Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus Kompor Biomassa Bersih di Indonesia

UNDANGAN BAGI AGREGATOR PASAR UNTUK BERPARTISIPASI DALAM PROGRAM INISIATIF TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI (CLEAN STOVE INITIATIVE CSI) INDONESIA

PROGRAM TUNGKU SEHAT HEMAT ENERGI BIOMASSA (TSHE) INDONESIA

Pelatihan Cara Mengekspor Kopi ke Kanada

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh

I. PENDAHULUAN. Tahun. Sumber : [18 Februari 2009]

Panduan dan Format untuk Mempersiapkan Rencana Bisnis Sebagai Bagian dari Aplikasi Sebagai Agregator Pasar pada Aliansi Tungku Indonesia

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. oleh kelompok menengah yang mulai tumbuh, daya beli masyarakat yang

Mengembangkan pasar produk gula kelapa organik bersertifikat

Rencana Pemasaran Sosial untuk Inisiatif Tungku Sehat Hemat Energi Indonesia Program Percontohan Pembiayaan Berbasis Hasil January 2015

Versi 27 Februari 2017

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN INDUSTRI AGRO DAN KIMIA

PEMETAAN DAYA SAING PERTANIAN INDONESIA. Saktyanu K. Dermoredjo

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Manfaat limbah menjadi sumber energi bagi dunia usaha

Pulau Ikonis Energi Terbarukan sebagai Pulau Percontohan Mandiri Energi Terbarukan di Indonesia

Memperkuat Ekspor Pakaian Jadi Indonesia melalui Pelatihan (bagi) UKM tentang Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

European Union. Potensi rotan ramah lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan informasi saat ini semakin pesat, mendorong banyak

APP melaporkan perkembangan implementasi pengelolaan lahan gambut

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

ANALISIS STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA PEMASARAN SAYURAN BERNILAI EKONOMI TINGGI

Freeport-McMoRan Kode Perilaku Pemasok. Tanggal efektif - Juni 2014 Tanggal terjemahan - Agustus 2014

Indonesia: Akses Energi Berkelanjutan di Indonesia Timur-Program Pembangunan Jaringan Listrik

SIMPULAN DAN IMPLIKASI KEBIJAKAN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

BAB 4 INDIKATOR EKONOMI ENERGI

PEMASARAN PRODUK INDUSTRI KONSTRUKSI PRACETAK PRATEGANG

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN KONSUMSI MARET 2017

IV. GAMBARAN UMUM Letak Geogafis dan Wilayah Administratif DKI Jakarta. Bujur Timur. Luas wilayah Provinsi DKI Jakarta, berdasarkan SK Gubernur

1. BAB I PENDAHULUAN

Lingkungan Pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar penduduk

BAB 5 ARAHAN PENGEMBANGAN USAHA TAPE KETAN SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL

Pembenahan Pasokan Daging Sapi Melalui Sistem Logistik Nasional Senin, 10 Juni 2013

Ringkasan Eksekutif INDONESIA ENERGY OUTLOOK 2009

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

PENYEDIAAN, PENDISTRIBUSIAN, DAN PENETAPAN HARGA LPG TABUNG 3 KILOGRAM

KODE ETIK GLOBAL PERFORMANCE OPTICS

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memenuhi kebutuhan listrik nasional, penyediaan tenaga listrik di

DINAMIKA PERTUMBUHAN, DISTRIBUSI PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

DEWAN ENERGI NASIONAL OUTLOOK ENERGI INDONESIA 2014

Memperkuat Ekspor (Sektor) Alas Kaki Indonesia melalui Pelatihan bagi UKM dengan Topik Cara Sukses Mengekspor ke Kanada

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Data Kandungan Nutrisi Serealia per 100 Gram

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Pembangunan adalah kenyataan fisik sekaligus keadaan mental (state

PERTUMBUHAN LEBIH BAIK, IKLIM LEBIH BAIK

PENDAHULUAN. Indonesia, tercapainya kecukupan produksi beras nasional sangat penting

I. PENDAHULUAN. Pada masa persaingan bebas ini, ketika semua aspek kehidupan. terus berkembang, konsumen semakin membutuhkan jasa telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 pasar pelumas di Indonesia telah terbuka dengan

DAFTAR ISI BAGIAN PERTAMA PRIORITAS NASIONAL DAN BAB 1 PENDAHULUAN PRIORITAS NASIONAL LAINNYA

KERANGKA STRATEGIS Jejaring Asia-Pasifik untuk Kepemimpinan Global

Lima Perusahaan Alas Kaki Indonesia Menghadiri FOOTWEAR SOURCING Pada Pameran Dagang MAGIC

KEBIJAKAN PENYEDIAAN TENAGA LISTRIK DAN PEMANFAATAN ENERGI

KEBIJAKAN ANTIKORUPSI

PROYEK PENINGKATAN KAPASITAS & KEBERLANJUTAN PINJAMAN DANA BERGULIR

MENINGKATKAN PERAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

BERITA RESMI STATISTIK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai obat generik menjadi faktor utama

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

ENERGI DAN KESEJAHTERAAN

I. PENDAHULUAN. Kebijakan pembangunan merupakan persoalan yang kompleks, karena

secara prinsip penggunaan energi di lingkungan hunian penduduk akan meningkat seiring dengan kepadatan rumah.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis data di atas, kesimpulan dari analisis strategi yang

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RENCANA UMUM ENERGI NASIONAL, RENCANA UMUM ENERGI DAERAH PROVINSI, DAN RENCANA UMUM ENERGI DAERAH KABUPATEN/KOTA

Layanan Pengoptimalan Cepat Dell Compellent Keterangan

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENATAAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

FAKTOR SUPPLY-DEMAND DALAM PILIHAN NUKLIR TIDAK NUKLIR. Oleh: Prof. Dr. Ir. Prayoto, M.Sc. (Guru Besar Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada)

Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. telah memasuki fase yang lebih menantang dimana harga minyak dunia

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

I. PENDAHULUAN. dari penangkapan ikan di laut. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya tersebut di

I. PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan. terbesar di dunia yang mempunyai lebih kurang pulau.

JURNAL 1 : POTENSI ADOPSI STRATEGI E-COMMERCE UNTUK DI LIBYA.

BAB I PENDAHULUAN. perlindungan, hiburan dan kebutuhan hidup lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bangsa, yaitu peningkatan pertumbuhan ekonomi, perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Rio Deklarasi Politik Determinan Sosial Kesehatan Rio de Janeiro, Brasil, 21 Oktober 2011.

KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

Panggilan untuk Usulan Badan Pelaksana Nasional Mekanisme Hibah Khusus untuk Masyarakat Adat dan Masyarakat Lokal Indonesia November 2014

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

Boks 2. Ketahanan Pangan dan Tata Niaga Beras di Sulawesi Tengah

BAB I PENDAHULUAN. Apakah Anda puas dengan hasil investasi perusahaan Anda pada inovasi? Persentase responden yang menjawab ya

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

Profil. Yayasan Swiss untuk kerjasama Teknis

BUKTI DARI PEDESAAN INDONESIA

Transkripsi:

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Clean Stove Initiative (CSI) Indonesia adalah suatu inisiatif Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia Kasus bisnis ini dikembangkan oleh The Apex Consulting Group (Apex) untuk Inisiatif Kompor Bersih (CSI) Indonesia, suatu insiatif kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia. Kasus bisnis ini dikembangkan untuk menyediakan tinjauan sekilas untuk pasar kompor biomassa di Indonesia. Kasus bisnis ini memberikan informasi tentang CSI Indonesia termasuk dukungan dan sumber daya yang berhak didapatkan Aggregator Pasar di bawah Program Percontohan. The Apex Consulting Group The Apex Consulting Group (Apex) telah terlibat untuk bertindak sebagai Fasilitator Pasar untuk tahap percontohan Inisiatif Kompor Bersih Indonesia. Apex adalah sebuah perusahaan konsultan yang berkantor di Jakarta yang mengkhususkan diri di bidang pemberdayaan berbasis bisnis. Kami menyediakan solusi bagi klien perusahaan swasta, perusahaan milik pemerintah, instansi pemerintah dan organisasi-organisasi nirlaba di seluruh Asia. Konsultan senior kami tidak hanya membantu organisasi meningkatkan proses bisnis mereka, namun, telah mendirikan, mengelola dan menghasilkan pertumbuhan eksponensial untuk perusahaan itu sendiri, memberi mereka pengalaman bisnis langsung dengan klien berpengalaman dari penasihat mereka. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang Apex dan peran kami dalam CSI Indonesia silakan kunjungi www.apex-cg.com/csi-indonesia. Hak Cipta Agustus 2013. Disclaimer: Temuan, interpretasi, dan kesimpulan dalam laporan ini adalah berasal dari para penulis dan tidak mewakili pihak Bank Dunia, atau organisasi afiliasinya, atau Pemerintah Republik Indonesia. Bank Dunia, The Apex Consulting Group dan organisasi afiliasi tidak menjamin keakuratan atau kelengkapan data yang tercantum dalam laporan ini dan tidak menerima tanggung jawab apapun atas konsekuensi penggunaannya. Batasan, warna, denominasi dan informasi lainnya yang ditunjukkan pada peta di dalam laporan ini tidak mewakili Bank Dunia, atau organisasi afiliasinya, penilaian apapun terhadap status hukum dari suatu wilayah atau persetujuan atau pengakuan terhadap batasan-batasan tersebut. Dokumen ini disediakan untuk tujuan informasi saja, dan bukan merupakan ajakan investasi, moneter atau sebaliknya, dan harus dibaca dalam hubungannya dengan semua bahan tambahan yang dikembangkan oleh Apex, Bank Dunia dan Kontraktor dan / atau Mitranya serta Pemerintah Indonesia. Unduh Kasus Kompor Biomassa Selengkapnya di: www.apex-cg.com/csi-indonesia

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia daftar ISI Tantangan 04 Peluang 06 Lingkungan Bisnis 08 Siapa Saja yang Dapat Terlibat? 10 03 The Apex Consulting Group

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Tantangan The Apex Consulting Group 04

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Ketergantungan pada Biomassa untuk Memasak Meskipun banyak rumah tangga di Indonesia yang beralih ke bahan bakar memasak modern, sekitar 40 persen masih mengandalkan biomassa tradisional (terutama kayu) untuk memasak. Meskipun pangsa rumah tangga yang menggunakan kayu telah sedikit menurun dalam beberapa tahun terakhirdari 49 persen pada tahun 2007 menjadi 40 persen pada tahun 2010- dimana pada tahun 2010, sekitar 24,5 juta rumah tangga masih mengandalkan kayu sebagai bahan bakar memasak Jumlah Rumah Tangga yang Tergantung pada Bahan Bakar untuk Memasak, berdasarkan Tipe, 2007-10 Industri yang masih pada Tahap Pertumbuhan Jumlah pemasok kompor berkualitas tinggi sangat terbatas di Indonesia. Para produsen berskala kecil, tersebar dan terutama menggunakan Model Produksi Pertukangan tradisional; mereka memiliki keterbatasan modal kerja, lebih peduli tentang daya tahan kompor dan panas daripada efisiensi. Para produsen ini ragu-ragu untuk menghasilkan kompor bersih tanpa contoh dari permintaan konsumen. Jumlah produsen kompor biomassa bersih yang ada masih terbatas dan belum ada permintaan pasar yang signifikan untuk produk mereka, serta pedagang grosir dan peritel tidak memahami kinerja kompor. Ini berarti bahwa rantai pasokan sangat sederhana dan terbatas pada pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi dan hilang di daerah-daerah dengan penggunaan bahan bakar biomassa tertinggi (misalnya Maluku, pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Kalimantan). Kurangnya Permintaan Konsumen Sumber: Survei Sosio-Ekonomi Nasional, BPS 2008 2011 utama. Kayu tetap menjadi bahan bakar memasak yang dominan di 18 dari 33 provinsi. Dampak Kesehatan dari Polusi Dalam Ruangan Permintaan rumah tangga terbatas karena konsumen terbiasa dengan harga kompor murah; mereka tidak menyadari bahaya HAP pada kesehatan keluarga dan manfaat peningkatan kinerja kompor dan biasanya menggunakan campuran bahan bakar berdasarkan ketersediaan dan biaya. Konsumen pada dasar piramida juga memiliki pendapatan terbatas yang membatasi kemampuan beli mereka. Indonesia menempati urutan kedua angka kematian tertinggi akibat polusi udara rumah tangga (Household Air Pollution- HAP) dari bahan bakar padat di antara negara-negara Asia Timur dan Pasifik. The Global Burden of Disease Study 2010 memperkirakan setiap tahun sekitar 165.000 kematian prematur di Indonesia dapat dihubungkan dengan HAP terkait asap dari bahan bakar memasak padat (Lim dkk. 2012). Kesadaran Pemerintah dan Kelembagaan yang Terbatas Bahan bakar memasak biomassa belum diberi perhatian dan sering diabaikan ketika menghitung konsumsi energi primer. Data resmi kompor dan produsen kurang, dan semua tingkat pemerintahan kurang memiliki kesadaran tentang dampak kesehatan dan lingkungan dari penggunaan bahan bakar biomassa; tidak ada standar atau fasilitas pengujian untuk kompor biomassa. 05 The Apex Consulting Group

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Peluang The Apex Consulting Group 06

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Kasus untuk Kompor Masak Bersih Analisa Skenario Rumah Tangga yang terutama menggunakan biomassa untuk memasak Program Nasional, CSI Indonesia akan mengadakan percontohan selama satu tahun di Jawa Tengah, DIY dan Provinsi NTT. Profil Singkat Pelanggan Potensial Meningkatkan akses atas solusi memasak bersih merupakan langkah penting untuk mengurangi kesehatan, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesetaraan gender, dan memperbaiki lingkungan lokal dan global. Kami memperkirakan terdapat peluang untuk menjual hingga 10 juta kompor biomassa bersih di Indonesia selama enam tahun ke depan dengan dukungan dari Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Bank Dunia (CSI Indonesia) dan Pemerintah serta dukungan donor internasional lainnya. Terdapat peluang jangka panjang hingga 24.5 juta setelah program ini selesai. Potensi Pasar Sumber: CSI Indonesia Menurut World Resources Institute, diperkirakan bahwa konsumen pada dasar piramida konsumsi Indonesia (Baseof-the-pyramid atau BoP) mengeluarkan 95% dari seluruh pengeluaran energi nasional dan 50% dari pengeluaran ini berasal dari konsumen berpenghasilan antara $1,50 dan $3 per hari. Total potensi pasar kompor biomassa bersih dalam jangka panjang mencapai 24.5 juta rumah tangga. Jawa-Bali dan Indonesia bagian timur merupakan peluang pasar terbesar. Kebiasaan memasak bervariasi dari daerah perkotaan ke pedesaan dimana daerah perkotaan memiliki konsumsi variasi makanan yang lebih tinggi dari pedesaan. Rata-rata, sebagian besar kegiatan memasak dilakukan oleh perempuan di dalam ruangan. Di daerah pedesaan di seluruh negeri, 80% dari populasi memiliki pengeluaran per kapita per bulan kurang dari Rp.200.000 (US$ 20). Pada dasarnya terdapat tiga kelompok segmen pelanggan inti potensial. Yang pertama adalah masyarakat pinggiran kota dengan beberapa akses ke berbagai pilihan bahan bakar, tetapi dengan preferensi terhadap kompor biomassa karena biaya yang lebih rendah dan ketersediaan bahan bakar yang relatif tinggi. Yang kedua adalah konsumen potensial di komunitas pinggiran kota yang menggunakan LPG atau minyak tanah sebagai sumber utama bahan bakar tetapi juga menggunakan biomassa sebagai bahan bakar memasak pelengkap untuk keperluan tertentu. Segmen ketiga adalah masyarakat pedesaan dan terpencil yang menggunakan biomassa sebagai bahan bakar primer memasak mereka. Provinsi yang Sangat Bergantung pada Kayu untuk Kegiatan Memasak Lokasi Percontohan Guna menguji strategi yang dirancang untuk mendukung pengembangan, pertumbuhan dan peningkatan nasional industri kompor biomassa, sebelum diluncurkannya suatu Sumber: BPS Statistik Indonesia 2011 07 The Apex Consulting Group

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Lingkungan Bisnis The Apex Consulting Group 08

Pemain Utama dalam Pasar Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Produsen kompor bersih yang ada di Indonesia terbatas pada produksi skala kecil yang terpecah menjadi tiga model: 1) kompor sederhana (fixed) yang diproduksi lokal; 2) produksi pertukangan; dan 3) pabrik milik keluarga/skala kecil. Sementara sebagian besar usaha nirlaba terfokus baik pada kompor sederhana yang diproduksi lokal atau distribusi kompor, terdapat juga pelaku usaha nirlaba dan pelaku usaha swasta di industri ini. Secara umum, produsen kompor adalah produsen pasif. Tiga model bisnis yang sudah ada adalah: 1) Kompor Sederhana (fixed) Buatan Lokal; 2) Produksi Pertukangan; dan 3) Pabrik Milik Keluarga/Skala Kecil. Bisnis model baru yang cukup potensial adalah: 1) Produsen Lokal Skala Kecil Menengah; dan 2) Kompor Impor yang diproduksi secara internasional. Produk Pengganti yang Bersaing Terdapat kompetisi dari produk sejenis yang sudah ada di pasaran: 1. Kompor Tradisional Tiga Batu: kompor masak tradisional yang dibuat dari material lokal oleh rumah tangga tanpa biaya. Kompor ini sangat erat terkait dengan tradisi dan ritual di banyak daerah, namun tidak semua. Tantangannya adalah menciptakan motivasi bagi rumah tangga untuk beralih dari solusi tanpa biaya menuju solusi yang bernilai lebih tinggi, lebih aman, dan berbasis biaya, yang memberikan manfaat secara lebih signifikan untuk keluarga. 2. Kompor Biomassa yang Ada: kompetitor signifikan berasal dari kompor biomassa yang sudah ada di pasaran, berbiaya rendah, dan tidak efisien yang diproduksi oleh produsen tukang lokal, dan, pada tingkat yang lebih rendah, produsen lokal skala kecil. Sekali lagi tantangannya adalah meyakinkan konsumen untuk membayar lebih untuk produk pengganti dengan menekankan peningkatan efisiensi dan kesehatan. Subsidi memegang peran penting dalam mendorong lebih banyak kompetisi di segmen pasar ini. 3. Kompor Minyak Tanah: kompor minyak tanah merupakan kompetisi yang kuat di ujung atas segmen pasar. Di beberapa daerah terpencil, minyak tanah masih disubsidi oleh pemerintah. Daerah utama di mana Agregator Pasar mungkin dapat menawarkan alternatif untuk kompor minyak tanah yaitu daerah dimana mereka digunakan sebagai sumber sekunder untuk memasak atau di mana tidak ada subsidi minyak tanah - seperti daerah konversi LPG. 4. Kompor LPG: solusi LPG konvensional-baik berbasis subsidi dan non-subsidi- merupakan kompetisi yang kuat di ujung atas segmen pasar. Kompor ini bias jadi berbiaya lebih rendah dalam jangka pendek, tetapi berbiaya lebih tinggi sejalan dengan waktu. Agregator pasar mungkin dapat menawarkan alternatif dari penggunaan kompor LPG sebagai sumber sekunder untuk memasak dan ketika subsidi LPG dikurangi atau dihapus beberapa konsumen cenderung untuk kembali ke kompor biomassa. Konsumen lain yang menggunakan kedua teknologi kemungkinan akan lebih mengandalkan biomassa ketika biaya LPG meningkat. Hambatan bagi Pemain yang Baru Memasuki Pasar Pasar kompor biomassa belum berkembang secara signifikan. Hal-hal berikut ini dapat menciptakan hambatan potensial bagi pemain baru untuk memasuki pasar: Kurangnya produsen skala besar, produsen dan distributor yang sudah mapan; Kurangnya ketersediaan infrastruktur industri; Kemampuan konsumen untuk membayar biaya aktual produk; Pemicu, pengaturan waktu dan mekanisme subsidi; Kesulitan untuk meyakinkan masyarakat terkait pertimbangan pengeluaran dan perubahan; Mendidik pengguna tentang manfaat kesehatan dari kompor biomassa bersih untuk merangsang permintaan; Akses dan pengetahuan tentang strategi penjualan BoP termasuk pertemuan arisan, pasar tradisional dan titik penjualan lainnya, dan Persyaratan dan pembatasan impor dan perizinan usaha dari pemerintah. 09 The Apex Consulting Group

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Tantangan The Apex Consulting Group 10

Inisiatif Kompor Bersih Indonesia Agregator Pasar Untuk keperluan CSI Indonesia, Agregator Pasar adalah setiap organisasi, lokal atau internasional sektor swasta atau nirlaba yang berkontribusi untuk penjualan dan distribusi kompor biomassa bersih di Indonesia (dengan fokus eksklusif di Jawa Tengah dan Sumba selama fase percontohan Program). Calon Agregator Pasar yang tertarik dalam menjual kompor di bawah program percontohan dapat mengirimkan kompor untuk diuji dan mengajukan akreditasi. Pengujian kelayakan akan dimulai dengan permintaan resmi agar kompor diuji oleh Pusat Pengujian Kompor Percontohan. Kompor yang memenuhi kriteria akan menerima sertifikasi untuk berpartisipasi dalam program percontohan. Terlibat dengan CSI Indonesia Untuk mendaftarkan minat Anda untuk menjadi Agregator Pasar potensial sebagai bagian dari CSI Indonesia, organisasi diundang untuk melengkapi formulir online Pernyataan Minat di website kami. Setelah informasi Anda terdaftar, Anda akan dihubungi dan diajak berdialog dengan Inisiatif Kompor Bersih Indonesia untuk memastikan semua persyaratan dokumentasi dan kelayakan dapat dilengkapi. Daftar Sekarang untuk Mendapatkan Keuntungan dari Dukungan CSI Indonesia Jika daftar sekarang, para peserta pertama akan memiliki peluang untuk mendapatkan keuntungan dari intervensi Program awal yang akan menciptakan kesempatan bagi pemahaman yang cepat tentang pasar dan akses atas dukungan dan kegiatan penciptaan lingkungan yang kondusif untuk memaksimalkan dampak masyarakat dan keuntungan komersial. CSI Indonesia akan menyediakan: Paparan Internasional dalam Acara-acara tentang Studi Kasus Praktek Terbaik Global: CSI Indonesia akan memberikan kesempatan bagi Agregator Pasar yang sukses dengan kompor terakreditasi yang berpartisipasi dalam Percontohan untuk dimasukkan dalam Studi Kasus Praktek Terbaik Global yang juga akan mencakup undangan untuk menghadiri konferensi dan acara internasional guna mempromosikan bisnis dan teknologi anda. Aktivitas Stimulasi Permintaan oleh Program: Hasil survei CSI Indonesia mengungkapkan bahwa hanya sedikit sekali pengetahuan publik tentang dampak buruk pada kesehatan dari kegiatan memasak yang tidak efisien dalam ruangan dan cara mengatasi dampak ini dengan teknologi memasak bersih. Intervensi berbasis pasar hanya akan bertahan lama jika permintaan konsumen untuk kompor bersih terus ada dan mempengaruhi secara permanen pasokan kompor bersih di Indonesia. CSI Indonesia ingin melakukan program untuk merangsang permintaan guna meningkatkan kesadaran tentang manfaat beralih ke kompor bersih. Dukungan Bisnis bagi Wiraswasta: Agregator Pasar berhak menerima dukungan bisnis gratis. CSI Indonesia akan melibatkan Agregator Pasar dengan ukuran dan peran yang berbeda dalam rantai nilai kompor biomassa. Agregator Pasar yang lebih kecil berhak menerima dukungan bisnis untuk meningkatkan proses bisnis dan kemampuan dalam bidang seperti perencanaan bisnis, manajemen logistik dan kerjasama antar perusahaan. Agregator Pasar yang lebih besar berhak menerima dukungan seperti mengidentifikasi dan melibatkan mitra lokal potensial, untuk bersama-sama memasuki pasar Indonesia dan akses ke pemasok dan produsen internasional. Fasilitasi Pembentukan Jaringan Bisnis Perusahaan: CSI Indonesia akan memfasilitasi pembentukan beberapa Jaringan Bisnis Perusahaan, yaitu sebuah kelompok dengan tiga atau lebih organisasi yang bekerja sama dalam hubungan formal untuk merespon peluang pasar tertentu. Setiap Jaringan akan didukung oleh fasilitator dengan keahlian membimbing anggotanya untuk menguraikan peluang bisnis secara rinci dan menyediakan roadmap pengembangan ke masa depan. Jaringan akan bertindak sebagai konsorsium perusahaan guna memaksimalkan manfaat komersial dengan masuk ke industri kompor bersih di Indonesia. Pengujian kompor dan Sertifikasi Gratis: CSI Indonesia akan menyediakan layanan pengujian dan sertifikasi gratis bagi Agregator Pasar potensial. Pusat pengujian CSI yang disetujui akan mengevaluasi kinerja kompor (apakah kompor memenuhi standar) dan merekomendasikan perbaikan berkelanjutan dalam desain dan pengembangan kompor. Sistem sertifikasi terbuka, adil, dan transparan untuk memastikan kualitas kompor. Pusat pengujian yang memenuhi syarat untuk melakukan sertifikasi kompor akan diakreditasi. Pembiayaan Berdasarkan Hasil (RBF): Kantor Manajemen Program (KMP) dari program percontohan CSI Indonesia dan Agregator Pasar menyetujui Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator-KPI) dan jadwal bersama untuk pencapaian KPI. Agregator Pasar akan menyampaikan status kemajuan melalui laporan RBF. Setelah disetujui, KMP akan menginformasikan mitra lembaga keuangan untuk mencairkan pembayaran seperti yang diminta. Agar berhasil, Agregator Pasar harus merancang kompor yang sesuai kondisi lokal dan memenuhi kriteria sertifikasi. www.apex-cg.com/csi-indonesia 11 The Apex Consulting Group