SENI KRIYA. Oleh: B Muria Zuhdi

dokumen-dokumen yang mirip
KRIYA MELINTASI ZAMAN

TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA

2016 ANALISIS PROSES PEMBUATAN BONEKA KAYU LAME D I KAMPUNG LEUWI ANYAR KOTA TASIKMALAYA

SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam bahasa Batak disebut dengan istilah gorga. Kekayaan ragam hias

EVALUASI PEMBELAJARAN PRAKTEK SENI KRIYA PAYET SARUNG BANTAL KURSI PADA PROGRAM STUDI TATA BUSANA UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Oleh: Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN LatarBelakang Eko Juliana Susanto, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Syafrida Eliani, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Terdiri

KRIYA BAMBU KARYA ALI SUBANA

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia memiliki banyak keanekaragaman kesenian dan budaya,

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER 2

GAMBAR ORNAMEN. Dwi Retno SA., M.Sn

SENI KRIYA. Drs. Hery Santosa, M. Sn. DRS. TAPIP BAHTIAR, M.Ds. APRESIASI KARYA SENI KRIYA NUSANTARA. tbahtiarapresiasisenikriya'2008 1

Pengembangan Pembelajaran Seni Kriya Menggunakan Teknik Pemodelan Berbasis Pendekatan Saintifik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni rupa adalah salah satu dari cabang seni yang dapat dilihat dan

BAB I PENDAHULUAN. tradisional di Sumatera Utara adalah seni tradisional etnis Batak Karo.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni adalah karya cipta manusia yang memiliki nilai estetika dan artistik.

Pengertian Seni Rupa. Prinsip - prinsip Seni

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masyarakat Indonesia mengenal adanya keramik sudah sejak dahulu.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya

79. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunadaksa (SMALB D)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

61. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunalaras (SMPLB E)

Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sofyan Alamhudi, 2014 Kajian Visual Celengan Gerabah Di Desa Arjawinangun Blok Posong Kabupaten Cirebon

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

54. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B) A. Latar Belakang

BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

60. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa (SMPLB D)

BAB I PENDAHULUAN. permukaannya. Misalnya furniture sebagai tempat penyimpan biasanya

80. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E)

b. Karya seni rupa tiga dimensi atau trimatra, contoh; patung, monumen, mebel. rumah, pesawat, sepatu, sandal, tas, dll.

53. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB A)

55. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB D) A. Latar Belakang

Fungsi Seni kerajinan Ukir Batu Padas Sukawati II. Oleh Drs. I Wayan Suardana, M.Sn

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

BAB II METODE PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN. halnya di daerah Sumatera Utara khususnya di kabupaten Karo, rumah adat

ANALISIS VISUAL MOTIF BATIK KARAWANG

BAB I PENDAHULUAN. Kriya merupakan suatu proses dalam berkesenian dengan berkegiatan

Kompetensi Materi Kegiatan. Dasar Pembelajaran Pembelajaran Teknik Bentuk Contoh Instrumen Waktu Belajar. Indikator SILABUS. Penilaian Alokasi Sumber

BAB V PENUTUP. itu dituangkan ke dalam rancangan-rancangan karya seni dalam jumlah yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. rupa terdiri dari dua jenis yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan.

Deskripsi Perkuliahan

PROGRAM PEMBELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETRAMPILAN SEKOLAH DASAR KELAS V SEMESTER


78. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fina Lestari, 2013

58. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunanetra (SMPLB-A)

KISI- KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI GURU TAHUN 2012

Kerajinan Fungsi Hias

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bhineka Tunggal Ika

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

KERAJINAN DARI BAHAN ALAM

misalnya : puisi, lukisan, tarian, kerajinan, dan sebagainya8. Sedangkan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR GAMBAR... ix. DAFTAR TABEL... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan tradisi dan

56. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. langsung, wawancara, studi pustaka dan pembahasan. Tentang Makna

Menata Pola Ragam Hias Tekstil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA DAN PRAKARYA SEKOLAH DASAR KELAS I - VI

59. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunarungu (SMPLB B)

BAB 1 SENI RUPA TIGA DIMENSI

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia disatupadukan dari kebudayaan nasional dan kebudayaan. daerah. Kebudayaan nasional Indonesia merupakan puncak puncak

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aini Loita, 2014 Pola Pewarisan Budaya Membatik Masyarakat Sumedang

SILABUS. Bentuk. Alokasi Sumber Kompetensi Dasar. Karakter Pokok/Pembelajaran

KISI-KISI MATERI PLPG MATA PELAJARAN DESAIN PRODUKSI KRIA KULIT. Standart Kompetensi Guru (SKG) Kompetensi

PERWUJUDAN TEKSTIL TRADISIONAL DI INDONESIA: Kajian Makna Simbolik Ragam Hias Batik yang Bernafaskan Islam pada Etnik Melayu, Sunda, Jawa dan Madura

DESKRIPSI KARYA KRIYA PRODUK BASKOM KAYU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

M. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SENI BUDAYA SMALB TUNARUNGU

BAB I PENDAHULUAN. bertambah. Hal ini terlihat pada tuntunan dalam menjalankan profesi / pekerjaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kharissa Probosiwi, 2013

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat ditemui hal-hal

BAB 3: TINJAUAN TEMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu cara untuk meningkatkan sumber daya

Tahun 1970-an batik Indonesia diunggulkan sebagai busana resmi di Indonesia oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

BAB I PENDAHULUAN. Rahmat Hidayat, 2015 Origami Maya Hirai Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Enggis Kartikawati, 2013

KRIYA DAN DESAIN MENUJU PERKEMBANGAN KEKRIYAAN INDONESIA

BAB III KONSEP PERANCANGAN A.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkup sosio-kultural yang lebih sempit, salah satu manfaat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses realisasi karya seni bersumber pada perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam

I.1 LATAR BELAKANG I.1.1

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran Teknik

PETUNJUK TEKNIS KULIAH KERJA PROFESI JURUSAN KRIYA

BAB I PENDAHULUAN. Dalam budaya Batak Toba terdapat jenis Ragam Hias (Ornamen) yang

DOKUMENTASI KARYA SENI RUPA (KRIYA KERAMIK) BOTOL DAN TEKSTUR

KISI-KISI MATERI PLPG DESAIN DAN PRODUKSI KRIYA TEKSTIL. Standar Kompetensi Guru (SKG)

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Transkripsi:

SENI KRIYA Oleh: B Muria Zuhdi

PENGERTIAN SENI KRIA Kriya dalam konteks masa lampau dimaknai sebagai suatu karya seni yang unik dan karakteristik yang di dalamnya mengandung muatan nilai estetik, simbolik, filosofis dan fungsional serta ngrawit dalam pembuatannya (Gustami SP). Seni Kriya ialah suatu cabang seni yang kegiatannya berlandaskan pada tradisi dengan didukung oleh keahlian (ketrampilan/keprigelan) dalam menggunakan alat yang menjadi ciri dari proses pembuatan bendanya (Muria)

KRIYA DALAM KONTEKS MASA KINI kriya adalah suatu ranting atau cabang seni yang menghasilkan karya-karya seni dan benda-benda fungsional atau benda-benda hias yang dibuat dengan bantuan alat sederhana maupun mesin yang pembuatannya mengandalkan bahan natural maupun buatan dan bertumpu pada keterampilan tangan dengan muatan nilai etnik budaya Nusantara. (Muria)

TIGA GUGUS KRIYA substansi kriya dapat dikelompokan ke dalam tiga gugus berdasarkan wilayah kerjanya. Ketiga gugus kriya itu ialah: Kriyaseni, Kriya-disain, dan Kriya-kerajinan. Secara ringkas ketiga gugus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1). Kriya-seni adalah bidang kekriyaan yang wilayah kerjanya menekankan penciptaan karya-karya untuk kepentingan ekspresi yang bersifat personal dengan berlandaskan pada pemanfaatan unsur-unsur tradisi yang ada pada kriya, 2). Kriya-disain adalah bidang kekriyaan yang wilayah kerjanya menekankan penciptaan karyakarya untuk pemenuhan (pelayanan) kebutuhan masal yang produknya merupakan hasil perpaduan dari pemanfaatan unsurunsur tradisi yang ada pada kriya dengan dilandasi adaptasi prinsip-prinsip perancangan (desain), 3). Kriya-kerajinan adalah bidang kekriyaan yang wilayah kerjanya menekankan penguasaan keterampilan teknik untuk kepentingan produksi dan reproduksi benda-benda kriya.

KATEGORI KRIA BERDASARKAN NATURE

1. KRIA YANG MEMPUNYAI KONTEKS DENGAN BUDAYA (KERATON) Busana Adat Benda-benda perabot yang mempunyai makna perlambang Senjata pusaka: keris, tombak, dll

2. KRIA YANG MEMPUNYAI KONTEKS DENGAN AGAMA DAN KEPERCAYAAN Artefak yang berkonteks agama atau kepercayaan: Totem, senjata, topeng, perahu (suku asmat) wayang kulit, arca dan lain-lain

3. KRIA YANG KONTEKSNYA INDUSTRI RAKYAT Benda-benda yang mempunyai nilai guna praktis, bersifat universal, dibuat dengan kerajinan (industrious) dan keterampilan teknik tangan, namun masih dipengaruhi oleh adat-istiadat setempat. Contoh: batik, tenun, kendi, tempayan, perhiasan dan lain-lain

4. KRIA SEBAGAI BENDA SENI/DESAIN Produk kria apa saja yang dibuat untuk diperjual belikan kepada siapa saja, dimana saja. Contoh: Souvenir/cinderamata, perhiasan, perabotan Karya kria-seni

Catatan: Yang membedakan antara produk industri dengan produk kerajinan ialah; produk kerajinan masih menekankan pada kerja tangan, sementara industri bertumpu pada kekuatan mesin

PENGERTIAN KERAJINAN Kerajinan ialah suatu kegiatan dalam membuat benda-benda yang pembuatan benda itu dilakukan secara berulang-ulang dengan didasari oleh keahlian (keterampilan/keprigelan)

KATEGORISASI BERDASARKAN KELAS (BESARAN) KELOMPOK INDUSTRI Industri besar tenaga kerja 100 orang Industri sedang tenaga kerja 20 99 orang Industri kecil tenaga kerja 5 19 orang Industri rumah tangga tenaga kerja 1 5 orang

UNSUR SENI YANG MENJADI MEDIA GARAPAN SENI KRIA Seni primitif, ciri-ciri seni primitif: goresan lugas, polos, sederhana, tidak berbelit-belit, simbolis dan magis Seni klasik, ciri-ciri seni klasik: mempunyai bentuk standart, struktur motif dan pola yang tetap. Memiliki susunan, unsur, irama yang telah baku dan sulit dirobah ke dalam bentuk yang lain. Dengan kata lain, seni klasik merupakan puncak perkembangan seni tertentu dalam kondisi tertentu pula, sehingga sulit untuk dikembangkan Seni tradisional, merupakan pembauran antara sifat-sifat yang dimiliki oleh seni primitif dan seni klasik, berbaur menjadi satu dan tergantung dari sumber mana yang paling kuat. Seni modern

KATEGORISASI BERDASARKAN FUNGSI Produk kria kegunaan praktis: peralatan, busana, perhiasan dan mainan Produk kria kegunaan non praktis: perabotan, elemen arsitektur Produk kria hias: benda pajangan, elemen estetik (-dekorasi) Karya kria-seni: dua dimensi dan tiga dimensi

KEDUDUKAN SENI KRIYA DI DALAM SENI RUPA BERAKAR PADA BUDAYA DAERAH KEBANGGAAN NASIONAL IDENTITAS BANGSA..

TINGKAT KEAHLIAN Keterampilan (teknis) SD - SLTP Kerajinan (Teknis dan produksi) SLTA Kria (teknis + Produksi dan Desain/Seni) PT

KRIYA KRIYA- SENI KRIYA- TRADISIONAL KRIYA- BISNIS

KARYA KRIYA MASA LALU Keramik Kuno: Tempayan Keramik Kuno: Kendi

KERAMIK MASA KINI Keramik Pakai/funsional.

Keramik Seni KERAMIK MASA KINI

KERAMIK SENI Pencipta: Muria Zuhdi.

KRIYA KAYU Pencipta: Gustami Sp..

KRIYA KAYU Pencipta: Gustami Sp..

KARYA KRIYA SENI Nilai seni pada karya ini mengalahkan nilai fungsi dari bendanya. Kursi ini lebih enak dipandang dari pada diduduki, meskipun kursi ini bisa diduduki dan dibuat memang untuk diduduki, namun nilai keindahan yang tampak untuk dinikmati mengalahkan fungsi dari sebuah kursi

KRIYA BAMBU Keterangan: Karya Kriya ini dibuat dengan mengambil inspirasi dari topeng yang banyak tersebar diberbagai daerah di Nusantara/ Indonesia Karya ini merupakan karya kreasi baru yang memanfaatkan bahan bambu dengan aplikasi kayu Dibuat Tahun 1985 Pencipta: Muria Zuhdi

KRIYA KAYU Pencipta: Muria Zuhdi Sumber inspirasi burung enggang Sumber inspirasi motif asmat

KRIYA SENI: KALIGRAFI Pencipta: Muria Zuhdi.

KRIYA LOGAM..

KALIGRAFI

KRIYA LOGAM: KALIGRAFI Pencipta: Muria Zuhdi

KRIYA TEKSTIL Batik Batik

KRIYA KULIT Wayang Kap Lampu

SEKIAN SELAMAT BERKARYA SELAMAT BERPRESTASI Matahari masih di Timur