Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air

dokumen-dokumen yang mirip
Pembuatan Web SCADA Software untuk Pengendalian Miniatur Rumah Cerdas Berbasis PLC Omron

Kontrol Mesin Bor PCB Otomatis dengan Menggunakan Programmable Logic Controller

KONTROL PARKIR MOBIL OTOMATIS DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER

BAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis

BAB 1 PENDAHULUAN. 2.1 Latar Belakang

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN TINGGI PERMUKAAN AIR DAN SUHU CAIRAN BERBASIS PLC SCADA. Tugino, Yohanes Purwanto, Tri Handayani

TUGAS AKHIR PENGENDALIAN ROBOT MOBILE BERBASIS IP (Internet Protocol) MELALUI JARINGAN WIFI. Oleh: Gama Wardhana ( )

Fitur Konseling Online pada Situs Pelayanan Rohani

MINI SCADA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 32 DENGAN KOMUNIKASI MODBUS RS 485 DAN SISTEM MONITORING MENGGUNAKAN VISUAL BASIC

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pemrograman. Pemrogramannya akan di deskripsikan berupa flowchart yang akan

PROPOSAL PELATIHAN. Otomasi Industri. (Smart Relay, PLC, SCADA) Periode November 2009 Maret diselenggarakan oleh :

BAB III METODE DAN PERANCANGAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

2013 MODUL LATIH SISTEM KENDALI MOTOR AC 3 PHASA BERBASIS PLC (PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER) TERINTEGRASI HMI (HUMAN MACHINE INTERFACE)

III. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung

Dosen Jurusan Teknik Elektro Industri 2 3

Pembuatan Human Machine Interface pada Jaringan PLC Omron CPM untuk Sistem Keamanan Miniatur Kompleks Perumahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TUGAS AKHIR -TE Sistem Monitoring Pengemasan Air Minum Botol Menggunakan Kontrol PLC

I. PENDAHULUAN. Perkembangan alat ukur yang semakin canggih sangat membantu dunia industri

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT PEMANTAU KEADAAN RUANGAN JARAK JAUH BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 MENGGUNAKAN SMARTPHONE

SISTEM PEMANTAU KETINGGIAN AIR SUNGAI DENGAN TAMPILAN PADA SITUS JEJARING SOSIAL TWITTER SEBAGAI PERINGATAN DINI TERHADAP BANJIR

BAB III PERANCANGAN. Sebelum membuat suatu alat atau sistem, hal yang paling utama adalah

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI Daerah SR(Special Relay) Daerah TR(Tempory Relay) Daerah DM (Data Memory) Daerah HR(Holding Relay)..

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PROTOTYPE SISTEM BUKA TUTUP PINTU AIR BERBASIS WEB SECARA ONLINE DAN REALTIME

BAB I PENDAHULUAN E-15

Aplikasi Kamera Pemantau & Electrical Appliance Remote. Berbasis PC Menggunakan Microcontroller. Arduino Uno & LAN Connection

Sistem Kontrol Parkir Mobil Otomatis Menggunakan Mikrokontroler

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN MESIN PENGISI DAN PENUTUP BOTOL OTOMATIS BERBASIS SISTEM SCADA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman Judul. Lembar Pengesahan Pembimbing. Lembar Pernyataan Keaslian. Lembar Pengesahan Penguji. Halaman Persembahan.

III. METODE PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Jurusan Teknik Elektro. Universitas Lampung

Jurnal Teknologi Elektro, Universitas Mercu Buana ISSN:

Makalah Seminar Kerja Praktek PERANCANGAN APLIKASI PLC OMRON SYSMAC CPM1A PADA MODUL SISTEM SILO

BAB I. PENDAHULUAN. satu bentuk pengendalian terhadap suatu plant. Sistem ini banyak digunakan dalam

PERANCANGAN SISTEM SCADA BEBAN PENERANGAN PADA PROTOTYPE GEDUNG A TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS DIPONEGORO

MONITORING RUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN DUA CAMERA BERBASIS PEMROGRAMAN DELPHI

SISTEM PENGENDALI DAN PENGAWAS PENGGUNAAN LISTRIK PADA GEDUNG BERTINGKAT BERBASIS WEB

Aplikasi Server Berbasis TCP/IP untuk Mendukung Penyampaian Materi Pembelajaran

TUGAS AKHIR TE

BAB III METODOLOGI PELAKSANAAN

Sistem Otomasi Mesin Tempat Parkir Mobil Bawah Tanah dengan Menggunakan Programmable Logic Controller

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Pembimbing... ii. Lembar Pengesahan Penguji... iii. Lembar PernyataanKeaslian...

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.

aman PLC Siemens S7 200 Tingkat Dasar dengan derware InTouch 10. man SCADA Software

Monitoring Model Sistem Pengepakan dan Penyortiran Barang Berbasis SCADA

Pembuatan Aplikasi Konversi Metadata Menggunakan Standar Open Archive untuk Koleksi Artikel Elektronik Pusat Penelitian Universitas Kristen Petra

OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC

KONTROL KECEPATAN FAN DAN MONITORING ONLINE SUHU PADA RAK SERVER POLITEKNIK NEGERI BATAM

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI SLOT PARKIR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC BERBASIS ARDUINO UNO

Rancang Bangun Sistem Pelacakan Obyek Menggunakan CCTV dan Webcam. Kampus ITS, Surabaya

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dan perangkat lunak yang digunakan. hasil rancangan yang ada. Halaman web dibuat dengan basis php

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

TIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012

RANCANG BANGUN ALAT PEMBERSIH SUNGAI OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PEMBUATAN SISTEM ANTARMUKA DAN AKUISISI DATA MENGGUNAKAN CIMON SCADA PADA MODEL SUNGKUP PLTN TIPE PWR

Pengembangan RTU (Remote Terminal Unit) untuk Sistem Kontrol Jarak Jauh berbasis IP

PERANCANGAN SISTEM ANTARMUKA BERBASIS HMI ( HUMAN MACHINE INTERFACE ) PADA MESIN AUTO BALLPRESS PLANT DI PT.APAC INTI CORPORA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA SISTEM

PERANCANGAN PENGENDALIAN KETINGGIAN CAIRAN DALAM BENTUK LEVEL SIMULATOR BERBASIS AVR 8535 YANG DIKENDALIKAN MELALUI JARINGAN TCP/IP

PERANCANGAN LENGAN ROBOT MENGGUNAKAN MOTOR STEPPER BERBASIS PLC (Programmable Logic Controller) Di PT FDK INDONESIA

SISTEM INFORMASI REAL TIME PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Otomasi Pengisian Material Zat Cair Menggunakan RFID

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gambar 1. 1 Grafik perkembangan jumlah penumpang menurut moda transportrasi Juli 2012 Juli2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB III PERANCANGAN ALAT

SISTEM INFORMASI GARDU INDUK DAN GARDU DISTRIBUSI PLN

I. Catu Daya...19 J. Relay...21 BAB III PERANCANGAN SISTEM...22 A. Perancangan Perangkat Keras Perangkat Keras pada PLC Omron CQM1-CPU21...

SCADA BERBASIS WONDERWARE IN TOUCH 10.5 DENGAN PLC SIEMENS S300 SEBAGAI PENGENDALI SISTEM PERAKITAN KALENG

PENDAHULUAN. Dalam otomasi industri ini dibutuhkan adanya sistem pengawasan kendali untuk. serta manajemen informasi yang cepat dan akurat.

BAB 1 PENDAHULUAN. mahluk hidup seperti air bah atau banjir. Di zaman modern seperti sekarang ini, selain

sebagai perangkai peralatan control yang satu dengan yang lain.

Kontrol PID Pada Miniatur Plant Crane

Abstrak. Susdarminasari Taini-L2F Halaman 1

SISTEM KONTROL JARAK JAUH UNTUK PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER MELALUI SMS

PERANCANGAN HUMAN MACHINE INTERFACE (HMI) PADA HITCUT MACHINE DENGAN PLC OMRON SYSMAC CP1L

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. industri menggunakan PLC (Programmable Logic Controller) sebagai sistem

DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

Mengendalikan Pintu Otomatis Menggunakan PLC Siemens LOGO 230 RC

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas tentang latar belakang, identifikasi masalah, tujuan, pembatasan masalah, serta sistematika penulisan tugas akhir.

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan Programmable Logic Controller (PLC) dalam dunia industri

BAB I PENDAHULUAN. Monitoring server menjadi suatu hal yang membuat sibuk administrator

STUDI SISTEM KOMUNIKASI DATA PADA SCADA DI PT GAJAH TUNGGAL, Tbk PROPOSAL SKRIPSI

BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Pemrogaman HMI Dengan Menggunakan Easy Builder Human Machine Interface yang digunakan penulis untuk

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Proses instalasi aplikasi merupakan tahapan yang harus dilalui sebelum

Transkripsi:

Web SCADA untuk Mengendalikan Miniatur Pintu Air Iwan Handoyo Putro 1), Handy Wicaksono 2), Abdinata Payung Allo 3) 1,2,3) Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra Surabaya Siwalankerto 121-131 Surabaya 60236 E-mail : iwanhp@petra.ac.id 1), handy@petra.ac.id 2), m23403060@john.petra.ac.id 3) Abstrak Telah disusun Man Machine Interface berbasis Web untuk kebutuhan akses plan dari remote area. Plan yang dikendalikan adalah miniatur pintu air Jagir dan dikontrol oleh PLC Omron C200HG yang diprogram menggunakan ladder diagram menggunakan software SYSMAC-CPT. Aplikasi lain yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic 6.0, PHP, dan MySQL. Komunikasi antara PLC dengan PC menggunakan kabel serial RS-232. Hasil pengujian memperlihatkan fitur-fitur SCADA pada web dapat bekerja dengan baik. Hasil pengujian menunjukkan sistem membutuhkan waktu rata-rata 2.1 detik untuk merespon perintah membuka ataupun menutup pintu air dan rata-rata 1.5 detik untuk merespon perintah menghentikan proses menutup/membuka pintu. Kata Kunci :Human Machine Interface, SCADA, pengendalian melalui web 1. Pendahuluan Penerapan teknologi pada bidang industri berkembang sangat pesat. Industri yang sebelumnya masih menggunakan cara-cara yang bersifat mekanis mulai beralih ke teknologi otomasi, salah satunya dengan menerapkan teknologi SCADA. SCADA merupakan suatu sistem yang digunakan untuk pengendalian perangkat dari jarak jauh [1]. Dalam penerapannya, SCADA meliputi monitoring, controlling, dan data acquisition. Dengan perkembangan teknologi otomasi yang semakin pesat, berbagai ide dan teknik baru bermunculan untuk mempermudah dalam menjalankan sistem SCADA, salah satunya pengendalian melalui web [2]. Dengan menggunakan web, maka proses controlling dan monitoring dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja melalui jaringan internet. memantau ketinggian air di lokasi pintu air. Dengan adanya sistem pengendalian jarak jauh diharapkan sistem dapat dioperasikan dengan lebih terintegrasi dari satu lokasi ruang kontrol yang selanjutnya juga dapat memudahkan fungsi koordinasi untuk proses buka dan tutup antar pintu air. Pada paper ini pembahasan difokuskan pada penyusunan sistem web SCADA sedangkan ladder diagram untuk PLC dan pembuatan miniatur pintu air tidak akan dibahas secara detil. Blok diagram dari sistem secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 1. 2. Model, Analisa, Desain dan Implementasi Paper ini membahas pembuatan program SCADA berbasis Web Internet untuk PLC Omron C200HG untuk mengendalikan plan melalui LAN. Plan yang digunakan adalah miniatur pintu air Jagir Wonokromo, Surabaya. Latar belakang pembuatan sistem ini adalah masih banyaknya proses pengendalian pintu air secara mekanis sehingga membutuhkan petugas yang terus-menerus Gambar 1. Diagram blok sistem Plan yang digunakan merupakan miniatur pintu air Jagir Wonokromo Surabaya. Secara umum, plan menggunakan motor stepper untuk membuka dan menutup pintu air dan dilengkapi beberapa sensor berupa sensor ketinggian air dan sensor ketinggian pintu.

Sensor ketinggian air digunakan untuk mengatur bukatutup pintu secara otomatis. Jika ketinggian air melebihi batas maksimum kondisi normal, maka pintu akan terbuka, dan jika ketinggian air turun melewati batas minimum, maka pintu akan menutup. Plan yang dipakai diperlihatkan pada Gambar 2. Gambar 2. Plan miniatur pintu air Jagir Wonokromo Pada kondisi normal, elevasi muka air harus dijaga antara 3,00 m (min.) sampai 3,30 m (max.). Sedangkan pada kondisi banjir atau terjadi genangan di daerah hulu, maka elevasi muka air dijaga pada ketinggian 2,80 m (min.) sampai 3,10 m (max.). Adapun ketentuan pembukaan pintu pengendali banjir diatur sebagai berikut : Pintu pengendali banjir no.1 (P1) terletak di sisi kiri, diikuti dengan pintu no.2 (P2) di bagian tengah dan pintu no.3 (P3) di sisi kanan. Pintu pengendali banjir yang dibuka dahulu yaitu P2, diikuti oleh P1 dan P3 Setiap tahap P2 membuka setinggi 0,8 cm sedangkan P1 dan P3 setinggi 0,4 cm Pada tahap pertama P2 akan membuka 2 kali kemudian dilanjutkan oleh P1 dan P3 yang membuka 4 kali, setelah P1 dan P3 membuka 4 kali selanjutnya kembali membuka P2 dan seterusnya. Untuk tahap berikutnya P2 hanya akan membuka sekali kemudian P1 dan P3 hanya membuka 2 kali. Tinggi bukaan pintu P2 harus tinggi bukaan pintu P1 dan P3 Tinggi bukaan pintu P1 dan P3 harus sama Pada prosedur penutupan pintu, dilakukan dengan tahapan yang berkebalikan dari proses membuka pintu air. Sebagai informasi tambahan, pada saat debit air cukup besar, sampah dibuang dengan membuka pintu pengendali banjir. Sedangkan saat debit air kecil, sampah yang ada di hulu dibersihkan melalui pintu pelimpah. 2.1. Ladder diagram Ladder diagram atau diagram tangga biasa digunakan di dalam pemrograman PLC sebagai penggambaran program dalam bentuk diagram yang terdiri dari garis vertikal dan horizontal dan masing-masing mewakili bus bar dan branching lines (baris instruksi). Pada pengaturan buka dan tutup pintu air digunakan fungsi compare-cmp(20). Pada fungsi tersebut, nilai ketinggian air sebagai hasil pendeteksian sensor dibandingkan dengan nilai set point yang telah ditetapkan. Apabila nilai ketinggian air tersebut lebih besar atau sama nilainya dengan set point yang telah ditetapkan sebagai batas atas maka motor akan membuka pintu. Sebaliknya, jika nilai tinngi air yang dideteksi oleh sensor lebih kecil atau sama dengan set point batas bawah, maka motor akan bergerak untuk menutup pintu. Adapun proses pengendalian membuka dan menutup pintu secara manual diatur melalui input IR 21400 IR 21900. Secara detil, input IR 21800 dialokasikan untuk membuka sedangkan IR 21900 digunakan untuk menutup masingmasing pintu 1 dan pintu 3. Sedangkan, pintu 2 menggunakan input IR 21400 dan IR 21600 untuk membuka pintu serta IR 21500 dan IR 21700 untuk menutup pintu. Sebagai deteksi posisi pintu untuk menghitung tiap-tiap kali masing-masing pintu membuka atau menutup digunakan counter dengan tipe reversible counter- CNTR(12). Counter ini dapat melakukan penghitungan naik dan turun sehingga dapat mengetahui sudah berapa kali pintu membuka atau menutup. Penetapan giliran buka maupun tutup pintu dilakukan dengan menggunakan fungsi compare-cmp(20). Ketentuannya yang digunakan telah dipaparkan pada bagian 2 yaitu untuk membuka pintu air maka Pintu 2 membuka 2 kali kemudian diikuti terbukanya Pintu 1 dan 3 sebanyak 4 kali. 2.2. Perancangan web SCADA Dua hal utama dalam penyusunan web SCADA pada paper ini adalah komunikasi PLC dengan PC dan pembuatan sistem web SCADA itu sendiri. Untuk kebutuhan yang pertama digunakan aplikasi Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai perangkat lunak penyusun aplikasi pengendalian dan komunikasi dengan PLC. Sedangkan pada kebutuhan web digunakan PHP untuk membuat tampilan dalam bentuk web serta MySQL untuk menampung data dalam basis data yang selanjutnya akan diproses sebagai tabel dan grafik untuk memudahkan operator pintu air dalam pengambilan keputusan. Blok

diagram perangkat sistem secara lengkap diperlihatkan pada Gambar 2 sedangkan diagram alir komunikasi antara PC dan PLC diperlihatkan pada Gambar 3. Gambar 2. Blok diagram perangkat lunak sistem START Buka koneksi ke PLC dan ke database Read PLC Ambil data dari database Kontrol auto atau manual pada web berubah? Y T Gambar 4. Struktur menu web SCADA pengendali pintu air 3. Hasil Pengujian dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan sistem yang telah dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah mengukur respon plan terhadap input dari web. 2 hal utama yang hendak diketahui dari pengujian ini adalah : Keberhasilan Pengendalian Pengujian pengendalian dilakukan untuk mengetahui apakah plan dapat dikendalikan dari web dengan baik. Respon web terhadap kondisi plan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah sistem web SCADA mampu menampilkan posisi ketinggian air dengan baik. Selanjutnya, pada bagian ini, juga akan diuji kemampuan web dalam menampilkan rekam ketinggian data air dalam bentuk grafik dan tabel yang dapat digunakan sebagai bahan studi untuk memahami pola perilaku ketinggian air. Apakah sensor pada plant berubah? Y T Write PLC (buka pintu secara auto atau secara manual pada plant) 3.1. Pengujian Pengendalian Plan dari Web Data tinggi air dan tinggi bukaan pintu Tulis data ke dalam database END Pengujian ini dilakukan untuk menguji apakah tomboltombol pada halaman controlling dapat mengendalikan plan dengan baik sesuai dengan keinginan pengguna. Gambar 5 memperlihatkan tampilan halaman controlling. Gambar 3. Blok diagram perangkat sistem Sistem yang dibangun ini mempunyai 2 level akses pengguna yaitu administrator dan operator. Operator memiliki hak untuk melakukan proses monitoring serta melihat rekam data ketinggian air, sedangkan administrator memiliki kemampuan sama dengan operator ditambah hak untuk melakukan pengendalian plan. Struktur menu untuk administrator dan operator diperlihatkan pada Gambar 4. Gambar 5. Tampilan Halaman controlling Pada Gambar 5 terlihat tombol-tombol yang digunakan untuk mengendalikan plan, untuk proses buka-tutup pintu pada plan. Pada percobaan yang dilakukan, menunjukkan bahwa ketika tombol pada web ditekan, motor pada plan akan membuka atau menutup pintu sesuai input yang diberikan.

3.2. Pengujian Respon Web terhadap Kondisi Plan Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah animasi buka-tutup pintu pada antar muka web sudah sesuai dengan kondisi buka-tutup pintu yang sebenarnya terjadi pada plan. Lebih lanjut pengujian ini dilakukan untuk memverifikasi apakah data-data posisi ketinggian air yang dibaca oleh sensor pada plan dapat ditampilkan di web dalam bentuk data tabel dan dalam bentuk grafik dengan tepat. Gambar 6 memperlihatkan tampilan animasi pembukaan pintu. Adapun tampilan rekam data ketinggian air dalam bentuk grafik ditunjukkan pada Gambar 8. Gambar 7. Tampilan data nilai ketinggian air dalam bentuk grafik Pada halaman ini data yang ditampilkan oleh grafik adalah sepuluh data terakhir pada database. Jika operator ingin melihat grafik data pada waktu tertentu dapat dilakukan dengan memilih menu history grafik, kemudian mengisi tanggal dan waktu yang diinginkan. Data monitoring ketinggian air ini akan diperbaharui setiap 5 detik. Gambar 6. Tampilan animasi buka pintu Pengujian berikutnya adalah menampilkan data-data posisi ketinggian air dalam bentuk data tabel dan dalam bentuk grafik dan tabel. Gambar 7 memperlihatkan tampilan untuk mencari dan menampilkan data ketinggian air sesuai dengan kurun waktu yang diinginkan. Gambar 7. Mencari data ketinggian air berdasar waktu pencatatan Operator maupun Administrator dapat mencari data yang diinginkan dengan memasukkan parameter tanggal, bulan dan tahun serta rentang waktu saat ketinggian air tersebut dicatat. 3.2. Pengujian Respon Plan terhadap Input dari Web Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa cepat respon plan terhadap input dari web. Pengujian yang dilakukan dengan memasukkan serangkaian input untuk mengendalikan plan dari lokasi yang berbeda dengan lokasi plan berada. Plan miniatur pintu air berada di Gedung I UK Petra dan terhubung ke sebuah PC dengan IP 192.168.129.103 sedangkan input diberikan dari lokasi Gedung T melalui web interface pada komputer dengan alamat 10.20.30.128. Pengendalian yang dilakukan meliputi proses buka, tutup dan menghentikan pergerakan pintu air. Respon plan akan dihitung secara manual menggunakan stopwatch dihitung pada saat tombol kendali ditekan sampai dengan plan memberikan respon. Dalam hal ini, tingkat kepadatan trafik jaringan yang tentu saja dapat mempengaruhi kecepatan penyampaian data tidak diperhitungkan. Hasil pengujian dilakukan sebanyak 10 kali dan waktu yang dibutuhkan dari mulai input diberikan sampai dengan plan merespon masukan tersebut diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1. Waktu yang dibutuhkan mulai input diberikan sampai plan memberikan respon Waktu (detik) Percobaan Start Stop 1 2,3 1,5

2 2,2 1,6 3 2,2 1,7 4 2,1 1,5 5 2,1 1,5 6 2,1 1,5 7 2,2 1,5 8 2,2 1,6 9 2,2 1,7 10 2,1 1,6 Rata-rata 2,1 1,5 Dari pengujian ini dapat dilihat saat plan dikendalikan dari lokasi yang berbeda, dibutuhkan waktu rata-rata 2,1 detik sebelum plan mulai memberikan respon untuk membuka pintu air. Sedangkan untuk menghentikan proses buka atau tutup pintu air, dibutuhkan waktu rata-rata 1.5 detik sebelum plan melakukannya. 4. Kesimpulan Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Fitur-fitur pada web dapat berjalan dengan baik, yang meliputi fitur untuk melakukan pengendalian buka-tutup pintu pada plan, fitur untuk menampilkan animasi buka-tutup pintu pada web dan fitur untuk menampilkan data nilai ketinggian air secara real time pada tabel dan grafik. 2. Waktu yang dibutuhkan sebelum plan memberikan respon untuk buka/tutup pintu dan menghentikan pintu saat diakses dari lokasi yang berbeda masing-masing adalah 2,1 dan 1,5 detik. Daftar Pustaka [1] SCADA, http://en.wikipedia.org/wiki/scada, diakses 2 Juli 2010 [2] How to put SCADA on the Internet, Wallace, D., http://www.controleng.com/index.php?id=2735&tx _ttnews[tt_news]=3170&chash=270907, diakses pada 2 Juli 2010 Iwan Handoyo Putro menyelesaikan studi S1 di Jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada pada tahun 2002 dan bekerja sebagai dosen di Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen Petra mulai tahun 2003. Pada tahun 2004 mendapatkan beasiswa AusAID untuk studi lanjut program Master di Monash University Australia pada bidang Digital Communications. Bidang peminatan yang digeluti adalah pemrograman web dan mobile device. Handy Wicaksono bergabung sebagai dosen Teknik Elektro, Universitas Kristen setelah menyelesaikan studi S1 di ITS pada tahun 2004. Pada tahun 2009 menyelesaikan studi Master di ITS dengan peminatan pada bidang Otomasi dan Robotika. Selain mengajar, aktif sebagai instruktur pelatihan PLC dan SCADA serta telah menerbitkan sebuah buku tentang pemrograman PLC.