I. PENENTUAN AREA MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
KUESIONER PENELITIAN SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN PENDERITA TENTANG TUBERKULOSIS PARU DENGAN PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT

BAB 1 PENDAHULUAN. Berdasarkan laporan WHO (World Health Organisation) pada tahun 2014,

Materi Penyuluhan Konsep Tuberkulosis Paru

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyakit TB paru merupakan penyakit menular langsung yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. TB (Mycobacterium Tuberculosis) (Depkes RI, 2011). Mycobacrterium tuberculosis

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium Tuberculosis dan paling sering menginfeksi bagian paru-paru.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular langsung yang

Lampiran 1. Denah Rumah Tahanan Negara Kelas I Tanjung Gusta Medan

6. Umur Responden :...Tahun

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis. Penyakit ini

Tuberkulosis Dapat Disembuhkan

Kode. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Fakultas Ilnu Kesehatan,

DAFTAR RIWAYAT HIDUP. : Aliaa Amirah binti Md. Kamaru Al-Amin. Tempat/Tanggal Lahir : Terengganu, Malaysia/20 Maret 1989

BAB 3 KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP. TB Paru

S T O P T U B E R K U L O S I S

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SAFII, 2015 GAMBARAN KEPATUHAN PASIEN TUBERKULOSIS PARU TERHADAP REGIMEN TERAPEUTIK DI PUSKESMAS PADASUKA KECAMATAN CIBEUNYING KIDUL KOTA BANDUNG

BAB III RESUME KASUS

BAB I PENDAHULUAN. (Thomas, 2004). Ada beberapa klasifikasi utama patogen yang dapat

No. Responden : Tanggal wawancara: Kuesioner Penelitian Gambaran Peran Keluarga Terhadap Penderita TBC di wilayah kerja Puskesmas Kota Datar

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium

DAFTAR PUSTAKA. Arinkunto, S Prosedur Penelitian. Rineka Cipta. Jakarta.

GAMBARAN PRAKTIK PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU DI KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGWUNI I KABUPATEN PEKALONGAN ABSTRAK

melebihi 40-70%, pencahayaan rumah secara alami atau buatan tidak dapat menerangi seluruh ruangan dan menyebabkan bakteri muncul dengan intensitas

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN PENYAKIT TUBERKULOSIS PADA ANAK DI BALAI BESAR KESEHATAN PARU MASYARAKAT SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium tuberculosis). Gejala utama

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah, sedangkan insiden penyakit menular masih tinggi. Salah satu penyakit

OLEH: IMA PUSPITA NIM:

KUESIONER PENGARUH PROMOSI KESEHATAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN TUBERKULOSIS PARU DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KELAS 1 DAN RUMAH TAHANAN KELAS 1 MEDAN

PRATIWI ARI HENDRAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

KUESIONER SURVEY MAWAS DIRI

PENANGANAN DAN PENCEGAHAN TUBERKULOSIS. Edwin C4

Tema Lomba Infografis Community TB HIV Care Aisyiyah 2016

BAB I PENDAHULUAN. di kenal oleh masyarakat. Tuberkulosis disebabkan oleh Mycobacterium

LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Saya sebagai mahasiswa program studi D III keperawatan, Fakultas ilmu

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan masyarakat di dunia termasuk Indonesia. World. Health Organization (WHO) dalam Annual report on global TB

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki, perempuan, tua, muda, miskin, kaya, dan sebagainya) (Misnadiarly,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat di dunia walaupun upaya pengendalian dengan strategi Directly

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGGINYA ANGKA KEJADIAN ISPA DI RW. 03 KELURAHAN SUKAWARNA WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKAWARNA KOTA BANDUNG TAHUN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. 5.1 Data Demografi Responden Dalam penelitian ini yang datanya diambil pada bulan Agustus

SKRIPSI. Penelitian Keperawatan Komunitas

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Pemberantasan penyakit. berperanan penting dalam menurunkan angka kesakitan

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia, menurut WHO 9 (sembilan) juta orang penduduk dunia setiap tahunnya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Departemen Kesehatan RI (2008) tuberkulosis merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikategorikan high burden countries. Kasus baru Tuberkulosis di dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN KELEMBABAN UDARA DENGAN KEJADIAN TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2014

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Penyakit TBC banyak menyerang usia kerja produktif, kebanyakan dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Faktor risiko..., Helda Suarni, FKM UI, 2009 Universitas Indonesia

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

BAB I PENDAHULUAN. karena adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan. Terutama

DAFTAR PUSTAKA. Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian. Cetakan Kedua belas. Rineka Cipta Jakarta

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang muncul dilingkungan masyarakat. Menanggapi hal itu, maka perawat

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis, dengan gejala klinis seperti batuk 2

A. IDENTITAS RESPONDENT 1. Jenis Kelamin : 2. Usia : 3. Pendidikan Terakhir : 4. Pekerjaan : 5. Lama Tinggal Serumah :

BAB I PENDAHULUAN. menyerang paru dan dapat juga menyerang organ tubuh lain (Laban, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. karena menjadi penyebab kematian terbanyak dibanding dengan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular langsung yang disebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Asam) positif yang sangat berpotensi menularkan penyakit ini (Depkes RI, Laporan tahunan WHO (World Health Organitation) tahun 2003

A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian diatas, dapat disimpulkan beberapa hal antaralain lain:

BAB 1 PENDAHULUAN. tergantung pada potensi biologinya. Tingkat tercapainya potensi biologi seorang

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan yang baik atau kesejahteraan sangat diinginkan oleh setiap orang.


ANALISA FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN TUBERKULOSIS PARU Dhilah Harfadhilah* Nur Nasry Noor** I Nyoman Sunarka***

BAB I PENDAHULUAN. Tuberkulosis atau sering disebut dengan istilah TBC merupakan penyakit

1. Pendahuluan SANITASI LINGKUNGAN RUMAH DAN UPAYA PENGENDALIAN PENYAKIT BERBASIS LINGKUNGAN PADA KAWASAN KUMUH KECAMATAN MEDAN MAIMUN KOTA MEDAN

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pneumonia adalah penyakit batuk pilek disertai nafas sesak atau nafas cepat,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Upaya meningkatkan derajat kesehatan ibu dan balita sangatlah penting,

PENDAHULUAN. Herdianti STIKES Harapan Ibu Jambi Korespondensi penulis :

BAB 1 PENDAHULUAN. menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini

BAB I PENDAHULUAN. Menurut laporan World Health Organitation tahun 2014, kasus penularan

BAB XXV. Tuberkulosis (TB) Apakah TB itu? Bagaimana TB bisa menyebar? Bagaimana mengetahui sesorang terkena TB? Bagaimana mengobati TB?

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit yang sudah ada sejak zaman purbakala. Hal ini terbukti dari penemuan-penemuan kuno seperti sisa-sisa tulang belakang

LAMPIRAN 1 HASIL PENILAIAN

I. PENDAHULUAN. Mycobacterium tuberculosis. Menurut World Health Organization (WHO)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh mikroorganisme termasuk common cold, faringitis (radang

KARYA TULIS ILMIAH. Oleh: MEI FATMAWATI NIM:

BAB I PENDAHULUAN. sering ditemukan pada usia muda atau usia produktif yaitu tahun,

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) : Kp. Kebon kelapa RT 06/04 Desa Cimandala, Kec. Sukaraja, Bogor Hari / Tanggal : Senin, 7 November 2016

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan mempunyai arti yang sangat penting bagi manusia, karena

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang dilahirkan sangat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang

ALI SADIKIN NIM : J

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah infeksi akut yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan nasional bidang kesehatan yang tercantum dalam

Transkripsi:

I. PENENTUAN AREA MASALAH Dalam menentukan area masalah, langkah awal yang dilakukan peneliti adalah melakukan observasi dan wawancara dengan tenaga kesehatan di daerah keluarga binaan, berdasarkan data yang terdapat di puskesmas serta program program yang ada dan mencari prioritas permasalahan berdasarkan data yang ada. Dari hasil observasi di puskesmas di temukan beberapa masalah besar yaitu : a. TB Paru Pada Dewasa b. Gizi Buruk Pada Balita c. Anemia Pada Ibu Hamil d. Persalinan ke Dukun e. Ketidaktersediaan Jamban Keluarga f. Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang ANC g. Perilaku PSN yang kurang Setelah mendapatkan data dari puskesmas, peneliti berkunjung ke keluarga binaan masing masing. Setiap peneliti menemukan area masalah pada masing masing keluarga binaan. Berikut hasil temuan tiap peneliti pada keluarga binaan masing - masing : 1. Peneliti Pertama : a. Ketidaksediaan air bersih b. Gizi buruk pada balita c. Cacingan d. Persalinan dengan dukun 2. Peneliti kedua : a. Salah satu anggota keluarga yg sedang menjalankan pengobatan TBC b.kebiasaan merokok 4 bungkus per hari c. Lingkungan tempat tinggal dekat dengan pabrik peleburan besi d.kondisi rumah dengan kurang ventilasi dan padat penghuni e. Kesadaran diri akan kesehatan kurang f. Riwayat keguguran pada kehamilan kedua dan keempat 1

3. Peneliti ketiga : a. pengobatan paru tidak tuntas b. penyakit batuk selama 6 bulan c. kebiasaan merokok 2 bungkus per hari d. Tidak pernah kotrol kehamilan ke puskesmas e. sanitasi lingkungan yang tidak baik f. imunisasi tidak teratur 4. Peneliti keempat : a. kebiasaan merokok 5 bungkus per hari b. sanitasi kurang baik c. pecahayaan rumah kurang baik d. riwayat DM pada keluarga e. Riwayat penyakit TBC pada usia anak-anak f. Ventilasi kurang baik 5. Peneliti kelima : a. Salah satu anggota keluarga membuang ludah sembarangan b.penyakit TBC pada usia dewasa c. Sanitasi lingkungan yang kurang baik d.bertempat tinggal yang padat penghuni e. Gizi buruk pada keluarga f. Riwayat asma pada keluarga Terdapat 2 metode yang dapat digunakan untuk menentukan area masalah yaitu metode delbeq dan metode delphi. Metode delbeq adalah penetapan prioritas masalah dilakukan melalui kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya. Sehingga diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk meningkatkan pengertian dan pemahaman peserta tanpa mempengaruhi peserta. Lalu diminta untuk mengemukakan beberapa masalah. Masalah yang banyak dikemukakan adalah prioritas. Metode delphi adalah suatu metode dimana dalam proses pengambilan keputusan 2

melibatkan beberapa pakar. Adapun para pakar tersebut tidak dipertemukan secara langsung (tatap muka), dan identitas dari masing-masing pakar disembunyikan sehingga setiap pakar tidak mengetahui identitas pakar yang lain. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya dominasi pakar lain dan dapat meminimalkan pendapat yang bias. Dalam penelitian ini kelompok kami menentukan area masalah dengan menggunakan metode delphi. Kami melibatkan seluruh anggota kelompok, dokter puskesmas setempat, dan keluarga binaan untuk menentukan area masalah. Dengan mempertimbangkan hasil temuan data di puskesmas dan hasil penentuan prioritas masalah pada keluaga binaan menurut metode delphi, maka peneliti memutuskan memilih area permasalahan yaitu : Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang ANC. Dengan berbagai pertimbangan berikut : 1. Kematian ibu menurut WHO adalah kematian yang terjadi disaat hamil, bersalin, atau dalam 42 hari paska persalinan dengan penyebab yang berhubungan langsung atau tidak langsung terhadap kehamilan, perdarahan, sepsis, kelahiran premature akibat hipertensi, lahir mati, dan komplikasi akibat aborsi yang tidak aman menjadi penyebab langsung berkontribusi pada 80%. (WHO, 2004) 2. Masalah kesehatan pokok yang dihadapi oleh bangsa indonesia adalah masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok ibu dan anak. Deputi bidang informasi keluarga dan pemanduan program BKKBN pusat Mazwar Murdin mengatakan angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Indonesia menempati urutan tertinggi di ASEAN (Warta kesehatan ibu, 2004). 3. Menurut Depkes RI (2005) kondisi derajat kesehatan di Indonesia ini masih memprihatinkan antara lain ditandai dengan masih tingginya AKI yaitu 307 per 100.000 kelahiran hidup dan mati bayi baru lahir 35 per 1000 mati bayi baru lahir 35 per 1000 (SDKI 2002/2003). Beberapa faktor yang melatarbelakangi resiko kematian adalah kurangnya partisipasi ibu yang disebabkan tingkat pendidikan ibu rendah, kemampuan ekonomi keluarga rendah, kedudukan sosial budaya yang tidak mendukung. 4. Berdasarkan pendataan keluarga tahun 2005 di Sumatera utara, jumlah kematian ibu hamil 3

dan melahirkan mencapai 315 orang per 100.000 kelahiran hidup sedangkan jumlah kematian ibu hamil dan melahirkan tingkat nasional pada tahun 2003 sebanyak 307 per 100.000 kelahiran hidup (profil kesehatan Propsu, 2005) II. MEMBUAT KERANGKA TEORI Mengacu dari konsep segitiga epidemiologi dimana terjadinya penyakit disebabkan oleh interaksi dinamik faktor host, agent dan environment yang saling mendukung. Faktor host berupa karakterisitik individu yaitu : usia, jenis kelamin, pendidikan, pengethuan, pekerjaan, perilaku, status gizi, imunisasi, dan penyakit kronis lain. Faktor agent yaitu penderita TB paru dengan BTA positif. Sedangkan faktor environment yaitu : kepadatan rumah, ventilasi, pencahayaan, kelembaban, kepadatan penghuni. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka teori di bawah ini. Kurangnya Pengetahuan Ibu Hamil tentang ANC Agent : penderita TB paru dengan BTA positif 3x pemeriksaan Mycobacterium tuberculosis Host : usia jenis kelamin pendidikan pengetahuan pekerjaan perilaku status gizi imunisasi penyakit kronis lain Environment : kepadatan rumah ventilasi pencahayaan kelembaban kepadatan penghuni. Sanitasi Gambar.1. Kerangka Teori III. MEMBUAT KERANGKA KONSEP 4

Kerangka konsep sebagai panduan untuk mempermudah melakukan penelitian. Adapun kerangka konsep yang dibuat adalah sebagai berikut : Penderita TB paru dengan BTA positif Pendidikan yang kurang Pengetahuan tentang TBC yang kurang Perilaku batuk tidak ditutup Perilaku membuang ludah sembarangan Gizi buruk Tidak imunisasi BCG TBC pada usia dewasa Kepadatan rumah Ventilasi kurang Kelembaban Pencahayaan Gambar.2. Kerangka Konsep Pada penelitian ini variabel independennya adalah Penderita TB paru dengan BTA positif, kepadatan penghuni, ventilasi yang kurang, perilaku batuk tidak ditutup, meludah sembarangan, gizi buruk, pengetahuan kurang dan pendidikan rendah sedangkan variabel dependennya adalah penderita TBC pada usia dewasa. 5

TABEL DEFINISI OPERASIONAL DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS AREA MASALAH TINGGINYA ANGKA KEJADIAN TB DEWASA PADA DAERAH KELUARGA BINAAN No VARIABEL DEFINISI OPERASIONAL - Penyakit infeksi 1. TBC yang disebabkan oleh M. Tuberculosis dengan gejala Batuk lebih dari dua minggu disertai, penurunan berat badan, serta keringat pada malam hari -Batuk dapat disertai dengan atau tanpa disertai darah -Penderita dengan hasi pemeriksaan BTA (+) Kebiasaan batuk 2. Perilaku yang dilakukan batuk responden 3. Kebiasaan Perilaku merokok merokok yang dilakukan responden -perilaku 4. Gizi buruk responden dalam kebiasaan makan ALAT UKUR CARA UKUR HASIL Kuesioner Wawancara - Ya/tidak dan buku -Hasil register TB pemeriksaan puskesmas BTA negatif/hasil pemeriksaan BTA positif Menutup kuesioner Wawancara mulut/ tidak menutup mulut kuesioner Wawancara Merokok/ tidak Meteran Pengukuran 1. Empat dan dan sehat lima timbangan Wawancara sempurna SKALA Nominal Ordinal Ordinal Ordinal 6

5. Pendidikan 6. Kepadatan hunian 7. Ventilasi 8. pengetahuan sehari-hari - Tidak Tingkat pendidikan Buku < 9 th : terakhir yang telah diselesaikan oleh responden Perbandingan jumlah penghuni dengan luas bangunan minimal 10 m 2 / orang Lubang pertukaran udara yang terdapat pada dinding rumah, berfungsi sebagai keluar masuk udara minimal 10% dari lantai rumah Pengetahuan responden mengenai TB register puskesmas dan kuesioner Wawancara rendah 9 12 : sedang > 12 : tinggi Ordinal meteran observasi Memenuhi/ Ordinal tidak Meteran Pengukuran Cukup ventilasi/ tidak Ordinal kuesioner wawancara Tahu/tidak nominal 7

LAMPIRAN I: KUESIONER KUESIONER DIAGNOSIS DAN INTERVENSI KOMUNITAS AREA MASALAH TB DEWASA DI RUMAH KELUARGA BINAAN DESA TANJUNG PASIR KECAMATAN TELUK NAGA PERIODE 19 AGUSTUS 2013 22 SEPTEMBER 2013 IDENTITAS RESPONDEN a. No Responden : b. Nama Responden : c. Jenis Kelamin : ( L / P ) d. Umur :..tahun e. Latar Belakang Pendidikan : Tidak Sekolah SLTP Perguruan Tinggi SD SLTA f. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Wiraswasta PNS Pegawai Swasta PNS dll, 8

I. HOST (MANUSIA) 1. Apakah saudara mengenal penyakit TB paru? a. Ya (lanjut no.2) b. Tidak 2. Menurut Anda, apakah pengertian dari penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru)? a. Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. b. Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan karena keturunan. 3. Menurut Anda, pada bagian apa kuman TB Paru itu dapat menyerang? a. Paru-paru b. Hati 4. Apa penyebab penyakit Tuberkulosis Paru (TB Paru)? a. Kuman TB Paru b. Keturunan dari SPenderita TB Paru 9

5. Menurut saudara apakah itu penyakit TB paru? a. Batuk (dapat disertai darah/tidak) lebih dari dua minggu disertai sesak nafas, penurunan berat badan drastis, dan keringat pada malam hari. b. Sesak nafas saat terkena debu dan terjadi pada cuaca dingin 6. Apakah saudara mengetahui gejala penyakit TB paru? a. Ya (lanjut no. 7) b.tidak 7. Bila ya, penyakit TB paru terlihat jelas melalui gejala.. a. batuk berdarah, penurunan berat badan, keringat malam hari b. Mencret, flu, batuk, nyeri otot 8. Apakah saudara mengetahui cara penularan penyakit TB paru? a. Ya b. Tidak 9. Melalui apakah penularan TB paru yang saudara ketahui? a. Percikan ludah penderita TB paru, dahak penderita TB yang mengering dan terbawa udara b. Air kencing, kotoran atau feses penderita TB paru yang mengering dan terbawa udara 10. Bagaimana perilaku saudara saat batuk? a. Menutup dengan tangan atau sapu tangan b. Biasa saja (tidak menutup mulut) 11. Apakah saudara mengetahui pengobatan TB paru memerlukan pengawasan serta dilaksanakan secara teratur dan disiplin? a. Ya b. Tidak II. AGENT (SUMBER PENYAKIT) 10

12. Apakah saudara pernah menderita batuk lebih dari dua minggu dengan atau tanpa darah, penurunan berat badan dan keringat pada malam hari? a. Iya (Lanjut kepertanyaan no.13) b. Tidak (Lanjut kepertanyaan no.14) 13.Apakah yang anda lakukan setelah keluhan tersebut muncul? a. Pergi ke puskesmas b. Biasa saja 14.Apa yang anda lakukan apabila terdapat keluarga,kerabat,atau tetangga yang mengalami keadaan seperti no.12? a. Menganjurkan untuk berobat kepuskesmas b. Biasa saja III. ENVIRONMENT (LINGKUNGAN) 15.Adakah ventilasi / jendela di dalam rumah saudara? a. Ya b.tidak 16. Apakah sekitar rumah saudara padat dengan rumah penduduk? a. Ya b. Tidak 17. Apakah dirumah saudara cukup pencahayaan? a. Ya b. Tidak!8. Apakah dirumah saudara kelembaban tinggi? a. Ya b. Tidak 19. Apakah didalam rumah anda termasuk padat dengan penghuni? a. Ya 11

b. Tidak SKORING KUESIONER HOST (MANUSIA) 1. Jika responden menjawab : 2. Jika responden menjawab : 3. Jika responden menjawab : 4. Jika responden menjawab : 5. Jika responden menjawab : 6. Jika responden menjawab : 7. Jika responden menjawab : AGENT (SUMBER PENYAKIT) 8. Jika responden menjawab : 12

9. Jika responden menjawab : 10. Jika responden menjawab : 11. Jika responden menjawab : ENVIRONMENT (LINGKUNGAN) 12. Jika responden menjawab : 13. Jika responden menjawab : 14. Jika responden menjawab : 15. Jika responden menjawab : 16. Jika responden menjawab : 17. Jika responden menjawab : 18. Jika responden menjawab : 13

19. Jika responden menjawab : Kesimpulan total skoring : < 10 : meningkatkan faktor resiko terhadap peningkatan angka kejadian TBC > 10 : mengurangi faktor resiko terhadap peningkatan angka kejadian TBC MENCARI KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH Pada langkah ini mencari kemungkinan penyebab masalah. Metode yang digunakan adalah diagram sebab akibat dari Ishikawa/Fishbone (diagram tulang ikan). 14

Gambar.3.Diagram fishbone Kemungkinan penyebab masalah dapat berasal dari : a. Sumber penyakit : penderita TB dengan BTA positif banyak yang mengalami gagal pengobatan. b. Manusia : Perilaku tidak menutup mulut saat batuk Keadaan gizi buruk pada keluarga binaan Kebiasaan merokok Tingkat pendidikan yang rendah c. Lingkungan : Kepadatan hunian dalam satu rumah Ventilasi yang kurang Lantai rumah berupa tanah 15