PERENCANAAN PESERTA DIDIK

dokumen-dokumen yang mirip
FUNGSI PERENCANAAN. Teknik Perencanaan menurut Rudyart Kippling ialah 5W + 1H. a. What b. Why c. Who d. When e. Where f.

PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU

PROSES / FUNGSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

PERTEMUAN 4 P E R E N C A N A A N (PLANNING)

Perencanaan yang baik harus dapat menjawab 6 pertanyaan yang disebut unsur-unsur perencanaan : Tindakan apa yang harus dikerjakan (what) Apa sebab

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perencanaan (Planning)

MANAJEMEN PESERTA DIDIK MANAJEMEN / ADMINISTRASI PENDIDIKAN/SEKOLAH MANAJEMEN PENDIDIKAN PENGERTIAN MPD. Manajemen Kesiswaan (Peserta Didik)

ORIENTASI PESERTA DIDIK BARU

PERENCANAAN DOSEN : DIANA MA RIFAH

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. manajemen pendidikan di sekolah dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

PROYEK, MANAJEMEN DAN MANAJEMEN PROYEK. 1. Proyek Pengertian Perkembangan proyek 2. Manajemen Pengertian Fungsi-fungsi manajemen 3.

Latihan Ketrampilan Manajemen Mahasiswa Konsep Dasar Manajemen

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. yang diperoleh adalah tingkat Kompetensi Pedagogik guru-guru SD Negeri di

RENCANA PEMBELAJARAN

- 1 - PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM KULIAH GRATIS

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.

Management By Objectives (MBO) = Manajemen Berdasarkan Sasaran

TATA KELOLA INFORMASI PEMERINTAHAN Dosen Pengampu : Dr. Suranto, M.Pol.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan yang harus dicapai meliputi standar isi, proses, kompetensi

2015 MANAJEMEN DIKLAT TEKNIS SUBSTANTIF DI BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEAGAMAAN BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka memenuhi amanat Undang Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) sebagai suatu pendekatan dalam

KEBIJAKAN OBAT NASIONAL (KONAS) Kepmenkes No 189/Menkes/SK/III/2006

Latihan: UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH 2012

PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN PLAN OF ACTION

Fungsi dari perencanaan tersebut adalah

Dr. Vanessa Gaffar, SE.Ak, MBA

RKAS RKAS RKS RPS 11/1/2011. Dr. Cepi Safruddin Abd. Jabar Jurusan Administrasi Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah sebagai lembaga pendidikan yang merupakan tempat dimana

Pengertian dan Ruang Lingkup Manajemen Pendidikan

Harold Koontz & Cyril O Donnell

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

Pertemuan 5. Nova Yanti Maleha, SE., MSi

PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M

BAB I MANAGEMENT PROYEK

MATERI KAJIAN MANAJEMEN STRATEJIK 1. KONSEP DAN APLIKASI MANAJEMEN STRATEJIK 2. PERUMUSAN VISI, MISI DAN NILAI 3. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEJIK 4.

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya bidang pendidikan. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

manajemen organisasi pemerintah dan nonprofit studi tentang manajemen publik

Annisa Restu Purwanti, 2015 MANAJEMEN PEMBINAAN PESERTA DIDIK FULL DAY SCHOOL

SISTEM PENGANGGARAN PEMERINTAH

Berdasarkan fungsi pokoknya, istilah manajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. Sragen yang telah berhasil mewujudkan sekolah adiwiyata dengan

Menyusun daftar dan membahas sumber-sumber utama calon dari luar.

BAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran adalah rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Akuntabilitas Kepala Sekolah dalam perencanaan Dana Bantuan

EVALUASI PENDIDIKAN (ASESMEN)

STANDAR PENGELOLAAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap masalah

PENGANGGARAN PENDIDIKAN M.D.NIRON

BAB I PENDAHULUAN. yang berat, yaitu tantangan internal dan eksternal. Secara internal kita telah

PENYUSUNAN DAN KEGUNAAN LKS DALAM PROSES PEMBELAJARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Administrasi bagi Pembangunan: Manajemen Pembangunan

Distinctive Strategic Management

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 43 TAHUN 2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Nasional No. 20/2003, bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

Tugas : e Learning Administrasi Bisnis Nama : Erwin Febrian Nim :

MANAJEMEN PESERTA DIDIK BERBASIS SEKOLAH

Pengertian Kurikulum

KONSEP DASAR ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

PENYELENGGARAAN DAN PENGELOLAAN KOMPONEN-KOMPONEN SEKOLAH DALAM KERANGKA MBS. Rahmania Utari

Prinsip-Prinsip Penganggaran

EKSEKUTIF B A Y U A N D O R O. C O M 2

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

MANAJEMEN PESERTA DIDIK

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51

Perencanaan pada Manajemen. Ima Yudha Perwira, SPi, MP

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Bertaraf Internasional sejak tahun pelajaran 2008/2009 (4 tahun)

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sekolah adalah sebuah aktivitas besar yang di dalamnya ada empat

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap positif yang akan. baik dalam perkembangan pengetahuan, penguasaan keterampilan, dan

MANAJEMEN : A. Pengertian Management : Bhs. Indon : tatlaksana, pengurusan, manajemen. Sudut pandang ada 3 : Proses, Kolektifitas orang, Seni & ilmu.

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBAWA BARAT

Perencanaan Komunikasi. Chatia Hastasari, M.I.Kom.

Oleh : A. TOHA KETUA POKJAWAS PROVINSI KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GUNUNG MAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DI KABUPATEN GUNUNG MAS

PENERUSAN KEBUDAYAAN GENERASI LAMA MEWARISKAN KEBUD KPD GENERASI BARU MELALUI PENDIDIKAN FORMAL/INFORMAL KEBUDAYAAN: JAWABAN ATAS PERTANYAAN DAN

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu permasalahan pendidikan di Indonesia adalah kualitas pendidikan.

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB IV ANALISIS TERHADAP PENYELENGGARAAN BIMBINGAN MANASIK HAJI DI KEMENAG KABUPATEN SEMARANG DAN DI KBIH NU AL-NAHDHIYYAH SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan

I. PENDAHULUAN. dalam kegiatan belajar mengajar dan tersedianya sekolah sekolah hingga

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 11 B. TUJUAN 11 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 11 D. UNSUR YANG TERLIBAT 12 E. REFERENSI 12 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 12

II. TINJAUAN PUSTAKA

KOMUNIKASI. Komunikasi mengandung pengertian memberitahukan untuk menggugah partisipasi agar hal-hal yg diberitahukan itu menjadi milik bersama

I. PENDAHULUAN. Kinerja organisasi pemerintah banyak menjadi sorotan akhir-akhir ini, terutama

BAB - III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Plan of action atau Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Kelompok 5 IKMA 2011

Transkripsi:

PERENCANAAN PESERTA DIDIK

Fungsi Manajemen: 1. Perencanaan 2. Pengorganisasian 3. Penggerakan 4. Pengawasan

MANAJEMEN HUBUNGAN MASYARAKAT MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA MANAJEMEN PESERTA DIDIK (KESISWAAN) ADMINISTRASI / MANAJEMEN SEKOLAH MANAJEMEN KEUANGAN MANAJEMEN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN) SUBSTANSI MANAJEMEN PENDIDIKAN

Aplikasi Proses / Fungsi Manajemen dalam Penyelenggaraan Substansi Masalah Manajemen Pendidikan Proses Substansi Mnj Peserta Didik Mnj SDM Mnj Kurikulum Mnj Keuangan Mnj Humas Mnj Sarpras Planning (Perencanaan) Organizing (Pegorganisasian) Actuating (Penggerakan) Monitoring, Evaluating, Controlling (Pemantauan, Penilaian, Pengawasan)

BATASAN PERENCANAAN PESERTA DIDIK Perencanaan: memikirkan hal-hal yang akan dilakukan, yang dapat menyangkutkan berbagai hal (5 W 1 H). What Why Who When Where How : apa : rasional, aturan, teoritis, praktis : siapa : kapan : dimana : bagaimana

Perencanaan peserta didik di sekolah, yakni: Merupakan bagian tak terpisahkan dengan manajemen sekolah. Tanggung jawab formal pada Kepala Sekolah. Tanggung jawab material pada Wakasek Kesiswaan. Melibatkan stakeholders (guru, komite). Peserta didik harus direncanakan, karena dengan adanya perencanaan, segala sesuatu dapat dipikirkan dengan matang. Sehingga dapat mengestimasi hal-hal yang akan dihadapi, dan jika terjadi masalah-2 akan dapat diselesaikan sesegera mungkin.

Perencanaan peserta didik: suatu aktivitas memikirkan tentang halhal yang harus dilakukan berkenaan dengan peserta didik di sekolah, sejak peserta didik akan memasuki sekolah sampai akan lulus dari sekolah. Hasil proses perencanaan ialah sebuah rencana (yang tertulis), yakni suatu kegiatan yang akan dilakukan.

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN PESERTA DIDIK

1. Forcasting Forcasting adalah menyusun suatu perkiraan kasar dengan mengantasipasi situasi pada masa depan. Ada 3 dimensi waktu yang diperhatikan, yakni dimensi kelampauan, dimensi kekinian (kesekarangan), dan dimensi keakanan (masa depan yang akan dilakukan).

a. Dimensi kelampauan: berkenaan dengan pengalaman masa lampau penanganan peserta didik. Kesuksesan masa lampau harus diulang, kegagalan dijadikan pelajaran agar tidak terulang lagi. b. Dimensi kekinian: berkenaan dengan situasional dan kondisional peserta didik pada masa sekarang. Semua keterangan, informasi, dan data harus dikumpulkan yang dijadikan dasar penentuan kegiatan. c. Dimensi keakanan: berkenaan dengan antisipasi ke depan peserta didik. Hal-hal yang ideal dari peserta didik di masa depan, harus dijangkau.

2. Establising Objective Penetapan tujuan, yakni sesuatu akan yang dituju dan tercapai. Tujuan dapat dirinci jadi tujuan jangka panjang, menengah, dan pendek (waktunya relatif sesuai dengan kepentingan sekolah). Ada juga penggolongan tujuan umum dan khusus. Penjabaran tujuan berdasarkan faktor situasional dan kondisional peserta didik di sekolah.

3. Policy Untuk mencapai tujuan, perlu dirinci sebuah program (kegiatan), dengan menetapkan sebuah kebijakan. Yakni menjadi pedoman, dan bersifat mengikat. Kegiatan-kegiatan demikian harus diidentifikasi secermat mungkin guna mencapai tujuan.

4. Programming Penyusunan program. Apa-2 yg sudah dilakukan dalam forecasting, establising objective dan policis, maka ditetapkan kegiatan yang sudah diseleksi, dengan memerhatikan kegiatan yang memiliki kontibusi besar (kegiatan prioritas), dengan mempertimbangkan waktu dan dana serta dampaknya terhadap pencapaian tujuan. Selain itu juga memerhatikan adanya faktor penghambat dan faktor pendukung, serta kegiatan berdampak positif bagi peserta didik.

5. Prosedure Setelah program dipilih dengan berbagai pertimbangan, selanjutnya menyusun langkah-langkah kegiatannya (prosedure). Ada 3 aktivitas dalam hal ini, yakni: a. Pembuatan skala prioritas: kontribusi kegiatan thd pencapaian tujuan, periode waktu pelaksanaan, dan dukungan tenaga, biaya, dan peralatan. b. Mengurutkan kegiatan: memberi penegasan kembali thd urutan kegiatan, agar lebih jelas kegiatan yang menjadi prioritas. c. Menyusun langkah-langkah kegiatan: agar segenap warga sekolah mengetahui apa yang harus dilakukan terlebih dahulu, baik secara individu dan tim. Langkahlangkah tsb menjadi pedoman agar warga sekolah melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana.

6. Scheduling Kegiatan yang sudah ditetapkan prioritasnya dan langkahnya harus dijelaskan siapa pelaksananya, siapa yg tanggung jawab, penentuan waktu kegiatan yg dilakukan, kegiatannya apa, dan dimana dilaksanakan. Dengan jadwal diharapkan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan rencana. Memberi peluang warga sekolah untuk menyampaikan saran dan bantuan, baik yang sifatnya pemikiran, tenaga, biaya, dan peralatan.

7. Budgeting Pada tahap penentuan program sudah memikirkan pembiayaan. Permasalahan yang sering adalah menyangkut pembiayaan, shg perlu memerhatikan biaya yang sifatnya terbatas. Hal ini terkait sumber dana setiap sekolah berbeda. Pembiayaan dpt ditopang dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi. Sekolah juga memerhatikan akuntabilitas dan transparansi pembiayaan.

REHAT Rencanakan apa yang kita lakukan; Lakukan apa yang kita rencanakan. Jika kegiatan perencanaan sudah kita dilakukan, maka setengah kegiatan sudah kita lakukan.

KEGIATAN PERENCANAAN PESERTA DIDIK 1. Sensus Sekolah Sensus sekolah adalah pencatatan anak-anak usia sekolah yang diperkirakan akan masuk sekolah atau calon siswa. Dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan. Fungsi umum sensus sekolah adalah sebagai dasar pembagian anggaran belanja dan sarana untuk mendapatkan dana bantuan pendidikan.

Fungsi khusus sensus sekolah menurut Yeager dalam Imron (2012:31) adalah: a. Menentukan layanan pendidikan yang benarbenar dibutuhkan. b. Menyajikan data yang berguna untuk perencanaan progam sekolah. c. Menilai pelaksanaan kewajiban belajar. d. Mengumumkan jumlah anak yang akan masuk sekolah. e. Menempatkan anak yang keluar-masuk sekolah. f. Menyajikan data jumlah anak yang akan masuk sekolah.

Lanjutan fungsi khusus sensus sekolah... h. Mengecek anak yang masuk dan tidak. i. Mengatur pengelompokan peserta didik. j. Memperluas lokasi tanggung jawab orang tua. k. Mengecek anak usia sekolah yang bekerja. l. Mengecek kondisi rumah dan memperbaiki hubungan sekolah dan rumah. m. Memberikan pengertian dan menyajikan informasi tentang sekolah. n. Menemukan kasus ketidakhadiran di sekolah. o. Mengecek sebab-sebab keterlambatan.

2. Ukuran sekolah dan kelas (school size dan class size) Dilakukan oleh sekolah Dari sensus sekolah akan diketahui dan didapatkan school size. School size adalah perbandingan jumlah sekolah dengan jumlah peserta didik di suatu daerah. Perbandingan tersebut dihitung dengan rumus: Keterangan: SS JP JS = school size = jumlah peserta didik = jumlah sekolah Contoh: Jika pada suatu daerah terdapat jumlah peserta didik 20.000, sementara jumlah sekolah sebanyak 200, maka ukuran sekolah (SS) adalah 20.000 : 200 = 100.

Setelah ukuran sekolah (SS) didapatkan, kemudian dihitung class size, yaitu hasil perbandingan jumlah kelas dengan jumlah peserta didik di suatu daerah. Perbandingan tersebut dihitung dengan rumus: Keterangan: CS = class size (ukuran kelas) JP = jumlah peserta didik JK = jumlah kelas Contoh: Jika dalam suatu daerah terdapat 20.000 peserta didik, sementara jumlah kelasnya adalah 500, maka ukuran kelas (CS) adalah 20.000 : 500 = 40.

KELAS YANG EFEKTIF Suatu ukuran kelas yang efektif. Dengan memerhatikan jumlah siswa dalam kelas, diharapkan dapat meningkatkan keefektifan kelas. Semakin sedikit jumlah siswa, semakin tinggi keefektifan kelas. Semakin besar jumlah siswa, semakin tinggi efisiensi, tetapi kurang efektif.

Kelemahan kelas yang jumlah siswanya banyak, adalah: 1. Tingkat pembelajaran individualitas kurang efektif. 2. Pelajaran cenderung berpusat pd guru, guru menggunakan metode ceramah, perhatian thd siswa kurang. 3. Dari segi presensi sulit terdeteksi. 4. Terjadi hanya komunikasi lisan, komunikasi satu arah (gurusiswa), partisipasi siswa kurang. 5. Kerja siswa dalam menulis kurang (sulit diperhatikan scr menyeluruh oleh guru). 6. Guru utk mengenal siswa kurang. 7. Guru dan siswa tidak dapat mengenal secara pribadi (kurang intens). 8. Siswa yang memiliki kelainan (fisik dan nonfisik) kurang terkontrol (dalam hal ini layanan kpd siswa tsb). 9. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran kurang optimal.

TUGAS 1. Apa rasional perencanaan peserta didik perlu dilakukan oleh sekolah? 2. Analisis pelaksanaan sensus sekolah sekarang ini? 3. Analisis indikator kelas yang efektif? 4. Bagaimana sikap Saudara terhadap pihak yang menyangsikan kegiatan perencanaan peserta didik? Ketentuan Tugas: Rujukan minimal 3 sumber bacaan. Tugas ditulis tangan.