Mulyanti 1. Keyword : Strategi, Sosialisasi dan Program Keluarga Berencana. Universitas Mulawarman.

dokumen-dokumen yang mirip
Mulyanti 1. Abstrak. Keyword :Strategi, Sosialisasi dan Program Keluarga Berencana

BAB I PENDAHULUAN. bawah Pemda Kota Bandung. Promosi kesehatan Dinas Kesehatan Kota. Bandung memiliki strategi khusus dalam mengajak masyarakat untuk

BAB I PENDAHULUAN. menarik, atau bahkan sama sekali tidak menarik, sehingga kita tidak pernah ingat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UPAYA PENYULUH KELUARGA BERENCANA DALAM MENYUKSESKAN GERAKAN KELUARGA BERENCANA DI KECAMATAN TANJUNG REDEB KABUPATEN BERAU

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu

Novrilia Nainggolan 1. Abstrak

JESSICA LARA

BAB I PENDAHULUAN. perlu berinteraksi dengan sesama manusia sebagai aplikasi dari proses sosial

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia adalah negara yang memiliki banyak masalah kependudukan yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian dari BAB IV yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organisation) expert Committe 1970 :

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional, disingkat BKKBN,

Sumber Internet : Komunikasi

STRATEGI KOMUNIKASI PENYULUH LAPANGAN KELUARGA BERENCANA DALAM PARTISIPASI PASANGAN USIA SUBUR PADA PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI KOTA SAMARINDA

STRATEGI KOMUNIKASI GURU DALAM MENGEMBANGKAN KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI (Studi Kasus Pada Sekolah Alam Bukit Hijau Medan) HELFRAN F SIPAYUNG

PENERAPAN PRINSIP ALOKASI DANA KAMPUNG (ADK) DALAM PEMBANGUNAN DI KAMPUNG INTU LINGAU KECAMATAN NYUATAN KABUPATEN KUTAI BARAT


PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

Kata Kunci : sosialisasi, konsep, integrasi, media komunikasi. 1. Latar Belakang. Komunikasi merupakan hal yang mendasar bagi aktivitas manusia untuk

STRATEGI KOMUNIKASI BISNIS SURAT KABAR HARIAN SAMARINDA POS DALAM MENJARING PEMASANG IKLAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EFEKTIVITAS KINERJA TENAGA PENGGERAK DESA DAN KELURAHAN DALAM REALISASI PROGRAM KB DI KECAMATAN CIAMIS KABUPATEN CIAMIS VENNI SUKMAWATI ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian deskriptif data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar, dan

PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE DI KANTOR KELURAHAN TELUK LERONG ULU KOTA SAMARINDA

BAB IV ANALISIS DATA. A. Temuan Penelitian Dalam penelitian kualitatif analisis data merupakan tahap yang

Korelasi Penggunaan Media dengan Kepuasan Menonton Program Acara One Stop Football Pada Siswa Sekolah Sepak Bola Gelora Muda Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan mekanisme yang menyebabkan adanya hubungan

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

STRATEGI HUMAS DALAM SOSIALISASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) BAGI KARYAWAN AREA GENERATOR TURBIN GAS UNIT III PT

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) Keluarga Berencana adalah

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR PUSTAKA. Cutlip Scott M, Allen H Center, Glen M Broom, Effective Public Relations, Eight Edition, Prentice Hall International Inc, 2000.

CANDRA DWI YANTO 1. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang digunakan adalah tipe penelitian yang bersifat

PENDAHULUAN. sosial, maupun politik adalah usaha untuk membangun dan mengembangkan

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan dan fokus penelitian. Metode kualitatif adalah langkah-langkah

Muhamad Syarif 1. Kata Kunci: Kinerja Pegawai Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur di Samarinda.

STRATEGI KOMUNIKASI PUSTAKAWAN DALAM MENINGKATKAN LAYANAN SIRKULASI. (Studi pada Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sulawesi Tenggara)

tinggi gagal mengenyam pendidikan karena memang tak punya biaya. pendidikan tinggi yang tidak berorientasi kepada keuntungan, maka biaya

Peranan kepemimpinan dalam upaya meningkatkan prestasi kerja karyawan pada PT. Borneo Mulia Baru Kota Balikpapan. Zulmi Athfalul Zamzam 1

Mustika Rahayu 1. Kata Kunci : Strategi, Kerja, Program Keluarga Berencana

Dini Indriani ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. terhadap bayi premature (lahir muda) makin dapat diselamatkan dari kematian,

BAB I PENDAHULUAN. Strategi komunikasi tidak hanya diartikan secara harafiah dalam bentuk

TEKNIK KOMUNIKASI KOERSIF DINAS KESEJAHTERAAN SOSIAL DALAM MENANGGULANGI GELANDANGAN DAN PENGEMIS DI KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

Oleh : Fransina Rineke Renwarin

BAB V PENUTUP. bisa dikatakan sangat nyata dan profesional. Berbagai aktivitas yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam konteks penelitian ini, penelitian yang dilakukan termasuk jenis

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penjelasan dari bab-bab sebelumnya penulis menarik. kesimpulan seperti berikut :

BAB IV INTERPRETASI HASIL PENELITIAN. dengan tujuan yang ditetapkan dalam penelitian. Hasil dari penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. Public Relations pemerintah berbeda dengan Public Relations perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. dengan publik dan sebaliknya. Hubungan komunikasi sangat dibutuhkan guna

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pembangunan nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil dan

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi dengan jumlah penduduk terbesar di Indonesia. 1. Pertambahan penduduk yang cepat. 2. Penyebaran penduduk yang tidak merata

BAB I PENDAHULUAN. yang dilaksanakan oleh instansi pemerintahan itu sendiri, seperti acara workshop

eksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kualitatif, bahwa penelitian ini hanya terbatas pada usaha

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Muhammad Rizal Oktari 1

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH KUALITAS WEBSITE TERHADAP CITRA (Studi Kuantitatif Kualitas Website Pemerintah Kota Yogyakarta Terhadap Citra Pemerintah Kota Yogyakarta)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Whitney, metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi

Produksi Media PR AVI

KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA PADA MASYARAKAT PENDATANG DENGAN MASYARAKAT LOKAL DI LAMONGAN (Studi pada Masyarakat Sedayulawas, Kec Brondong, Kab Lamongan)

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

Pelaksanaan Special Event dalam Sosialisasi Pajak di Kalangan Mahasiswa

Efektivitas Acara Siaran Pedesaan LPP RRI Dalam Meningkatkan Usaha Ternak Kelinci Kelompok Tani Madurasa Kelurahan Lok Bahu Samarinda

BAB I PENDAHULUAN. dan misi Program KB Nasional. Visi KB itu sendiri yaitu Norma Keluarga

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dewasa ini untuk menciptakan kerja sama, dimana orang-orangnya

BAB 1 PENDAHULUAN. (1969) yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana (KB). sejahtera. Sejalan dengan arah kebijakan Rencana Pembangunan Jangka

PENDAMPINGAN ORANGTUA DENGAN AKTIVITAS ANAK MENONTON TELEVISI

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian mengenai Implementasi Pendidikan Politik

STRATEGI PUBLIKASI SARUNG SAMARINDA DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA DAN KOMINFO KOTA SAMARINDA

BAB I PENDAHULUAN. menguntungkan, salah satunya adalah pertukaran informasi guna meningkatkan. ilmu pengetahuan diantara kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. maka dampak buruk akan segera terjadi. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Berdasarkan analisis deskriptif menunjukkan bahwa penilaian kualitas

PERAN LURAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MISKIN (DI KELURAHAN MALUHU KECAMATAN TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. evaluasi pelaksanaan pada Tahun yang menggunakan pendekatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah yang dihadapi beberapa negara berkembang dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. maka 10 tahun lagi Indonesia akan mengalami ledakan penduduk. wilayah terpadat ke dua se-diy setelah Sleman (BPS, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan mewujudkan masyarakat adil dan

BAB V PENUTUP. Pemkab Sragen, dalam hal ini Disparbudpor, telah melaksanakan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. besar jiwa pada tahun 2010, laju pertumbuhan tinggi yaitu sebesar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dari hasil penelitian dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa:

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Transkripsi:

ejournal Ilmu Komunikasi, 2014, 2 (2): 132-144 ISSN 0000-0000, ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id Copyright 2014 STRATEGI KOMUNIKASI DALAM SOSIALISASI PROGRAM KELUARGA BERENCANA UNTUK MENEKAN PERTUMBUHAN JUMLAH PENDUDUK KELURAHAN SANGASANGA DALAM DI KECAMATAN SANGASANGA Mulyanti 1 Abstrak Strategi Komunikasi dalam Sosialisasi Program Keluarga Berencana untuk Menekan Jumlah Pertumbuhan Penduduk Kelurahan Sangasanga Dalam di Kecamatan Sangasanga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Tujuannya untuk menganalisis Strategi Sosialisasi yang digunakan pemerintah khususnya pelaksana kerja program keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan di kelurahan Sangasanga Dalam. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan penelitian lapangan (field research) dengan melakukan kegiatan wawancara secara langsung kepada informan. Informan dalam penelitian ini adalah anggota pelaksana teknis keluarga berencana dan masyarakat sekitar kelurahan Sangasanga Dalam. Strategi sosialisasi yang digunakan pelaksana kerja keluarga berencana kelurahan Sangasanga Dalam terdiri dari lima strategi utama yaitu menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam program keluarga berencana, menata kembali pengelolaan program keluarga berencana, memperkuat sumber daya manusia, meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga melalui pelayanan keluarga berencana, meningkatkan pembiayaan keluarga berencana. Berdasarkan hasil penelitian sosialisasi yang dilakukan sukses memberikan informasi kepada masyarakat tentang sosialisasi program keluarga berencana guna menekan pertumbuhan jumlah penduduk, namun tidak dapat meningkatkan minat masyarakat untuk turut mensukseskan program pemerintah sehingga meningktanya angka kelahiran di wilayah kelurahan Sangasanga Dalam. Keyword : Strategi, Sosialisasi dan Program Keluarga Berencana 1 Mahasiswa Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman. Email: mulyantiaditya@yahoo.co.id

Strategi Komunikasi Sosialisasi Program Keluarga Berencana (Mulyanti) Pendahuluan Strategi komunikasi adalah penting, karena berhasil tidaknya kegiatan komunikasi secara efektif banyak ditentukan oleh strategi komunikasi. Dikatakan penting dilihat dari pengertian strategi komunikasi yaitu strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi. (Effendi, 1981:84) Dalam strategi komunikasi peranan komunikator sangatlah penting, strategi komunikasi harus berimbang sedemikian rupa sehingga komunikator sebagai pelaksana dapat segera mengadakan perubahan apabila ada suatu faktor yang mempengaruhi. Suatu pengaruh yang menghambat komunikasi bisa datang sewaktu-waktu, apabila komunikasi dilangsungkan melalui media massa. Faktor-faktor yang berpengaruh bisa terdapat pada komponen media atau komponen komunikan sehingga efek yang diharapkan tak kunjung tercapai. Disini strategi komunikasi digunakan dalam mengatasi pembangunan dibidang kependudukan melalui program keluarga berencana yang sudah ada, yang kemudian terus berlangsung hingga program tersebut mampu menyempurnakan proses pembangunan dibidang kependudukan. Sektor pembangunan khususnya program keluarga berencana ini agaknya dapat disebut sebagai aktivitas yang paling serius hubungannya dengan komunikasi. (AED, 1985). Memang dapat dilihat dan dapat dirasakan bahwa setidaknya satu dekade belakangan ini, kegiatan komunikasi keluarga berencana merupakan aktivitas yang paling gencar dan intensif dilakukan di mana saja di negara sedang berkembang. Dengan menggunakan strategi-strategi komunikasi guna mencapai tujuan pemerintah yaitu dengan sosialisasi yang dilakukan secara terus menerus sehingga dapat dengan mudah menggandeng masyarakat untuk turut serta dalam kegiatan yang bertujuan untuk terciptanya masyarakat seimbang 2015. Pesatnya pertumbuhan penduduk semakin membawa kecemasan bagi Negara-negara yang sedang berkembang termasuk didalamnya adalah Indonesia, salah satu bentuk kecemasannya adalah kualitas sumber daya manusia yang tidak terkontrol. Pemerintah memiliki program-program yang

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, 2014: 132 144 berkaitan dengan sektor kependudukan diantaranya adalah pemberdayaan penduduk yang didalamnya termasuk program Keluarga Berencana yang sedang berlangsung hingga saat ini, kualitas sumber daya manusia yang menjadi faktor penting sehingga terbentuknya program ini dan juga laju pertumbuhan penduduk yang tidak memungkinkan pemerintah untuk mengatur secara optimal. Kegiatan ini secara terus menerus dilalakukan pemerintah guna menekan laju pertumbuhan penduduk. Kebijaksanaan dan langkah-langkah dalam bidang kependudukan dan keluarga berencana selama ini merupakan bagian dari serangkaian langkah-langkah jangka panjang dalam perencanaan dan pengendalian penduduk yang merupakan bagian terpadu dari usaha pembangunan. Dengan demikian diharapkan tercapai keseimbangan yang baik antara jumlah dan kecepatan pertumbuhan penduduk dengan perkembangan produksi dan jasa. Dalam hubungan ini maka usaha-usaha operasional di bidang kependudukan dan keluarga berencana dijabarkan ke berbagai sasaran-sasaran untuk menurunkan tingkat kelahiran, menurunkan tingkat kematian dan memperpanjang harapan hidup. Dalam pelaksanaannya, program pembangunan bidang kependudukan dan keluarga berencana saat ini diintegrasikan dengan program pembangunan di bidang lainnya. Untuk mempercepat penurunan tingkat kelahiran, program keluarga berencana terus ditingkatkan dengan jalan meningkatkan jumlah peserta keluarga berencana serta menjaga kelestarian kesertaannya. Disamping itu ditingkatkan pula usaha-usaha penundaan usia perkawinan, pemerataan pendidikan serta usaha-usaha lainnya yang menunjang penurunan tingkat kelahiran. Perluasan pendidikan kependudukan serta usaha motivasi lainnya bagi pelaksanaan norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera. Dalam hal ini hendaknya sangat memperhatikan dampak yang akan terjadi dengan penanganan banyak pihak yang saling bersinergi guna mencapai Penduduk Seimbang 2015 sebagai visi dan misi dari BkkbN. Dalam hal ini peneliti menemukan permasalahan yang di temui di wilayah Kecamatan Sangasanga, khususnya Kelurahan Sangasanga Dalam yang jumlah penduduknya terus meningkat sehingga menimbulkan permasalahan baru bagi pemerintah untuk segera menemukan solusi dari permasalahan tersebut. Jika dilihat dari segi jumlah penduduk Kelurahan Sangasanga Dalam termasuk salah satu wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak dari pada kelurahan lainnya di Kecamatan Sangasanga. 134

Strategi Komunikasi Sosialisasi Program Keluarga Berencana (Mulyanti) Pengertian Strategi Komunikasi Strategi komunikasi merupakan panduan dari perencanaan komunikasi (communication planning) dan manajemen (communications management) untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut strategi komunikasi harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu tergantung dari situasi dan kondisi (Effendi, 1981:84). Pengertian Keluarga Berencana Menurut World Health Organisation (WHO) expert committee (1997): keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga. Pengertian Kepadatan Penduduk Orang yang tinggal di daerah tersebut dan rang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut, dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal disitu. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain. Definisi Konsepsional Definisi konsepsional digunakan untuk memberikan batasan tentang variabel dalam penelitian sehingga mampu memberikan batasan yang jelas mengenai hal yang diteliti. Dalam penelitian ini merumuskan bahwa yang dimaksud Strategi Komunikasi dalam Sosialisasi Program Keluarga Berencana untuk menekan Pertumbuhan Jumlah Penduduk adalah strategi yang digunakan untuk menyampaikan pesan sehingga efeknya sesuai dengan harapan. Kegiatan dalam mensosialisasikan program keluarga berencana dengan menggunakan strategi komunikasi dengan merujuk pada siapa mengatakan apa melalui saluran apa kepada siapa dengan efek apa dengan unsur-unsur proses komunikasi yaitu komunikator, pesan, media, komunikan dan efek.

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, 2014: 132 144 Metode Penelitian Jenis Penelitian Pada penelitian ini Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang berusaha menggambarkan objek yang diteliti berdasarkan fakta dilapangan. Analisis kualitatif fokusnya pada penunjukan makna, deskripsi, penjernihan dan penempatan data pada konteksnya masing-masin. Dabbs (1982). Penelitian ini dilakukan di RT 08 dan RT 10 Kelurahan Sangasanga Dalam Kecamatan Sangasanga dengan subjek penelitian adalah segmentasi warga berdasarkan kategori yang akan diteliti. Tabel 1. Data Penduduk Wilayah Peneltian Kelurahan Sangasanga Dalam Wilayah Rukun Jumlah Kepala Jumlah Penduduk Tetangga Keluarga RT 08 Kelurahan 47 Kepala Keluarga 237 Jiwa Sangasanga Dalam RT 10 Kelurahan Sangasanga Dalam 35 Kepala Keluarga 201 Jiwa Sumber : Kantor Kelurahan Sangasanga Dalam Teknik Pengumpulan Data a. Penelitian Kepustakaan, yaitu dimana dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dari literatur dan mempelajari buku-buku petunjuk teknis serta teori-teori yang dapat dignakan sebagai bahan penelitian skripsi ini. b. Penelitian Lapangan, yaitu penelitian yang langsung kelapangan dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif yang dimulai dari analisis berbagai data yang berhasil dikumpulkan peneliti dilapangan, data tersebut baik dari observasi, wawancara maupun dari dokumen-dokumen. Analisis data dalam penelitian ini juga mengacu pada model analisis interaktif yang dikembangkan oleh 2 pakar. (Milles dan Huberman,1976) 136

Strategi Komunikasi Sosialisasi Program Keluarga Berencana (Mulyanti) mengatakan bahwa analisis data kualitatif terdiri dari 4 (empat) komponen, antara lain : 1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan proses awal yang berusaha mengumpulkan data awal atau data mentah yang diperoleh dilapangan untuk diteliti 2. Penyederhanaan Data Penyederhanaan data adalah proses memilih, memfokuskan, menyederhanakan dengan membuat abstraksi. Mengubah data mentah yang dikumpulkan dari penelitian kedalam catatan yang telah disortir ata diperiksa. Tahap ini merupakan tahap analisis data yang mempertajam atau memusatkan, membuat sekaligus dapat membuktikan. 3. Penyajian Data Penyajian data adalah menyusun informasi dengan cara tertentu sehingga diperlukan kemungkinan penarikan kesimpulan atau pengambilan tindakan. Penyajian data ini membantu dalam memahami peristiwa yang terjadi dan mengarah pada analisis atau tindakan lebih lanjut berdasarkan pemahaman. 4. Penarikan Kesimpulan Penarikan kesimpulan adalah langkah akhir meliputi makna yang telah disederhanakan, disajikan dalam pengujian data dengan cara mencatat keteraturan, pola-pola penjelasan secara logis dan metodelogis, konfigurasi yang memungkinkan di prediksikannya hubungan sebab akibat melalui hokum-hukum empiris. Hasil penelitian dan pembahasan Dalam penelitian Strategi Komunikasi dalam Sosialisasi Program Keluarga Berencana untuk Menekan Pertumbuhan Jumlah Penduduk Kelurahan Sangasanga Dalam di Kecamatan Sangasanga, hasil yang diperoleh adalah adanya beberapa unsur-unsur yang mempengaruhi terjadinya proses komunikasi, antara lain adalah adanya komunikator sebagai penyuluh atau pelaksana kerja yang berfungsi sebagai penyampai pesan atau informasi yang di arahkan oleh pemerintah untuk dapat disebarluaskan kepada masyarakat, yang kedua adalah pesan atau informasi sebagai inti dari tujuan komunikator menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat adapun isi dari pesan beragam khususnya sosialisasi

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, 2014: 132 144 pembangunan bidang kependudukan yaitu program keluarga berencana, yang ketiga adalah penggunaan media, disini media berperan sebagai jembatan antara komunikator atau penyuluh tentang pesan yang disampaikan kepada masyarakat atau komunikan, media dalam hal ini ada beberapa macam yaitu media cetak dan media elektronik keduanya memiliki sifat yang sama yakni memberikan informasi kepada masyarakat secara luas, yang keempat adalah komunikan atau masyarakat masyarakat dalam hal ini adalah sasaran komunikator untuk menyampaikan pesan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai salah satunya adalah masyarakat seimbang 2015, yang terakhir adalah efek atau hasil dalam penelitian ini hasil yang didapat dalam sebuah proses komunikasi dalam bentuk sosialisasi adalah minat turut serta dalam mensukseskan pembangunan bidang kependudukan yaitu keluarga berencana. Sangasanga termasuk dalam wilayah Kabupaten Kutai Kartenegara, khususnya daerah penelitian yaitu Kelurahan Sangasanga Dalam yang terletak tepat dipusat pemerintahan Kecamatan Sangasanga. Adapun beberapa informasi wilayah Kelurahan Sangasanga Dalam sebagai berikut : Tabel 2. Data Wilayah Kelurahan Sangasanga Dalam 1 Luas Wilayah 55,42 km 2 2 Jumlah Penduduk Kepala Keluarga Laki-laki Perempuan 7.686 Jiwa 1.749 KK 4.068 Jiwa 3.618 Jiwa 3 /jumlah Rukun Tetangga 24 RT Sumber : Kantor Kelurahan Sangasanga Dalam Penunjang proses komunikasi dengan menggunakan unsur-unsur proses komunikasi antara lain : 1. Komunikator (Penyuluh) Penyuluh yang dimaksudkan disini adalah pelaksana kegiatan yang terdiri dari beberapa anggota yaitu : a. Pelaksana lapangan, bertindak sebagai penyuluh lapangan yang langsung berhadapan dengan masyarakat guna menyampaikan pesan atau informasi program keluarga berencana b. Pelaksana medis, bertindak sebagai anggota yang menyediakan fasilitas alat bantu penyuluhan. Contohnya alat kontrasepsi 138

Strategi Komunikasi Sosialisasi Program Keluarga Berencana (Mulyanti) c. Pelaksana media, bertindak sebagai anggota yang menyiarkan pesan atau informasi melalui media yang ditujukan secara lebih luas. Komunikator dalam hal ini adalah pihak pemerintah yang membawahi langsung pihak kesehatan guna membantu proses berjalannya sosialisasi dengan memperoleh data yang akan diolah kedalam grafik tahunan puskesmas dengan data jumlah kunjunagn pesarta program keluarga berencana. Dalam data kunjungan dan data peserta dapat diketahui menurun atau meningkatnya jumlah partispasi masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi. Dalam proses sosialisasi juga menghitung jumlah kehadiran peserta yang hadir karena dari situlah dapat diukur tingkat minat masyarakat. 2. Pesan (Informasi) Pesan atau informasi yang disampaikan dalam proses sosialisasi program keluarga berencana kelurahan Sangasanga Dalam berpusat pada kebijakan daerah, wilayah kelurahan Sangasanga Dalam termasuk pada wilayah Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur, dengan arahanyaitu menggerakkan peran serta masyarakat dalam keluarga berencana dengan visi penduduk tumbuh seimbang 2015, maka pesan atau informasi yang disampaikanpun antara lain : a. Meyelenggarakan pembangunan keluarga berencana dalam rangka a) Penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja b) Pemenuhan hak-hak reproduksi c) Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga peserta keluarga berencana b. Melaksanakan pengendalian penduduk melalui a) Penyerasian kebijakan pengendalian penduduk b) Penetapan parameter penduduk c) Penyediaan analisis data dan informasi pengendalian penduduk dan pembangunan keluarga berencana. Dalam proses penyampaian pesan juga disertakan peran penyuluh yang berkompeten di bidangnya, salah satu yang pernah dilakukan adalah mengundang praktisi BKKBN Kutai Kertanegara, agar dirasa sosialisasi mendapat perhatian lebih dari masyarakat. Adapun informasi yang disampaikan mengarah pada partisipasi remaja agar proses penyebarluasan pesan lebih baik.

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, 2014: 132 144 3. Media Media yang digunakan dalam proses sosialisasi beragam, dalam penelitian ini wilayah kelurahan Sangasanga dalam sangat bergantung pada sosialisasi secara langsung dengan mengadakan seminar atau sosialisasi formal dengan mendatangkan peserta dan anggota penyuluh. Selain itu juga media penunjang yang dapat menyebarluaskan pesan dan informasi program keluarga berencana adalah media cetak, elektronik dan lainnya. Media juga dapat mempengaruhi masyarakat dengan cepat karena durasi yang dapat kita tentukan sendiri. Misalnya radio, dapat ditentukan masa tayangnya, kemudian spanduk dapat ditentukan izin memasang spanduk sesuai dengan yang diinginkan. Dalam penelitian ini media spanduk menjadi andalan pemerintah, karena fungsinya yang dirasa cukup baik bagi masyarakat kelurahan Sangasanga Dalam. Karena spanduk juga berfungsi sebagai penyampai pesan dan informasi mengenai event atau acara formal yang diadakan oleh pemerintah. 4. Komunikan (Masyarakat) Masyarakat dalam hal ini adalah peran serta pendukung prorgam sosialisasi, dalam penelitian ini dibatasi oleh peran serta masyarakat khususnya remaja, pasangan usia subur dan pengguna alat kontrasepsi. Ketiganya diambil berdasarkan kapasitas mereka dalam proses sosialiasasi sebagai sasaran yang tepat bagi para anggota penyuluh. Jika dilihat dari segi minat serta komunikan maka, komunikan yang lebih tertarik dalam hubungan partisipasi adalah remaja, karena antusias yang tinggi membawa mereka pada pemahaman dan pengetahuan yang tinggi akan keberhasilan menekan jumlah penduduk yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan manusia dimasa yang akan datang. 5. Efek (Hasil) Efek atau hasil dari sebuah proses penyampaian pesan atau informasi oleh komunikator dapat dilihat dari hasil jumlah peserta program keluarga berencana dan jumlah peserta dalam seminar atau sosialisasi formal. Dalam grafik yang menunjukkan jumlah peserta menurun sama halnya dengan jumlah peserta kunjunagan ulang yang di data oleh puskesmas kelurahan Sangasanga Dalam. Sedangkan seminar atau sosialisasi formal dengan target jumlah peserta dirasa belum memenuhi targetnya. Karena adanya beberapa hambatan yang mempengaruhi berjalannya seminar atau sosialisasi formal tersebut. 140

Strategi Komunikasi Sosialisasi Program Keluarga Berencana (Mulyanti) Jika dilihat dari segi klasifikasi efek dari proses komunikasi ada beberapa hal yakni : a. Efek kognitif, masyarakat memiliki perbedaan dalam pola berfikir dan proses penerimaan pesan mempengaruhi komunikan atau masyarakat. Proses sosialisasi program keluarga berencana, pada dasarnya adalah kembali mengingatkan dan memnyampaikan informasi baik yang sudah ada maupun informasi terbaru. Sehingga diharapkan dalam penyampaian pesan atau informasi komunikan atau masyarakat yang semula tidak mengetahui menjadi tahu. b. Efek afektif, terpaan informasi yang bersifat persuasif ini diharapkan sangat membantu masyarakat memberikan feedback yang sesuai dengan harapan dan sesuai dengan pesan yang disampaikan. Contohnya jika para anggota penyuluh mendemonstrasikan alat kontrasepsi dalam sosialisasi maka menimbulkan antusias mereka melalui gimik secara langsung. c. Efek konatif, efek ini terkadang membawa kecenderungan yang bercabang negatif dan positif. Dikatakan negatif, karena komunikan yang tidak mampu menerima pesan atau nformasi dengan baik akan berdampak tidak baik. Dikatakan positif maka dengan adanya informasi cenderung membuat mereka ingin melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Dalam uraian diatas jelas bahwa efek yang dihasilkan dalam sebuah proses sosialisasi beragam, dan dapat dilihat secara langsung ataupun dengan masa waktu yang tidak dapat ditentukan. Feedback komunikan atau masyarakat juga menjadi tolak ukur berhasil atau tidaknya sebuah proses sosialisasi. Dalam penelitian ini ditemukan adanya hambatan-hambatan yang memepengaruhi proses sosialisasi diantaranya adalah : 1. Pendanaan Pendanaan dirasa sangat kurang dikarenakan anggaran yang tidak di alokasikan khusus untuk kegiatan rutin penyuluhan dan hal ini sangat menghambatan kegiatan berjalan dengan baik. Dapat dilihat dari setiap penyuluhan dana yang diperlukan cukup besar, karena animo masyarakat akan terpacu jika penyuluhan atau kegitan yang berkaitan dengan Keluarga Berencana memberi masyarakat sesuatu yang bermanfaat, salah satu

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, 2014: 132 144 cotohnya adalah adanya mentor yang berkompeten, buah tangan (souvenir), akomodasi dan lainnya. 2. Anggota Penyuluh (kader) Hali ini sama kaitannya dengan masalah pendanaan, minat masyarakat atau pihak terkait terkadang sangat dipengaruhi oleh masalah dana karena segala sesuatu yang berkaitan dengan sosialisasi adalah informasi dan hal yang dapat memotifasi masyarakat. Pada saat ini minat masyarakat untuk menjadi penyuluh sangat kecil dikarenakan tidak adanya timbal balik bagi mereka. 3. Media Media juga menjadi penghambat utama sosialisasi diwilayah yang tergolong kurang mendapat sorotan media. Karena hal-hal yang demikian hanya berpusat pada daerah-daerah perkotaan sehingga informasi yang diperoleh masyarakat sangat terbatas dan bersifat global saja. Jika dilihat dalam setiap pelaksanaan kegiatan, pentingnya beberapa faktor pendukung suksesnya sosialisasi menjadi suatu hal yang wajib apalagi jika dilakukan pada daerah-daerah pedesaan. Guna tersalurnya informasi tepat pada sasaran yang dituju KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Pesan yang disampaikan melalui sosialisasi menggunanakan strategi dengan program-program yang membantu menghambat angka pertumbuhan kelahiran dan meningkatkan kualitas manusia. Salah satu program dengan menanamkan pemikiran kepada masyarakat bahwa dengan dua anak lebih baik memang benar adanya, selain hidup dapat dikendalikan secara harmonis juga tercipta suasana keluarga yang sehat. 2. Teknik sosialisasi merupakan salah satu faktor penting dalam proses penyampaian pesan atau informasi kepada masyarakat, khususnya dalam sosialisasi program Keluarga Berencana. 3. Keterlibatan anggota penyuluh sangat penting karena sebagian besar dilakukan secara personal namun seiring waktu dapat meluas dengan perlahan, ini dilakukan karena kendala-kendala tidak dijadikan sebagai salah satu alasan untuk tidak menyebarluaskan informasi, walaupun tidak secara formal. 142

Strategi Komunikasi Sosialisasi Program Keluarga Berencana (Mulyanti) 4. Salah satu cara atau alat yang dapat mempengaruhi masyarakat secara luas adalah dengan menggunakan media, dalam hal ini lagilagi kendala-kendala khususnya pendanaan menjadikan ini tidak berjalan dengan maksimal. 5. Menurunnya kunjungan akseptor berdasarkan data wilayah kerja puskesmas Sangasanga Dalam ditiap tahunnya, selain itu angka kelahiran yang juga terus meningkat. Saran 1. Penulis menyarankan agar proses sosialisasi dapat dilakukan secara rutin, dengan penjadwalan yang terjadwal di tiap bulannya agar masyarakat dapat mengetahui dengan pasti program-program apa saja yang menjadi isi pesan atau informasi yang akan disampaikan oleh pemerintah khususnya anggota penyuluh. 2. Kemudian disarankan agar strategi dapat terus diperbaharui agar masyarakat tidak jenuh, dan masalah pendanaan bukan dijadikan alasan utama dalam proses penyampaian pesan atau informasi kepada masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Ardianto. Elvinaro. 2012. Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial. Kharisma Putra Utama. Offset. Jakarta Effendy. Onong U. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Citra Aditya Bakti. Bandung. Effendy. Onong U. 2008. Dinamika Komunikasi. Remaja Rosdakarya Offset. Bandung. Effendy. Onong U. 2007. Ilmu Komunikasi. Teori dan Praktek. Remaja Rosdakarya Offset. Bandung. Hamijoyo. Santoso S. 2005. Komunikasi Partisipatoris. Humaniora. Bandung Harun. Rochajat. 2012. Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial. Kharisma Putra Utama. Offset. Jakarta

ejournal Ilmu Komunikasi, Volume 2, Nomor 2, 2014: 132 144 Mulyana. Deddy. 2007. Komunikasi Pembangunan. Simbiosa Rekatama Media. Bandung Nasution. Zulkarimen. 2004. Komunikasi Pembangunan. Pengenalan Teori dan Penerapannya. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Oliver. Sandra. 2006. Strategi Public Relations. Gelora Aksara Pratama. Jakarta. Robandi. Imam. 2008. Becoming The Winner. Riset, Menulis Ilmiah, Publikasi Ilmiah, dan Presentasi. Penerbit Andi. Yogyakarta. Faisal. Sanapiah. 2005. Format-format Penelitian Sosial. RajaGrafindo Persada. Jakarta. Sumber lain : Data Penduduk Berdasarkan Wilayah, http://www.datastatistiindonesia.com/component/option.com_tab el/kat.1/itemid.165/ Data Bidang Keluarga Berencana, http://kaltim.bkkbn.go.id/ Data Grafik Keluarga Berencana, Puskesmas Kelurahan Sangasanga Dalam 144