BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG. I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. BAB I Pendahuluan. Youdastyo / Kompleks Wisata Perikanan Kalitirto I- 1

BAB I PENDAHULUAN. Museum Permainan Tradisional di Yogyakarta AM. Titis Rum Kuntari /

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA TLOGO DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Latar Belakang Eksistensi Proyek

BAB 1 PENDAHULUAN. tidak saja dalam rangka meningkatkan penerimaan devisa Negara, diharapkan. pekerjaan baru juga untuk mengurangi pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KAWASAN AGROWISATA DI KOPENG

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

Tengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. alam dan manusia dengan sebaik-baiknya, dengan memanfaatkan kekayaan alam

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional merupakan bagian kehidupan

*terdiri dari kolam/empang/tebat, tanah kuburan, jalan, dan lapangan.

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN WISATA CANDI PENATARAN DI BLITAR JAWA TIMUR

BAB I PENDAHULUAN. wisata kuliner, dan berbagai jenis wisata lainnya. Salah satu daya tarik

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB I PENDAHULUAN. Jumat, 28 Agustus 2009, 17:22:07. 1 Perkembangan Pariwisata Indonesia,

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PUSAT REKREASI DAN PEMBENIHAN IKAN AIR TAWAR DI MUNCUL DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. mengandalkan sektor pariwisata untuk membantu pertumbuhan ekonomi.

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

KAJIAN WUJUD KESIAPAN MASYARAKAT TERHADAP KEBUTUHAN WISATAWAN DI KAWASAN WISATA AGRO BANGUNKERTO, SLEMAN, YOGYAKARTA TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Projek Gagasan awal. Projek akhir arsitektur berjudul Pusat Rekreasi dan Interaksi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.

PENGEMBANGAN KAWASAN REKREASI PERENG PUTIH BANDUNGAN DENGAN PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR ORGANIK

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI GUNUNG MERAPI

BAB III: TINJAUAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. sudah selayaknya kawasan-kawasan yang berbatasan dengan laut lebih menekankan

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pariwisata merupakan suatu kegiatan yang berkaitan dengan wisata untuk

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB III TINJAUAN WILAYAH

BAB I PENDAHULUAN. Bandung ibu kota Jawa Barat terkenal dengan banyaknya objek wisata yang dikunjungi oleh

BAB I PENDAHULUAN. proses penyediaan lapangan kerja, standar hidup bagi sektor-sektor

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN

LATAR BELAKANG MASALAH

BAB III: DATA DAN ANALISA PERENCANAAN

I PENDAHULUAN. Tabel 1. Statistik Kunjungan Wisatawan ke Indonesia Tahun Tahun

HOTEL RESORT DI KAWASAN WISATA SARANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

Setelah Bali dan Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah merupakan daerah tujuan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

I. PENDAHULUAN. ekosistem asli (alami) maupun perpaduan hasil buatan manusia yang

BAB I Pendahuluan. Pariwisata merupakan sebuah industri yang menjanjikan. Posisi pariwisata

TAMAN REKREASI SERULINGMAS DI BANJARNEGARA Dengan Penekanan Desain Arsitektur Neo Vernakular

KAWASAN WISATA TELAGA SARANGAN SEBAGAI WISATA PERMAINAN AIR DAN WISATA KULINER

PENGEMBANGAN BUMI PERKEMAHAN PENGGARON KABUPATEN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kelayakan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1.1

I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 PENGERTIAN JUDUL Fasilitas Out Bound Pengembangan Obyek Wisata Suban

BAB I PENDAHULUAN. Dusun Srowolan adalah salah satu Dusun di Desa Purwobinangun, UKDW

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang belum terlalu terpublikasi. dari potensi wisata alamnya, Indonesia jauh lebih unggul dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. berpotensi sebagai daya tarik wisata. Dalam perkembangan industri. pariwisata di Indonesia pun menyuguhkan berbagai macam kegiatan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pariwisata merupakan salah satu sumber daya yang dapat. dimanfaatkan. Sesuai perkembangannya kepariwisataan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III DATA LOKASI. Perancangan Arsitektur Akhir Prambanan Hotel Heritage & Convention. 3.1 Data Makro

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1. 1 Peta Wisata Kabupaten Sleman Sumber : diakses Maret Diakses tanggal 7 Maret 2013, 15.

BAB I PENDAHULUAN TAMAN BACAAN DI PATI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Wahana Wisata Biota Akuatik BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kebutuhan manusia akan rekreasi dan relaksasi Perkembangan pariwisata di Gunungkidul

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

HOTEL RESORT DI PARANGTRITIS

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pegunungan yang indah, hal itu menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk

Pusat Kawasan Wisata Candi Gedongsongo BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. subur, dan mendapat julukan sebagai Negara Agraris membuat beberapa. memiliki prospek yang menjanjikan dan menguntungkan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III PUSAT STUDI PENGEMBANGAN BELUT DI SLEMAN

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang Latar Belakang Proyek

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1.LATAR BELAKANG I.1.1.Latar Belakang Pengadaan Proyek Kabupaten Sleman merupakan bagian dari wilayah provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ( DIY ) dengan luas wilayah 547,82 km² atau sekitar 18% dari luas DIY. Letak geografis Sleman sangat strategis yaitu diantara obyek wisata utama DIY dan Jateng yaitu : Candi Borobudur Kraton Yogyakarta, Malioboro candi Prambanan. Sehingga Sleman berpeluang untuk pengembangan berbagai kegiatan wisata. Topografi Kabupaten Sleman bervariasi dari wilayah daratan, perbukitan dan pegunungan dengan ketinggian antara 100 m hingga 2500 m di atas permukaan laut. Secara administratif Kabupaten Sleman dibagi dalam 17 Kecamatan, 86 desa dan 1212 dusun, Kabupaten Sleman memiliki beberapa jenis wisata, yaitu : wisata alam, wisata budaya, wisata desa yang masih akan dikembangkan lagi menjadi beragam obyek baru untuk menambah variasi pengalaman wisata terutama di Kawasan wisata kaliurang. Kabupaten Sleman memiliki beberapa obyek wisata antara lain : Candi Prambanan, Candi Boko, Pentas Ramayana Panggung Terbuka, Pentas Ramayana Panggung Tertutup, Candi Barong, Candi Ijo, Candi Kalasan, Candi Sambisari, Monumen Jogja Kembali, Musseum Ullen Sentalu, Museum Affandi, Museum Dirgantara Mandala, Hutan Wisata Kaliurang / Tlogo Muncar, Taman Rekreasi Anak Kaliurang, Agrowisata salak pondoh Gadung Bangunkerto Turi, Menara Pandang Boyong Kaliurang. Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 1

Fungsi utama kawasan kaliurang adalah memberikan pelayanan kegiatan wisata bagi daerah tujuan wisata, Yogyakarta dan kota sekitarnya. Kawasan wisata kaliurang di tempatkan sebagai salah satu tujuan wisata andalan yang mempunyai ciri wisata alam di daerah pegunungan. Dan wisata kaliurang mempunyai potensi yang besar untuk di kembangkan lebih lanjut. Kawasan kaliurang yang terletak di sebelah selatan dan merupakan bagian dari lereng gunung merapi, yang secara administratif termasuk dalam wilayah kecamatan pakem, kabupaten sleman Daerah Istimewa Yogyakarta. Kawasan Kaliurang mempunyai iklim sejuk antara 18-25 C, serta kondisi topografi pegunungan dengan ketinggian ±2000 dpl. Kawasan ini memiliki potensi dasar bagi upaya pengembangan inovatif obyek dan atraksi wisata dapat berpeluang pengembangan kawasan wisata. Pembangunan fasilitas baru pada obyek wisata atau rekreasi alam atau buatan di harapkan akan dapat lebih memperkuat daya tarik kawasan menjadi daerah tujuan wisata pegunungan yang menarik. Puncak plawangan, Bumi perkemahan, Pemandian tlogo putri, Tlogo nirmolo, Goa jepang, Taman bermain anak-anak, menara pandang, serta hutan wisata lokasi kawasan yang berada pada lereng gunung merapi. Fasilitas obyek wisata yang ada menunjukkan bahwa potensi yang sangat menarik pada kelompok obyek wisata kaliurang adalah pemandangan alam yang dilengkapi penginapan. Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 2

Table 1.1 Perkembangan kunjungan wisatawan obyek wisata di kabupaten sleman Dari tahun 1995 2006 Jumlah wisatawan yang berkunjung Tahun Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara Jumlah Perkembangan ( % ) 1995 2.101.437 309.935 2.411.372 13,62% 1996 2.443.242 301.955 2.745.197 13,84% 1997 2.654.381 287.762 2.942.143 7,17% 1998 1.664.786 107.634 1.772.420-39,76% 1999 2.001.666 90.617 2.092.283 18,05% 2000 2.608.792 113.080 2.721.872 30,09% 2001 2.923.612 105.103 3.133.818 11,27% 2002 2.424.131 101.007 2.525.138-16,63% 2003 2.278.748 65.168 2.343916-7,18% 2004 2.347.707 97.075 2.444782 4,30% 2005 2.359.768 89.288 2.449.056 0,17% 2006 1.360.796 54.653 1.415.449-42,20% (Sumber data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman) Dari hal tersebut dapat dilihat bahwa daya tarik obyek wisata lebih banyak wisatawan nusantara dari pada wisatawan mancanegara, dapat dilihat pada data jumlah pengunjung obyek dan daya tarik wisata di kabupaten sleman pertahun mengalami peningkatan untuk wisatawan nusantara, sedangkan wisatawan mancanegara mengalami penurunan. Tujuan pengembangan wisata di kawasan kaliurang untuk meningkatkan dan mengembangkan wahana rekreasi yang dapat mengembangkan wawasan edukatif, sebagai satu peluang usaha yang tepat serta meningkatkan kualitas masyarakat setempat untuk berperan serta melestarikan serta mengembangkan wisata di kawasan kaliurang. Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 3

Wisatawan mengalami penurunan drastis tahun 2006 karena terjadi gempa bumi dan erupsi Merapi sehingga banyak wisatawan yang membatalkan kunjungan ke Yogyakarta. Sehingga diarahkan untuk dapat membentuk kawasan rekreasi dengan system zona yang tersebar untuk mengoptimalkan potensi fisik kawasan agar terolah secara maksimal. Table 1.2 Tabel kerangka pemikiran pengembangan kawasan wisata kaliurang Tujuan pengelolaan Obyek wisata Potensi dan permasalahan Penanaman modal A.Pelestarian/kelestaria - Memperkuat daya tarik n modal dasar obyek (konservasi Alam) - Memperkaya variasi dan memperbanyak pilihan - Membentuk kesatuan B.Peningkatan produksi wisata - Meningkatnya pendapatan masyarakat OBYEK- OBYEK WISATA kawasan yang lengkap dengan sarana dan prasarananya serta fasilitasnya sekitar, industri wisata dan pemerintah. - Meningkatkan mutu pelayanan dan penyajian - Meningkatnya lama tinggal wisatawan. - Meningkatnya - Spesifikasi tiap-tiap obyek sesuai dengan dominasi dan potensinya pengeluaran wisatawan. - Pemerataan daya tariknya dan permasalahannya C.Banyaknya wisatawan yang datang berkunjung. - Hubungan antar satu atraksi dengan atraksi yang lainnya dalam pembentukan suatu kawasan wisata. (Sumber data : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman) Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 4

Banyak orang mengalami kepenatan setelah beraktivitas pada keramaian kota sehingga tidak bisa menyeimbangkan antara waktu bekerja dan beristirahat sehingga berdampak pada kesehatan hingga gangguan kejiwaan ringan ( stress ) yang berkepanjangan. Saat ini perkebunan stroberi sangat di minati para wisatawan untuk rekreasi keluarga, khususnya anak-anak membutuhkan variasi wisata yang memberikan pengalaman baru, kreatifitas, tempat bersantai, serta berkumpul bersama keluarga. Kondisi alam kaliurang yang sejuk sangat berpotensi dan sesuai untuk mengembangkan tanaman stroberi, karena stroberi adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi tropis yang memiliki temperatur 17 20 C dengan ketinggian tempat yang memenuhi syarat iklim sekitar 1.000 1.500 meter dpl. Kaliurang memiliki tanah liat yang berpasir, subur, gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi dengan pencapaian buah yang berkualitas sehingga dapat mendukung wisata kebun stroberi. Wisata Fasilitas rekreasi di perkebunan stroberi mempunyai beberapa variasi kegiatan rekreasi, Mengetahui secara langsung teknik memetik sendiri buah stroberi, menikmati aneka olahan buah stroberi di café, Belajar bersama untuk membuat aneka olahan dari buah stroberi, melihat secara langsung pembuatan pernak-pernik bernuansa stroberi, belanja aneka oleh-oleh di toko oleh-oleh, beristirahat di penginapan dan gazebo. I.1.2. Latar Belakang Permasalahan Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi adalah kawasan wisata perkebunan stroberi yang menawarkan kenyamanan tempat istirahat, belanja, belajar dan tempat makan berbagai macam olahan dari buah stroberi, Petik sendiri buah stroberi. Fasilitas rekreasi di perkebunan stroberi Kaliurang ditujukan untuk mengurangi kepenatan dan keletihan suasana kota. Serta sarana untuk anak-anak Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 5

lebih mengenal alam dengan memperkenalkan, memberi pengalaman-pengalaman baru yang inovatif, kreatif dan tidak membosankan. Perkebunan Stroberi sebagai fasilitas rekreasi edukatif memerlukan fasilitas penunjang lainnya sebagai pendukung suatu area wisata baru yang representatif, sesuai tuntutan dari segi pasar wisata dimana tetap menonjolkan karakter dan ciri kawasan wisata kaliurang sebagai kawasan obyek wisata alam dan pegunungan yang terwujud sebagai suatu wadah kegiatan rekreasi dan konservasi alam yang terpadu pada suatu zona tersendiri. Fasilitas ruang yang ada di perkebunan stroberi dirancang dengan menghadirkan suasana yang berbeda-beda pada tiap jenis kegiatan. Setiap kegiatan dapat memberikan pengalaman baru yang mewakili masing - masing suasana ruang yang ada di Perkebunan Stroberi. Tata letak dari satu tempat ke tempat lainnya perlu diperhatikan sesuai urutan awal kegiatan mulai dari perkebunan, café, tempat belajar ( learning ), Toko oleh-oleh, Tempat bermain, gazebo dan penginapan. Melalui pengolahan tata letak masa yang sedemikian rupa terkait dengan terciptanya suasana yang nyaman, menyenangkan dan tidak membosankan untuk berlama-lama berada di Perkebunan Stroberi. I.2. Rumusan Permasalahan Bagaimana wujud perancangan bangunan Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang yang bersuasana rekreatif edukatif melalui tatanan ruang dengan pendekatan variasi pengalaman ruang. I.3. Tujuan dan Sasaran 1. TUJUAN Mewujudkan ruang yang representatif dan bervariasi untuk menunjang kualitas kawasan wisata di Kaliurang dengan pengolahan ruang di Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 6

setiap kegiatan yang berbeda dengan cara mendapatkan informasi tentang stroberi yang rekreatif sehingga mendapatkan variasi pengalaman ruang. 2. SASARAN Terwujudnya sebuah Fasilitas rekreasi di perkebunan stroberi Kaliurang yang mampu memenuhi sasaran-sasaran berikut : Mengetahui perkembangan wisata perkebunan stroberi di dunia dan melihat kemajuan wisata perkebunan stroberi di Yogyakarta Mengetahui kondisi kawasan wisata di kaliurang Yogyakarta dan mengembangkan Mengetahui dampak dan ancaman dari aktivasi Gunung Merapi terhadap syarat pemilihan site Mengetahui teori-teori yang dibutuhkan untuk merancang sebuah kawasan Mendapatkan hasil analisis penataan masa yang baik dari teori yang ada sebagai standar perancangan untuk memenuhi kebutuhan fungsi utama Fasilitas rekreasi di perkebunan stroberi Kaliurang. I.4. Lingkup Pembahasan Karya tulis ilmiah ini melingkupi beberapa bagian pembahasan, dibatasi pada studi terhadap hal-hal yang terkait dengan perencanaan dan perancangan wisata Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang yaitu : - Studi mengenai batasan dan pengertian wisata alam dan agriculture - Studi mengenai perencanaan dan perancangan bangunan wisata - Studi mengenai bentuk ruang, skala, warna, elemen pengisi dan pelengkap ruang. Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 7

I.5. Metode Pembahasan I.5.1. Pola Prosedural Menggunakan beberapa metode penelitian yang digunakan dalam proses pengumpulan data hingga proses analisis data dalam proses penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, yaitu : a. Pengamatan Langsung Yaitu penelitian dengan pengamatan langsung terhadap objek. Metode pengamatan langsung ini merupakan bagian dari tinjauan observasi yang dilakukan secara langsung dengan cara mewawancarai orang-orang di sekitar Yogyakarta terkait wisata perkebunan stroberi dengan fasilitas rekreas di dalam kawasan dan mendokumentasikan hasil pengamatan lapangan tentang situasi dan kondisi wisata stroberi yang telah ada. b. Pengamatan Tidak Langsung Yaitu proses yang dilakukan untuk memperoleh data yang terkait dengan perencanaan dan perancangan Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang. Metode pengamatan tidak langsung ini dapat dilakukan dengan cara, yaitu : Studi literature, studi pustaka dan internet sebagai media pengumpulan data. Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 8

I.6. TATA LANGKAH Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang Perlunya fasilitas rekreasi edukatif yang melibatkan anak-anak dan orang tuanya Sarana untuk anak mencoba pengalaman baru yang tidak membosankan Kegiatann yang dilaksanakan bertahap dari proses mulai memetik sendiri buah stroberi, makan, membuat dan menikmatinya Bagaimana wujud perancangan bangunan Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang yang bersuasana rekreatif edukatif melalui tatanan ruang dengan pendekatan variasi pengalaman ruang. Informasi Mengetahui tentang pengolahan stroberi. Rekreatif Mencari informasi dengan metode hiburan. Fungsi Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi berfungsi sebagai tempat rekreasi keluarga yang memiliki beberapa tahap kegiatan ( Aktifitas ). Aktifitas Informasi Ruang Berdasar Klasifikasi Informasi Variasi Pengalaman Ruang Tata Letak Lay out Ruang Elemen pembatas, pengisi, bentuk ruang Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 9

I.7. Sistematika Pembahasan Dalam penulisan Karya Ilmiah ini, sistematika pembahasan dibagi dalam beberapa bab dan sub bab yang berisikan penjelasan dalam proses perencanaan dan perancangan Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang. Sistematika tersebut antara lain : Bab I. Pendahuluan Berisi tentang latar belakang pengadaan proyek, latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, tujuan dan sasaran, lingkup studi, metode penelitian, tata langkah, dan sistematika pembahasan. Bab II. Taman Rekreasi Berbasis Agrowisata Bab ini akan menjelaskan mengenai pengertian umum pariwisata beserta elemen-elemen yang mendukung agrowisata, juga tinjauan Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Sroberi Kaliurang yang sedang menjadi pasaran pariwisata keluarga. Batasan penjelasan dari bab ini ialah pengertian umum pariwisata dan agrowisata, budidaya stroberi, mengetahui tentang jenis dan manfaat serta pengertian tentang tanaman stroberi, fungsi Fasilitas Rekreasi di Perkebunan stroberi Kaliurang, Segala kegiatan ( aktivitas ) di perkebunan stroberi. Bab III. Kawasan Kaliurang Sebagai Lokasi Fasilitas Rekreasi Agrowisata Pada bab ini akan dijelaskan mengenai Letak Wilayah Objek Wisata Kaliurang sebagai lokasi agrowisata Perkebunan Stroberi dengan fasilitas rekreasi. Zonifikasi pengembangan kawasan kaliurang, Potensi Kawasan Kaliurang lainnya yang menjadi faktor pendukung bagi obyek-obyek rekreasi dan wisata khususnya dalam hal sarana dan prasarana yang mendukung segala Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 10

perancangan fasilitas rekreasi di perkebunan stroberi, Serta mengetahui kondisi alam yang asli. Bab IV. Tinjauan Variasi Pengalaman Ruanag Pada bab ini akan dijelaskan mengenai pengalaman ruang yang berdasarkan klasifikasi informasi yang berbeda dan mempunyai tahap masing-masing berdasarkan kebutuhan ruang dan aktivitas yang ada pada perkebunan stroberi sehingga akan mendapatkan variasi pengalaman ruang yang berdasarkan elemen yang dapat mempengaruhinya. Sehingga pengunjung tidak mudah jenuh dan akan lebih berlama-lama di perkebunan stroberi. Bab V.Analisis Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang Berisi analisis terhadap hal-hal yang terkait dengan perencanaan dan perancangan Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang yang mencakup : Analisis pelaku, analisis kegiatan, alur kegiatan, dan analisis ruang : Kebutuhan dan luasan ruang, organisasi ruang, kriteria pemilihan site, analisis site, zoning area pada site. Bab VI. Konsep Perancangan Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Bab ini akan menjelaskan tentang konsep perancangan Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang yang mencakup : Konsep tata letak ruang pada site, pola tatanan ruang dalam yang berupa elemen pengisi dan pelengkap ruang, lay out, elemen pembatas, bentuk ruang dan bangunan. Fasilitas Rekreasi di Perkebunan Stroberi Kaliurang 11