HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dan didukung dengan kondisi kesuburan tanah dan iklim tropis yang dapat

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. KataKunci: Pengetahuan, sikap, penggunaan APD, petani pengguna pestisida.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN TINDAKAN PENGGUNAAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI DI DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN CEPOGO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

SKRIPSI HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT-PASIEN TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

EKA PUTRI CHRYSMADANI NIM: P

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN NUTRISI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA DI MANCINGAN XI PARANGTRITIS KRETEK BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan produksi pertanian.

PERSEPSI MAHASISWA TENTANG METODE PENGAJARAN DOSEN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA KEPERAWATAN STIKES AISYIYAH SURAKARTA

HUBUNGAN STRES BELAJAR DENGAN GANGGUAN MENSTRUASI PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

SKRIPSI HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN KESELAMATAN PASIEN DI RUANG MEDICAL SURGICAL RSUP SANGLAH DENPASAR

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan pestisida di seluruh dunia (world-wide), tetapi dalam hal kematian

BAB 1 : PENDAHULUAN. meningkat tinggi setelah aplikasi pestisida. Penggunaan bahan-bahan beracun itu pada

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS MEROKOK DENGAN PROFIL TEKANAN DARAH. di RT 03 RW1 Dusun Semambu Desa Paringan Jenangan Ponorogo

PESTISIDA 1. Pengertian 2. Dinamika Pestisida di lingkungan Permasalahan

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PEKERJA TENTANG APD TERHADAP PENGGUNAANNYA DI CV. UNGGUL FARM NGUTER

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN MELALUI SMALL GROUP DISCUSSION

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif korelasional. Desain korelasional dalam penelitian ini

INTISARI HUBUNGAN PENGETAHUAN MASYARAKAT RT 06 DAN 07 DUSUN II TERHADAP KEPATUHAN PENGGUNAAN ANTIBIOTIK DI DESA BUMI JAYA KECAMATAN PELAIHARI

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN KEPRIBADIAN ANAK DENGAN KEJADIAN BULLYING PADA SISWA KELAS V DI SD X DI KABUPATEN BADUNG

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan. Disusun oleh : ANGGIT YATAMA EMBUN PRIBADI

HUBUNGAN DISMENORE DENGAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWI PSIK FK UNUD TAHUN 2014

mengalami keracunan pestisida yang menyebabkan kematian antara orang. Di Indonesia diperkirakan terjadi kasus keracunan setiap

*Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Sam Ratulangi Manado

Tingkat Kontrol Asma Mempengaruhi Kualitas Hidup Anggota Klub Asma di Balai Kesehatan Paru

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN ANTENATAL CARE BIDAN DENGAN KEPUASAN IBU HAMIL DI PUSKESMAS SANGKRAH TAHUN 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG TUBERKULOSIS DENGAN KEPATUHAN MINUM OBAT DI PUSKESMAS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Intensitas Kebisingan, Kelelahan Kerja, Tenaga Kerja Ground Handling

BAB I PENDAHULUAN. Pestisida merupakan salah satu teknologi pengendalian organisme

STUDI PERBEDAAN KELELAHAN KERJA BERDASARKAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (EXTRA FOODING) (Studi di PT. Besmindo Materi Sewatama, Pekopen Tambun Bekasi)

EKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP OPTIMALISASI PENERIMAAN PAJAK DAERAH

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Kata Kunci:Pengetahuan, Sikap, Lama Kontak, Masa Kerja, Tata Cara, Keterpaparan Pestisida

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN DAN CARA PENYEMPROTAN PESTISIDA DENGAN TINGKAT KERACUNAN PESTISIDA PADA PETANI DI DESA KEMBANG KUNING KECAMATAN CEPOGO

BAB III METODE PENELITIAN. design dengan rancangan time series design, dimana dilakukan beberapa

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN BAHAN AJAR DAN MOTIVASI MENGAJAR DENGAN KINERJA MENGAJAR GURU IPS SMP NEGERI DI KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KEPATUHAN CUCI TANGAN ENAM LANGKAH LIMA MOMEN PERAWAT DI IRNA C RSUP SANGLAH DENPASAR

SKRIPSI HUBUNGAN SENAM LANSIA DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA. di Posyandu Lestari Lansia Kelurahan Mojorejo, Kecamatan Taman, Kota Madiun

SKRIPSI HUBUNGAN KOMUNIKASI PERAWAT TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PADA PASIEN YANG DIRAWAT DI RUANG INTENSIF RSUD KABUPATEN BULELENG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI KELURAHAN MALALAYANG 2 LINGKUNGAN III

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu (Quasi Experiment) Kelompok Intervensi O1 X O2

The Relations of Knowledge and The Adherence to Use PPE in Medical Service Employees in PKU Muhammadiyah Gamping Hospital.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

BAB I PENDAHULUAN. pertanian, termasuk perkebunan sebagai sumber penghasilan utama daerah.

HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP, KETERSEDIAAN APD DENGAN KEPATUHAN PEMAKAIAN APD PEKERJA BAGIAN WEAVING PT ISKANDARTEX INDAH PRINTING TEXTILE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terpadat di

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : KIKI RIZKI ANANDA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU MEMERIKSAKAN DIRI KE PELAYANAN KESEHATAN : PENELITIAN PADA PASIEN GLAUKOMA DI RUMAH SAKIT DR.

PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU NIFAS TENTANG TANDA BAHAYA NEONATUS DI PUSKESMAS II KARANGASEM BALI TAHUN 2013

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG HYGIENE MAKANAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI DI WILAYAH KERJA POSYANDU MELATI KELURAHAN TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

KARYA TULIS ILMIAH. HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN SIKAP DAN PERILAKU TERHADAP MINUMAN KERAS Studi Kasus di PT Esa Express Surabaya

Abstrak. iii. Universitas Kristen Maranatha

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ayat (1) yang menyatakan bahwa Penggunaan pestisida dalam rangka

Marieta K. S. Bai, SSiT, M.Kes. Abstract

Hubungan Penyuluhan Bahaya Merokok dengan Pengetahuan dan Sikap Remaja Tentang Bahaya Merokok di SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif yaitu untuk

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta * ABSTRAK

Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang 2)

Sartika Zefanya Watugigir Esther Hutagaol Rina Kundre

ABSTRAK. Kata-kata kunci: kompensasi, dan motivasi karyawan. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Muhammadiyah Gamping merupakan rumah sakit pendidikan Universitas

SKRIPSI. oleh Dita Dityas Hariyanto NIM

HUBUNGAN ANTARA KEPATUHAN MENJALANI TERAPI HEMODIALISA DAN KUALITAS HIDUP PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) DI RUMAHSAKIT Dr.

KOSALA JIK. Vol. 2 No. 2 September 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian

ABSTRACT ABSTRAK RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA DENGAN KEJADIAN DIABETES MELLITUS

HUBUNGAN PERANAN GURU SEKOLAH DASAR DENGAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA (JURNAL) Oleh DEDI SUPARMAN ROCHMIYATI SUGIYANTO

Kata Kunci: pengetahuan, pendapatan, minyak jelantah

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

ABSTRAK. Simpulan : Ada hubungan pengetahuan APD masker dengan kedisiplinan penggunaannya. Kata Kunci : Pengetahuan APD, Kedisiplinan

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU TERHADAP PENGGUNAAN ZINC DALAM TERAPI DIARE PADA ANAK BALITA DI APOTEK PLATUK JAYA SURABAYA

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Sikap dan Perilaku Ibu Terhadap Pemberian Imunisasi Dasar pada Bayi di Desa Penatih Dangin Puri

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

Keywords: Personality Type, Learning Motivation, Learning

SKRIPSI FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PELAKSANAAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDIRI I TABANAN

PENGARUH PENYULUHAN PESTISIDA TERHADAP PENGETAHUAN DAN HIGIENE PERSONAL PETANI PENYEMPROT PADI DI DESA PONDOK NGUTER SUKOHARJO

PENGARUH FAKTOR INTERNAL PETANI DALAM MENGADOPSI TEKNOLOGI

SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI JAJANAN TIDAK SEHAT DENGAN DERAJAT ASMA PADA ANAK USIA 3-12 TAHUN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN PENANGANAN SAMPAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS INGIN JAYA KABUPATEN ACEH BESAR

Tedy Candra Lesmana. Susi Damayanti

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU TENTANG MENOPAUSE CORRELATION BETWEEN KNOWLEDGE WITH THE ATTITUDE OF MOTHER ABOUT MENOPAUSE

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI PADA PETANI PENGGUNA PESTISIDA 1 I Dewa Ayu Agung Inten Darmayanti, 2 Ketut Tirtayasa, 3 I Kadek Saputra 1Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 3Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Abstract. Demands for improved quality and food quality resulted in pesticide use can not be avoided. Uncontrolled use of pesticides causes intoxication or poisoning problem is getting out of control. Pesticide poisoning should be able to be avoided by the use of appropriate APD comply. One of the originator factor of the compliance is knowledge that is very important domain for a person's actions. This study aims to determine the relationship between the level of knowledge with the level of compliance in the use of APD at farmer pesticide users in a Region Subak Kendran Village year 2015. This study used a descriptive correlational design with a "Crossectional" approach. The Sampling is by using purposive sampling with a sample of 32 people and the population is farmer pesticide users as many as 78 people. Collecting data in this study used a questionnaire. Results of statistical test by Spearman Rank correlation test with significance level of 95% at α = 0.05 to variable levels of knowledge with the level of compliance in the use of PPE obtained results p = 0.000 means there is a significant relationship between farmers' knowledge with practical use of PPE. r= 0.636 indicates that the relationship is associated unidirectional, meaning that the decline followed a score of knowledge and practices that are less strong relationship. Keywords: Knowledge, APD, Compliance PENDAHULUAN Menurut The United States Enviromental Control Act, pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan untuk mengendalikan, mencegah, atau menangkis gangguan serangga, binatang pengerat nematode, gulma, virus, bakteri atau jasad renik yang dianggap hama, kecuali virus, bakteri, atau jasad renik lain yang terdapat pada hewan dan manusia. Pestisida digunakan karena kemampuannya memberantas hama sangat efektif (Handojo, 2009). Menurut World Health Organization (WHO) (2007), paling tidak ditemukan 20.000 orang meninggal akibat keracunan pestisida dan sekitar 5.000-10.000 mengalami dampak yang sangat berbahaya seperti kanker, cacat, mandul, dan hepatitis setiap tahunnya. Hasil pengujian dampak pestisida oleh Balai Hiperkes dan Keselamatan Kerja di Bali bekerja sama dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan di delapan Kabupaten di Bali pada tahun 1998 menemukan bahwa dari 551 orang yang diperiksa terdapat 20,32% keracunan ringan, 4,25% sedang, dan 0,18% berat. Data tahun 2004 menunjukkan 394 sample dari 9 kabupaten yang diperiksa: 19 orang dengan tingkat keracunan ringan dan 3 orang tingkat sedang. Pada tahun 2005 didapatkan data, 207 sample dari 9 kabupaten yang diperiksa, 5 orang mengalami keracunan ringan dan 2 orang keracunan sedang. Sutarga meneliti hal yang sama pada tahun 2006 di Desa Buahan Kintamani Bangli, menemukan, dari 39 petani yang diperiksa kadar enzim cholinesterase (ChE) dari sample darah petani menunjukkan 9 orang (23%) termasuk dalam kategori intoksikasi ringan (kadar ChE >50-75%) dan sebagian besar mempunyai lama kontak dengan pestisida antara 5-10 tahun (Sutarga, 2007). Salah satu penyebab terjadinya keracunan akibat pestisida adalah kurangnya perhatian petani terhadap kepatuhan penggunaan alat pelindung diri (APD) dalam melakukan penyemprotan dengan menggunakan pestisida. Selain kepatuhan, pengetahuan mengenai APD dan keuntungan menggunakan APD juga sangat penting diketahui oleh para petani (Djojosumarto, Vol.3 No.3, Edisi September-Desember 2015 70

2008). Menurut Suma mur (2009) APD adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekitarnya. Salah satu faktor pencetus yang menyebabkan seorang petani tidak mematuhi aturan dalam menggunakan APD yang sesuai dalam mengaplikasikan pestisida adalah faktor pengetahuan (Notoatmodjo, 2010). Faktor pencetus lainnya yaitu kepatuhan, dimana kepatuhan merupakan suatu bentuk perilaku yang timbul akibat adanya interaksi antara petugas kesehatan dan pasien sehingga pasien mengerti rencana dengan segala konsekwensinya dan menyetujui rencana tersebut serta melaksanakannya (Kemenkes R.I.,2011). Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik melakukan penelitian di Desa Kenderan, karena dari hasil studi pendahuluan memperlihatkan adanya masalah pengetahuan mengenai alat pelindung diri sehingga menyebabkan ketidakpatuhan pemakaian alat pelindung diri pada petani pengguna pestisida di wilayah Subak Desa Kenderan untuk mencegah terjadinya keracunan pestisida yang diawali dengan perilaku ketidakpatuhan penggunaan alat pelindung diri yang sesuai. METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan metode korelasional yang bertujuan untuk menentukan berapa besar variasi-variasi pada satu faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau beberapa faktor lain berdasarkan atas koefisien korelasi. Populasi dan Sampel Populasi yang diteliti adalah seluruh petani yang bekerja sebagai operator pestisida yang berjenis kelamin laki-laki yang termasuk kedalam anggota Subak di Desa Kenderan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Non Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling. Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu petani yang termasuk kedalam anggota Subak di Desa Kenderan, petani yang bekerja sebagai operator pestisida, berpendidikan minimal SD dan maksimal SMP, sadar dan bersedia menjadi responden, mampu membaca dan menulis serta tidak menderita penyakit tuli dan rabun. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 32 orang sampel. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini berupa kuesioner yang terdiri dari 3 kategori, kategori A mengenai karakteristik responden, kategori B mengenai tingkat pengetahuan dan kategori C mengenai tingkat kepatuhan. Dalam penelitian ini, kuesioner ini dibuat sendiri oleh peneliti sehingga harus diuji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu dengan nilai r=0,975 untuk tingkat pengetahuan dan nilai r= 0,971 untuk tingkat kepatuhan. Prosedur Pengumpulan dan Analisis Data Setelah mendapatkan ijin untuk melakukan penelitian dari pihak terkait, peneliti melakukan serangkaian persiapan kemudian mencari sampel penelitian. Setelah jumlah sampel terpenuhi, peneliti mulai memberikan surat permohonan menjadi responden dan surat jika responden bersedia menjadi responden kemudian peneliti memberikan kuesioner kepada responden. Pengambilan data dilakukan selama 2 minggu berturut-turut. Setelah data terkumpul maka dilakukan analisis. Data yang diteiliti sudah berbentuk data yang berdistribusi normal dengan skala ordinal-ordinal. Uji rank spearman dilakukan dengan tingkat signifikansi 96% pada alpha 5%. Uji ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel tingkat pengetahuan dengan variabel tingkat kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri. Vol.3 No.3, Edisi September-Desember 2015 71

HASIL PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian telah dilakukan sejak 16 30 April 2015 di Wilayah Subak Desa Kenderan. Gambar 2. Gambaran Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden 41% Karakteristik Responden Penelitian Karakteristik responden penelitian ditampilkan pada Gambar 1 dan 2. Usia responden dalam penelitian ini antara 35 tahun hingga >45 tahun. Untuk tingkat pendidikan responden, lebih banyak responden sempat menempuh pendidikan formal SMP sebanyak 19 orang dan SD 13 orang. 59% SD SMP Gambar 1. Gambaran Karakteristik Usia Responden Penelitian 6% 16% 78% 35-40 41-45 > 45 Hasil Pengamatan Tehadap Responden Tingkat Pengetahuan Tabel 1 menunjukkan bahwa distribusi responden menurut tingkat pengetahuan secara umum mengenai alat pelindung diri memiliki tingkat pengetahuan yang rendah terhadap alat pelindung diri sebanyak 17 orang (53,1%). Tabel 1. Distribusi Responden Menurut Kategori Pengetahuan Tentang Menggunakan Alat Pelindung Diri Pengetahuan F % Tinggi 1 3,1 Sedang 14 43,8 Rendah 17 53,1 Total 32 100 Tingkat Kepatuhan Tabel 2 menunjukkan bahwa distribusi responden menurut kategori tingkat kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri memiliki tingkat kepatuhan dalam kategori kurang patuh dengan jumlah responden sebanyak 21 orang (65,6%). Tabel 2. Distribusi Responden Menurut Kategori Kepatuhan Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri Kepatuhan f % Baik 1 3,1 Cukup 10 31,3 Kurang 21 65,6 Total 32 100 Vol.3 No.3, Edisi September-Desember 2015 72

Hasil Analisis Telah dikemukakan pada bab pertama pada tujuan sebelumnya, penelitian ini ditujukan untuk memperoleh informasi mengenai hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri pada petani pengguna pestisida di wilayah Subak Desa Kenderan. Pada Tabel 3 akan ditampilkan hasil yang menunjukkan bahwa dari 17 responden yang memiliki tingkat pengetahuan rendah, terdapat 13 responden (75,6%) dengan kepatuhan kurang. Dari 14 responden berpengetahuan sedang dengan kepatuhan kategori cukup sebanyak 6 responden (42,9%) dan 1 orang (100%) berpengetahuan baik dengan kepatuhan baik. Tabel 3. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Dalam Menggunakan Alat Pelindung Diri Kepatuhan Baik Cukup Kurang Pengetahuan f % f % f % Tinggi 1 100 0 0 0 0 1 Sedang 0 0 6 42,9 8 57,1 14 Rendah 0 0 4 23,5 13 75,6 17 Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dengan tingkat signifikansi 95% pada α = 0,05 terhadap variabel tingkat dengan tingkat kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri maka diperoleh nilai probabilitas p= 0,000 yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengetahuan petani pengguna pestisida dengan tingkat kepatuhannya dalam menggunakan alat pelindung diri. Untuk nilai korelasi r= 0,636 menunjukkan bahwa hubungannya berasosiasi searah dan positif yang berarti penurunan skor diikuti oleh kurangnya praktik kepatuhan penggunaan alat pelindung diri. Nilai korelasi r= 0,636 menunjukkan tingkat hubungannya yang kuat antara rendahnya tingkat pengetahuan petani dengan kurangnya tingkat kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri pada petani pengguna pestisida di wilayah subak Desa Kenderan. PEMBAHASAN Pembahasan Hasil Penelitian Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 17 responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah dan terdapat 13 responden atau 75,6% dengan Vol.3 No.3, Edisi September-Desember 2015 73 Total kepatuhan yang kurang. Dari 14 responden yang berpengetahuan sedang sebanyak 6 responden atau 42,9% memiliki tingkat kepatuhan yang cukup dan 1 orang (100%) berpengetahuan tinggi dengan kepatuhan baik. Hubungan penelitian ini menunjukkan adanya kecenderungan semakin tinggi tingkat pengetahuan maka semakin baik tingkat kepatuhannya, begitu sebaliknya semakin rendah tingkat pengetahuan maka semakin rendah tingkat kepatuhannya, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007). Keadaan di atas didukung oleh Niven (2002) bahwa kepatuhan merupakan unsur perilaku kesehatan. Perilaku kesehatan adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu yang meyakini dirinya sehat untuk tujuan mencegah penyakit atau mendeteksinya dalam tahap asimptomatik. Perilaku yang didasari pengetahuan yang baik lebih langgeng dari perilaku yang tidak didasari pengetahuan. Berdasarkan hasil uji statistik Rank Spearman dengan tingkat signifikansi 95% pada α = 0,05 terhadap variabel tingkat dengan tingkat kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri maka diperoleh nilai probabilitas p= 0,000 yang berarti ada hubungan yang bermakna

antara pengetahuan petani pengguna pestisida dengan tingkat kepatuhannya dalam menggunakan alat pelindung diri. Untuk nilai korelasi r= 0,636 menunjukkan bahwa hubungannya berasosiasi searah dan positif yang berarti penurunan skor diikuti oleh kurangnya praktik kepatuhan penggunaan alat pelindung diri. Nilai korelasi r= 0,636 menunjukkan tingkat hubungannya yang kuat antara rendahnya tingkat pengetahuan petani dengan kurangnya tingkat kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri. Dalam hal ini Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri pada petani pengguna pestisida di Wilayah Subak Desa Kenderan. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna dan banyak terdapat kekurangan. Hal ini disebabkan karena terdapat beberapa keterbatasan pada pelaksanaan penelitian. Kuesioner yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan studi pustaka. Hal ini memungkinkan untuk beberapa informasi belum sepenuhnya tergambar pada kuesioner. Pada tahap pelaksanaan terdapat kendala dalam pengambilan data mengenai tingkat kepatuhan petani dalam menggunakan alat pelindung diri karena peneliti tidak berkesempatan untuk melihat petani dalam bekerja menyemprot pestisida. Hal ini dikarenakan oleh kualitas tanaman padi di sawah cukup terjaga kualitasnya, sehingga tidak diperlukan usaha penyemprotan menggunakan pestsida. Dalam hal ini peneliti mempercayakan jawaban kuesioner kepatuhan kepada responden, karena responden sendiri yang lebih mengetahui jenis alat pelindung diri apa dan kapan waktu pemakaian alat pelindung diri tersebut. KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini mendapatkan hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kepatuhan dalam menggunakan alat pelindung diri. Uji statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan berhubungan dengan tingkat kepatuhan seseorang. Jumlah petani yang hampir sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai pentingnya pemakaian alat pelindung diri berhubungan dengan kurangnya kepatuhan mereka dalam menggunakan alat pelindung diri. Untuk menyikapi proses dan hasil penelitian ini, maka peneliti menyampaikan beberapa saran, yaitu: perlu kerja sama berbagai pihak untuk meningkatkan pengetahuan petani mengenai alat pelindung diri dan meningkatkan kepatuahn dalam menggunakan alat pelindung diri, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya keracunan bahkan mencegah kematian akibat keracunan pestisida berlebihan. Petani diharapkan lebih aktif mencari informasi mengenai syarat APD, jenis APD dan waktu pemakaian APD. Petani juga diharapkan lebih memanfaatkan fasilitas kesehatan jika terjadi gejala-gejala keracunan seperti pusing, mual-mual dan gangguan kulit laiinya yang diakibatkan oleh keracunan pestisida. Tenaga kesehatan juga berperan penting dalam memberikan pendidikan kesehatan mengenai tanda gejala keracunan, cara penangan dan penyebab keracunan serta bagaimana cara mencegah keracunan agar tidak menimpa pekerja khususnya petani. Sedangkan untuk menyikapi keterbatasan penelitian ini, peneliti menyarankan agar penelitian ini dapat dilanjutkan desain yang lebih baik dan pengontrolan yang lebih ketat terhadap faktor-faktor lain yang berhubungan. Vol.3 No.3, Edisi September-Desember 2015 74

DAFTAR PUSTAKA Djojosumarto. (2008). Teknik Aplikasi Pestisida Pertanian. Yogyakarta: Kanisius. Handojo, D. (2009). Tingkat kualitas air irigasi pertanian di lereng barat daya Gunung Merapi Kabupaten Sleman. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Niven. (2008). Psikologi Kesehatan: Pengantar Untuk Perawat Dan Profesional. Penerbit: EGC. Jakarta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2007). Promosi Kesehatan Ilmu Dan Seni. Jakarta : Rineka Cipta. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Suma mur. (2009). Hiegene Perusahaan dan Kesehatan Kerja. Jakarta: PT. Toko Gunung Agung Sutarga. (2007). Pencegahan Efek Pestisida Pada Petani DiDesa Buahan Kintamani. Majalah Udayana Mengabdi, IV (1): 7-9. WHO. (2007). Guidlines_for_googwashing_and_ use_mask_property_indonesian. (online).(http//:www.who.int/int/re source/publications/who_cd_ep R_2002_6/en/index.html, diakses 13 november 2014) Vol.3 No.3, Edisi September-Desember 2015 75