PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PAKAR UNTUK SPESIFIKASI JENIS ANJING

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN PERANGKAT LUNAK PENGEMBANG SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN DENGAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERTOLONGAN PERTAMA MENDIAGNOSA DEMAM Shela Shelina Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100 Pondok Cina, Depok 164

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK PERMASALAHAN TINDAK PIDANA TERHADAP HARTA KEKAYAAN

Troubleshooting PC dengan Sistem Pakar

Jurnal Komputasi. Vol. 1, No. 1, April Pendahuluan. Hal 1 dari 90

TAKARIR. data atau informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga ke keluaran. Database

PEMANFAATAN TEKNOLOGI KNOWLEDGE-BASED EXPERT SYSTEM UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS ANGGREK DENGAN MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN JAVA

EXPERT SYSTEM DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE UNTUK DIAGNOSA DINI PENYAKIT-PENYAKIT HEWAN TERNAK DAN UNGGAS

PERANCANGA SISTEM PAKAR PENDETEKSI GANGGUAN KEHAMILAN ABSTRAK

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 1 MARET 2012

ABSTRAK. Kata Kunci: Aplikasi, Sistem Pakar, dan Sepeda Motor. vi Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

APLKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB UNTUK MENDIAGNOSA AWAL PENYAKIT JANTUNG

ABSTRAK. Kata kunci : sistem pakar, diagnosa penyakit anjing, basis pengetahuan, rule. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

APLIKASI WEB PADA SISTEM PAKAR FORWARD CHAININGUNTUK DETEKSI KERUSAKAN PC (PERSONAL COMPUTER)

Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2004 Yogyakarta, 19 Juni 2004

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT SYARAF. Naskah Publikasi

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT UTAMA TANAMAN KELAPA SAWIT SKRIPSI DEWI YANTI

APPLICATION OF THE CONCEPT OF AN EXPERT SYSTEM FOR TROUBLESHOOTING PC USING PHP AND MYSQL

SISTEM PAKAR DENGAN BEBERAPA KNOWLEDGE BASE MENGGUNAKAN PROBABILITAS BAYES DAN MESIN INFERENSI FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI JENIS JAGUNG BERDASARKAN CIRINYA SKRIPSI IMELDA SARI TAMBUNAN

PERANCANGAN SYSTEM PAKAR GENERIC MENGGUNAKAN BINARY TREE

SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI KERUSAKAN PADA MOTOR YAMAHA V-IXION SKRIPSI DAVID ARDI WINATA

PENERAPAN METODE FORWARD CHAINING PADA PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS AWAL DEMAM BERDARAH

PENGGUNAAN METODE CERTAINTY FACTOR PARALEL UNTUK MENDETEKSI HAMA DAN PENYAKIT PADA TANAMAN KAKAO

ABSTRAKSI. Kata Kunci :Televisi Berwarna, Borland Delphi 7.

APLIKASI SHELL SISTEM PAKAR

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS GANGGUAN PADA GENERATOR SET BERBEBAN

LAPORAN SKRIPSI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT CAMPAK PADA ANAK BERBASIS WEB. Oleh : Dwi Kristiana

PERANCANGAN SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN JURUSAN DI PERGURUAN TINGGI BERDASARKAN MULTIPLE INTELLIGENCE MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS AUTISME DAN GANGGUAN PSIKOLOGIS LAINNYA PADA ANAK BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT KATARAK PADA MANUSIA SKRIPSI ELVOUMAR PASKAHNSEN PURBA

SISTEM PAKAR. Farah Zakiyah Rahmanti, M.T Mei Universitas Dian Nuswantoro

ABSTRAK. Kata Kunci: AHP, DSS, kriteria, supplier

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN JAGUNG BERBASIS WEB (STUDI KASUS : DINAS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA KAB INHIL)

SISTEM PAKAR PENDETEKSI KERUSAKAN MESIN MOTOR MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 7

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PAKAR BERBASIS MOBILE UNTUK MENDETEKSI PENYAKIT PADA GINJAL

APLIKASI SISTEM PAKAR BERBASIS WEB TENTANG PELANGGARAN UNDANG-UNDANG LALU LINTAS DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Arif Budiman

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYAKIT DALAM PADA MANUSIA MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

IMPLEMENTASI METODE CERTAINTY FACTOR UNTUK MENDETEKSI GANGGUAN PERKEMBANGAN ANAK BERBASIS MOBILE HANDPHONE

ABSTRAK. Kata kunci : Principal Component Analysis, Linear Discriminant Analysis, Pengenalan wajah

SISTEM PAKAR ANALISIS PENYAKIT LUPUS ERITEMATOSIS SISTEMIK PADA IBU HAMIL MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

Perancangan dan Pembuatan Aplikasi Sistem Pakar untuk Permasalahan Tindak Pidana terhadap Harta Kekayaan

2.2 Konsep Sistem Pakar 9

PENERAPAN SISTEM PAKAR DALAM MENDIAGNOSA PENYAKIT PADA TANAMAN ADENIUM (KAMBOJA JEPANG)

ABSTRAK. satu penggunaan teknologi saat ini yang dipakai untuk membantu pekerjaan. dibutuhkan penghubung antara keduanya. Program aplikasi adalah yang

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT KULIT SAPI BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

REPRESENTASI RULE DENGAN TEKNIK INFERENSI FORWARD CHAINING UNTUK SISTEM PAKAR PEMELIHARAAN BIBIT IKAN LELE

DIAGNOSA PENYAKIT KANKER SERVIKS BERBASIS MOBILE DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR DAN FORWARD CHAINING

Rancang Bangun Sistem Pakar Pendiagnosa Penyakit Demam Typhoid dan Demam Berdarah Dengue dengan Metode Forward Chaining

TESIS IDENTIFIKASI PENYAKIT PADA BUDIDAYA IKAN AIR LAUT MENGGUNAKAN METODE RIPPLE DOWN RULES (RDR) AGUS CAHYO NUGROHO No. Mhs. : /PS/MTF

ABSTRAK. Kata Kunci : Sistem Pakar, Jeruk, Hama dan Penyakit,GIS. iii Universitas Kristen Maranatha

SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PENYEDIAAN TRAINEE DAN DAILY WORKER UNTUK INDUSTRI PARIWISATA

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR PENYAKIT KULIT PADA ANAK DENGAN METODE EXPERT SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT DAN HAMA PADA TANAMAN SEMANGKA BERBASIS ANDROID

DESAIN APLIKASI HELPDESK TROUBLESHOOTING HARDWARE DAN SOFTWARE. Tugas Matakuliah Interaksi Manusia dan Komputer. Narti Prihartini, S.T.

SISTEM PAKAR PENGOBATAN HERBAL

PERANCANGAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSIS PENYAKIT INFEKSI SALURAN KEMIH DENGAN METODE BACKWARD CHAINING MARIATI BR TARIGAN

PENGEMBANGAN SISTEM PAKAR BERBASIS ATURAN UNTUK MENENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIAMBIL ULANG (REMEDIAL) DENGAN METODE FORWARD CHAINING

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA KERUSAKAN PADA KENDARAAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN MICROSOFT VISUAL BASIC 6.0 SKRIPSI INDRANGADI RAJAGUKGUK

DIAGNOSA PENYAKIT MANUSIA YANG DIAKIBATKAN OLEH GIGITAN HEWAN MENGGUNAKAN METODE CERTAINTY FACTOR

PEMBUATAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN KULIAH BAGI SISWA SMA BERBASIS WEB DENGAN METODE PROMETHEE. Andreas Teddy Kumala

Vol.17 No.1. Februari 2015 Jurnal Momentum ISSN : X

Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOS PENYAKIT PADA TANAMAN KEDELAI BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR MENGIDENTIFIKASI PENOLAKAN FILM RADIOLOGI MENGGUNAKAN METODE FORWARD CHAINING

APLIKASI DIAGNOSA PENYAKIT ANAKMELALUI SISTEM PAKAR MENGGUNAKAN JAVA 2 MICRO EDITION YOSEPHIN ERLITA KRISTANTI

SISTEM PAKAR MENDIAGNOSA PENYAKIT UMUM YANG SERING DIDERITA BALITA BERBASIS WEB DI DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG

IMPLEMENTASI METODE MARKET BASKET ANALYSIS (MBA) PADA APLIKASI E-COMMERCE STUDI KASUS ANANDA SHOP

Expert System. Siapakah pakar/ahli. Pakar VS Sistem Pakar. Definisi

APLIKASI SEGMENTASI TEKS DALAM BAHASA MANDARIN DENGAN METODE RULE-BASED DAN STATISTICAL

UCAPAN TERIMA KASIH. Selama menyelesaikan Tugas Akhir penulis mendapatkan banyak bantuan dan

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

PEMANFATAN TEOREMA BAYES DALAM PENENTUAN PENYAKIT THT

ABSTRAK. Kata Kunci: sistem pakar, kerusakan hardware, personal computer, forward chaining,atx, form factor. vi Universitas Kristen Maranatha

PAKAR PEMILIHAN RESEP MAKANAN INDONESIA

APLIKASI SISTEM PAKAR DETEKSI DINI KANKER DENGAN METODE FORWARD CHAINING

BAB I PENDAHULUAN 1-1. Howard. W. Sams & Co.1987, hal 1. 1 Frenzel, L.W. Crash Course In Artifical Intelligence And Expert Systems. 1st Edition.

BAB I PENDAHULUAN. tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction), bagian dari otot

SISTEM INFORMASI JUAL BELI MOTOR BEKAS

REPRESENTASI PENGETAHUAN (KNOWLEDGE) BERBASIS RULE (RULE-BASED) DALAM MENGANALISA KEKURANGAN VITAMIN PADA TUBUH MANUSIA

APLIKASI SURAT PERINTAH PERJALANAN DINAS PADA PT.PLN (PERSERO) UPK RING SMT REGIONAL IV PALEMBANG

ABSTRAK. vii. Kata kunci: satuan mobil penumpang, volume kendaraan, dan klasifikasi kendaraan.

PEMANFAATAN APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK DIAGNOSA PENYAKIT PARU-PARU. Suhendro Y.I 1) dan Winarsih 2)

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN PROGRAM. sequential (waterfall). Metode ini terdiri dari empat tahapan, yaitu: analisis,

SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KELAYAKAN SEBAGAI INDUK SIAP PIJAH PADA IKAN LELE. Naskah Publikasi

2/22/2017 IDE DASAR PENGANTAR SISTEM PAKAR MODEL SISTEM PAKAR APLIKASI KECERDASAN BUATAN

TUGAS AKHIR APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MENENTUKAN KERUSAKAN PADA PERANGKAT MONITOR DENGAN METODE FORWARD CHAINING OLEH :

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha


ANALISIS KINERJA ALGORITMA GENERATE AND TEST PADA SISTEM PAKAR DIAGNOSIS PENYAKIT MATA SKRIPSI MORINA ANNELITA

2.2. Fitur Produk Perangkat Lunak Fitur Pengolahan Data Fakultas Fitur Pengolahan Data Jurusan

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB I PENDAHULUAN. cara berpikir manusia yang disebut sebagai artificial intelligence atau lebih

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN TERAPI JUS BUAH DAN SAYUR UNTUK PENYEMBUHAN MACAM PENYAKIT MENGGUNAKAN METODE FUZZY MULTIPLE ATTRIBUTE DECISION MAKING

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN MENGGUNAKAN SCAN BARCODE HP BERBASIS WEB(STUDI KASUS : STT DHARMA ISWARA MADIUN) SKRIPSI

Transkripsi:

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PAKAR UNTUK SPESIFIKASI JENIS ANJING Andreas Handojo Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Petra e-mail: handojo@peter.petra.ac.id Kartika Gunadi Fakultas Teknologi Industri, Jurusan Teknik Informatika Universitas Kristen Petra e-mail: kgunadi@peter.petra.ac.id ABSTRAK: Dari dahulu hingga saat ini anjing selalu menempati hubungan yang khusus sebagai sahabat manusia. Dengan banyaknya macam anjing yang ada maka dibutuhkan seorang pakar untuk mengidentifikasikan jenis anjing berdasar ciri-ciri dari anjing yang bersangkutan. Tetapi seseorang yang benar-benar ahli sekalipun terkadang kesulitan dalam mengidentifikasikannya karena adanya banyak sekali jenis anjing. Oleh sebab itu dibutuhkan suatu sistem yang dapat membantu pengindentifikasian. Yaitu suatu sistem yang dapat mengadopsi kemampuan para pakar untuk pengidentifikasian jenis anjing. Dengan adanya kemajuan teknologi yang makin pesat maka telah dikembangkan suatu teknologi yang mampu mengadopsi proses dan cara pikir manusia yaitu teknologi Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan. Artificial Intelligence memiliki berbagai macam jenis aplikasi, salah satunya adalah Sistem Pakar atau Expert System yang memiliki kemampuan untuk mengadopsi suatu dasar pengetahuan (knowledge base) yang diperoleh melalui penginputan data dari kemampuan para pakar dalam suatu bidang tertentu yang bersifat spesifik. Pada prinsipnya seluruh data jenis anjing beserta ciri-cirinya akan dimasukkan pada suatu knowledge base yang berupa suatu kumpulan database dimana kemudian Inference Engine dari sistem pakar akan mengolahnya untuk mendiskripsikan jenis anjing berdasar ciri-ciri yang dimasukkan oleh user melalui fasilitas user interface.sistem identifikasi untuk mendiskripsikan jenis anjing ini dibuat dengan menggunakan pemrograman delphi. Pada program ini, pelacakan jenis anjing dilakukan dengan memasukkan variasi ciri-ciri jenis anjing yang ingin dicari, kemudian program akan mencari pada knowledge base jenis-jenis anjing yang memiliki kriteria yang telah diinputkan. Kata kunci: sistem pakar, kecerdasan tiruan, knowledge base. ABSTRACT : Until now dogs always have a position as a human friend. With many kind of dogs so an expert was needed to identified the type of dogs based on the characteristics of the dog. But an human expert also have difficulties to identify because there are so many kind of dogs. Therefore, a system is needed to help the identification process. It is a system which can adopt the abilities of experts to identify the dog. With all the technological advancement these days, it have been developed a technology which able to adopt the process and human thinking. This particular technology is called Artificial Intelligence. Artificial Intelligence have many kind of application, one of them is an Expert System which have abilities to adopt a Knowledge Base from inputing data from experience of the expert on specific term. Principally, all the database of dogs with its characteristics will be added on a Knowledge Base. This base is take form as a database group, where the Inference Engine on the Expert System will work on these data to describe a specific dog based on the characteristic inputed by user through the user interface. This identification system to describe the dog was made using Delphi programming. On this program, searching kind of dog will be do by inputing characteristics of the dog that user want to find, then the program will find on Knowledge Base which dogs that match on that characteristics. Keywords: expert system, artificial intelligence, knowledge base. 72

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PAKAR UNTUK SPESIFIKASI JENIS ANJING (Andreas Handojo et al.) 1. PENDAHULUAN Perkembangan penggunaan komputer sebagai alat bantu pada pekerjaan manusia saat ini telah amat meluas, bahkan sampai pada tahap pengadopsian cara berpikir manusia. Dalam hal ini penulis ingin menyajikan pengadopsian cara berpikir manusia (dalam hal ini para pakar spesifikasi jenis anjing) dalam suatu program Sistem Pakar yang mampu mengidentifikasi spesifikasi jenis anjing. Adapun variasi jenis anjing berkembang terus hingga saat ini sejumlah 350 jenis anjing (domestic dogs) telah dicatat oleh The Federation Cynologique Internationale (FCI). Tetapi mengingat masih banyaknya klub anjing yang masih bukan anggota dari FCI diperkirakan masih sekitar 500 jenis anjing lagi yang telah dicatat. Pembedaan setiap jenis anjing berdasar suatu standart yang ditentukan dari ciri-ciri penampakan umum (ekor, bulu, warna, kepala, tubuh dan hal-hal lainnya) serta sejarah dan silsilah keluarga dari jenis anjing yang bersangkutan. 2. PERANCANGAN SISTEM PAKAR Sistem Pakar secara umum terdiri dari 3 bagian utama yaitu: Gambar 1. Sistem Pakar Secara Umum Keterangan: Knowledge Base = berisi informasi data, aturan (rule), relasi antara data dan aturan dalam pengambilan kesimpulan. Inference Engine = berfungsi menganalisa data yang ada dan menarik kesimpulan berdasarkan aturan yang ada. User Interface = berfungsi sebagai alat atau media komunikasi antara pemakai (user) dengan program. 2.1 Perencanaan Knowledge Base Adapun data yang digunakan akan memuat ciri-ciri utama dari jenis anjing (bentuk ekor, bentuk telinga, warna, berat dan tinggi) sedang ciri-ciri lain (bentuk kepala, bentuk kaki, dan lain-lain) akan berfungsi sebagai pendukung data dari ciriciri utama. Gambar 2. Hubungan Database Keterangan: PID = Nomor identifikasi dari jenis anjing RID = Nomor identifikasi dari ciriciri anjing Pname = Nama dari jenis anjing Pvalue = Nama dari ciri-ciri anjing Rname = Harga dari ciri-ciri anjing 2.2 Perencanaan Inference Engine Sebagai implementasi bagian inference engine program ini akan menggunakan metode forward chaining, dimana dalam mencari suatu penyelesaian sistem tidak membuat suatu hipotesa jawaban pertanyaan terlebih dahulu melainkan langsung membuat suatu bentuk-bentuk pertanyaan dari ciri-ciri anjing yang berelasi dengan jenis anjing yang ada pada PVALUE tabel. Cara kerja dari sistem akan terlihat pada gambar diagram alir dibawah ini: 73

Gambar 3. Diagram Alir Inference Engine rule dari attribute queue ini akan berfungsi sebagai bahan pertanyaan yang akan diajukan pada user. Isi dari attribute queue ini akan berubah terus sesuai macam rule yang masih terdapat pada tabel rule/premise. Hal ini berfungsi supaya rule yang telah tidak digunakan lagi tidaklah perlu ditanyakan dan dapat langsung dihapuskan dari tabel. Sedang working memory tabel akan berfungsi sebagai table penampung jawaban dari rule yang sedang ditanyakan.tabel kerja yang terbentuk akan seperti gambar tabel dibawah ini: Tabel 1. Insialisasi Tabel Kerja Rule/Premise tabel PID RID PVALUE 1 Afghan Hound (1)-1- Color Fawn (1)-3- Tail Stern (1)-6- Ear Drop 2 Beagle (2)-1- Color Harlequin (2)-3- Tail Otter (2)-7- Head Dump 3 Chihuahua (3)-1- Color Fawn (3)-2- Coat Rough (3)-3- Tail Stern (3)-6- Ear Drop 74 Gambar 4. Diagram Alir Proses Kerja Inference Engine 2.3 Inisialisasi Tabel Kerja Pertama-tama program akan melakukan inisialisasi dengan membuat tiga tabel kerja yaitu working memory tabel, attribute queue tabel dan rule/premise tabel. Rule/premise tabel akan berisi aturan atau dasar dari mana kesimpulan diambil, dimana datanya didapat dari tabel PVALUE. Tabel attribute queue akan berisi queue dari ciri-ciri anjing atau rule yang terdapat pada rule/premise tabel, Attribute Queue tabel Working Memory tabel 1- Color Color =? 2.4 Proses Kerja Inference Engine Setelah terbentuk tabel kerja seperti diatas maka proses kerja inference engine mulai dilakukan. Keseluruhan sistem kerja inference engine dapat dilihat seperti pada gambar 4. Dimana pertama-tama ciri-ciri jenis anjing/rule akan diambil dari data jenis anjing yang dijumpai dalam tabel rule/ premise kemudian ciri-ciri jenis anjing/ rule ini akan dimasukkan pada attribute queue tabel dan working memory tabel untuk ditanyakan harga dari rule tersebut pada user. Setelah mendapatkan jawaban dari user maka jawaban akan diinputkan pada tabel working memory kemudian tabel rule/premise akan disorting sesuai dengan jawaban yang didapatkan dengan menghapus data jenis anjing yang memiliki rule yang bersesuaian tapi dengan harga rule yang tidak sama dengan jawaban yang didapat dari user. Hal ini dimaksudkan supaya semua data jenis anjing yang tidak memiliki ciri-ciri dengan jawaban user dapat

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PAKAR UNTUK SPESIFIKASI JENIS ANJING (Andreas Handojo et al.) langsung ditiadakan sehingga proses pencarian data dapat dijalankan secara cepat dan effisien. Seperti yang dapat dibandingkan perubahan yang terjadi pada tabel 1 dimana bila rule color dijawab dengan fawn, maka pada tabel rule/premise data jenis anjing semua data yang memiliki rule color yang tidak berharga fawn akan dihapus dari tabel sehingga didapatkan bentuk tabel seperti pada tabel 2 yang hanya memuat data jenis anjing yang memiliki rule color fawn. Bila telah selesai untuk satu rule maka attribute queue untuk rule tersebut di disable, kemudian diperiksa lagi apakah ada rule pada premise yang belum terjawab attribute queue. Bila masih ada maka proses diatas diulang kembali seperti bisa dilihat pada tabel 2 dimana diambil rule yang berikutnya yaitu rule tail. Jika ternyata semua rule pada tabel rule/premise telah terjawab dan tidak ada rule lagi yang tersisa, maka jenis anjing yang masih terdapat pada tabel rule/premise merupakan jawaban dari jenis anjing yang ditanyakan. Tidak menutup kemungkinan jawaban jenis anjing yang didapatkan akan lebih dari satu hal ini mengingat banyaknya kemiripan dari jenis anjing yang ada dan masih sedikitnya data yang menjadi panduan spesifikasi anjing di seluruh dunia. Program sistem pakar ini dirancang untuk memberikan beberapa alternatif jawaban dan kesemua kemungkinan itu akan ditampilkan pada suatu daftar list hasil seperti yang dapat dilihat pada gambar 7. Tabel 2. Perubahan Isi Tabel Kerja Pada Proses Inference Engine Rule/Premise tabel PID RID PVALUE 1 Afghan Hound (1)-1- Color Fawn (1)-3- Tail Stern (1)-6- Ear Drop 3 Chihuahua (3)-1- Color Fawn (3)-2- Coat Rough (3)-3- Tail Stern (3)-6- Ear Drop Attribute Queue tabel Working Memory tabel 1-Color (disable) Color = Fawn 3- Tail Tail =? 3. PENGGUNAAN PROGRAM Software yang digunakan dalam pembuatan program ini adalah menggunakan program Delphi. Aplikasi software ini dirancang memiliki fasilitas untuk melihat semua jenis anjing yang ada dalam data base (view data button), mencari data berdasar spesifikasi yang diinputkan oleh user (Search button) dan juga menambah atau mengedit data yang telah ada sesuai keinginan atau data tambahan yang didapatkan oleh user (Edit data button). Tampilan pertama dari program dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini. Gambar 5. Tampilan Menu Utama 3.1 Edit Data Button Tombol Edit Data berfungsi untuk menampilkan form seperti terlihat pada gambar 6 yang memiliki fasilitas input, edit, delete data. Nama jenis anjing yang akan diinputkan dapat ditulis pada bagian ciri-ciri dari anjing dapat dengan menggunakan bagian pengisian nama anjing yang ada pada form. Sedang untuk ciri-ciri anjing yang bersangkutan dapat diinputkan dengan menekan tombol entry yang akan mengeluarkan menu pop up yang berisi listing ciri-ciri anjing yang tersedia. Untuk memasukkan lebih lanjut nilai yang ada pada tiap ciri-ciri anjing maka dapat menekan nama ciri-ciri yang telah diinputkan pada listbox yang ada yang akan menampilkan form dari ciri-ciri yang bersangkutan, tampilan tersebut dapat dilihat pada bagian tampilan form ciri-ciri pada gambar 10, 11, 12, 13, 14. 75

dalam suatu listbox yang mana tiap daftar ciri-ciri akan terhubung dengan form ciriciri beserta dengan harga dari ciri-ciri yang bersangkutan. Besar nilai dari tiap ciri-ciri dapat dilihat dengan cara menekan pada nama ciri-ciri anjing yang ingin dilihat. Gambar 6. Tampilan Edit Data 3.2 Search Button Tombol Search akan berfungsi untuk menampilkan form-form dari ciri-ciri anjing yang ada yang akan diisi oleh user yang bersangkutan sesuai dengan ciri-ciri anjing yang ingin ditanyakannya (gambar 10, 11, 12, 13, 14). Adapun bentuk dari form ciriciri anjing itu terdiri dari berbagai macam seperti yang dijelaskan pada bagian penjelasan tampilan form ciri-ciri anjing. Hasil akhir dari jenis anjing yang berhasil di deteksi akan berbentuk seperti pada gambar 7 dibawah ini. Bila terdapat lebih dari satu hasil yang diperoleh maka seluruh kemungkinan akan ditampilkan dalam form (seperti contoh dibawah ini terdapat 2 kemungkinan data) sehingga user dapat melihat kemungkinan jenis anjing yang dicari dari gambar jenis anjing yang ada. Gambar 8. Tampilan Form View Data 3.4 Form Ciri-ciri Adapun form ciri-ciri jenis anjing dapat dilihat pada gambar-gambar di bawah ini. Gambar 10. Tampilan Form Ciri-ciri Telinga dari Jenis Anjing Gambar 7. Tampilan Form Search Data 3.3 View Button Tombol View akan menampilkan form seperti yang tampak pada gambar 8. yang menampilkan data dari anjing yang ada pada knowledge base. Data yang ditampilkan berupa nama, daftar ciri-ciri dan gambar anjing. Daftar ciri-ciri ini akan di masukkan Gambar 11. Tampilan Form Ciri-ciri Berat dari Jenis Anjing 76

PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PROGRAM SISTEM PAKAR UNTUK SPESIFIKASI JENIS ANJING (Andreas Handojo et al.) Gambar 12. Tampilan Form Ciri-ciri Tinggi dari Jenis Anjing Gambar 15. Tampilan Form Asking 3.5 Form About Bagian terakhir dari tampilan program adalah berupa tampilan judul tugas akhir, nama pembuat. Gambar 13. Tampilan Form Ciri-ciri Warna dari Jenis Anjing Gambar 16. Tampilan Form About 4. KESIMPULAN Gambar 14. Tampilan Form Ciri-ciri Ekor dari Jenis Anjing Berdasarkan hasil pengujian sistem yang dilakukan maka diperoleh kesimpulan terhadap Program Sistem Pakar untuk Spesifikasi Jenis Anjing yang telah dibuat, sebagai berikut : 1. Pengujian Edit Data yang dilakukan membuktikan bahwa sistem yang telah dibuat, dapat dengan baik mengakses knowledge base yang dalam hal ini berupa suatu database. Kekurangan dari program edit data ini adalah kurang efisiennya fasilitas untuk berhubungan dengan data ciri-ciri anjing, dimana user harus terlebih dahulu masuk ke dalam form ciri-ciri yang bersangkutan untuk penginputan maupun melihat data yang telah ada. Serta belum adanya patokan khusus untuk mendiskripsikan ciri-ciri 77

dari tiap jenis anjing membuat kesulitan dalam penginputan data ciri-ciri jenis anjing. 2. Pengujian Search Data yang dilakukan menunjukkan bahwa sistem inference engine yang dibuat dapat menunjukkan jenis anjing yang diinginkan dengan benar. Namun apabila ciri-ciri anjing yang diinputkan tidak terdapat dalam database maka program tidak dapat menunjukkan jenis anjing yang diinginkan. Hal ini terlihat dengan keberhasilan pengenalan ciri-ciri jenis anjing yang diinginkan sebanyak 19 kali dari 20 kali pengujian seperti terlihat pada tabel 5.5, namun pada percobaan ke 16 program tidak dapat memberikan jawaban jenis anjing yang diinginkan oleh karena tidak terdapat jenis anjing dengan ciri-ciri yang diinputkan pada database. Pada ciri-ciri tinggi maupun berat dari jenis anjing yang berbentuk suatu inputan range, program akan menyeleksi jenis anjing pada database berdasar range minimum dan maksimum dari inputan. Namun terdapat kekurang efektifan sistem dimana dalam pencapaian tujuannya dalam menentukan jenis anjing yang dimaksud khususnya untuk jenis anjing yang telah memiliki ciri-ciri khusus. 3. Pengujian View Data menujukkan bahwa sistem view data yang dibuat dapat mengambil data pada knowledge base yang ada dan kemudian menampilkan keseluruhan data yang ada. Kekurangan dari sistem view data ini adalah kurang efisien dalam tampilan data dimana untuk melihat nilai dari ciri-ciri jenis anjing user harus terlebih dahulu harus masuk kedalam tiap form ciri-ciri jenis anjing. Dengan mengkaji kekurangan dari Program Sistem Pakar untuk Spesifikasi Jenis Anjing, maka dapat dilakukan beberapa pengembangan, antara lain : 1. Mengembangkan keefektifan sistem inference engine yang ada dengan melakukan perlakuan khusus untuk data jenis anjing yang telah memiliki ciri-ciri yang amat berbeda dari jenis anjing yang lain. 2. Pengembangan efisiensi tampilan maupun fasilitas inputan data sehingga user tidak perlu melakukan proses tambahan untuk memasukkan maupun melihat ciriciri dari tiap jenis anjing yang dimaksud. 3. Penggunaan data yang lebih spesifik untuk ciri-ciri jenis anjing dan serta penggunaan data jenis anjing yang telah menjadi patokan di seluruh dunia. DAFTAR PUSTAKA 1. Bill Todd and Vince Kellon, Delphi A Developer s Guide : M&T Books. 2. Levine, Robert. AI and Expert System. McGraw-Hill, Inc, 1990. 3. Pranata, Antony. Pemrograman Borland Delphi. Jakarta: Penerbit ANDI Yogyakarta, 1997. 4. Schalkoff, Robert. Artificial Intelligence. McGraw-Hill, Inc, 1990. 5. Turban, Efraim. Decision Support Systems and Expert Systems. Prentice Hall International Edition 1995. 6. Yamazaki, Tetsu. Legacy of The Dog. Chronicle Books, 1995. 78