19.0 TEORI PERUBAHAN. H. Teori Perubahan

dokumen-dokumen yang mirip
H. Teori Perubahan 19.0 Teori Perubahan

LAPORAN AKHIR KAMPANYE HUTAN GEUMPANG, KOMPLEKS ULU MASEN, ACEH. Oleh: Shaummil Hadi Fauna & Flora International Program Aceh Agustus 2010

Rencana Aksi Rencana Pemantauan Risiko Kunci. Mitra Ukuran Metode Target Frekuen si BBTNGL, FFI, UNESCO, KSM Lokal

Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 3,5%) Pengetahuan Positif terbentuk. 50% (meningkat dari 13,9%) Pengetahuan Positif terbentuk

17.0 PESAN KAMPANYE Strategi pembuatan pesan Pesan-pesan Inti dan Slogan-slogan. G. Strategi Kampanye

I. PENDAHULUAN. Berkurangnya luas hutan (sekitar 2 (dua) juta hektar per tahun) berkaitan

IV. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Meninjau Ulang Teori Perubahan

G. Tindak Lanjut. Pendahuluan

G. RENCANA TINDAK LANJUT

LAPORAN KEMAJUAN BROP DI TAMAN NASIONAL UJUNG KULON Labuan, Pebruari 2010

Kampanye Pride. Di KKLD Kaimana

G. RENCANA TINDAK LANJUT

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Hubert Forestier dan Truman Simanjuntak (1998, Hlm. 77), Indonesia

Kampaye Pride KKLD Ayau-Asia

Rencana Operasi Penyingkiran Hambatan (BROP)

BAB I PENDAHULUAN. sudah dinyatakan punah pada tahun 1996 dalam rapat Convention on

STRATEGI TINDAK LANJUT

Pemetaan Keanekaragaman Hayati Dan Stok Karbon di Tingkat Pulau & Kawasan Ekosistem Terpadu RIMBA

D. Kegiatan Kampanye

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.I Latar Belakang. Pertambahan penduduk merupakan faktor utama pendorong bagi upaya

BAB VI F. ANALISA KRITIS

1 DIKOMUNIKASIKAN KAMPANYE PRIDE? UBAH?

RENCANA STRATEGIS

LAPORAN PERKEMBANGAN BROP KEBUN ENERGI

Berikut beberapa penyebab kepunahan hewan dan tumbuhan: 1. Bencana Alam

Perjanjian Kerjasama Tentang Pengembangan dan Pemasaran Produk Ekowisata Taman Nasional Ujung Kulon.

BAB I. PENDAHULUAN. beragam dari gunung hingga pantai, hutan sampai sabana, dan lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan sebagai daya tarik wisata, seperti contoh wisata di Taman Nasional Way

KERANGKA DAN STRATEGI PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG DALAM PROGRAM KARBON HUTAN BERAU (PKHB)

: Yayasan Orangutan Sumatera - Orangutan Information Centre. LAPORAN TAHAPAN PELAKSANAAN STRATEGI PENYINGKIR HALANGAN Periode Juli 2009 Februari 2010

PANTHERA MERAYAKAN KESUKSESAN ATAS UPAYA KONSERVASI HARIMAU SUMATRA

SMP NEGERI 3 MENGGALA

I. PENDAHULUAN. Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) merupakan salah satu kekayaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Siaran Pers Tegaskan komitmen, perberat hukuman dan lindungi harimau sumatera

BAB I. PENDAHULUAN. bagi makhluk hidup. Keanekaragaman hayati dengan pengertian seperti itu

BUKU CERITA DAN MEWARNAI PONGKI YANG LUCU

KERANGKA ACUAN PENGKAJIAN UNTUK PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA WAWO WAE DALAM PENGELOLAAN KAWASAN CA WATU ATA, NGADA TGL 25 NOP S/D 20 DES 2002

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dari penunjukan kawasan konservasi CA dan SM Pulau Bawean adalah untuk

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berbagai makluk hidup mulai dari bakteri, cendawan, lumut dan berbagai jenis

BAB I PENDAHULUAN. oleh bangsa Indonesia dan tersebar di seluruh penjuru tanah air merupakan modal

BAB I PENDAHULUAN. Dalam artikel Konflik Manusia Satwa Liar, Mengapa Terjadi? yang ditulis

i:.l'11, SAMBUTAN PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR KOTAK... GLOSARI viii xii DAFTAR SINGKATAN ...

BAB I PENDAHULUAN. hewan langka di Indonesia yang masuk dalam daftar merah kelompok critically

MATRIK PEMANGKU KEPENTINGAN

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

8/6/2010 AYAU-ASIAASIA. Photo x Position x: 4.36, y:.18. Photo x Position x: 8.53, y:.18 TEMA KAMPANYE

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati

LAPORAN AKHIR PROYEK KAMPANYE BANGGA SUAKA MARGASATWA SUNGAI LAMANDAU Provinsi Kalimantan Tengah-Indonesia

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. Permainan menurut Joan Freeman dan Utami Munandar (dalam Andang

I. PENDAHULUAN. Kawasan Gunung Merapi adalah sebuah kawasan yang sangat unik karena

I. PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu taman

Prosiding Seminar Nasional Biotik 2017 ISBN:

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Panduan Kebun Raya dan Kebun Binatang Gembira Loka 2 Ibid

ASSALAMU ALAIKUM WR. WB. SELAMAT PAGI DAN SALAM SEJAHTERA UNTUK KITA SEKALIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Terms Of Reference Round Table Discussion 2 Rawa Tripa, penyangga kehidupan masyarakat Nagan Raya dan Aceh Barat Daya

I. PENDAHULUAN. Tingginya laju kerusakan hutan tropis yang memicu persoalan-persoalan

Alang-alang dan Manusia

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. maka penduduk setempat dapat menggagalkan upaya pelestarian. Sebaliknya bila

BAB I PENDAHULUAN. Secara geografis letak Indonesia berada di daerah tropis atau berada di sekitar

MEMBUAT HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

KRITERIA KAWASAN KONSERVASI. Fredinan Yulianda, 2010

2. MODEL KONSEP RINGKASAN KREATIF Ringkasan Kreatif : Petani Pesan Kampanye... 23

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MELANJUTKAN PERUBAHAN: BELAJAR DARI PENGGERAK KONSERVASI AKAR RUMPUT

PENGALAMAN DALAM PENGAMANAN KAWASAN HUTAN TAMAN NASIONAL BERBASIS MASYARAKAT. Oleh: Waldemar Hasiholan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauan yang mencapai sekitar pulau. Perbedaan karakteristik antar pulau

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENGGUGAH KEPEDULIAN SISWA TERHADAP SATWA LIAR MELALUI PENDIDIKAN IPA DI SEKOLAH DASAR

BAB 6. Analisa Kritis Kampanye

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Data Jumlah Spesies dan Endemik Per Pulau

I. PENDAHULUAN. liar di alam, termasuk jenis primata. Antara tahun 1995 sampai dengan tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. hayati terkaya (mega biodiveristy). Menurut Hasan dan Ariyanti (2004),

BAB I PENDAHULUAN. guna tercapainya visi dan misi perusahaan. Didalam komunikasi ada terbagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

mendorong menemukan pasar untuk produk yang sudah ada dan mendukung spesies-spesies lokal yang menyimpan potensi ekonomi (Arifin et al. 2003).

PENDAHULUAN. Perdagangan satwa liar mungkin terdengar asing bagi kita. Kita mungkin

BAB I PENDAHULUAN. dijumpai disetiap tempat dan mempunyai posisi penting sebagai salah satu

PELUANG PENGELOLAAN HUTAN OLEH MUKIM DAN PENYIAPAN MASYARAKAT ADAT UNTUK MENGANTISIPASI PERUBAHAN IKLIM

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P.44/Menhut-II/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN UNIT PERCONTOHAN PENYULUHAN KEHUTANAN

MENCIPTAKAN HUTAN MASYARAKAT DI INDONESIA

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki hutan tropis yang luas dan memiliki keanekaragaman hayati yang

PENGELOLAAN HUTAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DAN PENGEMBANGAN HUTAN DESA DI MUKIM LUTUENG KECAMATAN MANE KABUPATEN PIDIEPROVINSI ACEH

I. PENDAHULUAN. Pariwisata secara luas adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk

BAB I PENDAHULUAN. migran. World Conservation Monitoring Centre (1994) menyebutkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

1. Pendahuluan. 6 Peningkatan ini disajikan dalam tabel dan rincian pada Bab E. Hasil Kampanye Dokumen Laporan Proyek Pride Campaign SM Dolok Surungan

I. PENDAHULUAN. rawa, hutan rawa, danau, dan sungai, serta berbagai ekosistem pesisir seperti hutan

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS. Kerangka Berpikir

Transkripsi:

19.0 TEORI PERUBAHAN H. Teori Perubahan Penjelasan Mengenai Teori Perubahan (maksimum 175 kata) Untuk mempertahankan keberadaan Hutan Geumpang sebagian Kawasan Blang Raweu, suatu kawasan yang kaya akan nilai keanekaragaman hayati habitat bagi sejumlah satwa terancam punah seperti Gajah Sumatera, Harimau Sumatera, Orang Utan Sumatera juga melindunginya dari praktik pertanian berpindah. Kampanye Pride akan diarahkan untuk kan pemahaman akan fungsi hutan, peraturan ung-ung kehutanan konservasi satwa memperkenalkan sistem agroforestri/ wanatani sebagai praktik pertanian yang lebih efektif untuk kan hasil produktifitas lahan kebun. Di akhir masa kampanye, diharapkan petani lokal setempat akan mengetahui fungsi hutan mendukung perlindungan hutan serta mengadopsi sistem agroforestri/wanatani secara permanen. (To maintain visibility of Geumpang forest, and in particular the Blang Raweu area, an area rich in biodiversity and home to many engered species such as the Sumatran elephant, Sumatran tiger and Sumatran orangutan, and to protect it from shifting cultivation practices, Pride will be used to increase understanding of forest functions, forest and wildlife conservation acts and introduce agro forestry systems as a more effective practice to increase agriculture products. By the end of the campaign, it is expected that local farmers will know more about forest functions and be supportive of forest protection by adopting permanent agro forestry systems (agro forestry).)

19.1 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU SELURUH KHALAYAK SELURUH KELOMPOK SASARAN Fokus Hasil yang Tujuan keanekaragaman hayati: Untuk mengamankan habitat spesies endemik terancam punah Gajah Sumatera Gajah Sumatera yang merupakan spesies endemik terancam punah Habibat alami Gajah Sumatera terjaga RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 1 Populasi Habibat alami Gajah Sumatera aman dari aktfitas perluasan perkebunan baru yang tumpang tindih jalur Gajah Program Pemantauan identifikasi wilayah konflik pemetaan lokasi Sukarela-wan yang diawasi oleh FFI Aceh FFI Aceh BKSDA Aceh Jumlah titik konflik satwa jalur gajah Metode Target Frekuensi Sosial-politik Secara Survei pemetaan lokasi konflik satwa identifikasi jalur gajah di wilayah Mane Di seluruh kecamata n Mane 2009-Mei 2009 Tujuan mengurangi ancaman: 1) Pelatihan Pertanian Menetap sistem Intensifikasi Aya Pelatihan pertanian untuk kalangan petani Mane Pelatihanpelatihan berjalan Petani lokal Mane menjadi terlatih Program Pelatihan Pertanian Tenaga asisten lokal, fasilitator pertanian narasumber yang berkompeten Laptop proyektor FFI & BPTP NAD, Tenaga Penyuluh Kecamatan Kabupaten, Dinas Kehutanan Perkebunan Kab. Pidie Jumlah petani yang hadir proaktif di setiap kegiatan pelatihan Pelatihan, Diskusi, Observasi Praktek Lapangan Des. 2009 8-10 kali pelatihan hingga 2009 1 Lihat bagian F untuk deskripsi lengkap mengenai tujuan

SELURUH KELOMPOK SASARAN Fokus Hasil yang RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 1 Metode Target Frekuensi Sosial-politik Secara 2) Pengembangan kebun demplot agroforesty kebun nurseri Pengembangan kebun demplot agroforesty kebun nurseri Pola pertanian agroforestri teradopsi di kalangan petani lokal Sekitar10% petani akan mengadopsi pola pertanian agroforestry sistem intensifikasi di lahan kebun mereka Pembangun komplek kebun demplot nurseri Lahan kebun demplot yang dipinjam pakai Material konstruksi kebun nurseri, Petani lokal FFI & BPTP NAD, Tenag Penyuluh Kecamatan Kabupaten, Dinas Kehutanan Perkebunan Kab. Pidie Adopsi pertanian yang menetap sistem agroforestri Jumlah petani yang mau menerapkan Sekitar 10 % dari jumlah petani lokal di 4 gampong / desa di Kec. Mane Mulai Sept 2009- Juni 2010 Beberapa petani akan menolak menerapkan/ adopsi teknik intensifikasi secara cepat, mereka berpikir bahwa cara-cara ini akan mengurangi/ menghambat pembukaan lahan baru yang selama ini menjadi kebutuhannya. Pertumbuhan jenis tanaman agroforesry seringkali memakan waktu yang lama, karenanya pengenalan terhadap peningkatan pengetahuan akan lebih penting dalam fase ini dibanding mengukur hasil pertumbuhan dampaknya secara ekonomis kepada petani yang menerapkan.

SELURUH KELOMPOK SASARAN Fokus Hasil yang RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 1 Metode Target Frekuensi Sosial-politik Secara 3) Kampanye Pride di seluruh lokasi Kec. Mane 1) Pengetahuan tentang pentingnya pola perkebunan menetap, masalah-masalah yang berkenaan konflik satwa manusia serta pengetahuan keanekaragaman hayati di dalam kawasan 2) Dukungan keterlibatan dalam kampanye 1) Peningkatan pengetahuan tentang pentingnya pola perkebunan menetap, masalah-masalah yang berkenaan konflik satwa manusia serta pengetahuan keanekaragaman hayati di dalam kawasan 2) Dukungan pada program pelestarian alam satwa liar terancam punah Gajah Sumatera 1) Kesadaran Pengetahuan akan 70% pada Juni 2010 2) Pada Juni 2010, 70% akan bersedia ikut serta pro-aktif dalam program pelestarian hutan satwa terancam punah. Pesan kognitif disebarkan melalui VCD/DVD, papan reklame, lembar dakwah Selebaran/ Factsheet. Pesan emosional disebarkan melalui lembar khotbah, kunjungan sekolah, panggung boneka Pesan perorangan Pertemuan orang per orang Sukarelawan Material kampanye cetak non cetak FFI beserta Komunitas Sahabat Ulu Masen, Tim Patroli Ranger Blang Raweu & Dinas Kehutanan Perkebunan setempat 1) Perubahan kesadaran pengetahuan 2) Pernyataan dukungan 1) Pra/pasca survei 1) Pra/pasca survei 1) Pengetah uan masyarak at akan meningka t hingga 70%. 2) 70% masyarak at akan menduku ng program Pride Sepanjang Tahun hingga Juni 2010 Masyarakat terlalu sibuk aktifitasnya atau tidak bersedia untuk menghadiri pertemuan Kurangnya dukungan dari tetua gampong, pemuka adat pemuka agama

H. Teori Perubahan 19.2 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU PARA PETANI PETANI RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA perubahan perenungan (Pengetahuan) Fokus 1) Nilai keanekaragaman hayati Hasil yang 1) Pengetahuan mengenai nilai keanekaragaman hayati 2 1) Pada 2009, 70% petani akan peduli tentang ancaman kawasan arti penting pelestarian hutan Ulu Masen Blang Raweu ( dari 58%) 70% petani akan paham arti penting perlindungan terhadap satwa Gajah Harimau Sumatera ( dari 58%) Pesan kognitif disebarkan melalui VCD/DVD, papan reklame, lembar dakwah Selebaran/ Factsheet. Material Kampanye Laptop proyektor powerpoint Sukarelawan Komunitas Sahabat Ulu Masen (SUM) Perubahan kesadaran pengetahuan Metode Target Frekuensi Sosial politik Pra/pasca survei 1) 70% dari 58% Agt & Juni 2010 Secara 2) Ancaman (pada Gajah Sumatera manusia) yang disebabkan oleh sistem pembukaan lahan kebun baru 2) Pengetahuan mengenai ancaman yang disebabkan oleh sistem pembukaan lahan kebun baru 2) Pada 2009, 70% petani memahami bahwa pembukaan lahan garapan baru adalah ancaman serius 2) 70% dari 34.5%; 70% dari 43%. 2 Lihat bagian F untuk deskripsi lengkap mengenai sasaran

PETANI RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA perubahan Fokus Hasil yang 2 terhadap kelestarian hutan ( dari 34.5%) 70% petani akan memahami dampak dari aktifitas pembukaan lahan garapan baru bagi kawasan hutan satwa yang berada didalamnya. ( dari 43%). Metode Target Frekuensi Sosial politik Secara 3) Bagaimana penyebab masuknya (gangguan) Gajah di kebun petani pemukiman warga 3) Pengetahuan 3) Pada mengenai penyebab masuknya 2009, 70% (gangguan) Gajah di petani akan kebun petani paham pemukiman warga penyebab masuknya (gangguan) Gajah di kebun pemukiman mereka. ( dari 38.7%) 3) 70% dari 38.7% Tingkat Persiapan (Sikap) 1) Aya kesepakatan mengenai masalah tidak membuka lahan garapan baru di kawasan hutan lindung Hutan Ulu Masen 1) Aya kesepakatan mengenai masalah tidak membuka lahan garapan baru di kawasan hutan lindung Hutan Ulu Masen 1) Pada 2009, 70% petani setuju untuk tidak membuka lahan garapan baru didalam Pesan emosional disebarkan melalui lembar khotbah poster Lembar khotbah poster Komunitas Sahabat Ulu Masen (SUM) Perubahan sikap Pra/pasca survei 70% dari 39.7% 2009 Kurangnya dukungan dari tetua gampong, pemuka adat pemuka agama

PETANI RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA perubahan Fokus Hasil yang 2 kawasan hutan lindung kawasan hutan Ulu Masen (Meningkat dari 39.7% pada survei praproyek) Metode Target Frekuensi Sosial politik Secara Validasi (Sikap) Isu pentingnya penataan batas, halhal yang dapat mengurangi konflik Gajah Manusia, membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. Membahas Pada mengenai masalah 2009, 60% isu pentingnya petani akan penataan batas, halhal yang dapat sama berbicara satu mengurangi konflik mengenai isu Gajah Manusia, pentingnya membicarakan penataan batas, kaitan pembukaan hal-hal yang lahan hutan dapat munculnya konflik mengurangi gajah manusia. konflik Gajah Manusia, membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. ( dari 10% pada survei pra-proyek). Pesan Perorangan Pertemuan, Berbicara satu sama lain Pra/pasca survei 60% lebih dari 10% 2009 Petani terlalu sibuk atau tidak ingin menghadiri pertemuan Petani khawatir bahwa pertemuanpertemuan yang membahas masalah ini justru membawa kerugian ke mereka pembatasan laranganlarangan.

PETANI RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA perubahan pelaksanaan (Praktek) Fokus 1) Pelatihan pertanian menetap sistem intensifikasi 2) Pengembangan kebun demplot agroforesty kebun nurseri Hasil yang 1)Pengetahuan 1) Pada mengenai bagaimana cara teknik pertanin menetap sistem intensifikasi model agroferstri 2) Pola pertanian agroforestri teradopsi di kalangan petani lokal 2 September 2008, 100% petani akan diberikan pelatihan teknologi intensifikasi pertanian. 2) Sekitar10% petani akan mengadopsi pola pertanian agroforestry sistem intensifikasi di lahan kebun mereka 1) Pelatihan pertanian menetap sistem intensifikasi yang baik ramah lingkungan 2) Pembangunan pengembangan komplek kebun demplot nurseri Tenaga asisten lokal, fasilitator pertanian narasumber yang berkompeten Laptop proyektor Lahan kebun demplot yang dipinjam pakai Material konstruksi kebun nurseri, FFI & BPTP NAD, Tenaga Penyuluh Kecamatan Kabupaten, Dinas Kehutanan Perkebunan Kab. Pidie BKSDA NAD Komunitas Sukarelawan Sahabat Ulu Masen (SUM) Tim Patroli Ranger Blang Raweu 1) Jumlah petani yang hadir proaktif di setiap kegiatan pelatihan 2) Adopsi pertanian yang menetap sistem agroforestri Metode Target Frekuensi Sosial politik 1) Jumlah pelatihan, Diskusi, Observasi Praktek Lapangan 2) Jumlah petani yang mau menerapkan 1) Des. 2009 2) Sekitar 10 % dari jumlah petani lokal di 4 gampong/ desa di Kec. Mane 1) 8-10 kali pelatihan hingga 2009 2) Mulai Sept 2009- Juni 2010 1) Petani terlalu sibuk di kebunnya atau tidak ingin menghadiri sesi pelatihan / Musim panen Beberapa petani akan menolak menerapkan/ adopsi teknik intensifikasi secara cepat, mereka berpikir bahwa cara-cara ini akan mengurangi/ menghambat pembukaan lahan baru yang selama ini menjadi kebutuhannya. Secara 1) Pertumbuhan jenis tanaman agroforesry seringkali memakan waktu yang lama, karenanya pengenalan terhadap peningkatan pengetahuan akan lebih penting dalam fase ini dibanding mengukur hasil pertumbuhan dampaknya secara ekonomis kepada petani yang menerapkan.

H. Teori Perubahan 19.3 RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU PARA MASYARAKAT UMUM MASYARAKAT UMUM RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA perubahan Fokus Hasil yang 3 Metode Target Frekuensi Sosialpolitik Secara ingkatan Kontemplasi (Pengetahuan) 1) Nilai keanekaragaman hayati 1) Pengetahuan mengenai nilai keanekaragaman hayati 1) Pada Februari 2010, 75% akan lebih peduli tentang pentingnya pelestarian hutan satwa yang ada di dalam kawasan mereka. ( dari 57%) Pesan kognitif disebarkan melalui poster, selebaran, lembar dakwah, pamflet, media film pendek format VCD/ DVD, radio komunitas Karya seni, penyeni grafis untuk poster Media pendukung pencetakan audio visual Komunitas Sukarelawan Sahabat Ulu Masen (SUM), Lembaga Utama (LMU) dukungan dari rumah media Perubahan pengetahuan Pra/pasca survei 75% dari 57% Sepanjang tahun 2) Ancaman (pada Gajah Sumatera manusia) yang berada dalam kawasan Hutan Geumpang-Ulu Masen Kawasan Blang Raweu 2) Pengetahuan mengenai ancaman yang berada dalam kawasan Hutan Geumpang-Ulu Masen Kawasan Blang Raweu 2) Pada Februari 2010, 70% telah mengetahui tentang ancamanancaman kawasan hutan kawasan Blang Raweu. ( dari 30%) Pesan emosional disebarkan melalui kunjungan sekolah, panggung boneka LMU dukungan dari Departemen Pendidikan 70% dari 30% 3 Lihat bagian F untuk deskripsi lengkap mengenai tujuan

MASYARAKAT UMUM perubahan Persiapan (Sikap) Fokus 3) Bagaimana keterkaitan antara kerusakan hutan gangguan satwa Dukungan untuk pernyataan bahwa pembukaan lahan baru adalah suatu ancaman terhadap kawasan hutan Geumpang Ulu Masen Kawasan Blang Raweu Hasil yang 3) Pengetahuan mengenai keterkaitan antara kerusakan hutan gangguan satwa Dukungan untuk pernyataan bahwa pembukaan lahan baru adalah suatu ancaman terhadap kawasan hutan Geumpang Ulu Masen Kawasan Blang Raweu RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 3 3) Pada Februari 2010, 70% mane telah mengetahui keterkaitan antara sempitnya hutan, gangguan pada habitat Gajah munculnya konflik satwamanusia di daerahnya. ( dari 43%) Hingga 2009, 70% penduduk mengambil sikap menyetujui bahwa pembukaan lahan merupakan ancaman serius terhadap kawasan ( dari 38%). Pesan kognitif disebarkan melalui poster, selebaran, lembar dakwah, pamflet, media film pendek format VCD/ DVD, radio komunitas. Lembar khotbah poster, LMU dibantu Sukarelawan Sahabat Ulu Masen (SUM) Tim Patroli Ranger Blang Raweu Perbahan Sikap Metode Target Frekuensi Pra/pasca survei 3) 70% dari 43 % 70% dari 40 38% Sepanjang tahun Sosialpolitik Kurangnya dukungan dari tetua gampong, pemuka adat setempat Petani cenderung menolak sebab mereka menanggap bahwa mereka masih membutuhkan lahan lahan bagi mereka masih cukup luas. Secara pengakuan (Sikap) Isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat mengurangi konflik Gajah Membahas mengenai masalah isu pentingnya penataan batas, halhal yang dapat Hingga 2009, 50% penduduk akan berbicara satu Pesan perorangan Pertemuan orang per orang, LMU dibantu Sukarelawan Sahabat Ulu Masen (SUM) Saling memberitahu mengingatkan antar warga Pra/pasca survei KAP 50% dari 10% Juli 2009 & Juni 2010 Masyarakat terlalu sibuk aktifitasnya atau tidak

MASYARAKAT UMUM perubahan Fokus Manusia, membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. Hasil yang mengurangi konflik Gajah Manusia, membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 3 sama mengenai isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat mengurangi konflik Gajah Manusia, membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. ( dari 10% pada survei pra-proyek). Tim Patroli Ranger Blang Raweu masyarakt Metode Target Frekuensi Sosialpolitik bersedia untuk menghadiri pertemuan Secara

H. Teori Perubahan RENCANA AKSI UNTUK MENJANGKAU PARA MASYARAKAT UMUM (Lanjutan) MASYARAKAT UMUM perubahan Pelaksanaaan (Praktek) Fokus 1) Dukungan keterlibatan dalam kampanye 2) Kebanggaan Hasil yang 1) Dukungan pada program pelestarian alam satwa liar terancam punah Gajah Sumatera 2) Perasaan bangga dapat ikut dalam program pelestarian alam satwa liar terancam punah Gajah Sumatera RENCANA AKSI RENCANA PEMANTAUAN RESIKO UTAMA 1) Pada Juni 2010, 70% akan bersedia ikut serta pro-aktif dalam program pelestarian hutan satwa terancam punah. 2) Pada Juni 2010, 70% akan bangga terhadap usaha mereka untuk melestarikan satwa terancam punah, seperti Gajah Harimau yang berada dalam kawasan mereka. Kampanye Bangga pelestarian alam Sukarelawan Material kampanye cetak non cetak FFI beserta Komunitas Sahabat Ulu Masen, Tim Patroli Ranger Blang Raweu & Dinas Kehutanan Perkebunan setempat Keterlibatan Pra/pasca dukungan survei KAP dalam program Kampanye Metode Target Frekuensi 1) 70% 2) 70% akan mendukung program Pride Sepanjang tahun hingga Juni 2010 Sosial Politik Masyarakat terlalu sibuk aktifitas kesehariannya masing-masing Secara

19.4 KERANGKA KERJA KAMPANYE: PARA PETANI Petani lokal Masyarakat Mane pada umumnya Fauna & Flora International Program Aceh (FFI Aceh) FFI Aceh bekerjasama lembaga mitra pemerintah non pemerintah.

Rantai Hasil ToC Rantai Faktor Kurangnya kesadaran akan arti penting hutan keanekaragaman hayati yang ada didalamnya Pengetahuan (K) Para petani menyadari sadar akan arti penting kawasan hutan Geumpang Blang Raweu bagi kehidupan Kurangnya kesadaran mengenai ancaman dari perluasan kebun-kebun baru di kawasan hutan kurangnya pembicaraan tentang kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. Kebun yang tumpang tindih jalur Gajah Perluasan kebun-kebun baru di dalam habitat Gajah Pola pertanian yang invasif berpindah Konversi lahan hutan ke perkebunan Komunikasi Antar Penyingkiran Perubahan Pengurangan Sikap (A) Individu (IC) Hambatan (BR) Perilaku (BC) Ancaman (TR) + + + Para petani sepakat bahwa pembukaan lahan-lahan baru dikawasan hutan/ jalur Gajah akan kan gangguan satwa rusaknya kawasan yang akan berdampak bagi mereka Para petani akan berbicara satu sama mengenai isu tentang ancaman dari praktik perkebunan berpindah membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. Para petani lokal akan diberikan pelatihan-pelatihan penerapan teknik intensifikasi lahan kebun agroforestri Para petani lokal akan mengadopsi pola pertanian menetap sistem intensifikasi lahan model agroforestri Model pertanian yang intensif sistem agroforestri diadopsi, jumlah tumpang tindih lahan kebun jalur Gajah menurun, kerusakan hutan menurun Habitat Gajah, Harimau Orang Utan Sumatera Hasil Konservasi (CR) Habitat Gajah, Harimau Orang Utan Sumatera terjaga Tujuan SMART # 1) Pada 2009, 70% petani akan peduli tentang ancaman kawasan arti penting pelestarian hutan Ulu Masen Blang Raweu ( dari 58%) 70% petani akan paham arti penting perlindungan terhadap satwa Gajah Harimau Sumatera ( dari 58%) # 2) Pada 2009, 70% petani memahami bahwa pembukaan lahan garapan baru adalah ancaman serius terhadap kelestarian hutan ( dari 34.5%) # 3) Pada 2009, 70% petani akan paham penyebab masuknya (gangguan) Gajah di kebun pemukiman mereka. ( dari 38.7%). # 1) Hingga 2009, 70% penduduk mengambil sikap menyetujui bahwa pembukaan lahan merupakan ancaman serius terhadap kawasan ( dari 39.7%). # 1) Pada 2009, 60% petani akan berbicara satu sama mengenai isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat mengurangi konflik Gajah Manusia, membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. ( dari 10% pada survei praproyek). Mengurangi jumlah praktik perluasan kebun baru perkebunan berpindah di wilayah jalur Gajah di sekitar Hutan Geumpang, Ulu Masen, Aceh # 1) Pada September 2008, 100% petani akan diberikan pelatihan teknologi intensifikasi pertanian. # 2) Sekitar10% petani akan mengadopsi pola pertanian agroforestry sistem intensifikasi di lahan kebun mereka. Jumlah petani yang akan mengadopsi pola pertanian menetap sistem intensifikasi lahan agrooresry di lahan kebun mereka akan terus setelah Juni 2010 (dari target sekitar 10% petani di akhir Juni 2010). Adopsi sistem pertanian menetap pengurangan dampak pada hutan Geumpang kawasan Blang Raweu, serta Habitat Gajah, Harimau Orang Utan Sumatra akan setelah Juni 2010 Strategi & Taktik Kesadaran kognitif, emosional Kesadaran kognitif, emosional Kesadaran antar pribadi tatap muka dalam pertemuan Pelatihan-pelatihan penerapan teknik intensifikasi lahan kebun agroforestri untuk petani lokal Pembuatan Kebun Demplot Agroforestri oleh FFI lembaga mitra Pengembangan Kebun Demplot Agroforestri oleh FFI lembaga mitra pemerintah Manajemen Keberlanjutan Kebun Demplot Agroforestri Pembibitan Masyarakat Rencana Monitoring menyatakan perubahan dalam kesadaran menyatakan perubahan dalam sikap Perbincanganperbincangan tatap muka Jumlah pelatihan keikutsertaan petani dalam pelatihan Penyelesaian konstruksi kebun demplot agroforesri Jumlah petani yang mau menerapkan/ adopsi sistem agroforestri Jumlah petani yang mau menerapkan/ adopsi sistem agroforestri

19.5 KERANGKA KERJA KAMPANYE: MASYARAKAT UMUM Petani lokal Masyarakat Mane pada umumnya Fauna & Flora International Program Aceh (FFI Aceh) FFI Aceh bekerjasama lembaga mitra pemerintah non pemerintah.

Rantai Hasil ToC Rantai Faktor Kurangnya kesadaran akan arti penting hutan keanekaragaman hayati yang ada didalamnya Pengetahuan (K) Masyarakat Mane akan menyadari sadar arti penting kawasan hutan Geumpang Blang Raweu bagi kehidupan mereka Kurangnya kesadaran mengenai ancaman dari perluasan kebun-kebun baru di kawasan hutan kurangnya pembicaraan tentang kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. Kebun yang tumpang tindih jalur Gajah Perluasan kebun-kebun baru di dalam habitat Gajah Pola pertanian yang invasif berpindah Konversi lahan hutan ke perkebunan Komunikasi Antar Penyingkiran Perubahan Pengurangan Sikap (A) Individu (IC) Hambatan (BR) Perilaku (BC) Ancaman (TR) + + + Masyarakat sepakat bahwa pembukaan lahan-lahan baru dikawasan hutan/ jalur Gajah akan kan gangguan satwa rusaknya kawasan yang akan berdampak bagi mereka Masyarakat akan berbicara satu sama mengenai isu tentang ancaman dari praktik perkebunan berpindah membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. Masyarakat mendukung program pelestarian hutan satwa terancam punah bangga ikut terlibat di dalamnya. Masyarakat merasa memiliki kebanggaan turut serta terlibat dalam program pelestarian hutan satwa di dalamnya. Saling mencegah mengingatkan satu sama tentang dampak ancaman dari aktifitas-aktifitas pembukaan hutan sistem perkebunan berpindah. Habitat Gajah, Harimau Orang Utan Sumatera Hasil Konservasi (CR) Habitat Gajah, Harimau Orang Utan Sumatera terjaga Tujuan SMART # 1) Pada Februari 2010, 75% akan peduli tentang pentingnya pelestarian hutan satwa yang ada di dalam kawasan mereka. ( dari 57%) # 2) Pada Februari 2010, 70% mengetahui ancaman kawasan hutan kawasan Blang Raweu. ( dari 30%). # 3) Pada Februari 2010, 70% mengetahui keterkaitan antara sempitnya hutan, gangguan pada habitat Gajah munculnya konflik satwa-manusia di daerahnya. ( dari 43%). # 1) Pada 2009, 70% penduduk setuju untuk tidak membuka lahan garapan baru didalam kawasan hutan lindung kawasan hutan Ulu Masen (Meningkat dari 38 % pada survei pra-proyek) # 1) Pada 2009, 60% penduduk akan berbicara satu sama mengenai isu pentingnya penataan batas, hal-hal yang dapat mengurangi konflik Gajah Manusia, membicarakan kaitan pembukaan lahan hutan munculnya konflik gajah manusia. ( dari 10% pada survei praproyek). Pada Juni 2010 dukungan terhadap programprogram pelestarian hutan satwa terancam punah di sekitar Hutan Geumpang, Ulu Masen, Aceh # 1) Pada Juni 2010, 70% akan bersedia ikut serta pro-aktif dalam program pelestarian hutan satwa terancam punah. # 2) Pada Juni 2010, 70% akan bangga terhadap usaha mereka untuk melestarikan satwa terancam punah, seperti Gajah Harimau yang berada dalam kawasan mereka. Jumlah pendukung programprogram pelestarian hutan satwa terancam punah di sekitar Hutan Geumpang, Ulu Masen, Aceh bertambah pada Juni 2010. Adopsi sistem pertanian menetap pengurangan dampak pada hutan Geumpang kawasan Blang Raweu, serta Habitat Gajah, Harimau Orang Utan Sumatra akan setelah Juni 2010 Strategi & Taktik Kesadaran kognitif, emosional Kesadaran kognitif, emosional Kesadaran antar pribadi tatap muka dalam pertemuan Kesadaran kognitif, emosional tatap muka dalam pertemuan Kesadaran kognitif, emosional tatap muka pertemuan Kesadaran antar pribadi tatap muka dalam pertemuan Kampanye Bangga pelestarian alam Rencana Monitoring menyatakan perubahan dalam kesadaran menyatakan perubahan dalam sikap Perbincanganperbincangan tatap muka Keterlibatan dalam beragam program Kampanye Keterlibatan dalam beragam program Kampanye Perbincanganperbincangan tatap muka Keterlibatan dalam beragam program Kampanye