H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
19.0 TEORI PERUBAHAN. H. Teori Perubahan

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal

D. Analisis Ancaman. 4.0 Peringkat Ancaman 4.1 Lingkup, Intensitas, dan Ketakberbalikan 4.2 Rantai Faktor

8.0 MENETAPKAN DATA DASAR (BASELINE) (SURVEI DENGAN KUESIONER)

2.0 TIM PROYEK DAN PEMANGKU KEPENTINGAN KUNCI

C. Model-model Konseptual

BRAVO: Barrier Removal Assessment and Viability Overview Sebuah alat untuk menilai kelayakan dan potensi dampak rencana-rencana proyek Rare

17.0 PESAN KAMPANYE Strategi pembuatan pesan Pesan-pesan Inti dan Slogan-slogan. G. Strategi Kampanye

RENCANA PROYEK PULAU SERENA. Jacob Parker, Departemen Kehutanan & Hidupan Liar, April 2008

Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 3,5%) Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 13,9%) Pengetahuan Positif terbentuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

KAWASAN KONSERVASI LAUT DAERAH (KKLD) KABUPATEN WAKATOBI MILAWATI ODE, S.KEL

G. RENCANA TINDAK LANJUT

Kampaye Pride KKLD Ayau-Asia

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

Malam Rare Pride. pada Lokakarya Fish Forever Bali, Oktober Mengenal lebih jauh Program Pride di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kampanye Pride. Di KKLD Kaimana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PELUNCURAN KAMPANYE PRIDE TAMAN WISATA PERAIRAN GILI MENO, GILI AYER DAN GILI TRAWANGAN. Gili Ayer, 8 Juni 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Rencana Operasi Penyingkiran Hambatan (BROP) Pemusnahan Tikus Pulau Serena

KESEPAKATAN BERSAMA ANTARA BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

Mengapa Klaim Bencana Montara di Laut Timor Ditolak Dua Kali?

BAB I PENDAHULUAN. hewan langka di Indonesia yang masuk dalam daftar merah kelompok critically

BAB I PENDAHULUAN. ( 17/8/ % Spesies Primata Terancam Punah)

BAB I PENDAHULUAN. ikan) yang cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan wilayah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGHAPUSAN

BAB I PENDAHULUAN. sudah dinyatakan punah pada tahun 1996 dalam rapat Convention on

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak tempat wisata yang populer, di antaranya Dunia

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperkenalkan produknya pada calon konsumen.

BAB V. RANCANGAN dan PENGUJIAN

STRATEGI TINDAK LANJUT

Komisi Penyiaran Indonesia PEDOMAN

G. RENCANA TINDAK LANJUT

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

BAB V KESIMPULAN. penangkapan bertanggung jawab. Illegal Fishing termasuk kegiatan malpraktek

Langkah-Langkah Advokasi

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Tugas karya akhir atau program sebelumnya. 1. Wisata Malam *Traveling ke tempat tempat yang eksotis

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan

PERSETUJUAN TENTANG KERJA SAMA PARIWISATA ANTARA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA DAN PEMERINTAH REPUBLIK PERANCIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Kampanye antisipasi global warming melalui desain komunikasi visual bagi anak usia sekolah BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian yang dilakukan tentang Strategi Promosi Dinas Pariwisata Dan

BAB IV METODE PENELITIAN

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.56/Menhut-II/2014 TENTANG MASYARAKAT MITRA POLISI KEHUTANAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 1998 TENTANG KAWASAN SUAKA ALAM DAN KAWASAN PELESTARIAN ALAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Gambar III.1 SWOT Sumber: Data Pribadi (15 juni 2016)

BAB I PENDAHULUAN. dan fauna yang tersebar diberbagai wilayah di DIY. Banyak tempat tempat

Saya lebih takut menghadapi tiga surat kabar daripada seribu ujung bayonet. (Napoleon)

SUAKA ELANG: PUSAT PENDIDIKAN BERBASIS KONSERVASI BURUNG PEMANGSA

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

PENDAHULUAN Latar belakang Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. 1. Strategi Komunikasi Pemasaran Player s Pool n Lounge

Pengawasan dan Evaluasi Proses

BAB VI F. ANALISA KRITIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2016, No Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang Jenis Invasif; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konse

60 menit tahun. Bekerja Sama untuk Mencapai Tujuan Global. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan

Perjanjian Kerjasama Tentang Pengembangan dan Pemasaran Produk Ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon.

I. PENDAHULUAN. D.I.Yogyakarta tahun mengalami penurunan. Pada tahun 2013

mendorong menemukan pasar untuk produk yang sudah ada dan mendukung spesies-spesies lokal yang menyimpan potensi ekonomi (Arifin et al. 2003).

Epidemiologi Lapangan Tingkat Dasar. Pedoman Fasilitator. Tentang pedoman ini

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

BAB I PENDAHULUAN. perubahan iklim (Dudley, 2008). International Union for Conservation of Nature

Pidato Presiden RI mengenai Dinamika Hubungan Indonesia - Malaysia, 1 September 2010 Rabu, 01 September 2010

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. Permainan menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (dalam Andang

Rosita Tariola (Mona)

TENTANG. yang. untuk. dalam. usaha

I. PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

MATRIK PEMANGKU KEPENTINGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Sumber : Gambar 1.2 Pantai Pangandaran

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia PEMERINTAH PROVINSI BANTEN

Komite Audit Pasak. 1. Tujuan. 2. Organisasi. Dokumen ini menguraikan tujuan, organisasi, tugas- tugas, dan pertanggungjawaban

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA PENYIARAN PUBLIK LOKAL TELEVISI KABUPATEN SINJAI

PENTINGNYA MENJAGA KEANEKARAGAMAN HAYATI ALAM DI SEKITAR KITA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari proses belajar yang selalu dimulai pada usia dini. Seorang anak

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu hal atau peristiwa yang baru saja atau sedang terjadi. Orang tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan tempat wisata di Lampung merupakan daya tarik tersendiri bagi

Panduan untuk Pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi Kreatif dalam situs tempo.co (2014: 29 April 2014) bahwa pertumbuhan

BAB IV ANALISIS HUKUM MENGENAI PENJUALAN HEWAN YANG DILINDUNGI MELALUI MEDIA INTERNET DIHUBUNGKAN DENGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konferensi Pers Presiden RI Setelah Ratas ttg Pangan, tgl 29 Okt 2013, di Sumbar Selasa, 29 Oktober 2013

Transkripsi:

Merupakan sesuatu yang kritis untuk memiliki ide yang jelas bagaimana kampanye Pride kita akan menciptakan yang bertahan lama untuk konservasi keanekaragaman hayati. Salah satu cara untuk melakukan hal ini adalah dengan menciptakan Teori Perubahan. Melalui proses perencanaan, kami mengumpulkan semua data yang dapat membantu mengembangkan Teori Perubahan tersebut. Kami mulai menambahkan ini kedalam tabel sederhana yang kemudian digunakan untuk mengembangkannya secara naratif. Data kami membantu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: Siapa ORANG yang akan dipengaruhi oleh program saya? TINDAKAN apa yang akan diambil oleh program saya? Dalam PENGATURAN seperti apa tindakan itu akan dilaksanakan? KELUARAN apa yang akan dihasilkan oleh kampanye saya? Jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu dalam menentukan kerangka kerja untuk dan tujuan yang lebih besar dibelakang kegiatan-kegiatan individu. 19.0 Teori Perubahan 19.1 Rencana Aksi untuk Menjangkau Seluruh Khalayak 19.2 Rencana Aksi untuk Menjangkau Para Nelayan 19.3 Rencana Aksi untuk Menjangkau Para Wisatawan 19.4 Kerangka kerja kampanye untuk Para Nelayan. 19.5 Kerangka kerja kampanye untuk Para Wisatawan 100

19.0 TEORI PERUBAHAN H. Teori Perubahan Penjelasan Mengenai Teori Perubahan (maksimum 175 kata) Untuk mengurangi ancaman pokok yang terjadi pada spesies endemik dan terancam punah, Merpati Andrea, yang invasif harus dibasmi dari dan mencegah terjadinya invasi kembali. Kelompok target kunci (Para Nelayan dan Wisatawan) akan diberi tahu mengenai nilai keanekaragaman hayati di pulau ini, ancaman yang, dan manfaat program pembasmian. Mereka akan diminta untuk membuat petisi pada pemerintah untuk menyetujui program pembasmian, dan mengubah mereka untuk memastikan serbuan kembali tikus-tikus tersebut tidak akan terjadi lagi. Akan ada 100% kepatuhan dalam mengadopsi kegiatan memantau dan strategi memasang pada perahu mereka sebelum mereka tiba di pulau. Kampanye Serena Pride akan dianggap berhasil bila telah dibasmi dari pulau, invasi kembali tidak terjadi lagi, dan bila populasi Merpati Andrea dari 100 ekor di tahun 2007 menjadi 250 di tahun 2010 19.1 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU SELURUH KHALAYAK SELURUH KELOMPOK SASARAN Tujuan keanekaragam an hayati: Untuk mengamankan populasi spesies endemik dan terancam punah Merpati Andrea sehingga jumlahnya dari 100 menjadi 250 di tahun 2010 Merpati Andrea yang merupakan spesies endemik dan terancam punah Populasi Merpati Andrea RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 16 Populasi Merpati Andrea dari 100 (2007) menjadi 250 di tahun 2010 Memantau populasi Dove Sukarelawan yang diawasi oleh Departemen Kehutanan Komunitas ilmiah Andrea (Andrea Naturalists Society/ ANS) Jumlah Merpati Andreas Metode Target Frekuensi Sosial-politik Survei transek dua kali setahun 250 di tahun 2010 Dua kali setahun dimulai dari tahun selama 10 tahun Dipenuhi oleh para sukarelawan (ANS memastikan bahwa hal ini tidak akan menjadi masalah) 16 Lihat bagian F untuk deskripsi lengkap mengenai tujuan 101

SELURUH KELOMPOK SASARAN Tujuan mengurangi ancaman: 1) Perizinan program pembasmian Adanya izin untuk membasmi tikus Izin disetujui RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 16 Departemen Kesehatan menyetujui izin pada 11/08 Petisi pemerintah Petisi ANS pembasmian Persetujuan di lembaran diaksanakan negara Metode Target Frekuensi Sosial-politik Des Des Pemerintah kemungkinan menolak petisi 2) Pembasmian tikus yang invasif Pembasmian yang invasif Binatang berkurang Tikus tertangkap per 100 penangkap menurun dari 36 menjadi 0 Program pembasmian Stasiun umpan REI # tikus di Pulau Serena Memantau jepit & papan lem Tidak ada tikus sejak Jan 2009 Harian, mingguan, 3 bulan sekali Invasi kembali akan terjadi bila tidak ada dukungan Pemberian racun secara kebetulan. REI memastikan resiko minimal 3) Pendeklarasian sebagai kawasan yang dilindungi Pendeklarasian Pulau Serena sebagai Taman Nasional Taman Nasional terdeklarasi Pemerintah menyetujui status TN pada tahun 2010 Petisi pemerintah Petisi ANS Persetujuan TN diberikan Persetujuan di lembaran negara Des 2009 Des 2009 Pemerintah kemungkinan menolak petisi 102

19.2 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU PARA NELAYAN NELAYAN RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA perenungan (Pengetahuan) 1) Nilai keanekaragaman hayati 2) Ancaman (pada Merpati Andrea dan manusia) yang 1) Pengetahuan mengenai nilai keanekaragama n hayati 17 1) Pada Agustus, 70% nelayan yang bermalam di akan peduli terhadap nilai keanekaraga man hayati ( dari 19%) 2) Pengetahuan 2) Pada mengenai Agustus, ancaman yang 70% nelayan yang bermalam di di Pulau Serena akan paham bahwa tikus adalah ancaman serius untuk hidupan liar asli ( dari 33%) dan 100% paham bahwa tikus juga mengancam sektor ekonomi dan kesehatan para nelayan Pesan kognitif disebarkan melalui radio, papan reklame dan Teater Alam Materi dan izin papan reklame Laptop dan proyektor powerpoint KQRS & Radio Reef Perubahan kesadaran Metode Target Frekuensi Sosial politik Pra/pasca survei 1) 70% dari 19% 2) 70% dari 33%; 100% dari 62%; 100% dari 48% Jan & Des H. Teori Perubahan Izin untuk membuat papan reklame tidak diberikan Radio meminta biaya siaran 17 Lihat bagian F untuk deskripsi lengkap mengenai sasaran 103

NELAYAN RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 3) Bagaimana tikus dapat mencapai Pulau Serena 3) Pengetahuan mengenai peran perahu sebagai vektor pembawa 17 3) Pada Agustus, 90% nelayan yang bermalam di akan paham bagaimana dapat mencapai ( dari 4%) Metode Target Frekuensi Sosial politik 3) 90% dari 4% Tingkat Persiapan (Sikap) 1) Adanya kesepakatan mengenai masalah invasif 2) Dukungan untuk membasmi 1) Adanya kesepakatan bahwa masalah invasif 2) Dukungan untuk membasmi 1) Pada Agustus, 80% nelayan yang bermalam di akan setuju bahwa tikus menyebabkan masalah pada manusia dan lingkungan ( dari 33%) 2) Ada Agustus, 80% nelayan yang bermalam di Pulau Serena akan mendukung program pembasmian ( dari 33%) Pesan emosional disebarkan melalui lembar khotbah Lembar khotbah Uskup Montreal, James Bacon Gereja Perubahan sikap Pra/pasca survei 80% dari 33% Jan & Des 08 Kurangnya dukungan dari Pastor Katolik dan pemimpin agama 104

NELAYAN RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA Validasi (Sikap) pelaksanaan (Praktek) Isu invasif 1) Perangkap jepit dan pembuangan yang telah mati Membahas mengenai masalah yang dan bagimana cara mengatasinya 1)Pengetahuan mengenai bagaimana cara menggunakan dan memasang dan membuang tikus yang telah mati 17 Pada Agustus, 80% nelayan yang bermalam di akan membahas isu tikus dan solusinya dengan nelayan ( dari 40%) Pesan Perorangan Pertemuan dengan masyarakat 1) Pada 1) Pelatihan September pemasangan, 100% nelayan yang yang benar bermalam di akan diajarkan bagaimana cara memeriksa ruangan perahu dan memasang jepit ( dari 0) Perangkap tersedia dan dibiayai oleh Departemen Kehutanan, senter, dan radio dua arah, LMU, LMU Berbicara satu sama lain 1) Jumlah nelayan Metode Target Frekuensi Sosial politik Survei kesiapan 1) Observasi dan diskusi 80% lebih dari 40% Oktober 1) Semua 1) Agustus Nelayan terlalu sibuk atau tidak ingin menghadiri pertemuan Kurangnya kepercayaan pada petugas Dept.Kehutanan 1) Nelayan terlalu sibuk atau tidak ingin menghadiri sesi pelatihan 1) 105

NELAYAN RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 2) Penggunaan jepit dan memeriksa ruangan perahu 2) Nelayan mengambil langkah untuk mengurangi jumlah tikus dari perahu mereka 17 2) Pada Desember, 100% nelayan akan memeriksa perahu mereka ( dari 17%) dan memasang (harian) sebelum merapat di dan akan melaporkan bila mereka melihat pada Dep. Kehutanan 2)Membagikan dan perlengkapan 2a) Jumlah perahu ber 2b) Jumlah tikus yang ter Metode Target Frekuensi Sosial politik 2a) Pelaporan dan pelaksanaan pemeriksaan bangkai tikus 2b) Nelayan melaporkan dengan mengguna kan radio hasil sumbangan 2a) Semua perahu mengguna kan 2b) Tidak ada di perahu 2a) Bulanan, dari Agustus 2b) Bila tikus muncul 2) Tidak semua nelayan dilatih dan bersedia untuk melaksanakan 2) 100% kepatuhan atau proyek akan gagal 106

19.3 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU PARA WISATAWAN H. Teori Perubahan WISATAWAN RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA Kontemplasi (Pengetahuan) 1) Ancaman (pada manusia dan Merpati) 2) Isu ganguan yang disebabkan oleh 1) Pengetahuan mengenai ancaman yang di 2) Pengetahuan mengenai masalah yang dan bagaimana solusinya 18 1) Pada Oktober, 60% Wisatawan di Pulau Serena akan peduli terhadap tikus yang menjadi ancaman terbesar bagi keanekaragaman hayati dan kesehatan ( dari 28%) 2) Pada Agustus, 70% Wisatawan di Pulau Serena akan peduli terhadap langkah kritis yang perlu diambil untuk melindungi Pulau Serena untuk generasi yang akan datang termasuk perlunya pembasmian dan pendeklara- Pesan kognitif disebarkan melalui poster dan media berita (press releases) Karya seni, penyeni grafis untuk poster Media pendukung pencetakan dan audio visual, Lembaga Utama (LMU) dengan dukungan dari rumah media Perubahan pengetahuan Metode Target Frekuensi Pra/pasca survei 60% dari 28% 70% dari 32% Jan & Des Sosialpolitik Keinginan rumah usaha untuk membantu menyebarkan poster 18 Lihat bagian F untuk deskripsi lengkap mengenai tujuan 107

WISATAWAN RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA Persiapan (Sikap) pengakuan (Sikap) Dukungan untuk membasmi dan pendeklarasian TN Isu gangguan Dukungan untuk membasmi dan pendeklarasian TN 18 sian TN ( dari 32%) Hingga Oktober, sekurangnya 70% Wisatawan di akan mendukung pembasmian dan pendeklarasian Pulau Serena sebagai TN (lebih dari 40 dan 33% yang menerima) Membicarakan Hingga mengenai Oktober, masalah yang sekurangnya 70% Wisatawan ke dan bagaimana mengatasinya akan menyampaikan ke pengunjung mengenai isu gangguan tikus dan langkah apa yang perlu diambil untuk melindungi ( dari 21%) Pesan emosional Disebarkan melalui lagu dan kunjungan ke sekolah Pesan perorangan Pertemuan orang per orang dengan masyarakat Pemusik dan studio rekaman untuk memproduksi lagu PA Kostum Pin, LMU dengan dukungan dari Departemen Pendidikan, LMU Perbahan Sikap Saling memberitahu antar pengunjung Metode Target Frekuensi Pra/pasca survei Survei kesiapan 70% dari 40 dan 33% 70% dari 21% Januari & Desember 08 Oktober Sosialpolitik Persetujuan kunjungan oleh Departemen Pendidikan Kesediaan radio untuk menyiarkan lagu anakanak yang membawa pesan untuk orang tua Pengunjung terlalu sibuk atau tidak bersedia untuk menghadiri pertemuan 108

RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU PARA WISATAWAN (Lanjutan) H. Teori Perubahan WISATAWAN RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA Pelaksanaaan (Praktek) 1) Menggunakan jepit dan memeriksa ruangan perahu 1) Pengunjung mengambil langkah untuk mengurangi jumlah tikus di perahu mereka 1) Pada Desember, 100% pengunjung yang memiliki perahu akan memeriksa perahu mereka dan memasang jepit (harian) untuk sebelum merapat di dan akan melaporkan ke Dep. Kehutanan bila mereka melihat yang muncul (0) 1) Penyebaran 1) Perangkap tersedia dan dibiayai oleh Departemen Kehutanan. 1), LMU 1a) Jumlah perahu yang memiliki 1b) Jumlah tikus yang ter Ukuran Target Frekuensi Sosial Politik 1) Pelaporan dan pemeriksa an pelaksana an ( yang mati) 1a) Semua perahu menggu nakan 1b) Tidak ada di perahu 1a) Bulanan dari Agustus 1b) Bila tikus terlihat 1) Tidak semua pengunjung diberi pelatihan dan atau bersedia melaksanakan 1) Binatang menjauhi jepit 109

WISATAWAN RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 2) Petisi 2) Petisi ditandatangani dan diberikan pada Menteri Kesehatan 2) Hingga Oktober, 5,000 pengunjung akan menandatangani petisi agar Menteri Kesehatan mendukung program pembasmian yang telah direncanakan dan dilaksanakan dengan hatihati 2) Petisi 2) Sukarelawan untuk membantu mendorong petisi 2) Komunitas ilmiah Andrea (Andrea Naturalists Society) 2) Jumlah tanda tangan Ukuran Target Frekuensi Sosial Politik 2) Perhitungan tanda tangan 2) 5,000 2) Oktober 2) Menteri tidak memperdulikan petisi 2) Tidak ada 110

19.4 KERANGKA KERJA KAMPANYE: PARA NELAYAN Masy. Naturalis Andrea Dept Kehutanan Andrea Rodent Eradication Int l 111

19.5 KERANGKA KERJA KAMPANYE: WISATAWAN Masy. Naturalis Andrea Dept Kehutanan Andrea Rodent Eradication Int l 112