SURVEY POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA BURNO, KECAMATAN SENDURO, KABUPATEN LUMAJANG

dokumen-dokumen yang mirip
SURVEY POTENSI PLTM KANANGGAR DAN PLTM NGGONGI

SURVEY POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO

KAJI ANALITIK POTENSI DAYA LISTRIK PLTMH DI AIR TERJUN MUARA JAYA DESA ARGAMUKTI KABUPATEN MAJALENGKA PROVINSI JAWA BARAT

Oleh: Achmad Syahid dan Edy Prasetyo Hidayat Dosen Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan

Tahapan Perencanaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTMH SUBANG

I. PENDAHULUAN. listrik. Dimanapun kita tinggal, listrik sudah menjadi kebutuhan primer yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan sumber kehidupan bagi manusia. Kita tidak dapat dipisahkan dari

LAPORAN TUGAS SARJANA

Bab PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Listrik Mikro Hidro Berdasarkan Potensi Debit Andalan Sungai

I. PENDAHULUAN. Kebutuhan tenaga listrik di Indonesia tumbuh rata-rata sebesar 8,4% per

LAPORAN PRA-FEASIBILITY STUDY

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan Dosen Pembimbing... ii. Lembar Pernyataan Keaslian... iii. Lembar Pengesahan Penguji...

ANALISA DAYA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINIHIDRO TUKAD BALIAN, TABANAN MENGGUNAKAN SIMULINK

BAB III PENGUMPULAN DATA DAN PEMBUATAN RANCANG BANGUN SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH)

PRA - STUDI KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN PLTA GARUT

BAB I PENDAHULUAN. (hydropower) adalah energi yang diperoleh dari air yang mengalir. Energi yang

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat menikmati listrik. Akibat sulitnya lokasi yang tidak dapat

Optimasi Energi Terbarukan (Mikrohidro)

PROTOTIPE PEMBANGKIT LISTRIK MIKROHIDRO (PLTMh) DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN SUNGAI LATUPPA

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI BENDUNGAN SEMANTOK, NGANJUK, JAWA TIMUR

PENGUJIAN PRESTASI KINCIR AIR TIPE OVERSHOT DI IRIGASI KAMPUS UNIVERSITAS RIAU DENGAN PENSTOCK BERVARIASI

STUDI PERENCANAAN MIKRO HIDRO UNTUK MENJALANKAN MESIN PEMBUAT BROWN SUGAR DI DESA KELABU, PASAMAN, SUMATERA BARAT Wati A. Pranoto.

LAMPIRAN A DESKRIPSI PROYEK

PEMANFAATAN GENERATOR MAGNET PERMANEN KECEPATAN RENDAH PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

HYDRO POWER PLANT. Prepared by: anonymous

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO (PLTM) PALUMBUNGAN, PURBALINGGA Design of Mini Hydro Power Plant at Palumbungan, Purbalingga

BAB I PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN I - 1

ABSTRAK. Kata kunci : PLTMH, Prosedur Praktikum, Sudu Turbin, Efisiensi.

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... KATA PENGANTAR...

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM 1.2 LATAR BELAKANG

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO (PLTMH) DI KINALI PASAMAN BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ANALISA KETINGGIHAN DAN DEBIT AIR PADA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO PADA DAERAH TERPENCIL

BAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap energi. Gerak pembangunan

II. TINJAUAN PUSTAKA

MESA JURNAL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUBANG

Implementasi Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro Kapasitas 30 kw di desa Cibunar Kabupaten Tasikmalaya Jawa Barat

*) Bibit Supardi, S.Pd., MT adalah guru SMAN 3 Klaten dan Alumni S2 Mikrohidro Magister Sistem Teknik UGM.

BAB III METODOLOGI DAN PENGUMPULAN DATA

SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PIKO HIDRO UNTUK MODUL PRAKTIKUM DI LABORATORIUM KONVERSI ENERGI

OPTIMASI DIAMETER PIPA PESAT PADA MODEL PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH)

EVALUASI KINERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKRO HIDRO AEK SIBUNDONG KECAMATAN SIJAMAPOLANG KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN PROPINSI SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan harus dapat dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Ditinjau dari sumber pengadaan energi saat ini, sumber bahan bakar minyak merupakan

ANALISIS KOLAM TANDO UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO UMBUL KENDAT Novi Herawati 1), Dr. Ir.RR.Rintis Hadiyani, MT 2), Ir.

Analisis Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Studi Kasus : Sungai Air Anak (Hulu Sungai Way Besai)

BAB I. PENDAHULUAN. manusia dan makhluk hidup lainnya. Dengan air, maka bumi menjadi planet

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan suatu energi, khususnya energi listrik di Indonesia semakin

KMT-2. Munandar Sai Sohar 1, Danang Sudira 2, Agus Artadi 3, Paulus Wendi Saputra 4

Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) pada PDAM Way Sekampung Kabupaten Pringsewu

BAB IV GAMBARAN UMUM PROVINSI JAWA TIMUR. Provinsi Jawa Timur membentang antara BT BT dan

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum. 3.2 Lokasi Penelitian

Kata Kunci : PLTMH, Sudut Nozzle, Debit Air, Torsi, Efisiensi

Pengelolaan Air sebagai Sumber Energi Listrik Mandiri melalui Teknologi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Desa Segorogunung.

Upaya Mewujudkan Desa Mandiri Energi Melalui Pengembangan PLTM Tipe Kincir Air

LAMPIRAN. Panduan Manual. Alat Peraga PLTMH Dengan Turbin Pelton. 1. Bagian Bagian Alat. Gambar 1.1 Bagian Alat. Keterangan gambar:

Pembangkit Listrik Tenaga Air. BY : Sulistiyono

PROTOTIPE KONTROL ALIRAN AIR BERBASIS MIKROKONTROLER UNTUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kebutuhan energi listrik oleh masyarakat dan. dunia industri tidak sebanding dengan peningkatan produksi listrik

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Udayana

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO (PLTMH) SUMBER MARON DUA DESA KARANGSUKO KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN MALANG TUGAS AKHIR

PENGARUH SUDUT PIPA PESAT TERHADAP EFISIENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO ( PLTMH )

Survei, Investigasi dan Disain Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) di Kabupaten Sumba Tengah, Provinsi NusaTenggara Timur

PERENCANAAN PUSAT LISTRIK TENAGA MINI HIDRO PERKEBUNAN ZEELANDIA PTPN XII JEMBER DENGAN MEMANFAATKAN ALIRAN KALI SUKO

STUDI TEKNOLOGI TEPAT GUNA PEMBANGKIT LISTRIK BERSKALA PIKO DI KABUPATEN LANY JAYA KAMPUNG MALAGAI

ANALISA CFD DAN AKTUAL PERFORMA TURBINE BULB DENGAN HEAD 0,6 METER Gatot Eka Pramono 1

KEMANDIRIAN MASYARAKAT DESA BATANG URU MERUBAH AIR MENJADI LISTRIK. Ir. Linggi. Penerima Penghargaan Energi Prakarsa Perorangan S A R I

TEKNOLOGI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA AIR DENGAN TINGGI TEKAN KECIL DI SALURAN IRIGASI

Bpotency of hydropower and designing very low head water power

BAB III PEMILIHAN TURBIN DAN PERANCANGAN TEMPAT PLTMH. Pemilihan jenis turbin ditentukan berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari

Energi dan Ketenagalistrikan

BAB I PENDAHULUAN. yang baik serta pola pikir masyarakat yang lebih mengutamakan budaya turun

Jl. Banda Aceh-Medan Km. 280 Buketrata - Lhokseumawe Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), Pembangkit Listrik

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya energi adalah kekayaan alam yang bernilai strategis dan

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO

MODIFIKASI INSTALASI PENGUJIAN TURBIN AIR CROSS FLOW

IMPLEMENTASI REGULASI DALAM RANGKA MEMENUHI KEBUTUHAN ENERGI LISTRIK. Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN POTENSI KHUSUS 1.1 KETERSEDIAAN DEBIT AIR PLTM CILEUNCA

LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

Analisis Potensi Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Di Kabupaten Bone Bolango

PERENCANAAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI SALURAN IRIGASI MATARAM

IV. GAMBARAN UMUM KOTA DUMAI. Riau. Ditinjau dari letak geografis, Kota Dumai terletak antara 101 o 23'37 -

BAB III METODE PEMBAHASAN

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Saran... 57

ARTIKEL PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT. IbM

BAB VI PENUTUP. untuk menjawab rumusan masalah antara lain: Penelitian tugas akhir ini meninjau debit andalan (Q 80) dan debit andalan (Q 90)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL LEVEL AIR PADA TANGKI BERBASIS PLC (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER LEVEL CONTROL AT A TANK BASED ON PLC)

Rancang Bangun Prototipe Portable Mikro Hydro Menggunakan Turbin Tipe Cross Flow

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Transkripsi:

Achmad Syahid & Edy Prasetyo Hidayat, Pengujian Tegangan Tembus... 9 SURVEY POTENSI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA MIKROHIDRO DI DESA BURNO, KECAMATAN SENDURO, KABUPATEN LUMAJANG Oleh: Achmad Syahid 1, Edy Prasetyo Hidayat 2 Dosen Jurusan Teknik Kelistrikan Kapal, PPNS - ITS E-mail: achmadsyahid56@yahoo.co.id dan edi.ph2012@gmail.com Abstract: Electricity is the most convenient form of energy is converted into heat, power motion, magnets, etc.. Thus much electricity generated for consumption and industrial lighting. Electrification in East Java has only reached 64.9% Households affordable by PLN and most are in urban areas and most of the hamlet not electrified. Electricity is also one of the primary needs of human life so we need a Power Plants efficient. Therefore, it is necessary to have an alternative energy source to solve the energy shortage. One of the alternative power source that can be developed by utilizing the potential of water is micro hydro power plant. Efforts to build a micro hydro power plant is a constructive effort to urge people to care about the environment in real terms. Using water to turn a turbine power plant, the water flow must be maintained. Maintain the quality of the forest is the absolute choice for people around who use the forests to live and expect electricity from micro-hydro. Keeping forests also means maintaining water flow from the spring as a generator. Availability of water in the village Burno - District Senduro - Lumajang possible to develop micro hydro power plant (micro power). The plan of the area will take advantage of hydropower as a source of electrical energy supply. From the above background, the water potential survey was conducted to obtain data and information beginning hydropower potential as a basis for planning and development of micro power. This survey involves determining potential locations and measurements using the global positioning system head brand Garmin GPSMAP 76CSx type. In addition to using the altimeter, altitude difference measurement is also performed manually using a tape measure with spirit level and string method. River water discharge measurements carried out by measuring the speed of the river current using devices or current propeller meters Flowatch brand. Micro power potential of survey data in areas Burno - District Senduro - Lumajang can be known to have the potential to be developed as an effective location of micro power plants with a head that can be used is 8.3 meters with a measurable discharge 0.383 m3/s so that the potential for hydraulic power possessed is 31.153 kw. Keywords: Water Energy, Micro-hydro, Power Plants, Potential Survey, Water Turbine Energi adalah suatu kebutuhan utama dalam kehidupan manusia. Pada saat ini, dunia sedang mengalami krisis energi dan khususnya Indonesia mengalami krisis energi listrik secara nasional sehingga PLN menyiasatinya melalui pemadaman secara bergilir.( Sutisno, Nanang, 2004). Listrik merupakan bentuk energi yang paling mudah dikonversi menjadi panas, tenaga gerak, magnet, dll. Dengan demikian listrik banyak dibangkitkan untuk konsumsi penerangan maupun industri. Di Jawa Timur elektrifikasi baru mencapai 64,9 % Kepala Keluarga yang terjangkau oleh PLN dan

10 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 21, NO. 1, APRIL 2013 sebagian besar adalah di perkotaan dan sebagian besar dukuh belum berlistrik. (PP, no.3., Dinas ESDM Jatim, 2008). Listrik merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia yang primer sehingga diperlukan suatu Instalasi Pembangkit Tenaga Listrik yang efisien. Oleh karena itu, diperlukan adanya sumber energi alternatif untuk mengatasi kelangkaan energi tersebut. Salah satu sumber daya listrik alternatif lain yang dapat dikembangkan dengan memanfaatkan potensi air adalah Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM). (Satriyo, Puguh Adi, 2004). Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) ditujukan untuk daerah-daerah pedesaan. Selain itu Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) memiliki jaringan transmisi dan distribusi sendiri yang pengelolaannya dapat diserahkan langsung kepada pengurus Desa setempat dalam hal ini adalah pengurus Desa Burno. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) tidak banyak mempengaruhi lingkungan atau mengurangi air untuk keperluan pertanian. Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) hanya dimanfaatkan energinya atau diambil energy potensialnya saja. Upaya membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro adalah upaya konstruktif untuk mengajak masyarakat peduli dengan lingkungan hidup secara riil. Memanfaatkan air untuk memutar turbin pembangkit listrik, maka debit air harus tetap terjaga. Menjaga kualitas hutan adalah pilihan mutlak bagi masyarakat di sekitar yang memanfaatkan hutan untuk hidup dan mengharapkan listrik dari mikrohidro. Menjaga hutan berarti juga mempertahankan debit air dari mata air sebagai pembangkitnya. Ketersediaan air di Desa Burno - Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang memungkinkan untuk dikembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM). Dari peta Kebijakan Energi Nasional 2004 tertera bahwa Tahun 2008 Indonesia sudah import total bahan bakar minyak sehingga saat ini mulai diusahakan penghematan minyak dan ekstensifikasi energi berupa pembangkitan energi listrik bersumber dari energi alternatif sehingga pada tahun 2010 dicapai 5 % energi listrik dicatu dari energi alternatif. Khusus bagi desa terpencil pemerintah mempunyai kewajiban untuk menyediakan energi listrik bila di desa tersebut terdapat sumber energi alternatif terbarukan. (PP, no.3., Dinas ESDM Jatim, 2008) Pada tahun anggaran 2009 Dinas Pertambangan dan Energi Jawa Timur bekerjasama dengan Puslit Sumberdaya Alam dan Energi bersama CV. Azita Abadi melakukan survey potensi PLTM pada sungai Ireng-ireng desa Burno Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang karena dikelilingi oleh hutan tropis yang tebal dan lebat. Maksud dan Tujuan Maksud kegiatan adalah untuk mengoptimalkan pemakaian potensi air deras sungai Ireng-ireng di wilayah kabupaten Lumajang untuk kebutuhan penerangan listrik. Sedangkan kegiatan ini secara umum bertujuan memberikan gambaran dan informasi awal mengenai potensi tenaga air sebagai dasar dalam perencanaan dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM). Dalam kegiatan ini akan dijabarkan mengenai

Achmad Syahid & Edy Prasetyo Hidayat, Pengujian Tegangan Tembus... 11 lokasi yang potensial untuk dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro, potensi daya, spesifikasi turbin, generator, sistem kontrol dan beban serta dimensi pipa penstok dan bangunan sipilnya. Adapun secara khusus kegiatan ini bertujuan sebagai berikut: 1. Memperolah dokumen perencanaan yang akan digunakan untuk pengadaan bantuan PLTM guna memenuhi kebutuhan listrik penduduk/masyarakat di pedesaan. 2. Meningkatkan informasi tentang energy ketenagalistrikan bagi penduduk desa/dusun terpencil di Jawa Timur guna mengembangkan potensi kesejahteraan masyarakat dan peningkatan perekonomian masyarakat. 3. Memanfaatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki oleh masyarakat guna menciptakan kesejahteraan rasa keadilan dan memberikan kemudahan untuk ikut tumbuh dan berkembangnya masyarakt pedesaan. 4. Menumbuhkan kemandirian dalam pengelolaan pasokan energi listrik, guna menciptakan lapangan usaha/kerja baru. Sasaran Sasaran yang ingin dicapai dalam melaksanakan kegiatan survei potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) adalah sebagai berikut : 1. Bantuan PLTM ini untuk desa/dusun yang belum terjangkau jaringan listrik PLN. 2. Pengembangan potensi yang ada di masyarakat yang relatif terkonsentrasi pada masing-masing kelompok/tidak berkumpul atau jarak yang berpencar di pedesaan. 3. Pengembangan bidang ketenagalistrikan guna meningkatkan potensi masyarakat pedesaan serta kepercayaan masyarakat pedesaan sesuai dengan peraturan/perundangan yang berlaku dan berwawasa lingkungan. Metode Survei Survey potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ini dilaksanakan di Desa Burno-Kecamatan Senduro-Kabupaten Lumajang Propinsi Jawa Timur dengan koordinat 112,5-113,22 BT dan 77,52-89,23 LS. Lokasi tersebut seperti yang terlihat pada Gambar 1 di bawah ini yang berasal dari peta program Garmin Map Source. Lokasi PLTMH Gambar 1. Peta lokasi survey potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro Ruang lingkup pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan dalam maelaksananakan kegiatan survei potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) di Desa Buro- Kecamatan Senduro-Kabupaten Lumajang

12 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 21, NO. 1, APRIL 2013 adalah sebagai berikut: Persiapan, Survei lapangan, Evaluasi dan Analisis, Penyusunan Laporan. Ruang lingkup lokasi Lokasi kegiatan survei potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) di wilayah Kabupaten Lumajang, yaitu di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Propinsi Jawa Timur Lingkup Analisis Lingkup analisis pada kegiatan survei potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) di wilayah Kabupaten Lumajang, yaitu di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Propinsi Jawa Timur sebagai berikut: Potensi energi pembangkitan; Kapasitas listrik yang dihasilkan dan kebutuhan masyarakat; Kemampuan sosial masyarakat dalam pengelolaan PLTM; Teknologi / engineering design; Pemulihan catchment area; Dampak lingkungan; Analisis financial Kondisi hidrologi; Teknologi/engineering design; Kapasitas listrik dan kebutuhan masyarakat; Analisis kelayakan sosial dan lingkungan; Analisis kelayakan ekonomi. Gambaran Umum Kawasan Perencanaan. Administrasi Wilayah Kabupaten Lumajang terletak pada posisi 11205-113022 Bujur Timur dan 70 52 80 23 Lintang Selatan dan terletak ± 153 Km sebelah Tenggara kota Surabaya dengan luas wilayah ± 1.791 Km2 atau 3,74 % dari luas Propinsi Jawa Timur, dengan batas-batas : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Jember Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Malang Gambar 2 adalah Peta administrasi Wilayah Kabupaten Lumajang Jawa Timur Hasil yang Diharapkan Hasil yang diharapkan dalam kegiatan survei potensi pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) di wilayah Kabupaten Lumajang, yaitu di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Propinsi Jawa Timur sebagai berikut : 1. Data dasar, jumlah penduduk, peta penunjang, foto lapangan, 2. Infrastruktur antara lain meliputi fasilitas yang sudah ada, aksesbilitas /jalan masuk, tata guna lahan: Kondisi lingkungan dan geologi; Gambar 2. Peta Administrasi Wilayah Kabupaten Lumajang Jawa Timur

Achmad Syahid & Edy Prasetyo Hidayat, Pengujian Tegangan Tembus... 13 Kondisi Fisik Iklim Dan Hidrologi Rata-rata curah hujan di Kabupaten Lumajang tahun 2002 sebesar 1.685 mm. Pada periode yang sama rata-rata jumlah hari hujan pada tahun 2002 adalah 113 hari. Di wilayah Kabupaten Lumajang terdapat ± 31 sungai dengan panjang 3 43 Km yang mengalir ke selatan dan bermuara di Samudra Indonesia. Topografi Wilayah Kabupaten Lumajang terletak pada ketinggian antara 0 3.676 m dari permukaan laut yang dibedakan atas : Bagian Tengah berupa dataran rendah sampai tinggi yang merupakan daerah subur; Bagian Utara berupa daerah perbukitan dan pegunungan yang kering dan tandus; Bagian Selatan berupa daerah rendah sampai tinggi yang kurang subur. Geologi Terdapat 4 pembentuk jenis batuan geologi, yaitu vulkanik tua, vulkanik muda, alluvium dan fasies sedimen Penduduk Berdasarkan sensus penduduk pada akhir tahun 2005, jumlah penduduk Kabupaten Lumajang tahun 2005 sebanyak 1.017.840 jiwa. Pertumbuhan penduduk Kabupaten Lumajang mengalami peningkatan pada tahun 2000 hingga tahun 2005, dimana tingkat pertumbuhan penduduk rata-rata selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebesar 2,38 %. Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Lumajang bila dilihat berdasarkan besarnya Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Berlaku pada tahun 2005 adalah sebesar Rp. 6.568.919.190.000 dan pendapatan perkapita tahun 2005 Rp. 6.110.516. Kondisi Umum Jaringan jalan menuju lokasi penelitian umumnya sudah ada. Sampai ke Ibukota kecamatan jalannya berupa jalan aspal dengan kondisi baik. Namun untuk menuju titik lokasi penelitian pada beberapa tempat harus dilanjutkan melalui jalan aspal yang kondisinya jelek (berlubang) dan jalan batu atau tanah, serta menuruni lereng yang cukup curam. Kabupaten Lumajang memiliki potensi air permukaan (sungai) yang baik karena dilalui banyak aliran sungai yang bersumber dari pegunungan (lihat Gambar 3, Gambar 4, Gambar 5 dan Gambar 6). Survey potensi air sebagai dasar dalam perencanaan dan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTM) ini dilakukan dalam empat tahapan metode seperti dibawah ini : 1. Penentuan Lokasi 2. Pengukuran tinggi jatuh air 3. Pengukuran debit air 4. Perhitungan potensi daya terbangkitkan. Gambar 3. Titik Lokasi PLTM di Sumber Wuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang

14 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 21, NO. 1, APRIL 2013 Gambar 4. Kondisi Sumber Daya Hutan di sekitar Lokasi PLTM 1. Penentuan Lokasi Penentuan lokasi dilakukan dengan menyusuri sungai yang berada di wilayah Kabupaten Lumajang, yaitu di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Propinsi Jawa Timur. Survey lapangan dilakukan guna mengetahui lokasi-lokasi mana yang berpotensi untuk dilaksanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM). Setelah didapat lokasi yang memiliki potensi, dilakukan penandaan lokasi menggunakan GPS seperti Gambar 7. Gambar 5. Kondisi Sumber Daya Air di Lokasi PLTM Gambar 6. Kondisi Sumber Daya Air di sekitar Lokasi PLTM Selanjutnya metode survey tersebut akan dijabarkan lebih detail seperti yang terdapat dibawah ini. Gambar 7. Penandaan lokasi menggunakan GPS Tipe GPS yang dipergunakan dalam menentukan lokasi adalah GPSMAP76CSx merek Garmin. Ketika pertama kali kita menghidupkan GPS, receiver GPS secara otomatis akan mengumpulkan data satelit dan arah lokasinya. Untuk memastikan pengenalan yang tepat, GPSMAP76CSx telah dilengkapi dengan mode pencari jejak otomatis. Mode tersebut menunjukkan lokasi GPS di mana saja di seluruh dunia. Untuk menerima sinyal satelit kita harus berada di luar ruangan dan pemandangan langit yang jelas. Waypoint (titik tuju) adalah lokasi yang kita rekam dan simpan di dalam GPS. Untuk merekam jalur saluran pembawa dari bendungan ke bak penampungan dan jalur pipa penstock dari

Achmad Syahid & Edy Prasetyo Hidayat, Pengujian Tegangan Tembus... 15 bak penampungan ke rumah turbin, kita dapat memanfaatkan fitur tracks yang terdapat pada GPS. Fitur tracks menciptakan jejak remah-remah elektronik atau catatan jejak pada map page selama bepergian. Catatan jejak tersebut berisi informasi tentang poin-poin sepanjang jalurnya, termasuk waktu, lokasi, ketinggian, dan kedalaman. Catatan jejak segera mulai merekam semua informasi yang diperlukan sesaat setelah alat ini menentukan posisi lokasi yang dikirimkan oleh minimal dua sinyal satelit. ( Manual Book GPSMAP 76CSx, 2006). 2. Pengukuran Tinggi Jatuh Air Pengukuran tinggi jatuh air antara sumber air dengan lokasi turbin dilakukan menggunakan altimeter yang terdapat pada GPS. Prinsip kerja altimeter adalah mengukur tekanan udara. Tekanan udara akan berubah 9 mm head air raksa untuk setiap 100 meter perubahan elevasi. Altimeter sangat mudah terpengaruh oleh perubahan suhu, tekanan atmosfir dan kelembaban. Penggunaan altimeter yang terbaik adalah dengan melakukan pengukuran beda ketinggian dalam jangka waktu yang secepatnya. Secara umum pengukuran menggunakan altimeter adalah pengukuran yang paling baik terutama untuk pengukuran kondisi-kondisi tertentu misalnya untuk pengukuran head yang tinggi. Altimeter Page pada GPS menunjukkan peningkatan yang sedang berlaku, rata-rata penurunan/pendakian, profil perubahan peningkatan ketinggian sepanjang jarak dan waktu, atau profil perubahan tekanan sepanjang waktu. GPSMAP76CSx ini juga bergantung pada tekanan barometric pada saat menentukan ketinggian dan tekanan pada setiap ketinggian dapat berubah-ubah. Pengukuran ketinggian juga dilakukan dengan metode pengukuran lainnya sebagai pembanding. Untuk itu, selain menggunakan altimeter, pengukuran beda ketinggian juga dilakukan secara manual menggunakan meteran dengan menggunakan metode spirit level and string (papan water pass). Metode ini hampir sama dengan pengukuran beda ketinggian menggunakan selang water pass namun perbedaanya adalah pada metode spirit level and string menggunakan batang water pass. Metode spirit level and string melakukan pengukuran beda ketinggian antara dua titik dengan menggunakan bantuan tiang, tali, dan batang water pass untuk melihat kelurusannya secara horizontal (Harvey, Adam., 1993). Pengukuran head secara manual menggunakan meteran ditunjukkan pada Gambar 8 berikut ini. Gambar 8. Pengukuran Head menggunakan Meteran 3. Pengukuran Debit Air Pengukuran debit air sesaat di lokasi memilik tiga tujuan yaitu : a. Untuk mengetahui debit air sepanjang musi kemarau dimana studi hidrologi dilakukan guna mengethui debit air terkecil.

16 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 21, NO. 1, APRIL 2013 b. Untuk memverifikasi data yang diperoleh dari dokumen pengairan apakah sesuai dengan data yang diperoleh dari pengukuran. c. Diperlukan dalam aplikasi dari metode korelasi aliran. Pengukuran debit air dilakukan menggunakan alat propeller devices atau sering juga disebut current meters seperti yang terlihat pada Gambar 9. Pengukuran kecepatan aliran air yang mengalir di sungai dilakukan menggunakan alat current meters merek Flowatch. Propeller yang digunakan berdiameter 60 mm yang dapat mengukur kecepatan air dari 0,2 m/s sampai dengan 14 m/s dengan tingkat kepresisian ± 2 % dan off-axis error = ± 20 % sampai ±3 % ( Instruction Manual of Flowatch, 2006). 4. Perhitungan Potensi Daya terbangkitkan Data hasil survey potensi air diolah untuk mengetahui besarnya daya yang dapat dibangkitkan dengan menggunakan persamaan (2) berikut. Gambar 9. Pengukuran Kecepatan Aliran Air. Propeller devices atau current meters adalah sebuah batang dengan propeller atau baling-baling yang dapat bergerak bebas berputar dan dihubungkan dengan layar monitor menggunakan kabel untuk membaca kecepatan aliran air. Biasanya alat ini mengukur kecepatan air mulai dari 0,2 sampai 5 m/s dengan tingkat kepresisian 2 %. Setelah kecepatan arus air diketahui selanjutnya dilakukan pengukuran luas penampang melintang sungai. Dari dua parameter tersebut, debit air dapat dihitung dengan persamaan berikut. Q = v.a Dimana: Q = debit air [m 3 /s] v = kecepatan air [m/s] A = luas penampang melintang sungai [m 2 ] [6] (2) (1) P = p.g.q.h, Dimana: P = daya terbangkitkan (Watt) ρ = massa jenis air = 1000 kg/m 3 g = gravitasi = 9,81 m 2 /s Q = debit (m 3 /s) Heff = tinggi efektif (m) [8] Hasil Survey Pada kegiatan survey potensi air ini, penentuan lokasi dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal seperti letak lokasi yang dekat dengan jalan dan jarak antara lokasi dengan beban (konsumen) sehingga tidak dilakukan penyusuran seluruh aliran sungai. Selain itu juga didapat masukan dari masyarakat sekitar mengenai adanya potensi tenaga air berupa terjunan pada aliran sungai tersebut. Dari hasil survey potensi air dapat diketahui bahwa lokasi yang potensial untuk dibangun PLTM memiliki head efektif 5 dan 16 meter. Namun demikian sebenarnya terdapat beberapa lokasi lainnya yang dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan listrik

Achmad Syahid & Edy Prasetyo Hidayat, Pengujian Tegangan Tembus... 17 yaitu dengan menggunakan turbin head sangat rendah dimana head yang ada sekitar ± 1 meter. Pada survey potensi energi air ini dapat ditentukan suatu lokasi yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro seperti disebut dibawah ini. Hasil survey potensi air ini dapat diketahui juga bahwa: Wilayah Kabupaten Lumajang terletak pada posisi 11205-113022 Bujur Timur dan 70 52 80 23 Lintang Selatan dan terletak ± 153 Km sebelah Tenggara kota Surabaya dengan luas wilayah ± 1.791 Km2 atau 3,74 % dari luas Propinsi Jawa Timur, dengan batasbatas : Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Jember Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Malang Sebelum suatu PLTM dipertimbangkan untuk dibangun, sangat penting untuk memprediksi ketersediaan tenaga dari debit sungai dan tinggi energi yang tersedia di lokasi. Hasil pengukuran lapangan diperoleh data sebagai berikut : Tinggi Terjunan (H) = 8.3 m Debit pembangkitan ( Q)=0.383 m 3 /dt Panjang pipa (L) = 18 m Diameter Pipa (D) =18 inc ( 0.4572 m) Pipa (baja Cor) = 0.050 m Panjang saluran Pembawa= 99 m Panjang pipan tekan = 15 m Saluran buang = 1.5 m TotalHead = 9.28 m Q 80 = 0.533 m 3 /dt. Dilokasi Burno-Senduro-Lumajang ini, head effektif yang dapat dimanfaatkan adalah 8,3 meter dengan debit terukur 0,383 m 3 /s sehingga potensi daya hidrolis yang dimiliki adalah 31,153 kw. Lokasi rumah pembangkit, bangunan penenang dan bendungan dapat dilihat pada Gambar 10. SAL URAN PEMBAWA L - 99 m SUNGAI IRENG - IRENG PIPA PESAT BANGUNAN PENENANG SAL URAN PEMBUANG RUMAH PEMBANGKIT PETA RENCANA PLTMH Gambar 10. Lokasi Rumah Pembangkit, Bangunan Penenang dan Bendungan PENUTUP Kesimpulan Dari hasil survey awal yang telah dilakukan di Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Aliran sungai di lokasi tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, baik itu untuk head yang tinggi maupun untuk head yang rendah. 2. Dilokasi tersebut diatas, head effektif yang dapat dimanfaatkan adalah 8,3 meter dengan debit terukur 0,383 m 3 /s sehingga potensi daya hidrolis yang dimiliki adalah 31,153 kw. Saran 1. Potensi mikro hidro masih dapat dieksplorasi lebih banyak lagi melalui KETERANGAN : Batas Wilayah : Irigasi : Jalan Aspal : Jalan Setapak : Jalur Listrik : Sekolah Dasar (SD) : Masjid : Musholla

18 JURNAL TEKNIK MESIN, TAHUN 21, NO. 1, APRIL 2013 survey lanjutan terutama memanfaatkan potensi head rendah. Perlunya survey lanjutan sebagai dasar informasi yang lebih akurat guna menyusun studi kelayakan sebelum dilakukannya pembangunan PLTM. DAFTAR PUSTAKA Sutisno, Nanang, 2004, Departemen Energi kembangkan sistem Mikrohidro, Dept. ESDM, Jakarta. www.lin.go.id/ Peraturan Pemerintah No. 3, Dinas ESDM Jatim, 2005, Bantuan PLTM bagi penduduk Desa /Dusun terpencil yang belum terjangkau pelayanan listrik PLN, Jakarta. Satriyo, Puguh Adi, 2004, Pemanfaatan Pembangkit Tenaga Listrik Mikrohidro untuk daerah terpencil, Puslitbang Iptekhan Balitbang Dephan., Jakarta. Dinas Pertambangan dan Energi Jawa Timur, Puslit Sumberdaya Alam dan Energi, 2009, Laporan Akhir Survey Potensi PLTM Desa Burno, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, CV. Azita Abadi, Surabaya.., Manual Book GPSMAP 76CSx, 2006, Garmin International Ltd, Kansas, USA. Harvey, Adam., 1993 Micro Hydro Design Manual A Guide to small scale water power schemes, ITDG Publishing, London,UK.., Instruction Manual of Flowatch, 2006, JDC Electronics SA, Switzerland.