III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian mengenai Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

III. METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series) yang

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam bab ini adalah dengan menggunakan

METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat penelitiannya, penelitian ini merupakan sebuah penelitian

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. Selang periode runtun waktu. Bulanan Tahun Dasar PDB Triwulanan Miliar rupiah. M2 Bulanan Persentase

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

III. METODE PENELITIAN. bentuk runtut waktu (time series) yang bersifat kuantitatif yaitu data dalam

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dari penelitian ini adalah perilaku prosiklikalitas perbankan di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data time series tahunan Data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder deret waktu

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

III. METODE PENELITIAN. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Pengaruh Tingkat

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

METODE PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini variabel terikat (dependent variabel) yang digunakan adalah

III. METODE PENELITIAN. runtut waktu (time series) atau disebut juga data tahunan. Dan juga data sekunder

III. METODE PENELITIAN. model struktural adalah nilai PDRB, investasi Kota Tangerang, jumlah tenaga kerja,

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Agriculture, Manufacture Dan Service di Indonesia Tahun Tipe

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan alat yang digunakan untuk mencapai. tujuan bangsa dan pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data digunakan adalah data sekunder (time series) berupa data bulanan yang

BAB III METODE PENELITIAN. data PDRB, investasi (PMDN dan PMA) dan ekspor provinsi Jawa Timur.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Sumber Data Pada penelitian ini data yang digunakan yaitu data sekunder. Data sekunder

III. METODOLOGI PENELITIAN. A. Data dan Sumber Data Penelitian ini termasuk dalam tipe penelitian arsip yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

III. METODELOGI PENELITIAN. Data yang digunakan oleh penulis adalah data sekunder dalam bentuk tahunan dari tahun

III. METODE PENELITIAN. Modal Kerja, Inflasi, dan Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Lampung. Deskripsi

METODOLOGI PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (timeseries) yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

III METODE PENELITIAN. dilakukan secara purposive, dengan pertimbangan provinsi ini merupakan wilayah

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang berupa data time

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data time series

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari varabel terikat dan variabel bebas. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Laporan Kebijakan Moneter, Laporan Perekonomian Indonesia, Badan Pusat

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian Analisis Pengaruh Nilai Tukar, Produk Domestik Bruto, Inflasi,

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Statistik). Data yang diambil pada periode , yang dimana di dalamnya

Pertemuan 4-5 ANALISIS REGRESI SEDERHANA

METODE PENELITIAN. Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder (time series)

BAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis pengaruh antara upah

III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data sekunder berupa data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. atau tidak dalam penelitian ini jarque-berra dimana hasilnya dapat. ditunjukkan dari nilai probabilitas Jarque-Berra.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif, jenis data yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

BAB II LANDASAN TEORI. Data merupakan bentuk jamak dari datum. Data merupakan sekumpulan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekunder deret waktu (time series) mulai dari Januari 2013 sampai

III. METODE PENELITIAN. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Metode yang digunakan untuk menduga faktor-faktor yang memengaruhi

METODE PENELITIAN. keperluan tertentu. Jenis data ada 4 yaitu data NPL Bank BUMN, data inflasi, data

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi yang terjadi di Indonesia telah menyebabkan perekonomian baik yang

III. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah penelitian yang bertujuan untuk menganalisis

III. METODE PENELITIAN. gabungan dari data runtun waktu (time series) tahunan. Data yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. merupakan data tahunan dan hanya pada sektor industri.

BAB III METODE PENELITIAN. dan tujuan penelitian seperti yang telah disampaikan sebelumnya, maka metode

METODE PENELITIAN. tahunan dalam runtun waktu (time series) dari periode 2005: :12 yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Provinsi Sumatera Utara, khususnya dalam

III. METODE PENELITIAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah ekspor kayu lapis Indonesia di pasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. runtut waktu (time series). Penelitian ini menggunakan data-data Produk

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten ini disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-varibael sebagai berikut: Jumlah ekspor Minyak kelapa sawit

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi/Objek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Jawa Timur. Pemilihan Provinsi

3. METODE. Kerangka Pemikiran

BAB III METODE PENELITIAN. daerah kawasan sekitar alun-alun Kota Batu yaitu sebagai pedagang.

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini daerah yang akan dijadikan lokasi penelitian adalah

BAB III METODE PENILITIAN

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penulisan proposal ini adalah data sekunder yang

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, JUMLAH TENAGA KERJA, DAN INFLASI TERHADAP KEMISKINAN DI KOTA SURAKARTA TAHUN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mempengaruhi Anggaran Pertahanan di Indonesia, yaitu :

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data sekunder melalui berbagai buku, jurnal, serta data sekunder (time series) yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS), Oil World Annual, Bank dunia, MPOB, pusat data dan sistem informasi pertanian dan sumber-sumber lainnya. Data yang digunakan adalah data time series berupa data tahunan pada periode 2000-2013. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ekspor Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia adalah data harga CPO dalam negeri, data harga CPO dunia, data harga kopra dalam negeri, harga kopra dunia, data PDB dalam negeri dan data PDB importir (India).

35 Tabel 8. Nama Variabel, Simbol Variabel, Ukuran, dan Sumber Data. NamaVariabel Variabel Satuan pengukuran Sumber Data Volume Ekspor CPO Y Ton BPS Harga CPO Domestik Harga CPO Dunia Harga Kopra Domestik RP/KG RP/KG RP/KG Pusat data dan sistem informasi, pertanian. BOP Belawan&Dumai dan BPS Oil World Annual, MPOB, pusat data dan sistem informasi pertanian Pusat data dan sistem informasi pertanian Harga Kopra Dunia RP/KG C.I.F Rotterdam PDB Indonesia Miliar Rupiah BPS PDB Importir negara i (India) Miliar Rupiah Bank Dunia B. Batasan Penelitian Batasan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi a. Ekspor CPO. CPO (Crude Palm Oil) adalah produk utama dalam pengolahan minyak sawit disamping minyak inti sawit, CPO ( Crude Palm Oil) yang biasa disebut minyak kelapa sawit mentah merupakan produk yang ditransaksikan di pasar komoiditas, komoditas ini merupakan hasil sumber daya alam yang dapat diolah menjadi berbagai produk. Data ekspor CPO diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik Indonesia), dalam ton.

36 b. Harga CPO domestik. Data harga CPO domestik yang digunakan adalah data tahunan yang diperoleh dari pusat data dan sistem informasi pertanian dan BPS, dalam rupiah perkilo gram. c. Harga CPO dunia. Data harga CPO dunia yang digunakan adalah data tahunan yang diperoleh dari Oil World Annual, MPOB, pusat data dan sistem informasi pertanian, dalam rupiah perkilo gram. d. Harga Kopra domestik. Data harga Kopra domestik yang digunakan adalah data tahunan yang diperoleh dari Buku Statistik Harga dan Pusat data dan sistem informasi pertanian, dalam rupiah perkilo gram. e. Harga Kopra dunia. Data harga Kopra dunia yang digunakan adalah data tahunan yang diperoleh dari C.I.F Rotterdam dan Buku Statistik Harga, dalam rupiah perkilo gram. f. PDB Indonesia. Sukirno (2002) mendefinisikan PDB sebagai nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksi oleh faktor-faktor produksi milik warga negara tersebut dan warga negara asing. Data PDB Indonesia yang digunakan adalah data tahunan PDB atas harga tetap yang diperoleh dari Badan Pusat Satistik Indonesia, dalam miliar rupuah.

37 g. PDB importir (India). PDB importir yang diambil dalam penelitian ini adalah PDB India yang merupakan negara Pengimpor terbesar CPO di Indonesia saat ini sesuia data pada Tabel 3. Data yang digunakan adalah data tahunan yang diperoleh dari World Bank adan tradingeconomic.com, dalam miliar rupiah. C. Metode Pengolahan Data Data yang dipakai untuk penelitian ini adalah data sekunder ( time series) yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), Oil World Annual, MPOB, C.I.F Rotterdamn, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian serta sumber-smber lainnya. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program aplikasi E- Views 4.0. D. Metode Analisis Data Model analisis yang digunakan dalam menganalisis data adalah model ekonometrika, sedangkan metode yang dipakai adalah motode OLS (Ordinary of Least Squares) atau Metode Kuadrat Terkecil Biasa. Data yang digunakan dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan analisis statistika yaitu persamaan regresi berganda. Model persamaan yang digunakaan sebagai berikut : Y = f (X 1, X 2, X 3, X 4, X 5, )

38 Dengan spesifikasi model sebagai berikut : Log Y = β 0 + β 1 log X 1 + β 2 log X 2 +β 3 log X 3 + β 4 log X 4 + β 5 log X 5 + εt Dimana : Y = Ekspor CPO β 0 = Intercept/konstanta β 1, β 2, β 3, β 4, β 5, β 6 = Koefisien regresi X 1 = Harga CPO Domestik X 2 = Harga CPO Dunia X 3 = Harga Kopra Domestik X 4 = Harga Kopra Dunia X 5 = PDB Indonesia X 6 = PDB Importir (India) ℇt = Puak Galat (Error term) E. Uji Asumsi Klasik Suatu model dikatakan baik untuk alat prediksi apabila mempunyai sifat-sifat tidak bias linear terbaik suatu penaksir. Disamping itu suatu model dikatakan cukup baik dan dapat dipakai untuk memprediksi apabila sudah lolos dari

39 serangkain uji asumsi dasar yang melandasinya. Uji asumsi klasik dari dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Uji Normalitas Uji Normalitas adalah untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secara normal atau tidak, pengujian normalitas dilakukan menggunakan metode Jarque-Bera. Residual dikatakan memiliki distribusi normal jika Jarque Bera > Chi square, dan atau probabilita (p-value) > α = 5%. Uji asumsi normalitas dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan metode Jarque-Berra (J -B), yang didasarkan pada sampel besar yang diasumsikan bersifat asymptotic. Nilai statistik J-B didasarkan pada chisquares. Jika nilai probabilitas dari statistik J-B besar atau jika nilai statistic J- B tidak signifikan maka H 0 diterima, karena nilai statistik J-B mendekati nol, demikian sebalikya. Ho : Jarque Bera stat > Chi square, p-value > 5%, residual berditribusi dengan normal Ha : Jarque Bera stat < Chi square, p-value < 5%, residual tidak berditribusi dengan normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Heterokedastisitas atau varians tak sama adalah kejadian dimana meskipun tingkat variable dependen ( Y) naik seiring dengan naiknya tingkat variable

40 independen ( X), namun varians dari variable dependen tidak tetap sama di semua tingkat variable independen. Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pengamatan satu kepengamatan lain. Dalam penelitian ini uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan metode White. Uji white menggunakan residual kuadratsebagai variable dependen, dan variable independennya terdiri atas variable independen yang sudah ada, ditambah dengan kuadrat variable independen, ditambahlagi dengan perkalian variable independen. Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan membandingkan besarnilai x 2 - hitung (Obs*R-squared) dengan nilai x 2 - table (chi square) sebagai berikut : a. Jika nilai x 2 - hitung < nilai x 2 - tabel, maka dapat dikatakan tidak terdapat Masalah heteroskedestisitas. b. Jika nilai x 2 - hitung>nilai x 2 - tabel, maka dapat dikatakan terdapat Masalah heteroskedastisitas. 3. Uji Autokorelasi Tidak adanya korelasi antara antar variabel gangguan satu observasi dengan observasi lain dikenal dengan istilah autokorelasi yang tidak sesuai dengan uji asumsi klasik. Konsekuensi dari masalah ini adalah dimana estimator dari metode OLS masih linear, tidak bias tetapi tidak mempunyai varian yang minimum. Tahapan-tahapan estimasi dari uji ini adalah sebagai berikut: (1)

41 penentuan orde integrasi atau melakukan uji unit root, (2) uji kointegrasi jika semua variabel tidak stasionary pada tingkat level, (3) penyusunan model error correction jika tahapan (2) terpenuhi, dan (4) melakukan uji diagnostik model terhadap asumsi-asumsi klasik. Autokorelasi adalah adanya hubungan antara residual satu observasi dengan residual observasi lainnya. Autokorelasi dapat terjadi apabila kesalahan pengganggu suatu periode korelasi dengan kesalahan pengganggu periode sebelumnya. Uji Autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi hubungan korelasi kesalahan pengganggu antar periode waktu. Dalam penelitian ini digunakan metode Breusch-Godfrey atau yang biasa dikenal juga dengan metode LM (Langrange Multiplier). Kriteria pengujian yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Jika nilai Obs*R-squared >nilaix²- table atau nilai Probability Obs* Rsquared< 0.05, maka terjadi autokorelasi. b. Jika nilai Obs*R-squared <nilaix²-tabel atau nilai Probability Obs* Rsquared> 0.05, maka tidak terjadi autokorelasi.

42 F. Uji Hipotesis 1. Uji t-statistik Uji statistik t dilakukan untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Imam Ghozali, 2005). Pada umumnya, dirumuskan sebagai berikut: 1. H 0 : β = β 0 (β 0 mewakili nilai β yang tertentu, sesuai dengan hipotesis ). (Kalau pendapat mengatakan bahwa X tidak mempengaruhi Y, maka β 0 = 0) H a : β > β 0 (kalau β 0 > 0, berarti pengaruh X terhadap Y negatif) 2. H 0 : β β 0 H a : β < β 0 (kalau β 0 < 0, Berarti pengaruh X terhadap Y negatif ) 3. H 0 : β = β H 0 : β β 0 (Kalau β 0 0, berarti X mempengaruhi Y ). Pengujian hipotesis dilakukan sebagai berikut: 1. Kalau t h t α, H 0 ditolak dan kalau t 0 < t α, H 0 tidak di tolak (diterima). 2. Kalau t h - t α, H 0 ditolak dan kalau t 0 > - t α, H 0 tidak di tolak (diterima). 3. Kalau t h - t α/2 atau kalau t 0 > t α/2, H o ditolak dan kalau - t α/2 < t 0 < t α/2 H 0 tidak ditolak. Nilai t α, t α/2 dapat di peroleh dari tabel t dengan menggunakan nilai α dan derajat kebebasan (n-2). Selanjutnya, untuk menguji hipotesis tentang parameter A, perumusannya adalah sebagai berikut : 1. H 0 : α α 0 H a : α > α 0

43 2. H 0 : α α 0 H a : α < α 0 3. H 0 : α = α 0 H a : α α 0 Pada penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1. H 0 : β 1 = 0 (Harga CPO dalam negeri tidak berpengaruh terhadap ekspor CPO Indonesia) H a : β 1 < 0 (Harga CPO dalam negeri berpengaruh negatif terhadap ekspor CPO Indonesia ) 2. H 0 : β 2 = 0 (Harga CPO dunia tidak b erpengaruh terhadap ekspor CPO Indonesia) H a : β 2 > 0 (Harga CPO dunia berpengaruh positif terhadap ekspor CPO Indonesia) 3. H 0 : β 3 = 0 (Harga Kopra dalam negeri tidak berpengaruh terhadap ekspor CPO Indonesia) H a : β 3 > 0 (Harga Kopra dalam negeri berpengaruh positif terhadap ekspor CPO Indonesia) 4. H 0 : β 4 = 0 (Harga Kopra dunia tidak berpengaruh terhadap ekspor CPO Indonesia) H a : β 4 < 0 (Harga Kopra dunia berpengaruh negatif terhadap ekspor CPO Indonesia) 5. H 0 : β 5 = 0 (PDB Indonesia tidak memiliki pengaruh terhadap ekspor CPO Indonesia)

44 H a : β 5 > 0 (PDB Indonesia memiliki pengaruh positif terhadap ekspor CPO Indonesia) 6. H 0 : β 6 = 0 (PDB importir India tidak memiliki pengaruh terhadap ekspor CPO Indonesia) H a : β 6 > 0 (PDB importir India memiliki pengaruh positif terhadap ekspor CPO Indonesia) 2. Uji F statistik F-statistic test yaitu merupakan uji ketetapan model atau yang biasa kita kenal dengan Goodness of fit di daerah hipotesis H 0. Semua paremater yang diganakan adalah nol (namun tidak melibatkan konstanta). Untuk metode ordinari least square nilai F-statistic didifinisikan sebagai: Nilai F akan mengikuti distribusi F dengan degree of fredoom (k -1) untuk pembilang dan (T -k) untuk penyebut. Nilai F-statistik yang besar lebih baik dibandingkan dengan nilai F-statistik rendah. Sedangkan nilai Prob-F merupakan tingkat signifikan marginal dari F-statistic. Dengan nilai prob-f kita dapat melakukan penolakan hipotesa H 0 jika nilai prob-f kurang dari nilai alpha (. Maka dengan tingkat keyakinan 1- kita dapat menyimpulkan bahwa seluruh parameter yang kita duga (tidak termasuk konstanta) adalah berbeda dengan nol atau model yang digunakan adalah model yang baik.

45 Pengujian dengan menggunakan F-statistik disebut juga dengan test keseluruhan (overall test). 3. R-Squared (R 2 ) Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antara variable penjelas secara keseluruhan terhadap variabel yang dijelaskan. Nilai koefisien determinasi yang baika dalah yang semakin mendekati 1, karena akan berarti kesalahan penggangu dalam model yang digunakan semakin kecil (Gujarati, 1997:101). Dua sifat R 2 adalah sebagai berikut : 1. Merupakan besaran negatif. 2. 0 R 2 1 Nilai R² terletak pada 0 R² 1, suatu nilai R² mendekati 1 yang artinya modelnya semakin baik. Sedangkan nilai R² yang bernilai nol berarti tidak ada hubungan antara variebel takbebas dengan variabel yang menjelaskan.