datang, seprei yang kotor tidak selalu diganti oleh petugas, adanya serangga dan tempat tidur yang kurang bersih dapat mengurangi rasa nyaman. Dan ada beberapa ruangan yang terkadang kurang nyaman seperti ruangan pasien terasa pengap, panas karena kurangnya kipas angin untuk mengurangi rasa panas. Penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian yang dilakukan oleh Setiawati (2012) di RS PKU Muhammadiyah Gombong bahwa Berdasarkan hasil uji Chi Square diperoleh nilai (p=0,031), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sanitasi ruang Kelas III dengan kepuasan pasien KESIMPULAN 1. Tidak terdapat hubungan antara fasilitasi penyediaan air bersih pada ruang rawat inap di RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. 2. Terdapat hubungan antara fasilitas sanitasi toilet dan kamar mandi pada ruang rawat inap di RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow 3. Terdapat hubungan antara fasilitas sanitasi ruangan rawat inap terhadap kepuasan pasen pada ruang rawat inap di RSUD Mongondow. SARAN 1. Bagi pihak RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow agar lebih dapat memperhatikan fasilitas sanitasi di setiap bangunan ruang rawat inap terutama pada fasilitas toilet dan kamar mandi dan ruangan agar pasien dapat merasa aman dan nyaman dalam

menjalani pengobatan di ruang rawat inap RSUD Datoe Binangkang Kabupaten Bolaang Mongondow. 2. Untuk masyarakat agar dapat bekerjasama dengan pihak rumah sakit dalam menjaga fasilitas sanitasi yang tersedia. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Infeksi Nosokomial dan Kewaspadaan Universal. [Online] tersedia di: http://spiritia.or.id/ diakses pada tanggal 16 April 2015. Anonim. 2012. Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di Indonesia. [Online] tersedia di: Phttp://ocw.ui.ic.id diakses pada tanggal 3 April 2015. Dabri, R. A, DB. Paranoan, E. Paselle. 2013. Analisis hubungan kualitas pelayanan dengan tingkat kepuasan pengunjung pasien kelas III Rumah Sakit Jiwa Daerah Atma Husada Mahakam Samarinda Tahun 2013. Samarinda: e-journal Administrative Reform, Vol. 2, Nomor 2. (2014), Hal. 1304-1315. Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan. 2012. Pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit Ruang Rawat Inap. Jakarta: Kemenkes RI. Firdaus, Z, HM. A. Muhlisin. 2010. Analisis faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien rawat inap di rumah sakit islam surakarta. (online). Lipi.go.id. Diakses pada tanggal 3 april 2015. Handayani, F, Mutiarasari, D. 2010. Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar. Tadulako: Jurnal Biocelebes. Vol 4 No 2. Desember 2010: 98-103. Idahwati. 2008. Pengaruh fasilitas sanitasi ruangan rawat inap terhadap kepuasan pasien rawat inap di RSUD Aceh Singkil Kecamatan Gunung Meriah Kabupaten Aceh Singkil. Jurnal. Aceh. Setiawati, E. 2012. Hubungan Sanitasi Rawat Inap Kelas III dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong. Gombong : Fakultas Ilmu Kesehatan. Diakses pada tanggal 14 April 2015. Subekti, S. 2005. Pengelolaan Air Bersih Rumah Sakit Sebagai Upaya Minimisasi Limbah Cair. Studi Kasus (Rumah Sakit Umum Daerah Unggaran) (Tesis). Semarang: Program Pascasarjana Universitas Diponegoro. Suratmi, P. J. S. 2013. Hubungan penataan ruang dan kelengkapan alat ruang rawat inap dengan kepuasan pasien di ruang bougenville RSUD dr. Soegili Lamongan. Lamongan: SURYA, Vol.01, No.XIV, April 2013: 22-29. Suryawati, C, Dharminto, Shaluhiyah, Z. 2006. Penyusunan Indikator Kepuasan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit di Provinsi Jawa Tengah. Semarang: Jurnal Managemen Pelayanan Kesehatan Vol. 09 No. 04, Desember 2006: 177-184. Triwibowo, C. 2012. Perizinan dan Akreditas Rumah Sakit. Yogyakarta: Nuha Medika.