BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

TABUNGAN HARI TUA (THT)

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK. 06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

Prosedur Pembayaran Klaim Tabungan Hari Tua (THT) Pada PT. Taspen (Persero) Cabang Bogor

BAB I PENDAHULUAN. adalah dengan adanya jaminan sosial bagi pekerja atau pegawai tersebut.

PROSEDUR PENCATATAN PREMI THT (TABUNGAN HARI TUA) PNS PADA PT. TASPEN(PERSERO) KCU (KANTOR CABANG UTAMA) JAKARTA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 478/KMK.06/2002 TENTANG PERSYARATAN DAN BESAR MANFAAT TABUNGAN HARI TUA BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB X ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI DAN ABRI

BAB I PENDAHULUAN. jasa asuransi baru yang tersebar di berbagai daerah dengan menawarkan produk-produk

BAB I PENDAHULUAN. bahwa tidak selamanya manusia dapat bekerja. Ada saatnya ketika sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

PENYELENGGARAAN JKK DAN JKM APARATUR SIPIL NEGARA

Prosedur Pengajuan Klaim Gaji Pensiun Pada PT. Taspen (Persero) Kantor Cabang Bogor

Perhitungan Hak dan Manfaat Yang Diterima Ahli Waris Peserta Meninggal Aktif Pada PT Taspen (Persero) KC Bandar Lampung

PROSEDUR PEMBERIAN HAK DAN PERHITUNGAN PREMI ASURANSI TABUNGAN HARI TUA (THT) KEPADA PESERTA PADA PT. TASPEN (PERSERO) KCU JAKARTA Nama : Utari

I. PENDAHULUAN. Selaras dengan perkembangan dan kemajuan perekonomian suatu negara, setiap

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan antara kepuasan..., Widiana Sasti Kirana, FISIP UI, Universitas Indonesia

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pegawai swasta berdasarkan undang undang republik indonesia nomor

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada hakekatnya tugas pokok dari sebuah organisasi publik adalah

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Penghitungan Pajak Penghasilan ( PPh ) pasal 21 PT. Lucky Indah

BAB II PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERHITUNGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 TERHADAP PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM DIRJEN PAS EDI WAHYUDI /

Perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 Terhadap Dosen Tetap Pada Universitas Krisnadwipayana. Meitri Megawati DA03

BAB II BAHAN RUJUKAN. Pengertian Prosedur menurut Mulyadi (2008:5) Pengertian Prosedur menurut M. Nafarin (2009:9)

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERJKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SP...LINAN

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SERANG

METODE PENELITIAN. program ini sudah dimulai sejak tahun 1960 yang dirintis melalui Konfrensi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Mengamati perkembangan perekonomian dari sisi informasi dimasa sekarang ini,

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. menjadi PT. TASPEN (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang

MANFAAT YANG DIPEROLEH PENSIUNAN PT. PELABUHAN INDONESIA II (PERSERO) Disampaikan Oleh : SUFARLY ANDRIAS

BAB I PENDAHULUAN. membiayai pengeluaran Negara baik pengeluaran rutin maupun pembangunan, perpajakan yang baik guna menghimpun dana dari masyarakat.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. meningkatkan kualitas pendidikan di lingkungan kampus. Untuk menjawab tuntutan

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kota-kota besar saja, akan tetapi telah tersebar sampai ke kota-kota kecil dan

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. cukup pesat. Terbukti dengan semakin banyaknya berdiri asuransi-asuransi yang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2015 TENTANG JAMINAN KECELAKAAN KERJA DAN JAMINAN KEMATIAN BAGI PEGAWAI APARATUR SIPIL NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1977 TENTANG ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESlA SALIN AN

2013, No Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1969 tentang Pensiun Pegawai dan Pensiun Janda/Duda Pegawai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 19

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1977 TENTANG ASURANSI SOSIAL TENAGA KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 150, 2004 (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456).

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan salah satu aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat yang berperan penting dalam

PAJAK PENGHASILAN PASAL 21. JUMLAH PENERIMA PENGHASILAN (Orang)

PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM DAN PERHITUNGAN MANFAAT TABUNGAN HARI TUA SERTA DANA PENSIUN SEBAGAI HAK PESERTA PT TASPEN (PERSERO) CABANG LAMPUNG

PP 70 Tahun tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian bagi Pegawai ASN. Biro Sumber Daya Manusia Sekretariat Jenderal

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan dunia perbankan di Indonesia saat ini mengalami

SELAMAT DATANG PESERTA RAPAT KOORDINASI

DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK DATA IDENTITAS WAJIB PAJAK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Analisis Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Untuk Pegawai Negeri Sipil Pada Kantor Imigrasi Kelas II Depok

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan kehidupan sehari-hari atau untuk memenuhi keperluan dana

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah

BAB II LANDASAN TEORI. serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara. langsung, untuk memeliahara negara secara umum.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PT ASURANSI JIWA TASPEN. Employee Benefit Specialist SOSIALISASI TOP UP THT ASN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI ACEH

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Umur dan produktivitas manusia pada akhirnya ada batasnya.

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komitmen PT. Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri atau

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di dalam era persaingan global menuntut setiap rumah sakit atau

Fransisca Hanita Rusgowanto S,Kom M,Ak

BAB II TINJAUAN UMUM. 2.1 Konsep Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional sesuai dengan ketentuan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup. Tujuan tersebutlah yang menjadikan seseorang harus

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1981 TENTANG ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi karyawan suatu perusahaan. Sedangkan siklus kehidupan manusia di

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PELAKSANAAN PROGRAM TABUNGAN ASURANSI SOSIAL PEGAWAI NEGERI SIPIL DI PT TASPEN (PERSERO) KANTOR CABANG SURAKARTA

PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENGELOLAAN KAS NON ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

PENYELENGGARAAN PROGRAM JKK DAN JKM BAGI PEGAWAI ASN PUSAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di Indonesia pada era globalisasi seperti

PEMBUKAAN PENGENALAN TASPEN VISI DAN MISI PROGRAM TASPEN

PRESIDEN REPUBLIK IND ONES IA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2015 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. kriteria untuk menentukan apakah suatu pengeluaran, biaya atau kerugian dapat dapat

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan adalah faktor yang sangat penting bagi produktivitas dan

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

PELAKSANAAN PEMBAYARAN KLAIM RAWAT INAP TINGKAT LANJUTAN (RITL) BAGI PESERTA ASKES OLEH PT. ASKES KEPADA RSI. IBNU SINA PADANG YULI TRINIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. kualitas tersebut. Salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan Praktik Kerja

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Seiring dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat, kini industri asuransi mulai dilirik oleh masyarakat. Kesadaran masyarakat terhadap asuransi bahwa saat ini asuransi sudah merupakan kebutuhan disemua aspek kehidupan seperti pendidikan, kesehatan, usaha, masa pensiun bahkan kematian. Hal tersebut tidak terlepas dari peran para pelaku industri asuransi yang mulai ramai memperkenalkan manfaat asuransi serta produk-produk didalamnya kepada masyarakat. Hal ini dilakukan mengingat pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang kini mulai membaik, sehingga asuransi memiliki pangsa pasar yang luas. Perkembangan usaha asuransi ini juga dapat dilihat pada bukti yang nyata bahwa manfaat adanya usaha asuransi tidak hanya dirasakan oleh mereka yang berhubungan langsung dengan usaha asuransi saja (pemegang polis, perusahaan asuransi dan seluruh yang terlibat didalamnya) tetapi juga di nikmati oleh seluruh anggota masyarakat. Asuransi adalah suatu mekanisme pemindahan risiko dari tertanggung (nasabah) kepada penanggung (pihak asuransi), dengan jumlah premi yang pasti dan tertanggung terbebas dari ketidakpastian kerugian yang mungkin akan diderita. Asuransi sangat diperlukan bagi anggota masyarakat terutama bagi kesejahteraan para pegawai atau karyawan, baik itu pegawai negeri maupun swasta yang senantiasa melindungi diri dan keluarganya atas berbagai risiko yang akan menimpa mereka di masa yang akan datang. Pegawai Negeri Sipil (PNS) mempunyai kedudukan dan peranan yang penting serta menentukan dalam penyelenggaraan negara atau pemerintahan. Mengingat pentingnya peranan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam pembangunan nasional maka perlu diberikan perlindungan, pemeliharaan, serta peningkatan 1

2 kesejahteraan sehingga pada dasarnya akan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Usaha peningkatan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan keluarganya dilakukan melalui penyelenggaraan program Pensiun PNS. Pemerintah menyadari bahwa kesejahteraan PNS tidak hanya diperhatikan sewaktu aktif bekerja, tetapi juga tetap diperhatikan pada masa purna bakti atau masa pensiun, perhatian ini dinyatakan dalam program asuransi kesehatan, asuransi kematian, pensiun, maupun uang duka wafat. Program tersebut diajukan untuk kesejahteraan hari tua Pegawai Negeri Sipil (PNS), yakni memberikan jaminan keuangan bagi peserta bila mendapat risiko yang mengakibatkan peserta tersebut tidak mampu lagi bekerja karena sudah tua atau telah mencapai usia tidak produktif lagi untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan dan atau tertimpa risiko kematian sebelum mencapai usia pensiun atau ketika menjalani masa pensiun. Dalam meningkatkan kesejahteraan hidup pegawai terutama bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS), pemerintah mempercayai PT. TASPEN (PERSERO) untuk mengelola program asuransi sosial yang teridiri dari program Dana Pensiun dan Tabungan Hari Tua (THT). Program Tabungan Hari Tua (THT) yang merupakan program asuransi terdiri dari Asuransi Dwiguna yang dikaitkan dengan usia pensiun ditambah dengan Asuransi Kematian (Askem). Dalam tugas akhir ini penulis tertarik melakukan pembahasan lebih jauh tentang THT dengan jenis program Asuransi Kematian, karena semua peserta PNS sudah ditetapkan untuk mengikuti program Asuransi Kematian. Adapun beberapa jenis perhitungan mengenai Asuransi Kematian pada PT. TASPEN (PERSERO) diantaranya, perhitungan Asuransi Kematian suami/ istri/ anak dari PNS yang masih aktif, perhitungan Asuransi Kematian bagi keluarga pensiun (suami/ istri/ anak yang masih menjadi tanggungan), dan perhitungan Asuransi Kematian yang diberikan kepada PNS aktif meninggal dunia.

3 Menurut Peraturan Direksi PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Program Tabungan Hari Tua, Program Pensiun, dan Manajemen Data Peserta dalam Pasal 16 ayat (1), kewajiban sebagai peserta adalah wajib membayar iuran setiap bulan sebesar 10% dari penghasilan (gaji pokok + tunjangan keluarga), dengan rincian 2% untuk askes, 3,25% untuk program THT, 4,75% untuk program pensiun yang penyetorannya dilakukan oleh instansi peserta kepada PT TASPEN (PERSERO). Dalam melakukan pembayaran iuran sering ditemukan mengenai kelebihan dan kekurangan iuran. Kelebihan iuran atau piutang klaim disebabkan jika peserta menyetor lebih dari yang ditetapkan. Sedangkan kekurangan iuran disebabkan jika peserta diangkat menjadi Kepala Desa atau Pejabat Negara atau naik pangkat, tetapi pemotongan iurannya belum disesuaikan dengan data yang terbaru. Berdasarkan data yang diperoleh selama tahun 2011 dan 2012 kekurangan iuran atau utang klaim lebih besar dibandingkan dengan kelebihan iuran atau piutang klaim, yaitu pada tahun 2011 kekurangan iuran mencapai 6% sedangkan pada tahun 2012 kekurangan iuran mencapai 8%. Berdasarkan latar belakang uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan kerja praktik pada PT. TASPEN (PERSERO) untuk mengetahui perhitungan THT program Asuransi Kematian yang diterapkan pada perusahaan tersebut. Dalam laporan tugas akhir ini penulis tertarik untuk mengambil tema mengenai Asuransi Sosial dengan judul Tinjauan Atas Perhitungan dan Besar Manfaat Program Tabungan Hari Tua (THT) Asuransi Kematian Untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada PT. TASPEN (PERSERO). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengidentifikasi masalahnya sebagai berikut: 1. Bagaimana perhitungan dan besar manfaat program Tabungan Hari Tua (THT) Asuransi Kematian untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada PT. TASPEN (PERSERO)?

4 2. Bagaimana prosedur pembayaran program Tabungan Hari Tua (THT) Asuransi Kematian untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada PT. TASPEN (PERSERO)? 1.3 Tujuan Laporan Tugas Akhir Tujuan dari penelitian Laporan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui perhitungan dan besar manfaat program Tabungan Hari Tua (THT) Asuransi Kematian untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada PT. TASPEN (PERSERO). 2. Untuk mengetahui prosedur pembayaran program Tabungan Hari Tua (THT) Asuransi Kematian untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada PT. TASPEN (PERSERO)? 1.4 Kegunaan Laporan Tugas Akhir Adapun kegunaan yang diperoleh dari kerja praktik yang dilakukan antara lain adalah untuk : 1. Bagi Penulis Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai tinjauan atas perhitungan dan besar manfaat program Tabungan Hari Tua (THT) Asuransi Kematian untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada PT. TASPEN (PERSERO). 2. Bagi Perusahaan Sebagai bahan masukan dan perbaikan bagi perusahaan mengenai perhitungan dan besar manfaat program Tabungan Hari Tua (THT) Asuransi Kematian untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada PT. TASPEN (PERSERO). 3. Bagi Pihak Lain Dapat digunakan sebagai bahan referensi dalam penyusunan laporan tugas akhir selanjutnya.

5 1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktik Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir, penulis melakukan kerja praktik pada PT. TASPEN (PERSERO) yang berlokasi di Jl. PHH. Mustofa No.78 Bandung 40124, yang dilaksanakan mulai tanggal 03 Maret 2014 sampai dengan 28 Maret 2014, setiap hari Senin s/d Jumat, pukul 08.00-17.00 WIB.