Teknika ATW(2013) halaman 1

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH WAKTU ELEKTROPLATING NIKEL-CHROM TERHADAP KEKERASAN BAJA STAINLESS STEEL AISI 304

PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN DAN WAKTU PELAPISAN NIKEL PADA ALUMINIUM TERHADAP KEKERASAN

VARIASI WAKTU HARD CHROMIUM PLATING TERHADAP KARAKTERISTIK STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN DAN LAJU KOROSI BAJA KARBON RENDAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN WAKTU PELAPISAN TERHADAP KEKILAPAN, KEKERASAN DAN KEKASARAN PERMUKAAN ALUMINIUM

PENINGKATAN KUALITAS PRODUK INDUSTRI KECIL PERALATAN RUMAH TANGGA DENGAN PELAPISAN LOGAM

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... LEMBAR PERSETUJUAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL...

TUGAS AKHIR KARAKTERISASI PERMUKAAN MULTILAPIS KROM DAN TEMBAGA PADA BAJA KARBON HASIL PROSES ELECTROPLATING

BAB IV HASIL DAN ANALISA. pengujian komposisi material piston bekas disajikan pada Tabel 4.1. Tabel 4.1 Hasil Uji Komposisi Material Piston Bekas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

PUBLIKASI ILMIAH. Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik.

BAB I PENDAHULUAN. material lainnya yang dipergunakan sehari-hari memerlukan proses. penyelesaian akhir sebelum digunakan. Proses ini disebut dengan

BAB I PANDAHULUAN. Berbagai industri barang perhiasan, kerajinan, komponen sepeda. merupakan pelapisan logam pada benda padat yang mempunyai

PENGARUH CAIRAN TUBUH MANUSIA TERHADAP KOROSI PADA PLAT PENYAMBUNG TULANG

Pengaruh Jarak Anoda-Katoda dan Durasi Pelapisan Terhadap Laju Korosi pada Hasil Electroplating Hard Chrome

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

PENINGKATAN KETAHANAN KOROSI BAJA JIS S45C HASIL ELECTROPLATING NIKEL PADA APLIKASI MATERIAL CRYOGENIC

PENGARUH KUAT ARUS PADA PROSES ANODIZING TERHADAP KARAKTERISTIK VELG MOBIL MERK BSA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

STUDI EKSPERIMENTAL TENTANG PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS PADA HARD CHROME ELECTROPLATING TERHADAP KARAKTERISTIK PERMUKAAN BAJA KARBON RENDAH

STUDI PELAPISAN KROM PADA BAJA KARBON DENGAN VARIASI WAKTU PENCELUPAN 10, 20, 30, 40, 50 MENIT DAN TEGANGAN 9 VOLT DENGAN ARUS 5 AMPERE

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam teknologi pengerjaan logam, proses electroplating. dikategorikan sebagai proses pengerjaan akhir (metal finishing).

Gambar 4.1 Hasil anodizing aluminium 1XXX dengan suhu elektrolit o C dan variasi waktu pencelupan (a) 5 menit. (b) 10 menit. (c) 15 menit.

Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan

PENGARUH VARIASI WAKTU ANODIZING TERHADAP STRUKTUR PERMUKAAN, KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN KEKERASAN ALUMINIUM 1XXX. Sulaksono Cahyo Prabowo

PENGARUH SUHU LARUTAN ELEKTROLIT DAN WAKTU PELAPISAN TEMBAGA PADA PLAT BAJA LUNAK TERHADAP NILAI KETEBALAN ABSTRACT

VARIASI RAPAT ARUS DALAM PROSES PELAPISAN KHROMIUM KERAS PADA CINCIN TORAK. Yusep Sukrawan 1

Momentum, Vol. 13, No. 2, Oktober 2017, Hal ISSN

STUDI EKONOMIS PENGARUH POST WELD HEAT TREATMENT TERHADAP UMUR PIPA

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PELAPISAN STAINLESS STEEL AISI 304 MENGGUNAKAN NIKEL (Ni) MELALUI PROSES ELEKTROPLATING

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a) b) c) d)

BAB IV METODE PENELITIAN. Start

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Peningkatan Ketahanan Korosi Pada Material Biomedik Plat Penyambung Tulang SS 304 Dengan Gabungan Metode Shot peening dan Electroplating Ni-Cr

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

PELAPISAN EMAS PADA KERAJINAN TANGAN PEWTER UNTUK MENINGKATKAN NILAI JUAL

PENGARUH PENGERJAAN DINGIN TERHADAP KETAHANAN KOROSI AISI 1020 HASIL ELEKTROPLATING Zn DI MEDIA NaCl. Oleh : Shinta Risma Ingriany ( )

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ragam, oleh sebab itu manusia dituntut untuk semakin kreatif dan produktif dalam

PENGARUH VARIASI ARUS LISTRIK TERHADAP KETEBALAN LAPISAN TEMBAGA PADA PROSES ELEKTROPLATING PLAT BAJA KARBON RENDAH

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Oktober 2014 sampai Juni 2015di

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan sesuai dengan diagram alir berikut ini : Pelat Baja Tipe SPHC JIS G Pembuatan Spesimen Uji

PENGARUH TEMPERATUR PERLAKUAN PANAS HASIL PELAPISAN Cu-Ni PADA BAJA KARBON ST-37 TERHADAP SIFAT MEKANIK

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH VARIASI RAPAT ARUS TERHADAP KETEBALAN LAPISAN ELEKTROPLATING SENG PADA BAJA KARBON RENDAH. Nizam Effendi *)

BAB III METODE PENELITIAN dan dilaksanakan di Laboratorium Fisika Material Departemen Fisika

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Rapat Arus Terhadap Ketebalan Dan Struktur Kristal Lapisan Nikel pada Tembaga

PENGARUH ARUS PADA PROSES ANODISASI ALUMINUM TERHADAP KETEBALAN LAPISAN OKSIDA DAN LAJU KOROSI

JURNAL MER-C NO. 10/VOL. 1/2018

Sidang TUGAS AKHIR. Dosen Pembimbing : Prof. Dr.Ir.Sulistijono,DEA

ANALISIS STRESS CORROSION CRACKING LOGAM TEMBAGA DENGAN METODE U-BEND PADA MEDIA KOROSI NH4OH 1M

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Setelah dilakukan pengujian anodizing pada aluminium seri 6, maka

PENGARUH WAKTU PADA ELEKTROPLATING KROM DEKORATIF DENGAN LOGAM BASIS TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI

BAB I PENDAHULUAN. Melihat kerugian yang terjadi yang akan ditimbulkan oleh korosi. ini maka berbagai usaha dilakukan untuk dapat mencegah korosi

PENGARUH KONSENTRASI ELEKTROLIT DAN WAKTU ANODISASI TERHADAP KETAHANAN AUS DAN KEKERASAN PADA LAPISAN OKSIDA PADUAN ALUMINIUM ADC12

PENGARUH SURFACE TREATMENT METODA PLASMA NITRIDING TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN AUS PAHAT BUBUT BAHAN BAJA KECEPATAN TINGGI

PENGARUH VARIASI VOLTASE, WAKTU DENGAN TEMPERATUR PROSES PELAPISAN KROM 50 0 C TERHADAP KARAKTERISTIK LOGAM ALUMINIUM

PENGARUH KUAT ARUS PADA PELAPISAN NICKEL DAN NICKEL-HARD CHROMIUM PLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PERMUKAAN BAJA AISI 410

Pengaruh Variasi Tegangan dan Waktu Terhadap Kekerasan Lapisan Nikel dengan Metode Electroplating pada Coran Aluminium scrap

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

Karakterisasi Material Sprocket

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGARUH RAPAT ARUS DAN WAKTU PADA PULSE ELECTRODEPOSITION OF NICKEL TERHADAP MIKROSTRUKTUR LAPISAN DEPOSIT DAN LAJU KOROSI AISI 410

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (C), serta unsur-unsur lain, seperti : Mn, Si, Ni, Cr, V dan lain sebagainya yang

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KUAT ARUS LISTRIK TERHADAP KEKERASAN, KECERAHAN DAN KETEBALAN LAPISAN OKSIDA HASIL PROSES ANODIZING PADA ALUMINIUM

MEKANIKA Volume 11 Nomor 2, Maret 2013

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

Elektrodeposisi Lapisan Kromium dicampur TiO 2 untuk Aplikasi Lapisan Self Cleaning

ANALISIS SIFAT FISIK LAPISAN TIPIS TITANIUM NITRIDA PADA BAJA AISI 410 YANG DILAPIS DENGAN METODE SPUTTERING

BAB III. dan RX-KING ditujukan pada diagram dibawah ini yaitu diagram alir penelitian. Rumah Kopling F1-ZR. Rumah Kopling RX-KING.

PENGARUH VARIASI KONSENTRASI LARUTAN NaCl TERHADAP KETAHANAN KOROSI HASIL ELEKTROPLATING Zn PADA COLDROLLED STEEL AISI 1020

STUDI PELAPISAN KROM DENGAN PROSES ELEKTROPLATING PADA HANDEL REM SEPEDA MOTOR DENGAN VARIASI RAPAT ARUS

ANALISA PERBANDINGAN PELAPISAN GALVANIS ELEKTROPLATING DENGAN HOT DIP GALVANIZING TERHADAP KETAHANAN KOROSI DAN KEKERASAN PADA BAJA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PROSES NITRIDASI ION PADA BIOMATERIAL TERHADAP KEKERASAN DAN KETAHANAN KOROSI

KARAKTERISASI SIFAT MEKANIK HASIL ELEKTROPLATING NIKEL KARBONAT (NiCO 3 ) PADA TEMBAGA (Cu)

SIFAT FISIS DAN MEKANIS LAPISAN NIKEL-CHROMIUM PADA PERMUKAAN BAJA AISI 410

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH MEDIA PACK CARBURIZING TERHADAP KEAUSAN DAN KEKERASAN SPROKET SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1 dan Sigit Budi Harton 2

PENGARUH VARIASI WAKTU BAJA KARBON RENDAH TERHADAP STRUKTUR MIKRO, NILAI KEKERASAN, LAJU KOROSI DAN NILAI KEAUSAN SPESIFIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENGUJIAN

JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

Transkripsi:

PENGARUH KUAT ARUS TERHADAP KEKERASAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI LAPISAN CHROMATE COATING PADA LOGAM ALUMINIUM Oleh: Bambang Hari P 1), Y. Yulianto K 2), Martinus Heru P 3) 1); 2); 3) Jurusan Teknik Mesin, Akademi Teknologi Warga Surakarta ABSTRACT The objective of this reseach is to find out the influence of currents in the process of chhromate coating on microstructure, hardness and corrosion rate of aluminium (Al). Aluminium is coated with copper (Cu), nickel (Ni) and chromium (Cr) variated with current (60 A, 90 A, and 120 A). Corrosion rate was tested with three-electrode cell method using 0.3% NaCl solution. Micro Vickers indentation was used for measuring surface hardness with load of 10 grams and an optical microscope is used to observe crosssectional microstructure. The highest value of surface hardness and the lowest corrosion rate are obtained on specimens of Al/Cu/Ni/Cr with the current 90 A. Increasing current can improve 1,10 mmpy corrosion rate and 571 VHN surface hardness of the specimen. However, the optimum currents is 90 A, if currents is increased again it can increase the corrosion rate and decrease the surface hardness of the specimen. Figures from microstructure observation of the specimen cross-section show tight thin layer on the specimen surface, so this layer can inhibit corrosion and increase the surface hardness of the specimen. Key words: Chromate coating, aluminium, corrosion resistance. I. PENDAHULUAN Sifat dari logam aluminium perlu ditingkatkan lagi dengan cara merekayasa sifat dari logam aluminium, salah satunya dengan proses perlakuan permukaan. Dengan proses perlakuan permukaan diharapkan sifat-sifat dari logam aluminium dapat ditingkatkan demikian juga dengan penampilannya. Salah satu cara dari proses perlakuan permukaan adalah dengan chromate coating. Proses chromate coating mempunyai keunggulan karena dapat dilakukan pada suhu kamar sehingga tidak menimbulkan distorsi atau perubahan struktur pada substrate. Permukaan dari substrate akan dikonversi dalam bentuk lapisan tipis chromate setelah dicelupkan ke dalam larutan chromic acid, chromic salt atau larutan kimia lainnya yang telah diberi aliran arus listrik DC. Arus listrik akan mengalir pada larutan ini sehingga ion-ion dari larutan akan menempel pada permukaan substrate. Untuk memperoleh hasil yang optimal, pada permukaan substrate harus dalam kondisi bersih saat proses pelapisan berlangsung. Dengan memberikan sirkulasi pada larutan elektrolit juga akan dapat memberikan hasil yang lebih optimal, karena proses pelekatan ion-ion dari larutan elektrolit pada permukaan substrate dapat berlangsung lebih merata. Substrate yang dipakai disini adalah logam aluminium dan penggunaan dari chromate coating bertujuan untuk proteksi terhadap korosi serta untuk keperluan decorative. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk : 1. Menganalisa pengaruh proses chromate coating pada logam aluminium dengan memvariasi kuat arus yang digunakan. 2. Mengetahui pengaruh lapisan chromate terhadap sifat-sifat dari logam aluminium ditinjau dari struktur mikro, kekerasan permukaan dan ketahanan korosinya. II. BAHAN DAN METODE A. BAHAN DAN PERALATAN Teknika ATW(2013)...-.. halaman 1

Bahan yang digunakan dalam penelitian : 1. Logam aluminium murni Digunakan sebagai spesimen yang berbentuk lingkaran dengan diameter 14 mm dan tebal 2 mm. Logam ini sebagai bahan yang dilapisi (katoda). 2. Amplas ukuran 600 sampai dengan 2000 mesh Digunakan untuk menghaluskan permukaan spesimen. 3. Autosol metal polish Digunakan untuk finishing dalam penghalusan permukaan spesimen agar diperoleh permukaan spesimen yang benar-benar halus dan mengkilap. 4. Alkohol Digunakan untuk membersihkan permukaan spesimen agar benar-benar bersih dari kotoran. 5. Larutan elektrolit Larutan cooper sulfate sebagai larutan elektrolit dalam proses pelapisan Cu. Larutan Watt s sebagai larutan elektrolit dalam proses pelapisan Ni. Larutan chromic acid sebagai larutan elektrolit dalam proses pelapisan Cr. 6. Anoda Tembaga (Cu), Nikel (Ni), Timbal (Pb) sebagai anoda dalam proses pelapisan. Peralatan yang digunakan dalam penelitian : 1. Alat punching berukuran diameter 14 mm Digunakan untuk memotong plat aluminium dengan tebal 2 mm, sehingga diperoleh spesimen berbentuk lingkaran berdiameter 14 mm dengan ketebalan 2 mm. 2. Alat proses chromate coating Gambar 1. Alat proses chromate coating 3. Alat uji kekerasan Menggunakan alat uji merk Buchler Micromet 2100 series, beban indentor 10 gr dengan waktu pembebanan 10 detik. 4. Alat uji korosi Menggunakan alat uji Potensiostat/Galvanostat PGS 201 T, dengan rentang tegangan - 2000 mv s/d 2000 mv dan rentang arus 200 na s/d 2 A. 5. Alat uji komposisi bahan Pengujian komposisi bahan menggunakan alat Desktop Metals Analyser dengan merk Metalscan 2500 series. Elektron ditembakkan pada permukaan sampel, yang kemudian akan memancarkan X-Ray yang menunjukkan karakterisasi masing-masing unsur yang Teknika ATW(2013)...-.. halaman 2

akan ditangkap oleh detektor, kemudian secara otomatis akan diolah secara komputerisasi sehingga diperoleh data tentang unsur-unsur yang terkandung dalam sampel tersebut. 6. Alat uji struktur mikro Pengujian struktur mikro menggunakan mikroskop optik merk Olympus dan menggunakan larutan Asam Fluorida (HF 4,8 %) untuk mengetsa spesimen B. KAJIAN PUSTAKA Bhatt (2009) mengemukakan bahwa korosi adalah degradasi atau kerusakan komponen logam karena reaksi dengan lingkungan. Lapisan kromium konversi coating diterapkan untuk passivate permukaan logam agar dapat memperlambat dan mencegah proses korosi. Adnyani, dkk (2009) mengemukakan bahwa kekerasan permukaan berdasarkan hasil uji kekerasan Vickers akan semakin meningkat dengan naiknya kuat arus dan bertambahnya titik distribusi arus. Syamsa dan Santoso (2007) mengemukakan proses pelapisan nikel dengan menggunakan arus listrik (electroplating), semakin besar rapat arus dan semakin tinggi temperatur yang digunakan maka semakin tebal lapian nikel yang dihasilkan. Dobreva, dkk (2002) melakukan penelitian perlindungan korosi oleh lapisan tembaga, nikel dan krom. Superposisi dari tembaga, nikel dan krom membentuk pelindung multilayer yang bersifat dekoratif dan menjadi perlindungan terbaik terhadap korosi. Pengujian kekerasan bahan bertujuan untuk menentukan ketahanan suatu bahan terhadap deformasi plastis apabila bahan tersebut diberi beban dari luar. Pengujian kekerasan bahan pada penelitian ini menggunakan metode indentasi mikro Vickers, dimana pada permukaan material diberi bebas sebesar 10 gram. Indentor berbentuk piramida intan dengan sudut antara pemukaan berlawanan 136 o. Nilai kekerasan Vickers dinyatakan dengan rumus (ASM Metals HandBook Vol.8) P VHN 1,854 (kg/mm 2 ) 2 d Dimana, P = beban terpasang (kg) d = diagonal bekas injakan penetrator (mm) Pengujian laju korosi dilakukan dengan pengamatan intensitas arus korosi (Icorr) benda uji di dalam lingkungan Natrium Chlorida (NaCl) 0,3%. Ketepatan penentuan harga Icorr sangat penting karena Icorr berbanding langsung dengan besarnya laju korosi suatu logam di dalam lingkungannya. Perhitungan untuk mengetahui laju korosi dari percobaan ini dapat menggunakan metode berdasarkan kurva potensial vs log intensitas arus korosi (Muhammad, 2009). Gambar 2. Kurva potensial vs log intensitas arus Teknika ATW(2013)...-.. halaman 3

Harga laju korosi dapat ditentukan berdasarkan harga dari rapat arus korosi, dimana harga laju korosi suatu logam dalam lingkungannya sebanding dengan harga rapat arus korosi. Sesuai dengan persamaan laju korosi (Jones, 1991), seperti berikut ini: ai r 0, 00327 nd Dengan, r = laju korosi (mmpy) a = berat atom i = rapat arus korosi (µa/cm 2 ) n = valensi atom D = berat jenis spesimen (gr/cm 3 ) C. METODE PENELITIAN Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah logam aluminium murni yang mempunyai komposisi (99,52 % Al; 0,102 % Si; 0,237 % Fe; 0,098 % Mn; 0,052 % Mg ; 0,066 % Ni; 0,051 % Sr; 0,217 % Ti; 0,146 % Ca; 0,166 % V dan 0,17 % Zr). Spesimen dipotong berbentuk lingkaran dengan diameter 14 mm dan tebal 2 mm menggunakan alat punch. Spesimen dilapisi dengan tiga lapisan yaitu: Cu, Ni dan Cr, menggunakan proses chromate coating dengan variasi kuat arus 60, 90 dan 120 A, menggunakan waktu pelapisan 5 detik dan tegangan 6 V. Pengujian komposisi bahan menggunakan Desktop Metals Analyser dengan merk Metalscan 2500 series. Mula Persiapan Spesimen Al d = 14 mm, Uji Tanpa pelapisan Pelapisan Cu V = 6 V; t = 5 detik; I = 60 A Pelapisan Cu/Ni V = 6 V; t = 10 menit; I = 60 A Pelapisan Cu/Ni/Cr V = 6 V; t = 5 detik; Uji Laju Korosi Uji Kekerasan P = 10 gr ; t = 10 Nilai Uji Struktur Analisis Data Kesimpulan Sele Gambar 3. Diagram alir penelitian Teknika ATW(2013)...-.. halaman 4

Pengujian kekerasan menggunakan alat dengan merk Buchler Micromet 2100 series, beban indentor 10 gram dengan waktu pembebanan 10 detik. Pengujian laju korosi menggunakan alat Potensiostat / Galvanostat PGS 201 T, dengan rentang tegangan -2000 mv s/d 2000 mv dan rentang arus 200 na s/d 2 A. Pengujian struktur mikro menggunakan mikroskop optik merk Olympus dan menggunakan larutan Asam Fluorida (HF 48 %) untuk mengetsa spesimen. III. ASIL DAN PEMBAHASAN A. Uji Kekerasan Spesimen Gambar 4. Perbandingan kekerasan permukaan spesimen Proses chromate coating dengan variasi kuat arus menyebabkan perbedaan nilai kekerasan pada spesimen. Kekerasan spesimen mempunyai nilai optimum pada spesimen Al-Cu-Ni-Cr dengan arus 90 A sebesar 571 VHN 0,01 yang ditunjukkan pada gambar 4. Dalam hal ini kuat arus berfungsi sebagai pemindah ion-ion krom menempel pada spesimen, semakin tinggi kuat arus maka semakin cepat ion-ion krom menempel pada permukaan spesimen, sehingga lapisan krom lebih padat yang menyebabkan kekerasan permukaan pada spesimen meningkat. Kuat arus mempunyai nilai yang optimal pada arus 90 A dan apabila dinaikkan lagi dapat mengurangi kekerasan permukaan spesimen. Hal ini disebabkan ion-ion krom yang menempel pada permukaan spesimen mempunyai sifat jenuh sehingga dapat merusak ikatan lapisan spesimen yang mengakibatkan penurunan kekerasan spesimen B. Pengujian Laju Korosi I cor Spesimen Gambar 5. Perbandingan Laju Korosi Teknika ATW(2013)...-.. halaman 5

Pada gambar 5, nilai ketahanan korosi optimum pada spesimen Al-Cu-Ni-Cr diperoleh pada penggunaan arus 90 A, yaitu sebesar 1,10 mmpy. Hal ini disebabkan spesimen mempunyai lapisan yang lebih rapat, sehingga logam induk akan lebih terlindung dari korosi dimana larutan pengkorosif sukar masuk untuk mengkorosi logam induk. C. Pengujian Struktur Mikro substrat 100µm Gambar 6. Struktur mikro penampang melintang pada spesimen Berdasarkan hasil uji laju korosi dan uji kekerasan diperoleh spesimen Al-Cu-Ni-Cr dengan arus 90 A yang mempunyai nilai optimum. Gambar 6, menunjukkan penampang melintang dari spesimen, dimana setiap satu strip mempunyai ketebalan 10 µm sehingga tebal lapisan sekitar 15 µm. Dengan adanya lapisan plating diatas permukaan specimen/logam alumunium menyebabkan permukaan spesimen lebih rapat sehingga dapat meningkatkan ketahanan terhadap korosi. IV. SIMPULAN 1. Proses chromate coating pada logam aluminium dapat meningkatkan kekerasan permukaan alumunium. Nilai kekerasan permukaan pada spesimen Al sebesar 35 VHN0,01. Peningkatan nilai kekerasan optimum sebesar 571 VHN0,01 terjadi pada spesimen Al yang dilapisi Cu, Ni dan Cr dengan arus 90 A. 2. Proses chromate coating pada logam aluminium dapat menurunkan laju korosi dalam media larutan 0,3% NaCl. Nilai laju korosi pada spesimen Al sebesar 3,31 mmpy. Penurunan nilai laju korosi optimum sebesar 1,10 mmpy terjadi pada spesimen Al yang dilapisi Cu, Ni dan Cr dengan arus 90 A. Struktur mikro pada spesimen Al yang dilapisi Cu, Ni dan Cr dengan arus 90 A menunjukkan adanya lapisan pasif yang rapat dengan ketebalan sekitar 15 µm. Dengan adanya lapisan pasif ini dapat meningkatkan kekerasan permukaan logam aluminium dan menurunkan laju korosi. V. DAFTAR PUSTAKA [1] Adnyani, I.A.S., Triadi, A. A. A., 2009, Pengaruh Kuat Dan Distribusi Arus Terhadap Ketebalan dan Kekerasan Lapisan Krom pada Stoneware Dan Earthenware, Jurnal Publikasi Vol. 8 No.2 Juli- Desember 2009. [2] ASM Metals HandBook Volume 8, 2000, Mechanical Testing and Evaluation. [3] ASM, 1987, Metals Handbooks Corrosion, Vol 13, Ninth Edition, ASM International Park, Ohio. [4] Bhatt H.2009,Trivalent Chromium Conversion Coating for Corrosion Protection of Aluminum Surface. [5] Jones, D.A.1991, Principles and Prevention of Corrosion, Mc Milman Publishing Company, New York. [6] Muhammad, 2009, Pengaruh Implantasi Ion Titanium Nitride (TiN) terhadap Laju Korosi pada baja VCL 140 dalam Lingkungan NaCI 0,5 %. [7] Syamsa, M., Santoso, B., 2007, Pengaruh Parameter Proses Pelapisan Nikel Terhadap Ketebalan Lapisan, Jurnal Teknik Mesin Vol. 9, No. 1, April 2007: 25 30.. Teknika ATW(2013)...-.. halaman 6