TAKFIR DAN HAK BERBEDA PENDAPAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah

DIMENSI FILSAFAT DALAM WAHYU

BAB V KESIMPULAN. Dalam sejarah perkembangan umat Islam, munculnya aliran teologi Islam

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada

BAB IV DASAR PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG TERHADAP PUTUSAN WARIS BEDA AGAMA DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM

BAB IV KUALITAS MUFASIR DAN PENAFSIRAN TABARRUJ. DALAM SURAT al-ahzab AYAT 33

EMPAT AGENDA ISLAM YANG MEMBEBASKAN

BAB VI PENUTUP. Universitas Indonesia Islam kultural..., Jamilludin Ali, FIB UI, 2010.

TAFSIR AL-QUR AN INKLUSIF

SYARIAT ISLAM DAN KETERBATASAN DEMOKRASI

MENDAMAIKAN PERSAUDARAAN SEIMAN

ULANGAN HARIAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS XI

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB I PENDAHULUAN. dengan petunjuk-petunjuk, keterangan-keterangan dan konsep-konsep, baik

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar belakang

KEBUDAYAAN DALAM ISLAM

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

SUMBER HUKUM ISLAM 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkawinan amat penting dalam kehidupan manusia, baik bagi

KRITIK PENDAPAT ULAMA KALAM TENTANG ALIRAN MURJI AH. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata kuliah : Ilmu Tauhid. Dosen Pengampu : Drs.

FUNDAMENTALISME DAN NEOLIBERALISME

SEMIOTIKA ALQURAN YANG MEMBEBASKAN

IMA>MIYAH TENTANG HUKUM MENERIMA HARTA WARISAN DARI

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan. 10. Bab II Pengertian Manhaj Salaf Ahlussunnah wal Jama ah Salaf.. 19

Pendidikan Agama Islam

Persatuan Islam dalam Perspektif Imam Shadiq

PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH. PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN ASY ARIYAH Ditulis oleh: Al-Ustadz Abdurrahman Mubarak

Pengantar Ulumul Quran. (Realitas Al-Quran)

KALAM INSYA THALABI DALAM AL-QUR AN SURAT YUNUS (STUDI ANALISIS BALAGHAH) ARTIKEL. Oleh: DAHLIANI RETNO INDAH PURWANTI NIM: I1A213002

KISI-KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 KURIKULUM

KISI-KISI SOAL UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) MADRASAH ALIYAH (MA) TAHUN PELAJARAN 2015/2016

C. Konsep HAM dalam UU. No. 39 tahun 1999

BAB II GAMBARAN UMUM KISAH-KISAH DALAM AL-QUR AN. Quraish Shihab berpendapat bahwa al-qur an secara harfiyah berarti bacaan

PIAGAM MADINAH DAN PRAKTEK POLITIK NABI MUHAMMAD SAW. Oleh: Ulya Fuhaidah

ILMU KALAM. Aliran-Aliran dan Pemikiran. Penyunting: Dr. Sumarto, M.Pd.I. Kontributor Penulisan:

BAB IV PARADIGMA SEKUFU DI DALAM KELUARGA MAS MENURUT ANALISIS HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB IV ANALISA. masyarakat Jemur Wonosari yang beragama Islam meyakini bahwa al-qur an

PENGARUH AQIDAH ASY ARIYAH TERHADAP UMAT

BAB I PENDAHULUAN. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa al-quran karena

`BAB I A. LATAR BELAKANG

SUARA HATI DAN FITRAH MANUSIA

Karenanya parpol Islam bukanlah parpol terbuka dan menganut paham pluralisme.

Kolom Edisi 040, Desember P r o j e c t ISLAM BAGHDAD. i t a i g k a a n. Luthfi Assyaukanie

BAB I PENDAHULUAN. Al-Ghazali (w M) adalah salah satu tokoh pemikir paling populer bagi

METODE HERMENEUTIKA UNTUK AL-QUR AN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) IAIN SYEKH NURJATI CIREBON SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian

BAB V KESIMPULAN. Teosofi Islam dalam tataran yang sederhana sudah muncul sejak abad 9 M.

BAB V PENUTUP. Alhamdulillah penulis merafa kan syukur ke hadrat Allah SWT yang telah

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku`lah beserta orangorang yang ruku (Al Baqarah : 43)

Kritik Terhadap Ajaran Mu tazilah 3 4 5

[113] Sisi Politik Ibadah Haji Tuesday, 12 November :30

KISI-KISI SOAL SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2012/ Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah kehidupan beragama di dunia banyak diwarnai konflik antar

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH ALIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

UMMI> DALAM AL-QUR AN

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Menggapai Kejayaan Islam

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

BAB III PANDANGAN DAN METODE IJTIHAD HUKUM JILTERHADAP PERKAWINAN BEDA AGAMA. A. Pandangan JIL terhadap Perkawinan Beda Agama

Al-Qur an: Sumber Ajaran Islam Pertama

Apakah Kawin Kontrak Itu?

INDAHNYA PERSATUAN DARI MANA MENGENAL MAZHAB SYI'AH?

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono. KARYA : Imam Muhammad bin Abdul Wahhab rohimahullah

BAB I PENDAHULUAN. dipahami, sehingga terjadi integrasi antarsesama. manusia, bahasa juga digunakan oleh Allah Swt. untuk menyampaikan ajaran-

BAB I PENDAHULUAN. Sungguh, al-quran ini memberi petunjuk ke (jalan) yang paling lurus... (Q.S. Al-Israa /17: 9) 2

IMAMAH DALAM PANDANGAN POLITIK SUNNI DAN SYI AH

Surat Untuk Kaum Muslimin

*** Bahaya Vonis Kafir

Islam dan Demokrasi. Disusun oleh : AL-RHAZALI MITRA ANUGRAH F FEBRIAN DELI NOVELIAWATI C.

RECOGNIZING PLURALISM: ISLAM AND LIBERAL DEMOCRACY

BAB I PENDAHULUAN. sebuah cahaya petunjuk bagi mereka yang beriman. Allah berfirman:

BAB I PENDAHULUAN. Berbicara tentang warisan menyalurkan pikiran dan perhatian orang ke arah suatu

Bab 2 Iman Kepada Kitab-kitab Allah

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMIMPIN. 1) Mengetahui atau mengepalai, 2) Memenangkan paling banyak, 3)

( aql) dan sumber agama (naql) adalah hal yang selalu ia tekankan kepada

Sumbangan Wakaf pada Peradaban Islam (1) Monday, 23 October :01

BAB V PENUTUP. Pada bagian terakhir ini penulis berusaha untuk menyimpulkan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Qur an Melalui Pendekatan Historis-Metodologis, ( Semarang: RaSAIL, 2005), hlm

BAB VI KESIMPULAN. Sebagai sebuah cerita yang diciptakan pada awal abad ke sebelas, Risalah al-

Dosa Bersumpah Dengan Menyebut Selain Allah

Surah Al- Alaq, ayat 1-5. Surah Al-Fatihah. Surah Al-Mudatsir, ayat 1-4. Bismillah. Manna Al-Qattan (Mabahith fi Ulum al-quran)

KISI-KISI SOAL UAMBN MADRASAH IBTIDAIYAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

BAB III TEOLOGI ISLAM. Setiap orang menyelami seluk beluk agamanya secara mendalam, perlu

Memperhatikan dan Menasihati Pemuda Untuk Shalat

Perjalanan Meraih Ridha Ar-Rahman

Otentisitas Alkitab vs Quran

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMA TAHUN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. makhluk-nya, baik pada manusia, hewan, maupun, tumbuh-tumbuhan. Ia adalah

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

Robiul Awal 1433 H Cetakan 1 SHOLAT EKSEKUSI MATI

Tauhid Yang Pertama dan Utama

KISI-KISI UJI AN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

Oleh: Abu Muhtadi. Mewujudkan Swasembada

BAB 1 PENDAHULUAN. Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw, dengan perantara

KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)

Transkripsi:

TAKFIR AN HAK BERBEA PENAPAT Yusuf Rahman 1

Takfir dan Hak Berbeda Pendapat alam salah satu karyanya yang cukup terkenal Tahafut al- Falasifa (Kerancuan para Filusuf), Abu Hamid al-gazali (w. 1111) memberikan cap kafir kepada para filusuf Muslim karena beberapa pandangan mereka yang dianggap bertentangan dengan ajaranajaran Islam. Sebagai konsekwensi dari pengkafiran ini, banyak orang berpendapat bahwa perkembangan filsafat Islam menjadi mandeg. e m o c r a c y P e r p u s t a Pengkafiran terhadap pemikiran 2

seseorang atau bahkan institusi ternyata masih terus berlangsung hingga saat ini. Kasus yang ingin dikaji dalam tulisan ini adalah yang menimpa r. Nashr Hamid Abu Zaid (l. 1943), seorang pemikir Muslim asal Mesir yang mengajar di Fakultas Sastra Universitas Kairo namun sejak tahun 1995 harus mengasingkan diri bersama istrinya di Leiden, Belanda. Kasus Abu Zaid sangat menarik untuk diteliti tidak saja karena ia telah dikafirkan oleh kalangan fundamentalis, tapi pihak pemerintah pun, lewat perangkat hukumnya, turut serta mendukung pentakfiran itu. Pertanyaannya kemudian adalah: apa alasan kelompok fundamentalis dan pengadilan Mesir mengkafirkan Abu Zaid? apakah dosa Abu Zaid? dan mengapa pentakfiran semacam itu bisa terjadi? 3

Konflik Kelompok Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Charles Kurzman dalam bukunya Liberal Islam: a Source Book, pertentangan antara kelompok muslim fundamentalis dan muslim liberal sudah merupakan hal yang biasa terjadi di kebanyakan masyarakat muslim. i Mesir sendiri banyak pemikir muslim liberal yang menjadi korban pentakfiran kelompok fundamentalis, sehingga karyakarya mereka dilarang terbit. Sebut saja misalnya kasus Thaha Husain (w. 1973) dan Muhammad Ahmad Khalaf Allah (w. 1998). Yang pertama menulis Fi al-syi r al-jahili (Tentang Puisi Masa Pra-Islam) pada tahun 1926 namun dicabut dari peredaran karena memuat pandangan yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam. Buku tersebut baru bisa diterbitkan kembali pada e m o c r a c y P e r p u s t a 4

tahun 1927 dengan menggunakan judul baru Fi al-adab al-jahili (Tentang Sastra Pra-Islam) dan beberapa pandangan kontroversialnya dihapus. emikian pula nasib disertasi al-fann al-qashashi fi al-qur an (Seni Narasi di dalam al-qur an) yang ditulis oleh Khalaf Allah pada tahun 1947 namun tidak jadi dipertahankan karena beberapa anggota tim penguji sudah mencapnya tidak layak untuk diuji karena ditengarai bertentangan dengan Islam. Perlawanan kelompok fundamentalis terhadap pemikiran liberal tidak bisa dilepaskan dari upaya mereka untuk memberlakukan pelaksanaan syari at Islam di Mesir yang sudah bertahun-tahun mereka perjuangkan. Ini berawal dari gebrakan Presiden Anwar Sadat pada tahun 1970-an yang dalam rangka menarik dukungan politis 5

dari umat Islam di negeri itu menggantikan kata-kata di dalam konstitusi Republik Mesir dari kalimat syari at Islam adalah salah satu sumber utama dari pembuatan undang-undang menjadi syari at Islam adalah satu-satunya sumber utama legislasi. Kasus Abu Zaid Kasus Abu Zaid bermula dari dalam lingkungan universitas ketika ia mengajukan karyakarya ilmiahnya untuk keperluan kenaikan pangkat ke tingkat guru besar. Setelah memperhatikan karya-karya tersebut, salah satu dari anggota tim penilai karya ilmiah yang bernama Abd al- Shabur Syahin, seorang dosen di fakultas ar al- Ulum dan juga imam tetap Masjid Amr bin al- Ash, memvonis pandangan Abu Zaid tidak sesuai dengan ajaran Islam. Singkat cerita, e m o c r a c y P e r p u s t a 6

dari perdebatan di lingkungan universitas beberapa pengacara yang bersimpati kepada kelompok fundamentalis membawa vonis takfir ini ke pengadilan dan mengajukan gugatan cerai tanpa persetujuan atau keinginan sendiri baik dari Abu Zaid maupun istrinya. Mereka menengarai bahwa perkawinan seorang murtad dengan wanita muslim adalah tidak sah dan karenanya memohon kepada pengadilan untuk membatalkan tali perkawinan mereka. Alasan utama penyebab kemurtadan Abu Zaid, menurut para pengkritiknya, adalah karena ia menganut paham kiri dan menggunakan teori Marxis di dalam tulisan-tulisannya. Sebagai contoh, seorang profesor dari Universitas al-azhar, Ahmad Fayd Haykal, menilai buku Mafhum al- Nashsh, karya utama Abu Zaid, sebagai suatu kajian al-qur an 7

yang menggunakan teori kiri. Bahkan Muhammad Imarah, tokoh Islam moderat yang lain, menulis satu buku yang secara khusus mengkaji pemikiran Abu Zaid yang ia beri judul al-tafsir al-markisi fi al-islam (Penafsiran Marxis dalam Islam). Untuk membuktikan tuduhannya itu, Imarah menjelaskan bahwa sebagian besar karya Abu Zaid diterbitkan oleh majalah serta penerbit yang berhaluan kiri. i samping itu, Imarah juga melihat bahwa Abu Zaid menggunakan teori materialis di dalam mengkaji al-qur an, seperti pendapatnya bahwa al-qur an dibentuk oleh budaya Arab. Pandangan ini, menurut Imarah, menegasikan sakralitas al-qur an, atau dengan kata lain, menyatakan bahwa al- Qur an bukan diciptakan oleh Allah akan tetapi oleh budaya Arab. e m o c r a c y P e r p u s t a 8

Mengapa takfir? Benar bahwa Abu Zaid berpendapat al-qur an dibentuk oleh budaya Arab, akan tetapi itu tidak berarti bahwa ia tidak meyakini al-qur an sebagai ciptaan Allah. Sebagaimana keyakinan kaum muslimin, Abu Zayd juga percaya bahwa al-qur an adalah firman Allah SWT yang diwahyukan kepada nabi Muhammad SAW melalui perantara malaikat Jibril dalam waktu lebih dari dua puluh tahun. Walaupun al-qur an merupakan firman Allah, al-qur an menggunakan bahasa manusia (bahasa Arab), diwahyukan kepada manusia (nabi Muhammad) untuk kemudian disampaikan kepada seluruh umat manusia untuk kepentingan mereka. Selain itu, fakta bahwa al-qur an diturunkan selama kurang lebih dua puluh tiga tahun, serta adanya literatur tentang asbab 9

al-nuzul, ayat-ayat Mekah dan Madinah dan juga tentang ayatayat yang dihapus/diganti dan menggantikan (mansukh wa nasikh), membuktikan bahwa konteks sosio-politik dan historis sangat mempengaruhi turunnya ayat-ayat al-qur an. Pandangan Abu Zayd ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tesis kaum Mu tazilah yang berpendapat bahwa al- Qur an adalah makhluq/muhdats (diciptakan) karena firman Allah merupakan produk dari sifat Allah Yang Berbicara (al- Qa il), salah satu sifat-nya yang fi liyyah. Sebagai produk dari sifat fi liyyah, ia diciptakan pada masa tertentu. Sementara itu kelompok Hanbaliyyah dan Asy ariyyah berpendapat bahwa al-qur an adalah qadim (tidak bermula) dan eksis bersamaan (co-exist) dengan Allah. Konsekwensinya, situasi sosial dan historis pada saat e m o c r a c y P e r p u s t a 10

nuzulnya al-qur an tidak terlalu berperan, karena menurut mereka al-qur an secara keseluruhan telah ada sebelum dunia ini diciptakan. unia Islam telah sekian lama didominasi oleh pemikiran Hanbaliyyah/Asy ariyyah, sehingga yang terakhir ini sering diklaim sebagai pemikiran yang terbenar, dan ketika ada pandangan yang berbeda dengan status quo langsung saja dicap sesat dan kafir. Padahal sejarah pernah mencatat bahwa dulunya pandangan Mu tazilah juga pernah berjaya dan bahkan khalifah al-ma mun, khalifah ketujuh dari dinasti Abbasiyyah, sempat menjadikan mazhab Mu tazilah sebagai mazhabnya negara. Tapi setelah itu, lagilagi berkat dukungan penguasa yang menggantikan al-ma mun, mazhab Asy ariyyah-lah yang kemudian mendominasi hingga 11

12 saat ini. Kalau pada masa al- Ma mun pandangan Mu tazilah merupakan pemikiran ortodoksi dalam Islam, bahkan mereka yang tidak menganut mazhab Mu tazilah dihukum (inquisition/ mihnah), setelah itu pemikiran yang sama dicap kafir dan sesat. Apakah kita akan terus terjebak dalam kungkungan pengkafiran suatu pemikiran yang nyatanyata sangat dipengaruhi oleh dukungan/kepentingan politik praktis? Tidakkah sepatutnya bagi masing-masing untuk memperoleh hak hidup, hak berijtihad dan hak berbeda pendapat? Apakah kita memiliki otoritas untuk menghakimi keimanan seseorang? Bukankah Allah SWT telah berfirman dalam surat al-baqarah ayat 147-148: al- Haqq mi r-rabbika fala takunanna mina l-mumtarin (Kebenaran itu hanyalah dari Tuhanmu, maka janganlah kamu termasuk orang yang ragu-ragu).[] e m o c r a c y P e r p u s t a

2011 ini diterbitkan oleh emocracy Project, Yayasan Abad emokrasi. Untuk berlangganan, kunjungi www.abad-demokrasi.com Kode kolom: 042K-YUR001 Sumber gambar: www.id.qantara.de & www.dn.se 13