BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler dan Amstrong, 2004;283)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di pasar sepatu Indonesia terdapat beragam merek sepatu baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemasaran merupakan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

1. PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP MELALUI KEPUASAN PELANGGAN (STUDI PADA KONSUMEN TOKO BUKU RESTU DI KOTA BLITAR)

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pasar pada saat ini semakin meningkat sehingga membuat

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri nasional saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki ribuan jenis makanan tradisional dari setiap budaya.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan bebas terus bergulir dan sulit untuk dihindari. Terlebih di era

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian seperti sekarang ini, persaingan dalam segala

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi pemasaran menurut Kotler & Keller (2008:10) adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan bisnis dalam era globalisasi makin dinamis dan

I. PENDAHULUAN. Pangan merupakan bahan-bahan yang dapat dikonsumsi sehari-hari untuk. cair. Pangan merupakan istilah sehari-hari yang digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kondisi persaingan yang semakin ketat dewasa ini

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi persaingan bisnis yang sangat ketat saat ini, sangat

PENDAHULUAN. Pada saat ini perekonomian Indonesia telah mengalami banyak perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Industri pariwisata merupakan salah satu industri terbesar dan merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. Semakin maju perkembangan teknologi, semakin marak pula

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

BAB I PENDAHULUAN UKDW. yang bernilai dengan orang lain (Kotler, 2008). Oleh karena itu, kegiatan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Bauran pemasaran ( Marketing mix)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya perjanjian perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA)

BAB 1 PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kondisi pemasaran produk yang semakin dinamis menyebabkan persaingan ketat

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tanggapan yang diinginkan perusahaan dalam pasar sasaran (Kotler,2003).

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lainnya. Persaingan terjadi pada beberapa sektor baik industri jasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Susu adalah bahan pangan yang dikenal kaya akan zat gizi yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk mendapatkan pelanggan baru serta mempertahankan pelanggan yang sudah ada

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB II KERANGKA TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Fenomena persaingan yang ada telah membuat para pengusaha

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena persaingan yang ada dalam era globalisasi akan semakin

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam memasarkan suatu produk kita dapat menggunakan pendekatan bauran

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia bisnis dan usaha di Indonesia saat ini sangatlah berkembang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian . ( . (

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam zaman moderenisasi sekarang ini dunia bisnis terus berjalan,

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. untuk dapat mengahasilkan laba, mengalami perkembangan dan menjaga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Loyalitas Merek. Menurut (Griffin, 2005; dalam Mamang, 2014) menyatakan Loyalty is

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. yang canggih. Banyak konsumen yang belum sempat mencoba seri terbaru

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan persaingan bisnis dan meningkatnya era perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. retail. Khususnya penjualan pada produk sabun antiseptik, para penjual harus

BAB I PENDAHULUAN. banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan bagi konsumen. Terciptanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan bagi calon konsumen dalam memilih sebuah brand. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan yang dihadapi perusahaan-perusahaan baik

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan macam-macam pilihan dan keistimewaannya. mereka dalam kaitannya menghadapi persaingan yang ketat dengan competitor.

II. TINJAUAN PUSTAKA. kebutuhan dan keinginan konsumen, mengembangkan produk, menetapkan harga,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi pasar, pembangunan ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seluruh makhluk hidup di dunia sangat membutuhkan air untuk dapat

BAB III SOLUSI BISNIS

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pendek, tetapi disisi lain akan sulit dijangkau pelanggan. Marjin laba yang besar

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pemasaran

Produksi Media PR Cetak. Modul ke: 05FIKOM. Brand Image. Fakultas. Program Studi HUMAS. Mintocaroko, S.Sos., M.Ikom

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. selektif dan smart dalam memilih suatu produk, sehingga mereka akan. mendapatkan kegunaan atau manfaat dari sebuah produk.

DAFTAR ISI. DAFTAR TABEL... xxiii DAFTAR GAMBAR... xxv DAFTAR LAMPIRAN... xxvii

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Speciality Reguler. Children

BAB I PENDAHULUAN. kelemahan para pesaingnya dalam pasar bisnis. Di dalam keadaan ini para pelaku

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi merupakan pertumbuhan yang sangat cepat atas saling ketergantungan

BAB I PENDAHULUAN. Pada kondisi pasar seperti sekarang ini, kosumen memiliki. berbagai alasan memilih suatu produk untuk memenuhi kebutuhannya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. terutama bisnis produk kecantikan/kosmetik dan masyarakat yang semakin

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal 1 ayat 1, merek adalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. menentu, yang tidak hanya menyediakan peluang tetapi juga tantangan. Begitu

BAB 1 PENDAHULUAN. penting yang perlu diperhatikan dan dilakukan adalah mempertahankan pelanggan

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Canggihnya teknologi saat ini banyak menyuguhkan beberapa saranasarana

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan mereknya menjadi merek yang selalu dipilih konsumen. Merek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Iklan adalah salah satu komponen marketing mix yang umum dilakukan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam perkembangan dunia usaha dan industri saat ini yang semakin maju, terutama disebabkan oleh perkembangan teknologi, telah memacu pertumbuhan baik secara kualitas maupun kuantitas. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat dan berkembangnya zaman yang kemudian banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kebutuhan, gaya hidup, dan keinginan yang semakin meningkat dan beragam. Usaha memenangkan persaingan, perusahaan harus mempunyai strategi pemasaran untuk produknya, salah satunya adalah keputusan dalam pemberian merek (branding). Pemberian merek adalah hal terpenting dalam membangun citra (image) suatu produk dan merupakan masalah utama dalam strategi produk. Brand merupakan nama, istilah, tanda, simbol, desain khusus atau kombinasi dari hal-hal tersebut yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang dan jasa dari seseorang atau kelompok penjual, dan untuk membedakannya dari produk pesaing (Kotler dan Amstrong, 2004;283). Dengan adanya brand akan mempermudah ingatan konsumen jika mempunyai minat untuk melakukan pembelian. Dalam mengembangkan strategi pemasaran tersebut, perusahaan harus senantiasa mengikuti perkembangan pertekonomian dan harus lebih berorientasi pada konsumen (customer oriented), sehingga perusahaan dapat mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan konsumen yang loyal akan produk perusahaan itu. Kebutuhan konsumen ini dapat dipenuhi dengan berbagai macam variasi produk atau produk yang sama. Dengan banyaknya produk yang ditawarkan maka konsumen harus lebih selektif dalam memilih suatu produk. Konsumen akan mulai melihat suatu produk dengan merek mana yang dapat memenuhi kebutuhannya. Salah satu jenis produk yang mengalami perkembangan yang cukup pesat adalah produk minuman ringan. Dewasa ini banyak produk minuman ringan bermunculan yang semakin beragam. Jenis minuman ringan yang ditawarkan di pasar dengan merek-merek yang berbeda. Susu Ultra merupakan salah satu merek minuman ringan untuk kesehatan. Dalam memasarkan produknya, Ultra selalu berusaha untuk menjaga kualitas produknya

sehingga Susu Ultra dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan memiliki pelanggan yang cukup banyak. Tetapi tidak hanya itu saja, produk Susu Ultra berusaha mempertahankan konsumen dan mengungguli para pesaing. Untuk dapat mengungguli para pesaing dengan produk atau merek yang ditawarkan, perusahaan dapat menonjolkan keunggulan karakteristikfisik dan manfaat yang dapat diberikan oleh produk atau Susu Ultra ini, sehingga dapat mempengaruhi persepsi konsumen dengan apa yang mereka rasakan. Yang dapat membuat produk lebih unggul dibanding pesaing dan diharapkan konsumen akan menilai dan memilih bahwa Susu Ultra dapat memenuhi kebutuhan mereka dari minuman ringan untuk kesehatan. Untuk memahami sekaligus untuk mempengaruhi minat beli konsumen perusahaan harus meningkatkan brand imagenya secara keseluruhan melalui atribut-atribut yang mereka miliki dibenak konsumen. Atribut-atribut yang perlu diperhatikan untuk produk Susu Ultra ini antara lain : Kemasan karton (125 ml), kemasan karton (200 ml), kemasan karton (250 ml), dan kemasan karton (1000 ml), kemasan kaleng (397 gram) dan kemasan kaleng (390 gram). Logo yang mudah diingat karena memiliki warna-warna yang menarik, serta merek yang mudah diingat oleh konsumen. Citra yang baik merupakan prioritas utama dijadikan pasar penentuan pilihan yang dilakukan konsumen dalam melakukan pembelian. Manfaat kesehatan yang berkualitas tinggi mengandung manfaat alami dan seimbang dari protein, karbohidrat, vitamin, mineral seperti Kalsium, Magnesium, Fosfor, sehingga menjadikan susu sebagai makanan yang lengkap dan mengandung semua gizi penting yang dibutuhkan anak-anak dan juga dewasa. Brand image itu sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu sekumpulan asosiasi yang terbantuk pada konsumen, sebagai hasil dari komunikasi pemasaran atau pengalaman dari orang yang sudah mengkonsumsi suatu produk. Akan tetapi pada konsumen semuanya itu dapat bertambah kuat atau lemah karena pengalaman sendiri. Selain itu brand image juga merupakan hal penting karena salah satu faktor yang dapat membuat konsumen loyal terhadap suatu merek tertentu adalah hubungan emosional dengan suatu merek. Citra yang baik juga merupakan salah satu cara efektif dalam menjaring konsumen baru dan berhasil tidaknya suatu merek menarik minat konsumen untuk membeli produknya sangatlah tergantung kepada persepsi konsumen

terhadap merek tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus mampu menciptakan suatu merek yang menarik dan mampu menggambarkan fungsi dari produk itu yang sesuai dengan keinginan dari konsumen, sehingga konsumen akan memiliki persepsi yang baik tentang merek tersebut, yang nantinya para konsumen tersebut diharapkan mampu menjadi konsumen yang loyal. PT. ULTRA JAYA adalah sebuah perusahaan pertama dan terbesar di Indonesia yang menghasilkan produk-produk susu, minuman dan makanan dalam kemasan aseptik yang tahan lama dengan merek-merek terkenal seperti Ultra Milk untuk produk susu, Buavita untuk jus buah segar dan Teh Kotak untuk minuman teh segar. Kesegaran susu dan kualitas gizi alaminya dapat dipertahankan melalui teknologi proses UHT (Ultra High Temperature) dan pengemasan aseptik tanpa menggunakan baha pengawet apapun. Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan. Tetapi kebanyakan dari perusahaan / produsen tidak mengetahui bahwa loyalitas konsumen dapat dibentuk melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari calon pelanggan potensial sampai dengan advocate yang akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Memelihara loyalitas konsumen dalam era bisnis pada masa sekarang merupakan tuntutan yang harus segera dilaksanakan karena pada dasarnya memalui terpeliharanya loyalitas konsumen maka perusahaan akan dapat survive menghadapi semaraknya persaingan yang terjadi. Sampai saat ini sudah banyak konsumen yang memilih Susu Ultra sebagai minuman ringan untuk kesehatan. Di lain pihak, adanya perusahaan pesaing yang berusaha merebut pangsa pasar yang telah ada, hal ini merupakan suatu ancaman yang tidak dapat diabaikan. Berdasarkan pendapat perusahaan dinyatakan bahwa perusahaan ini mempunyai pesaing terdekat diantaranya Indomilk dan Frisian Flag, yang disinyalir telah cukup banyak mengambil dari market share di perusahaan. Kini hal yang patut dipertanyakan adalah bagaimana brand image Susu Ultra dibenak konsumen sehingga membuat konsumen loyal terhadap produk tersebut. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang Pengaruh Citra Merek Susu Ultra Terhadap Loyalitas Konsumen Pada PT. ULTRAJAYA MILK INDUSTRY.

1.2 Identifikasi Masalah Sesuai dengan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi masalah yang ada adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana tingkat penerimaan konsumen akan Brand Image Susu Ultra? 2. Bagaimana tingkat loyalitas konsumen terhadap Susu Ultra? 3. Berapa besar pengaruh Brand Image Susu Ultra terhadap loyalitas konsumen? 1.3 Tujuan Penelitian Maksud dilakukan penelitian ini adalah untuk mengumpulkan data, mengolah data, menganalisa dan menginterpretasikannya. Hasilnya akan penulis gunakan sebagai bahan penyusunan skripasi yang akan diajukan sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sidang sarjana jurusan Manajemen Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama Bandung. Sedangkan tujuannya adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui tingkat penerimaan konsumen akan Brand Image Susu Ultra. 2. Untuk mengetahui tingkat loyalitas konsumen terhadap Susu Ultra. 3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Brand Image Susu Ultra terhadap loyalitas konsumen. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini adalah : 1.4.1 Kontribusi Teoritis Penelitian ini terfokus pada 2 variabel utama, yaitu citra merek dan loyalitas konsumen, sekaligus penelitian ini ditujukan untuk menguji apakah citra merek dapat memeperlihatkan pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen. Pengaruh citra merek atau loyalitas konsumen inilah yang diharapkan dapat memeberikan kontribusi secara teoritis, mengingat keduanya penting untuk menunjukkan seberapa besar pengaruhnya terhadap sikap konsumen. 1.4.2 Kontribusi Praktis Penelitian ini diharapkan memberikan bukti empirik tentang pengaruh citra merek terhadap loyalitas konsumen manakala citra merek berpengaruh terhadap tingkat

kepuasan konsumen, maka perusahaan dapat memanfaatkan hasil kajian ini. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memudahkan upaya pengembangan citra merek dan mampu meningkatkan loyalitas konsumen. Demikian pula jika tidak terbukti maka perusahaan dapat mengambil hikmah bahwa perusahaan harus dapat meningkatkan citra merek dengan menggunakan cara lain. 1.5 Definisi Variabel Penelitian Agar penelitian ini mempunyai batas pengertian yang jelas, maka perlu dijabarkan arti setiap variabel tersebut dalam suatu definisi : 1.5.1 Pengaruh citra merek susu ultra Citra (image) merupakan hasil evaluasi dalam diri seseorang, berdasarkan pengertian dan pemahaman terhadap rangsangan yang telah diolah, diorganisasikan, dan disimpan dalam benak seseorang. Citra dapat diukur melalui pendapat, kesan atau respon seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam setiap pikiran individu mengenai suatu objek serta bagaimana mereka memahaminya dan apa yang mereka sukai atau tidak sukai dari suatu objek tersebut. Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai brand image : brand image is how the nrand is seen (Temporer 2000;33) sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen (Rangkuty 2002;43) Dari pengertian di atas, dirumuskan bahwa brand image merupakan hasil persepsi dan pemahaman konsumen mengenai merek suatu produk yang dilihat, dipikirkan atau dibayangkannya. 1.5.2 Terhadap loyalitas konsumen pada PT.Ultrajaya Milk Industry Memiliki pelanggan yang loyal adalah tujuan akhir dari semua perusahaan. Tetapi kebanyakan dari perusahaan / produsen tidak mengetahui bahwa loyalitas konsumen

dapat dibentuk melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari calon pelanggan potensial sampai dengan advocate yang akan membawa keuntungan bagi perusahaan. Definisi loyalitas menurut Griffin (2002;4) adalah : Loyalty is defined as non random purchase expressed over time by some decision making unit. Berdasarkan definisi tersebut terlihat bahwa loyalitas lebih ditujukan kepada suatu perilaku, yang ditujukan dengan pembelian rutin, didasarkan pada unit pengambilan keputusan. Sedangkan menurut Hurriyati (2005;129) loyalitas adalah : Customer loyality is deefly hold commitment to rebuy or repatronize a preferred product or service consistenly in the future, despite situasional influences and marketing efforts having the potential to cause switching behavior. Menurut Sutisna (2000;41) mendefinisikan loyalitas sebagai berikut : Loyalitas merek bisa didefinisikan sikap menyenangi terhadap suatu merek yang dipresentasikan dalam pembelian yang konsisten terhadap merek itu sepanjang waktu. Dari definisi di atas penulis berpendapat bahwa loyalitas lebih ditujukan pada suatu perilaku yang ditujukan dengan pembelian rutin yang didasarkan pada unit pengambil keputusan, serta merupakan suatu komitmen untuk tetap menggunakan suatu produk atau jasa tanpa terpengaruh oleh usaha yang dilakukan perusahaan pesaing.

1.6 Outline Skripsi Outline penelitian ini dimaksudkan untuk memudahkan penyampaian informasi berdasarka urutan dan aturan logis dari penelitian. Hal pertama yang dilakukan adalah menentukan judul penelitian yang menggambarkan secara singkat tentang masalah yang ditulis. Kedua, BAB I yaitu pendahuluan, dimana dalam pendahuluan berisi rumusan singkat tentang hal-hal pokok yang akan dibahas seperti (i) identifikasi masalah merupakan pertanyaan pokok dalam keseluruhan penelitian. (ii) tujuan penelitian merupakan jawaban dari keseluruhan penelitian. (iii) kegunaan penelitian merupakan manfaat-manfaat dari penelitian ini. (iv) definisi variabel penelitian dan (v) outline skripsi. Ketiga, BAB II yaitu tinjauan pustaka, yang menjelaskan pengertian-pengertian dari keseluruhan skripsi ini, seperti (i) pengertian manajemen, (ii) pengertian pemasaran, (iii) pengertian manajemen pemasaran, (iv) bauran pemasaran, (v) pengertian merek, (vi) konsep-konsep merek, (vii) loyalitas konsumen, dan (viii) pengaruh citra merek terhadap loyalitas yang merupakan penjelasan dari judul skripsi yang dibuat. Keempat, BAB III yaitu objek dan metode penelitian, dimana dalam objek dan penelitian tersebut menjelaskan tentang data-data yang ada di perusahaan, seperti (i) objek penelitian, (ii) sejarah singkat perusahaan, (iii) struktur organisasi perusahaan, (iv) produk-produk yang dihasilkan perusahaan, dan (v) metodologi penelitian. Kelima, BAB IV yaitu hasil penelitian dan pembahasan, dimana dalam hasil penelitian tersebut menjelaskan tentang gambaran umum responden, seperti (i) tanggapan responden mengenai citra merek susu ultra, (ii) pernyataan responden mengenai citra merek susu ultra, dan (iii) pengaruh citra merek susu ultra terhadap loyalitas konsumen. Keenam, BAB V yaitu kesimpulan dan saran, yang menjelaskan dan memaparkan kesimpulan-kesimpulan serta saransaran yang ada dalam keseluruhan penelitian ini.