BAB I PENDAHULUAN. budaya baca tulis, yaitu perwujudan perilaku yang mencakup kemampuan, Pertanyaan yang diajukan sekarang ini adalah kapan kemampuan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu pendidikan yang dilakukan pada anak sejak lahir hingga usia

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Program Sarjana S -1 Studi PG Pendidikan Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Reni Febriyenti, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Dwi Oktaviani Wulandari, 2014

BAB I PENDAHULUAN. mengingat, berpikir, bahasa, sosial emosional dan fisik, sehingga dalam kegiatan

Bantu Anak Belajar Membaca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum memasuki

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN PIRING HURUF DI RAUDHATUL ATHFAL DARMA WANITA PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN. Anak usia dini berada pada masa Golden Age (keemasan), sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Resha Aprylet, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. anak usia 0-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN MAZE KATA DI TAMAN KANAK-KANAK PADANG ARTIKEL

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Latifah Nurfauziah, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. kepedulian terhadap perkembangan bangsa dan negaranya (Izhar,1998).

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah adalah salah satu lembaga pendidikan dimana para siswa (peserta

BAB I PENDAHULUAN. (Pasal 1 UU Sisdiknas No.20 Tahun 2003). Dari bagian-bagian itu tidak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK USIA DINI MELALUI METODE IQRO

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya, serta memungkinkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AWAL ANAK MELALUI PERMAINAN KARTU GAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK NEGERI PEMBINA AGAM

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pemikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (Kurikulum 2004 Standar Kompetensi TK dan RA, 2004: 2). Suyanto (2005: 1)

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Renni Rohaeni, 2013

A. PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat untuk menyampaikan sesuatu ide, pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. Membaca merupakan sebuah proses yang kompleks, dimana setiap aspek

BAB I PENDAHULUAN. tahun yang memiliki rasa ingin tahu yang besar terhadap lingkungan sekitar dan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)

Prosiding Seminar Matematika dan Pendidikan Matematika ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bahasa anak untuk jenjang pendidikan selanjutnya Ruspitasari

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin yaitu medium yang secara harfiah berarti

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangann berpikir anak-anak usai Taman Kanak-Kanak atau

I. PENDAHULUAN. dan mengembangkan kemampuan anak, baik secara mental dan fisik. Para ahli

BAB I PENDAHULUAN. lancar. Keterampilan membaca memiliki peranan yang sangat penting. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN COOPERATIVE LEARNING TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PECAHAN DI KELAS VII A SMP NEGERI 1 PALU

Fembriani Universitas Widya Dharma Klaten ABSTRAK

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Reiza Kusumowardhany, 2013

Upaya Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Materi Hak Asasi Manusia (HAM) Dengan Menggunakan Metode Make A Match

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan media berkomunikasi dengan orang lain. Tercakup semua

BAB I PENDAHULUAN. dimengerti dan digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain. Adapun cara-cara

BAB I PENDAHULUAN. lain. Pada masyarakat modern dikenal dua macam cara berkomunikasi, yaitu. menulis dan membaca merupakan komunikasi tertulis.

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

Sylvi Dewajani SpringUP Education Consultant

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PENERAPAN METODE SAS (STRUKTURAL ANALITIK SINTETIK) ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK TAMAN HARAPAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan adalah membentuk pribadi anak menjadi seorang dewasa yang. berdiri sendiri dan tidak tergantung pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian

*Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan 0 Universitas Negeri Padang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Menurut Haviland (dalam Fahrin, 2012), bahasa adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pendidikan telah berkembang pesat dan terspesialisasi. Salah satu di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pendidikan. Pelajaran Bahasa Indonesia tidak hanya mengajarkan tentang materi

BAB I PENDAHULUAN. satu sistem Pendidikan Nasional yang diatur dalam UU No.20 Tahun tentang sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa:

BAB 1 PENDAHULUAN. Di SMP Negeri 45 Bandung, kegiatan menulis tampaknya belum begitu

BAB I. daya manusia yang berkualitas dan tangguh. Pendidikan dasar mempunyai. tujuan memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk

PENINGKATAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH NARAS PARIAMAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE PADA MATERI AJAR MENJAGA KEUTUHAN NKRI. Tri Purwati

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan sosial dan keterampilan berbicara merupakan hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Jolanda Dessye Parinussa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang berkembang saat ini

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. masih bisa menunjukkan perbedaan makna. Fonem berbentuk bunyi. Misalkan dalam bahasa

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK MELALUI PERMAINAN BALOK HURUF TAMAN KANAK-KANAK PASAMAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang berkembang begitu pesat

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan manusia dalam pergaulan sehari-hari dalam mencapai tujuan sangat

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : DINA NURHAYATI A

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan secara teratur, terus menerus, dan berkelanjutan. Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. Syamsuddin Abin (2007, h. 22) mengatakan bahwa pendidikan dapat

BAB I PENDAHULUAN. yang harus dimiliki siswa dalam proses belajar mengajar. Pemahaman konsep

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan itu sendiri merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja dan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sistem Pendidikan Nasional). Masa kanak-kanak adalah masa Golden

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan salah satu lembaga pendidikan yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI METODE CERITA BERGAMBAR DI KELOMPOK B TK PERTIWI MOJAYAN I KLATEN TENGAH TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi bagian terpadu dan tak terpisahkan dari peningkatan. yang digunakan dalam proses pembelajaran, kemajuan teknologi dapat

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah proses pengembangan daya nalar, keterampilan, dan moralitas

BAB I PENDAHULUAN. dengan pesat yang menuntut setiap manusia untuk bersaing dan berkompetisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

Nunung Desi Muliawati,2013 PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA DINI PADA ANAK TK MELALUI COOPERATIVE LEARNING DENGAN TEKNIK MENCARI PASANGAN Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu93 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Abad ke 21 bagi bangsa Indonesia adalah abad industri yang disangga dengan teknologi yang semakin canggih. Kemajuan tersebut menuntut dukungan budaya baca tulis, yaitu perwujudan perilaku yang mencakup kemampuan, kebiasaan, kegemaran dan kebutuhan baca tulis. Namun budaya tersebut belum berkembang di masyarakat Indonesia. Karena itu jika bangsa Indonesia ingin berhasil dalam pembangunan, pengembangan budaya baca tulis itu harus segera dilaksanakan. Pertanyaan yang diajukan sekarang ini adalah kapan kemampuan membaca dan menulis itu mulai diajarkan? Ada sebagian pendapat yang menyatakan bahwa membaca dan menulis baru bisa diajarkan pada saat anak sudah di Sekolah Dasar (SD) tetapi banyak juga ahli yang menyatakan bahwa membaca dan menulis harus diajarkan sejak usia dini khususnya di TK. Pengaruh tentang membaca dini pada anak TK, Durkin dalam Nurbiana dkk (2008:5.3) menyimpulkan bahwa tidak ada efek negatif pada anak-anak dari membaca dini. Anak-anak yang telah diajarkan membaca sebelum masuk SD pada umumnya lebih maju dari anak-anak yang belum pernah membaca dini. Steinberg dalam Nurbiana dkk (2008:5.3) juga mengemukakan bahwa setidaknya ada empat keuntungan mengajar anak membaca dini dilihat dari segi proses belajar mengajar, yaitu :

2 1. Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak 2. Situasi akrab dan informal di rumah dan di Kelompok Belajar (KB) atau Taman Kanak-Kanak (TK) merupakan factor yang kondusif bagi anak untuk belajar. 3. Anak-anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan dan dapat diatur. 4. Anak-anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan cepat. Mencermati Pendapat yang sama juga dikemukakan Leonhardt dalam Nurbiana dkk (2008:5.4) membaca sangat penting bagi anak". Selanjutnya Meleong (2003:25) mengemukakan salah satu aspek yang harus dikembangkan pada anak-anak Taman Kanank-kanak (TK) adalah kemampuan membaca dan menulis. Anak-anak yang gemar membaca akan mempunyai rasa kebahasaan yang tinggi. Mereka akan berbicara, menulis dan memahami gagasan-gagasan rumit secara lebih baik. Kegemaran membaca harus dikembangkan sejak dini. Bahkan membaca dan menulis merupakan permainan yang menyenangkan bagi anak usia ini. Hal ini diperkuat lagi oleh pendapat Tom dan Harriet Sobol dalam Nurbiana dkk (2008:5.4) bahwa anak yang sudah memiliki kesiapan membaca di TK akan lebih percaya diri dan penuh kegembiraan". Pendapat di atas, pengembangan kemampuan membaca dan menulis di TK dapat dilaksanakan selama masih dalam batas-batas aturan yang disesuaikan dengan karakteristik anak TK. Membaca dini yang diperlukan anak adalah rangsangan untuk selalu ingin tahu, agar anak dapat mencari tahu sesuatu dengan cara membaca. Kegiatan membaca di TK Sakura III diarahkan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal huruf yang membentuk menjadi kata, kemudian ditingkatkan dari kata menjadi kalimat. Keberhasilan anak dalam

3 kegiatan membaca tidak terlepas dari cara pendidik memberikan pengajaran. Proses belajar mengajar dikatakan berhasil apabila ada perubahan pada anak yang mencakup aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan. Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Permasalahan yang terjadi di Kelompok B TK Sakura III Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang dalam kemampuan membaca dini masih rendah. Hal ini ditunjukkan dengan anak merasa kesulitan ketika guru melakukan pertanyaan saat pembelajaran berlangsung. guru masih menggunakan metode lama, metode di mana anak seorang demi seorang maju ke depan untuk menyebutkan kata yang ditunjukkan guru tanpa disertai permainan sedikitpun sehingga proses pembelajaran dirasakan monoton. Aktivitas anak pasif dan kurang antusias sehingga berakibat pada pencapaian hasil pembelajaran membaca anak kurang optimal. Berkaitan dengan permasalahan di atas, alternatif pemecahan untuk meningkatkan kemampuan anak dalam kegiatan membaca dini di TK Sakura III adalah menggunakan metode Cooperative Learning dengan teknik mencari pasangan dalam kelompok, dimana dari masing-masing kelompok terdapat anak yang mempunyai kemampuan lebih sebagai ketua kelompok untuk membantu anak yang berkemampuan rendah dalam membaca dini. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap anggota saling bekerja sama secara kolaboratif dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran, memeriksa dan

4 memperbaiki dalam mencapai tujuan. Kegiatan belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok belum menguasai materi pembelajaran. Metode Cooperative Learning dengan teknik mencari pasangan memberikan pesan kepada guru tentang pentingnya proses pendidikan bersama atau berkelompok yang menyenangkan. Belajar sambil bermain dapat menyenangkan karena pembelajaran dengan permainan membaca kartu kata yang dilakukan secara bersama-sama dan bekerjasama sehingga anak kemampuannya rendah dapat termotivasi temannya yang sudah dapat membaca dini. Pembelajaran dilakukan dengan menggunakan sistem pengelompokan, Anak belajar dengan kelompok kecil satu sama lain saling membantu, berinteraksi dengan teman dalam kelompok dengan kemampuan yang berbeda dan anggota kelompok tersebut saling membantu satu sama lainnya (Wikipedia, The free encyclopedia online, 3 Juli 2009). Pembelajaran melalui Cooperative Learning dengan teknik mencari pasangan khususnya dalam membaca dini adalah untuk memberikan kesempatan pada anak agar dapat belajar secara aktif dalam proses berpikir dalam kegiatan pembelajaran, menyelesaikan tugas kelompok dengan bekerjasama dan saling membantu untuk memahami pelajaran yang diberikan guru sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik serta menciptakan situasi yang mampu memacu keberhasilan individu melalui kelompok (Yudha M Saputra, 2010:14). Berdasarkan pemaparan masalah di atas, penulis merasa tertarik untuk mengamati bentuk pembelajaran dalam peningkatan kemampuan anak membaca sejak dini. Adapun bentuk pengamatan tersebut, penulis tuangkan dalam

5 penelitian tindakan kelas yang berjudul Peningkatan Kemampuan Membaca Dini pada Anak TK melalui Cooperative Learning Dengan Teknik Mencari Pasangan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B TK Sakura III Desa Sukaluyu Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013). B. Rumusan Masalah Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada latar belakang tersebut di atas, secara umum permasalahan pokok penelitian ini dirumuskan dalam pertanyaan sebagai berikut : Bagaimana peningkatan kemampuan membaca dini melalui cooperative learnig dengan teknik mencari pasangan pada anak TK Sakura Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013? Permasalahan penelitian ini dijabarkan ke dalam rumusan pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1. Bagaimana kemampuan membaca dini anak Kelompok B di TK Sakura III sebelum penerapan cooperative learning dengan teknik mencari pasangan? 2. Bagaimana langkah-langkah penerapan pembelajaran membaca dini melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan pada anak Kelompok B TK Sakura III? 3. Bagaimana peningkatan kemampuan anak membaca dini di TK Sakura III setelah menggunakan cooperative learning teknik mencari pasangan pada anak Kelompok B?

6 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian dalam proses pembelajaran membaca dini anak melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan di Kelompok B TK Sakura III Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut : 1. Ingin mengetahui bagaimana kemampuan membaca dini anak Kelompok B di TK Sakura III sebelum penerapan cooperative learning dengan teknik mencari pasangan. 2. Ingin mengetahui bagaimana langkah-langkah penerapan pembelajaran membaca dini melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan pada anak Kelompok B TK Sakura III. 3. Ingin mengetahui bagaimana peningkatan kemampuan anak membaca dini di TK Sakura III setelah menggunakan cooperative learning dengan teknik mencari pasangan pada anak Kelompok B. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis terhadap kemampuan membaca dini anak Kelompok B di TK Sakura III Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan. 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat berguna dan memberi masukan yang positif sebagai pengetahuan ilmiah yang dapat dijadikan bahan kajian yang sedang

7 mempelajari ilmu pendidikan anak, khususnya mengenai peningkatan kemampuan membaca dini melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan pada anak Kelompok B di TK Sakura III Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini pada anak Kelompok B di TK Sakura III Kecamatan Telukjambe Timur Kabupaten Karawang Tahun Pelajaran 2012/2013 diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : a. Bagi guru, menjadi bahan masukan dalam menggunakan metode alternative pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak TK b. Bagi anak, diharapkan dapat lebih mudah memahami simbol-simbol huruf dan dapat menyenangi pembelajaran membaca dini khususnya penggunaan cooperative learning dengan teknik mencari pasangan. c. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan pengetahuan tentang media pembelajaran pada umumnya, dan penggunaan cooperative learning dengan teknik mencari pasangan dalam meningkatkan kemampuan membaca dini di kelompok B TK Sakura III. d. Bagi Sekolah, menjadi bahan rujukan untuk menggunakan metode alternative sebagai media pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan membaca dini pada anak TK

8 E. Penjelasan Istilah Penjelasan istilah merupakan suatu penjelasan dari variabel penelitian yang dapat menjadi arahan untuk pelaksanaan di dalam penelitian. Adapun penjelasan istilah dalam penelitian ini : 1. Kemampuan membaca dini anak TK Peningkatan membaca dini yang dimaksudkan dalam penelitian ini digambarkan melalui perilaku kemampun anak di TK dalam melakukan bentuk permainan secara berkelompok dengan menggunakan kartu kata yang berwarnawarni sehingga anak merasa bermain sambil belajar. Indikator peningkatan membaca dini anak yang diteliti mengacu pada pendapat Anderson dalam Nurbiana dkk (2008:5.5) memandang membaca dini sebagai suatu proses untuk memahami makna suatu tulisan. Proses yang dialami dalam membaca dini adalah berupa penyajian kembali dan penafsiran suatu kegiatan yang dimulai dari mengenal hurup, kata, ungkapan, frase, kalimat dan wacana serta menghubungkan dengan bunyi dan maknanya. Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan membaca dini terkait dengan (a) pengenalan huruf atau aksara; (b) bunyi dari huruf atau rangkaian huruf-huruf; dan (c) makna atau maksud; serta (d) pemahaman terhadap maksud atau makna berdasarkan kontek wacana. Tampubolon (1993:63) mengatakan membaca dini adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari tulisan dan terjadi proses pengenalan huruf yang diajarkan secara terprogram pada anak pra sekolah. Mediani (2006:1) bahwa membaca dini merupakan proses yang melibatkan aktivitas pendengaran

9 dan penglihatan untuk memperoleh makna berupa huruf dan kata. Dwiyanti (2009:18) membaca dini merupakan pengenalan huruf atau bunyi huruf dengan cara melihat, menyentuh dan mendengarkan setiap huruf yang diucapkan satu persatu kemudian digabungkan untuk membentuk kata-kata pendek. Purwanto dalam Darwati (2010:22) kemampuan membaca dini atau membaca permulaan adalah kemampuan membaca anak dalam merangkai huruf menjadi kata yang bermakna serta melancarkan teknik membaca pada anak. Membaca dini pada hakekatnya merupakan suatu proses yang melibatkan aktivitas fisik dalam merangkai huruf menjadi sebuah kata yang bermakna sehingga kemampuan membaca dini sudah dapat diajarkan sejak dini yang tentunya pembelajaran membaca dini dapat diajarkan selama masih dalam karaktetistik perkembangan anak. 3. Cooperative learning dengan teknik mencari pasangan Metode pembelajaran cooperative merupakan metode atau strategi pembelajaran gotong royong yang konsepnya hampir sama dengan pembelajaran kelompok. Namun demikian, pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran kelompok. Surakhmad (1979) mengemukakan bahwa kerja kelompok dipakai untuk merangkum pengertian di mana siswa dalam suatu kelas dipandang suatu kesatuan tersendiri atau terbagi menjadi kelompok kecil untuk mencapai tujuan tertentu dengan gorong royong. Namun Nasution (1989) juga mengemukakan bahwa belajar kelompok itu efektif bila setiap individu merasa bertanggung jawab terhadap kelompok, anak turut berpartisipasi dan bekerja sama

10 dengan individu lain secara efektif, menimbulkan perubahan yang konstuktif pada prilaku seseorang dan setiap anggota aman dan puas di dalam kelas. Pendapat para ahli tersebut di atas, pembelajaran cooperative merupakan suatu pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk belajar dalam suatu kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok, setiap anggota saling bekerja sama secara kolaboratif dan membantu untuk memahami suatu bahan pembelajaran, memeriksa dan memperbaiki dalam mencapai tujuan. Kegiatan belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok belum menguasai materi pembelajaran. Kegiatan membaca dini di TK Sakura III melalui cooperative learning dengan teknik mencari pasangan adalah teknik dimana anak mencari pasangan sambil belajar mengenai suatu konsep atau topik dalam suasana yang menyenangkan serta dapat digunakan dalam semua mata pelajaran untuk semua tingkat usia anak, Anita Lie (wordpress.com/ 2008). Teknik mencari pasangan dapat dirancang dalam suasana bermain sambil anak belajar membaca dini dengan : (1) menyebutkan hurup awal dari kata mejakursi, buku-pensil, teko-gelas dan foto-figura; (2) menyebutkan hurup akhir dari kata meja-kursi, buku-pensil, teko-gelas dan foto-figura; (3) menyebutkan kata yang dipegang dengan mencari dan menemukan pasangan kata yang sesuai (misal: meja-kursi, buku-pensil, teko-gelas dan foto-figura); (4) menyebutkan kembali kata yang dipegang dengan pasangan katanya serta membaca semua katakata yang sudah ada pasangan katanya.