Remedial Teaching Matematika didasarkan pada Diagnosa Kesulitan Siswa Kelas II Madrasah Tsanawiyah

dokumen-dokumen yang mirip
REMEDIAL TEACHING MATEMATIKA DIDASARKAN PADA DIAGNOSA KESULITAN SISWA KELAS II MADRASAH TSANAWIYAH

METODE PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG PADA ANAK DISKALKULIA

Analisis Kesulitan Mahasiswa Dalam Menyelesaikan Soal Geometri Analitik Bidang Materi Garis Dan Lingkaran

HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BENTUK ALJABAR DI KELAS VII SMP NEGERI 1 BANDA ACEH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Menurut Jhonson dan Myklebust (1967:244), matematika adalah bahasa. simbolik yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Asep Zuhairi Saputra, 2014

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana firman Allah swt dalam surah Al-Mujadalah ayat 11.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. lingkup persekolahan. Suherman mendefinisikan pembelajaran adalah proses

Penerapan Metode Drill pada Materi Statistika Kelas VII SMP Negeri 10 Banda Aceh Tahun Pelajaran 2015/2016

Identifikasi Kesulitan Siswa dalam Memahami Persamaan Garis Lurus di SMP Negeri 6 Banda Aceh

Aulia Putri : Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 0

Puji Asih Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRAK

Analisis Kesalahan Mahasiswa dalam Menyelesaikan Soal Geometri Analitik Bidang Materi Garis dan Lingkaran

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang sangat pesat di zaman

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sering dijumpai siswa sekolah dasar yang mempunyai kecerdasan

Perbedaan Kemampuan Representasi Matematis Siswa Menggunakan Pembelajaran Tipe NHT dan Tipe TPS Pada Materi Pecahan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Matematika. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. yang berkualitas dan berpotensi. Melalui pendidikan akan terjadi proses

ANALISIS KESULITAN MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA STKIP PGRI PASURUAN PADA POKOK BAHASAN TEKNIK PENGINTEGRALAN

ANALISIS KESULITAN SISWA SMP DALAM MEMPELAJARI PERSAMAAN GARIS LURUS DAN ALTERNATIF PEMECAHANNYA

Nazom Murio: Mahasiswa FKIP Universitas Jambi Page 1

ANALISIS KESULITAN BELAJAR SISWA PADA OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DIKELAS VII SMP NEGERI 2 LIMBOTO JURNAL OLEH

ANALISIS KESALAHAN PENYELESAIAN SOAL URAIAN MATEMATIKA SISWA

PENGARUH PEMBERIAN UMPAN BALIK TERHADAP KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN OPERASI HITUNG BENTUK ALJABAR

BAB II KAJIAN TEORI. bertujuan mengadakan perubahan di dalam diri seseorang yang mencakup

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran IPA yang memberikan landasan melalui pengetahuan serta

POLA KESULITAN BERHITUNG SISWA SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI SALATIGA

Tarmizi, Upaya Meningkatkan Kemampuan

ANALISIS KESALAHAN MENGERJAKAN SOAL SISI TEGAK LIMAS SEGIEMPAT SISWA KELAS IX MTs NU SALAM TAHUN PELAJARAN 2013/2014

ANALISIS FAKTOR EKSTERNAL PENYEBAB KESULITAN BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTS AMAL SHOLEH KECAMATAN GETASAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu proses pengubahan tingkah laku dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENGARUH PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA SMP PADA MATERI GARIS DAN SUDUT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam keseluruhan proses pendidikan di madrasah, kegiatan belajar

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan baik bagi anak maupun bagi masyarakat. 2. berupaya untuk mencetak individu-individu yang berkualitas, salah satunya

ANALISIS KESULITAN BELAJAR PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 5 SALATIGA

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. dan mendewasakan, yang pada akhirnya kemandiriannya dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. objek didik. Pendidikan formal dilalui objek didik secara bertahap, dimulai dari

BAB II KAJIAN TEORI. pengetahuan dan kemampuan di bidang lain, suatu transfer belajar. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan yang tergantung dari bakat dan lingkungan. 2

Kegiatan Belajar 2 HAKIKAT ANAK DIDIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Prenada Media Group, 2012), hlm Abdul Kadir, dkk., Dasar-dasar Pendidikan, (Jakarta: Kencana

BAB II KAJIAN PUSTAKA

c. 2 d Jika suatu garis mempunyai persamaan 2x + y + 4 = 0, maka gradiennya adalah a. 2 b. ½ c. 2 d. ½

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

ANALISIS KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK GEOMETRI DIMENSI TIGA PADA SISWA KELAS XI SMKN 1 TIRTAJAYA

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN PENALARAN SISWA DI KELAS VIIA SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA

oleh: Eka Yuli Astuti & Ranti Novianti Program Studi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara, Bandung

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidikan diperlukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan seseorang menuju ke arah yang lebih baik

CHEPY CAHYADI, 2015 SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN BELAJAR KHUSUS (LEARNING DISABILITY ) PADA ANAK DENGAN METODE DEMPSTER-SHAFER (DS)

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI

Surakarta, Indonesia ABSTRAK

Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Langsung dengan Pembelajaran Kooperatif

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA BILANGAN PECAHAN KELAS VIII SMP 19 MANOKWARI

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR

BAB III KESULITAN BELAJAR

KAJIAN PUSTAKA. makna tersebut dapat dilakukan oleh siswa itu sendiri atau bersama orang

BEST PRACTICE MENDAMPINGI ANAK BERKESULITAN BELAJAR DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indrie Noor Aini, 2013

BAB II KAJIAN PUSTAKA

`BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan adalah guru karena dalam pelaksanaan pembelajaran selain

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI POKOK MENGUBAH PECAHAN MENJADI PERSEN DAN DESIMAL MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

CITRA KARISMA WISUDAWATI K

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA KELAS VIIIA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN PROBLEM OPEN ENDED

Pengaruh Penerapan Pendekatan Realistic Mathematics Education

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang penting dalam kehidupan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 BANDA ACEH ABSTRAK

KTSP Perangkat Pembelajaran SMP/MTs, KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) Mapel Matematika kls VII s/d IX. 1-2

BAB I PENDAHULUAN. dari segi intelektual maupun kemampuan dari segi spiritual. Dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber daya alam yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang

BAB I PENDAHULUAN. memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

TES DIAGNOSTIK KESULITAN BELAJAR DAN PENGAJARAN REMEDIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DI SDN 7 SERANG

STKIP KUSUMA NEGARA JAKARTA SILABUS KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI SEMESTER GENAP LEARNING DISABILITY DAN Jam 3 x 50

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem persaingan bebas dalam segala kehidupan. Kita harus dapat

MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN:

BAB I PENDAHULUAN. komunitas muslim terbentuk disuatu daerah, maka mulailah mereka

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SAINS POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT CAHAYA PADA SISWA KELAS V A SD NEGERI SAMPALI

PEMBELAJARAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MELAUI MODEL KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY. Oleh Yuhasriati 1 Nanda Diana 2

BAB II KAJIAN PUSTAKA

PERANAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. telah dipaparkan pada bab sebelumnya dapat ditarik beberapa kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Molly Novianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara Etimologi atau asal-usul, kata pendidikan dalam bahasa inggris disebut dengan education, dalam

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Analisis Kesulitan Belajar Mahasiswa pada Matakuliah Matematika Dasar

BAB II KAJIAN PUSTAKA. untuk mengembangkan cara berfikir. Sehingga matematika sangat diperlukan baik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, melatih kecakapan, keterampilan, memberikan bimbingan, arahan,

BAB I PENDAHULUAN. yang tidak menerima pembuktian secara induktif; ilmu tentang pola keteraturan,

Transkripsi:

Jurnal Didaktik Matematika ISSN : 2355-4185 Remedial Teaching Matematika didasarkan pada Diagnosa Kesulitan Siswa Kelas II Madrasah Tsanawiyah Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Almuslim, Bireuen Email: _ihadmi@yahoo.com Abstrak. Seringkali siswa tidak dapat menyelesaikan soal soal pada materi persamaan garis lurus secara tuntas, yang disebabkan oleh ketidakmampuan siswa memahami atau mengingat konsep-konsep dasar matematika yang pernah dipelajari sebelumnya, sehingga prestasi belajar siswa belum mencapai kriteria ketuntasan minimal. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu diberikan perlakuan khusus, seperti remedial teaching. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang peranan remedial teaching dalam mengatasi kesulitan belajar siswa dan meningkatkan prestasi belajarnya. Jenis penelitian adalah penelitian eksperimen. Data diperoleh dari observasi, tes, dan wawancara. Analisa data dilakukan dengan deskriptif kualitatif yang mengacu pada hasil tes siswa yang kemudian didiagnosa kesulitan belajarnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mampu memahami konsep persamaan garis lurus meningkat (80% dari 32 orang siswa yang ikut remedial teaching peningkatan hasil belajarnya). Hal ini membuktikan bahwa remedial teaching dapat mengatasi kesulitan belajar dan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam memahami konsep persamaan garis lurus. Kata kunci: remedial teaching, kesulitan belajar. Pendahuluan Matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang membekali siswa untuk melanjutkan belajar ke jenjang pendidikan yang lebih tingi dan sebagai pengetahuan untuk mempelajari ilmu lain serta sebagai bekal hidup di masyarakat, yang dewasa ini berkembang amat pesat, baik materi maupun kegunaannya, yang sangat penting dan diperlukan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan lainnya. Matematika tidak hanya meliputi pengetahuan angka-angka dan ruang tetapi juga astronomi dan music, dan juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti untuk mengetahui wakti kita melihat jam, ketika menghitung harga pembelian dan uang kembali yang harus diterima dan dalam mencatat nilai suatu permainan. Pengalaman kegiatan belajar mengajar di lapangan, khususnya di MTs Darul Ulum Banda Aceh, seringkali siswa tidak dapat menyelesaikan soal-soal secara tuntas, karena ketidakmampuan siswa memahami atau mengingat konsep-konsep dasar matematika yang 1

Jurnal Didaktik Matematika Vol. 1, No. 1, April 2014 pernah mereka terima. Kelemahan siswa dalam matematika terlihat dari nilai ulangan yang diperoleh siswa dan Nilai Ujian Akhir Nasional (NUAN) matematika yang umumnya relative rendah. MTs Darul Ulum Banda Aceh merupakan pondok pesantren modern yang memiliki asrama sebagai tempat penginapan siswa-siswinya. Dengan adanya asrama diharapkan siswa dapat belajar semaksimal mungkin untuk mencapai hasil seperti yang diharapkan kurikulum. Tapi, kenyataan di lapangan tidak selamanya seperti yang diharapkan, masih banyak siswasiswi yang memiliki prestasi rendah yang disebabkan adanya kesulitan belajar. Maka menjadi tugas guru untuk menyelidiki atau mendiagnosa penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa, sehingga ditemukan cara untuk mengatasi bermacam-macam kesulitan belajar matematika yang dialami siswa. Meningkatkan prestasi belajar siswa yang belum mencapai taraf berhasil, perlu diberikan perlakuan khusus seperti remedial teaching. Remedial teaching merupakan kegiatan yang harus dilaksanakan guru apabila menginginkan keseluruhan siswa berhasil mempelajari bahan pelajaran yang diajarkan. Melalui program remedial teaching diharapkan disiswa lebih memahami, mendalami, dan menghayati pokok bahasan yang diremedialkan. Bentuk remedial teaching sangat beragam, sesuai dengan penyebab kesulitan belajar yang sangat beragam dan sukar diperkirakan dengan tepat. Selama ini, pembelajaran matematika di MTs Darul Ulum Banda Aceh belum ada program remedial teaching. Dal ini diketahui dari hasil wawancara dengan guru bidang studi matematika, yang mengatakan bahwa bukan hanya karena tidak adanya waktu tapi juga kurangnya guru pengasuh mata pelajaran matematika. Seharusnya remedial teaching terlaksana dengan baik di setiap sekolah apalagi di MTs Darul Ulum Banda Aceh sebagai pondok pesantren modern yang siswanya menetap di asrama. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah a) Dapatkah remedial teaching mengatasi kesulitan belajar siswa kelas II MTs Darul Ulum Banda Acehpada pokok bahasab persamaan garis lurus? dan b) Apakah remedial teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II MTs Darul Ulum Banda Aceh pada pokok bahasan persamaan garis lurus? 2

Jurnal Didaktik Matematika Tinjauan Pustaka Kesulitan Belajar Matematika Menurut Abdurrahman (2006) Kesulitan belajar dapat dibagi dua, yaitu kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (mencakup gangguan motorik, kesulitan komunikasi, dan kesulitan dalam penyesuaian perilaku sosial), dan kesulitan belajar akademik (mencakup penguasaan keterampilan dalam membaca, menulis, dan matematika). Kesulitan belajar akademik dapat diketahui oleh guru dan orang tua siswa melalui prestasi akademik yang diperoleh oleh siswa tersebut. Kesulitan akademik berhubungan erat dengan faktor perkembangan siswa dalam melakukan pemusatan pikiran pada bidang akademik yang sedang dipelajari. Selain itu, menurut syah (2001) faktor lain yang menimbulkan kesulitan belajar siswa adalah ketidakmampuan belajar yang muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang terdiri dari disleksia (ketidakmampuan belajar membaca), disgrafia (ketidakmampuan belajar menulis) dan diskalkulia (ketidakmampuan belajar matematika). Menurut Abdurrahman (2006) ada beberapa karakteristik siswa berkesulitan belajar matematika, yaitu gangguan hubungan keruangan (seperti atas-bawah, jauh-dekat), abnormalisasi persepsi visual (tidak mampu membedakan bentuk-bentuk geometri), asosiaso visual motor (tidak mampu menghitung secara berurutan), perseverasi (perhatian pada suatu objek dalam jangka waktu yang lama), gangguan penghayatan tubuh (sulit memahami hubungan bagian-bagian tubuh), kesulitan dalam bahasa (tidak mampu membaca), dan gangguan mengenal dan memahami simbol-simbol matematika (seperti +, -, x, dan :). Ada beberapa kesalahan yang dilakukan oleh siswa berkesulitan belajar matematika tersebut, yaitu kesalahan dalam menggunakan konsep, kesalahan menggunakan operasi, kesalahan menggunakan prinsip, dan kealpaan atau lupa. Diagnosa kesulitan Belajar Diagnosa kesulitan belajar merupakan usaha yang dilakukan guru untuk menyelidiki penyebab kesulitan belajar yang sangat beragam dialami oleh siswa. Langkah-langkah penting dalam mengatasi kesulitan belajar siswa adalah: a. Menganalisis hasil diagnosis, yaitu menelaah bagian-bagian masalah dan hubungan antar masalah tersebut, dengan beberapa langkah atau lebih dikenal dengan prosedur Weener dan Senf (Abdurrahman, 2006), yaitu 3

Jurnal Didaktik Matematika Vol. 1, No. 1, April 2014 a) Melakukan observasi kelas untuk melihat perilaku menyimpang siswa dalam pembelajaran, b) Memeriksa penglihatan dan pendengaran siswa, khususnya bagi siswa berkesulitan belajar, c) Mewawancarai siswa dan orangtuanya untuk mengetahui hal ikhwal keluarga yang mungkin menimbulkan kesulitan belajar, d) Memberikan tes diagnostik bidang kecakapan tertentu, untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa, dan e) Memberikan tes kemampuan intelegensi bagi siswa yang kesulitan belajar dengan bekerjasama ahli psikologi. b. Mengidentifikasi dan menentukan bidang kecakapan tertentu yang memerlukan perbaikan. c. Menyusun dan melaksanakan program remedial teaching. Remedial Teaching Matematika Remedial teaching adalah suatu pengajaran yang berguna untuk memperbaiki atau mengatasi kesulitan dan kelemahan siswa dalam menguasai materi pelajaran tertentu untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dengan sifat belajar yang lebih khusus menggunakan pendekatan individual. Remedial teaching matematika harus didasarkan pada prinsip dan aktivitas pengajaran matematika, yaitu a. Menyiapkan siswa untuk belajar matematika, b. Pembelajaran dari konkrit ke abstrak, c. Memberi kesempatan untuk berlatih dan mengulang, d. Memberi kesempatan generalisasi ke situasi baru, e. Menyadari kekuatan dan kelemahan siswa, f. Membangun pondasi siswa yang kokoh tentang konsep dan keterampilan matematika, g. Menyajikan matematika yang seimbang antara konsep, keterampilan, dan pemecahan masalah. Adapun langkah-langkah remedial teaching yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Diagnosis kesulitan belajar dengan memberikan beberapa soal tentang persamaan garis lurus. 4

Jurnal Didaktik Matematika b. Penelaahan kasus dengan mengidentifikasi kesalahan jawaban yang dilakukan oleh siswa berkesulitan belajar, c. Melakukan remedial teaching, dan d. Penilaian kembali. Metode Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen kuasi, dengan desain One-Group pretest-postest. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Untuk memperoleh data, peneliti menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi aktivitas siswa secara klasikal, tes diagnosis, dan wawancara dengan siswa yang memiliki nilai tes awal rendah ( 50/siswa yang memiliki jawaban salah tes diagnosis). Peneliti melakukan teknik analisa data dengan analisis deskriptif kualitatif atau peneliti memaparkan secara menyeluruh informasi yang berkaitan dengan remedial teaching matematika. Hasil dan Pembahasan Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis terhadap hasil observasi aktivitas siswa secara klasikal, hasil tes diagnosis, dan hasil wawancara dengan siswa yang memiliki jawaban salah tes diagnosis pada materi persamaan garis lurus. Hasil Observasi Aktivitas Siswa secara Klasikal Aktivitas-aktivitas siswa yang diamati, antara lain siswa memperhatikan penjelasan guru, siswa menggunakan buku paket/buku penunjang materi, siswa mencatat materi yang disampaikan, siswa mengajukan pertanyaan, siswa bekerjasama dalam menyelesaikan contoh soal, dan siswa mengerjakan soal latihan secara individu. Secara klasikal aktivitas siswa pada pembelajaran persamaan garis lurus rata-rata berlangsung cukup baik. Hasil Tes Diagnosis dan Wawancara Hasil tes diagnosis dan wawancara dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 1. Hasil Tes Diagnosis dan Wawancara No Jawaban Seharusnya Kesalahan Jawaban Siswa Hasil Tes soal Diagnosis dan Wawancara 1. misal : x = -2, maka y = 2 (-2) + 4 = 0 misal : x = -2, maka y = 2 (-2) + 4 = 8 Siswa 5

Jurnal Didaktik Matematika Vol. 1, No. 1, April 2014 y y = 2x + 4 y kealpaan/lupa dalam menyelesaikan operasi penjumlahan bilangan bulat positif dengan bilangan bulat negatif. 0 x x 0 2. Siswa tidak menjawab Siswa kesalahan prinsip atau tidak tidak dapat menggunakan konsep dan operasi dalam menentukan titik potong sumbu x dan sumbu y. 6 3. = 4 4 2 7 = 0 9 = 4 4 2 7 = 8 9 4. Gradien garis k adalah 2/3 Gradien garis k adalah sama dengan gradien garis PQ, yaitu -3/2 Siswa kesalahan operasi hitung bilangan bulat negatif. Siswa kesalahan prinsip dalam menentukan gradien garis. 5. y = 3x - 6 3 y = 3x - 9 y = 3x 6 + 3 y = 3x - 3 Siswa kealpaan/lupa langkah-langkah dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat. 6. Jawaban tidak tuntas Siswa kesalahan operasi dalam menentukan persamaan garis lurus.

Jurnal Didaktik Matematika 7. -2y = 2 y = -2/2 y = -1, m = -1/3, persamaan garisnya 6y + 2x + 11 = 0-2y = 2 y = 2 + 2 y = 4, m = 3, persamaan garisnya y = 3x + 10 Siswa kesalahan prinsip dalam menentukan gradient garis tegak lurus dan siswa kealpaan dalam menyelesaikan operasi bilangan bulat. Dari hasil tes diagnosis dan wawancara dapat disimpulkan bahwa masih banyak siswa yang kesalahan operasi, prinsip, dan kealpaan dalam menyelesaikan soal persamaan garis lurus. Remedial Teaching Pada remedial teaching ini, peneliti memberikan beberapa contoh soal dan soal latihan untuk dibahas bersama-sama dan mengulang kembali penjelasan apabila ada kesalahankesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal-soal tersebut. Setelah dilakukan remedial dan penilaian kembali, diperoleh bahwa jumlah siswa yang mampu memahami materi persamaan garis lurus meningkat menjadi 80% dari 32 orang siswa yang ikut remedial. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka diperoleh kesimpulan bahwa remedial teaching dapat mengatasi kesulitan belajar dan meningkatkan prestasi siswa kelas II MTs Darul Ulum Banda Aceh pada materi persamaan garis lurus. Daftar Pustaka Abdurrahman, Mulyono. (2006). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Basuki, Wisnijati. dkk. (1995). Pengetahuan Pengajaran Remedial Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar yang Mengalami Kesulitan Belajar Matematika karena Kurang Ransangan Pendidikan. Jurnal Ilmu pendidikan. Jilid 2, No. 3. Tahun 1995. 203-211. 7

Jurnal Didaktik Matematika Vol. 1, No. 1, April 2014 Susanti. (2003). Tingkat Penalaran Formal dan Tingkat Perkembangan Konsep Geometri Siswa. Banda Aceh : FKIP Unsyiah. Syah, Muhibbin. (2001). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. 8