BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang berlandaskan Islam. Gerakan Muhammadiyah sebagai organisasi

dokumen-dokumen yang mirip
bentuk hubungan tertentu (bersosialisasi) dengan dunia sekitarnya dan memiliki jenjang struktural yang jelas, memiliki tujuan dan prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. munkar, berakidah Islam yang bersumber pada Al-Quran dan Sunnah. 1. dakwah amar ma ruf nahi munkar mengacu pada ayat-ayat berikut:

BAB I PENDAHULUAN. tertentu saja, melainkan seluruh individu yang mengaku dirinya muslim. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. imaniah yang manipestasikan dalam bentuk seruan, ajakan, panggilan, undangan doa. dan merekalah orang-orang yang beruntung

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI KADER PERSYARIKATAN MUHAMMADIYAH DALAM BERGABUNG BERSAMA ORGANISASI MUHAMMADIYAH. (ditinjau dari teori Frederik Henzberg)

PERAN AKTIVIS MUHAMMADIYAH DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA ANAK REMAJA DI PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH TALANG II KABUPATEN TEGAL

Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah

BAB I PENDAHULUAN. mulia, dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

BAB I PENDAHULUAN. sebuah instansi, organisasi maupun lembaga-lembaga lainnya. Adapun

Bimbingan Konseling Islam pada Perilaku Menyimpang

BAB I PENDAHULUAN. Islam kepada seluruh umat manusia. 1

BAB I PENDAHULUAN. formal dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana,

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Matematika

PANDANGAN TOKOH MASYARAKAT TERHADAP PERAN SIVITAS AKADEMIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA DALAM PEMBINAAN KEAGAMAAN DI LINGKUNGAN KAMPUS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Definisi Operasional. membudayakan manusia. Melalui pendidikan segala potensi sumber daya manusia

PERAN K.H. ACH. TADJUS SHOBIRIN DALAM DAKWAH ISLAM DI DESA TANJUNGSARI KECAMATAN KRADENAN KABUPATEN GROBOGAN

PROBLEMATIKA DAN PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR KEMUHAMMADIYAHAN DI SMP MUHAMMADIYAH 9 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN MUTU PENDIDIK DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN (STUDI KASUS DI SMA AL-ISLAM ) SIDOARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar untuk menciptakan masa

PENGAJIAN RAMADAN 1435 H PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH

BAB 1 PENDAHULUAN. munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. 2 (QS. Ali imran : 104)

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

FATWA TARJIH MUHAMMADIYAH PILIHAN DOA IFTITAH MENURUT PUTUSAN TARJIH MUHAMMADIYAH

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. Jenderal Bimbingan masyarakat Islam sekaligus sebagai ujung tombak dalam

BAB I PENDAHULUAN. untuk lebih bersungguh-sungguh dalam melaksanakan program-program

YANG HARAM UNTUK DINIKAHI

BAB I PENDAHULUAN. Algesindo, 2009), 79.

PROPOSAL PELATIHAN DAI KALIMANTAN BARAT

SISTEM PERKADERAN MUHAMMADIYAH

BAB I PENDAHULUAN. lain agar bersedia melakukan tindakan-tindakan yang mencerminkan nilai-nilai Islam. 1

ISLAM IS THE BEST CHOICE

MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SD MUHAMMADIYAH 20 SURAKARTA TAHUN 2009/2010

PERAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MEMBENTUK MORAL SISWA PADA ERA GLOBALISASI DI SMP MUHAMMADIYAH TERPADU MOGA SKRIPSI

NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM SURAT LUQMAN AYAT (Kajian Tafsir Al Misbah, Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Fi Zhilalil Qur an)

BAB I PENDAHULUAN. ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. Tugas utama siswa di sekolah adalah

ISLAM DAN TOLERANSI. Disampaikan pada perkuliahan PENDIDIKAN AGAMA ISLAM. MUHAMMAD ALVI FIRDAUSI, S.Si, MA. Modul ke: Fakultas TEHNIK

PERBANDINGAN KONSEP PENDIDIKAN ISLAM MUHAMMAD ABDUH DAN MUHAMMAD QUTHB SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PENDIDIKAN ISLAM MODERN

PEMBINAAN MENTAL GENERASI MUDA MENGHADAPI ERA GLOBALISASI

BAB I. 1.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Yogyakarta merupakan provinsi yang penduduknya mayoritas beragama islam dengan prosentase 80%.

BAB I. Pendidikan mampu mengubah manusia dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak baik

Oleh : Ahmad Abdillah NPM:

KEPEMIMPINAN PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM SKRIPSI. SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagai Syarat Mencapai Derajat S-1. Oleh: Ivan Fauzi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja merupakan masa yang penuh gejolak, masa peralihan

BERDAKWAH. Inilah Jalanku. حفظ اهلل Oleh: Ustadz Abu Hafshah Abdurrahman al-buthoni. Publication: 1434 H_2013 M. BERDAKWAH Inilah Jalanku

BAB I PENDAHULUAN. samawi lain yang datang sebelumnya. Allah Swt. mewahyukan al-quran kepada

PROBLEMATIKA KENAKALAN REMAJA DAN UPAYA SOLUSINYA DI DESA TANJUNGANOM KECAMATAN GABUS KABUPATEN PATI (Analisis Fungsi Bimbingan Agama Islam)

BAB I PENDAHULUAN. tertua sekaligus merupakan ciri khas yang mewakili Islam tradisional

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren merupakan pusat pendidikan Islam di Indonesia, tempat

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan. dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara 1

BAB I PENDAHULUAN. guna meraih bekal-bekal keilmuan untuk keberlangsungan hidupnya. Islam

BAB I PENDAHULUAN. diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. sedang bentuk kata kerja atau fi ilnya adalah da a yad u yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sudah dirasakan oleh

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal

AYAT AL-QUR AN TENTANG PERINTAH MENJAGA LINGKUNGAN DISUSUN OLEH: FUAD, M.Pd.I

BAB I PENDAHULUAN. diperuntukkan bagi umat manusia secara keseluruhan. Ajaran Islam dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Islam merupakan agama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad

TAFSIR SURAT AL- ASHR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan prasarana sekolah yang dimiliki saat ini kurang memadai. Cukup banyak

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-makhluk lainnya, oleh karena dia dibekali akal pikiran, dan ilmu. didik dengan segala lingkungan dan sepanjang hayat.

BAB I PENDAHULUAN. penduduk dunia merupakan remaja berumur tahun dan sekitar 900

DANA TALANGAN H A J I. خفظ اهلل Oleh: Ustadz Dr. Erwandi Tirmidzi, MA. Publication: 1433 H_2012 M DANA TALANGAN HAJI

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

IDDAH DALAM PERKARA CERAI TALAK

BAB I PENDAHULUAN. selesai sampai kapanpun, sepanjang ada kehidupan manusia di dunia ini, karena

BAB I PENDAHULUAN. agama. Sistem ekonomi Islam merupakan suatu sistem ekonomi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Firman Allah SWT. Dalam Surat Al-Mujaadilah [58:11]:

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan dalam masyarakat. Aspek perubahan meliputi: sosial, politik, ekonomi,

MEWUJUDKAN AKHLAQUL KARIMAH ANAK DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) TUNAS BANGSA PATI

BAB I PENDAHULUAN. sebagai upaya kaum muslimin untuk mendasari segenap aspek kehidupan. ekonominya berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah.

BAB I PENDAHULUAN. challenge yang harus dihadapi setiap orang. Dakwah juga usaha untuk

PERINGATAN!!! Bismillaahirrahmaanirraahiim Assalamu alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh

BAB I PENDAHULUAN. bersosialisasi dengan manusia lainnya. Namun, pada era ketika zaman dan

KONVENSION KEBANGSAAN ANJURAN MPN, AKEPT, PPSK (USM), PETALING JAYA HILTON HOTEL, SELANGOR, MEI 2013

BAB I PENDAHULUAN. berpedoman penuh pada Al-Qur an dan As-Sunnah. Hukum-hukum yang melandasi

BAB I PENDAHULUAN. Allah swt Berfirman. dalam surat Al-Mujadallah ayat 11.

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB V PEMBAHASAN TEMUAN PENELITIAN. A. Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah di MTs N 2 Palangka Raya

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

KEMAMPUAN BERBICARA DALAM KEGIATAN PRESENTASI SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang berisi petunjuk-petunjuk agar manusia secara individual

Pertanyaan : Apa yang dapat anda katakan pada kami tentang Bumi

Edisi: 11/9/1/1437 KHUTBAH PERTAMA م ع اش ر ال م س ل م ي ن ر ح م ن ي ور ح م ك م الل ه. Alloh Subhanahu wa Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ataupun kesuksesan. Keberhasilan merupakan kemampuan yang dimiliki oleh

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. maju. Dalam Al-qur an surah ar-ra du ayat 11 Allah SWT berfirman:

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PASAL 9 UU NO. 36 TAHUN 2008 TENTANG PAJAK PENGHASILAN

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. diantara ajaran tersebut adalah mewajibkan kepada umatnya untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor yang penting dalam membentuk akhlak sejak anak usia dini.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Orang tua adalah komponen keluarga yang di dalamnya terdiri dari ayah

BAB I PENDAHULUAN. dengan manusia lainnya. Allah swt berfirman dalam Q.S. al-hujuraat ayat

BAB I PENDAHULUAN. berbangsa dan bernegara. Maju mundur suatu bangsa sebagian besar ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia yang berlandaskan Islam. Gerakan Muhammadiyah sebagai organisasi sangat tergantung pada kiprah dan kualitas para anggota (warga), kader, dan pimpinan Muhammadiyah. Karena itu tuntutan untuk mewujudkan dan memperbaharui gerakan Muhammadiyah harus disertai dengan kualitas (warga), kader, dan pimpinan Muhammadiyah. Muhammadiyah sudah tersebar di berbagai daerah hingga pelosok-pelosok, yang di atur dalam organisasi Muhammadiyah yaitu Pimpinan Pusat yang berada di Indonesia, Pimpinan cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) yang berada di luar negri, Pimpinan Wilayah yang berada di Provinsi, Pimpinan Daerah yang berada di Kabupaten/Kota, Pimpinan Cabang yang berada di Kecamatan dan Pimpinan Ranting yang berada di Desa/Kelurahan. Pimpinan Ranting merupakan basis kekuatan Muhammadiyah. Muhammadiyah dapat berkembang di seluruh tanah air dimulai dari gerakangerakan di tingkat akar rumput seperti halnya Pimpinan Ranting. Namun dalam perkembangannya dirasakan adanya pelemahan atau penurunan fungsi Ranting, sehingga Muhammadiyah kehilangan dinamika di masyarakat. Dalam menghadapi dinamika sosial baru baik yang di tingkat nasional maupun lokal 1

seperti halnya otonomi daerah kini Muhammadiyah dituntut untuk memperkokoh basis kekuatan Ranting sebagai pilar kekuatan Muhammadiyah di tengah-tengah masyarakat. Menurut Prof. Dr. Mukti Ali mantan Menteri Agama, bahwa baik buruknya organisasi Muhammadiyah pada masa yang akan datang dapat dilihat dari baik dan buruknya pendidian kader yang ada saat sekarang ini dilakukan. Jika pendidikan kader Muhammadiyah pada masa sekarang ini baik, maka Muhammadiyah pada masa yang akan datang akan baik pula. Sebaliknya apabila pendidikan kader Muhammadiyah jelek, maka Muhammadiyah yang akan datang juga akan jelek. (Deni, 2010: 156). Penulis mengungkapkan bahwa ada benarnya pendapat di atas, sebab kelangsungan hidup organisasi tidak terlepas dari perkaderan. Jadi perkaderan menentukan masa depan persayarikatan Muhammadiyah. Tentunya dalam hal perkaderan bukanlah hal yang mudah, tetapi itulah tantangan berat bagi setiap organisasi. Kegiatan kaderisasi yang dilakukan oleh persyarikatan Muhammadiyah bertujuan untuk menciptakan kader-kader umat yang tangguh, istiqamah, militan, dan berkualitas. Sebab hanya kader-kader yang memiliki sikap demikianlah yang akan mampu menjaga dan mendorong peran Muhammadiyah sebagai organisasi pembaharuan di negeri ini lebih optimal. (Deni, 2010: 157). Muhammadiyah dalam mengkader memiliki dua cara yaitu secara formal dan non formal, secara formal pendidikan kader dilakukan kepada anggota dan pimpinan Muhammadiyah baik yang ada di Ortom maupun yang terdapat di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) melalui sistem perkaderan 2

yang sudah baku. Hanya saja belakangan ini terkesan Muhammadiyah lebih konsentrasi dalam melakukan perkaderan secara formal dan sebaliknya Muhammadiyah cenderung melupakan bahkan ada yang meninggalkan perkaderan secara non formal seperti perkaderan melalui keluarga. (Deni, 2010: 166). Muhammadiyah adalah gerakan Islam. Maksud da wahnya adalah gerakan Imran [3]: 104 sebagai berikut: و ل ت ك ه م نك م أ م ة ي د ع ىن إ ل ى ال خ ي ر و ي أ م ر ون ب بل م ع ر وف و ي ن ه ى ن ع ه ال م نك ر و أ و ل ئ ك ه م ال م ف ل ح ىن da wah amar ma ruf nahi munkar. Hal ini seperti yang terdapat dalam Q.S.Ali- Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S.Ali- Imran [3]: 104). Namun untuk memperkokoh basis kekuatan sangatlah sulit terutama di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Talang II Kabupaten Tegal, karena pada kenyataannya sekarang banyak generasi penerus pergerakan Muhammadiyah kurang diperhatikan oleh Muhammadiyah itu sendiri terutama dalam hal mendidik anak remaja yang merupakan anak kandung sendiri. Kenakalan anak remaja justru semakin parah dan tidak terkontrol. Bentuk kenakalan anak remaja beragam, mulai dari membolos sekolah, berpesta pora hura-hura, menkompas, penyalahgunaan narkoba, seks bebas, tawuran antara pelajar dan lainnya. Bahkan ada beberapa kasus anak remaja terkait virus 3

HIV/AIDS. Menurut Ketua Perhimpunan Konselor Visiti HIV/AIDS Indonesia Cabang Kabupaten Tegal, Makmur, mengatakan, terhitung sejak 1996 hingga 2014 ini, jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Tegal sebanyak 308 orang. Data itu diperolehnya dari Dinas Kesehatan Pemkab Tegal. Menurut Makmur, kenaikan penderita ODHA setiap tahun meningkat hingga 100 persen. Ketika tahun 2010 penderita HIV/AIDS sebanyak 13 orang, dan mengalami kenaikan 100 persen pada tahun 2011 sebanyak 27 orang. Kondisi kenaikan penderita HIV/AIDS juga terjadi pada tahun 2012, dan 2013. Bahkan, dari Januari-Juli 2014 sudah ada penderita HIV/AIDS sebanyak 58 orang. (Novel, 2014). Demikian adalah salah satu contoh kasus terkait dengan kenakalan anak remaja. Salah satu faktor mendasar yang menyebabkan terjadinya kenakalan pada anak adalah tidak termanfaatkannya waktu luang oleh anak-anak dan para remaja. Sebagaimana diketahui bahwa anak semenjak tumbuh kembang sudah senang bermain, bersendau gurau, rekreasi, dan suka menikmati pemandangan alam. Sehingga sering kita lihat anak-anak dan remaja banyak bergerak dan bermain dengan teman sebayanya, suka memanjat pohon dan berlompat-lompatan, dan menyenangi olahraga seperti bermain bola. Jika mereka tidak mudah mendapatkan tempat-tempat untuk bermain dan berolahraga maka mereka nntinya cenderung akan bergaul dengan teman-teman yang jahat dan membawa kerusakan. (Abdullah, 2012: 83-84). Sesungguhnya masalah remaja itu sangat luas dan menarik untuk dibicarakan, karena ia merupakan satu masa pertumbuhan yang dilalui oleh setiap manusia dewasa. (Daradjat, 1982: 69). Selain itu para 4

remaja perempuan belum memiliki kesadaran akan pentingnya mengenakan jilbab serta berbusana yang belum sesuai dengan syariat Islam. Sebagai contoh seorang anak remaja perempuan yang berbusana kebarat-baratan, celena ketat, bahkan tidak menggunakan jilbab sekalipun. Padahal sebagai generasi penerus Muhammadiyah haruslah berbusana syar i, karena Muhammadiyah itu sendiri berasaskan islam dan berlandaskan al- Qur an dan as-sunnah. Jika kasus seperti ini dibiarkan maka Muhammadiyah di Cabang Talang II Kabupaten Tegal akan mengalami krisis kader yang berakhlak dan bermoral. Oleh karena itu penelitian ini penting dilakukan mengingat kebutukan akan Muhammadiyah di Cabang Talang II Kabupaten Tegal dalam pengkaderan. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi anak remaja terhadap didikan orang tua yang berstatus Aktivis Muhammadiyah di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Talang II Kabupaten Tegal? 2. Bagaimana peran aktivis Muhammadiyah dalam Pendidikan Agama Islam pada anak remaja mereka di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Talang II Kabupaten Tegal? 5

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui dan menganalisis kondisi anak remaja terhadap didikan orang tua yang berstatus Aktivis Muhammadiyah di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Talang II Kabupaten Tegal. b. Untuk mengetahui peran aktivis di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Talang II Kabupaten Tegal dalam pendidikan agama Islam pada anak remaja mereka. 2. Kegunaan Penelitian Sebagai sarana memperluas pengetahuan penelitian khususnya dan orang yang berinteraksi langsung dengan Muhammadiyah pada umumnya tentang Peran Aktivis Muhammadiyah dalam Pendidikan Agama Islam pada Anak Remaja Mereka di Pimpinan Cabang Muhammadiyah Talang II Kabupaten Tegal. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi aktivis Muhammadiyah, khususnya para mahasiswa yang notabene Muhammadiyah sebagai generasi penerus Muhammadiyah. Bagi penulis, dapat mengetahui 6

dengan detail peran aktivis Muhammadiyah dalam hal mendidik anak remaja. Sedangkan bagi organisasi Muhammadiyah, dapat menjadi bahan masukan serta dijadikan sebagai evaluasi untuk dapat memperbaiki cara mendidik agama yang baik pada anak remaja. D. Sistematika Pembahasan Sistematika pembahasan dalam penelitian ini terbagi kedalam empat bab, sebagai berikut : Bab I berisi tentang pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, dan sistematika pembahasan. Bab II tinjauan pustaka dan kerangka teori berisi tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori. Bab III metode penelitian memuat tentang jenis dan pendekatan penelitian, lokasi penelitian, subyek penelitian, metode pengumpulan data, dan metode analisis data. Bab IV hasil dan pembahasan yang menguraikan tentang gambaran umum yang berisi letak geografis, sejarah singkat, struktur organisasi, amal usaha Muhammadiyah (AUM), program kerja pimpinan cabang Muhammadiyah Talang II Kabupaten Tegal, pelaksanaan pendididikan agama Islam, jumlah pengurus dan partisipan Muhammadiyah, keadaan aktivis Muhammadiyah dan anak remaja, dan hasil penelitian. 7

Bab V penutup membahas tentang kesimpulan dan saran-saran. Untuk melengkapi skripsi ini maka akan dilengkapi dengan daftar pustaka, dan lampiran-lampiran. 8