PENGUJIAN BAHAN LOGAM

dokumen-dokumen yang mirip
MEMBUAT ULIR DENGAN TANGAN

MENGGAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

MENGGAMBAR PROYEKSI AKSONOMETRI

MENGUASAI KERJA BANGKU MENGEBOR BENDA KERJA B.20.08

MENGGUNTING PELAT TIPIS

MENGGAMBAR TEKNIK DASAR MENGGAMBAR KONSTRUKSI GEOMETRIS A.20.02

MEMBERI UKURAN PADA GAMBAR KERJA

MENGUASAI KERJA BANGKU MENANDAI BENDA KERJA B Penggores. Profil yg dipotong. Mistar penyiku baja

DASAR-DASAR LISTRIK RANGKAIAN LISTRIK DC F V1 A2. Battery. Saklar

MENGGAMBAR KONSTRUKSI PERSPEKTIF

MENYAMBUNG DAN MENCABANG KABEL F.20.05

MENGOPERASIKAN WATT METER

MENGATUR DAN MEMBENTUK KABEL F.20.04

MEMOTONG DENGAN MESIN POTONG OKSIGEN-ASETILIN

KONSEP DASAR PERKAPALAN RENCANA GARIS C.20.02

PENGGUNAAN ALAT DAN STANDARISASI GAMBAR

KONSEP DASAR PERKAPALAN FLOODABLE LENGTH C ??????? ??????? ???????? KAMAR MESIN

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam skor:0-100 (PAN).

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Iham Nurdiansyah 1), Suriansyah 2), Naif Fuhaid 3) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu material yang sangat penting bagi kebutuhan manusia adalah

PRAKTIKUM UJI KETANGGUHAN BAHAN

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MENGGUNAKAN PERALATAN LAS BUSUR LISTRIK

MENGELAS PELAT TIPIS DENGAN GAS OAW

Pembebanan Batang Secara Aksial. Bahan Ajar Mekanika Bahan Mulyati, MT

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan)

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian rangka

MAT. 13. Aproksimasi Kesalahan

Analisa Kekuatan Tarik Baja Konstruksi Bj 44 Pada Proses Pengelasan SMAW dengan Variasi Arus Pengelasan

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

MENGGUNAKAN ALAT POTONG DAN PERLENGKAPANNYA

Keg. Pembelajaran 2 : Praktik Mekanik dan Tindakan Keselamatan Kerja di Bengkel

Audio/Video. Metode Evaluasi dan Penilaian. Web. Soal-Tugas. a. Writing exam.skor:0-100(pan)

MEMBUAT MACAM- MACAM SAMBUNGAN PIPA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

MODUL 7 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGGERGAJI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

MODUL 10 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGETAP DAN MENYENAI ) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

Laporan Praktik Pengelasan Lanjut. Membuat rigi-rigi las posisi 3G dan Pengisian Posisi 3G. Membuat rigi-rigi las posisi 4G dan Pengisian Posisi 4G

ANALISIS PENGARU ARUS PENGELASAN DENGAN METODE SMAW DENGAN ELEKTRODA E7018 TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KETANGGUHAN PADA BAJA KARBON RENDAH ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Perencanaan Interior 2. Perencanaan Gedung 3. Perencanaan Kapal

PEMBAHASAN. Gambar 1.1 Guilitene Hidrolis

GERGAJI TANGAN PADA KERJA BANGKU

II. TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan yang terdapat dalam proses perancangan. Kegiatankegiatan

DASAR PROSES PEMOTONGAN LOGAM

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENGELAS DENGAN PROSES LAS GAS METAL

BAB III METODE PENELITIAN. sesuai dengan SNI no. 03 tahun 2002 untuk masing-masing pengujian. Kayu tersebut diambil

BAB II DASAR TEORI. bahan pangan yang siap untuk dikonsumsi. Pengupasan memiliki tujuan yang

PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI. No : PER. 02/MEN/1982 TENTANG KWALIFIKASI JURU LAS DI TEMPAT KERJA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 4 MODULUS ELASTISITAS

BAB III PERENCANAAN DAN GAMBAR

MENGOPERASIKAN AVO METER

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. identifikasi dari masing-masing komponen Mesin Pemoles pada casing

MACAM MACAM SAMBUNGAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

PERKAKAS TANGAN YUSRON SUGIARTO

Ditinjau dari macam pekerjan yang dilakukan, dapat disebut antara lain: 1. Memotong

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Prinsip Dasar Mesin Pencacah Rumput

MEMOTONG DENGAN MESIN POTONG PORTABLE

MENGGUNAKAN PERALATAN LAS OAW

MENGELAS POSISI DATAR DAN FILLET

MATERI KULIAH PROSES PEMESINAN KERJA BUBUT KOMPLEKS Ulir, Tirus, Eksentrik dan Benda Panjang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ENGINE STAND. hasilnya optimal dan efisien dari segi waktu, biaya dan tenaga. Dalam metode

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

MODUL PRAKTIKUM METALURGI (LOGAM)

PENGARUH VARIASI DIMENSI BENDA UJI TERHADAP KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG

a. Macam-macam palu yang kita jumpai : - Palu pena kepala bulat - Palu pena kepala lurus atau silang - Palu keling

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. harus mempunyai sebuah perencanaan yang matang. Perencanaan tersebut

JOB SHEET DAN LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH PRAKTIKUM METALURGI LAS

IV. PENDEKATAN DESAIN

TEORI SAMBUNGAN SUSUT

BAB 7 ULIR DAN PEGAS A. ULIR Hal umum tentang ulir Bentuk ulir dapat terjadi bila sebuah lembaran berbentuk segitiga digulung pada sebuah silinder,

SNI Standar Nasional Indonesia

PENGUJIAN BAJA-TULANGAN

BAB III LANDASAN TEORI Klasifikasi Kayu Kayu Bangunan dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu :

BAB X MESIN KETAM DAN MESIN SERUT

MODUL 9 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MENGEBOR DAN MELUASKAN) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH :

PENGARUH CAMPURAN KADAR BOTTOM ASH DAN LAMA PERENDAMAN AIR LAUT TERHADAP LENDUTAN PADA BALOK

BAB 2. PENGUJIAN TARIK

ANALISIS SIMULASI UJI IMPAK BAJA KARBON SEDANG (AISI 1045) dan BAJA KARBON TINGGI (AISI D2) HASIL PERLAKUAN PANAS. R. Bagus Suryasa Majanasastra 1)

MODUL 8 ALAT KERJA TANGAN DAN MESI N (MEMAHAT) TINGKAT X PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs.

Mekanika Bahan TEGANGAN DAN REGANGAN

C. RUANG LINGKUP Adapun rung lingkup dari penulisan praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Kerja las 2. Workshop produksi dan perancangan

PUNTIRAN. A. pengertian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kekuatannya yang besar dan keliatannya yang tinggi. Keliatan (ductility) ialah

PERBANDINGAN PERANCANGAN JUMLAH DAN LUASAN TULANGAN BALOK DENGAN CARA ACI DAN MENGGUNAKAN PROGRAM STAAD2004

Modul ini terdiri dari 1 Kegiatan Belajar yaitu: BGN.GGT. 001 A Menggambar garis tegak lurus dan garis sejajar

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. A. Beton

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN KUAT LENTUR BALOK BETON BERTULANG BAJA DENGAN PENAMBAHAN KAWAT YANG DIPASANG DIAGONAL DI TENGAH TULANGAN SENGKANG.

Transkripsi:

MENGUASAI KERJA BANGKU PENGUJIAN BAHAN LOGAM B.20.03 L Ø 20 10 5?L BAGIIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIIKULUM DIIREKTORAT PENDIIDIIKAN MENENGAH KEJURUAN DIIREKTORAT JENDERAL PENDIIDIIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIIDIIKAN NASIIONAL 2003

MENGUASAI KERJA BANGKU PENGUJIAN BAHAN LOGAM B.20.03 L Ø 20 10 5?L Penyusun Tim Kurikulum SMK Perkapalan Fakultas Teknologi Kelautan ITS BAGIAN PROYEK PENGEMBANGAN KURIKULUM DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2003

KATA PENGANTAR Dalam peningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan melaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan pada berbagai komponen pendidikan. Bagian komponen pendidikan yang dikembangkan saat ini diantaranya adalah kurikulum. Kurikulum SMK edisi 1999, telah disempurnakan menjadi Kurikulum edisi 2004 yang mengacu pada prinsip-prinsip pengembangan kurikulum berbasiskan kompetensi. Pada kurikulum tersebut setiap satu kompetensi menjadi satu mata diktat, sehingga untuk menunjang pembelajarannya setiap satu kompetensi memerlukan paling sedikit satu modul pembelajaran. Modul ini merupakan bagian dari satu paket pembelajaran kepada siswa untuk dapat memahami dan terampil melaksanakan pekerjaan yang telah dipelajari dalam modul ini serta siap untuk mempelajari paket modul berikutnya, dengan kata lain siswa didik telah memiliki satu kompetensi sebagai hasil pembelajaran dari modul ini. Segala masukan, kritik dan saran akan kami terima dengan tangan terbuka, guna penyempurnaan secara terus menerus modul ini, untuk pemperoleh hasil yang maksimal bagi siswa didik kita selanjutnya. Jakarta, An. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kejuruan, Dr. Ir. Gatot Hari Priowirjanto NIP. 130 675 814 SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal i

DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii PETA KEDUDUKAN MODUL iv PERISTILAHAN / GLOSARIUM vi BAB I PENDAHULUAN 1 A. DESKRIPSI 1 B. PRASARAT 1 C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL 1 a. Bagi siswa atau peserta didik: 1 b. Bagi guru pembina / pembimbing 2 D. TUJUAN AKHIR 2 E. KOMPETENSI 3 F. CEK KEMAMPUAN 3 BAB II PEMBELAJARAN 4 A. RENCANA BELAJAR SISWA / PESERTA DIDIK 4 B. KEGIATAN BELAJAR 4 1. KEGIATAN BELAJAR 1 :. UJI TARIK STATIS 4 Rangkuman 1: 7 Tugas 1: 8 Tes formatif 1: 9 Kunci Jawaban Tes formatif 1: 9 Lembar Kerja 1: 9 2. KEGIATAN BELAJAR 2 : UJI PUKUL TAKIK. 11 Rangkuman 2: 12 Tugas 2: 12 Tes formatif 2: 13 Kunci Jawaban Tes formatif 2: 13 Lembar Kerja 2: 13 SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal ii

BAB III EVALUASI 15 Soal Evaluasi : 15 Kunci Jawaban Soal Evaluasi : 15 BAB IV P E N U T U P 16 DAFTAR PUSTAKA 17 SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal iii

PETA KEDUDUKAN MODUL No 1 8 Unit Kompetensi Kode Modul Kode Nama dan Durasi A. Menggambar Teknik A.20.01 A.20.02 A.20.03 A.20.04 Dasar 8 jam 8 jam 10 jam 12 jam A.20.06 A.20.07 A.20.08 12 jam 10 jam 14 jam A.20.05 10 jam 09 B. Menguasai kerja B.20.01 Keselamatan kerja pada kerja 8 jam bangku bangku 10 B.20.02 Penerapan PPPK 30 jam 11 B.20.03 Pengujian bahan logam 30 jam 12 B.20.04 Mengukur benda kerja 20 jam 13 B.20.05 Menandai benda kerja 36 jam 14 B.20.06 Membentuk pelat strip 40 jam 15 B.20.07 Membentuk pelat tipis 40 jam 16 B.20.08 Mengebor benda kerja 30 jam 17 B.20.09 Menggunting plat tipis 24 jam 18 B.20.10 Membuat ulir dengan alat 24 jam tangan 19 B.20.11 Merangkai benda 30 jam 20 26 C. Konsep dasar perkapalan C.20.01 25 jam C.20.06 30 jam C.20.02 42 jam C.20.07 25 jam C.20.03 32 jam C.20.04 48 jam C.20.05 30 jam 27 30 D. Memotong dng pembakar potong oksigen-asetilin D.20.01 24 jam D.20.02 32 jam D.20.03 24 jam D.20.04 24 jam 31 34 E. Menguasai dasar-2 pengelasan E.20.01 24 jam E.20.02 48 jam E.20.03 32 jam E.20.04 32 jam 35 F Menguasai dasardasar listrik F.20.01 F.20.02 F.20.03 F.20.04 F.20.05 17 jam 24 jam 24 jam 24 jam 8 jam 42 F.20.06 F.20.07 F.20.08 8 jam 32 jam 16 jam 43 45 G. Menguasai teknik pendingin tata udara perkapalan G.34.01 80 jam G.34.02 80 jam G.34.03 80 jam 46 49 H. Menghitung konstruksi Dan elemen mesin H.34.01 80 jam H.34.02 80 jam H.34.03 80 jam H.34.04 80 jam SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal iv

50 55 I. Menguasai motor pembakar Luar sebagai penggerak kapal I.34.01 40 jam I.34.06 40 jam I.34.02 40 jam I.34.03 30 jam I.34.04 40 jam I.34.05 30 jam 56 65 J. Menguasai motor pembakar dalam sebagai penggerak Kapal J.34.01 60 jam J.34.06 20 jam J.34.02 20 jam J.34.07 40 jam J.34.03 40 jam J.34.08 24 jam J.34.04 40 jam J.34.09 60 jam J.34.05 24 jam J.34.10 24 jam 66 69 K. Menggambar Teknik mesin K.34.01 16 jam K.34.02 16 jam K.34.03 16 jam K.34.04 16 jam 70 74 L. Menguasai pekerjaan mekanik L.34.01 60 jam L.34.02 40 jam L.34.03 200 jam L.34.04 160 jam L.34.05 60 jam 75 78 M. Memasang mesin penggerak Utama kapal M.34.01 80 jam M.34.02 40 jam M.34.03 40 jam M.34.0 4 60 jam 79 83 N. Menguasai mesin-mesin Bantu di kapal N.34.01 40 jam N.34.02 60 jam N.34.03 30 jam N.34.04 40 jam N.34.05 20 jam 84 & 85 O. Memasang instalasi Sistem perpipaan O.34.01 48 jam O.34.02 48 jam SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal v

PERISTILAHAN / GLOSARIUM s E s P s S s B adalah tegangan batas elastis dari material yang diuji. adalah tegangan batas proporsional dari material yang diuji. adalah tegangan batas rentang atau batas leleh dari material yang diuji. adalah tegangan batas patah atau batas maksimum dari material yang diuji. Kekuatan tarik adalah perbandingan antara beban tertinggi dengan penampang awal. Takik adalah cacat permukaan benda yang diuji. Keuletan pukul takik adalah perbandingan antara benda kerja pukul dengan penampang pecah. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal vi

BAB I PENDAHULUAN A. DESKRIPSI MODUL Segala kontruksi harus dihasilkan dengan pengorbanan bahan sekecil mungkin, karena setiap kelebihan berat yang tidak perlu akan mempermahal hasil atau mempertinggi fungsi. Supaya dapat memenuhi berbagai macam tuntutan senantiasa dapat diusahakan dipilih bahan yang cocok, terutama Supaya sifat-sifatnya logam, seperti; kekuatan, keuletan, kekerasan, dan lain-lain, dapat diketahui, maka tingkah lakunya harus diuji pada persyaratan pengoperasian tertentu. Untuk mencapai maksud ini tersedia serangkaian macam cara pengujian yang sesuai dengan sasaran pengujian masing-masing. B. PERSYARATAN Dalam mempelajari modul pengujian bahan ini, siswa/peserta didik minimal harus sudah mempunyai kemampuan awal mengenai pengenalan sifat-sifat bahan, pengenalan struktur bahan dan pengenalan jenis atau nama bahan uji. C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL modul ini. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempelajari Bagi siswa atau peserta didik: 1. Bacalah tujuan akhir dan tujuan antara dengan seksama. 2. Bacalah informasi pada setiap kegiatan belajar dengan seksama. 3. Persiapkan alat dan bahan yang digunakan pd. setiap kegiatan belajar. 4. Lakukan pengamatan pada setiap kegiatan belajar dengan teliti. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 1

5. Jawablah pertanyaan pada tes formatif pada masing-masing kegiatan belajar, kemudian cocokkan dengan kunci jawaban yang tersedia di Kunci Jawaban Tes Formatif. 6. Jawablah pertanyaan pada Soal Evaluasi, kemudian cocokkan dengan kunci jawaban yang tersedia di Kunci Jawaban Evaluasi. 7. Setelah selesai segala kegiatan kembalikan peralatan praktek yang digunakan. Bagi guru pembina / pembimbing: 1. Dengan mengikuti penjelasan didalam modul ini, susunlah tahapan penyelesaian yang diberikan kepada siswa / peserta didik. 2. Berikanlah penjelasan mengenai peranan dan pentingnya materi dari modul ini. 3. Berikanlah penjelasan serinci mungkin pada setiap tahapan tugas yang diberikan kepada siswa. 4. Berilah contoh gambar-gambar atau barang yang sudah jadi, untuk memberikan wawasan kepada siswa. 5. Lakukan evaluasi pada setiap akhir penyelesaian tahapan tugas. 6. Berilah penghargaan kepada siswa didik yang setimpal dengan hasil karyanya. D. TUJUAN 1. TUJUAN ANTARA - Siswa/peserta didik dapat menjelaskan langkah-langkah pembuatan bahan uji. - Siswa/peserta didik dapat menjelaskan cara-cara pengoperasian mesin uji tarik dengan benar. 2. TUJUAN AKHIR Setelah mempelajari modul ini siswa/peserta didik diharapkan dapat: - Menjelaskan teknik-teknik pengujian bahan. - Melaksanakan ujian bahan seusai prosedur. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 2

E. KOMPETENSI Dari hasil pembelajaran dengan kegiatan belajar dalam modul ini, diharapkan siswa didik atau peserta diklat dapat menjelaskan langkahlangkah pembuatan bahan uji dan dapat mengoperasikan mesin uji tarik material (logam) dengan benar. Disamping itu siswa didik juga mampu melaksanakan uji tarik material (logam) serta menganalisa hasil pengujiannya tersebut. F. CEK KEMAMPUAN Sebelum mengikuti pembelajaran dalam modul ini, siswa didik diberi tugas untuk mengerjakan pekerjaan membuat benda uji, mengoperasikan mesin uji tarik material (logam) serta dapat menganalisa hasil uji material (logam) dengan benar. Apabila siswa didik dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik dan benar, siswa didk tersebut tidak perlu untuk mengikuti modul ini dan dapat langsung mengikuti tes kompetensi untuk memperoleh sertifikat. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 3

BAB II PEMBELAJARAN A. RENCANA PEMBELAJARAN SISWA / PESERTA DIDIK Jenis Kegiatan Tanggal Waktu Jam Tempat Belajar Alasan Perubahan Tanda Tangan Guru 1. Uji tarik statis 12 Lab Tes Formatif 1 2 Lab 2. Uji pukul takik 12 Lab Tes Formatif 2 2 Lab Evaluasi 2 Lab B. KEGIATAN BELAJAR 1. KEGIATAN BELAJAR 1: UJI TARIK STATIS Tujuan Kegiatan Pembelajaran Dalam kegiatan belajar berikut ini, siswa didik diberikan penjelasan mengenai; angka-angka dan ciri-ciri bahan terpenting yang sangat erat hubungannya dengan kekuatan, keregangan dan kekenyalan suatu material dengan melakukan pengujian tarik statis suatu material. Uraian Materi Pengujian ini menghasilkan angka-angka dan ciri-ciri bahan terpenting pada kekuatan, keregangan dan kekenyalan. Dari bahan yang di uji dibuat sebuah batang coba (benda uji) dengan ukuran yang di standarisasikan, ditekan pada sebuah mesin uji SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 4

tarik (gambar 1.1 dan 1.2) kemudian dibebani gaya tarik yang dinaikkan secara perlahan-lahan sampai bahan uji putus. Selama percobaan/pengujian beban dan regangan batang coba diukur terus menerus. Kedua besaran ini ditampilkan dalam sebuah gambar diagram (gambar 1.4). Skala tegak menunjukkan teggangan tarik dalam dan 2 dengan berpatokan pada penampang batang semula, mm sedangkan skala mendatar menyatakan regangan (perpanjangan) yang bersangkutan dalam prosentase terhadap panjang awal. gambar 1.1 L 5 Ø 20 10?L Penampang Lingkaran Penampang pipih L = Panjang pengukuran awal ( 100 200 mm )?L = pertambahan paanjaang Torak tekan Percobaan lentur Minyak tekan gambar 1.2 Percobaan tekan Percobaan tarik SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 5

Ketika mesin uji tarik dinyalakan, dan beban dinaikkan perlahanlahan. Tergambar sebuah diagram pada kertas yang sudah ada disamping mesin tersebut. Pada diagram memperlihatkan lengkungan garis lurus miring, hal ini berati bahwa tegangan dan regangan naik sebanding (proporsional). Pada batas proporsionalitas (batas kesebandingan). Yaitu pada ujung atas garis lurus, maka harga orsinat menunjukkan harga tegangan s P. Jika beban terus ditingkatkan, maka akan dicapai batas elastisitas (batas kekenyalan) dengan tegangan s E. Jika pada saat ini batang dilepaskan dari tegangan, batang uji akan memegas kembali secara kenyal ke kedudukan semula ( panjang L O ) tanpa meninggalkan perubahan bentuk yang berarti. Tegangan yang menetap ini disebut tegangan elastis. Hal ini hanya boleh sampai setinggitingginya 0.01 % (gambar 1.3). dan/mm 2 2 40 Batas patah s B 30 Batas rentang s S 20 s S s E 10 s B s s P 0 10 15 20 % regangan retak Regangan retak? = 20% Regangan Regangan retak? gambar 1.4 gambar 1.3 Jika beban dinaikkan melampaui batas-batas kekenyalan (batas elastisitas), maka regangan membesar relatif lebih pesat dan lengkungan segera menunjukkan sebuah tekukan yang akan tampil semakin jelas, semakin ulet bahan tersebut. Tegangan s S dalam pengujian ini dinamakan batas rentang atau batas leleh. Hal ini merupakan angka ciri bahan yang SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 6

penting, karena disini bahan uji untuk pertama kalinya mengalami kelonggaran menetap pada strukturnya yang dapat dikenal melalui munculnya wujud-wujud leleh pada permukaan batang uji. Pada pembebanan yang ditingkatkan lebih lanjut, maka tegangan akan mencatat titik puncaknya seraya melajunya regangan batang uji. Batang uji telah mencapai pembebanan tertinggi, dan batang uji kini menyusut pada kedudukan yang nantinya merupakan tempat perpecahan. Hal ini dapat lagi menahan beban tertinggi dan terus meregang walaupun beban menukik, sampai batang uji putus pada batas perengutan (titik z). Tegangan tertinggi s B dalam dan 2 atau mm dan 2 yang berpatokan cm pada penampang batang semula, yang menghasilkan kekuatan tarik dari bahan uji. Regangan memanjang batang uji sampai saat perengutan (titik z) disebut regangan pecah dan diungkapkan (%) dari panjag semula L O. Contoh: batang uji ø 20 mm (penampang A O = 3,13cm 2 ) hasil percobaan: panjang terukur L O = 200 mm. beban tertinggi yang terukur F = 12560 dan. panjang perengutan L=240 mm. kekuatan tarik = beban tertinggi (F) penmpang semula (L = 4000 O dan 2 atau 40 cm 12560 dan? 2 ) 3,14 cm dan 2 mm L? LO 240-200 regangan pecah = x100%? x100% L 200 Rangkuman 1: O = 200% Dari pengujian tarik statis akan diperoleh hasil pengamatan harga-harga tegangan batas proporsional ( s P ), tegangan elastisitas (batas kekenyalan) ( s E ), tegangan batas leleh ( s S ) dan tegangan tertinggi ( s B ), yang merupakan fungsi dari perpanjangan ( regangan = e ) dan sangat SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 7

menentukan kekuatan tarik, keuletan serta kekenyalan bahan konstruksi bangunan. Tugas 1: Alat dan Bahan 1. Mesin uji tarik. 1 buah 2. Besi bulat St 37 ø 20 x 200 (mm). 1 buah 3. Kikir kasar. 1 buah 4. Kikir halus. 1 buah 5. Penggaris. 1 buah 6. Kertas diagram. 1 buah 7. Sketmat. 1 buah Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Periksalah bahwa kondisi mesin uji dalam keadaan baik. 2. Periksa oli hidrolis apakah sudah cukup. 3. Jepitlah bahan uji dengan tepat. 4. Pakailah baju praktek. Langkah Kerja 1. Periksalah ukuran bahan uji. 2. Tandailah sesuai ukuran yang ditentukan. 3. Kikirlah bahan uji sesuai jobs heet. 4. Jepit bahan uji dengan tepat sesuai ketentuan. 5. Nyalakan mesin uji tarik. 6. Naikkan beban pelan-pelan. 7. Perhatikan dan catat setiap kejadian/perubahan. 8. Setelah bahan putus mesin matikan. 9. Lepas bahan uji dari penjepit. 10. Ukur kembali bahan uji. 11. Hitung tegangan tarik dan regangannya. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 8

Tes Formatif 1: 1. Jelaskan apa yang dimaksud batas elastisitas (batas proporsional)! 2. Apa yang terjadi bila pada batas tersebut beban ditambah terus! Kunci Jawaban Tes Formatif 1: 1. Batas proporsional ialah suatu batas kesebandingan antara tegangan tarik dengan regangan yang apabila pada batas itu beban diturunkan, maka bahan uji tidak mengalami pertambahan panjang. 2. Apabila batas elastisitas terlampaui dan beban dinaikkan terus, maka bahan uji tidak mengalami pertambahan panjang pada bahan uji. Lembar Kerja 1: Alat dan Bahan 1. Mesin uji tarik. 1 buah 2. Besi bulat St 41 ø 17 x 200 (mm). 1 buah 3. Kikir kasar. 1 buah 4. Kikir halus. 1 buah 5. Penggaris. 1 buah 6. Kertas diagram. 1 buah 7. Sketmat. 1 buah Keselamatan dan Kesehatan Kerja 5. Periksalah bahwa kondisi mesin uji dalam keadaan baik. 6. Periksa oli hidrolis apakah sudah cukup. 7. Jepitlah bahan uji dengan tepat. 8. Pakailah baju praktek. Langkah Kerja 1. Periksalah ukuran bahan uji. 2. Tandailah sesuai ukuran yang ditentukan. 3. Kikirlah bahan uji sesuai jobs heet. 4. Jepit bahan uji dengan tepat sesuai ketentuan. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 9

5. Nyalakan mesin uji tarik. 6. Naikkan beban pelan-pelan. 7. Perhatikan dan catat setiap kejadian/perubahan. 8. Setelah bahan putus mesin matikan. 9. Lepas bahan uji dari penjepit. 10. Ukur kembali bahan uji. 11. Hitung tegangan tarik dan regangannya. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 10

2. KEGIATAN BELAJAR 2: UJI PUKUL TAKIK Tujuan Kegiatan Pembelajaran Dalam kegiatan belajar berikut ini, siswa didik diberikan penjelasan mengenai; kemungkinan terjadinya cacat awal (takikan) pada permukaan bahan suatu kostruksi, oleh karenanya perlu dilakukan pengujian material terhadap kemungkinan berkurangnya kemampuan material bahan dalam menerima beban. Uraian Materi Terdapatnya cacat pada permukaan bahan (takikan) sangat memperkecil kekuatan bahan dan dapat mengakibatkan patah karena kelebihan beban. Melalui percobaan pukul takik, akan ditentukan keuletan takik suatu bahan, yaitu kemampuan menahan beban mirip pukulan pada kedudukan yang diperlemah (dibuat takikan) pada daerah tertentu. (gambar 2.1). gambar 2.1 gambar 2.2 Sebuah batang uji yang diberi takikan dan distandarisasikan, ditumpu bebas pada kedua ujungnya dan dipukul dengan sebuah martil bandul yang dijatuhkan oleh mesin uji pukul takik dari ketinggian tertentu H menuju kedudukan takikan pada bahan uji. Dalam pada itu dampak bobot SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 11

martil (akan mengalami hambatan dan martil akan membubung kembali diblakang batang uji, tetapi hanya akan mencapai ketingian h yang lebih rendah. (gambar 2,2 ). Semakin besar nilai keuletan takik, akan semakin kecil ketinggian h. dari selisih H-h dapat dihitung atau dibaca besarnya kerja pemukulan yang terpakai pada mesin uji takik. Keuletan pukul takik = beban ker ja pukul (danm) penampang pecah (cm 2 ) Dimana: beban kerja pukul = beban (G) x (H-h) Rangkuman 2: Cacat pada permukaan bahan (takikan) bisa memperkecil kekuatan bahan konstruksi terhadap beban kerjanya, Perlu dilakukan uji pukul takik untuk mengetahui berapa prosen berkurangnya kemampuan material apabila mengalami takikan. Tugas 2: Alat dan Bahan 1. Mesin uji pukul takik. 1 buah 2. Besi segi empat St 37. 10 x 10 200 (mm) 1 buah 3. Gergaji. 1 buah 4. Kikir kasar. 1 buah 5. Kikir halus. 1 buah 6. Penggaris. 1 buah Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Periksalah bahwa kondisi mesin uji dalam keadaan baik. 2. Periksa oli hidrolis apakah sudah cukup. 3. Jepitlah bahan uji dengan tepat. 4. Pakailah baju praktek. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 12

Langkah Kerja 1. Periksalah bahwa kondisi mesin dalam keadaan baik. 2. Pasang/atau tempatkan bahan uji pada mesin uji pukul takik dengan benar. 3. Yakinkan bahwa ayunan martil aman/bebas. 4. Periksalah ukuran bahan uji. 5. Tandailah sesuai ukuran yang ditentukan. 6. buatlah takikan dengan menggergaji sesuai ukuran. 7. Pasang bahan uji pada mesin dengan tepat. 8. Angkat martil sesuai dengan ketentuan yaitu posisi horizontal dengan sudut 90 0 terhadap bahan uji. 9. Lepas martil pada posisi horizontal pada posisi 90 0. 10. Ambil bahan uji dari mesin uji pukul takik. 11. Ukur penampang pecahan. 12. Hitung kekuatan pukul bahan uji. Tes Formatif 2: 1. Apakah perlunya bahan diuji dengan mesin pukul takik? 2. Apakah yang diukur setelah uji pukul takik? Kunci Jawaban Tes Formatif 2: 1. Perlunya bahan diuji dengan mesin pukul takik ialah kita bias tahu kemampuan suatu bahan konstruksi yang cacat awal. 2. Yang diukur setelah uji pukul takik ialah ukuran retak yang terjadi setelah diuji, hal ini untuk menghitung kekuatan pukul bahan tersebut. Lembar Kerja 3: Alat dan Bahan 7. Mesin uji pukul takik. 1 buah 8. Besi segi empat St 41. 10 x 20 200 (mm) 1 buah 9. Gergaji. 1 buah 10. Kikir kasar. 1 buah SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 13

11. Kikir halus. 1 buah 12. Penggaris. 1 buah Keselamatan dan Kesehatan Kerja 1. Periksalah bahwa kondisi mesin uji dalam keadaan baik. 2. Periksa oli hidrolis apakah sudah cukup. 3. Jepitlah bahan uji dengan tepat. 4. Pakailah baju praktek. Langkah Kerja 1. Periksalah bahwa kondisi mesin dalam keadaan baik. 2. Pasang/atau tempatkan bahan uji pada mesin uji pukul takik dengan benar. 3. Yakinkan bahwa ayunan martil aman/bebas. 4. Periksalah ukuran bahan uji. 5. Tandailah sesuai ukuran yang ditentukan. 6. buatlah takikan dengan menggergaji sesuai ukuran. 7. Pasang bahan uji pada mesin dengan tepat. 8. Angkat martil sesuai dengan ketentuan yaitu posisi horizontal dengan sudut 90 0 terhadap bahan uji. 9. Lepas martil pada posisi horizontal pada posisi 90 0. 10. Ambil bahan uji dari mesin uji pukul takik. 11. Ukur penampang pecahan. 12. Hitung kekuatan pukul bahan uji. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 14

BAB III E V A L U A S I Untuk mengetahui hasil pembelajaran, siswa/peserta perlu di evaluasi dengan soal-soal berikut. Soal Evaluasi: 1. Jelaskan apa yang dimaksud batas elastisitas (batas proporsional)! 2. Apa yang dimaksud dengan tegangan maksimum! 3. Apa yang terjadi apabila titik maksimum terlampaui! 4. Apakah yang diukur setelah uji pukul takik? Kunci Jawaban Soal Evaluasi: 1. Batas proporsional ialah suatu batas kesebandingan antara tegangan tarik dengan regangan yang apabila pada batas itu beban diturunkan, maka bahan uji tidak mengalami pertambahan panjang. 2. Tegangan maksimum adalah suatu keadaan dimana bahan uji sudah tidak mampu lagi menerima beban yang lebih besar lagi. 3. Apabila titik maksimum terlampaui maka beban berangsur-angsur turun dan diikuti pertambahan panjang yang lebih tepat dan akhirnya bahan uji patah. 4. Yang diukur setelah uji pukul takik ialah ukuran retak yang terjadi setelah diuji, hal ini untuk menghitung kekuatan pukul bahan tersebut. KRITERIA KELULUSAN SKOR KRITERIA BOBOT NILAI KETERANGAN (1-10) Nomer 1 3 3 Syarat Nomer 2 2 2 kelulusan nilai Nomer 3 2 2 7,0 Nomer 4 3 3 SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 15

BAB IV P E N U T U P Modul ini disusun untuk menghasilkan satu tahap kompetensi kerja yang dikukuhkan dengan suatu sertifikat. Sertifikat yang merupakan bukti hasil pembelajaran modul ini dapat diperoleh dari asosiasi melalui lembaga pendidikan resmi dan sah menurut hukum seperti Sekolah Menengah Kejuruan dan yang sejenisnya. Selanjutnya apabila peserta didik atau peserta diklat berkehendak atau berminat untuk mempelajari jenjang atau modul berikutnya, sebaiknya sesuai bidang dan nomor kode modul lanjutannya sesuai dengan urutan modul yang tercantum dalam peta kedudukan modul. SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 16

DAFTAR PUSTAKA 1. Goerge Love & Harun AR, Teori dan Praktek Logam, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga. 2. John Stefford & Guy Mc Murbu, Teknologi Karma Logam, Penerbit Erlangga. 3. James M. Gere, Stephen P. Timoshenko & Bambang Suryoatmono, Mekanika Bahan, Edisi keempat, Penerbit Erlangga. 4. George F. Dieter & Sriati Djaprie, Metalurgi Mekanik, Edisi ketiga, Penerbit Erlangga. 5. PT PAL Indonesia, Panduan Praktik Kerja Dasar Logam, Surabaya, SMK Bidang Perkapalan Program Keahlian Instalasi Permesinan Kapal 17