AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKANKERANGKA KERJA COBIT 5 PADA DOMAINALIGN, PLAN AND ORGANISE (APO) (Studi Kasus: Universitas Majalengka)

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN COBIT FRAMEWORK DI STMIK AMIKOM PURWOKERTO

MODEL PENILAIAN KAPABILITAS PROSES OPTIMASI RESIKO TI BERDASARKAN COBIT 5

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini operasional bisnis dijalankan dengan. dukungan teknologi informasi. Dengan semakin berkembangnya teknologi

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN (MATURITY LEVEL) TEKNOLOGI INFORMASI PADA PUSTAKA MENGGUNAKAN COBIT 4.1

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat. Sistem informasi dan teknologi turut

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN

ANALISA TINGKAT KAPABILITAS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN KERANGKA KERJA COBIT 5 PADA PT. BERLIAN JASA TERMINAL INDONESIA

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA PROSES MANAJEMEN PROYEK TI MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS PUSDATA KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM)

STUDI PENERAPAN IT GOVERNANCE UNTUK MENUNJANG IMPLEMENTASI APLIKASI PENJUALAN DI PT MDP SALES

PENGUKURAN MANAJEMEN SUMBER DAYA TI DENGAN MENGGUNAKAN METODE COBIT PADA PT.PUPUK SRIWIJAYA PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan teknologi informasi (TI) saat ini tidak dapat diabaikan, karena

PERANCANGAN TATA KELOLA TI UNTUK PELAYANAN PUBLIK PADA DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA SURABAYA DENGAN KERANGKA KERJA COBIT

BAB I PENDAHULUAN. sistematis, oleh karena itu harus ada tata kelola dan manajemen teknologi

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA BAGIAN LOGISTIK PERGURUAN TINGGI (STUDI KASUS: UKSW SALATIGA)

PERENCANAAN MASTER PLAN PENGEMBANGAN TI/SI MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.0 (STUDI KASUS DI STIKOM)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Risiko berhubungan dengan ketidakpastian, ini terjadi oleh karena kurang

AUDIT SISTEM INFORMASI GRUP ASESMEN EKONOMI DAN KEUANGAN BANK INDONESIA WILAYAH IV DITINJAU DARI IT GOAL 7 MENGGUNAKAN STANDAR COBIT 4.

DAFTAR ISI. Halaman Judul... ii. Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis... Kesalahan! Bookmark tidak ditentukan.

PENGUKURAN TINGKAT MATURITY TATA KELOLA SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT VERSI 4.1 (Studi Kasus : Rumah Sakit A )

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

Tingkat Kapabilitas Tata Kelola TI Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Sam Ratulangi

PENGUKURAN M ANAJEMEN RISIKO TI DI PT.X MENGGUNAKAN COBIT 5. Myrna Dwi Rahmatya, Ana Hadiana, Irfan Maliki Universitas Komputer Indonesia

ANALISIS TATA KELOLA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RSI PKU MUHAMMADIYAH KABUPATEN TEGAL MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (MEA01)

AUDIT MANAJEMEN TEKNOLOGI INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN COBIT 4.1 PADA SISTEM TRANSAKSI KEUANGAN

Keywords: IT Governance Analysis, COBIT 5, MEA02, Capability Level, Operation and Maintenance

BAB I PENDAHULUAN. Audit sistem informasi ini memiliki tujuan untuk menciptakan Good

Devie Firmansyah STMIK& PKN LPKIA Jl. Soekarno Hatta 456 Bandung (022)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

AUDIT SISTEM INFORMASI PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. disebut Enterprise Governance dan yang kedua merupakan lingkungan yang

REKOMENDASI TATA KELOLA SISTEM AKADEMIK DI UNIVERSITAS X DENGAN FRAMEWORK COBIT

RAHMADINI DARWAS. Program Magister Sistem Informasi Akuntansi Jakarta 2010, Universitas Gunadarma Abstrak

ANALISIS TATA KELOLA TI PADA INNOVATION CENTER (IC) STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MENGGUNAKAN MODEL 6 MATURITY ATTRIBUTE

Manajemen Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Trunojoyo Madura Telp

Audit Sistem Informasi Akademik Menggunakan COBIT 5 di Universitas Jenderal Achmad Yani

TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS XYZ DOMAIN MONITOR AND EVALUATE (ME) FRAMEWORK COBIT 4.0

Journal of Information System

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. yang diperoleh dan saran yang direkomendasikan. DSS 1, dan MEA 1 sudah dilakukan dengan cukup baik.

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

TAKARIR. Bahasa latin untuk mendengar Orang yang bersangkutan langsung Monitor, Evaluate, & Assess Memonitoring, Mengevaluasi Dan Menilai

I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sistem Informasi merupakan kumpulan elemen-elemen/sumberdaya dan

Analisis Pengawasan dan Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi PT. Angkasa Pura I Semarang dengan Framework COBIT 4.1 ABSTRAK

1 BAB I PENDAHULUAN. penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat

PENGGUNAAN FRAMEWORK COBIT UNTUK MENILAI TATA KELOLA TI DI DINAS PPKAD PROV.KEP.BANGKA BELITUNG Wishnu Aribowo 1), Lili Indah 2)

Penilaian Kapabilitas Proses Tata Kelola TI Berdasarkan Proses DSS01 Pada Framework COBIT 5

EVALUASI PENERAPAN TATA KELOLA WEBMAIL DENGAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (STUDI KASUS : PT. PERKEBUNAN NUSANTARA V PEKANBARU)

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perguruan Tinggi (PT) merupakan institusi yang memberikan pelayanan

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA XII (PERSERO)

PENILAIAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA APLIKASI CSBO DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.0

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Mengenal COBIT: Framework untuk Tata Kelola TI

Audit Sistem Informasi Layanan di Biro Administrasi Akademik pada Institut Informatika & Bisnis Darmajaya Menggunakan Cobit 4.1.

BAB I PENDAHULUAN. era teknologi ialah memanfaatkan secara optimum kemajuan teknologi dalam

1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata Kunci: COBIT, DSS01 (Deliver, Service, and Support), JNE, MYORION. Universitas Kristen Maranatha

AUDIT SISTEM INFORMASI RSUD SLEMAN UNTUK MONITORING DAN EVALUASI KINERJA SISTEM

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012

AUDIT SISTEM INFORMASI PENGAWASAN DAN PEMANTAUAN PERMINTAAN LAYANAN DAN INSIDEN MENGGUNAKAN COBIT

Gambar I.1 Contribution of IT to the Business Sumber : (ITGI, 2011)

ANALISIS PENGELOLAAN SERVICE DESK DAN INSIDEN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (DS8) UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO BERDASARKAN FRAMEWORK COBIT 4.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata Kunci : COBIT, DSS (Deliver, Service, Support), Puslitbang SDA

Kata Kunci: COBIT 5, Analisis Tata Kelola TI, Proses Layanan Keamanan (DSS05), E-Procurement

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

* Keywords: Governance, Information Technology Infrastructure, COBIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK. Kata kunci: COBIT, DSS01, mengelola operasional, PT.POS. vi Universitas Kristen Maranatha

MATA KULIAH KEAMANAN JARINGAN

Audit Sistem Informasi Framework Cobit 5

:Tata Kelola, COBIT 5, Tingkat Kapabilitas, Kesenjangan

PENERAPAN FRAMEWORK COBIT UNTUK IDENTIFIKASI TINGKAT KEMATANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI: STUDI KASUS DI FASILKOM UNWIDHA

PEMBUATAN MODEL TATA KELOLA IT UNTUK PROSES AKADEMIK MENGGUNAKAN COBIT 4.1 (STUDI KASUS : UNIVERSITAS XYZ)

PENILAIAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK MENGGUNAKAN MODEL COBIT 4.1

AUDIT SISTEM INFORMASI BIRO KEUANGAN SEKDA. PROVINSI BALI DENGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5

USULAN PENELITIAN KEMITRAAN

ISSN : e-proceeding of Engineering : Vol.3, No.2 Agustus 2016 Page 3476

Audit dan Analisis Sistem Informasi Bagian Produksi Perusahaan Manufaktur Menggunakan Framework COBIT 4.1

ABSTRAK. Kata kunci : Manajemen, Risiko, COBIT 5, APO12

Analisis Tingkat Kapabilitas Sistem Informasi Layanan Pengaduan Menggunakan Kerangka Kerja COBIT 5 DOMAIN APO (APO11) Pada LaporGub

Oleh: Ade Andri Hendriadi, M.Jajuli, Kun Siwi T

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN TATA KELOLA MANAJEMEN LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN ITIL V3 DOMAIN SERVICE DESIGN DI PEMERINTAHAN KOTA BANDUNG

Audit Tata Kelola Pelayanan Sistem Informasi pada RSUD Benyamin Guluh Kolaka

PERANCANGAN TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 DI PT SIER

ANALISIS TINGKAT KEMATANGAN E-GOVERNMENT MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 5 (STUDI KASUS : DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN KOTA SURABAYA)

Pengukuran Tingkat Kematangan Teknologi Informasi Menggunakan Cobit 4.1 Pada Universitas Jenderal Achmad Yani

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Analisa Nilai Maturitas Dan Tata Kelola Teknologi Informasi Menggunakan Model COBIT Versi 4.1 (Studi Kasus BOB PT.Bumi Siak Pusako- Pertamina Hulu)

AUDIT TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI PADA UNIVERSITAS BINA DARMA MENGGUNAKAN COBIT 5.0

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

AUDIT TEKNOLOGI INFORMASI MENGGUNAKANKERANGKA KERJA COBIT 5 PADA DOMAINALIGN, PLAN AND ORGANISE (APO) (Studi Kasus: Universitas Majalengka) Nunu Nurdiana Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Majalengka Email : nunu.nurdiana1385@yahoo.com Abstrak Penggunaan teknologi informasi pada suatu perguruan tinggi memang sangat dibutuhkan dan tentunya akan membawa banyak keuntungan bagi perguruan tinggi itu sendiri. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar tingkat kapabilitas proses teknologi informasi yang telah diterapkan di universitas Majalengka dengan menggunakan kerangka kerja CobiT 5. Kerangka kerja CobitT 5.0 yang diterapkan hanya mencakup domain Align, Plan and 177ias177m177t. Pengumpulan data dilakukan dengan cara membagikan kuesioner, wawancara, dan observasi secara langsung. Hasil akhir yang didapatkan dari penelitian ini adalah mengetahui seberapa besar gap/kesenjangan antara tingkat kapabilitas yang didapatkan dengan tingkat kapabilitas yang diharapkan, kemudian memberikan rekomendasi yang cocok untuk diterapkan. Proses pengukuran dilakukan pada 13 proses domain Align, Plan and Organise. Dari 13 proses yang telah diukur masih terdapat 1 proses yang berada pada level 0 Incomplete Process yaitu proses APO10 Pemasok dengan prosentase pengukurannya masih 0% dan klasifikasi N Not Achieved. Sedangkan proses yang mencapai level 1 Performed dengan klasifikasi P Partially Achieved yaitu proses APO09 Perjanjian Layanan dengan prosentase pengukuran 40%. Untuk proses yang mencapai level 1 Performed dengan klasifikasi L Largerly Achieved adalah pada proses APO01 dengan prosentase nilai 75%, proses APO02 dengan prosentase nilai 67%, proses APO03 dengan prosentase nilai 60%, proses APO04 dengan prosentase nilai 67%, APO05 dengan prosentase nilai 50%, proses APO08 dengan prosentase nilai 80%, proses APO11 dengan prosentase nilai 83%, proses APO12 dengan prosentase 67%. Sedangkan untuk proses yang mencapai level 2 adalah proses APO06, APO07 dan APO13. Kata Kunci : audit teknologi informasi, tata kelola TI, CobiT 5, universitas. 1. PENDAHULUAN Sebuah sistem informasi khususnya sistem informasi akademik pada sebuah perguruan tinggi mutlak sangat diperlukan guna menunjang kegiatan akademik yang lebih efektif dan efisien. Universitas Majalengka sebagai salah satu penyelenggara layanan pendidikan tinggi di Kabupaten Majalengka dituntut untuk memberikan mutu layanan pendidikan yang berkualitas agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas pula. Untuk mendukung peningkatan kualitas dan layanan pendidikan yang terbaik serta untuk menunjang kinerja serta kemajuan organisasi, maka Universitas Majalengka membutuhkan peran serta teknologi informasi. Oleh karena itu, dibangunlah sebuah aplikasi sistem informasi untuk mempermudah serta mempercepat pengolahan data menjadi sebuah informasi yang sangat diperlukan oleh setiap civitas akademika di Universitas Majalengka. Sistem Informasi ini diberi nama Sistem Informasi 177

Manajemen Akademik dan Keuangan (disingkat : SIMAK), merupakan sebuah aplikasi berbasis web Universitas Majalengka yang bersesuaian dengan kebijakan institusi atau lembaga. yang diimplementasikan untuk memenuhi tujuan bisnis dan strategi bisnis di Universitas Majalengka. SIMAK sudah diimplementasikan sekitar empat tahun, mencakup delapan fakultas dan sekitar tujuh ribu mahasiswa. Dalam implementasi SIMAK selama ini, masih terdapat permasalahan-permasalahan baik itu dari sistemnya sendiri maupun dari sumber daya manusia yang menggunakannya. Hal ini disebabkan 2. METODE PENELITIAN karena sistem informasi yang dibuat sendiri, penggunaan peralatan jaringan yang sederhana, serta kurangnya pelatihan penggunaan sistem informasi terhadap user. Penggunaan teknologi informasi di Universitas Majalengka merupakan pendukung strategi bisnis dalam mencapai tujuan sebagaimana tercantum dalam visi dan misi Universitas Majalengka, namun hal tersebut belum menjamin bahwa organisasi sudah betul-betul menerapkan tata kelola teknologi informasinya dengan baik dan seberapa besar keberhasilan itu didukung oleh teknologi informasi masih sulit diidentifikasi, diketahui dan diukur. Peranan sistem informasi di Universitas Majalengka tentu saja harus diimbangi dengan pengaturan dan pengelolaan yang tepat sehingga Gambar 2.1 Tahapan Penelitian kerugian kerugian yang mungkin terjadi dapat dihindari. Kerugian yang dimaksud bisa dalam bentuk Berikut ini adalah tahapan-tahapan penelitian yang informasi yang tidak akurat yang disebabkan oleh membahas proses bisnis sistem : pemrosesan data yang salah sehingga dapat mempengaruhi pengambilan keputusan yang salah Tahap 1 Analisis Obyek Penelitian pula. Proses ini dilakukan dengan meninjau sejarah Dan untuk mengukur seberapa jauh keselarasan Universitas Majalengka sebagai obyek yang akan antara proses bisnis, aplikasi, dan strategi bisnis diteliti. Peninjauan dilakukan melalui penggalian organisasi, maka perlu dilakukan audit terhadap sistem dokumen-dokumen fisik, serta wawancara dengan infomasi tersebut. Proses audit sistem informasi yang direktur operasinal, sekretaris korporat, dan TI dilakukan pada penelitian ini menggunakan standar Manager yang sudah memiliki sejarah cukup panjang pengukuran dari CobiT 5. Tujuan dilakukannya menjadi bagian dalam perusahan. penelitian ini adalah untuk mengukur tingkat Dari proses ini diharapkan dapat diketahui potensi kapabilitas dari Sistem Informasi Manajemen perusahaan terutama dalam hal pengelolaan teknologi Akademik dan Keuangan Universitas Majalengka. informasinya, sehingga dapat diketahui kesenjangan Atas dasar permasalahan diatas, maka perlu yang terjadi antara harapan dengan kondisi sebenarnya dilakukan audit kinerja system informasi untuk saat ini, untuk kemudian dicarikan solusinya. mengetahui seberapa jauh keselarasan antara proses bisnis, aplikasi, dan strategi bisnis organisasi. Proses audit sistem informasi yang dilakukan pada penelitian ini menggunakan standar pengukuran dari CobiT 5. Tahap 2 Studi Literatur Proses studi literatur yang dilakukan disini adalah dengan cara melakukan pencarian dasar-dasar teori dan penemuan dari penelitian yang telah diakukan Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk sebelumnya. Teori-teori yang terkait dengan mengukur tingkat kapabilitas dari Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan Universitas Majalengka. Hasil dari proses ini berupa rekomendasi sebagai bahan acuan/evaluasi dalam pengembangan sistem informasi yang lebih baik di lingkungan permasalahan penelitian framework CobiT 5 dan penelitian yang menggunakan framework CobiT versi lainnya atau penelitian yang menggabungkan beberapa model evaluasi berusaha digali oleh penulis dan dirangkumkan secara singkat sesuai dengan kebutuhan 178

dalam penelitian ini. Studi literatur dilakukan dengan membaca, merangkum, kemudian menuliskannya kembali dengan metode yang sudah ditentukan. Teori diperoleh dari website resmi ISACA, Journal dan melaui publikasi-pulikasi journal nasional dan internasional. Penelitian ini fokus pada terori tentang tingkat kematangan yang terdapat dalam framework CobiT 5. Tahap 3 Pemilihan Model Model dalam evaluasi teknologi informasi yang paling sering digunakan adalah model CobiT, karena CobiT memiliki cakupan yang sangat luas. Model referensi proses dalam CobiT 5 membagi proses tata kelola dan manajemen TI perusahaan menjadi dua domain proses utama yaitu tata kelola (EDM) dan manajemen (PBRM) tetapi belum tentu semua organisasi memiliki atau mencakup keseluruhan proses-proses tersebut. Domain yang akan diteliti hanya proses manajemen yaitu pada domain Align, Plan and Organise (APO). Pemilihan domain ini dengan maksud akan mendapatkan rekomendasi yang benar benar fokus sehingga mampu mendukung bisnis secara seimbang antara ke empat domain tersebut. Tahap 4 Wawancara Pengumpulan data melalui wawancara dilakukan dalam suasana tidak formal. Penulis melakukan wawancara terhadap manajemen dan pengguna teknologi informasi khusus pada SDM diperusahan tersebut. Wawancara dilakukan dengan metode interview dimana penulis mengajukan pertanyaan dan responden memberikan jawaban terkadang jawaban hanya membutuhkan jawaban ya atau tidak. Jawaban dari responden tidak dibatasi hanya pada list soal untuk menghindari jawaban yang kaku, pertanyan disampikan secara random tapi mencakup keseluruhan data yang dibutuhkan. Wawancara tersebut dilakukan dengan tujuan mendapatkan informasi dan meyakinkan responden terhadap jawaban yang dipilihnya. Saat melakukan wawancara penulis menjelaskan control objectives dan detailed control objectives dari proses yang dianalisis kepada responden dengan bukti yang ada sehingga diperoleh keyakinan terhadap pilihan jawaban tersebut. Hasil wawancara yang dilakukan penulis akan digunakan sebagai pendukung dari hasil survei kuisinoer yang diperoleh penulis. Tahap 5 Kuesioner Kuisioner dalam penelitian ini dirancang untuk mengetahui tingkat kematangan pengelolaan teknologi informasi yang telah digunakan oleh perusahan dengan melihat tanggapan pengguna dan pembuatan 179 keputusan dalam menjalankan teknologi dalam perusahan tersebut. Penyebaran kuisioner akan dilakukan sesuai dengan tabel responden, dengan melibatkan angota-angota perusahaan terkait dengan penggunaan dan pengelolaan teknologi informasi. Kuisoner akan berisi pertanyaan-pertanyan sesui pada subdomain APO dan MEA dengan total 89 subdomain yang akan dipakai dengan menguraikan lagi masing-masing subdomain dengan poin pertanyaan yang mewakili subdomain tersebut. Masing masing penilaian memiliki tingkat nilai yang berbobot antara 0 sampai dengan 5 sesuai dengan dasar yang terdapat pada model CobiT. Responden yang dipilih oleh penulis adalah responden yang mewakili table RACI (Responsibility, Accountability, Consult, and Inform) pada proses pengolahan data (ISACA, 2012). Keseluruhan responden akan mendapatkan perlakuan yang sama dalam pengisian data kuisioner sebelum nantinya akan diolah dalam analisis data. Kuisioner akan dilengkapi dengan penjelasan tertentu agar setiap responden memahami maksud dari kuisioner tersebut. Tahap 6 Pengolahan Data Tahap pertama pengolahan data dengan cara meneliti kembali data yang terkumpul dari penyebaran kuisioner. Langkah tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah data yang terkumpul sudah cukup baik. Pemeriksaan data atau editing dilakukan terhadap jawaban yang telah ada dalam kuisioner dengan memperhatikan hal-hal meliputi: kelengkapan pengisian jawaban, kejelasan tulisan, kejelasan makna jawaban, serta kesesuaian antar jawaban. Tahap 7 Analisis Model Kapabilitas Proses Saat Ini Setelah dilakukan pengolahan data, penulis melakukan analisis data. Analisis data yang dilakukan pertama analisis model kapabilitas proses saat ini. Berdasarkan data hasil wawancara dan survei kuesioner terhadap manajemen dan pengguna teknologi informasi di Universitas Majalengka yang diperoleh penulis pada saat melakukan analisis tersebut. Analisis yang dilakukan pada tahap ini adalah analisis untuk menilai tingkat kapabilitas proses tata kelola teknologi informasi untuk proses APO dan MEA saat ini. Pada tahap analisis model kapabilitas tata kelola teknologi saat ini, penulis melakukan penilaian terhadap masing-masing atribut model kapabilitas untuk proses yang akan dinilai. Setelah masing-masing atribut model kapabilitas untuk proses tersebut memperoleh penilaian, maka penulis akan

menggabungkan seluruh nilai atribut proses tersebut untuk mendapatkan model kapabilitas tata kelola teknologi informasi untuk proses tersebut pada saat ini. Tahap 8 Analisis Model Kapabilitas Proses yang Diharapkan Selain melakukan analisis model kapabilitas teknologi informasi untuk proses pengelolaan data saat ini penulis juga melakukan analisis model kapabilitas tata kelola teknologi informasi yang diharapkan oleh pihak Universitas Majalengka. Penilaian model kapabilitas yang diharapkan bertujuan untuk memberikan acuan untuk pengembangan tata kelola teknologi informasi di perusahaan tersebut. Sama seperti pada tahap analisis model kapabilitas saat ini, penulis melakukan analisis model kapabilitas tata kelola teknologi informasi yang diharapkan perusahaan, berdasarkan nilai masing-masing atribut model kapabilitas untuk proses yang dinilai. Penilaian model kapabilitas tata kelola teknologi informasi yang diharapkan oleh perusahaan, diperoleh berdasarkan nilai rata-rata seluruh atribut model kapabilitas untuk proses-proses yang dinilai. Tahap 9 Analisis Kesenjangan Setelah model kematangan tata kelola teknologi informasi untuk saat ini dan model kematangan tata kelola teknologi informasi yang diharapkan diperoleh, penulis akan melakukan analisis kesenjangan (gap capability level) terhadap tingkat kapabilitas tersebut. Analisis kesenjangan tata kelola teknologi informasi ini bertujuan untuk memberikan kemudahan perbaikan tata kelola teknologi informasi melalui informasi atribut model kapabilitas mengenai proses mana saja yang memiliki kesenjangan dan membutuhkan perbaikan tata kelola teknologi informasi dari manajemen perusahaan. Analisis kesenjangan akan memuat proses perbaikan tata kelola teknologi informasi yang lebih terarah dan fokus kepada atribut model kapabilitas yang memiliki kesenjangan. Pada langkah analisis kesenjangan tata kelola teknologi informasi ini, penulis melakukan analisis kesenjangan dengan cara membandingkan secara umum tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi yang diharakan dengan tingkat kapabilitas tata kelola teknologi informasi saat ini. Dari perbandingan tingkat kapabilitas tersebut akan diperoleh proses-proses mana yang tidak sesuai dengan tingkat kapabilitas yang diinginkan. Untuk dapat melakukan perbaikan terhadap proses yang tidak sesuai tersebut, maka perlu dilakukan analisis kesenjangan atribut model kapabilitas. Tahap 10 Rekomendasi Perbaikan Rekomendasi perbaikan diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan terhadap tingkat kapabilitas saat ini dan tingkat kapabilitas yang diharapkan. Perolehan rekomendasi tersebut diharapkan mampu memberikan hasil yang maksimal dalam pengelolaan teknologi informasi pada perusahan. Seluruh hasil rekomendasi akan diaplikasikan secara langsung pada perusahaan sehinga rekomendasi ini harus benar benar dapat dijalankan berdasarkan waktu, SDM dan peralatan serta keuangan yang mendukung. Beberapa rekomendasi akan diambil dari subdomain framework CobiT 5 dimana level subdomain dapat menjadi acuan. Tetapi rekomendasi akan disesuaikan dengan strategi bisnis dan kemampuan perusahan untuk jangka panjang. Tidak semua pertanyaan dapat menjadi solusi sehingga dibutuhkan analisis lebih dalam dalam menyusun rekomendasi ini. Rekomendasi akan disusun berdasarkan kondisi perusahan sebenarnya, Rekomendasi dapat dijalankan secara bertahap sehingga rekomendasi ini dapat dikembangkan dan digunakan oleh perusahan. Tahap 11 Kesimpulan Pada tahapan akhir ini penulis menyimpulkan hasil penelitian yang diperoleh. Kesimpulan yang diperoleh memuat bagaimana kondisi tata kelola teknologi informasi di Universitas Majalengka saat ini, kondisi tata kelola teknologi informasi yang diharapkan sebagai acuan perbaikan dan strategi perbaikan bagi manjemen untuk mencapai kondisi yang diharapkan. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada langkah ini akan dilakukan analisis dan pengukuran hasil kuesioner yang telah dilakukan. Kemudian dianalisis seberapa besar gap antara tingkat kapabilitas proses yang didapatkan dengan tingkat kapabilitas proses yang diharapkan. 1. Wawancara dan Pengisian Kuesioner Gamabar 3.1 Alur proses pengukuran kinerja SIMAK untuk wawancara dan kuesioner Dalam pelaksanaan pengukuran kinerja Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan ini 180

penulis mengumpulkan bukti-bukti yang memadai seperti obervasi, wawancara dan review dokumentasi dengan pengisian dalam format checklist / kuesioner. Wawancara dan pengisian kuesioner yang berupa checklist dilakukan pada bagian akademik dan keuangan Universitas Majalengka dengan tujuan untuk memperoleh dan mengumpulkan data lebih lanjut, agar lebih mendapatkan pemahaman terhadap sistem informasi yang sedang diteliti, serta untuk mengecek ketersediaan file, dokumen dan catatan-catatan. 2. Pengukuran dengan CobiT5 Process Assessment Model Gambar 3.2 Alur proses pengukuran kinerja SIMAK untuk pengolahan data (pengukuran) Pengukuran tingkat kapabilitas (capability level) bukan hanya menggambarkan pengukuran sejauh mana perusahaan telah memenuhi standar proses pengelolaan teknologi informasi yang baik. Lebih jauh lagi, tingkat kapabilitas tersebut seharusnya dapat digunakan untuk peningkatan kesadaran akan kepentingan peningkatan pengelolaan proses teknologi informasi sekaligus pengidentifikasikan prioritas dalam peningkatan yang dilakukan. Tingkat kapabilitas yang dimaksud merupakan representasi kedewasaan proses teknologi informasi yang berlangsung di perusahaan (dalam bentuk nilai/angka). Setelah bukti-bukti serta kriteria pendukung dari setiap proses pada domain Align, Plan and Organise (APO) teridentifikasi, kemudian hasil wawancara dan kuesioner terkumpul, maka selanjutnya akan diukur tingkat kapabilitas dari Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan Universitas Majalengka ini. Proses pengukuran dapat dilihat pada lampiran C. 3. Analisa Hasil Pengukuran Gambar 3.3 Alur proses pengukuran kinerja SIMAK untuk identifikasi proses dan bukti Dari hasil pengukuran kinerja Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan yang dilakukan, telah didapatkan tingkat kapabilitas yang dicapai oleh sistem saat ini. Dimana telah ditentukan pula target tingkat kapabilitas untuk seluruh proses pada Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan yaitu pada level 3.0 (established). Untuk mengetahui seberapa besar gap antara tingkat kapabilitas sistem saat ini dari hasil pengukuran yang dilakukan dan tingkat kapabilitas sistem yang diharapkan (target), dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 3.1 Perbandingan Pencapaian Capability Level dan Target Capability Level Level No. Nama Proses Target yang Gap Dicapai 1. APO01 - Kerangka Kerja Manajemen TI 2. APO02 - Strategi 3. APO03 - Arsitektur Perusahaan 4. APO04 - Inovasi 5. APO05 - Portofolio 6. APO06 - Anggaran dan Biaya 3 2 1 7. APO07 - Sumber Daya Manusia 3 2 1 8. APO08 - Hubungan 9. APO09 - Perjanjian Layanan 10. APO10-3 0 3 Pemasok 11. APO11-181

No. Nama Proses Target Mutu 12. APO12 - Risiko 13. APO13 - Keamanan Level yang Dicapai Gap 3 1 1 3 2 1 Majalengka. Perhitungan dilakukan dengan rumus rata-rata sebagai berikut: Capability Level = (0*y0) + (1*y1) +... +(5*y5) Z Keterangan: (y0...y5) = jumlah proses yang berada di level n Z = jumlah proses yang dievaluasi Berdasarkan data pencapaian level masing-masing proses, maka perhitungan rata-rata capability level adalah sebagai berikut: Capability Level = (0*1) + (1*8) + (2*4) + (3*0) + (4*0) + (5*0) 13 Capability Level = 1,230 = 1,23 Jadi, tingkat kapabilitas proses yang diperoleh dari hasil pengukuran kinerja Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan Universitas Majalengka adalah 1,23. Atau dapat disimpulkan bahwa tingkat kapabilitas proses dari hasil penelitian ini berada pada level 1 Performed Process. Gambar 3.4 Diagram laba-laba hasil pengukuran Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan Pada gambar 3.4 dapat dilihat hasil pengukuran terhadap 13 proses domain APO yang telah dilakukan pada Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan Universitas Majalengka terdapat empat proses yang mencapai level 2 Managed, yaitu proses APO06 Anggaran dan Biaya, APO07 Sumber Daya Manusia, dan APO13 Keamanan. Terdapat 1 proses yang mencapai level 1 Performed dengan klasifikasi P Partially Achieved yaitu proses APO09 Perjanjian Layanan, dan 8 proses yang termasuk klasifikasi L Largely Achieved. Dan ada 1 proses yang berada pada level 0 Incomplete Process atau klasifikasi N Not Achieved, yaitu proses APO10 - Pemasok. Berdasarkan data hasil penelitian tingkat kapabilitas masing-masing proses pada domain Align, Plan and Organise (APO), maka dilakukanlah perhitungan untuk mengetahui besarnya rata-rata tingkat kapabilitas yang telah dicapai Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan Universitas 182 4. Rekomendasi Berdasarkan Hasil Pengukuran Dari hasil pengukuran kinerja Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan Universitas Majalengka, diberikan beberapa rekomendasi sebagai berikut: 1. Dalam upaya mencapai target tingkat kapabilitas, perusahaan disarankan membuat SOP (Standard Operational Procedure) untuk masing-masing proses APO01, APO02, APO03, APO04, APO05, APO06, APO07, APO08, APO09, APO11, APO12, APO13. 2. Sedangkan untuk proses yang saat ini berada di level 0, yaitu APO10 Pemasok, harus dilengkapi output/evidence yang harus ada untuk mencapai level 1 dan proses dimplementasikan sesuai dengan tujuannya. 3. Universitas Majalengka sebaiknya memperbaiki Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan ini dimulai dengan melengkapi semua output / bukti-bukti yang belum dicapai pada level 1. 4. Dibangun kata kelola dan manajemen yang baik terhadap TI, yang dikelola khusus oleh divisi TI di Universitas Majalengka. 5. Untuk mendapatkan sebuah sistem yang baik, harus didukung oleh infrastruktur TI dan sumber daya manusia yang memadai. Oleh karena itu, Universitas Majalengka direkomendasikan untuk mengalokasikan dana yang cukup dalam setiap anggarannya yang khusus untuk pengadaan infrastruktur TI yang memadai, merekrut sumber

daya manusia / pegawai yang kompeten dalam TI. Dan direkomendasikan untuk membangun kembali Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan yang lebih baik dari yang digunakan saat ini. Gambar 3.5 Alur proses pengukuran kinerja SIMAK untuk rekomendasi perbaikan berdasarkan hasil pengukuran 4. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pengukuran kinerja dan tingkat kapabilitas proses Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan Universitas Majalengka dengan mengacu CobiT 5 pada domain Align, Plan and Organise (APO) sebanyak 13 proses, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Terdapat 13 proses pada doman Align, Plan and Organise (APO) yang diukur dalam penelitian ini. Dimana dari 13 proses yang diukur masih terdapat 1 proses yang belum dilaksanakan, yaitu proses APO10 Pemasok sehingga hasil pengukurannya masih 0% dan klasifikasi N Not Achieved. 2. Proses yang mencapai level 1 Performed dengan klasifikasi P Partially Achieved adalah proses APO09 Perjanjian Layanan dengan prosentase nilai yang didapatkan adalah 40%. 3. Proses-proses yang mencapai level 1 Performed dengan klasifikasi L Largerly Achieved adalah pada proses APO01 Kerangka Kerja Manajemen TI dengan prosentase nilai 75%, proses APO02 Strategi dengan prosentase nilai 67%, proses APO03 Arsitektur Enterprise dengan prosentase nilai 60%, proses APO04 Inovasi dengan prosentase nilai 67%, APO05 Portofolio dengan prosentase nilai 50%, proses APO08 Hubungan dengan prosentase nilai 80%, proses APO11 Mutu dengan prosentase nilai 83%, proses APO12 Risiko dengan prosentase 67%. 4. Proses yang mencapai level 2 Managed dengan klasifikasi L Large Achieved pada kedua 183 atributnya (PA 2.1 dan PA 2.2) adalah proses APO06 Anggaran dan Biaya, dan proses APO13 Keamanan. 5. Proses yang mencapai level 2 Managed dengan klasifikasi L Largerly Achieved pada atribut PA 2.1 dan klasifikasi F Fully Achieved pada atribut PA 2.2 adalah proses APO07 Sumber Daya Manusia. 6. Hasil pengukuran kinerja Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan Universitas Majalengka dari 13 proses pada domain Align, Plan and Organise (APO) belum ada yang mencapai level 3. 7. Hasil pengukuran tingkat kapabilitas Sistem Informasi Manajemen Akademik dan Keuangan Universitas Majalengka adalah 1,23 atau berada pada level 1 Performed. Dengan gap antara tingkat kapabilitas yang ditargetkan dan tingkat kapabilitas yang diperoleh dari hasil pengukuran saat ini adalah 1,77, dimana gap ini cukup jauh dari target yang diharapkan dapat mencapai tingkat kapabilitas di level 3. 5. DAFTAR PUSTAKA Adikara, Fransiskus. Implementasi Tata Kelola Teknologi Informasi Perguruan Tinggi berdasarkan CobiT 5 pada Laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak Universitas Esa Unggul. Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, halaman 131-136. 2013 Al Omari, L., Barnes, P., & Pitman, G. Optimising CobiT 5 for IT Governance: Examples from the Public Sector. International Conference on Applied and Theoretical Information Systems Research. 2012 Benaroch, M., & Chernobai, A. It Operational Risk Events As Cobit Control Failures: A Conceptualization And Empirical Examination. (D. B. Daphne Raban, Ed.) Proceedings of the 6th Israel Association for Information Systems (ILAIS) Conference. 2012 Bower, James B., Robert E. Schlosser, and Maurice S. Newman. Computer Oriented Accounting Information System. Amerika serikat. 1985 Champlain, Jack J. Auditing Information System: A Comprehensive Reference Guide New York: John Wiley & Son. 1998 Enslin, Z. Cloud computing adoption: Control objectives for information and related

technology (CobiT) - mapped risks and risk mitigating controls. African Journal of Business Management, 6, 37. 2012 Fitrianah, Devi dan Sucahyo, Yudho Giri. Audit Sistem Informasi/Teknologi Informasi dengan Kerangka Kerja Cobit untuk Evaluasi Manajemen Teknologi Informasi di Universitas XYZ. Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, volume 4, nomor 1, ISBN 1412-8896 Gaspersz, Vincent. Pedoman Penyusunan Rencana Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2002 Information Technology Governance Institute (ITGI). Framework Control Objectives Management Guidelines Maturity Models. 2007 Jogiyanto, H.M. Analisis dan Disain Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta. 1999 Lestari, Sri dan Maniah. Model Audit Sistem Informasi Akademik Proses Penyampaian dan Dukungan Pelayanan (Studi Kasus Universitas Widyatama). E-Indonesia Initiative Konferensi dan Temu Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Indonesia, Jakarta. 2008 Maria, Evi dan Haryani, Endang. Audit Model Development of Academic Information System : Case Study on Academic Information System of Satya Wacana. Journal of Arts, Science and Commerce, Researchers World. 2011 Susanto, Azhar. Sistem Informasi Akuntansi Edisi Pertama. Lingga Jaya, Bandung. 2004 Simonsson, M., & Johnson, P. Assessment of IT Governance - A Prioritization of Cobit -. 151. 2006 Tai, W. Framework For The Evaluation Of An It Project Portfolio. Umi. 2010 Weber, Ron. Information system Control Audit New Jersey: Prentice Hall. 1999 Weill, P., & Ross, J. How Top Performers Manage IT Decision Rights for Superior Results. 2004 184