PENGEMBANGAN MATERI POKOK MATA UANG DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XI DI SLBC KARYA IBU PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN MATERI LUAS PERMUKAAN DAN VOLUM LIMAS YANG SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PMRI DI KELAS VIII SMP NEGERI 4 PALEMBANG

PENGEMBANGAN MATERI KESEBANGUNAN DENGAN PENDEKATAN PMRI DI SMP NEGERI 5 TALANG UBI

PEMBELAJARAN DIMENSI TIGA MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SMA NEGERI 2 TANJUNG RAJA

PENGEMBANGAN MODUL EVALUASI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISME

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR KELILING, LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA

T-1 PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL BERBASIS MODUL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL POKOK BAHASAN TURUNAN DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 PALEMBANG ABSTRAK

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI KONSTRUKTIVISME UNTUK MENGAJARKAN KONSEP PERBANDINGAN TRIGONOMETRI SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) PADA POKOK BAHASAN PELUANG DI KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL OPEN-ENDED

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN BUKU SISWA MATERI JARAK PADA RUANG DIMENSI TIGA BERBASIS SCIENCE, TECHNOLOGY, ENGINEERING, AND MATHEMATICS

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN BERBASIS KOMPUTER UNTUK MELATIH PENGGUNAAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA

PENGEMBANGAN SOAL TIPE PISA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DAN IMPLEMENTASINYA PADA KONTES LITERASI MATEMATIKA (KLM) 2011 Ratu Ilma Indra Putri 1

N. Fahriza Fuadiah 1 Zulkardi 2, Cecil Hiltrimartin 3

MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA LEVEL 4. Kamaliyah, Zulkardi, Darmawijoyo

PENGEMBANGAN LKS UNTUK MELATIH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS VII SMP

PENGEMBANGAN MATERI AJAR PENGHITUNGAN VOLUME MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA DI SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS KONSTRUKTIVIS PADA MATERI RUANG DIMENSI TIGA DI SMA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS KONTEKSTUAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA SMP

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan model pengembangan ADDIE yaitu tahap analysis (analisis),

PENGEMBANGAN WEBSITE BAHAN AJAR TURUNAN UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia merupakan suatu hal yang wajib ditempuh oleh semua warga negara.

Pengembangan Soal Penalaran Model TIMSS Konteks Sumatera Selatan di Kelas IX SMP

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan dan saran sebagai berikut. menerapkan model pengembangan ADDIE.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS MODEL PEMBELAJARAN PROYEK MATERI ALAT-ALAT OPTIK UNTUK KELAS X SMA

Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) : 4 x 35 menit (4 jam pelajaran)

Pengembangan Instrumen Penilaian Keterampilan Proses Sains Dasar Mata Pelajaran Kimia Pada Kompetisi Dasar Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan di SMA

PENINGKATAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

EVALUASI PROGRAM PELATIHAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) BAGI GURU MATEMATIKA SUMATERA SELATAN

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA MENGGUNAKAN RANGKAIAN LISTRIK SERI-PARALEL UNTUK MENGAJARKAN LOGIKA MATEMATIKA DI SMK NEGERI 2 PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan berhitung merupakan aspek yang sangat penting dalam

VALIDASI PENGEMBANGAN MODUL FISIKA DASAR BERBASIS PROBLEM BASED INSTRUCTION UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

Pengembangan Soal Matematika Tipe TIMSS Menggunakan Konteks Kerajaan Sriwijaya di SMP

IMPLEMENTASI MEQIP DI SUMATERA SELATAN. RATU ILMA INDRA PUTRI P. MATEMATIKA FKIP UNSRI ABSTRAK

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PENDEKATAN PMRI PADA MATA KULIAH METODE STATISTIKA I

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA PADA MATERI LIMAS MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN MEDIA BERMAIN BINGO PECAHAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KESAMAAN NILAI PECAHAN PADA SISWA TUNARUNGU.

Pengembangan Bahan Ajar Dimensi Tiga Menggunakan Pendekatan Open-Ended di Kelas VIII MTs

PENGEMBANGAN MATERI INTEGRAL UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) MENGGUNAKAN PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI PALEMBANG

Keywords: social arithmetic, fuel, development of research-type validation studies

Oleh Ahmad Ali, Ruslan, dan Oslan Jumadi Program Pascasarjana UNM, Universitas Negeri Makassar

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN PMRI PADA SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL UNTUK SMP KELAS VIII

LAPORAN OBSERVASI KELAS PENGGUNAAN KARTU BERGAMBAR PADA PEMBELAJARAN FPB. Disusun oleh :

PENGEMBANGAN PENUNTUN TUGAS KINERJA PRAKTIKUM MAHASISWA DI LABORATORIUM BIOLOGI

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGGUNAAN ICEBERG DALAM PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI)

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK PADA POKOK BAHASAN PERBANDINGAN DI KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PMRI TOPIK LITERASI FINANSIAL PADA ARITMATIKA SOSIAL KELAS VII

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dengan menerapkan model pembelajaran Modelling The Way pada materi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah upaya membantu peserta. didik dalam merealisasikan berbagai potensi atau kemampuan yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Soal-Soal Open-Ended pada Pokok Bahasan Barisan dan Deret Bilangan di Kelas IX A SMP Negeri 2 Tolitoli

PENGEMBANGAN MATERI AJAR PECAHAN DENGAN PENDEKATAN PMRI DI SD NEGERI 21 PALEMBANG

PENGEMBANGAN SOAL NON RUTIN untuk MENGETAHUI BERPIKIR KRITIS SISWA SMP N 18 PALEMBANG. Eka Fitri Puspa Sari, M.Pd

PENGEMBANGAN SOAL-SOAL PILIHAN GANDA UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI MATA PELAJARAN MATEMATIKA TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan atau Research &

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENGURANGAN BERSUSUN MELALUI MEDIA GELAS BILANGAN PADA SISWA TUNAGRAHITA. Sufiana

Rohati Program Studi Pendidikan Matematika FPMIPA FKIP univ. Jambi Jl. Raya Jambi-Ma. Bulian Km 14 Mendalo Darat Jambi. Abstrak

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN TEORI KINETIK GAS BERBANTUAN LECTORA INSPIRE UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MELIHAT BERPIKIR KRITIS SISWA MATERI PERBANDINGAN

Oleh : Qomaria Amanah Mahasiswa S1 Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PROJECT BASED LEARNING UNTUK PEMBELAJARAN MATERI SEGITIGA DI KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. Sebagai subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V tahun

PENINGKATAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIK BERBASIS MEDIA BERKONTEKS LOKAL

BAB V PEMBAHASAN. yaitu valid, praktis dan efektif dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada

BAB I PENDAHULUAN. tunagrahita. Tunagrahita adalah kelambatan perkembangan mental seorang anak.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MEDIA SMART DIAGRAM VENN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI HIMPUNAN

BAB I PENDAHULUAN. memformulasikan dan merealisasikan ide- ide mereka.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu kegiatan yang kompleks, berdimensi luas, dan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

PENGEMBANGAN SOAL UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN KONEKSI ANTAR TOPIK MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN POWERPOINT DISERTAI VISUAL BASIC FOR APPLICATION MATERI JARAK PADA BANGUN RUANG KELAS X

Implementasi Pendekatan Guided discovery dalam Game Edukasi Matematika untuk Siswa SMP

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

PENGEMBANGAN MODUL MATERI LINGKARAN BERBASIS DISCOVERY UNTUK SISWA SMP

LAPORAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT LOKAKARYA NASIONAL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK GURU SEKOLAH DASAR KELAS 6

PENGEMBANGAN PERANGKAT PENILAIAN PSIKOMOTORIK PADA PESERTA DIDIK

Penerapan Metode Kerja Kelompok Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Pada Siswa Kelas III di SDN 15 Biau

PENGARUH PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK TERHADAP KEMAMPUAN OPERASI HITUNG PENJUMLAHAN PADA SISWA TUNAGRAHITA

DESAIN PEMBELAJARAN PENJUMLAHAN BILANGAN 1-29 BERBASIS PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA (PMRI) DI SD NEGERI 117 PALEMBANG

SKRIPSI. Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Oleh ANDRIANI IKA PRASANTI

Mangelep, N.O. p-issn: ; e-issn: Navel Oktaviandy Mangelep

JURNAL RISET FISIKA EDUKASI DAN SAINS

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan. Penelitian ini menggunakan metode campuran (mixed methods)

JURNAL PENDIDIKAN LUAR BIASA PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA ANAK TUNAGRAHITA RINGAN

PENGEMBANGAN SOAL MATEMATIKA MODEL PISA PADA KONTEN UNCERTAINTY UNTUK MENGUKUR KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Pembelajaran Operasi Perkalian melalui Permainan Tepuk Bergambar pada Siswa Tunagrahita Ringan di YPAC Palembang

PEMBELAJARAN MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK DI SMP

BAB I PENDAHULUAN. Anak tunagrahita merupakan salah satu anak berkebutuhan khusus yang

PENGEMBANGAN LKS BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DAN STRATEGI PEMBELAJARAN PQ4R PADA MATERI HIMPUNAN KELAS VII SMPN 11 KOTA JAMBI

Vol. XI Jilid 1 No.74 Januari 2017

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA MENGACU PADA PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BAGI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 1 RAMBANG KUANG

PENGEMBANGAN HANDOUT DINAMIKA ROTASI DAN KESETIMBANGAN BENDA TEGAR BERBASIS KONTEKSTUAL KELAS XI IPA SMA

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MATERI POKOK MATA UANG DENGAN PENDEKATAN PMRI UNTUK SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS XI DI SLBC KARYA IBU PALEMBANG Najmi Wahyuni 1, Cecil Hiltrimartin 2, Zulkardi 3 Abstrak Penelitian ini bertujuan mengembangkan materi pokok mata uang dengan pendekatan PMRI yang menghasilkan buku siswa. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Tunagrahita Ringan kelas XI SLBC Karya Ibu Palembang. Dalam mengembangkan materi terdapat uji coba terhadap materi yang diberikan kepada siswa yang dilihat dari hasil belajar siswa. Penilaian hasil belajar dilakukan melalui penilaian tertulis dan penilaian sikap. Penilaian tertulis dilihat dari kemampuan siswa mengerjakan soal-soal pada buku siswa sedangkan penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi prilaku. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan terdiri dari empat langkah yaitu expert review, one-to-one evaluation, small group, dan field test. Karena hasil belajar siswa baik melalui penilaian tertulis maupun penilaian sikap menunjukkan kategori baik atau sangat baik maka buku siswa materi mata uang dengan pendekatan PMRI dapat membantu siswa memahami materi pelajaran. Kata-kata kunci : Tunagrahita, PMRI, Pengembangan, Mata Uang PENDAHULUAN Tunagrahita merupakan kata lain dari Retardasi Mental (Mental Retardation), yang berarti terbelakang mental. Menurut Japan League for Mentally Retarded (1992), Tunagrahita adalah anak yang fungsi intelektualnya lamban yaitu IQ 70 ke bawah, kekurangan dalam prilaku adaptif dan terjadi pada masa perkembangan yaitu antara masa konsepsi hingga usia 18 tahun. 1 Mahasiswa FKIP UNSRI 2 Dosen FKIP UNSRI 3 Guru Besar Pendidikan Matematika FKIP UNSRI

Siswa-siswa Tunagrahita dapat dibina melalui pelayanan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) seperti Kelas Transisi, Lembaga Pendidikan Khusus (Sekolah Khusus), Pendidikan Terpadu, Program Sekolah di Rumah, Pendidikan Inklusif dan Panti (griya) Rehabilitasi. Salah satu lembaga pendidikan yang khusus menyelenggarakan pendidikan untuk siswa-siswa Tunagrahita di Provinsi Sumatera- Selatan adalah Sekolah Luar Biasa Bagian C (SLBC) Karya Ibu Palembang. Untuk siswa Tunagrahita ringan dapat bersekolah di SLB-C sedangkan siswa Tunagrahita sedang dapat bersekolah di SLB-C1. Salah satu mata pelajaran yang mampu diikuti oleh siswa Tunagrahita adalah matematika. Matematika diajarkan pada siswa Tunagrahita disetiap jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB) sampai dengan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB). Adapun ruang lingkup mata pelajaran matematika pada SMALBC meliputi pokok bahasan Bilangan, Geometri dan Pengukuran, Aljabar (Mata Uang), Peluang dan Statistik. Karena salah satu karakteristik matematika adalah mempunyai objek yang abstrak sehingga menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari matematika terlebih bagi siswa Tunagrahita yang tingkat penguasaan, pemahaman dan kemampuannya yang sangat terbatas, maka diperlukan suatu pendekatan untuk membantu mereka memahami konsep-konsep matematika agar dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu pembelajaran matematika yang berorientasi pada matematisasi pengalaman sehari-hari dan menerapkan kehidupan sehari-hari adalah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI). PMRI dinilai sebagai langkah reformasi dalam dunia pendidikan matematika. PMRI merupakan upaya pembelajaran matematika yang didasarkan pada realitas kehidupan sehari-hari peserta didik. Diantara berbagai pokok bahasan dalam ruang lingkup mata pelajaran matematika pada SMALBC, peneliti mengambil pokok bahasan Aljabar (Mata Uang) yang akan dikembangkan menjadi materi pelajaran karena Aljabar (Mata Uang) sangat penting dan banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dari hasil wawancara informal dengan beberapa orang guru di sana, diperoleh keterangan bahwa kemampuan siswa-siswa Tunagrahita dalam memahami materi tersebut masih rendah, hal ini terlihat dari nilai rata-rata kelas 5,00. Selain itu buku ajar yang digunakan konteksnya masih kurang dikarnakan belum ada buku pegangan guru yang khusus untuk mengajarkan matematika kepada siswa-siswa Tunagrahita. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan, masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimana materi pembelajaran matematika pokok bahasan mata uang yang dikembangkan dengan menggunakan pendekatan PMRI untuk siswa Tunagrahita Ringan kelas XI di SLBC Karya Ibu Palembang? Dalam proses evaluasi materi akan dilihat efek terhadap sikap dan kemampuan siswa dalam mengerjakan materi tersebut.sesuai dengan permasalahan yang telah ditetapkan, kegiatan ini bertujuan untuk : menghasilkan materi pembelajaran matematika berupa buku siswa pokok bahasan mata uang dengan pendekatan PMRI untuk siswa Tunagrahita Ringan kelas XI. 2

METODE PENELITIAN Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa Tunagrahita ringan kelas XI SLBC Karya Ibu Palembang yang terdiri dari 10 siswa. Rancangan Penelitian Menurut Tessmer (1993), langkah-langkah penelitian dan pengembangan terdiri dari empat langkah yaitu expert review, one-to-one evaluation, small group dan field test. Berikut gambar langkah-langkah penelitian dan pengembangan : Gambar 1 Planning an evaluation ( Persiapan proses evaluasi) Persiapan proses evaluasi meliputi : 1. Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan meliputi : Analisis materi kurikulum matematika SMALBC kelas XI pada pokok bahasan mata uang yang dikaitkan dengan indikator pencapaian hasil belajar. Analisis buku yang digunakan guru dalam proses pembelajaran Melakukan kontak langsung dengan guru dan kepala sekolah untuk menentukan tempat dan subjek. Mengadakan persiapan pembelajaran seperti pengaturan jadwal, persiapan RPP, lembar Observasi dan media pembelajaran seperti alat dan bahan pada kegiatan siswa. 3

2. Desain Produk Proses pendesainan produk (buku siswa) dilakukan dengan pembuatan prototipe-prototipe. Pada tahap ini dilakukan pendesainan prototipe pertama. Adapun indikator untuk melakukan pendesainan materi tersebut idealnya mempersentasikan kelima karekteristik PMRI. Expert Review Proses Expert Review yaitu proses evaluasi yang dilakukan dengan mengkonsultasikan desain prototipe pertama kepada pakar, pembimbing dan guru-guru. Desain prototipe pertama difokuskan pada kejelasan, kebermaknaan gambar dan kesesuaian dengan konteks. One- to- one Proses One- to- one yaitu proses evaluasi dilakukan dengan cara mengkonsultasikan desain prototipe pertama kepada orang per orang seperti rekan sesama mahasiswa. Setelah proses One- to- one selesai dapat diketahui kelemahan-kelemahan dari desain prototipe tersebut. Kelemahan buku tersebut dapat dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Small Group Evaluation Selanjutnya prototipe pertama dicobakan dengan kelompok kecil yaitu siswa Tunagrahita Ringan kelas XI SLBB Negeri Pembina Palembang yang dianggap sama kemampuannya dengan subjek penelitian, mereka diminta mengamati gambar dan mengerjakan soal-soalnya. Revise Saran serta hasil pekerjaan siswa (kelompok kecil) dijadikan dasar untuk merevisi materi pembelajaran berupa buku siswa dan kegiatan siswa. Pada bagian ini materi tersebut dikonsultasikan dengan pakar, dosen pembimbing dan guru-guru berpengalaman. Pendapat ini dijadikan sebagai masukkan untuk perbaikan. Field Test Pada tahap ini materi pembelajaran berupa buku siswa dan kegiatan siswa diujicobakan kepada subjek penelitian yaitu siswa Tunagrahita ringan kelas XI SLBC Karya Ibu Palembang. Pada tahap ini peneliti sebagai pembimbing dan guru serta beberapa orang mahasiswa lain sebagai observer. Selain hasil latihan pada buku siswa, pengerjaan kegiatan siswa, pekerjaan rumah (PR) yang 4

dijadikan data adalah hasil tes akhir unit pembelajaran. Hasil ini dianalisis serta dibahas untuk merevisi buku siswa. Teknik Pengumpulan data Teknik Pengumpulan data yang dipakai adalah : 1. Wawancara, dilakukan dengan pakar PMRI, dosen pembimbing, guru matematika SLBB N Pembina, guru kelas XI SLBC Karya Ibu dan rekan sesama mahasiswa untuk mendapatkan saran-saran dalam merevisi materi. 2. Analisis dokumen, dilakukan dengan memeriksa hasil pekerjaan siswa pada buku siswa dengan cara membandingkan variasi strategi yang dipakai siswa serta melihat letak kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal 3. Observasi sikap (observasi prilaku), dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung. Penilaian ini berguna untuk melihat prilaku positif atau negatif anak terhadap pembelajaran. Indikator pada penilaian sikap merupakan penjabaran dari kompetensi dasar, sedangkan aspek sikap yang diharapkan muncul ialah sikap-sikap yang diperkirakan akan muncul ketika pembelajaran berlangsung. 4. Penilaian tertulis (tes) untuk melihat kemampuan siswa menyelesaikan soalsoal. HASIL DAN PEMBAHASAN Deskripsi Buku Siswa Prototipe Pertama Standar Kompetensi untuk materi mata uang adalah Menggunakan mata uang dalam kegiatan sehari-hari (depdiknas, 2006). Kompetensi Dasarnya yaitu : 1. Menghitung belanja 2. Menghitung laba-rugi 3. menentukan harga jual dengan laba Proses pendesainan prototipe pertama dikaitkan dengan indikator pencapaian hasil belajar yang mengacu pada 3 prinsip dan 5 karakteristik PMRI. 5

Pada prototipe Pertama terdiri atas enam bagian yaitu Latihan 1, Aktivitas 1, latihan 2, Aktivitas 2, Pekerjaan Rumah dan Evaluasi. Berikut contoh materi pada prototipe pertama. Buku siswa materi Mata Uang UANG Uang adalah alat tukar atau alat bayar yang sah menurut undang-undang. Dengan uang, kita bisa membeli buku, pena, baju, sepatu, permen dan lain-lain. Ada dua jenis uang yang kita kenal yaitu uang kertas dan uang logam Gambar 1 1. Berapakah nilai masing-masing uang yang ada pada gambar diatas? 2. Berapakah jumlah uang yang ada pada gambar 1? Pendidikan Matematika Realistik Indonesia 1 Gambar 2 Evaluasi Buku Siswa Prototipe Pertama Proses evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kevaliditasan materi pada prototipe pertama dilakukan dengan : 1. Penilaian Pakar Prof. Dr. Zulkardi, M.I. Kom, M.Sc, sebagai pakar PMRI diminta memeriksa kevaliditasan materi pada prototipe pertama. Masukkan tersebut dijadikan dasar untuk merevisi prototipe. 2. Penilaian Guru Matematika SLBB N Pembina Khaironnisa, S.Pd, sebagai guru matematika SLBB N Pembina diminta memeriksa kevaliditasan materi pada prototipe pertama. Masukkan tersebut dijadikan dasar untuk merevisi prototipe 6

3. Penilaian Guru SLBC Karya Ibu Suhermidi, S.Pd sebagai guru kelas XI SLBC Karya Ibu diminta memeriksa kevaliditasan materi pada prototipe pertama. Masukkan tersebut dijadikan dasar untuk merevisi prototipe 4. Rekan Sesama Mahasiswa Hariyati rekan sesama mahasiswa FKIP Matematika UNSRI yang juga melakukan penelitian mengenai pengembangan materi dengan pendekatan PMRI, diminta memeriksa kevaliditasan materi pada prototipe pertama. Masukkan tersebut dijadikan dasar untuk merevisi prototipe Berdasarkan komentar dan saran dari pakar PMRI, dosen pembimbing, para guru dan rekan sesama mahasiswa dapat disimpulkan bahwa prototipe pertama sudah menggunakan konteks real dan menuntut siswa Tunagrahita aktif dalam proses pembelajaran. 5. Evaluasi Kelompok Evaluasi kelompok dilakukan dengan dengan mengujikan Prototipe pertama kepada siswa yang bukan objek penelitian (siswa Tunagrahita ringan kelas XI SLBB N Pembina). Hasil dan Analisis Buku Siswa Prototipe Pertama Analisis Data Penilaian Sikap (Observasi Prilaku) Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Subjek uji coba terdiri atas 2 orang. Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu menghitung skor rata-rata indikator dari setiap siswa kemudian ditentukan tingkat prilaku siswa. Tabel berikut adalah hasil observasi prilaku siswa. Tabel 1 Hasil Observasi Prilaku Siswa pada Uji Coba Prototipe Pertama Interval Skor Rata-rata Frekuensi Tingkat Prilaku Siswa 40,6 54,0 2 Sangat Baik Rata-rata 46 Sangat Baik Dari tabel terlihat bahwa tingkat prilaku siswa terhadap pembelajaran matematika materi mata uang dengan pendekatan PMRI menunjukkan tingkat prilaku yang sangat 7

Hasil dan Analisis Data Penilaian Tertulis Pada proses pembelajaran siswa mengerjakan buku siswa secara individu dan kelompok. Siswa juga diberi Pekerjaan Rumah serta Tes untuk mengetahui hasil belajar siswa. Nilai latihan, PR, Tes dapat dilihat pada lampiran sedangkan nilai akhir siswa dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut. Tabel 2 Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Siswa pada Uji Coba Prototipe Pertama Rentang Nilai Frekuensi Sebutan 71-85 2 Baik Rata-rata 74,08 Baik Dari hasil analisis data penilaian sikap (observasi prilaku) menunjukkan kategori sangat baik sedangkan dari hasil analisis data penilaian tertulis menunjukkan kategori baik. Karena hasil belajar siswa baik melalui penilaian tertulis maupun penilaian sikap menunjukkan kategori baik atau sangat baik maka dapat disimpulkan bahwa buku siswa materi mata uang dengan pendekatan PMRI dapat membantu siswa memahami materi pelajaran Deskripsi Buku Siswa Prototipe Kedua Berdasarkan saran dari pakar, dosen pembimbing dan guru serta uji coba prototipe pertama, diputuskan untuk merevisi buku siswa dan menghasilkan prototipe kedua. UANG Uang adalah alat tukar atau alat bayar yang sah menurut undang-undang. Dengan uang, kita bisa membeli buku, pena, baju, sepatu, permen dan lain-lain. Ada dua jenis uang yang kita kenal yaitu uang kertas dan uang logam Gambar 1 1. Berapakah nilai masing-masing uang pada gambar diatas? Gambar 3 8

Evaluasi Buku Siswa Prototipe Kedua Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kevaliditasan materi maka dilakukan validasi buku siswa prototipe kedua yaitu dilakukan dengan uji pakar dalam hal ini adalah pakar PMRI yaitu Prof. Dr. Zulkardi, M.I. Kom, M. Sc. Hasil dan Analisis Buku Siswa Prototipe Kedua Uji Coba prototipe kedua dilaksanakan pada tanggal 26 sampai 31 Mei 2008 di SLBC Karya Ibu Palembang. Subjek Uji Coba adalah siswa kelas XI SLBC Karya Ibu Palembang. Subjek semula berjumlah 10 orang tetapi satu orang siswa tidak masuk sekolah selama penelitian sehingga subjek berkurang menjadi 9 orang dan dibagi menjadi 4 kelompok dimana 3 kelompok terdiri atas 2 orang dan 1 kelompok terdiri atas 3 orang. Analisis Data Penilaian Sikap (Observasi Prilaku) Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh 3 orang observer yaitu seorang guru SLBC Karya Ibu dan 2 orang mahasiswa. Data hasil observasi dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif yaitu menghitung skor rata-rata indikator dari setiap siswa kemudian ditentukan tingkat prilaku siswa. Tabel berikut adalah hasil observasi prilaku siswa. Tabel 18 Hasil Observasi Prilaku Siswa pada Uji Coba Prototipe Kedua Interval Skor Rata-rata Frekuensi Tingkat Prilaku Siswa 40,6 54,0 7 Sangat Baik 27,1 40,5 2 Baik Rata-rata 43,5 Sangat Baik Pada lembar observasi prilaku aspek sikap yang jarang muncul adalah pada indikator menentukan harga jual dengan laba pada aspek mengikuti petunjuk yang diberikan. Hal ini terjadi karena keterbatasan anak Tunagrahita yang sebagian dari mereka kurang mampu berkomunikasi dan mempunyai masalah dengan prilaku sosial. Walaupun demikian skor rata-rata yang dicapai oleh siswa Tunagrahita ringan kelas XI adalah 43,5 yang menunjukkan bahwa tingkat prilaku siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan materi buku siswa dengan pendekatan PMRI sangat baik. Hasil dan Analisis Data Penilaian Tertulis Pada proses pembelajaran siswa mengerjakan buku siswa secara individu dan kelompok. Siswa juga diberi Pekerjaan Rumah serta Tes untuk mengetahui hasil 9

belajar siswa. Nilai latihan, PR, Tes dapat dilihat pada lampiran sedangkan nilai akhir siswa dapat dilihat pada tabel distribusi frekuensi berikut. Tabel 19 Distribusi Frekuensi Nilai Akhir Siswa pada Uji Coba Prototipe Kedua Rentang Nilai Frekuensi Sebutan 86 100 1 Sangat Baik 71 85 7 Baik 56-70 1 Cukup Rata-rata 78,33 Baik Dari tabel di atas terlihat bahwa nilai rata-rata siswa adalah 78,33 yang berarti hasil belajar siswa adalah baik. Pada saat memeriksa hasil jawaban siswa terdapat kelemahan-kelemahan siswa yaitu: 1. siswa tidak membuat langkah-langkah (model matematika) untuk menjawab soal-soal seperti pada soal evaluasi, melainkan langsung menjawab soal. Misalnya pada soal evaluasi no 3. 3. Gambar di atas adalah tas manik-manik hasil keterampilan anak-anak SMALBC kelas XI, Biaya pembuatan tas adalah Rp 30.000,00. a. Berapakah harga jual tas agar mendapat untung sebesar Rp 5.000,00? b. Jika tas dijual Rp 27.000,00. Berapakah kerugiannya? Jawab : Hampir semua anak menjawab : a. Rp 35.000,00 b. Rp 3.000,00 Jawaban siswa tersebut benar tapi sebaiknya dibuat ke dalam bentuk model matematika seperti : Dik : Biaya Pembuatan Tas (M) = 30.000 Dit : a. Harga Jual (J) agar untung (U) = 5.000 b. Rugi (R) jika Harga jual (J) = 27.000 Peny : a. J = M + U = 30.000 + 5.000 = 35.000 Jadi Harga Jual tas adalah Rp 35.000,00 b. R = M J = 30.000 27.000 = 3.000 Jadi Kerugiannya adalah Rp 3.000,00 10

2. Kebanyakan siswa menuliskan uang tanpa Rp atau,00 atau,- Seperti pada latihan 2 no 6 : 1. Dijual dengan untung,harga Jual adalah Ada siswa yang menjawab Rp 12.000,00 Ada siswa yang menjawab 12.000 Ada siswa yang menjawab 12.000,00 Ada siswa yang menjawab Rp 12.000 Jawaban yang benar adalah Rp 12.000,00 atau Rp 12.000,- 3. Pada saat bermain pasar sederhana hampir semua kelompok kurang teliti membaca skenario permainan sehingga aturan no 5 yaitu untuk tidak menghabiskan uang Rp. 10.000,00 yang mereka punya untuk membeli barang tidak ditaati sehingga hampir semua kelompok menghabiskan uang tersebut. Berikut beberapa gambar pada saat proses pembelajaran berlangsung. Gambar 4 Gambar 5 Dari hasil analisis data penilaian sikap (observasi prilaku) menunjukkan kategori sangat baik sedangkan dari hasil analisis data penilaian tertulis menunjukkan kategori baik. Karena hasil belajar siswa baik melalui penilaian tertulis maupun penilaian sikap menunjukkan kategori baik atau sangat baik maka dapat disimpulkan bahwa buku siswa materi mata uang dengan pendekatan PMRI dapat membantu siswa memahami materi pelajaran. SIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menghasilkan buku siswa materi mata uang untuk siswa Tunagrahita ringan kelas XI yang mengacu pada karakteristik dan prinsip PMRI dan Melalui uji coba dapat disimpulkan bahwa buku siswa materi mata uang dengan pendekatan PMRI dapat membantu siswa memahami materi pelajaran. Berdasarkan hasil penelitian disarankan kepada para guru agar dapat mendesain materi pembelajaran lainnya dengan menggunakan pendekatan PMRI dan bagi calon peneliti diharapkan dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai materi ini 11

maupun materi lainnya yang berhubungan dengan siswa Tunagrahita dan diharapkan dapat memunculkan kekhasan matematika untuk siswa Tunagrahita. DAFTAR PUSTAKA Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. 1984. Identifikasi dan Evaluasi Anak Luar Biasa. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Depdiknas. 2006. Pedoman Penilaian Pendidikan Khusus. Jakarta : Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan.. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunagrahita Ringan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.. 2007. Program Peningkatan Mutu Kinerja Sekolah (PPMKS) Pendidikan Luar Biasa. Jakarta : Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Gondo, Pierre. 2007. Media Kartu untuk Pembelajaran Bahasa Inggris. http: //www. Google.co.id/ gwt/n?. Eosr=on&q=gondo%2Bmedia.Diakses tanggal 9 Oktober 2007. Ilma, Ratu I.P. 2007. Pengembangan Model Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Statistik Menggunakan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Berdasarkan KBK di SMA N 17 Palembang. Jurnal Pendidikan Matematika, I (1) : 21 33. Informasi Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Tunagrahita. 2007. Apakah Tunagrahita itu?. http:/www. Tunagrahita oo.htm. Diakses tanggal 9 Oktober 2007. Lasedu, Alfons. 2006. Prof. Dr. R.K. Sembiring Pemrakarsa PMRI. http://www. Google.co.Id/m/ctc_ad?. Diakses tanggal 9 Oktober 2007. Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Undang-undang tentang Guru dan Dosen. Surabaya: Kesindo Utama. Sriwijaya Pos. 2003. Jangan Takut pada Matematika. 23 Agustus, Hlm 18. Streefland, Leen. 1991. Realistic Mathematics Education in Primary School.Frudenthal Institute. The Netherlands. Sukayati. 2004. Pembelajaran Tematik di SD Merupakan Terapan dari Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah PPPG Matematika. Tessmer, Martin. 1993. Planning and Conducting Formative Evaluation. http: //www.geocities.com/zulkardi/dr.html. Diakses tanggal 30 Juli 2008. Universitas Sriwijaya. 2005. Buku Pedoman Universitas Sriwijaya. Inderalaya: Percetakan dan Penerbit Universitas Sriwijaya. Zulkardi. 2005. Pendidikan Matematika di Indonesia : Beberapa Permasalahan dan Upaya Penyelesaiannya. Pidato disampaikan dalam pengukuhan sebagai guru besar tetap pada FKIP UNSRI, Palembang. 12