Perusahaan telah mendaftarkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya).

dokumen-dokumen yang mirip
PT. CENTRSI MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI TANGGAL 31 MARET 2011 DAN 31 DESEMBER 2010 AKTIVA

PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

PT. CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT. CENTRSI MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 30 JUNI 2012 DAN 31 DESEMBER 2011

PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN

PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA, Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2011 DAN 30 SEPTEMBER 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

REKSA DANA SCHRODER PRESTASI GEBYAR INDONESIA II DAFTAR ISI. Halaman. Laporan Auditor Independen 1

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2011 DAN 30 JUNI 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2011 DAN 2010 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2015 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2014 (Diaudit) Serta Untuk

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Per 30 Juni 2010 dan 2009

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PER 30 JUNI 2014 DAN 31 DESEMBER 2013

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT RIMAU MULTI PUTRA PRATAMATbk (d/h PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk) DAN ENTITAS ANAK

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT PENYELENGGARA PROGRAM PERLINDUNGAN INVESTOR EFEK INDONESIA

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2016 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2015 (Diaudit) Serta Untuk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2012 DAN 30 JUNI 2011 (MATA UANG INDONESIA)

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2015 dan 2014 Beserta LAPORAN AUDITOR

Laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan Beserta Laporan Auditor Independen

PT. NUSANTARA INTI CORPORA TBK DAN ENTITAS ANAK

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2013 (Diaudit) Serta Untuk

PT DANASUPRA ERAPACIFIC Tbk. LAPORAN KEUANGAN 31 MARET 2012 DAN 2011

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 JUNI 2010 DAN 2009 (MATA UANG INDONESIA)

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013 Beserta LAPORAN AUDITOR

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 September 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: Tahun 2011 Tahun 2010

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT STAR PETROCHEM Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian 30 September 2013 (Tidak Diaudit) dan 31 Desember 2012 (Diaudit) Serta Untuk

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 31 MARET 2013 DAN 31 MARET 2012 (MATA UANG INDONESIA)


PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk LAPORAN KEUANGAN

PT SUPARMA Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 MARET 2018 DAN 2017

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT LIONMESH PRIMA Tbk

Jumlah aset lancar

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK. Laporan Keuangan Konsolidasian

Revisi PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. AKBAR INDO MAKMUR STIMEC Tbk

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT ZEBRA NUSANTARA Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN INTERIM KONSOLIDASIAN 30 September 2011 (Tidak Diaudit), 31 Desember 2010 dan 1 Januari 2010

DAFTAR ISI. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Laporan Laba Rugi Dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian... 3

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

Daftar Isi. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

PT SIANTAR TOP Tbk LAPORAN KEUANGAN UNTUK ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2007 DAN 2006 (TIDAK DIAUDIT)

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT SKYBEE Tbk DAN ENTITAS ANAK

BAB III GAMBARAN UMUM ATAS PT MMS. Sejarah Singkat dan Perkembangan Perusahaan

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA TBK

PT SURYA TOTO INDONESIA Tbk. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 30 Juni 2010 dan 2009 ( Dalam Rupiah )

PT MUSTIKA RATU Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT. PUSAKO TARINKA, Tbk

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2011 DAN 2010


PT MITRA INVESTINDO Tbk

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2013 Dan 2012 Dan Laporan Auditor Independen

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

p PT STAR PETROCHEM Tbk dan Entitas Anak Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Maret 2017

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT GOLDEN RETAILINDO Tbk. Laporan Keuangan Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk

PT. NUSANTARA INTI CORPORA, Tbk LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Periode Tiga bulan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2015 (UnAudited) dan tahun yang

PT EVER SHINE TEX Tbk DAN ENTITAS ANAKNYA

PT DANASUPRA ERAPACIFIC TBK. LAPORAN KEUANGAN. Per 30 JUNI 2013 dan 2012

LAPORAN TAHUNAN ANNUAL REPORT

PT EVERGREEN INVESCO Tbk DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk tahun yang berakhir Pada tanggal 31 Desember beserta Laporan Auditor Independen

PT SUGIH ENERGY Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT RODA VIVATEX Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK LAPORAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL - TANGGAL 31 MARET 2013 DAN 2012

P.T. MULIA INDUSTRINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT YANAPRIMA HASTAPERSADA Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 MARET 2015 ( TIDAK DIAUDIT )

PT ALDIRACITA CORPOTAMA DAN ENTITAS ANAK

PT YULIE SEKURINDO Tbk LAPORAN KEUANGAN (TIDAK DIAUDIT) 30 SEPTEMBER 2016 DAN 30 SEPTEMBER 2015 (MATA UANG RUPIAH)

PT SEKAWAN INTIPRATAMA Tbk DAN ENTITAS ANAK

PT BATAVIA PROSPERINDO FINANCE Tbk

LAPORAN KEUANGAN Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal tersebut

PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk

PT LIONMESH PRIMA Tbk

PT AKBAR INDO MAKMUR STIMEC, Tbk


PT LIONMESH PRIMA Tbk LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2014 SERTA TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT YULIE SEKURINDO TBK LAPORAN KEUANGAN TANGGAL 31 DESEMBER 2015 BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN (MATA UANG RUPIAH INDONESIA)

PT Citatah Tbk Laporan Posisi Keuangan 30 September 2011 dengan angka perbandingan 31 Desember 2010 (Dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Transkripsi:

1. UMUM PT CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk Pendirian Perusahaan PT Centris Multipersada Pratama Tbk ( Perusahaan ) didirikan pada tanggal 25 Juli 1989 dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968 juncto Undangundang No. 12 tahun 1970 berdasarkan akta notaris Muchlis Munir, S.H., No. 61. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-4016.HT.01.01.Th.91 tanggal 21 Agustus 1991 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 44, Tambahan No. 2460 tanggal 2 Juni 1992. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir dengan akta notaris Pahala Sutrisno Amijoyo Tampubolon, S.H., No. 32 tanggal 26 Juni 1998 sehubungan dengan: (a) memenuhi ketentuan Undang-undang No. 1 Tahun 1995 tentang perseroan terbatas dan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang pasar modal, serta (b) pemecahan nilai nominal saham (stock split) dari Rp 1.000 menjadi Rp 500 per saham. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusan No. C2-21118.HT.01.04.Th.98, tanggal 21 Oktober 1998 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 26, Tambahan No. 3117 tanggal 28 Maret 2002. Perubahan terakhir dengan akte Notaris Anriz Nazaruddin Halim, S.H., No. 268 tanggal 23 Mei 2008 sesuai dengan ketentuan Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU- 0064385.AH.01.09 Tahun 2008, tanggal 29 Juli 2008. Sampai dengan tanggal 31 Maret 2010, pemecahan nilai nominal saham tersebut belum dilaksanakan karena nilai pasar saham Perusahaan lebih rendah dari nilai nominal saham setelah rencana pemecahan saham dilaksanakan. Berdasarkan peraturan pasar modal, nilai pasar saham tidak boleh lebih rendah dari nilai nominal saham. Sesuai dengan Pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan usaha Perusahaan meliputi usaha pengadaan jasa transportasi darat, perbengkelan, perakitan suku cadang dan perdagangan umum. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1989. Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Plaza Centris, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta, sementara pool untuk kendaraan usaha Perusahaan berlokasi di Jawa dan Sumatra. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tahun 1994 Perusahaan menawarkan 20.000.000 sahamnya kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp2.450 per saham. Penawaran tersebut telah memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui Surat No. S-1861/PM/1994 tanggal 11 Nopember 1994. Selisih lebih harga jual saham atas nilai nominal Rp1.000 per saham telah dicatat sebagai Tambahan Modal Disetor - Agio Saham, yang disajikan dalam bagian Ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Perusahaan telah mendaftarkan seluruh sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Surabaya). 5

Sesuai dengan akta Notaris Rudi Siswanto,S,H. No. 24 tertanggal 24 Juni 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut: 2012 Dewan Komisaris Dewan Direksi 1. Andri Tedjadharma - Peresiden Komisaris 1. Sundiarto Purnamadjaja - Presiden Direktur 2. Vely Ho - Komisaris 2. Sherly Lai - Direktur Sesuai dengan akta Notaris Buntario Tigris, S,H. No. 367 tertanggal 31 Mei 2010, susunan Dewan Komisaris dan Direksi tanggal 31 Maret 2011, adalah sebagai berikut: 2011 Dewan Komisaris Dewan Direksi 1. Mayjen TNI (Purn) Kem Kem Achmad Basar - Peresiden Komisaris 1. R. Arief Sukma - Presiden Direktur 2. Andri Tedjadharma - Komisaris 2. Sundiarto Purnamadjaja - Direktur 3. Henri Tedjadharma - Komisarsi 4. H. Moebin Kartodarmodjo -KomisarisIndependen 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh BAPEPAM untuk perusahaan transportasi dan investasi yang melakukan penawaran saham kepada masyarakat. Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan metode akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali untuk persediaan suku cadang yang dinyatakan berdasarkan nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan penyertaan saham yang dicatat dengan metode ekuitas. Laporan arus kas konsolidasian menyajikan penerimaan dan pembayaran kas yang diklasifikasi dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Arus kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah rupiah Indonesia. Prinsip-Prinsip Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Anak Perusahaan yang dimiliki secara langsung maupun tidak langsung (bersama-sama selanjutnya disebut anak perusahaan) sebagai berikut: 6

%Kepemilikan Pemilikan langsung : 2012 2011 Kedudukan PT Adhicita Sarana Bekasi 100 100 PT Bogor Adi Pradana Bogor 70 70 PT Botabek Central Taksi Depok 97,5 97,5 PT Centris Bandung Rayalestari Bandung 100 100 PT Centris Metro Sarana Jakarta 100 100 PT Centris Nusantara Transportasi Padang 100 100 PT Centris Raya Taxi Transportasi Jogyakarta 75 80 PT Centris Wahana Taksi Jakarta 100 100 PT Triyasa Megaperkasa Bandung 90 90 PT Vaya Interpersada (PT VIP) Jakarta 100 100 PT Varia Indoperkasa Pratama Medan 90 90 Pemilikan tidak langsung: PT Ratax Armada (Anak Perusaahan Jakarta 72 72 PT VIP) PT Sarana Palapa Raya (Anak Surabaya 80 80 perusahaan PT Adhicita Sarana) PT Citrapratama Intibuana (Anak perusahaan PT.Centris Bandung Rayalestari) Bandung 100 100 Seluruh Anak perusahaan di atas bergerak dalam bidang angkutan umum berupa kendaraan taksi. PT Centris Nusantara Transportasi, PT Triyasa Megaperkasa dan PT Sarana Palapa Raya belum beroperasi secara komersial pada tanggal 31 Maret 2012. Seluruh akun dan transaksi yang signifikan antar perusahaan telah dieliminasi. Selisih bersih antara harga perolehan atas nilai wajar aset bersih Anak perusahaan dibukukan sebagai Goodwill dan disajikan pada bagian Aset Tidak Lancar pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Goodwill diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama periode berkisar antara lima (5) sampai dengan dua puluh (20) tahun. Bagian kepemilikan pemegang saham minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan disajikan sebagai Kepentingan Non Pengendali pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Apabila akumulasi kerugian Anak Perusahaan yang menjadi bagian pemegang saham minoritas melebihi hak minoritas atas ekuitas Anak Perusahaan, maka kelebihan tersebut dibebankan kepada pemegang saham mayoritas, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat pemegang saham minoritas untuk menanggung kerugian tersebut. Apabila pada periode selanjutnya, Anak Perusahaan melaporkan laba, maka laba tersebut harus terlebih dahulu 7

dialokasikan kepada pemegang saham mayoritas sampai seluruh bagian pemegang saham minoritas yang sebelumnya dibebankan kepada pemegang saham mayoritas dipulihkan. Penyertaan saham Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan persentase pemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan metode ekuitas (equity method). Dengan metode ini, penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehan dan ditambah/dikurangi dengan bagian atas laba atau rugi bersih perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan, dan dikurangi dividen yang diterima, jika ada. Transaksi dengan Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Hubungan istimewa, seperti didefinisikan dalam PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi sebagaimana yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan dalam catatan 7 atas laporan keuangan konsolidasian. Penyajian dan Pengungkapan Instrumen Keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, perusahaan menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No 55 (Revisi 2006) dijelasakan pada Catatatan berikut : Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang pembiayaan konsumen, aset lain-lain (investasi sewa pembiayaan), piutang lain-lain (piutang usaha, piutang karyawan, piutang bunga deposito), persediaan dan investasi dalam saham. Liabilitas keuangan perusahaan dan anak perusahaan terdiri dari pinjaman yang diterima, bunga yang masih harus dibayar, utang usaha, tabungan pengemudi, utang sewa pembiayaan, dan utang lain-lain. Klasifikasi Pada saat pengakuan awal, Perseroan mengelompokan seluruh set keuangannya (kecuali investasi dalam saham) sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan Perseroan berupa investasi non saham dikelompokan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan 8

tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebgai pinjaman yang diberikan dan piutang,investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi komprehensif. Seluruh liabilitas keuangan Perseroan dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Pengakuan Perseroan pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.dalam perdagangan yang lazim,pembelian dan penjualan aset keuangan diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Pembelian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset dalam jangka waktu yang ditetapkan dengan peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat didistribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset. Sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas. Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama seumur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan. Pinjaman Yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan no-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut dihitung dengan amortisasi menggunakan metode bunga efektif dikurangi dengan penurunan nilai, kecuali perhitungan bunga tidak material. Keuntungan atau kerugian diakui pada laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi. Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang. Investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok 9

dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Setelah pengukuran nilai awal aset keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar. Keuntungan dan kerugian belum direalisasi diakui langsung dalam ekuitas dan pendapatan komprehensif lainnya sebagai keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi keuangan yang tersedia untuk dijual Penghentian Pengakuan Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau liabilitas atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah Perusahaan dan Anak Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan dan dibatalkan atau kadaluarsa. Perusahaan dan Anak Perusahaan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perseroan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain Saling Hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi keuangan. Pengukuran Nilai Wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm`s length transaction) pada tanggal pengukuran. Jika tersedia, Perusahaan dan Anak Perusahaan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut suatu pasar diaanggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. 10

Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perseroan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian, teknik penilaian mencakup penggunakan trensaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sarna, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perseroan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar adalah menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspetasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instument keuangan. Perseroan mengkalibrasi teknik penialaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga trensaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jila nilai wajar dari instumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sarna (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang diobservasi. Jika harga trensaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya dikukur pada harga trensaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba-rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaaan dari transaksi tersebut, namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat trensaksi ditutup. Nilai Wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perseroan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likiiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perseroan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi. Penyisihan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal pelaporan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif telah terjadinya penurunan nilai atas aset keuangan Perseroan. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. 11

Bukti objektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh sopir kepada perseroan dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika sopir tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa sopir akan dinyatakan tidak mungkin membayar tunggakan setoran atau piutang setoran sudah kadaluarsa sehingga sopir tidak mau lagi membayar piutang, atau kendala yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran setoran taksi dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Dalam mengevaluasi penurunan nilai secara kolektif, perseroan menggunakan model statik dari tren historis atas propabilitas wanpretasi, waktu pemulihan kembali dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajenen mengenai apakah kondisi ekonomi dan umur piutang usaha sehingga dapat mengakibatkan kerugian aktual yang ditentukan oleh model historis umur piutang. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu yang diharapkan untuk pemulihan pembayaran) di masa yang akan datang akan diperbandingkan secara berkala terhadap hasil aktual untuk memastikan estimasi tersebut masih memadai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui menyebabkan kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Transaksi Pihak-Pihak Berelasi Efektif 1 Januari 2011, Perusahaan dan Anak Perusahaan menetapkan PSAK No.7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan tidak terdampak signifikan dari penetapan PSAK yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian. Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak berelasi dilaksanakan dengan kebijakan harga dan persyaratan normal serta sesuai dengan kebijakan transaksi dengan pihak ketiga, kecuali piutang pegawai yang tidak dikenakan bunga. Jenis transaksi saldo dengan pihak-pihak berelasi apakah dilaksanakan dengan atau tidak dengan syarat atau kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian. Penyisihan Piutang Ragu-Ragu Perusahaan dan Anak Perusahaan menentukan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing akun piutang pada akhir tahun. 12

Persediaan Suku Cadang Persediaan suku cadang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata bergerak (moving average method). Penyisihan untuk persediaan usang dicadangkan berdasarkan hasil penelaahan berkala atas kondisi fisik persediaan. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus. Bagian jangka panjang dari biaya dibayar dimuka disajikan sebagai bagian dari Aset Tidak Lancar Lainnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah yang tidak disusutkan, dinyatakan sebesar biaya perolehan, dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan kantor 20 Bangunan pool 10 Kendaraan usaha 5 Kendaraan inventaris 4 Peralatan kantor 4 Peralatan bengkel 4 Peralatan telekomunikasi 4 Mulai tahun 2000, kendaraan usaha disusutkan dengan memperhitungkan nilai sisa yang berkisar antara Rp25.000.000 sampai dengan Rp70.000.000 sesuai tahun perolehan kendaraan untuk kendaraan usaha yang baru, dan Rp10.000.000 untuk kendaraan usaha bekas. Sebelum tahun 2000, kendaraan usaha disusutkan dengan memperhitungkan nilai sisa Rp10.000.000 untuk kendaraan usaha biasa yang baru, Rp7.500.000 untuk kendaraan usaha bekas dan Rp20.000.000 untuk kendaraan usaha khusus. Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan penelaahan terhadap realisasi nilai sisa kendaraan usaha setelah beroperasi selama 5 tahun. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan dalam operasi pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang timbul dibukukan dalam operasi tahun yang bersangkutan. 13

Kendaraan usaha tidak lagi digunakan dalam operasi direklasifikasi menjadi Aset Tidak Lancar Lainnya pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan dicatat sebesar nilai realisasi bersih. Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang Akuntansi Tanah, perolehan tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya-biaya tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah, ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Penurunan Nilai Aset Sesuai dengan PSAK No. 48 Penurunan Nilai Aktiva, nilai tercatat aset ditinjau ulang terhadap penurunan nilai dan kemungkinan penghapusan nilai buku aset saat terjadi perubahan keadaan yang mengidentifikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Penurunan nilai aktiva, jika ada, dicatat sebagai rugi dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Sewa Guna Usaha Transaksi sewa guna usaha digolongkan sebagai sewa guna usaha dengan hak opsi (capital lease) apabila memenuhi semua kriteria yang dipersyaratkan dalam Standar Akuntansi Keuangan No. 30, Akuntansi Sewa Guna Usaha. Jika tidak, transaksi sewa guna usaha dicatat dengan menggunakan metode sewa-menyewa biasa (operating lease). Aset sewa guna usaha dengan hak opsi dicacat sebagai bagian dari Aktiva Tetap pada laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha selama masa sewa guna usaha ditambah dengan nilai residu (harga opsi) yang akan dibayar pada akhir masa periode sewa guna usaha. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat aktiva sewa guna usaha sebagaimana taksiran masa manfaat aktiva tetap yang dimiliki secara langsung (Catatan 2 Aktiva Tetap ). Laba atau rugi dari transaksi penjualan dan sewa guna usaha kembali ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan sisa manfaat aktiva sewa guna usaha dengan menggunakan metode garis lurus. Beban Ditangguhkan Beban tertentu yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus. Pengakuan Penghasilan dan Beban Penghasilan dari kegiatan operasi taksi diakui pada saat jasa transportasi diberikan berdasarkan jumlah setoran taksi yang ditetapkan. Beban diakui pada saat terjadinya. 14

Imbalan Kerja Perusahaan dan Anak perusahaan mencatat imbalan kerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 ( UU No. 13 ). Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2004), biaya imbalan kerja dihitung berdasarkan UU No. 13 dengan menggunakan metode perhitungan aktuarial projected unit credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian atau kerugian aktuarial bersih yang belum diakui untuk masing-masing program pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi jumlah 10% dari kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini diakui selama rata-rata sisa masa kerja karyawan dengan menggunakan metode garis lurus. Biaya jasa yang timbul akibat pengenalan program imbalan pasti atau perubahan kewajiban imbalan kerja dari program sebelumnya harus diamortisasi sampai imbalan kerja tersebut telah menjadi hak karyawan. Pajak Penghasilan Beban pajak tahun berjalan dicadangkan berdasarkan pada estimasi penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer antara pencatatan komersial dan dasar pengenaan pajak aktiva dan liabilitas pada setiap tanggal pelaporan. Manfat pajak di masa yang akan datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan juga diakui apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang akan berlaku pada saat aktiva dipulihkan atau liabilitas diselesaikan, yaitu tarif pajak (peraturan pajak) yang telah diberlakukan atau yang secara substansial telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Penyesuaian terhadap liabilitas pajak dicatat pada saat menerima surat ketetapan pajak atau, jika dilakukan naik banding, pada saat hasil banding diputuskan. Laba (Rugi) Bersih per Saham Sesuai dengan PSAK No. 56, Laba per Saham, laba (rugi) bersih per saham dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan, yaitu 54.000.000 saham masing-masing pada tahun 2012 dan 2011. 15

Informasi Segmen Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan dikelompokkan menurut wilayah operasi. Informasi segmen berdasarkan wilayah operasi disajikan pada catatan 20 atas laporan keuangan konsolidasian. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan. Sehubungan adanya unsur ketidakpastian dalam membuat estimasi, realisasi sebenarnya pada masa yang akan datang dapat berbeda dengan estimasi tersebut. KAS DAN BANK 31-03- 2012 31-12-2011 Kas 627.377.035 607.565.475 Bank-Rekening Koran Bank Central Asia 546.093.322 501.937.020 Bank Mandiri 537.396.382 238.660.955 Bank CIMB Niaga 11.881.266 11.881.266 Bank OCBC NISP 127.664.333 174.571.132 Bank Rakyat Indonesia 578.899.864 578.899.864 Lain-lain ( dibawah Rp 100 juta ) 30.369.189 84.049.145 Deposito 800.000.000 800.000.000 Sub-jumlah 2.632.304.356 2.389.999.382 Jumlah 3.259.681.391 2.997.564.857 4. PIUTANG PENGEMUDI Akun ini merupakan pinjaman tanpa bunga kepada pengemudi taksi yang terutama timbul karena kurang setor dan kerusakan taksi yang menjadi tanggung jawab pengemudi. Piutang pengemudi ini dilunasi melalui angsuran harian pengemudi atau melalui pemotongan insentif. Pada tahun 2012, Perusahaan dan Anak Perusahaan belum melakukan penghapusan piutang pengemudi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Maret 2012. 16

5. ASET TETAP Perubahan aktiva tetap pada tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 31 Maret 2011 Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir Reklas Reklas Harga perolehan: Tanah 487.440.000 - - 487.440.000 Bangunan kantor 3.767.067.764 - - 3.767.067.764 Bangunan pool 3.209.613.963 - - 3.209.613.963 Kendaraan usaha 91.692.406.868 - - 91.692.406.868 Kendaraan inventaris 1.721.812.589 271.917.296-1.993.729.885 Peralatan bengkel 307.448.837 - - 307.448.837 Peralatan telekomunikasi 59.534.125 - - 59.534.125 Peralatan kantor 1.611.106.182 - - 1.611.106.182 Sub-jumlah 102.856.430.328 271.917.296-103.128.347.624 Aktiva sewa guna usaha Kendaraan usaha 3.627.000.000 - - 3.627.000.000 Kendaraan inventaris - - - - Sub-jumlah 3.627.000.000 - - 3.627.000.000 Jumlah harga perolehan 106.483.430.328 271.917.296-106.755.347.624 Akumulasi penyusutan: Bangunan kantor 3.042.901.788-141.265.041 3.184.166.829 Bangunan pool 2.783.748.315 - - 2.783.748.315 Kendaraan usaha 64.865.532.218 - - 64.865.532.218 Kendaraan inventaris 1.660.498.005-29.043.750 1.689.541.755 Peralatan bengkel 307.448.837-307.448.837 Peralatan telekomunikasi 46.536.152-1.153.689 47.689.841 Peralatan kantor 1.587.576.018-17.462.525 1.605.038.543 Sub-jumlah 74.294.241.333-188.925.005 74.483.166.338 Aktiva sewa guna usaha Kendaraan usaha 1.843.000.000 - - 1.843.000.000 Kendaraan inventaris - - - - Sub-jumlah 1.843.000.000 - - 1.843.000.000 Jumlah akumulasi penyusutan 76.137.241.333 - - 76.326.166.338 Jumlah nilai buku 30.346.188.995-188.925.005 30.429.181.286 Saldo Awal Penambahan/ Pengurangan/ Saldo Akhir 31 Desember 2011 Reklas Reklas Harga perolehan: Tanah 699.610.750 212.170.750-487.440.000 Bangunan kantor 3.767.067.764 - - 3.767.067.764 Bangunan pool 6.499.131.734-3.289.517.771 3.209.613.963 Kendaraan usaha 110.232.004.081-18.539.597.213 91.692.406.868 Kendaraan inventaris 1.946.886.001-210.073.412 1.721.812.589 Peralatan bengkel 389.167.176-81.718.339 307.448.837 Peralatan telekomunikasi 143.133.011-83.598.886 59.534.125 Peralatan kantor 2.136.161.959-525.055.777 1.611.106.182 Sub-jumlah 125.813.162.476 212.170.750 22.729.561.398 102.856.430.328 Aktiva sewa guna usaha Kendaraan usaha 17.998.368.268-14.371.368.268 3.627.000.000 Kendaraan inventaris 154.900.000-154.900.000 - Sub-jumlah 18.153.268.268-14.526.268.268 3.627.000.000 Jumlah harga perolehan 143.966.430.744 212.170.750 37.255.829.666 106.483.430.328 17

Akumulasi penyusutan: Bangunan kantor 3.257.561.290 403.012.890 188.353.388 3.042.901.788 Bangunan pool 5.484.122.423 2.860.854.806 160.480.698 2.783.748.315 Kendaraan usaha 85.012.520.238 20.170.904.689 23.916.669 64.865.532.218 Kendaraan inventaris 1.846.846.418 213.672.799 27.324.386 1.660.498.005 Peralatan bengkel 386.167.176 78.718.339-307.448.837 Peralatan telekomunikasi 143.173.875 125.973.613 29.335.890 46.536.152 Peralatan kantor 2.095.485.664 525.935.274 18.025.628 1.587.576.018 Sub-jumlah 98.225.877.084 24..379.072.410 447.436.659 74.294.241.333 Aktiva sewa guna usaha Kendaraan usaha 6.624.871.558 5.545.210.712 763.339.154 1.843.000.000 Kendaraan inventaris 80.686.681 96.822.098 16.135.417 - Sub-jumlah 6.705.558.239 5.642.032.810 779.474.571 1.843.000.000 Jumlah akumulasi penyusutan 104.931.435.323 30.021.105.220 1.226.911.230 76.137.241.333 Jumlah nilai buku 39.034.995.421 30.346.188.995 Pada tanggal 31 Maret 2012, Perusahaan dan Anak perusahaan memiliki hak atas tanah sekitar 1,7 hektar dengan sertifikat Hak Milik dan Hak Milik Adat/Kohir dan Hak Guna Bangunan sekitar 1,5 hektar dengan sisa masa berlaku berkisar antara 6 sampai 29 tahun. Manajemen berpendapat bahwa hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat masa berlaku tersebut berakhir. Rincian penyusutan yang dibebankan pada operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : 31-12-2012 31-03-2011 Beban langsung - 1.152.691.887 Beban usaha (lihat catatan 18) 188.925.005 95.149.097 Jumlah 188.925.005 1.247.840.984 6. PIUTANG PIHAK KETIGA Rincian akun ini adalah sebagai berikut : 31-03-2012 31-12-2011 PT Citrakharisma Primajaya (CKP) 5.624.011.299 5.624.011.299 PT Agung Citra Wibawa 2.454.998.385 2.454.998.385 Jumlah 8.079.009.684 8.079.009.684 Piutang tersebut di atas, yang terutama timbul dari uang muka untuk operasi, tidak ditentukan jadual pengembaliannya dan tidak dikenakan bunga. Piutang dari CKP dijamin dengan saham PT Centris Investama yang dimiliki oleh PT Centris Mekarlestari, pemegang saham utama Perusahaan. Manajemen Perusahaan berpendapat bahwa jumlah penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat tidak tertagihnya piutang tersebut. 18

7. TRANSAKSI DAN SALDO DENGAN PIHAK-PIHAK YANG BERELASI Dalam kegiatan usaha yang normal, Perusahaan dan Anak Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang berada di bawah pengendalian pemegang saham yang sama, baik secara langsung maupun tidak langsung. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Piutang Pihak-pihak yang Mempunyai hubungan Istimewa Rincian akun pada 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 ini adalah sebagai berikut : PT Citra Niaga Usaha Perdana (CNUP) 3.397.356.458 ------------------- Jumlah 3.397.356.458 Piutang tersebut di atas terutama timbul dari pinjaman antar perusahaan, tidak ditentukan jadual pengembaliannya dan tidak dikenakan bunga. Piutang ini dijamin oleh PT Purirangga. Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah pengurus yang sama. b. Asuransi Perusahaan dan Anak Perusahaan mengasuransikan aktiva tetap tertentu terhadap risiko kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya pada PT Asuransi Umum Centris, pihak yang mempunyai hubungan istimewa karena memiliki pemegang saham yang sama dengan Perusahaan PT Centris Mekarlestari. 8. GOODWILL BERSIH 31-03-2012 31-12-2011 Saldo awal 1.036.947.705 1.277.951.991 Dikurangi amortisasi tahun berjalan (60.251.073) (241.004.293) Saldo akhir 976.696.632 1.036.947.705 19

9. INVESTASI DALAM ENTITAS ASOSIASI Akun ini merupakan 33 % kepemilikan PT. Ratax Armada, anak perusahaan atas saham pada PT. Jakarta Express Trans (PT.JET) pada tanggal 31 Maret 2012 sebesar Rp 712.149.073. 10. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Rincian akun ini adalah sebagai berikut : 31-03-2012 31-12-2011 Sewa dibayar di muka jangka panjang 5.000.000 349.955.191 Biaya izin operasi 59.462.664 455.566.342 Beban ditangguhkan (Renovasi Gedung) 327.928.974 - Jumlah 392.391.638 805.521.533 11. HUTANG PAJAK PENGHASILAN Hutang pajak terdiri dari: 31-03-2012 31-12-2011 Taksiran hutang pajak penghasilan pasal 29 1.674.745.139 1.642.083.350 Jumlah 1.674.745.139 1.642.083.350 Rekonsiliasi antara laba (rugi) komprehensif sebelum taksiran pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi konsolidasian dengan taksiran rugi fiskal untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut : 31-03-2012 31-03-2011 Laba (rugi) sebelum taksiran pajak penghasilan sesuai laporan laba rugi konsolidasi Dikurangi: Laba Anak perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan Amortisasi kelebihan aktiva bersih atas harga perolehan penyertaan Anak perusahaan Laba/Rugi komersial Perusahaan sebelum taksiran pajak penghasilan 223.714.889 (1.096.502.303 ) 163.186.674 (782.387.559) 60.251.073 60.251.073 120.779.288 (253.863.671) 20

Beda waktu: Penyusutan aktiva tetap - 1.612.882.180 Beda tetap: Lain-lain - 167.811.900 Sumbangan dan representasi 9.867.870 55.741.200 Taksiran laba/rugi fiskal Perusahaan 130.647.158 1.582.571.609 Beban (manfaat) pajak penghasilan (40.827.237) 86.123.679 Rincian beban pajak penghasilan bersih : 31-03-2012 31-03-2011 Beban pajak penghasilan tahun berjalan Anak perusahaan 32.661.790 221.616.388 32.661.790 221.616.388 Manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan Anak perusahaan 8.165.447 (307.740.067) Manfaat pajak penghasilan bersih 40.827.237 (86.123.679) Aset pajak tangguhan bersih 2.909.145.182 2.909.145.182 Liabilitas pajak tangguhan bersih 3.347.645.440 3.339.479.993 12. HUTANG JANGKA PANJANG Hutang Sewa Guna Usaha dan Pembiayaan Konsumen Pada tanggal 31 Maret 2012, saldo liabilitas sewa guna usaha dan pembiayaan konsumen Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut : 31-03-2012 31-12-2011 Tunas Finance 1.823.331.160 1.823.331.160 Jumlah 1.823.331.160 1.823.331.160 Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam Satu tahun (954.131.160) (954.131.160) Bagian Jangka Panjang 869.200.000 869.200.000 21

Pembayaran minimum di masa yang akan datang berdasarkan perjanjian tersebut di atas pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut : Tahun 31-03-2012 31-12-2011 2012 1.232.931.160 1.232.931.160 2013 196.800.000 196.800.000 2014 196.800.000 196.800.000 2015 196.800.000 196.800.000 Jumlah 1.823.331.160 1.823.331.160 13. HUTANG PEMEGANG SAHAM Perkiraan tersebut merupakan pinjaman jangka panjang perusahaan kepada Bapak Andri Tedjadarma sebagai komisaris sekaligus pemilik saham mayoritas PT. Centris Mekar Lestari selaku Pemegang Saham mayoritas perusahaan (catatan 15) sebesar Rp 17.493.000.000 per 31 Maret 2012 dan 17.493.445.920 per 31 Desember 2011. Adapun jadwal pembayarannya belum ditentukan. 14. KEPENTINGAN NON PENGENDALI Kepentingan non pengendali merupakan bagian pemegang saham minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan yang tidak dimiliki sepenuhnya oleh Perusahaan. Rincian hak minoritas atas aktiva bersih dan laba (rugi) bersih Anak perusahaan adalah sebagai berikut : 31 Maret 2012 Persentase Pemilikan Hak Pemegang Saham Minoritas Hak Pemegang Saham Minoritas atas Anak Perusahaan Minoritas atas Aktiva Bersih Laba (Rugi) Bersih PT Ratax Armada, Anak Perusahaan PT Vaya Interpersada 28,0 4.226.788.014 45.692.269 PT Bogor Adi Pradana 30,0 61.412.563 - PT Centris Raya Taxi Transportasi 25,0 123.932.581 - PT Botabek Central Taksi 2,5 24.066.013 - PT Varia Indoperkasa Pratama 10,0 79.160.613 - PT Triyasa Megaperkasa 10,0 16.568.797 - PT Sarana Palapa Raya 20,0 35.140.000 - Jumlah 4.567.068.581 118.729.257 22

31 Desember 2012 Persentase Pemilikan Hak Pemegang Saham Minoritas Hak Pemegang Saham Minoritas atas Anak Perusahaan Minoritas atas Aktiva Bersih Laba (Rugi) Bersih PT Ratax Armada, Anak Perusahaan PT Vaya Interpersada 28,0 4.181.095.745 40.204.908 PT Bogor Adi Pradana 30,0 61.412.563 14.072 PT Centris Raya Taxi Transportasi 25,0 123.932.581 4.458.319 PT Botabek Central Taksi 2,5 24.066.013 - PT Varia Indoperkasa Pratama 10,0 79.160.613 - PT Triyasa Megaperkasa 10,0 16.568.797 - PT Sarana Palapa Raya 20,0 35.140.000 - Jumlah 4.521.376.312 44.677.299 15. MODAL SAHAM Pemilikan saham pada tanggal 31 Maret 2012 adalah sebagai berikut: Persentase Pemegang saham Lembar saham Pemilikan Jumlah modal PT Centris Mekarlestari 34.000.000 62,96 34.000.000.000 Masyarakat 20.000.000 37,04 20.000.000.000 Jumlah 54.000.000 100,00 54.000.000.000 16. PENGHASILAN SETORAN Merupakan penghasilan setoran taksi. 17. BEBAN PEMELIHARAAN KENDARAAN USAHA Akun ini merupakan biaya yang terjadi dari pemakaian suku cadang dan beban bengkel lainnya sehubungan dengan perbaikan dan pemeliharaan kendaraan taksi. 23

18. BEBAN USAHA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 31-03-2012 31-03-2011 Gaji dan kesejahteraan 440.801.692 1.026.602.993 Penyusutan 188.925.005 95.149.097 Sewa 15.000.000 273.821.800 Telepon, listrik dan air 37.832.780 77.833.081 Jasa tenaga ahli 22.500.000 146.520.000 Keperluan kantor 81.021.352 224.482.410 Pajak 18.186.000 142.934.038 Amortisasi 28.629.600 31.759.539 Lain-lain 126.534.600 55.791.570 Jumlah 959.431.029 2.074.894.528 19. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 31-03-2012 31-03-2011 Hutang sewa guna usaha & bank - 134.167.595 Jumlah - 134.167.595 20. INFORMASI SEGMEN USAHA Perusahaan dan Anak perusahaan bergerak dalam kegiatan usaha yang sama yaitu menyediakan jasa transportasi berupa taksi. Informasi mengenai segmen kegiatan usaha Perusahaan dan Anak perusahaan adalah sebagai berikut : Informasi Segmen Utama Laporan segmen utama Perusahaan dan Anak perusahaan adalah segmen geografis berdasarkan lokasi aktiva dan kegiatan usaha sebagai berikut : 31 Maret 2012 Jabotabek Jawa Sumatera Eliminasi Konsolidasian PENGHASILAN 762.265.000 694.112.000 - - 694.112.000 HASIL Hasil Segmen (90.775.816) 102.960.939 - - 12.185.123 Amortisasi goodwill-bersih (60.251.073) - - - (60.251.073) Lain-lain 12.247.899 259.532.940 - - 271.780.839 Manfaat pajak penghasilan - - - - (40.827.237) LABA BERSIH 182.887.652 24

CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk ASET DAN LIABILITAS Segmen Aset 148.218.292.514 18.662.894.558 970.528.312 (114.820.044.129) 53.031.671.255 Goodwill bersih 976.696.632 - - - 976.696.632 Aktiva pajak Tangguhan bersih 2.909.145.182 - - - 2.909.696.632 Jumlah Aset 152.104.134.328 18.104.134.328 970.528.312 (114.820.044.129) 56.918.064.519 Segmen Liabilitas 63.393.085.687 20.114.196.285 178.922.350 (61.106.397.830) 22.579.806.492 Hutang pajak tangguhan 1.624.169.429 (471.306.856) - 2.194.782.867 3.347.645.440 Jumlah Liabilitas 65.017.255.116 19.642.889.429 178.922.350 (58.911.614.963) 25.927.451.932 Penyusutan dan Amortisasi 224.124.679 6.570.580 - - 217.554.099 31 Maret 2011 Jabotabek Jawa Sumatera Eliminasi Konsolidasian PENGHASILAN 1.426.285.000 1.885.394.750 - - 3.311.679.750 HASIL Hasil segmen (4.157.106.761) 3.174.229.298 - - (982.877.463) Amortisasi goodwill-bersih (60.251.073) - - - (60.251.073) Beban keuangan (134.167.595) - - - (134.167.595) Lain-lain (129.406.011) 210.199.839 - - 80.793.828 Manfaat pajak penghasilan 86.123.679 LABA BERSIH (1.010.378.624) 31 Desember 2012 ASET DAN LIABILITAS Segmen Aset 123.210.820.822 14.745.009.161 970.528.312 (86.161.428.294) 52.764.930.001 Goodwill bersih 1.036.947.705 - - - 1.306.947.705 Aktiva pajak Tangguhan bersih 2.909.145.181 - - - 2.909.145.181 Jumlah Aset 127.156.913.709 14.745.009.161 970.528.312 (86.161.428.294) 56.711.022.887 Segmen Liabilitas 63.483.662.068 18.241.378.884 178.922.350 (59.340.145.343) 22.563.817.959 Kewajiban pajak tangguhan 1.319.343.857 (471.306.856) - 2.491.442.992 3.339.479.993 Jumlah Liabilitas 64.803.005.925 17.770.072.028 178.922.350 (56.848.702.351) 25.903.297.952 Penyusutan dan Amortisasi 1.198.330.835 61.269.688 - - 1.279.600.523 25

CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk Informasi Segmen Sekunder Laporan segmen sekunder Perusahaan dan Anak perusahaan adalah segmen usaha berdasarkan tipe kendaraan usaha sebagai berikut : 31-03-2012 31-03-2011 Penghasilan : Taksi wisata 1.456.377.000 3.311.679.750 Jumlah 1.456.377.000 3.311.679.750 31-03-2012 31-12-2011 Segmen Aktiva Taksi wisata 27.970.874.650 27.970.874.650 Taksi regular 640.000.000 640.000.000 Tidak dapat dialokasikan 143.127.233.998 114.261.576.532 171.738.108.648 142.872.451.182 Eliminasi (114.820.044.129) (86.161.428.294) Jumlah 56.918.064.519 56.711.022.888 21.DIVIDEN Dalam rapat umum tahunan para pemegang saham Perusahaan tanggal 24 Juni 2011 yang diaktakan dengan akta notaris Rudy Siswanto, S H. Perusahaan tidak membagikan dividen untuk tahun 2010 karena perusahaan memperoleh laba yang kecil 22 KONDISI EKONOMI Kegiatan usaha Perusahaan dan Anak Perusahaan mungkin akan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di Indonesia pada masa yang akan datang yang mungkin akan menyebabkan ketidak stabilan nilai tukar mata uang dan berdampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilaukan oleh pemerintah, yang merupakan tindakan yang berada diluar kendali Perusahaan dan Anak Perusahaan. Perbaikan dan pemulihan ekonomi tergantung pada beberapa faktor seperti kebijakan fiskal dan moneter yang dilakukan oleh pemerintag dan lainnya, yang merupakan suatu tindakan yang berada diluar kendali perusahaan dan Anak Perusahaan. Dalam memberikan tanggapan terhadap memburuknya kondisi ekonomi tersebut, manajemen Perusahaan dan Anak Perusahaan dan pemegang saham mayoritas akan melakukan kebijakan-kebijakan sebagai berikut: a. mengupayakan investor baru untuk menanam modal b. Perampingan karyawan dan mengkonsentrasikan kegiatan usaha untuk wilayah Jabotabek c. Melakukan penjualan aset pribadi pemegang saham mayoritas untuk menambah modal perusahaan. 26

CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk 23 PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyiapan laporan keuangan konsolidasian yang diselesaikan pada tanggal 30 Maret 2012 24 STANDAR AKUNTANSI BARU Revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang telah dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011:adalah sebagai berikut : a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan, menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas, memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. c. PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim, menentukan isi minimum laporan keuangan interim serta prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau ringkas untuk periode interim. d. "PSAK No. 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri, akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. e. PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi, informasi segmen diungkapkan untuk memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi. f. PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama, akan diterapkan untuk akuntansi bagian partisipasi dalam ventura bersama dan pelaporan aset, liabilitas, penghasilan dan beban ventura bersama dalam laporan keuangan venturer dan investor, terlepas dari struktur atau bentuk yang mendasari dilakukannya aktivitas ventura bersama. 27

CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk g. PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi Pada Entitas Asosiasi, akan diterapkan untuk akuntansi investasi dalam entitas asosiasi. Menggantikan PSAK 15 (1994) Akuntansi untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi dan PSAK 40 (1997) Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi. h. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan, menentukan kriteria untuk pemilihan dan perubahan kebijakan akuntansi, bersama dengan perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas perubahan kebijakan akuntansi, perubahan estimasi akuntansi, dan koreksi kesalahan. i. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. j. PSAK No. 55 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan, menetapkan prinsip pengakuan dan pengukuran kontrak asuransi tersebut. k. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. l. PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan, bertujuan untuk mengatur akuntansi untuk aset yang dimiliki untuk dijual, serta penyajian dan pengungkapan operasi dihentikan. m. PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan pihak-pihak yang Berelasi. n. PSAK No. 19 (Revisi 2010). Aset Tidak Berwujut. o. PSAK No. 22 (Revisi 2010). Kombinasi Bisnis. p. PSAK No. 23 (Revisi 2010). Pendapatan. q. ISAK 14. Aset Tidak Berwujud Biaya Situs Standar Akuntansi Keuangan yang Efektif Berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012 : r. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi-transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas dan menjabarkan laporan keuangan ke dalam suatu mata uang pelaporan. 28

CENTRIS MULTIPERSADA PRATAMA Tbk s. ISAK 13, Lindungi Nilai Investasi Neto dalam kegiatan usaha Luar Negeri. Diterapkan dalam entitas yang melakukan lindung nilai atas risiko mata uang yang timbul dari investasi netonya dalam kegiatan usaha luar negeri dan berharap dapat memebuhi persyaratan akuntansi lindung nilai PSAK No. 55 (Revisi 2006). Mengacu pada intitas induk dan laporan keuangan dimana aset neto dari kegiatan usaha luar negri dimasukkan sebagai laporan keuangan. t. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan, menetapkan prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan. PSAK ini untuk melengkapi PSAK No. 55 (revisi 2006) "Instrumen Keuangan". 29