PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA SKRIPSI

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL MENGGAMBAR PROPORSI DAN MACAM-MACAM BUSANA SESUAI BENTUK TUBUH DAN KESEMPATAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 IMOGIRI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN INTERAKTIF GAMBAR TEKNIK UNTUK SISWA TEKNIK PEMESINAN

Abstrak. Oleh: jodhi pratama, pendidikan teknik elektronika fakultas teknik universitas negeri yogyakarta,

PENGEMBANGAN MODUL PEMESINAN BUBUT PADA MATA PELAJARAN TEKNIK PEMESINAN BUBUT DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SALAM

PENGEMBANGAN MODUL MENGGUNAKAN MESIN BUBUT KONVENSIONAL PADA SISWA KELAS XI TEKNIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK PADA MATA PELAJARAN PRODUKTIF KOMPETENSI ETIMOLOGI MULTIMEDIA KELAS X SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

PENGEMBANGAN VIDEO PEMBELAJARAN PEMBUATAN SAKU DALAM MATA PELAJARAN DASAR TEKNOLOGI MENJAHIT DI SMK NEGERI 1 SEWON

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN SIMULATOR PLC OMRON CPM2A BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN VISUAL BASIC DI SMK NEGERI 3 WONOSARI

PENGEMBANGAN PLATFORM GAME SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM OPERASI DI SMK MA ARIF WONOSARI UNTUK PLATFORM ANDROID

PENGEMBANGAN MODUL TEKNIK LISTRIK PADA MATA PELAJARAN TEKNIK LISTRIK KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK NEGERI 2 YOGYAKARTA

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN MODUL TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT POLA DASAR DI SMK N 4 YOGYAKARTA

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN BAHAN TEKSTIL UNTUK SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK DIPONEGORO DEPOK YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN SUMBER ZAT ENERGI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 4 SURAKARTA

PENGEMBANGAN KAMUS BERGAMBAR PERALATAN TATA HIDANG UNTUK SISWA JASA BOGA SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

Pengembangan Trainer ATmega 16 Menggunakan PPI (Shinta Noviana Purwanti) 1

ARTIKEL SKRIPSI. Oleh Ulfah Riza Lina NIM

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) BERBANTUAN MODUL BARIS KOLOM UNTUK PERSAMAAN GARIS DI SMP

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MEDIA MODUL PADA MATA DIKLAT GAMBAR TEKNIK DI SMK MUHAMMADIYAH 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LIPATAN SERBET BERBASIS ADOBE FLASH PADA SISWA KELAS JASA BOGA SMK N 3 KLATEN

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

PEMANFAATAN PERANGKAT LUNAK TRACKER PADA RANCANG BANGUN ALAT DAN MODUL PRAKTIKUM FISIKA DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MODUL MERAKIT KOMPUTER UNTUK SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN SMK NEGERI 1 JOGONALAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BOGA DASAR UNTUK SISWA KELAS X DI SMK NEGERI 4 SURAKARTA

Journal of Physical Education, Sport, Health and Recreations

Edu Geography 3 (1) (2014) Edu Geography.

PENGEMBANGAN GARIS LAPANGAN PORTABEL GOBAK SODOR PADA PEMBELAJARAN PERMAINAN TRADISIONAL DI SD NEGERI SENDANGADI 1 MLATI KABUPATEN SLEMAN

Pengembangan Modul Mata... (Putu Darsana)1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MEKANIKA TEKNIK DAN ELEMEN MESIN KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN PRODUKTIF MULTIMEDIA PAKET KEAHLIAN MULTIMEDIA KELAS X SMK MUHAMMADIYAH WONOSARI

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN MESIN JAHIT BERBASIS MACROMEDIA FLASH UNTUK SISWA KELAS X BUSANA BUTIK SMK NEGERI 1 DEPOK

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

Pengembangan Modul Dasar (Muhammad Firda Husain) 1

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DEKORASI BIRTHDAY CAKE DENGAN BUTTERCREAM MENGGUNAKAN BLOG INTERNET

JURNAL. Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BATIK TULIS BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN SENI BUDAYA KELAS VII DI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MACROMEDIA FLASH MATA PELAJARAN PEMELIHARAAN CHASIS DI SMK NEGERI 3 SINGARAJA

PENGEMBANGAN MODUL SIMULASI DIGITAL PADA MATA PELAJARAN SIMULASI DIGITAL (SIMDIG) KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK N 2 DEPOK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MATERI LONCAT KANGKANG UNTUK SISWA KELAS XI DI SMK N 3 YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PENGAPIAN DENGAN MACROMEDIA FLASH 8 DI SMK BINA TARUNA MASARAN SRAGEN TESIS

PENGEMBANGAN MEDIA KARTU GAMBAR PEMBELAJARAN BOLA VOLI KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS PROJECT BASED LEARNING GUNA MELIHAT KEATIVITAS PESERTA DIDIK PADA MATERI MENGOPERASIKAN SOFTWARE PROTEUS

Oleh: Alqodri Khusni Ghozali, Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN KELAS XI SMA.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MODUL

Oleh : Yogi Budi Wiguna, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TRAINER

PENGEMBANGAN MONOPOLI PEMBELAJARAN IPA PENGGOLONGAN HEWAN UNTUK SISWA KELAS 4 SEKOLAH DASAR ARTIKEL JURNAL

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF MAZE BANGUN DATAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS II SD

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

Lalu Harry Puja Prayu Dhitya, Pendidikan Teknik Elektronika, FT UNY ABSTRAK

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA MATERI BILANGAN PECAHAN UNTUK SISWA KELAS VII SMPN 27 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS STUDENT CENTERED

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

PENGEMBANGAN MEDIA BIYAS MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TUTORIAL PADA MATA PELAJARAN SISTEM OPERASI KELAS X MULTIMEDIA SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN

PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

Oleh : Yulistiana Nindi Nur Imawati, Universitas Negeri Yogyakarta,

PENGEMBANGAN MODUL TEMATIK SUMBER ENERGI BAGI SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA MOBILE LEARNING DENGAN APLIKASI SCHOOLOGY PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI MATERI HIDROSFER KELAS X SMA NEGERI 1 KARANGANYAR

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERORIENTASI PENGEMBANGAN KECERDASAN MAJEMUK SISWA PADA KONSEP SEL KELAS XI SMA

Peningkatan Kompetensi Menganalisis... (Nurul Muslimah) 1

Windha Silviana Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Surabaya

TESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT BANYUMAS UNTUK SISWA KELAS V SD. Oleh: DIANA NATALIA

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF AKSARA JAWA UNTUK SISWA KELAS V SDN SABDODADI KEYONGAN BANTUL ARTIKEL JURNAL

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE THE POWER OF TWO TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI MIA SMAN 4 PADANG ABSTRACT

PENGEMBANGAN E-LEARNING SEBAGAI MEDIA BELAJAR

PENGEMBANGAN MEDIA BERBASIS ADOBE FLASH CC

ABSTRAK. Keywords: Cooperative Learning, understanding of mathematical concepts, TAI PENDAHULUAN

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN BERBANTUAN APLIKASI EVERYCIRCUIT PADA MATA PELAJARAN PENERAPAN RANGKAIAN ELEKTRONIKA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 SURABAYA

PENGEMBANGAN MODUL KIMIA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA POKOK BAHASAN TERMOKIMIA UNTUK SMA/MA KELAS XI

PENGEMBANGAN MODUL PERALATAN KANTOR UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK SMK NEGERI 1 DEPOK SLEMAN

PENGEMBANGAN VIDEO TUTORIAL UNTUK PEMBELAJARAN GAMBAR MANUFAKTUR SMK KELAS XI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN KURIKULUM 2013 PADA POKOK BAHASAN TRIGONOMETRI DI SMK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN CLASSIC TUTORIAL DI SMK N 1 LINTAU BUO JURUSAN RPL

Rivadatul Mahmudah, Shahibul Ahyan, Ahmad Rasidi Universitas Hamzanwadi

Ely Mariana Prodi PGSD, Universitas Quality

PENGEMBANGAN TRAINER MIKROKONTROLLER STUDI KASUS TRAFFIC LIGHT PADA MUATAN LOKAL MIKROKONTROLLER KELAS X TAV SMKN 1 PUNDONG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA : E-Journal Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN AC TRAINER SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SISTEM INSTALASI TATA UDARA SISWA KELAS XI SMK N 1 MAGELANG JURNAL SKRIPSI

PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF KOTAK SEKAT HITUNG (KOKATUNG) MATA PELAJARAN MATEMATIKA UNTUK KELAS II SD DONOTIRTO KASIHAN BANTUL

Oleh: Fitra Mega Kurniawan, Progam Pendidikan Teknik Elektronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGAMBAR BUSANA MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS4 UNTUK SISWA KELAS X BUSANA SMK NEGERI 3 KLATEN

Abstract. Keywords : Interactive Media, LAN, TKJ.

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN AUTOCAD UNTUK MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK SISWA KELAS X JURUSAN TEKNIK KETENAGALISTRIKAN SMK N 2 PENGASIH KULON PROGO

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN IPS NEGARA-NEGARA ASIA TENGGARA ARTIKEL JURNAL

MEDIA PEMBELAJARAN MENGUBAH POLA BLUS DALAM BENTUK VIDEO UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

PENGEMBANGAN ANIMASI SIMULASI KOMPUTER UNTUK MEREDUKSI MISKONSEPSI PADA KONSEP INDUKSI ELEKTROMAGNETIK TESIS

APLIKASI KOMIK SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA MENGGUNAKAN PERMAINAN ULAR TANGGA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MATERI GAYA 1)

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Dessy Harnaningtyas NIM 08513241025 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOVEMBER 2012

HALAMAN PENGESAHAN Jurnal yang berjudul Pengembangan Modul Dasar Penataan Display pada Mata Pelajaran Penataan dan Peragaan Siswa Kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara telah disetujui oleh dosen pembimbing dan dosen penguji. Yogyakarta, November 2012 Fakultas Teknik Dosen Penguji, Dosen Pembimbing, Widyabakti Sabatari, M.Sn Triyanto, S.Sn., M.A NIP. 19611015 198702 2 001 NIP 19720208 199802 1 001

PENGEMBANGAN MODUL DASAR PENATAAN DISPLAY PADA MATA PELAJARAN PENATAAN DAN PERAGAAN SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 2 JEPARA Dessy Harnaningtyas 08513241025 Triyanto, S.Sn., M.A ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan modul dasar penataan display pada mata pelajaran penataan dan peragaan sebagai sumber belajar bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara; 2) menguji kelayakan modul dasar penataan display pada mata pelajaran penataan dan peragaan sebagai sumber belajar bagi siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara. Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development (R&D) dengan prosedur penyusunan yang sesuai dengan model pengembangan menurut Borg and Gall yang dikutip dalam Tim Puslitjaknov (2008:11). Penelitian ini melibatkan 5 ahli, 10 siswa sebagai uji coba lapangan skala kecil, dan 74 siswa SMK Negeri 2 Jepara sebagai uji coba lapangan skala besar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis deskriptif data berupa uraian saran dari para ahli serta data hasil penilaian yang kemudian diubah menjadi nilai skor dengan skala likert. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) pengembangan modul dasar penataan display menggunakan 5 tahap pengembangan yaitu; a) analisis produk, b) pengembangan, c) validasi ahli dan revisi, d) uji coba lapangan skala kecil, e) uji coba lapangan skala besar dan hasil akhir produk. 2) kelayakan modul dasar penataan display diperoleh dari hasil uji coba lapangan skala kecil pada 10 siswa yang menunjukkan bahwa masing-masing aspek memperoleh skor rata-rata lebih besar dari 3,25, yaitu aspek fungsi dan manfaat 3,33, aspek daya tarik modul 3,37, dan aspek materi pembelajaran 3,52, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing aspek memperoleh hasil sangat layak. Kemudian hasil uji coba lapangan skala besar pada 74 siswa juga menunjukkan bahwa masing-masing aspek memperoleh skor rata-rata lebih besar dari 3,25, yaitu aspek fungsi dan manfaat 3,36, aspek daya tarik modul 3,37, dan aspek materi pembelajaran 3,32, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing aspek memperoleh hasil sangat layak. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa modul dasar penataan display pada mata pelajaran penataan dan peragaan sebagai sumber belajar untuk siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara dinyatakan sangat layak untuk diterapkan kepada siswa. Kata kunci : Pengembangan, Modul, Dasar Penataan Display ABSTRACT This research s goals are : 1) To develop the Basic Display Arrangement Module on Structuring and Demostrating Subject as a learning resource for class XI students of SMK Negeri 2 Jepara, 2) To test the feasibility of Basic Display Arrangement Module on Structuring and Demostrating Subject as a learning resource for for 9th grade students of SMK Negeri 2 Jepara. This research is based on Research and Development (R & D) method with the preparation procedures were in accordance with the model of development based on Borg and Gall that quoted in Puslitjaknov Team (2008:11) Persons who involved in this research are 5 experts, 10 students as small-scale field trials participant, and 74 students of SMK Negeri 2 Jepara as large-scale field trials participant. The instrument used in this research is in the form of questionnaires. The technique that used for data analysis was descriptive analysis of the data consist of expert advice and data assessment which is then converted to a score with likert scale. The results of this research revealed that: 1) the development of Basic Display Arrangement Module is using 5 stages of development, the stages are : a) analysis of the product, b) development of the product, c) validation expert and revision, d) small-scale field trials, e) large-scale field trials and the final product. 2) The feasibility of Basic Display Arrangement Module obtained from small-scale field trials on 10 students who indicated that each aspects obtaining an average score higher than 3.25 are : aspects of the functions and benefits with the score 3.33, module attractiveness aspect with the score 3.37, and the aspect of learning materials with the score 3.52. From that results, it can be concluded that each aspect earn very decent results. Then these are the results of the large-scale field trials on 74 students also indicated that each aspect with average score higher than 3.25 are : aspects of the functions and benefits with the score 3.36, module attractiveness aspect with the score 3.37, and the aspect of learning materials with the score 3.32. From that results, it can be concluded that each aspect earn very decent results also. Based on the obtained data, it can be concluded that Basic Display Arrangement Module on Structuring and Demostrating Subject as a learning resource for class XI students of SMK Negeri 2 Jepara otherwise worth to be applied to the students. Keywords: Development, Modules, Basic Arrangement Display;

I. Pendahuluan Sumber belajar merupakan salah satu komponen yang tidak bisa diabaikan dalam mengembangkan sistem pengajaran yang berkualitas, karena sumber belajar tersebut merupakan unsur penunjang dalam proses belajar mengajar agar terlaksana dengan lancar dan efektif. Kompetensi Penataan Display merupakan kompetensi baru yang disampaikan pada siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara, siswa begitu aktif dan antusias dalam melaksanakan praktek Penataan Display, namun demikian dalam pembelajaran Penataan Display sumber belajar yang dijadikan sebagai panduan belajar siswa belum memadai. Proses belajar mengajar yang disampaikan guru di kelas sebenarnya telah menggunakan berbagai macam metode seperti, metode ceramah, mencatat di papan tulis atau didikte, kemudian diskusi kelompok dan pemberian tugas. Namun demikian metode yang dijalankan masih kurang efektif pelaksanaannya karena sumber belajar yang digunakan juga masih kurang dan terbatas. Selain itu siswa juga tidak dapat belajar secara mandiri karena belum tersedia sumber belajar yang dapat dijadikan sebagai panduan belajar. Nilai standar KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) di SMK Negeri 2 Jepara adalah 7,50. Untuk kegiatan praktek nilai rata-rata yang dicapai siswa memang telah melebihi standar KKM yaitu 8,00, akan tetapi secara teori nilai siswa belum sepenuhnya memenuhi standar KKM karena hanya 40 % siswa yang memperoleh nilai 7,50. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa belum menguasai teori dasar Penataan Display dengan maksimal karena sumber belajar yang digunakan masih terbatas sekali, oleh sebab itu sumber belajar sangat diperlukan untuk membantu proses pembelajaran, terutama sebagai panduan belajar siswa. Menurut Nur aini (2008:102) sumber belajar merupakan segala sesuatu yang mendukung terjadinya belajar dalam diri siswa yang terdiri dari sistem pelayanan, bahan pembelajaran, dan lingkungan. Sedangkan menurut Ahmad Rohani (2004:161) mengatakan bahwa pengertian sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk kepentingan proses/aktifitas pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung. Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sumber belajar adalah segala sesuatu baik benda, data, fakta, ide, dan orang yang dapat dimanfaatkan guna memberi kemudahan kepada seseorang dalam belajar. Sumber belajar yang dipakai dalam pendidikan terdiri dari sekumpulan bahan/situasi yang secara sengaja dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual. Modul merupakan salah satu bahan ajar yang dikemas secara utuh dan sistematis, didalamnya memuat seperangkat pengalaman belajar yang terencana dan didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang spesifik. Modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/substansi belajar, dan evaluasi (Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan 2008:4). Selain itu Nana Sudjana (2009:132) juga berpendapat bahwa modul merupakan suatu jenis kegiatan belajar yang terencana, dirancang untuk membantu tercapainya tujuan-tujuan belajar. Melalui berbagai penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri. Pembelajaran menggunakan sumber belajar berupa modul lebih menguntungkan baik bagi guru maupun bagi siswa. Mengembangkan Modul Dasar Penataan Display adalah salah satu cara untuk mengatasi kendala di atas, karena dengan adanya dukungan sumber belajar berupa modul tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru bagi siswa, dapat memperlancar proses belajar mengajar, dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dalam menguasai Kompetensi Penataan Display, siswa dapat belajar secara mandiri baik di sekolah maupun di rumah serta diharapkan nilai siswa juga bisa lebih meningkat 100% dan memenuhi standar KKM baik secara praktek maupun secara teori.

II. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis Penelitian dan Pengembangan (Research and Development atau R&D). Penelitian R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Pada penelitian ini, produk yang akan dihasilkan adalah modul dasar penataan display sebagai sumber belajar siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara. Penelitian ini menggunakan model pengembangan dari Borg and Gall yang dikutip oleh Tim Puslitjaknov (2008:11) meliputi lima tahap pengembangan yaitu: analisis produk, pengembangan, validasi ahli dan revisi, uji coba lapangan skala kecil, uji coba lapangan skala besar dan hasil akhir produk. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2 Jepara pada bulan Februari-Juni 2012. Subyek penelitian ini dibagi menjadi subyek uji coba skala kecil dan subyek uji coba skala besar. Subyek penelitian skala kecil mengambil 10 dari 74 siswa yang dipilih dengan teknik random sampling, dan subyek penelitian skala besar adalah seluruh siswa kelas XI jurusan Busana Butik di SMK Negeri 2 Jepara yang berjumlah 74 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga cara yaitu observasi, wawancara, dan menggunakan angket/kuesioner. Penelitian ini menggunakan Instrumen non tes yang diberikan kepada para ahli, dan siswa kelas XI Program Keahlian Busana Butik di SMK Negeri 2 Jepara sebagai respondennya. Kelayakan pengembangan modul pembelajaran ini menggunakan skala likert, dengan empat alternatif pilihan jawaban, yaitu: sangat layak, layak, kurang layak, dan tidak layak. Jenis validitas yang digunakan untuk mengukur instrumen yaitu dengan validitas bangunan (Counstruct validity) kemudian dikonsultasikan kepada (Experts Judgement) yaitu ahli evaluasi dengan tujuan mengetahui kelayakan instrumen yang diuji cobakan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif. III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini telah menghasilkan modul dasar penataan display sebagai sumber belajar siswa. Tempat penelitian ini berada di SMK Negeri 2 Jepara. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Juni 2012. Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data kuantitatif yang kemudian dianalisis dengan statistik deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul pembelajaran yang layak digunakan sebagai sumber belajar siswa. Produk akhir dari penelitian pengembangan ini adalah modul dasar penataan display sebagai sumber belajar siswa kelas XI jurusan busana butik. Modul merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri, bahasannya juga dibuat secara sederhana sesuai dengan level berfikir anak SMK. Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing individu secara efektif dan efisien, memiliki karakteristik stand alone yaitu modul dikembangkan tidak tegantung pada media lain, bersahabat dengan user atau pemakai, membantu kemudahan pemakai untuk direspon atau diakses, mampu membelajarkan diri sendiri. Pengembangan modul ini menggunakan beberapa tahap penelitian yaitu: analisis produk, pengembangan, validasi ahli dan revisi, uji coba lapangan skala kecil dan revisi, kemudian uji coba lapangan skala besar dan hasil akhir produk. Kelayakan modul dasar penataan display ini diperoleh dari hasil uji coba lapangan skala kecil pada 10 siswa yang menunjukkan bahwa masing-masing aspek memperoleh skor rata-rata lebih besar dari 3,25, yaitu aspek fungsi dan manfaat 3,33, aspek daya tarik modul 3,37, dan aspek materi pembelajaran 3,52, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing aspek memperoleh hasil sangat layak. Kemudian hasil uji coba lapangan skala besar pada 74 siswa juga menunjukkan bahwa masing-masing aspek memperoleh skor rata-rata lebih besar dari 3,25, yaitu aspek fungsi dan manfaat 3,36, aspek daya tarik modul 3,37, dan aspek materi pembelajaran 3,32, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing aspek memperoleh hasil sangat layak. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa modul dasar penataan display pada mata pelajaran penataan dan peragaan sebagai sumber belajar untuk siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara dinyatakan sangat layak untuk

diterapkan kepada siswa. Berikut ini adalah perbandingan hasil uji coba lapangan skala kecil dan hasil uji coba lapangan skala besar. Perbandingan Uji Coba Lapangan Skala Kecil dan Skala Besar kelompok besar 3.38 3.33 3.37 3.37 kelompok kecil 3.32 3.52 fungsi dan manfaat daya tarik modul materi pembelajaran Gambar 1. Hasil Uji Coba Lapangan Skala Kecil dan Hasil Uji Coba Lapangan Skala Besar IV. KESIMPULAN 1. Pengembangan modul dasar penataan display ini telah dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu: tahap analisis produk, Pengembangan, validasi ahli dan revisi, uji coba lapangan skala kecil dan revisi, kemudian uji coba lapangan skala besar dan hasil akhir produk. Dengan beberapa tahapan ini akan menghasilkan sebuah produk berupa modul dasar penataan display yang layak digunakan sebagai sumber belajar siswa dan menarik untuk pembelajaran. 2. Kelayakan modul dasar penataan display diperoleh dari hasil uji coba lapangan skala kecil pada 10 siswa yang menunjukkan bahwa masing-masing aspek memperoleh skor rata-rata lebih besar dari 3,25, yaitu aspek fungsi dan manfaat 3,33, aspek daya tarik modul 3,37, dan aspek materi pembelajaran 3,52, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing aspek memperoleh hasil sangat layak. Kemudian hasil uji coba lapangan skala besar pada 74 siswa juga menunjukkan bahwa masing-masing aspek memperoleh skor rata-rata lebih besar dari 3,25, yaitu aspek fungsi dan manfaat 3,36, aspek daya tarik modul 3,37, dan aspek materi pembelajaran 3,32, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing aspek memperoleh hasil sangat layak. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa modul dasar penataan display pada mata pelajaran penataan dan peragaan sebagai sumber belajar untuk siswa kelas XI di SMK Negeri 2 Jepara dinyatakan sangat layak untuk diterapkan kepada siswa. V. DAFTAR PUSTAKA [1] Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004. [2] Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Teknik Penyusunan Modul, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008. [3] Nur aini, Perencanaan Pembelajaran, Yogyakarta: Cipta Media, 2008. [4] Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Penerbit Sinar Baru, 1989. [5] Tim Puslitjaknov, Metode Penelitian Pengembangan, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional, 2008.