School of Communication & Business Telkom University

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

2. Stakeholders dalam Organisasi Bisnis dan Fungsi dari Masing-Masing Stakeholder dalam Organisasi Bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan eksternalnya. Kontribusi dan

LOGO ETIKA BISNIS. Week-1. By Ida Nurnida. School of Communication & Business Telkom University

Pertemuan 2 BISNIS dan ETIKA

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan suatu alat yang digunakan oleh manajemen

BAB I PENDAHULUAN. Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Masyarakat Ekonomi ASEAN merupakan sebuah komunitas negaranegara

BAB V TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN ETIKA MANAJEMEN

Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan Global. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur

Kewirausahaan I. Kewirausahaan dan Lingkungan. Rizal, S.ST., MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA ORGANISASI

PERILAKU KONSUMEN. Maya Dewi Savitri, MSi.

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah meningkatkan nilai perusahaan secara berkelanjutan (sustainable) dengan

ETIKA BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN

Etika dan Bisnis Dalam Berwirusaha

Tri Suswanto Saptadi Tujuan

BUDAYA ORGANISASI DAN ETIKA KERJA

II. LANDASAN TEORI. Pada dasarnya setiap kegiatan yang dilaksanakan suatu perusahaan selalu

Kewirausahaan. Etika Bisnis. Reddy Anggara, S.Ikom., M.Ikom. Modul ke: Fakultas Fakultas Teknik. Program Studi Arsitektur.

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan tidak hanya bertanggungjawab kepada investor dan kreditor, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kontribusinya dalam kehidupan komunitas lokal sebagai rekanan dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama yaitu

LINGKUNGAN ETIKA DAN HUKUM PERTEMUAN KELIMA

BAB I PENDAHULUAN. akan mendapat perhatian besar dari pihak - pihak yang berkepentingan melalui

BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCE Corporate Social Responsbility (E-LEARNING)

Lingkungan Eksternal : Sesuatu yang berada diluar batasan organisasi yang sangat mempengaruhi.

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan perusahaan dihadapkan dalam persoalan yang semakin

Materi: 2 AKUNTANSI & LINGKUNGANNYA

Bussiness Ethic and Good Governence Corporate Social Responsibility ( CSR )

BAB I PENDAHULUAN. dalam memenangkan persaingan didalam dunia usaha adalah meningkatnya profit

Corporate Social Responsibility. Etika bisnis

Tanggung Jawab Sosial dan Etika Manajemen. Manajemen Proyek

I. Bisnis Dan Etika. Softskill Etika Bisnis #

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa kini, banyak organisasi mencanangkan berbagai program Corporate

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ( Corporate Social Responsibility ANDRI HELMI M, SE., MM.

BAB I PENDAHULUAN. positif perusahaan atau produk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. dihasilkan dapat memberikan manfaat dan membantu memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat pasti terjadi. Perusahaan dan masyarakat adalah pasangan

TANGGUNG JAWAB SOSIAL & ETIKA DALAM MANAJEMEN STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. dasar bagi investor, kreditor, calon investor, calon kreditor dan pengguna

BAB I PENDAHULUAN. Industri merupakan sektor penting dalam meningkatkan perekonomian

Membuat dan Mengelola Budaya Organisasi

lingkungan hidup. Atau dengan kata lain merupakan cara perusahaan mengatur proses usaha untuk memproduksi dampak positif pada komunitas.

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di suatu Negara dapat memberikan dampak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Corporate Social Responsibility (CSR) sering disebut sebagai suatu program

Organizational Theory & Design

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatnya kesadaran dan kepekaan para stakeholders perusahaan, maka

KODE ETIK PROFESI MANAJEMEN SDM INDONESIA

Corporate Social Responsibility (CSR) Bidang Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia industri yang sangat menuntut perbaikan berkelanjutan

BISNIS, TUJUAN DAN FUNGSI BISNIS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pertemuan ke-5 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Disarikan dari Ashur, Julius, Wiwik dan Berbagai Sumber Yang Relevan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Citra perusahaan adalah sesuatu yang penting untuk dijaga dan

BAB I PENDAHULUAN. modal (investor dan kreditor), tetapi juga kepentingan karyawan, konsumen,

BAB I PENDAHULUAN. akuntansi. Pemakai informasi akuntansi diklasifikasikan menjadi dua. kreditor, dan investor atau calon investor.

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi situasi ekonomi pasar bebas. Perkembangan bisnis dalam

pemerintah melalui peraturan daerah. Contoh kerugian jangka panjang adalah menurunnya tingkat kepercayaan perusahaan di mata masyarakat, menurunnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan utama perusahaan beroperasi tentu saja untuk memaksimalkan

Kewirausahaan. Kewirausahaan dan Lingkungan. Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Kondisi keuangan saja tidak cukup menjamin nilai perusahaan tumbuh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan kesejahteraan dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan bidangbidang

BAB1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini topik mengenai Corporate Social Responsibility (selanjutnya

12Pasca. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

I. PENDAHULUAN. sosial, ekonomi, politik, kesehatan, dan lingkungan makin banyak. Kemajuan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Tanggungjawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility mungkin

KELOMPOK 2. Materi Pokok Pembahasan : Pengertian Stakeholders Etika Bisnis Pengertian Tanggungjawab Sosial Perusahaan Areal Tanggungjawab Sosial

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (2009 : 67) mencoba memberikan definisi dari kinerja, antara lain sebagai

kepentingan pembangunan di Indonesia. Setiap perusahaan di Indonesia melakukan berbagai kegiatan terencana untuk mencapai tujuan khusus maupun

ETIKA BISNIS & TANGGUNG JAWAB SOSIAL

B. Latar Belakang Penyusunan Pedoman Perilaku Perusahaan (Code of Conduct)

BAB 1 PENDAHULUAN. sumber informasi penting yang dipakai oleh stakeholders untuk menilai

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai pemilik (investor) serta sebagai pimpinan

Pertemuan 2 Bisnis dan Etika dalam Dunia Modern

BAB I PENDAHULUAN. sah dari pihak-pihak yang memiliki klaim atas perusahaan. Para pihak ini tidak

BAB I PENDAHULUAN. semakin maraknya komitmen untuk melaksanakan good governance. Pelaksanaan

HUBUNGAN BISNIS DENGAN POLITIK, PEREKONOMIAN, DAN PEMERINTAH

BAB 1 PENDAHULUAN. pemegang saham (shareholders) saja namun juga mempunyai tanggung jawab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan meningkatnya kompetisi dalam dunia kerja, setiap

Bab 1. Pendahuluan. untuk menjawab tantangan yang terus berkembang di industri telekomunikasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini istilah Good Corporate Governance kian

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan go public merupakan istilah yang tidak asing lagi di

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DENGAN SIKAP MASYARAKAT TERHADAP EKSISTENSI PERUSAHAAN

MODUL. Strategi Image/Soft Sell (3 SKS) Oleh : Dra. Nanik Ismiani

Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC)

BAB I PENDAHULUAN. mengurangi adanya perilaku yang menyimpang. Etika merupakan suatu konsep fundamental

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu pelaku ekonomi yang mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era globalisasi, laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia harus

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penanaman modal, sebagai sarana untuk mematuhi peraturan pemerintah dan

Gambar 1.1 Tingkatan Budaya (Pembelajaran) Organisasi (Miller,2009)

Etika Bisnis. Subandi. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep berwirausaha yang sukses mampu memberikan kenyamanan terhadap pesaing.

Definisi dan Hubungan

Transkripsi:

LOGO TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN By: Ida Nurnida

CONTENTS 1 PEMAHAMAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 2 EVALUASI KINERJA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 3 MENGELOLA REAKSI TERHADAP TUNTUTAN SOSIAL 4 BUDAYA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN CITRA

1. PEMAHAMAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Definisi Tanggung jawab sosial perusahaan adalah tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan perusahaan dalam berinteraksi dengan lingkungannya yang didasarkan pada etika. (Poerwanto, 2006: 83) Tanggung jawab sosial perusahaan adalah pengakuan bahwa kegiatan-kegiatan bisnis mempunyai dampak pada masyarakat dan dampak tersebut menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan bisnis. Hughes dan Kapoor (1985)

1. PEMAHAMAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Tanggung jawab sosial merupakan komitmen moral terhadap prinsip-prinsip khusus atau mendistribusikan kembali sebagian kekayaan perusahaan kepada pihak lain. Baron (2003) Tanggung jawab sosial merupakan kewajiban para pelaku bisnis untuk memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif pada masyarakat Ferrell, et. al (2006)

1. PEMAHAMAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Tiga pendekatan dalam pembentukan tanggung jawab sosial (Poerwanto, 2006: 84-85), yaitu: 1. Pendekatan moral Kebijakan atau tindakan yang didasarkan pada prinsip kesantunan dengan pengertian bahwa apa yang dilakukan tidak melanggar atau merugikan pihak-pihak lain secara sengaja.

1. PEMAHAMAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN 2. Pendekatan kepentingan bersama Bahwa kebijakan-kebijakan moral harus didasarkan pada standar kebersamaan, kewajaran dan kebebasan yang bertanggung jawab 3. Pendekatan manfaat Konsep tanggung jawab sosial didasarkan pada nilai-nilai bahwa apa yang dilakukan oleh perusahaan menghasilkan manfaat besar bagi pihak-pihak berkepentingan secara adil.

1. PEMAHAMAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Orientasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Before 1930 After 1930 1. Kondisi kerja Gaji karyawan, tata ruang kerja, jaminan kesehatan, jaminan hari tua, komunikasi organisasi, 2. Hak-hak pelanggan Kualitas produk, layanan informasi, 3. Perhatian terhadap peraturan pemerintah 4. Hak-hak masyarakat Kesempatan ikut serta dalam proses produksi, pengawasan, jaminan sosial, 5. Kepedulian terhadap pelestarian lingkungan alam, sosial budaya Perkembangan Tanggung Jawab Sosial. Poerwanto (2006)

2. EVALUASI KINERJA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Caroll,1991(dalam Poerwanto, 2006: 88-92) mengembangkan Model Caroll untuk melakukan evaluasi terhadap kinerja tanggung jawab sosial perusahaan, dengan membaginya menjadi empat kriteria, yaitu: 1. Tanggung jawab ekonomi 2. Tanggung jawab legal 3. Tanggung jawab secara etik 4. Tanggung jawab sukarela

2. EVALUASI KINERJA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN The Pyramid of Corporate Social Responsibility Voluntary Responsibilities Ethical Responsibilities Legal Responsibilities Economic Responsibilities Sumber: Caroll, 1991 (dalam Poerwanto, 2006: 89)

2. EVALUASI KINERJA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Economic Responsibility being profitable. Tanggung jawab sosial dari sebuah bisnis adalah menghasilkan barang dan jasa yang diinginkan masyarakat dan memaksimalkan keuntungan bagi pemiliknya serta pemegang saham. Tanggung jawab ekonomi yang dimaksud adalah keuntungan finansial. Pada perkembangan lanjutan, pandangan ini mendapat penentangan dari negara maju, yang berlandaskan bahwa bisnis harus dibangun dengan pertimbangan etika. Friedman,1980 (dalam Poerwanto: 89),

2. EVALUASI KINERJA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Legal Responsibility obeying the law (society s conditions of right and wrong, playing by rules and of the game. Mendefinisikan bahwa semua yang dianggap penting oleh masyarakat harus dilaksanakan oleh perusahaan secara layak. Kegiatan bisnis harus memenuhi tujuan ekonomi para pelaku berlandaskan kerangka kerja legal maupun nilai-nilai yang berkembang dimasyarakat secara bertanggung jawab. Szwajkowski, 1985 (dalam Poerwanto, 2006: 90)

2. EVALUASI KINERJA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Ethical Responsibility being ethical; doing what is right, just, and fair; avoiding harm. Adalah kebijakan dan keputusan perusahaan yang didasarkan pada keadilan, bebas dan tidak memihak, menghormati hak-hak individu. Perilaku tidak etis timbul ketika keputusan memungkinkan individu atau perusahaan memperoleh keuntungan dengan mengorbankan masyarakat. Gellen, 1996 (dalam Poerwanto, 2006:90)

2. EVALUASI KINERJA TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Voluntary Responsibility being a good corporate citizen; contributing to community and quality of life. Adalah kebijakan perusahaan dalam tindakan sosial yang murni sukarela dan didasarkan pada keinginan perusahaan untuk memberi kontribusi sosial yang tidak memiliki kepentingan timbal balik secara langsung. Dampak tidak langsung yaitu citra perusahaan yang akan meningkat di mata masyarakat. Poerwanto, 2006: 92-93)

3. MENGELOLA REAKSI TERHADAP TUNTUTAN SOSIAL Untuk mengelola reaksi dalam menghadapi tuntutan sosial, beberapa model dikembangkan untuk mengatasinya (Poerwanto, 2006: 96-97), antara lain: 1. Model Obstruktif (Obstructive response) Respon terhadap tuntutan masyarakat dimana organisasi menolak tanggung jawab, menolak keabsahan dari bukti-bukti pelanggaran dan memunculkan upaya untuk merintangi penyelidikan

3. MENGELOLA REAKSI TERHADAP TUNTUTAN SOSIAL 2. Model Defensif (defensive response) Bentuk respon terhadap tuntutan masyarakat, dimana perusahaan mengakui sejumlah kesalahan yang berkaitan dengan keterlanjuran atau kelalaian tetapi tidak bertindak obstruktif. 3. Model Akomodatif (accommodative response) Bentuk respon terhadap masyarakat dimana perusahaan melaksanakan atau memberi tanggung jawab sosial atas tindakan-tindakannya, selaras dengan kepentingan publik.

3. MENGELOLA REAKSI TERHADAP TUNTUTAN SOSIAL 4. Model Proaktif (Proactive response) Respon terhadap permintaan sosial dimana organisasi berada, melalui upaya mempelajari tanggung jawabnya kepada masyarakat dan melakukan tindakantindakan yang diperlukan tanpa tekanan dari mereka.

3. MENGELOLA REAKSI TERHADAP TUNTUTAN SOSIAL The anatomy of corporate social response Proaktif Mengambil inisiatif sosial Tinggi Akomodatif Menerima tanggung jawab dengan etika Defensif Hanya melakukan apa yang diminta secara legal Obstruktif Melawan dengan segala cara Tingkat Tanggung Jawab Rendah Sumber: Gatewood and Caroll, 1981 (dalam Poerwanto, 2006: 97)

4. BUDAYA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN CITRA Hubungan Budaya organisasi, Tanggung Jawab Sosial, dan Citra Perusahaan Perusahaan adalah unit sosial yang terdiri dari sekelompok orang yang berinteraksi untuk mencapai tukuan tertentu, Sebagai unit sosial, organisasi perusahaan terdiri dari orang-orang yang memiliki latar belakang sosial-ekonomi-budaya-motivasi yang berbeda, yang akan mempengaruhi perilaku individual yang dapat menimbulkan masalah dalam pencapaian kinerja orgamisasi,

4. BUDAYA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN CITRA Implikasi dari kondisi tersebut, organisasi harus menciptalan nilai-nilai yang dianut bersama, untuk membangun sistem keorganisasian yang dapat menyeragamkan pemikiran dan tindakan serta mengubah perilaku individual ke perilaku organisasional, yaitu Budaya Organisasi, Budaya Organisasi dibangun agar organisasi mampu melakukan integrasi internal organisasi dan mampu beradaptasi dalam menghadapi lingkungan eksternal organisasi, (Poerwanto, 2006: 98)

4. BUDAYA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN CITRA Salah satu bentuk pendekatan dalam beradaptasi dengan lingkungan eksternal organisasi adalah tanggung jawab sosial perusahaan terhadap komunitas masyarakat, dimana perusahaan tersebut berada. Perusahaan yang dapat merealisasikan tanggung jawab sosial perusahaannya dengan baik, dapat berdampak pada citra perusahaan yang baik pula.

4. BUDAYA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN CITRA Apakah Budaya Organisasi itu? Adalah seperangkat asumsi yang dibangun dan dianut bersama sebagai moral organisasi dalam beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan proses integrasi internal. Budaya organisasi, terdiri atas elemenelemen dari filosofi, nilai-nilai, norma-norma, keyakinan, ide-ide, dan mitos yang terintegrasi untuk menentukan cara kerja dan perilaku organisasional. Poerwanto (2006: 98)

4. BUDAYA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN CITRA Menurut Schein,1997 (dalam Poerwanto, 2006: 99), terdapat tiga tingkatan budaya yang berinteraksi dalam proses keorganisasian, yaitu: Artifak, yaitu produk-produk nyata dari organisasi seperti arsitektur lingkungan fisik, bahasa; teknologi, kreasi artistik, tata ruang, cara berpakaian, cara berbicara, cara mengungkapkan perasaan, cerita mitos, sejarah organisasi, nilai-nilai yang dipublikasikan, kegiatan ritual, serta perilaku.

4. BUDAYA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN CITRA Nilai-nilai Adalah apa yang secara ideal menjadi alasan untuk berperilaku, landasan atau komitmen organisasi. Bentuk-bentuk nilai berupa; filosofi, visi, disiplin, sistem balas jasa, cara berinteraksi, dan Asumsi-asumsi dasar Adalah apa yang tidak disadari, tetapi secara aktual menentukan bagaimana anggota organisasi mengamati, berpikir, merasakan dan bertindak. Contoh; keteladanan, cara atau pola komunikasi.

4. BUDAYA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN CITRA Hubungan Budaya, Tanggung Jawab Sosial dan Citra Budaya Perusahaan: Artifak dan kreasi Nilai-nilai Asumsi dasar Citra: Kesan menyeluruh tentang perusahaan Tanggung Jawab Sosial: Kondisi kerja Kebijakan pemerintah Hak-hak pelanggan Hak-hak masyarakat Ramah lingkungan Sumber: Poerwanto (2006: 102)

4. BUDAYA, TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN CITRA Keterkaitan Budaya Perusahaan dengan Kepuasan Stakeholder Pekerja Pelanggan Budaya Perusahaan Investor Masyarakat Sumber: Poerwanto (2006: 105)

LOGO