P e n g e r t i a n D i e t DASAR DIETETIK M u s l i m, M P H l m u D i e t I Cabang ilmu gizi yang mengatur pemberian makan pada kelompok/perorangan dalam keadaan sehat/sakit dengan memperhatikan syarat gizi dan sosial ekonomi. e r a p i D i e t T Bagian dari dietetika yang khusus memperhatikan penggunaan makan untuk tujuan penyembuhan. D i e t adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi orang secara teratur setiap hari. jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu, seperti menurunkan atau menaikkan berat badan diet yang dilakukan sangat tergantung pada usia, berat badan, konsidi kesehatan dan banyaknya kegiatan yang dilakukan dalam sehari Fungsi Makanan Dalam Perawatan Orang Sakit Salah satu bentuk terapi diet Penunjang pengobatan Tindakan medis T u j u a n T e r a p i D i e t 1. Memperoleh status gizi yang baik 2. Memperbaiki defisiensi gizi 3. Mengistirahatkan organ tubuh 4. Menyesuaikan asupan/intake dengan kemampuan tubuh 5. Mengubah berat badan bila diperlukan Psikologis Memisahkan dari kebiasaan kehidupan sehari-hari Memasuki lingkungan yang masih asing (dokter dll) Perubahan makanan (macam, cara hidangkan, tempat makan, waktu makan, dengan siapa makan dll) Rasa tidaksenang, rasa takut karenasakit, ketidakbebasan bergerak putus asa Putus asa mual, hilang nafsu makan Bentuk diit (cair, lunak sesuai keadaan penyakit) bahagia/cemas Perawat menjelaskan, mengurangi tekanan psikologis
Sosial Budaya Orang sakit kelompok berbeda, adat istiadat, kepercayaan, kebiasaan, pandangan hidup Macam hidangan netral Kebiasaan makan bersama perlu ditemani anggota keluarga Keadaan Jasmani Jasmani pasien menentukan konsistensi diit Lemah, kesadaran menurun diit khusus Gangguan pernafasan makan lebih lama Tidak baik nafsu makan porsi kecil, sering Usia lanjut porsi kecil, lunak Penyakit kronis perawatan lebih lama membawa masalah makan Orang sakit hapal makanan perlu adanya modifikasi menu dari rumah Keadaan Gizi Penderita Jarang dilakukan Perawat memperoleh informasi pola makan dirumahnya, kebiasaan makan, sikap terhadap makanan D a s a r P e n e n t u a n D i e t B a g i O r a n g S a k i t Memenuhi kebutuhan gizi Diet khusus berpola makanan biasa Diet khusus fleksibel (kebiasaan, kesukaan, kepercayaan dll) Mempertimbangkan pekerjaan sehari-hari Bahan makanan yang dapat diterima Bahan makanan alami, mudah didapat, mudah diolah, lazim dimakan Pasien tujuandiit Diet khusus segera makanan biasa Diet khusus indikasi kuat dan memang diperlukan Bisamakanmulut berikanmulut P e l a y a n a n G i z i D i R u m a h S a k i t Pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien mencakup : 1. Pelayanan medis : obat, tindakan bedah 2. Pelayanan/asuhan keperawatan 3. Pelayanan gizi/asuhan nutrisi Proses pelayanan gizi rawat inap dan rawat jalan terdiri atas 4 tahap: 1. Assement atau pengkajian gizi 2. Penatalaksanaan pelayanan gizi 3. Implementasi pelayanan gizi 4. Monitoring dan evaluasi pelayanan gizi
P e n a t a l a k s a n a a n P e l a y a n a n G i z i I d e n t i t a s Dalam merencanakan pelayanan gizi untuk pasiendiperlukan data-data yang harus dikumpulkan dan sebagai berikut: Data awal 1. Identitas 2. Subyektif 3. Obyektif 4. Assesment 5. Planning/Penatalaksanaan Nama Umur Seks Alamat D a t a S u b y e k t i f D a t a O b y e k t i f Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Keadaan Sosek: Latar belakang suku, agama, suami/istri, anak, penghasilan, status tempat tinggal Keadaan/lingkungan hidup: Luas tanah, keadaan rumah dan lingkungan Kebiasaan hidup sebelum dirawat Pemeriksaan fisik Pemeriksaan klinik Pemeriksaan laboratorium : darah, urin, feses,dahak Pemeriksaan lain/rontgen Hasil anamnesa gizi : kebiasaan makan, frekuensi, pola makan, pantangan, hasil analisis recall makanan Pemeriksaan antropometri : TB, BB, BB ideal, IMT, LLA, Tebal lemak bawah kulit A s s e s m e n t P l a n n i n g / P e n a t a l a k s a n a a n Diagnosa sementara Diagnosa akhir Terapi diet Macam dan bentuk diet Prinsip diet Tujuan diet Syarat diet Perhitungan kebutuhan energi dan zatzat gizi Menu
Parameter yang perlu dimonitor untuk memantau perkembangan penyakit Misal : Berat badan Jumlah makanan yang masuk Pemeriksaan laboratorium Rencana penyuluhan dan konsultasi gizi Misal :Penjelasan diet dan cara membuat variasi menu S t a n d a r M a k a n a n R u m a h S a k i t Makanan Biasa Makanan Lunak Makanan Saring Makanan Cair M a k a n a n B i a s a Makanan biasa diberikan kepada penderita yang tidak makanan khusus sehubungan dengan penyakitnya. Susunan makanan sama dengan makanan orang sehat, hanya tidak diperbolehkan makanan yang merangsang atau yang dapat menimbulkan gangguan pencernaan. Makanan ini cukup energi, protein dan zatzat gizi lain. M a k a n a n L u n a k Makanan lunak diberikan kepada penderita sesudah operasi tertentu dan pada penyakit infeksi dengan kenaikan suhu yang tidak terlalu tinggi:37,5c 38C. Menurut keadaan penyakit, makanan lunak dapat diberikan langsung kepada penderita atau merupakan perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa. Makanan ini mudah cerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang merangsang. Makanan ini cukup energi, protein dan zat-zat gizi lain. M a k a n a n S a r i n g Diberikan kepada penderita sesudah mengalami operasi tertentu, pada infeksi akut, termasuk infeksi saluran pencernaan seperti gastro enteritis dengan kenaikan suhu badan > 39 C serta pada kesukaran menelan. Menurut keadaan penyakit makanan saring dapat diberikan langsung kepada penderita atau merupakan perpindahan dari makanan cair ke makanan lunak. Makanan ini diberikan dalam jangka pendek karena tidak memenuhi kebutuhan gizi terutama energi. Bahan makanan yang tidak boleh diberikan sama dengan makanan lunak. M a k a n a n C a i r Diberikan kepada penderita sebelum dan sesudah operasi tertentu, dalam keadaan mual dan muntah, dengan kesadaran menurun, dengan suhu badan sangat tinggi atau infeksi akut. Makanan ini diberikan berupa cairan jernih yang tidak merangsang dan tidak meninggalkan sisa. Nilai gizi sangat rendah, hingga pemberian hanya dibatasi selama 1 2 hari saja. Contoh: teh,kaldu jernih,airbuburkacang hijau, sari buah, sirop.
M a k a n a n L e w a t P i p a Diberikan kepada penderita yang tidak bisa makan lewat mulut karena: G a n g g u a n j i w a, p r e k o m a, a n o r e k s i a n e r v o s a, k e l u m p u h a n o t o t - o t o t m e n e l a n, a t a u s e s u d a h o p e r a s i m u l u t, t e n g g o r o k a n d a n g a n g g u a n s a l u r a n p e n c e r n a a n. Makanan diberikan berupa sari buah atau cairan kental yang dibuat dari susu, telur, gula dan margarin. Cairan hendaknya dapat dimasukkan melalui pipa karet di hidung, lambung atau rektum. M a k a n a n Y a n g D i b e r i k a n D e n g a n C a r a K h u s u s Tidak dapat makan melalui mulut (penyakit berat, demam terus menerus, luka bakar hebat, kelaparan parah, kanker mulut, faring, oesopagus, koma dll) Pemberian makanan lewat pipa melalui mulut (nasogastric feeding) hidung lambung Pemberian makanan melalui gastrostomi dan jejunostomi makan langsung kelambung/jejunum melalui pembedahan Pemberian makanan melalui pembuluh darah (Intravenous Feeding)/parenteral nutrition operasi saluran pencernaan, luka parah STANDAR MAKANAN KHUSUS DIET TKTP DIET RENDAH ENERGI DIET RG DIET TINGGI SERAT DIET RENDAH SISA DIET PRE PASCA BEDAH DIET LUKA BAKAR DIET KOMPLIKASI KEHAMILAN DIET PENYAKIT SALURAN CERNA DIET PENYAKIT HATI DAN KANDUNGAN EMPEDU DIET JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH DIET GINJAL DAN SALURAN KEMIH DIET GOUT ARTRITIS DIET KANKER DIET HIV/AIDS DIET DM FORCE FEEDING DIBERIKAN PADA PASIEN GANGGUAN SALURAN CERNA MAKANAN DALAM BENTUK CAIR DIET RENDAH SISA PORSI KECIL TAPI SERING TIDAK MERANGSANG MENGGUNAKAN PIPA KARET