Sistem Pengukuran. 1. Benda-benda. di alam. fisika. besaran-besaran. didefinisikan.

dokumen-dokumen yang mirip
FISIKA. Kelas X PENGUKURAN K-13. A. BESARAN, SATUAN, DAN DIMENSI a. Besaran

BESARAN, SATUAN, DIMENSI DAN ANGKA PENTING 1.1

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

BAB 1 BESARAN DAN SISTEM SATUAN 1.1

Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang menjadi standar dari suatu besaran.

Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll.

Pensil adalah sesuatu yang diukur panjangnya. Contoh : Panjang pensil 5 cm. 5 adalah nilai besaran panjang dari pensil

TKS-4101: Fisika. Kontrak Kuliah dan Pendahuluan J U R U S A N T E K N I K S I P I L UNIVERSITAS BRAWIJAYA

BAB II DEFINISI DAN SATUAN. Tujuan Pembelajaran : Menyebutkan satuan dan symbol kelistrikan menurut system satuan International

HIDROLIKA I. Yulyana Aurdin, ST., M.Eng

SMP. Satuan SI / MKS. 1 Panjang meter m centimeter cm 2 Massa kilogram kg gram g 3 Waktu detik s detik s 4 Suhu kelvin K Kelvin K 5 Kuat arus listrik

Kelas 10 Fisika BAB 1 Pengkuran dan Besaran

MENGUKUR: membandingkan sesuatu dengansesuatu lain yang sejenisyang ditetapkan sebagai satuan

FISIKA. 2 SKS By : Sri Rezeki Candra Nursari

Angka Penting. Sumber Gambar : site: gurumuda.files.wordpress.com. Angka Penting

Pentalogy BIOLOGI SMA

Besaran dan Satuan 1 BESARAN DAN SATUAN.

1. BESARAN 2. DIMENSI 3. ANGKA PENTING 4. NOTASI ILMIAH GURU MATA PELAJARAN FISIKA SMK N 4 PELAYARAN DAN PERIKANAN PAMUJI WASKITO R

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

MODUL MATA PELAJARAN IPA

BESARAN DAN PENGUKURAN

PERTEMUAN I BESARAN DAN SATUAN LISTRIK

BESARAN DAN SATUAN DISUSUN OLEH : STEVANUS ARIANTO PENDAHULUAN PENGUKURAN JANGKA SORONG MIKROMETER SEKRUP BESARAN DASAR FAKTOR SI SATUAN DIMENSI

BAB I BESARAN SATUAN DAN ANGKA PENTING

Pengukuran Besaran Fisis

TUJUAN UMUM. Memberikan konsep-konsep dan prinsipprinsip dasar fisika yang diperlukan untuk belajar fisika lebih lanjut atau ilmu

Pengukuran Besaran Fisika

Komponen Perkuliahan dan Evaluasi: UTS dan UAS Kuis sebelum UTS dan sebelum UAS Tugas & Tes

BESARAN, SATUAN & DIMENSI

Pengukuran, Besaran, dan Satuan

BAB I BESARAN DAN SISTEM SATUAN

BAB I. PENGUKURAN. Kompetensi : Mengukur besaran fisika (massa, panjang, dan waktu) Pengalaman Belajar :

BAB I OBJEK ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN PENGAMATANNYA

Standar Kompetensi 1. Menerapkan Konsep besaran fisika dan pengukurannya

PENGUKURAN BESARAN. x = ½ skala terkecil. Jadi ketelitian atau ketidakpastian pada mistar adalah: x = ½ x 1 mm = 0,5 mm =0,05 cm

Angka Penting dan Notasi Ilmiah

Standar Kompetensi Menerapkan konsep besaran fisika dan pengukurannya Kompetensi Dasar A. Mengukur Besaran Fisika B. Melakukan Penjumlahan Vektor

RANGKAIAN LISTRIK. Kuliah 1 (Umum)

BAB I PENGUKURAN DAN BESARAN

Bab 1 Besaran dan Pengukuran

Di unduh dari : Bukupaket.com

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN

Mengukur Besaran dan Menerapkan Satuannya

DIMENSI, BESARAN DAN SATUAN. MUH. ARAFAH, S.Pd. website://arafahtgb.wordpress.com

BAB I BESARAN SATUAN DAN PENGUKURAN

Berikut adalah macam besaran pokok, beserta satuannya dibedakan dengan satuan MKS atau CGS :

BAB 1: BESARAN DAN SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN

Model Modul Program keahlian : Semua Kelompok Teknologi KATA PENGANTAR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

FISIKA 9/13/2012. Physics for Scientists and Engineers - Serway/Jewett 6 th Ed/7 th Ed. *TUGAS (PR 2 setelah UTS) = 10% *UTS = 30%

GENTA GROUP ATAU GUNAKAN QR-CODE DI BAWAH. BUKU INI DILENGKAPI APLIKASI CBT PSIKOTES ANDROID YANG DAPAT DI DOWNLOAD DI PLAY STORE DENGAN KATA KUNCI

BAGIAN 1 BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN

Rangkuman Materi Teori Kejuruan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1981 TENTANG METROLOGI LEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SATUAN TURUNAN, SATUAN TAMBAHAN, DAN SATUAN LAIN YANG BERLAKU Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1987 Tanggal 19 Mei 1987

PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN

BAB I BESARAN DAN SATUAN

MATERI : FISIKA KEPERAWATAN. DOSEN PENGAJAR : I WAYAN SUPARDI,S.Si., M.Si., M.MKom

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN Latihan Soal 5.1

Besaran dan Satuan BAB 1. Pertanyaan I. Standar Kompetensi. Modul Fisika SMAN 4 Semarang Besaran dan Satuan

BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

KOMPETENSI DASAR. Mahasiswa mampu memahami konsep besaran dan satuan dan melakukan

BESARAN DAN SATUAN Pengertian Besaran Jumlah. Besaran Pokok

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS OLEH

MGMP Fisika Kabupaten Klaten Media Belajar Mandiri Siswa 1. Berbagai Macam Alat Ukur dalam Kehidupan Sehari - hari


Fisika Umum (MA 301)

Analisis Dimensi 1. Oleh : Abdurrouf Tujuan. 0.2 Ringkasan

Sinyal dan Rangkaian Listrik

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

HANDOUT FISIKA KELAS X BESARAN FISIKA DAN PENGUKURAN

Pengukuran. K ata Kunci. Tujuan Pembelajaran

Standar Satuan Besaran


Kode FIS.02. Pembacaan Masalah Mekanik

itu menunjukan keadaan obyek sebagaimana adanya, tidak dipengaruhi oleh perasaan pengukur atau suasana sekitar tempat mengukur pada saat itu.

genta group atau gunakan qr-code di bawah. Buku ini dilengkapi aplikasi CBT Psikotes android yang dapat di download di play store dengan kata kunci

PE P NGE G NDAL A I L A I N MUTU TELE L KOMUNIK I ASI 3. Dasar Pengukuran

Fisika adalah ilmu yang mempelajari benda-benda di alam, gejala-gejala fisis, dan kejadian-kejadian yang berlaku di alam ini.

PENGUKURAN DAN BESARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Diktat-elemen mesin-agustinus purna irawan-tm.ft.untar

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

Hasil pengukuran dikalikan demikian juga dengan satuannya mxm xm = m 3. Satuan yang diturunkan untuk luasan menjadi m 3.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengukuran. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai satuan.

BAB 1 : Besaran Dan Vektor

BAB II HUKUM DASAR RANGKAIAN LISTRIK

1. Besaran-besaran di bawah ini yang bukan termasuk besaran vektor adalah...

Bandingkan... vs vs vs vs

Selamat Datang Di Perkuliahan. Fisika Umum (MA 301) UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

DTG 2M3 - ALAT UKUR DAN PENGUKURAN TELEKOMUNIKASI

Catatan Materi Mekanika Struktur I Oleh : Andhika Pramadi ( 25/D1 ) NIM : 14/369981/SV/07488/D MEKANIKA STRUKTUR I (Strengh of Materials I)

Bab 1 Besaran Fisika dan Satuannya

SISTEM SATUAN. Mekanika Kekuatan bahan 2 nd and 3 rd session Page 1

ALAT UKUR BESARAN FISIS DAN SISTEM KALIBERASINYA

SISTEM SATUAN. Mekanika Kekuatan bahan 2 nd session Page 1. Dalam aplikasi mechanics kita memiliki 3 sistem dimensi dasar, yaitu

Pengukuran Listrik 1. Pendahuluan

Transkripsi:

Sistem Pengukuran Fisika: ilmu yang mempelajari tentang: 1. Benda-benda di alam 2. Gejala / fenomena fisis 3. Kejadian yang berlaku di alam Kajian dalam fisika banyak melibatkan pengukuran besaran-besaran fisika Mengukur besaran benda : membandingkan besaran benda tersebut dengan besaran standar yang telah didefinisikan.

Besaran, Satuan dan Dimensi Besaran : keadaan dan sifat sifat benda yang dapat diukur. contoh: panjang, gaya,, volume dan lain-lain Satuan ialah ukuran pembanding yang telah diperjanjikan terlebih dahulu. Misalnya meter, kilogram, detik, hari, minggu, atmosfir, newton n dan sebagainya. Besaran dan juga satuan dibagi menjadi 3 macam, yaitu besaran (satuan) dasar, besaran (satuan) turunan, dan besaran (satuan) pelengkap. Besaran dasar ialah besaran yang merupakan dasar dari besaran- besaran lain. Artinya besaran-besaran yang lain dapat disusun dari atau dikembalikan pada besaran dasar. Besaran pelengkap bersifat sebagai pelengkap saja. Artinya bila diperlukan boleh diadakan dan bila tak diperlukan boleh ditiadakan.. Besaran turunan ialah semua besaran lain yang tidak termasuk dalam besaran dasar ataupun besaran pelengkap. Dimensi suatu besaran ialah pengertian yang menyatakan bagaimana besaran itu tersusun dari besaran-besaran besaran.

Sistem Satuan Jika diteliti maka baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam ilmu pengetahuan terdapat banyak sistem satuan. Ada dua hal yang menyebabkan terjadinya banyak sistem satuan. 1. perbedaan pemilihan besaran dasar. 2. perbedaan pemilihan satuan untuk beberapa besaran dasar. Dalam sistem SI dipilih tujuh besaran dasar dan dua besaran pelengkap. Dibawah ini ditunjukkan dalam bentuk tabel.

Awalan Metrik (SI) Awalan Tera Giga Mega Kilo Hektar Deka Desi Centi Mili Mikro Nano Piko Femto Singkatan T G M k h da d c m μ n p f Nilai 10 12 10 9 10 6 10 3 10 2 10 1 10-1 10-2 10-3 10-6 10-9 10-12 10-15 Besaran dan Satuan Dasar SI Besaran Panjang Waktu Massa Arus Listrik Temperatur Jumlah zat Intensitas terang cahaya Satuan Meter Sekon Kilogram Ampere Kelvin Mol Kandela Singkatan m s kg A K mol cd

Sistem satuan SI (Sistem Internasional) Besaran Dasar Satuan Dasar Nama Lambang Nama Lambang Dimensi 1. Panjang l Meter m L 2. Massa m Kilogram kg M 3. Suhu t Detik atau sekon s T 4. Arus listrik i,i Ampere A I 5. Suhu termodinamik S,T Kelvin K θ 6. Kuat cahaya I Kandela Cd J 7. Kuantitas Zat N Mole mol N

Besaran Pelengkap Besaran Pelengkap Satuan Pelengkap Nama Lambang Nama Lambang Dimensi 1. Sudut Bidang 2. Sudut ruang o ω Radian Storadian rad sr Δ Ω

Beberapa Aturan Dalam SI Kelipatan dan sub Kelipatan Desimal. Untuk menyatakan kelipatan dan sub kelipatan desimal pada satuan-satuan satuan, maka digunakan awalan dengan lambang-lambangnya lambangnya (tahun 1960) sebagai berikut :

Pangkat Pada Satuan Pangkat pada satuan yang mengandung awalan beroperasi pada awalan itu: Contoh : 1 cm 3 = 1 (cm) 3 = 1 ( 10-2 m) 3 1 cm 3 = 10-2 m 3 = 10-6 m 3 1 cm -1 = 1 (cm) -1 =1 ( 10-2 m) -1 = 10 2 m -1 1 cm -1 = 10-2 m -1

Awalan Rangkap Awalan rangkap (majemuk)) yang terbentuk dari penempatan secara berdampingan dua atau lebih awalan SI tidak boleh digunakan. Contoh : 10-9 m = 10-3. 10 6 m = 1mµm m (salah( salah) 10-9 m = 1 nm m (benar( benar)

Tanda Desimal untuk menunjukkan pecahan desimal boleh digunakan tanda titik atau koma tetapi harus ditulis pada garis, bukan di atas garis. Contoh : 5,5 atau 5.5 (benar( benar) 5 5 atau 5 55 (salah( salah)

Bilangan Dengan Banyak Angka Untuk menuliskan suatu bilangan yang terdiri dari banyak angka, maka dibuat kelompok-kelompok masing-masing dengan tiga angka dimulai dari tanda desimal kekiri dan kekanan. Antara tiap kelompok tidak boleh diberi tanda titik ataupun koma. Contoh : 123 456 789, 876 54 123 456 789. 876 54

Tanda Solidus Untuk menyatakan pecahan paling baik digunakan pangkat negatif. Namun tanda solidus boleh pula digunakan, dan untuk mencegah kekeliruan maka sebaiknya hanya digunakan satu kali saja. Bila terpaksa digunakan lebih dari satu kali hendaknya digunakan pula tanda kurung. Contoh : kg m s -1 (paling baik) kgm/s (boleh) kg/s/m (tidak boleh) kg/(s/m s/m) (boleh) tapi tdk umum

Satuan Dasar kg. Nama kg sebagai satuan dasar dianggap kurang baik, karena sudah mengandung awalan k (kilo), satuan- satuan dasar yang lain tidak mengandung awalan. Oleh karena itu ada usul untuk menggunakan nama lain yaitu giorgi dengan lambangnya G. 1 000 kg = 10 3 kg = 10 3 G 1G = 1 kg 10 9 kg = 1GG (giga( giorgi).

Satuan Asal Nama Orang. Semua satuan walaupun berasal dari nama orang, bila ditulis lengkap harus dengan huruf kecil. Hanya lambangnya sajalah yang harus ditulis dengan huruf besar bila berasal dari nama orang. Contoh : 1 newton = 1N 1000 newton = 10 3 N = 1kN 1000 watt = 10 3 w = 1kW 1000 hertz = 10 3 Hz = 1kHz

Satuan Suhu Termodinamik Satuan suhu termodinamik ialah kelvin dengan lambang K. Bukan derajat kelvin dengan lambang o K. Contoh : titik triple air ialah : θ : 273, 16 K (benar( benar) θ : 273, 16 o K (salah)

Dimensi Suatu Besaran Dimensi merupakan salah satu bentuk deskripsi suatu besaran misalnya: panjang memiliki dimensi [L], massa [M], dan waktu [T]. Besaran fisis apapun bila memiliki dimensi sama berarti mendeskripsikan kuantitas fisis yang sama.

Contoh: energi potensial, energi kinetik, dan energi mekanik. Karena ketiganya mendeskripsikan kuantitas fisis yang sama, yaitu energi, maka dimensi ketiga jenis energi tersebut juga sama, yaitu [M][L 2 ]/[T 2 ] atau [M][L 2 ][T -2 ].

Sumber utama yang menimbulkan ketidakpastian pengukuran: Ketidakpastian Sistematik Ketidakpastian Alat Kesalahan Nol Waktu Respon Yang Tidak Tepat Kondisi Yang Tidak Sesuai Ketidakpastian Random Fluktuasi pada besaran listrik. Getaran landasan. Radiasi latar belakang.

Ketidakpastian Pengamatan

Pencatatan hasil pengukuran Sekala terkecil (Skala terkecil adalah nilai atau hitungan antara dua gores skala bertetangga). Pembacaan ukuran yang kurang dari skala terkecil merupakan taksiran, dan sangat berpeluang memunculkan ketidakpastian

Skala terkecil 1 mm nonius Skala terkecil 1mm:10= 0.1 mm Skala terkecil 1mm:20= 0.05 mm

2 putaran skala nonius = 2 x 50 putaran Skala terkecil = 1 mm : 100 = 0.01 mm

Angka-angka angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran disebut angka penting. Kaidah penulisan angka penting 8,65 Angka taksiran Semua angka bukan nol termasuk angka penting. Contoh: : 2,45 memiliki 3 angka penting.

Angka Penting Semua angka yang diperoleh dari hasil pengukuran disebut angka penting, terdiri dari angka-angka pasti dan satu aangka terakhir yang di taksir. Semua angka bukan nol adalah angka penting 24,756 (5( 5 angka penting) Semua angka nol yang terletak diantara angka-angka bukan nol adalah angka penting 46000,4007 (9( 9 angka penting) Semua angka nol yang terletak dibelakang angka bukan nol yang terakhir, tetapi terletak di depan tanda desimal adalah adalah angka penting. 30000, (5( 5 angka penting)

Aturan Pada Operasi Angka Penting Hasil operasi penjumlahan dan pengurangan dengan angka-angka penting hanya boleh terdapat satu angka taksiran saja Untuk penambahan atau pengurangan perhatikan angka penting yang paling sedikit Angka penting pada hasil perkalian dan pembagian sama banyaknya dengan angka penting yang paling sedikit

Strategi Menangani Satuan Dalam perhitungan, tuliskan dengan jelas semua satuan yang digunakan. Perlakukan semua satuan sebagai unit aljabar. Jika satuan dibagi, maka satuan tersebut akan saling menghilangkan secara aljabar. Gunakan faktor konversi yang sesuai.. Dan tuliskan dalam bentuk pembagian yang hasilnya sama dengan 1 Periksa kembali satuan yang diperoleh, hanya satuan yang sejenis yang dapat dijumlahkan maupun di bagi

Contoh Penggunaan Trigonometri Pada suatu siang, tinggi bayangan suatu gedung adalah 67,2 m sedangkan sudut antara matahari dan tanah sekitar 50. Tentukanlah tinggi gedung yang sebenarnya.

Solusi Dari gambar dapat kita lihat bahwa tinggi gedung merupakan sisi tegak dari sebuah segitiga. Jadi tinggi gedung dapat ditentukan dengan menggunakan: h tanθ = h0 h ( tan50 )( 7,2) 80 m 0 = = a

Terima kasih