Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 3,5%) Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 13,9%) Pengetahuan Positif terbentuk

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 3,5%) Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 13,9%) Pengetahuan Positif terbentuk"

Hadian Tanuwidjaja
6 tahun lalu
Tontonan:

1 RENCANA PEMANTAUAN Rencana Pemantauan yang baik akan membantu kita secara akurat dan tepercaya menilai dampak intervensi proyek kita untuk menentukan apakah proyek telah mencapai tujuan dan sasarannya, dan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan keberhasilan. Tabel berikut adalah ringkasan Rencana Pemantauan yang dibuat untuk Para Petani dan Masyarakat. PARA PETANI Tingkatan Tujuan SMART Bagaimana Ukuran Target Kapan Siapa Dimana Sikap & Komunikasi Pribadi Pada Juli, 50% petani yang tinggal di empat desa target (Mekar, Sei Serdang, Namo Sialang, Namo Sialang, Halaban) mengerti bahwa hutan Leuser merupaka hutan tropis warisan dunia (meningkat dari 3,5%pada survei pra-proyek) Pada Juli, 50% petani yang tinggal di desa Mekar paham teknik menerapkan pola agroforestry (meningkat dari 13,9% pada survei pra-proyek) Pada Juli, 70% petani yang tinggal di empat desa target (Mekar, Sei Serdang, Namo Sialang, Namo Sialang, Halaban) paham bahwa melestarikan Leuser merupakan tanggung jawab bersama (meningkat dari 54,9% pada survei pra-proyek) Pada Juli, 70% petani akan paham bahwa perambahan hutan adalah penyebab kerusakan dan sebab munculnyn konflik satwa dengan petani (meningkat dari 27,2%). Pada Juli, 70% petani akan paham bahwa pola agroforestry dapat mengoptimalkan pemenfaatan lahan pertanian mereka (meningkat dari 10,4%). Pada Juli, 70% petani yang merambah Hutan Taman Nasional Gunung Leuser akan setuju bahwa perambahan hutan dapat menyebabkan masalah pada manusia dan lingkungan dimasa depan (meningkat dari 53,2% pada survey pra-proyek). Pada Juli, 70% petani yang ada di desa Mekar mendukung program pengenalan dan praktek Sikap Sikap dari 3,5%) dari 13,9%) dari 54,9%) dari 27,2%) dari 10,4%) dari 53,2%) dari 40%)

2 PARA PETANI Tingkatan Tujuan SMART Bagaimana Ukuran Target Kapan Siapa Dimana pola agroforestry (meningkat dari 40% pada survei praproyek). Pada Juli, 50% petani yang terlibat dalam praktek agroforestry akan menyampaikan pada petani dan masyarakat lain mengenai isu dan manfaat pola pola agroforestry (meningkat dari 1,2%). Percakapan langsung Survei kesiapan 1,2%) Perubahan perilaku Pada Juli, 50% petani di akan mengadopsi pola agroforestry pada lahan milik petani di luar hutan Taman Nasional Gunung Leuser. Pada Juli, 50% di empat desa target (Mekar, Sei Serdang, Namo Sialang, Namo Sialang, Halaban) berhenti memperluas lahan di hutan Taman Nasional Gunung Leuser (meningkat dari 27,2%). Observasi dan diskusi Pelaporan dan pelaksanaan monitoring kawasan petani Semua Jul # luasan perambahan & # jumlah kasus perambahan yang dilaporkan Petani mengadopsi agroforestry & berhenti merambah hutan mulai Januari BB/ Staf pelaksana/cru- FFI Kehutanan/ Staf pelaksana/cru- FFI Besitang Besitang MASYARAKAT Tingkatan Sasaran SMART Bagaimana Ukuran Target Kapan Siapa Dimana Pada Juli, 70% masyarakat di empat desa (Mekar, Sei Sedang, Namo Sialang, Halaban) akan peduli bahwa menjaga hutan Taman Nasional Gunung Leuser adalah tanggung jawab bersama (meningkat dari 52%) dari 52%) Pada Juli, 70% dari masyarakat di empat desa (Mekar, Sei Sedang, Namo Sialang, Halaban) akan tahu peraturan/hukum tentang Taman Nasional Gunung Leuser (meningkat dari 49,7%) dari 49,7%) Pada Juli, 70% dari masyarakat di empat desa (Mekar, Sei Sedang, Namo Sialang, Halaban) akan tahu pal batas antara Taman Nasional Gunung Leuser dengan lahan masyarakat (meningkat dari 33,5%) dari 33,5%)

3 MASYARAKAT Tingkatan Sasaran SMART Bagaimana Ukuran Target Kapan Siapa Dimana Sikap & Komunikasi Interpersonal Perubahan perilaku Pada Juli, sedikitnya 60% dari para masyarakat mendukung program pengenalan dan praktek pola agroforestry (meningkat 39,8%) Pada Juli, setidaknya 50% dari masyarakat di empat desa (Mekar, Sei Sedang, Namo Sialang, Halaban) membicarakan isu perambahan hutan dan langkah yang perlu diambil untuk melindungi kawasan (meningkat dari 12,2% dan 21,5%) Pada Juli, 60% dari masyarakat di empat desa (Mekar, Sei Sedang, Namo Sialang, Halaban) mau terlibat pengawasan dan mendukung pelestarian kawasan hutan (meningkat dari 35%) Hingga Juli, telah terbit satu kesepatatan/peraturan desa yang mendukung program pengembangan agroforestry dan dukungan terhadap pelestarian kawasan sebagai warisan dunia dan habitat penting berbagai satwa langka termasuk orangutan sumtera Percakapan yang didedikasikan Observasi dan Diskusi Kesepakatan /peraturan local (yang ditandatanga ni) Sikap Survei kesiapan masyarakat yang terlibat dalam aktifitas konsevarvasi surat kesepakatan dan tanda tangan 60% (meningkat dari 39,8%) dari 12,2% dan 21,5%) 60% (meningkat dari 35%) Satu kesepakatan/pe raturan lokal Sepanjang Juni Mulai januari Juli Ismail Kehutanan/ Staf pelaksana Disusun bersama masyarakat dan disyahkan oleh aparat desa dan pemerintas lokal Pulau Serena

4 KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PENGURANGAN ANCAMAN Sasaran SMART Bagaimana Ukuran Target Kapan Siapa Dimana Untuk melindungi populasi spesies endemic sumatera dan sangat terancam punah Orangutan Sumatera (Pongo abelii) sehingga jumlahnya tetap blok habitat langkat Sekundur 497 pada tahun Mengurangi aktivitas perambahan hutan Survei transek di blok habitat sekitar desa target Pembangunan demplot agroforestry Monitoring dan pengawasan kawasan hutan Leuser orangutan sumatera (dan spesies lainnya) adopsi aktivitas monitoring Populasi Orangutan Sumatera tetap di blok habitat Langkat seundur 497 pada tahun 50% dari anggota kelompok petani yang terlingat dalam program Aktivitas perambahan menurun Dilakukan sekali selama program Hingga Juli Tiga kali kali dalam setahun program mulai Januari YOSL-OIC bekerja sama dengan BB & CRU-FFI YOSL-OIC & Basama Alam Lestari BB, YOSL-OIC, Lembaga Lokal, CRU-FFI Blok habitat sekitar desa target Besitang

dokumen-dokumen yang mirip

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal 19.0 TEORI PERUBAHAN H. Teori Perubahan Penjelasan Mengenai Teori Perubahan (maksimum 175 kata) Untuk menghentikan kawasan hutan dan memelihara area hutan Taman Nasional Gunung Leuser Wilayah SPTN VI Besita