GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG

arsip sebagai bahan bukti akuntabilitas kinerja

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH KABUPATEN BADUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 54 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 25 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 12 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN,

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BAWASLU, Arsip. Retendi. Jadwal

BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 784 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 35 TAHUN 2012

2016, No tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menjadi Unda

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negar

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

SISTEMATIKA JADWAL RETENSI ARSIP DI BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

2016, No tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5286); 3

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Gubernur Jawa Barat DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA BARAT,

SALINAN PERATURAN SEKRETARIS KABINET REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

KEMENHAN. Arsip Fasilitatif. Non Keuangan. Non Kepegawaian. Jadwal Retensi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BELITUNG TIMUR PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Bidang Keuangan di Kementerian

2016, No Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31A 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 A TAHUN 2010 TENTANG

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 70 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Tahun 1999 Nomor 167; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3888) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2004 tent

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan tentang Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Kepegawaian Aparatur Sipil Neg

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN SOSIAL

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 17 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BEKASI PERATURAN BUPATI BEKASI NOMOR 47 TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2014 NOMOR 22

2017, No Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Ta

2016, No Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 101, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5246); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Ta

2016, No kerumahtanggaan, hubungan masyarakat, kepustakaan, teknologi informasi dan komunikasi, serta pengawasan; b. bahwa dalam rangka penataa

- 1 - BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 37 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 35A TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (Satu) TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2017, No Pengembangan Ekspor Nasional, dan Bidang Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dim

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 34 TAHUN 2015 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BNN. Retensi. Arsip. Keuangan.

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 69 TAHUN 2016

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara R

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI

GUBERNURNUSA TENGGARA BARAT

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 93 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS PEMERINTAH DAERAH

BUPATI BANTUL BUPATI BANTUL,

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Nomor : 57/KPTS/1995. Tentang JADUAL RETENSI ARSIP PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indone

2 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Rep

2 Menetapkan : 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indones

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 78 TAHUN 2012 TENTANG

-2- MEMUTUSKAN : Menetapkan: PERATURAN KOMISI PEMILIHAN UMUM TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS KOMISI PEMILIHAN UMUM. BAB I KETENTUAN UMUM

PERATURAN KEPALA ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PEMUSNAHAN ARSIP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BERAU PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI BERAU NOMOR 36 TAHUN 2015 TENTANG

2 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indone

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 667, 2014 ANRI. Retensi Arsip Polhukam. Pertahanan. Pedoman.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA, PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 250 TAHUN 2004 TENTANG

BUPATI TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG

2016, No Kementerian sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketujuh at

2016, No Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Kementerian sebagaimana telah tujuh kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden No

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksana

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 40 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5698); 2. Undang-Undang N

BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 31 B 2010 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 31 B TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 06 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 51/Menhut-II/2011 TENTANG PEDOMAN TATA KEARSIPAN KEMENTERIAN KEHUTANAN

PADANG PANJANG PROVINSI SUMATERA BARAT

Transkripsi:

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SUBSTANTIF DAN FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang : a. bahwa untuk tercapainya tertib pelaksanaan penyusutan arsip serta dalam rangka penyelamatan arsip sebagai bahan bukti akuntabilitas kinerja organisasi dan aparatur, pertanggung jawaban nasional perlu dibentuk Jadwal Retensi Arsip ( JRA ) Substantif dan Fasilitatif Non Keuangan dan Non Kepegawaian; b. bahwa sesuai dengan Pasal 5 ayat ( 1 ) Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1974 tentang Penyusutan Arsip, maka setelah mendapat persetujuan dari Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia berdasarkan Surat Nomor:P.JRA/42/2012 tanggal 5 Oktober 2012 hal persetujuan Jadwal Retensi Arsip Substantif Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Surat Nomor: P.JRA/54/2012 tanggal 5 Oktober 2012 hal Persetujuan Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Non Keuangan dan Non Kepegawaian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, maka perlu menetap Peraturan 1

Gubernur tentang Jadwal Retensi Arsip Substantif dan Fasilitatif Non Keuangan dan Non Kepegawaian Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5071); 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 40330); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 1979 tentang Penyusutan Arsip (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor 51, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2964); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2

4737); 6. Keputusan Presiden Nomor 105 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Arsip Statis (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 143); 7. Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Nomor 6 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Kearsipan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2009 Nomor 06 Seri E); 8. Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pedoman Tata Kearsipan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2009 Nomor 22 Seri E). MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TENTANG JADWAL RETENSI ARSIP SUBSTANTIF DAN FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. 3

3. Lembaga Kearsipan Daerah adalah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, yang dibentuk Pemerintah Daerah yang mempunyai kewenangan menangani kearsipan di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 4. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah Dinas/Badan/Biro/Kantor/Lembaga di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 5. Arsip Fasilitatif non keuangan dan non kepegawaian adalah arsip yang berkaitan dengan bidang non keuangan/fiscal dan non kepegawaian yang meliputi perencanaan,hukum, organisasi dan ketatalaksanaan, kearsipan, ketatausahaan dan kerumah tanggaan, hubungan masyarakat, penelitiaan, pengkajian dan pengembangann, pendidikan dan pelatihan, perpustakaan, teknologi informasi dan komunikasi dan pengawasan 6. Arsip substantif non kepegawaian dan non keuangan adalah arsip yang berkaitan dengan bidang non keuangan/fiscal dan non kepegawaian yang diambil berdasarkan pelaksanaan tugas pokok (substantive) yang berada pada unit organisasi dilingkungan Satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang membidangi fungsi pokok meliputi: pertanian, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, kehutanan, perindustrian dan perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal daerah, tenaga kerja dan transmigrasi, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial,pekerjaan umum, perhubungan, pengendalian dampak lingkungan, informasi dan komunikasi, kebudayaan dan pariwisata, kesbang dan linmas, pemberdayaan masyarakat dan pendapatan daerah; 7. Jadwal Retensi Arsip adalah daftar yang berisi sekurangkurangnya jenis arsip beserta jangka waktu penyimpanannya dan keterangan simpan permanen, musnah atau dinilai kembali dan dipakai sebagai pedoman penyusutan arsip; 8. Jadwal Retensi Arsip Substantif adalah daftar yang berisi jenis atau seri arsip yang diciptakan karena pelaksanaan fungsi pokok (substantif) pemerintahan daerah yang berada pada unit organisasi dilingkungan dinas-dinas atau unit organisasi lain yang membidangi fungsi pokok dilingkungan pemerintah provinsi; 4

9. Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif adalah daftar yang berisi jenis atau seri arsip yang diciptakan karena pelaksanaan fungsi penunjang (fasilitatif) pemerintahan daerah yang berada pada unit organisasi dilingkungan Sekretariat Daerah dan unit organisasi lain yang membidangi fungsi penunjang dilingkungan pemerintahan daerah provinsi; 10. Retensi Arsip adalah penentuan jangka waktu simpan suatu arsip atas dasar nilai guna yang terkandung didalamnya; 11. Jangka Waktu Simpan adalah masa simpan minimal suatu jenis/seri arsip pada Unit Pengolah dan/atau Unit Kearsipan; 12. Jangka Waktu Simpan Aktif adalah masa simpan minimal suatu jenis arsip pada Unit Pengolah; 13. Arsip adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga Negara, pemerintah daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakata, dan perorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; 14. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi dan/atau terus menerus; 15. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya telah menurun; 16. Arsip statis adalah arsip yang dihasilkan oleh pencipta arsip karena memiliki nilai guna kesejarahan, telah habis retensinya, dan berketerangan dipermanenkan yang telah diverifikasi baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Arsip Republik Indonesia dan/atau lembaga kearsipan; 17. Unit Pengolah adalah unit yang melaksanakan pengelolaan arsip aktif, dalam hal ini dilaksanakan oleh masing-masing bidang/bagian di SKPD; 5

18. Jangka Waktu Simpan Inaktif adalah masa simpan minimal suatu jenis arsip pada Unit Kearsipan; 19. Unit Kearsipan adalah unit yang melaksanakan pengelolaan arsip inaktif, dalam hal ini dilaksanakan oleh bagian TU/Sekretariat di SKPD; 20. Keterangan Musnah adalah keterangan yang menyatakan bahwa arsip-arsip yang perlu dimusnahkan karena jangka waktu penyimpanan di Unit Kearsipan/Pusat Arsip telah selesai dan tidak memiliki nilaiguna; 21. Keterangan Permanen adalah keterangan yang menyatakan bahwa arsip-arsip yang memiliki nilaiguna sekunder wajib diserahkan kepada Lembaga Kearsipan Daerah atau Arsip Nasional; 22. Keterangan Dinilai Kembali adalah keterangan yang menyatakan bahwa suatu jenis/seri arsip belum dapat ditentukan nasib akhirnya apakah musnah atau permanen; BAB II JADWAL RETENSI ARSIP SUBSTANTIF DAN FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN Pasal 2 Jadwal Retensi Arsip Substantif dan Fasilitatif Non Keuangan dan Non kepegawaian Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menganut azas sentralisasi dalam kebijakan dan desentralisasi dalam pelaksanaan. Pasal 3 (1) Jadwal Retensi Arsip Substantif Non keuangan dan Non kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi: pertanian, kelautan dan perikanan, pertambangan dan energi, kehutanan, perindustrian dan perdagangan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal daerah, tenaga kerja dan transmigrasi, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, pekerjaan umum, perhubungan, pengendalian dampak lingkungan,informasi dan komunikasi, kebudayaan dan 6

pariwisata, kesbang dan linmas, pemberdayaan masyarakat dan pendapatan daerah. (2) Jadwal Retensi Arsip Fasilitatif Non Keuangan dan Non kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 meliputi; Keuangan, kepegawaian, hubungan masyarakat, hukum, kearsipan, kepustakaan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan, organisasi dan ketatalaksanaan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan, pengawasan, perencanaan, perlengkapan, teknologi informasi dan komunikasi. Pasal 4 (1) Penerapan Jadwal Retensi Arsip Substantif dan Fasilitatif Non Keuangan dan Non kepegawaian sebagai sarana penilaian arsip dan penyusutan arsip; (2) Penerapan Jadwal Retensi Arsip sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) digunakan pada masing-masing instansi yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan tugas penunjang pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; (3) Jadwal Retensi Arsip Substantif dan Fasilitatif Non Keuangan dan Non kepegawaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum pada lampiran Peraturan Gubernur ini. BAB III TATA CARA PENGGUNAAN JADWAL RETENSI ARSIP SUBSTANTIF DAN FASILITATIF NON KEUANGAN DAN NON KEPEGAWAIAN Pasal 5 Jadwal Retensi Arsip Susbtantif dan Fasilitatif Non keuangan dan Non kepagawaian dapat dipergunakan sebagai berikut: a. sebagai pedoman untuk masa simpan arsip; b. sebagai rekomendasi tentang penetapan jenis arsip dimusnahkan, dinilai kembali dan dipermanenkan; c. sebagai pedoman penyusutan dan penyelamatan arsip. 7

Pasal 6 Rekomendasi yang berisi masa simpan arsip yang dimusnahkan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 huruf b tidak bersifat mutlak karena dapat diperpanjang masa simpan arsip oleh unit pengolah. BAB IV PENYUSUTAN ARSIP Pasal 7 Ruang lingkup penyusutan arsip Substantif dan Fasilitatif Non Keuangan dan Non Kepegawaian meliputi: a. pemindahan arsip inaktif Substantif dan Fasilitatif Non keuangan dan Non kepegawaian dari unit pengolah ke unit kearsipan; b. pemusnahan arsip Substantif dan fasilitatif Non keuangan dan Non kepegawaian yang telah habis retensinya dan tidak memiliki nilai guna dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan c. penyerahan arsip statis Substantif dan fasilitatif non keuangan dan non kepegawaian oleh pencipta arsip dan unit pengolah arsip kepegawaian di masing-masing instansi terkait kepada lembaga kearsipan. Pasal 8 Pemindahan arsip in aktif Substantif dan fasilitatif Non keuangan dan Non kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. pemindahan arsip dari unit pengolah ke unit kearsipan dalam lingkungan SKPD; b. pemindahan arsip substantife dan fasilitatif non keuangan dan non kepegawaian dari SKPD terkait ke Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah untuk arsip yang mempunyai keterangan permanen pada JRA atau arsip yang memiliki retensi paling sedikit 10 (sepuluh) tahun. 8

Pasal 9 (1) Pemindahan arsip substantif dan fasilitatif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. pemeriksaan arsip; b. pendaftaran arsip; c. penataan arsip; d. pelaksanaan pemindahan arsip. e. Berita Acara Pemindahan Arsip dan Daftar Arsip; (2) Pemeriksaan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan cara menyeleksi arsip aktif yang dimiliki oleh Unit Pengolah untuk mengetahui arsip tersebut sudah memasuki masa inaktif atau belum dengan cara mencocokkan tahun penciptaan arsip dengan retensi aktif yang tercantum dalam Jadwal Retensi Arsip. (3) Pendaftaran arsip sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b dilakukan dengan mencatat arsip hasil seleksi ke dalam formulir Daftar Arsip yang dipindahkan sesuai dengan penataan ketika arsip tersebut masih aktif. (4) Penataan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan dengan mencantumkan nomor urut pada folder di sudut kiri atas sesuai daftar arsip dan memasukkan arsip beserta foldernya kedalam boks arsip. (5) Pelaksanaan pemindahan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan dengan menyerahkan arsip inaktif ke unit kearsipan yang disertai dengan Berita Acara Pemindahan dan Daftar Arsip yang dipindahkan. (6) Format Berita Acara Pemindahan Arsip dan Daftar Arsip dalam ayat (1) huruf d tercantum pada lampiran 2 dan 3 Peraturan Gubernur ini. Pasal 10 Unit pengolah sekurang-kurangnya 2 ( dua ) tahun sekali memindahkan arsip inaktif ke unit kearsipan. 9

Pasal 11 Pemindahan arsip Substantif dan fasilitatif non keuangan dan non kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 huruf b dilakukan setelah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan Lembaga Kearsipan Daerah. Pasal 12 Pemusnahan arsip Substantif dan fasilitatif non keuangan dan non kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: a. tidak memiliki nilai guna; b. telah habis retensinya dan berketerangan dimusnahkan berdasarkan jadwal Retensi Arsip; c. tidak ada peraturan perundang-undangan yang melarang; dan d. tidak berkaitan dengan penyelesaian proses suatu perkara. Pasal 13 (1) Pemusnahan arsip Substantif dan fasilitatif non keuangan dan non kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 8 huruf b dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. pemeriksaan arsip b. pendaftaran arsip c. pengajuan usul musnah d. pelaksanaan pemusnahan arsip e. pembuatan Berita Acara Pemusnahan Arsip (2) Pemeriksaan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan cara menyeleksi arsip yang telah habis retensinya dan berketangan musnah serta tidak terkait dengan arsip lain untuk selanjutnya dibuatkan daftar. (3) Pendaftaran arsip sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b dilakukan dengan mencatat arsip dalam formulir Daftar Arsip Usul Musnah. (4) Pengajuan usul musnah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan dengan membuat surat pengajuan usul musnah arsip kepada pimpinan instansi terkait, Biro 10

Hukum,inspektorat, ANRI dan Gubernur dilampiri Daftar Arsip Usul Musnah. (5) Pelaksanaan pemusnahan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan dengan memusnahkan arsip secara total baik fisik maupun informasinya dan disaksikan oleh dua orang pejabat dari bidang hukum/perundang-undangan dan bidang pengawasan daerah Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. (6) Pembuatan Berita Acara Pemusnahan Arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Gubernur. (7) Format Formulir Daftar Arsip Usul Musnah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan Berita Acara Pemusnahan Arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (6) tercantum pada lampiran 4 dan lampiran 5 Peraturan Gubernur ini. Pasal 14 Pemusnahan arsip substantive dan fasilitatif non keuangan dan non kepegawaian di Unit Kearsipan dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun sekali. Pasal 15 (1) Penyerahan Arsip statis subtantif dan fasilitatif non keuangan dan non kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 huruf c dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut: a. pemeriksaan arsip b. penilaian arsip c. pengelompokkan arsip d. pendaftaran arsip e. penataan arsip f. pelaksanaan penyerahan (2) Pemeriksaan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilakukan dengan cara melihat keterangan akhir permanen di kolom keterangan Jadwal Retensi Arsip. 11

(3) Penilaian arsip sebagaimana dimaksud ayat (1) huruf b dilakukan dengan mengevaluasi arsip dari aspek substansi informasi, fungsi dan karakteristik fisik serta menentukan menganalisa/ mengkaji kembali apakah arsip-arsip tersebut benar-benar dinyatakan telah tidak operasional namun masih memiliki nilai guna bagi kepentingan pertanggungjawaban nasional. (4) Pengelompokkan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c dilakukan dengan mengelompokkan arsip yang telah diteliti berdasarkan jenis/series arsip. (5) Pendaftaran arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d dilakukan dengan mencatat arsip hasil seleksi ke dalam formulir Daftar Arsip yang diserahkan. (6) Penataan arsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e dilakukan dengan memasukkan arsip beserta folder yang sudah dicantumkan nomor urut di sudut kiri atas sesuai dengan daftar arsip dan memberi label sesuai dengan isi boks. (7) Pelaksanaan penyerahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f dilakukan dengan menyerahkan arsip statis ke Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung disertai dengan Berita Acara Serah Terima Arsip Statis dan Daftar Arsip yang diserahkan setelah terlebih dahulu dikonsultasikan dengan Lembaga Kearsipan Daerah. (8) Format Berita Acara Serah Terima Arsip Statis dan Daftar Arsip Serah sebagaimana dimaksud pada ayat (7) tercantum pada lampiran 6 dan 7 Peraturan Gubernur ini. BAB V PEMBIAYAAN Pasal 15 Segala biaya yang timbul sebagai akibat ditetapkannya Peraturan Gubernur ini dibebankan pada Anggaran Pendapan dan Belanja Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 12

BAB VI KETENTUAN PENUTUP Pasal 16 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Gubernur ini, diatur lebih lanjut oleh Gubernur. Pasal 17 Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Ditetapkan di Pangkalpinang pada tanggal 27 Desember 2012 GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto Diundangkan di Pangkalpinang pada tanggal 27 Desember 2012 EKO MAULANA ALI SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto IMAM MARDI NUGROHO BERITA DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2012 NOMOR 30 SERI E 13

LAMPIRAN II PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR : 42 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 BERITA ACARA PEMINDAHAN ARSIP Nomor :... Pada hari ini tanggal... bulan...tahun..., yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama : 2. Nip : 3. Jabatan : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kepala... yang selanjutnya disebut PIHAK KESATU. 1. Nama : 2. Nip : 3. Jabatan : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kepala... yang selanjutnya disebut PIHAK KEDUA. PIHAK KESATU memindahkan arsip...(inaktif / statis) kepada PIHAK KEDUA, dalam keadaan baik / rusak*) sebanyak... sesuai dengan daftar pertelaannya. Berita Acara ini dibuat dalam rangkap 2 ( dua) masing-masing diperuntukan bagi Pihak Kesatu dan Pihak Kedua. PIHAK KEDUA PIHAK KESATU...... GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto EKO MAULANA ALI 14

Unit Pengolah : No Indeks Uraian Urut masalah DAFTAR ARSIP YANG DIPINDAHKAN Kode Klasifikasi LAMPIRAN III PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR : 42 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 Tahun Penciptaan Jumlah boks/ karung/ dll 1 3 4 5 6 7 8 Ket Pangkalpinang,... PIHAK KEDUA BIDANG... PIHAK KESATU KEPALA KEPALA BIDANG......... GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto EKO MAULANA ALI 15

Nama Satker : Alamat : No Indeks Uraian Urut masalah Daftar Arsip Usul Musnah Kode Klasifikasi LAMPIRAN IV PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR : 42 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 Tahun Jumlah boks/ karung/ dll 1 3 4 5 6 7 8 Ket Pangkalpinang,.. Panitia Penilai dan Pemusnahan Arsip (..) GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto EKO MAULANA ALI 16

LAMPIRAN V PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR : 42 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 BERITA ACARA PEMUSNAHAN ARSIP Nomor :... Pada hari ini tanggal.bulan.tahun..yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Pangkat/gol : Jabatan : Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama...tanggal...nomor...telah melakukan pemusnahan berkas arsip/ duplikasi sebanyak...boks sesuai dengan daftar pertelaan terlampir dengan cara dibakar/ dicercah/ dilebur secara kimiawi*) Pemusnahan arsip dan duplikasi tersebut didasarkan kepada pertimbangan sebagai berikut 1. Telah ada persetujuan Ketua Panitia Penilai dan pemusnah arsip...dengan suratnya tanggal...nomor... 2. Telah dilakukan pemeriksaan oleh Bawasda dan ternyata tidak ada temuan yang menyangkut administrasi pengelola keuangan, sehingga tidak akan menimbulkan permasalahan apabila dimusnahkan. 3.... Saksi-saksi yang hadir dalam pelaksanaan pemusnahan tersebut terdiri dari Pejabat/ komponen yang seharusnya hadir berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pangkalpinang,.. Panitia Penilai dan Pemusnahan Arsip SAKSI-SAKSI : 1...(Unit Kearsipan) 2.. (Inspektorat) 3...(Satker yang berkaitan) (..) GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto EKO MAULANA ALI 17

LAMPIRAN VI PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR : 42 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 BERITA ACARA SERAH TERIMA ARSIP STATIS No.. Pada hari ini tanggal bulan tahun, bertempat di kami yang bertanda tangan di bawah ini: 1. Nama : NIP : Jabatan : Dalam hal ini bertindak atas nama Pimpinan instansi yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA. 2. Nama : NIP : Jabatan : Dalam hal ini bertindak atas nama Pimpinan Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA. Menyatakan telah mengadakan serah terima arsip instansi yang memiliki nilai guna nasional seperti yang tercantum dalam Daftar Arsip terlampir untuk disimpan di Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah. (tempat) Pihak Kedua Kepala BPAD ttd nama terang NIP Pihak Pertama Pimpinan Instansi ttd nama terang NIP GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto EKO MAULANA ALI 18

DAFTAR ARSIP SERAH LAMPIRAN VII PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR : 42 TAHUN 2012 TANGGAL : 27 Desember 2012 Instansi Alamat Telepon : : : Nomor Jenis Arsip Tahun Jumlah No. Boks Pangkalpinang,... PIHAK KEDUA KEPALA... PIHAK KESATU KEPALA......... GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, dto EKO MAULANA ALI 19