Aku Lupa Menanyakan Namanya

dokumen-dokumen yang mirip
CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

Arif Rahman

Karya Kreatif Tanah Air Beta

Suatu hari, saat liburan semester pertama mereka pergi ke sebuah pantai. Disana mereka menghabiskan waktu hanya bertiga saja. ``Aku mau menuliskan

"Tapi mimpi itu inspirasi. Aku ragu untuk melangkah tanpa aku tau mimpiku."

KISAH KISAH YANG HAMPIR TERLUPAKAN

LUCKY_PP UNTUKMU. Yang Bukan Siapa-Siapa. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Ditulis oleh Ida Ar-Rayani Selasa, 30 Juni :03 - Terakhir Diperbaharui Selasa, 18 Agustus :13

Belasan kota kudatangi untuk menjadi tempat pelarianku. Kuharap di sana bisa kutemukan kedamaian atau cinta yang lain selainmu.

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

Yang Mencinta dalam Diam

Fiction. John! Waktunya untuk bangun!

BAB II RINGKASAN CERITA. sakit dan mengantarkan adik-adiknya ke sekolah. Karena sejak kecil Lina

Semalam Aldi kurang tidur. Hujan deras ditambah. Rahasia Gudang Tua

CINTA TELAH PERGI. 1 Penyempurna

Belajar Memahami Drama

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

AKU AKAN MATI HARI INI

Pasang Surut Ombak Segare Sopianus Sauri XII IPA

Tak Ada Malaikat di Jakarta

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Sang Pangeran. Kinanti 1

Juli Milik kita. Aku sudah sampai depan RS Margono. siap. menunggu. engga usah kaget, aku bisa. menit aku sampai, tunggu ya mas

Alifia atau Alisa (2)

Dari jarak sepuluh meter bisa kukenali siapa lelaki yang duduk menundukkan kepalanya dan bertumpu pada lengannya yang ia letakkan di atas lutut.

- Sebuah Permulaan - - Salam Perpisahan -

Air mataku berlinang-linang sewaktu dokter mengatakan

Ruang Rinduku. Part 1: 1

KOPI DI CANGKIR PELANGI..

Mata ini sulit terpejam dan pendar-pendar rasa sakit di hati tidak dapat hilang menusuk dan menancap keras.

Antara keingin- an dan hasrat serta pengorbanan Ber- bagi

TUGAS PERANCANGAN FILM KARTUN. Naskah Film Dan Sinopsis. Ber Ibu Seekor KUCING

Berlari. Nurlaeli Umar

BAGIAN PERTAMA. Kumpulan Kisah-Kisah Hikmah

1 Curahan Hati Sebatang Pohon Jati

Siang itu terasa sangat terik, kami merasa lelah

Bagian 1 : Tak Kan Kubiarkan Kau Merebutnya Dariku!

HW Prakoso. Yang Terabaikan. ~ Kumpulan Naskah Gatot!! ~ Publishing

Aku sering kali bertanya, Mengapa?

Awalnya aku biasa saja tak begitu menghiraukannya, karena aku menganggap, dia sedang melampiaskan

HANYA KAMU BAB 1 AMANDA

Hanya Lima. Penulis: Boy Candra, Dkk Copyright 2012 by Boy Candra. Desain Sampul: (Nuzula Fildzah) Editor: (Nuzula Fildzah)

Persahabatan Itu Berharga. Oleh : Harrys Pratama Teguh Sabtu, 24 Juli :36

37. Hari Yang Kelabu

Lucu memang.. Aku masih bisa tersenyum manis, melihatmu disana tertawa lepas bersamanya.

Ini tepat tengah malam, Tepat saat aku merasa sendiri, Hanya aku dan hening, Tenggelam bersama aksara-aksara yang kutulisakan,

Ah sial aku selingkuh!

SINOPSIS MENGGAPAI CINTA PANDANGAN PERTAMA

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Perempuan dan Seekor Penyu dalam Senja

Pergi Tak Kembali. Oleh: Firmansyah

Ketika mimpi menjadi sebuah bayangan, aku menanyakan "kapan ini akan terwujud?" Mungkin nanti, ketika aku telah siap dalam segalagalanya

PATI AGNI Antologi Kematian

1. Aku Ingin ke Bandung

ONIMUSHA Written by REZA FAHLEVI ( )

PROLOG. Wow, lihat! Dia datang. Kata Ronald sambil bersiul.

Sarah mengemas barangnya dengan cemberut. Entah yang keberapa. kalinya Dia harus pindah. Dari Jakarta ke Jogja lalu ke Makassar dan kali ini dia

Puzzle-Puzzle Fiksi. Inilah beberapa kisah kehidupan yang diharapkan. menginspirasi pembaca

Ibu, Ibu tenang yah. Sella nanti akan cari di mana Andrie berada, yang penting Ibu sabar dan gak usah kawatir yah Bu..! Iya de, Ibu mohon de.

SILUET. Penulis : Gabrielle Tatia

[Fanfic] Sebuah gambar aneh menarik perhatianmu. Gambar itu jelek, tapi memiliki sesuatu yang membuatmu penasaran. Cast : Kalian yang membaca~

Tekadku Karena Mimpiku

Yui keluar dari gedung Takamasa Group dengan senyum lebar di wajahnya. Usaha kerasnya ternyata tak sia-sia. Dia diterima berkerja di perusahaan itu

JUDUL FILM: Aku Belum Mati tapi Tidak Hidup

Berlatih Membuat dan Mengetahui Sesuatu

Anam Rufisa. Catatan Anak Kelinci. Penerbit. Ana Monica Rufisa

Karya Kreatif Tanah Air Beta. Karya ini diciptakan untuk menuturkan isi hati Mama Tatiana di dalam buku hariannya. Karya

Kisahhorror. Fiksi Horror #1: A Midnight Story. Penerbit Dark Tales Inc.

Bayangan Merah di Laut dan Tempat Untuk Kembali:

MORIENDO. Terlihat uluran tangan yang melepaskan butiran-butiran yang begitu cemerlang bagaikan kristal ke angkasa

RINDU. Puguh Prasetyo ~ 1

Kisah Dari Negeri Anggrek

S a t u DI PAKUAN EXPRESS

Then, something unexpected happened.

Aku selalu suka sebuah pertemuan, karena buat ku pertemuan adalah awal dari kisah yang mungkin bisa dikenang atau untuk dibuang.

Memelihara kebersihan lingkungan merupakan salah satu contoh aturan yang ada di masyarakat.

dengan penuh hormat. rumah. mata.

Cinta, bukan satu hal yang patut untuk diperjuangkan. Tapi perjuangan untuk mendapatkan cinta, itulah makna kehidupan. Ya, lalu mengapa...

Kierkegaard dan Sepotong Hati

Aku Tidak Mengerti Orang Biasa

AKHIR PERJALANAN. ( Kisah Tentang Kehidupan ) Aghana V Idents. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Kaki Langit. Bulan dan Matahari

Well, aku rasa tidak ada yang salah.

Minggu 5 : Mengapa dan Bagaimana Saya Berdoa? Panduan Acara & Bantuan untuk Penceramah

TEGAR PURNAMA SELURUHMU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

Dibalik perjuangan seorang "PAPA"

BABAK I DI KOTA INDAH NAN MULIA

Oleh: Windra Yuniarsih

Dengan senyum aku menyapanya. Tapi dia tidak merespon dan tetap saja membaca sebuah novel. Sekali lagi aku mengulangi sapaanku.

TUGAS BROADCASTING. Nim : STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

CHAPTER 1. There s nothing left to say but good bye Air Supply

Part 1 : Aku Menghajar Nenek-Nenek Dengan Cangkul

LIBURAN BIMO DI YOGYAKARTA


2 Our Precious School

KERANGKA INERSIA. Philip Kierkegaard

KISAH DUA SAUDARA ADANG SUTEJA HADIYANTO TRUE STORY

Mahesa Bayu Suryosubroto

Transkripsi:

Rindu Sepasang Purnama Aku Lupa Menanyakan Namanya Ahmad Ar-rusy Rusaidi Sekira pukul 5.30 pagi, sepulang dari salat Subuh dan memeriksa barang-barang yang akan kubawa, kutinggalkan rumah kontrakan. Ketika itu, pagi masih agak gelap dan belum banyak kendaraan yang lewat, hanya motor pa gandeng 1 sayur dan ikan yang melintas di hadapanku, serta beberapa orang jamaah Subuh yang menikmati jalan-jalan pagi. Sengaja kulambatkan jalanku, untuk menikmati suasana pagi yang sejuk dan udara yang masih bersih, maklumlah kalau sudah siang hari di tengah kota, kita tidak bisa lagi menghirup udara yang segar dan bebas polusi kendaraan dan debu. Lima belas menit berjalan dari rumah kontrakan ke jalan raya, aku memilih menunggu angkot yang akan menuju ke kampungku di depan Taman Makam Pahlawan Takalar. Kulihat jam di ponselku sudah menunjukkan jam lima lewat lima puluh menit. Belum ada angkot yang melintas ke arah 1 pa gandeng = pedagang keliling dengan menggunakan sepeda motor 1

Ahmad Ar-rusy Rusadi, Arshie el Mutaaliyah, Barzanji Andromeda, Daeng Pasang, dkk. kampungku, hanya satu dua mobil pribadi dan motor yang melintas. Waktu sudah menunjukkan pukul enam pagi, ketika dari jarak seratus meter kulihat sebuah mobil Panther pelat kuning melaju dengan kecepatan sedang. Dengan satu isyarat menunjuk ke arah tujuan, mobil itu pun berhenti. Bantaeng Pak? tanyaku kepada Pak Sopir. Cuma sampai Jeneponto ji, balas Pak Sopir di dalam mobil. Akhirnya mobil itu kembali melanjutkan perjalanannya. Aku pun menunggu mobil tumpangan berikutnya. Berselang beberapa detik setelah mobil yang tadi melaju kembali, tiba-tiba muncul suara yang setengah berteriak, yang awalnya aku kira bukan menyapaku. Tapi setelah kulihat seseorang berjalan ke arahku, maka aku pun merasa yakin bahwa dia memang menyapaku, karena tak ada orang lain yang ada pada saat itu. Kak, mobil yang tadi mau ke mana? tanya perempuan itu. Mau ke Jeneponto, jawabku singkat. Tolong kasi singgah mobil yang ke Jeneponto ya Kak, pinta perempuan itu. Oh mau ke Jeneponto ki? Iyye Kak, jawabnya singkat. Kalau Kakak mau ke mana ki? tanyanya lanjut. Mau ka ke Bantaeng, jawabku. Kalau begitu saya ikut di mobil yang Kakak tumpangi saja ya, ucapnya lagi. Tiba-tiba hatiku merasa kaget, dan sedikit berpikir yang tidak-tidak. Wah, jangan-jangan gadis ini mau ikut ke kampungku, dan kalau ternyata betul begitu, kan aku tidak 2

tahu harus menjawab apa kalau orang di rumahku sampai bertanya, tentang orang yang aku temani, yang saat sekarang ini belum kukenal, gumamku dalam pikiran. Tingkah lakunya agak aneh ketika sebuah sepeda motor melintas di hadapan kami berdiri, dia menutupi mukanya dengan kerudung warna kuning yang dia pakai, dan agak berlindung di sebuah pohon yang ada di belakang tempatku berdiri. Kenapa ki sembunyi Dek? tanyaku sedikit menyelidik. Saya kira yang tadi lewat naik motornya omku Kak, jelasnya. Memang kenapa kalau om ta? tanyaku lagi. Tadi saya melarikan diri dari rumahnya omku, dan hampir diperkosa oleh seseorang ketika saya keluar dari rumah, untung saya tendang orangnya, dan saya bisa kabur, jawabnya menambahkan penjelasan. Kupandangi sejenak gadis yang ada di sampingku, dia memakai celana jeans berwarna biru, baju kemeja kuning dan kerudung kuning, tapi sepertinya tidak ada tanda-tanda bahwa dia mendapatkan kecelakaan, karena pakaiannya masih bersih. Walau memang rona mukanya kelihatan sedih. Was-was dalam hatiku kembali muncul, tapi aku tetap berusaha berpikir positif pada gadis yang baru saja mengaku hampir diperkosa ini. Tinggal di mana ki Dek? tanyaku mencoba mencari tahu. Di Jalan Pramuka, jawabnya singkat. Terus, kenapa ki melarikan diri dari om ta? tanyaku lagi. 3

Ahmad Ar-rusy Rusadi, Arshie el Mutaaliyah, Barzanji Andromeda, Daeng Pasang, dkk. Saya tidak dikasi izin pergi, makanya saya kabur, tuturnya. Kenapa bisa tidak dikasi izin ki? Saya mau dikasi menikah Kak, ucapnya sedih. Weee bagus itu, kenapa tidak mau? sambungku sedikit bercanda. Masih mau ka kuliah Kak, dan ada penyakitku jadi belum siap ka menikah sekarang, aku terdiam mendengarnya. Eh, itu ada mi mobil, seruku mencoba mengalihkan pembicaraan. Sebuah mobil Panther warna silver berhenti di hadapan kami. Sopirnya melontarkan tanya. Mau ke mana ki Pak? Ke Bantaeng, tapi ini temanku sampai Jeneponto ji, jawabku. Oh iyye tidak apa-apa ji, sopir turun membuka pintu mobil. Silahkan naik Dek, kataku kepada perempuan yang belum kukenal itu. Kita mo duluan Kak, kan nanti saya lebih dulu ka turun, jawabnya. Karena jok bagian depan dan tengah sudah terisi maka kami duduk di jok bagian belakang, yang baru dihuni oleh seorang penumpang, laki-laki paruh baya. Sejenak tak ada kelanjutan pembicaraan pada saat mobil kembali melaju mengangkut para penumpangnya yang akan menuju tempatnya masing-masing. Jadi siapa yang mau didatangi di Jeneponto Dek? kembali aku coba membuka pembicaraan. Tanteku Kak, jawabnya singkat. Tante ta sudah tahu kalau mau ki datang? 4

Belum Kak, karena baru tadi malam saya berpikir untuk ke rumah tanteku, jawabnya menjelaskan. Terus bagaimana dengan om ta, nanti dia bingung cari ki Dek? Nanti saya kabari kalau sudah sampai di rumah Tante Kak. Tinggal ki sama om ta memang selama ini? tanyaku lagi. Tidak Kak, saya hanya datang jalan-jalan ke rumahnya omku, saya sebenarnya asli Enrekang Kak, sekarang kuliah di Makassar semester dua. Jadi om ta tahu kalau mau ki dinikahkan oleh orang tua ta? Iyye Kak, malah orang tuaku meminta agar omku membujukku supaya mau ka menikah dengan laki-laki pilihan orang tuaku. Terus bagaimana dengan penyakitnya? Kalau tidak salah dengar, Adik tadi mengatakan kalau ada penyakit ta juga. Iyye Kak, saya kena penyakit kista menurut diagnosa dokter, tapi orang tuaku belum mengetahuinya, karena saya pergi ke klinik dokter di Makassar dengan temanku sewaktu saya sakit beberapa minggu yang lalu, kisahnya dengan rona wajah yang amat sedih. Setelah itu, aku tidak melanjutkan pertanyaan lagi, khawatir perempuan ini meneteskan air mata, dan penumpang lain di mobil ini terusik dan menganggap aku yang membuat perempuan di sampingku menangis. Aku coba memejamkan mata, tapi mataku pun rupanya susah dipejamkan kali ini, kucoba tak peduli dengan perempuan yang tak kukenal ini, walau dalam pikiranku 5

Ahmad Ar-rusy Rusadi, Arshie el Mutaaliyah, Barzanji Andromeda, Daeng Pasang, dkk. merasa iba. Tiba-tiba. Kak, apa ada lelaki yang setia dan mencintai perempuan apa adanya? Memang kenapa ki bertanya begitu Dek? jawabku refleks. Terus terang aku kaget dengan pertanyaannya. Saya punya teman spesial Kak, tapi setelah dia tahu kalau saya punya penyakit, dia malah beralih ke perempuan lain, suaranya sendu. Mungkin dia memang bukan yang terbaik untuk ta Dek, makanya, Tuhan memisahkan kalian dengan cara-nya yang terbaik, ambillah hikmahnya, selektiflah dalam memilih pasangan nanti, jelasku mencoba menenangkan. Eh sudah masuk Jeneponto mi, mau turun di mana ki Dek? tanyaku. Sudah dekat mi Kak, saya turun setelah jembatan kecil di depan sana, terangnya, sambil menunjukkan kepada sopir tempat persinggahannya. Tidak lama setelah itu, mobil sudah berjalan dengan pelan dan berhenti pas setelah melewati sebuah jembatan kecil. Di samping kiri jalan kulihat beberapa deret rumah yang salah satunya menjadi tujuan dari perempuan misterius ini. Di samping kanan jalan, terhampar lahan pertanian garam yang amat luas dan gudang penampungan garam milik para petani yang atapnya dari daun rumbia dan berdinding gamacca 2. Ya, kiri depan Pak! seru perempuan di sampingku kepada Pak Sopir. Nanti kubayar Dek, ucapku mengulurkan bantuan. Tidak usah mi Kak, terima kasih, jawabnya penuh terima kasih. 2 gamacca = dinding yang terbuat dari anyaman bambu 6

Tidak apa-apa ji, kataku lagi mencoba meyakinkan. Jangan mi Kak, ada ji uangku, terima kasih banyak ya Kak, tolaknya lagi, seraya memberikan sejumlah uang kepada sopir. Hati-hati ki pale nah. Iyye Kak, terima kasih banyak Kak, balasnya sambil tersenyum. Aku pun hanya membalas senyumnya dengan penuh rasa iba kepada gadis yang baru saja kukenal. Mobil melaju lagi menuju arah penumpang yang diangkutnya. Aku hanya bisa menoleh ke belakang memandang punggung gadis misterius yang kutemui pagi ini. Ternyata aku belum sempat menanyakan namanya. Aku hanya berdoa dalam hati, semoga dia baik-baik saja dan segera disembuhkan dari penyakitnya. 7

Rindu Sepasang Purnama Aku Ingin Kamu Bahagia Maddolangan Hari itu aku janjian ketemu di sebuah tempat di suatu sore, tepatnya di sebuah dangau pinggiran sawah tempat petani biasa istirahat. Akhirnya, tepat setengah lima sore kami bertemu di tempat seperti yang telah dijanjikan. Assalamualaikum..., salamnya lembut dan bersahaja seperti biasa. Dia duduk pas di samping kiriku. Tanpa menjawab salamnya, aku langsung menanyainya seakan tak ingin membuang waktu percuma. Apakah benar kamu akan meninggalkanku? tegasku dengan nada yang sedikit memaksa. Alyah itu nama yang selalu terdengar ketika orang lain memanggilnya hanya terdiam dengan helaian napas yang panjang, tampaknya dia menikmati keindahan padi yang membentang luas di depan matanya. Ditambah suasana hari yang mulai senja mendukung keindahan waktu itu. Tolong jawab pertanyaanku! paksaku dengan raut muka yang begitu gugup dan penuh rasa takut, keadaan diam itu semakin membuatku takut pada kenyataan yang tak pernah terbayangkan akan terjadi. 8

Aku mendengar berita ini secara tidak sengaja dari Asma ketika ngobrol dengan Agnes usai acara perpisahan kelas tadi pagi, tolong jangan hanya diam, jawab pertanyaanku! tegasku lagi dengan penuh harap. Aku... begini, akhirnya dia berucap, tapi sepertinya masih bingung akan memulai dari mana. Kenapa? tanyaku lagi. Sungguh aku tidak ingin engkau tahu tentang hal ini, aku sangat takut menghadapi situasi ini yang akhirnya tetap kualami juga, wajahnya menghadapku meski penuh dengan rasa ragu. Tak seperti biasanya, tatapannya begitu kosong kepadaku, mata yang selama ini begitu indah dan selalu kurindukan kala tak bersamanya. Tapi kali ini tak kulihat mata itu sempurna seperti biasanya. Matanya bagaikan bekuan es tipis yang siap mencair, benda seperti itulah yang menghalangi pandangannya padaku. Jelaskanlah apa yang hendak kamu sembunyikan dariku, aku menarik tatapanku, kupalingkan wajahku ke arah matahari sore, raut wajahku mulai pucat dipenuhi rasa takut akan kenyataan yang tak dapat kuterima. Tak terasa sudah tiga tahun terlewati ya? tuturnya mengalihkan pembicaraan. Padahal sepanjang perjalanan ini, kita selalu menghabiskan waktu bersama, hampir setiap hari. Saling melengkapi, bercanda, sedih, dan bahagia, tapi kenapa secepat ini ya? Apa mungkin peredaran waktu tiga tahun terakhir ini lebih cepat dari peredaran waktu sebelumnya? lanjutnya dengan raut penuh kebingungan, aku kembali menatapnya. Itu pun hal yang aku rasakan selama ini, tapi apakah kamu ingat tahun lalu ketika kamu ingin menyudahi hubungan 9

Ahmad Ar-rusy Rusadi, Arshie el Mutaaliyah, Barzanji Andromeda, Daeng Pasang, dkk. ini dan kita tidak saling bicara selama tiga hari? imbuhku, ikut pada alur pembicaraannya. Ya, aku ingat, jawabnya singkat. Hari-hari yang buruk untukku kala itu, masa yang tak ingin kuulang dan kualami lagi. Begitu lama yang kurasakan, bahkan terasa lebih lama dari tiga tahun yang kulewati bersamamu, gumamku. Jadi apakah waktu itu kita rasakan berbeda? Dan jam dinding rumahku itu cuma bohong? Tapi apa dia merasa lama seperti yang kurasakan? Apa dia juga merasa kehilangan saat itu? Batinku penuh tanya. Air matanya bercucuran, dia tundukkan kepalanya, membelah sunyi dengan isak tangisnya, mungkin teringat masa itu. Tiba-tiba dia berucap. Maafkan aku atas kejadian itu, aku tahu kamu bingung dengan keputusanku, tapi karena hal ini tentu ada hikmahnya. Seandainya kita benar berpisah saat itu mungkin pertemuan ini takkan kita lalui. Jadi benar kamu akan meninggalkanku? Lalu apa hubungannya dengan kejadian yang sudah lama berlalu itu? tanyaku dengan penuh kebingungan. Besok aku akan pergi dan mungkin takkan kembali lagi, kakakku yang menjagaku selama ini akan pindah, aku harus ikut bersamanya dan kita tidak akan bertemu lagi. Aku tahu ini akan terjadi pada hubungan kita dan perpisahan akan mengakhiri kebersamaan kita sejak saat itu. Karena itu, aku mencoba untuk menjauh, ternyata tak lebih dari tiga hari, jelasnya dengan nada yang cukup keras. Tapi mengapa selama ini kamu tidak pernah mengatakannya kepadaku? Mengapa aku harus tahu di saat hubungan ini tak terselamatkan lagi? Apa kamu tahu ini terlalu sakit bagiku...? aku tertunduk kaku, entah harus terima dan 10