LAMPIRAN. xvi. Gb. Peta Pariwisata Kota Semarang. Sumber :

dokumen-dokumen yang mirip
LAMPIRAN. Peta Curah Hujan Kabupaten Magelang

LAMPIRAN. : Hangat/putih, netral K. Lukisan pada umumnya dipasangkan di sepanjang dinding ruang pameran atau

LAMPIRAN. 5. Auditorium RRI RRI, Semarang 416 orang amphitheater 2 lantai. Tabel Kapasitas Pengunjung Teater

BAB III LANDASAN TEORI. diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 Tentang Angkutan

LAMPIRAN Jenis Tanaman Hidup di Area Pameran Indoor

KAJIAN REFERENSI. 1. Persyaratan Kenyamanan Ruang Gerak dalam Bangunan Gedung

INTERIOR PERPUSTAKAAN TK DESIGNED BY. HOLME scompany

DAFTAR ISI. BAB II KAJIAN TEORI 2.1.Tinjauan tentang Seni Pertunjukan Pengertian Seni Pertunjukan... 16

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... ii. SPECIAL THANKS... v. DAFTAR ISI... vi. DAFTAR GAMBAR... x. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR BAGAN...xiv. ABSTRAK...

GEDUNG SENI PERTUNJUKAN DI SURAKARTA PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST-MODERN

Laporan Monitoring. Aksesibilitas Lingkungan Fisik Balai Desa Plembutan. Sumiyati (Disabilitas)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Redesain Taman Budaya Raden Saleh Semarang 1

BAB II TINJAUAN OBJEK

BAB III TINJAUAN LOKASI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Concert Hall di Jakarta

UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG CONCERT HALL TUGAS AKHIR MERISA DYAH SHAVITRI FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI S1 TEKNIK ARSITEKTUR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PUSAT SENI PERTUNJUKAN DI BANDUNG

BAB 5 HASIL RANCANGAN

KURIKULUM INSTITUT SENI MUSIK DI SEMARANG JURUSAN/PROGRAM MUSIK PERTUNJUKKAN

Analisa perencanaan dan perancangan gedung Convention Centre ini akan lebih

BAB II TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

AUDITORIUM MUSIK KLASIK DI BANDUNG

PUSAT PAGELARAN SENI KONTEMPORER INDONESIA DI YOGYAKARTA

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA LAPORAN PERANCANGAN TKA TUGAS AKHIR SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

THE MUSIC BOX PEMATANG SIANTAR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

GEDUNG PERTUNJUKAN KESENIAN DI JAKARTA

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL

UNIVERSITAS DIPONEGORO PUSAT KESENIAN KABUPATEN WONOSOBO TUGAS AKHIR WASTUWEDHA KIDUNG DWI SATRIA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN ARSITEKTUR

BAB 5 KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Sampit. Desain Shopping Arcade ini juga merespon akan natural setting, Dalam aktivitas urban, desain Shopping Arcade dapat menjadi

BAB III TEORI PENUNJANG

Seminar Nasional Cendekiawan 2015 ISSN: PERANCANGAN CONCERT HALL DI GIANT SEA WALL, PLUIT JAKARTA UTARA

BAB III DESKRIPSI PROYEK. : Relokasi Pasar Astana Anyar Pasar Festival. : PD Pasar Bermartabat Kota Bandung. : Jl. Astana Anyar

BAB I PENDAHULUAN. baru, maka keberadaan seni dan budaya dari masa ke masa juga mengalami

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

by NURI DZIHN P_ Sinkronisasi mentor: Ir. I G N Antaryama, PhD

PERABOT ANAK. Sumber : _ html

BAB II TINJAUAN OBJEK GEDUNG KESENIAN GDE MANIK SINGARAJA

1. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUANG KOMUNAL KELURAHAN KEMLAYAN SEBAGAI KAMPUNG WISATA DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RESORT HOTEL

BAB II DATA AWAL PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. karakteristik masing-masing kendaraan dengan disain dan lokasi parkir. (Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 1998).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Capacity Building Workshop on Supporting Employability of Persons with Disability

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

PUSAT FOTOGRAFI YANG BERSIFAT FLEKSIBEL DI BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

GEDUNG PELATIHAN DAN PERTUNJUKAN SENI MUSIK DAN TARI MARLITA SURYA

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL BISNIS BINTANG 4

BAB III GEDUNG KONSER MUSIK KLASIK DI YOGYAKARTA

Pranata Pembangunan Pertemuan 1 Pentingnya Tangga kebakaran. Sahid Mochtar, S.T., MT. Ratna Safitri, S.T., M.Ars.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA. suatu keadaan tidak bergerak dari suatu kendaraan yang tidak bersifat

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR LP3A GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DI KABUPATEN KUNINGAN (PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR POST MODERN)

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu

BAB II DESKRIPSI PROYEK

BAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM

BAB V KESIMPULA. Setelah melakukan studi dan analisis, beberapa kesimpulan yang dapat penulis sampaikan adalah:

BAB II KAJIAN TEORI 1.9 Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Standar Etika 2.1 (Tata Laku)

BAB III STUDI LAPANGAN

LEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

Bab IV Analisa Perancangan

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

menjadi konsep dasar didalam penataan ruang dan juga mengenai analisis akhirnya mendapatkan konsep perencanaan bangunan Batam Music Center.

BAB I PENDAHULUAN. Kota Yogyakarta adalah kota yang relatif aman, stabil dan mempunyai

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL HALAMAN PENGESAHAN. ABSTRAK... i. ABSTRACT... iii. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR TABEL...

Manajemen Fasilitas Pejalan Kaki dan Penyeberang Jalan. 1. Pejalan kaki itu sendiri (berjalan dari tempat asal ke tujuan)

STUDI PENGARUH TATA RUANG TERHADAP TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN DI MALIOBORO MALL, GALERIA MALL DAN AMBARRUKMO PLAZA, YOGYAKARTA 2014

BAB IV: KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAMMING. Luas (m 2 ) (orang) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) KELOMPOK KEGIATAN MASJID

UKDW. UU Reepublik Indonesia no.40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan

DISABILITAS DAN PENGURANGAN RESIKO BENCANA DI TEMPAT KERJA

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

TUGAS AKHIR 134 GEDUNG PERTUNJUKAN SENI DI YOGYAKARTA

BAB II DESKRIPSI PROYEK. 2.1 Terminologi Judul Adapun pengertian dari Medan Cultural Center adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN. Musik telah menjadi salah satu kebutuhan utama bagi setiap kalangan, hal

TUGAS AKHIR LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. SEMARANG INTERNASIONAL CONVENTION AND EXHIBITION CENTER (COEXs)

TUGAS AKHIR DESAIN INTERIOR BOUTIQUE CENTRE DENGAN KONSEP VINTAGE DI SURAKARTA

Transkripsi:

LAMPIRAN a. Taman Budaya Raden Saleh (TBRS) merupakan pusat kesenian budaya serta sebagai wisata sejarah di Kota Semarang. Dengan demikian seharusnya bangunan tersebut memiliki fasilitas dan sarana yang memadai baik untuk masyarakat kota (Semarang) dan pengunjung dari luar kota maupun mancanegara. Gb. Peta Pariwisata Kota Semarang. Sumber : http://www.semarang.go.id/22012014 xvi

b. Ketentuan dan Persyaratan Ramp (WM., Mujimin. Penyediaan Fasilitas Publik yang Manusiawi Aksesbilitasi Difabel), sebagai berikut : Esensi Ramp adalah jalur sirkulasi yang memiliki bidang dengan kemiringan tertentu, sebagai alternatif bagi orang yang tidak dapat menggunakan tangga. Persyaratan 1) Kemiringan suatu ramp di dalam bangunan tidak boleh melebihi 7 o, perhitungan kemiringan tersebut tidak termasuk awalan atau akhiran ramp (curb ramps/ landing). Sedangkan kemiringan suatu ramp yang ada di luar bangunan maksimum 6 o. 2) Panjang mendatar dari satu ramp (dengan kemiringan 7 o tidak boleh lebih dari 900 cm. Panjang ramp dengan kemiringan yang lebih rendah dapat lebih panjang. Lebar minimum dari ramp adalah 95 cm tanpa tepi pengaman dan 120 cm dengan tepi pengaman. Untuk ramp yang juga digunakan sekaligus untuk pejalan kaki dan pelayanan angkutan barang harus dipertimbangkan secara seksama lebarnya, sehingga bisa dipakai untuk kedua fungsi tersebut atau dilakukan pemisahan ramp dengan fungsi masing-masing. Muka datar (bordes) pada awalan atau akhiran dari suatu ramp harus bebas dan datar sehingga memungkinkan sekurangkurangnya untuk memutar kursi roda dengan ukuran minimum 160 cm. Permukaan datar awalan atau akhiran suatu ramp harus memiliki tekstur sehingga tidak licin baik diwaktu hujan. Lebar tepi pengaman ramp (lowcurb) 10 cm, dirancang untuk menghalangi kursi roda agar tidak terperosok atau keluar dari jalur ramp. Apabila berbatasan langsung dengan lalu lintas jalan umum atau persimpangan harus dibuat sedemikian rupa agar tidak mengganggu jalan umum. Ramp harus diterangi dengan pencahayaan yang cukup sehingga membantu penggunaan ramp saat malam hari. Pencahayaan disediakan pada bagian-bagian ramp yang memiliki ketinggian terhadap muka tanah sekitarnya dan bagian-bagian yang membahayakan. Ramp harus dilengkapi dengan pegangan (handrail) yang dijamin kekuatannya dengan ketinggian yang sesuai. xvii

No. Ruang, Space, Area Lokasi Kapasitas Sistem 1. Gedung Teater GBB Taman Ismail amphitheater 806 orang Marzuki, Jakarta 2 lantai 2. Teater kecil Taman Ismail Marzuki, Jakarta 242 orang amphitheater 3. Teater indoor The Esplanade, amphitheater 2000 orang Singapore 4 lantai 4. Concert Hall The Esplanade, amphitheater 1600 orang Singapore 3 lantai 5. Auditorium RRI RRI, Semarang 416 orang amphitheater 2 lantai Tabel Kapasitas Pengunjung Teater c. Rata-rata dari fasilitas yang sejenis sebagai berikut : = (806+242+2000+1600+416) / 5 = 1.012, 8 orang pembulatan 1.013 orang d. Sasaran yang dituju untuk seni pertunjukan dari beberapa event (tahun 2012-2014): No. Event Lokasi Tahun Kapasitas (target) 1. Urban Jazz Cross Over Gumaya Hotel 2012 750 orang 2. Tribute Bubi Chen Grand Candi Hotel 2013 300 orang 3. Sandy Quartet Grand Candi Hotel 2013 550 orang 4. Drama Tari The Last Sri Ratu Chance Convention Hall 2013 1500 orang 5. Guyub Rupa #3 UNNES 2013 900 orang 6. Gitaran Show (KGKS) Deoholic Coffee Shop 2013 500 orang 7. Konser & Drama Rohani Horison Hotel 2013 900 orang 8. Urban party UNDIP 2014 850 orang 9. Drama Musical Mulan Sixteen 8 2014 400 orang 10. Chinnese Perform Crown Plasa 2014 800 orang 11. Jazz in The Mall Citraland Mall 2014 2000 orang Tabel Target Event Seni Pertunjukkan di Kota Semarang Rata-rata dari pertunjukkan yang terdapat di Kota Semarang sebagai berikut : = 9.450 / 11 = 859,27 orang pembulatan 860 orang Uraian 2005 2006 2007 2008 2009 Jml Grup Kesenian 376 386 573 573 573 Jml Penduduk 1.419.478 1.434.025 1.454.594 1.481.640 1.506.924 Rasio/ 10.000 penduduk 2,65 2,69 3,94 3,87 3,80 Tabel Rasio Grup Kesenian di Kota Semarang Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, 2010 e. Rata-rata rasio pertumbuhan 2% : Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 Jumlah penduduk (000) jiwa 1.506 1.539 1.570 1.605 1.642 Pertumbuhan penduduk (%) 1,71 2,19 2,01 2,18 2,30 Tabel Pertumbuhan Penduduk di Kota Semarang Sumber : BPS Kota Semarang.Februari 2014 xviii

f. Perhitungan asumsi jumlah pengunjung yang berdasarkan jumlah penduduk 2013 adalah 1.642.000. Serta asumsi pengunjung 1) Rata-rata pengunjung yang datang di tahun 2013 = (2252 orang / 1.642.000) x 100% = 0,137 % 2) Laju pertumbuhan penduduk per tahun sebesar 2%, maka perhitungan jumlah penduduk untuk tahun 2014 hingga 2029 sebagai berikut : Th. 2014 = (2% x 1.642.000) + 1.642.000 = 1.674.840 Th. 2015 = (2% x 1.674.840) + 1.674.840 = 1.708.337 Th. 2016 = (2% x 1.708.337) + 1.708.337 = 1.742.504 Th. 2017 = (2% x 1.742.504) + 1.742.504= 1.777.354 Th. 2018 = (2% x 1.777.354) + 1.777.354= 1.812.901 Th. 2019 = (2% x 1.812.901) + 1.812.901= 1.849.159 Th. 2020 = (2% x 1.849.159) + 1.849.159= 1.886.442 Th. 2021 = (2% x 1.886.442) + 1.886.442= 1.923.865 Th. 2022 = (2% x 1.923.865) + 1.923.865= 1.962.342 Th. 2023 = (2% x 1.962.342) + 1.962.342= 2.001.589 Th. 2024 = (2% x 2.001.589) + 2.001.589= 2.041.621 Th. 2025 = (2% x 2.041.621) + 2.041.621= 2.082.453 Th. 2026 = (2% x 2.082.453) + 2.082.453= 2.124.102 Th. 2027 = (2% x 2.124.102) + 2.124.102= 2.166.584 Th. 2028 = (2% x 2.166.584) + 2.166.584= 2.209.916 Th. 2029 = (2% x 2.209.916) + 2.209.916= 2.254.114 3) Berikut perkiraan peningkatan pengunjung Gedung Pertunjukan Seni dari tahun 2014 hingga 2029, sebagai berikut : Th. 2014 = (2% x 1540) + 1540 = 1.571 Th. 2015 = (2% x 1.571) + 1.571 = 1.603 Th. 2016 = (2% x 1.603) + 1.603 = 1.636 Th. 2017 = (2% x 1.636) + 1.636 = 1.669 Th. 2018 = (2% x 1.669) + 1.669 = 1.703 Th. 2019 = (2% x 1.703) + 1.703 = 1.738 Th. 2020 = (2% x 1.738) + 1.738 = 1.773 Th. 2021 = (2% x 1.773) + 1.773 = 1.809 Th. 2022 = (2% x 1.809) + 1.809 = 1.846 Th. 2023 = (2% x 1.846) + 1.846 = 1.883 Th. 2024 = (2% x 1.883) + 1.883 = 1.921 Th. 2025 = (2% x 1.921) + 1.921 = 1.960 Th. 2026 = (2% x 1.960) + 1.960 = 2.000 Th. 2027 = (2% x 2.000) + 2.000 = 2.040 Th. 2028 = (2% x 2.040) + 2.040 = 2.081 Th. 2029 = (2% x 2.081) + 2.081 = 2.123 g. Data di bawah ini juga dapat digunakan sebagai bahan acuan atau tolak ukur tingkat kelayakan antara perencanaan desain dan potensi xix

yang sudah dimiliki oleh Jawa Tengah, khususnya di Kota Semarang. Secara umum data ini juga dapat menunjukkan beberapa jenis seni pertunjukan yang notabene merupakan seni yang telah berakulturasi dengan budaya setempat, sehingga menghasilkan karya yang termasuk dalam kategori seni kotemporer. Oleh sebab itu seiring dengan perkembangan jaman peminat seni kontemporer juga semakin meningkat dan dapat dilihat dari jumlah penggemar. Berikut tabel penjelasan : Komunitas Jenis Seni Fans Tahun Berdiri Komunitas Puisi Sampak Gusuran Teater puisi 9.879 2005 Teater Lingkar Semarang Teater Pertunjukkan 5.012 1980 Teater Kaplink Teater drama 997 1997 Teater Gema Teater drama 506 2006 Teater Emka Teater drama 979 1981 Teater Beta Teater drama 779 1981 Sangkur Timur Semarang Teater 3.888 2008 Komunitas Gitar Klasik Semarang Musik klasik 988 2005 Semarang Blues Community Musik blues 1.157 2000 Komunitas Musik Rock Semarang Musik rock 1.128 2009 Jazz Ngisoringin Musik jazz 5.192 2009 Serempet Gudal Musik metal coremedy 51.765 2007 Tabel Peminat Kesenian Teater dan Musik di Kota Semarang h. Berikut adalah tabel efektifitas kebisingan oleh barier tanaman (KepMen LH Nomor 48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan) : xx

i. Berikut adalah koefisien serapan bunyi untuk mendukung akan akustik bangunan pada ruang teater Gedung Pertunjukan Seni : xxi

xxii

xxiii

xxiv

j. Berikut adalah besaran ruang dalam fasilitas Gedung Pertunjukan Seni : Nama Ruang Besaran Ruang Perabot Klinik Meeting Room Staff/ orang R. Manager xxv

Nama Ruang Besaran Ruang Perabot Mushola R.Komunitas/ unit R. Baca Area Buku Toilet (wanita) xxvi

Nama Ruang Besaran Ruang Perabot Toilet (pria) Pantry TPS Security room Loker/ orang xxvii

Nama Ruang Besaran Ruang Perabot Kesekretariatan (perpus) Cafe Coffee shop Tabel Kasaran Besaran Ruang Gedung Pertunjukan Seni xxviii