PROBLEM OPEN-ENDED OSN PERTAMINA 2014 BIDANG KIMIA

dokumen-dokumen yang mirip
Soal Open Ended OSN PERTAMINA 2015 Bidang Kimia. Algae Merupakan Bahan Bakar Terbarukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II INJEKSI UAP PADA EOR

Soal-soal Open Ended Bidang Kimia

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir, metode pengurasan minyak tahap lanjut

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terpenting di dalam menunjang kehidupan manusia. Aktivitas sehari-hari

I. PENDAHULUAN. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia yang terjadi

KAJIAN LABORATORIUM MENGENAI PENGARUH SALINITAS, PERMEABILITAS DAN KONSENTRASI SURFAKTAN TERHADAP PEROLEHAN MINYAK PADA PROSES INJEKSI SURFAKTAN

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi untuk beberapa abad ke depan, semakin meningkat

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan

KEGIATAN OPERASI DAN PRODUKSI MINYAK DAN GAS BUMI DI PT. MEDCO E&P INDONESIA ( S&C SUMATERA ) FIELD SOKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015 KONVERSI LIGNOSELULOSA TANDAN PISANG MENJADI 5-HIDROKSIMETIL-2-FURFURAL (HMF) : OPTIMASI KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dibumi ini, hanya ada beberapa energi saja yang dapat digunakan. seperti energi surya dan energi angin.

BAB I PENDAHULUAN. baku baru yang potensial. Salah satu bahan yang potensial untuk pembuatan surfaktan adalah

THERMAL FLOODING. DOSEN Ir. Putu Suarsana MT. Ph.D

BAB I PENDAHULUAN. Isu kelangkaan dan pencemaran lingkungan pada penggunakan bahan

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pencemaran lingkungan yang cukup serius selama 30 tahun terakhir ini.

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri

BAB I PENDAHULUAN. energi yang salah satunya bersumber dari biomassa. Salah satu contoh dari. energi terbarukan adalah biogas dari kotoran ternak.

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut merupakan kebutuhan yang esensial bagi keberlangsungan hidup

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa minyak bumi merupakan salah satu. sumber energi utama di muka bumi salah. Konsumsi masyarakat akan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan

Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

Harry Rachmadi (12/329784/TK/39050) ` 1 Zulfikar Pangestu (12/333834/TK/40176) Asia/Pasific North America Wesern Europe Other Regions 23% 33% 16% 28%

BAB I PENDAHULUAN. Harga bahan bakar minyak (BBM) dan gas yang semakin meningkat serta

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan energi merupakan persoalan yang terus berkembang di

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan kebutuhan mutlak yang diperlukan dalam kehidupan UKDW

BAHAN BAKAR KIMIA. Ramadoni Syahputra

BAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 07 TAHUN 2007 TENTANG BAKU MUTU EMISI SUMBER TIDAK BERGERAK BAGI KETEL UAP

I. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI LABORATORIUM PENGARUH KONSENTRASI SURFAKTAN POLIMER TERHADAP RECOVERY FACTOR DENGAN BERBAGAI SALINITAS

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Metode EOR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Pemanfaatan Limbah Sekam Padi Menjadi Briket Sebagai Sumber Energi Alternatif dengan Proses Karbonisasi dan Non-Karbonisasi

Bab IV Model dan Optimalisasi Produksi Dengan Injeksi Surfaktan dan Polimer

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sumber energi alternatif dapat menjadi solusi ketergantungan

Prarancangan Pabrik Hidrorengkah Aspal Buton dengan Katalisator Ni/Mo dengan Kapasitas 90,000 Ton/Tahun BAB I PENGANTAR

PENDAHULUAN. diperbahurui makin menipis dan akan habis pada suatu saat nanti, karena itu

METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Secara umum ketergantungan manusia akan kebutuhan bahan bakar

BAB I PENDAHULUAN. Energi (M BOE) Gambar 1.1 Pertumbuhan Konsumsi Energi [25]

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KODE KEAHLIAN SDM BPPT BIDANG ENERGI

PENGEMBANGAN SERBUK GERGAJI MENJADI BIO-OIL MENGGUNAKAN PROSES PIROLISIS

Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : Buku 1 ISSN (E) :

Arang Kaya Manfaat Ramah Lingkungan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan pemenuhan energi semakin meningkat seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dan kotoran ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan

BAB I PENDAHULUAN. 1. UU Presiden RI Kegiatan Pokok RKP 2009: b. Pengembangan Material Baru dan Nano Teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Tinjauan Pustaka. Enhanced oil recovery adalah perolehan minyak dengan cara menginjeksikan bahanbahan yang berasal dari luar reservoir (Lake, 1989).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Prarancangangan Pabrik HPAM dari Monomer Acrylamide Kapasitas ton/tahun

BAB I PENDAHULUAN. penjemuran. Tujuan dari penjemuran adalah untuk mengurangi kadar air.

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perubahan iklim global akibat efek rumah kaca merupakan permasalahan lingkungan serius yang saat ini sedang

BAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut

BAB I PENDAHULUAN I.1

TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

KEPUTUSAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR: 129 TAHUN 2003 TENTANG BAKU MUTU EMISI USAHA DAN ATAU KEGIATAN MINYAK DAN GAS BUMI

BAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik

BAB I PENDAHULUAN. Energi merupakan salah satu sumber kehidupan bagi makhluk hidup.

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Energi listrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan rumah tangga sampai dengan kebutuhan di bidang industri. Di

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Studi kapasitas..., Prolessara Prasodjo, FT UI, 2010.

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

KARAKTERISASI SURFAKTAN POLIMER PADA SALINITAS PPM DAN SUHU 85 C

I. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih

Iklim Perubahan iklim

Nama : Putri Kendaliman Wulandari NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, M.T Ratih Wulandari, S.T, M.

BAB I PENDAHULUAN. Sementara produksi energi khususnya bahan bakar minyak yang berasal dari

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan sumber bahan bakar fosil yang terus menipis mendorong para

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Transkripsi:

PROBLEM OPEN-ENDED OSN PERTAMINA 2014 BIDANG KIMIA TOPIK 1 BIOMASSA SEBAGAI SUMBER ENERGI Biomasa merupakan bahan organik yang tersedia secara terbarukan, umumnya berasal dari tumbuhan yang digunakan sebagai sumber bahan bakar, dapat juga berasal dari tumbuhan atau hewan yang digunakan untuk produksi serat, bahan kimia dll. Contoh Biomassa dari hasil dan limbah hutan, tanaman, limbah pertanian, kayu dan limbahnya, kotoran hewan terutama hewan ternak, tanaman air, pohon dan tanaman yang cepat tumbuh, serta limbah kota dan industri. Biomassa tidak termasuk bahan organik yang tertransformasi oleh proses geologis sebagai bahan bakar fosil seperti batu bara atau minyak bumi. Manfaat biomassa sebagai bahan baku memberikan banyak keunggulan. Biomassa sebagai sumber daya alami tersedia melimpah, selain murah juga berkelanjutan. Bioindustri yang ramah lingkungan merupakan alternatif untuk industri minyak bumi. Penggunaan biomassa juga menghasilkan emisi yang rendah ke atmosfer, dan dapat memiliki manfaat tambahan dengan menyediakan sumber baru untuk pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. a. Dari keterangan di atas, biomassa merupakan sumber alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil. Bagaimana latar belakang dan sejarah perkembangan penelitian dan aplikasi biomasa sebagai sumber penghasil energi. b. Dari sumber biomassa yang saudara ketahui, jenis energi apa yang dihasilkan ditinjau dari sudut bidang kimia. c. Pilihlah salah satu sumber biomassa, bagaimana saudara mengkonversi bahan tersebut untuk dapat dijadikan sebagai sumber energi. Proses produksi apa dan bagaimana mekanisme reaksi yang terjadi untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. d. Selain metode yang dipilih untuk konversi biomassa menjadi sumber energi, sebutkan metode alternatif lain untuk mendapatkan hasil tersebut, dan bandingkan proses produksi dan hasilnya. OSN Pertamina 2014 Hal 1/5

e. Bagaimana mengidentifikasi hasil produksi tersebut, cara isolasi, pemurnian dan peningkatan hasil yang diinginkan. Instrumentasi apakah yang sesuai dan tepat untuk karakterisasi hasil produksi. f. Energi berbasis biomassa ini umumnya digunakan untuk apa?, jelaskan, dan bagaimana proses penggunaan dan optimalisasinya. g. Bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil, bagaimana keunggulan dan kelemahan bahan bakar berbasis biomassa ini dalam aplikasinya, dan bagaimana mengatasi kelemahannya. h. Bagaimana penanganan limbah/residu hasil proses dari bahan tersebut, apakah bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain. OSN Pertamina 2014 Hal 2/5

TOPIK 2 HIDROGEN SEBAGAI SUMBER ENERGI Hidrogen akhir-akhir ini menjadi sumber perhatian baik dikalangan peneliti maupun industri dalam rangka pencarian sumber energi alternatif yang terbarukan. Dipercaya bahan bakar hidrogen ini tidak mengemisikan zat pencemar apapun (zero emission) dengan panas pembakaran yang dihasilkan cukup tinggi sebesar -268 kj/mol. Salah satu teknik yang sedang gencar dilakukan dalam memproduksi hidrogen adalah melalui proses water splitting. Water splitting merupakan suatu proses pemecahan air menjadi unsur pembentuknya (H 2 ) dan (O 2 ). Proses water splitting yang sangat efisien dan ekonomis merupakan kunci pengembangan teknologi pada produksi hidrogen. Terdapat beberapa teknik produksi hidrogen melalui water splitting. Teknik yang paling mendasar adalah elektrolisis air. Namun teknik ini tidak efisien mengingat jumlah energi yang dibutuhkan lebih besar dibandingkan dengan produksi secara konvensional dari batu bara maupun metan. Alternatifnya adalah menggunakan artificial fotosintesis menggunakan katalis (photocatalyst water splitting). Selain itu juga terdapat teknik yang berasal dari penggabungan dua teknik yang dijelaskan sebelumnya (photoelectrocatalyst). Teknik lainnya yaitu photobiology dan dekomposisi termal air. a. Jelaskan mengapa hidrogen merupakan salah satu sumber energi alternatif dan terbarukan? b. Bagaimana hidrogen digunakan sebagai bahan bakar? Berikan skema yang dapat menjelaskan pengunaan hidrogen tersebut. c. Bagaimanakah hidrogen diproduksi secara konvensional selama ini? d. Mengapa teknik water splitting menjadi suatu pilihan yang cukup baik dibandingkan dengan sintesis secara konvensional? e. Jelaskan secara lengkap dengan prinsip yang mendasari teknik-teknik produksi hidrogen dengan water splitting! f. Bandingkan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing teknik tersebut! g. Menurut anda teknik manakah yang paling ekonomis dan efisien dalam memproduksi hidrogen dengan proses water splitting? h. Menurut anda apakah tahapan selanjutnya yang harus dilakukan setelah produksi hidrogen? OSN Pertamina 2014 Hal 3/5

TOPIK 3 OIL ENHANCED RECOVERY Cadangan minyak dunia termasuk Indonesia terbukti menurun. Tidak adanya penambahan cadangan baru mengakibatkan jumlah cadangan yang ada akan habis dalam beberapa tahun ke depan, karena meningkatnya permintaan dan konsumsi energi dunia. Untuk meningkatkan cadangan minyak dimungkinkan bila ada penemuan lapangan minyak baru yang cukup besar dan atau penerapan teknologi enhanced oil recovery (EOR). Umumnya sumur minyak di dunia lebih dari setengahnya akan tetap berada dalam reservoir sebagai minyak tersisa setelah minyak diproduksi secara primer dan sekunder. Minyak tersisa terjadi karena terjebak dalam struktur pori reservoir. Metode EOR diaplikasikan untuk meningkatkan perolehan minyak dari sumur minyak sisa tersebut. Metode EOR ada 4 kategori, yaitu pendesakan injeksi kimia (chemical flooding), injeksi gas tercampur (miscible gas injection), metode panas (thermal), dan proses dengan bantuan mikroba (microbial). Penggunaan Larutan alkali, polimer dengan berat molekul tinggi melalui perubahan viskositas, larutan surfaktan melalui perubahan tegangan permukaan, mikroemulsi minyak/air (O/W) sebagai fluida, merupakan contoh metode chemical flooding yang dapat digunakan untuk meningkatkan perolehan minyak dengan proses EOR, dan telah dipelajari oleh banyak peneliti. a. Bagaimana latar belakang dan perkembangan riset EOR dunia dan di Indonesia untuk perolehan kembali minyak dari sumur minyak tersisa. b. Jelaskan potensi dan penerapan teknologi EOR terkini untuk lebih meningkatkan produksi minyak dunia. c. Metode EOR dengan pendesakan injeksi kimia (chemical flooding) merupakan kajian menarik. Jelaskan beberapa metode yang tergolong dalam chemical flooding. Bagaimana perbedaan prinsip dari metode dan peran bahan kimia dalam proses EOR d. Pilihlah salah satu metode EOR dengan chemical flooding untuk meningkatkan produksi minyak, dan fokuskan pembahasan tersebut untuk menyelesaikan open ended ini. Jelaskan cara pembuatan, proses produksi dan mekanisme reaksi kimia yang terjadi pada perolehan minyak dari sumur minyak sisa. e. Jelaskan untuk pengujian hasil minyak yang diperoleh, mengandung jenis minyak apa saja, dan bagaimana cara optimalisasinya. Instrumentasi apa yang digunakan untuk karaktersiasi hasil tersebut dan berikan contoh pengukurannya. OSN Pertamina 2014 Hal 4/5

f. Dari hasil minyak yang diperoleh akan menghasilkan residu minyak dalam sumur, kandungan kimia apa yang ada dalam residu tersebut. g. Bagaimana kualitas dan kuantitas minyak bumi yang diperoleh bila dibandingkan dengan perolehan secara primer dan sekunder h. Bagaimana pemurnian minyak tersebut dilakukan untuk mendapatkan kualitas minyak dengan nilai bakar yang lebih baik. i. Bagaimana pengelolaan yang baik dalam produksi minyak dengan metode EOR dalam hal penanganan limbah hasil proses produksi, limbah bahan sisa yang tidak ikut terproses atau hasil reaksi sampingnya. j. Bagaimana keunggulan dan kelemahan dari metode EOR dengan chemical flooding yang saudara pilih dibandingkan metode chemical flooding yang lain. Bagaimana mengatasi kelemahan tersebut. k. Usulkan kajian metode EOR dengan chemical flooding kedepan menurut pemikiran saudara untuk lebih meningkatkan hasil pemisahan minyak bumi dari sumur minyak sisa. OSN Pertamina 2014 Hal 5/5