Peramalan Penjualan Pipa di PT X

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

Pemodelan ARIMA Non- Musim Musi am

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

ABSTRAK. Kata kunci : Data Runtun Waktu, Indeks Harga Konsumen, ARIMA, Analisis Intervensi, Fungsi Step, Peramalan. I Pendahuluan

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

Contoh Analisis Deret Waktu: BJSales (Revisi)

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang

PENGARUH INSIDEN BOM BALI I DAN BOM BALI II TERHADAP BANYAKNYA WISATAWAN MANCANEGARA YANG DATANG KE BALI

Analisis Time Series Pada Penjualan Shampoo Zwitsal daerah Jakarta dan Jawa Barat di PT. Sara Lee Indonesia. Oleh : Pomi Kartin Yunus

PENDUGAAN DATA RUNTUT WAKTU MENGGUNAKAN METODE ARIMA

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

PERAMALAN CURAH HUJAN MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SPEKTRAL

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii. HALAMAN PENGESAHAN...iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL...

OUTLINE. Pendahuluan. Tinjauan Pustaka. Metodologi Penelitian. Analisis dan Pembahasan. Kesimpulan dan Saran

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins

Model Penjualan Plywood PT. Linggarjati Mahardika Mulia

Model Peramalan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Nikkei 225 dengan Pendekatan Fungsi Transfer

BAB III PEMBAHASAN. Pada bab ini, dibahas mengenai model Vector Error Correction (VEC),

Prediksi Laju Inflasi di Kota Ambon Menggunakan Metode ARIMA Box Jenkins

BAB 2 LANDASAN TEORI

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

PERAMALAN PERMINTAAN PRODUK SARUNG TANGAN GOLF MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) DI PT. ADI SATRIA ABADI ABSTRAK

PENENTUAN MODEL TERBAIK UNTUK PERAMALAN DATA SAHAM CLOSING PT. CIMB NIAGA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE ARCH-GARCH

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Analisis ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average) umumnya

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)

Meytaliana F Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Basuki Widodo, M.Sc. Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes.

ANALISA BOX JENKINS PADA PEMBENTUKAN MODEL PRODUKSI PREMI ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR RODA EMPAT

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN MENGGUNAKAN MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian...

PENGENDALIAN KUALITAS DENGAN MENGGUNAKAN DIAGRAM KONTROL EWMA RESIDUAL (STUDI KASUS: PT. PJB UNIT PEMBANGKITAN GRESIK)

PEMODELAN ARIMA UNTUK PREDIKSI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP LUAS SEBARAN ROB DI KOTA AMBON

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN Eksplorasi Data Suhu Udara Rata-rata

PEMODELAN DATA RUNTUK WAKTU PADA DATA PRODUKSI SUSU SAPI DI AMERIKA SEJAK TAHUN

Contoh Analisis Deret Waktu: BJSales

Oleh : Dwi Listya Nurina Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si

PERBANDINGAN INVESTASI PADA MATA UANG DOLAR AMERIKA (USD) DAN YEN JEPANG (JPY) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

ANALISIS INTERVENSI FUNGSI STEP (Studi Kasus Pada Jumlah Pengiriman Benda Pos Ke Semarang Pada Tahun )

PENGGUNAAN METODE PERAMALAN KOMBINASI TREND DETERMINISTIK DAN STOKASTIK PADA DATA JUMLAH PENUMPANG KERETA API (Studi Kasus : KA Argo Muria)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian ini, yaitu ln return, volatilitas, data runtun waktu, kestasioneran, uji

ANALISIS POLA HUBUNGAN PEMODELAN ARIMA CURAH HUJAN DENGAN CURAH HUJAN MAKSIMUM, LAMA WAKTU HUJAN, DAN CURAH HUJAN RATA-RATA

Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input

PERAMALAN JUMLAH PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA DENPASAR MENGGUNAKAN MODEL FUNGSI TRANSFER MULTIVARIAT

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN PROGRAM STUDI: S1 SISTEM INFORMASI Semester : Genap

BAB II LANDASAN TEORI

Peramalan Kecepatan Angin Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Box-Jenkins

SBAB III MODEL VARMAX. Pengamatan time series membentuk suatu deret data pada saat t 1, t 2,..., t n

Pemodelan ARIMA Jumlah Pencapaian Peserta KB Baru IUD

Model Autoregressive Integrated Moving Average (ARIMA) adl teknik untuk mencari pola yg paling cocok dari sekelompok data Model ARIMA dapat digunakan

Analisis Peramalan Banyaknya Permintaan Darah di Surabaya Menggunakan Metode

Prediksi Wisatawan Mancanegara Ke Jawa Barat Melalui Pintu Masuk Bandara Husein Sastranegara dan Pelabuhan Muarajati Menggunakan Metode SARIMA

Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATAWAN MENGGUNAKAN MODEL ARMAX DENGAN NILAI KURS DAN EKSPOR-IMPOR SEBAGAI FAKTOR EKSOGEN

Peramalan Volume Pemakaian Air di PDAM Kota Surabaya dengan Menggunakan Metode Time Series

MA(q) AR(p) MA(q) jika ACF cuts off lebih tajam, AR(p) jika PACF cuts off lebih tajam ARMA(0,0)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pemodelan Space Pemasangan Iklan di Surat Kabar Harian X dengan Metode ARIMAX dan Fungsi Transfer

PERBANDINGAN MODEL PADA DATA DERET WAKTU PEMAKAIAN LISTRIK JANGKA PENDEK YANG MENGANDUNG POLA MUSIMAN GANDA ABSTRAK

PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010

PENERAPAN MODEL ARIMA UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. TELKOM Tbk. APPLICATION OF ARIMA TO FORECASTING STOCK PRICE OF PT. TELOKM Tbk.

PENENTUAN RESIKO INVESTASI DENGAN MODEL GARCH PADA INDEKS HARGA SAHAM PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR TBK.

Metode Variasi Kalender untuk Meramalkan Banyaknya Penumpang Kereta Api

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

PERAMALAN JUMLAH WISATAWAN DI AGROWISATA KUSUMA BATU MENGGUNAKAN METODE ANALISIS SPEKTRAL. Oleh: Niswatul Maghfiroh NRP.

PEMODELAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE BOX-JENKINS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Unit Analisis dan Ruang Lingkup Penelitian. yang berupa data deret waktu harga saham, yaitu data harian harga saham

PERAMALAN STOK BARANG UNTUK MEMBANTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN BARANG PADA TOKO BANGUNAN XYZ DENGAN METODE ARIMA

PERAMALAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA YANG BEKUNJUNG KE BALI MENGGUNAKAN FUNGSI TRANSFER

UNNES Journal of Mathematics

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

model Seasonal ARIMA

4 BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN EVALUASI. lebih dikenal dengan metode Box-Jenkins adalah sebagai berikut :

Peramalam Jumlah Penumpang Yang Berangkat Melalui Bandar Udara Temindung Samarinda Tahun 2012 Dengan Metode ARIMA BOX-JENKINS

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER

Langkah-langkah metode ARIMAX menggunakan Eviews dan Minitab

PERBANDINGAN UJI PORTMANTEAU UNTUK KORELASI DIRI SISAAN PADA MODEL AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA) KURNIA SEKAR NEGARI

Prediksi Harga Saham dengan ARIMA

PEMODELAN ARIMA DAN DETEKSI OUTLIER DATA CURAH HUJAN SEBAGAI EVALUASI SISTEM RADIO GELOMBANG MILIMETER

TEKNIK PERAMALAN DENGANMODEL AUTOREGRESSIVE CONDITIONALHETEROSCEDASTIC (ARCH) (Studi KasusPada PT. Astra Agro Lestari Indonesia Tbk)

PEMODELAN ARIMA DAN DETEKSI OUTLIER DATA CURAH HUJAN SEBAGAI EVALUASI SISTEM RADIO GELOMBANG MILIMETER

Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer

Pemodelan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat Menggunakan ARFIMA

PEMODELAN ARIMA INTENSITAS HUJAN TROPIS DARI DATA PENGUKURAN RAINGAUGE DAN DISDROMETER

Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Laut Manado Menggunakan Model ARMA

BAB 2 LANDASAN TEORI

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

BAB III PEMBAHARUAN PERAMALAN. Pada bab ini akan dibahas tentang proses pembaharuan peramalan.

PERAMALAN BANYAKNYA OBAT PARASETAMOL DAN AMOKSILIN DOSIS 500 MG YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH DINKES SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN

PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, Tbk. MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

Transkripsi:

Elviani, et al. / Peramalan Penjualan Pipa di PT X / Jurnal Titra, Vol.. 2, No. 2, Juni 2014, pp. 55-60 Peramalan Penjualan Pipa di PT X Cicely Elviani 1, Siana Halim 1 Abstract: In this thesis we modeled the sales pipeline using auto regressive moving average, ARIMA(p,d,q) under R-Software. Those selected models are used to forecast the standard water pipe and black, standard water pipe and medium standard black pipe, SCH 40 standard water pipe and black, BDA standard water pipe, standard water pipe, medium B, coil, and furniture pipe future demands. Key word: forecasting, Auto Regressive Integrated Moving Average, R software Pendahuluan PT X merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi pipa baja. Produk yang diproduksi perusahaan terdiri dari pipa untuk dijadikan stok dan pipa yang diproduksi sesuai dengan pesanan konsumen. Jenis pipa yang diproduksi meliputi coil, pipa hitam, pipa air, pipa perabot, pipa GI, dan pipa stainless. PT X juga menyediakan layanan jasa berupa jasa pemotongan gulungan baja dan jasa pelapisan pipa. PT X sebagai produsen pipa baja terbesar di Indonesia berusaha untuk terus memenuhi permintaan pipa baja yang meningkat. Peningkatan konsumsi pipa baja di Indonesia terjadi sejak tahun 2009 hingga 2013. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1. Departemen Marketing dan Departemen PPIC harus bekerja sama untuk dapat memenuhi permintaan pipa baja. Departemen Marketing mengalami kendala dalam memenuhi permintaan pipa baja. Koordinasi antara Departemen Marketing dengan Departemen PPIC tidak berjalan lancar. Rencana produksi yang dikeluarkan oleh Departemen PPIC tidak sesuai dengan permintaan pasar. Stok produk yang tersedia juga tidak sesuai dengan permintaan pasar. Departemen Marketing menyadari hal ini terjadi karena tidak memberi perkiraan penjualan dan jenis pipa yang harus disediakan oleh Departemen PPIC. Salah satu usaha untuk memperbaiki hal tersebut adalah dengan cara melakukan peramalan penjualan pipa setiap bulannya. Peramalan penjualan yang dilakukan oleh Departemen Marketing diharapkan dapat membantu Departemen PPIC untuk menyediakan produk sesuai dengan permintaan pasar. 1 Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri, Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya 60236. Email: cicely.elviani@gmail.com, halim@peter.petra.ac.id Gambar 1. Tingkat konsumsi baja Metode Penelitian Pada bab ini akan dibahas metode yang digunakan untuk melakukan peramalan penjualan pipa setiap bulannya oleh Departemen Marketing. Model peramalan yang digunakan adalah model peramalan ARIMA. Model ARIMA dikembangkan oleh Box dan Jenkis pada tahun 1975. Model ARIMA terdiri dari tiga tahap yaitu tahap identifikasi, tahap estimasi dan diagnostic check, dan tahap aplikasi (tahap peramalan). Tahap estimasi merupakan tahap pemeriksaan data. Syarat yang harus dipenuhi dari model ARIMA adalah data yang digunakan harus stasioner terhadap mean dan varians. Pemilihan model yang akan digunakan untuk peramalan dilakukan setelah data stasioner. Tahap estimasi dan diagnostic check merupakan pemeriksaan residual dari model yang digunakan. Residual dari model yang digunakan tidak berkorelasi dan harus berdistribusi normal. Tahap aplikasi merupakan tahapan dimana peramalan dilakukan dengan menggunakan model yang terpilih. Data yang tidak stasioner dengan varians dapat distasionerkan dengan menggunakan transformasi Box Cox. Rumus transformasi Box Cox dapat dilihat pada persamaan 1 (Makridakis et al., [3]). 55

Elviani, et al. / Peramalan Penjualan Pipa di PT X / Jurnal Titra, Vol..2, No.2 Juni 2014, pp. 55-60, i = 1,2,.. (1) H0: Residual data berdistribusi normal H1: Residual data tidak berdistribusi normal dimana: x = data times series λ = parameter transformasi Data yang tidak stasioner dengan mean dilakukan differencing yaitu mengurangi data dengan data sebelumnya. Pengujian yang digunakan untuk memeriksa kestasioneran data terhadap mean digunakan pengujian Augmented Dickey Fuller. Hipotesa untuk pengujian ADF yaitu: H0: Data tidak stasioner H1: Data stasioner Rumus dari pengujian (ADF) dapat dilihat pada persamaan 2 (Makridakis et al., [3]). dimana: = orde differencing p = jumlah lag yang digunakan = koefisien regresi Langkah selanjutnya setelah data stasioner adalah memilih model yang akan digunakan beserta dengan parameter model. Model terdiri dari model moving average, model autoregressive, dan model autoregressive integrated moving average. Parameter dari model yang digunakan ditentukan dengan melihat jumlah lag yang signifikan dari plot autocorrelation function (ACF) dan plot partial autocorrelation function (PACF). Model yang dipilih untuk digunakan dalam peramalan adalah model dengan nilai AIC terkecil. Rumus untuk menghitung nilai AIC dapat dilihat pada persamaan 3 (Hanke & Wichern, [4]). dimana : (2) AIC = ln + (3) = varians dari residual n = jumlah data r = jumlah parameter dari model ARIMA Langkah selanjutnya sebelum model digunakan untuk peramalan adalah melakukan diagnostic check. Diagnostic check meliputi normality check dan pemeriksaan korelasi residual dari model yang digunakan. Normality check dilakukan dengan menggunakan pengujian Shapiro Wilk. Rumus dari pengujian Shapiro Wilk dapat dilihat pada persamaan 4 dan persamaan 5 (Conover, [1]). Hipotesa untuk pengujian normality check yaitu: dimana: T = hasil pengujian Shapiro-Wilk D = nilai data ke i dikurang rata-rata dari data = koefisien Shapiro-Wilk (4) Pemeriksaan korelasi residual dilakukan dengan pengujian Ljung Box dan plot ACF. Hipotesa untuk pengujian normality check yaitu: H0: Residual data tidak berkorelasi H1: Residual data berkorelasi Rumus pengujian Ljung Box dilihat pada persamaan 6 dan persamaan 7 (Makridakis et al., [3]). dimana: = autokorelasi dari residual pada lag k n = jumlah residual k = selisih waktu m = jumlah dari selisih waktu yang diuji Langkah selanjutnya setelah model telah dipilih adalah melakukan permalan dengan model yang telah ditentukan. Hasil dan Pembahasan Jenis-jenis pipa yang akan diramalkan dengan menggunakan metode ARIMA terdiri dari pipa air standar, pipa hitam standar, pipa perabot, coil, pipa air standar medium, pipa hitam standar medium, pipa air standar SCH 40, pipa hitam standar SCH 40, pipa air standar medium B, pipa air standar BSA. Peramalan dilakukan untuk 3 periode. Pipa Air Standar Gambar 2 menunjukkan bahwa data penjualan pipa air standar tidak stasioner terhadap varians dan mean. Data ditransformasi dengan menggunakan nilai lambda sebesar -0,07 dan untuk menstasionerkan data dengan mean dilakukan proses differencing. Data yang telah dilakukan differencing diuji dengan menggunakan pengujian Dickey Fuller untuk mengetahui data telah stasioner dengan mean atau tidak. Pengujian Dickey Fuller menggunakan hipotesa yaitu: (5) (6) (7) 56

Elviani, et al. / Peramalan Penjualan Pipa di PT X / Jurnal Titra, Vol.. 2, No. 2, Juni 2014, pp. 55-60 Gambar 3. Plot Data Penjualan yang Telah Stasioner Gambar 2. Plot data penjualan pipa air standar H0: data tidak stasioner H1: data stasioner Gambar 4. Plot ACF pipa air standar Nilai α yang digunakan untuk pengujian adalah sebesar 0,05. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1. Data dikatakan stasioner dengan mean apabila hasil pengujian memiliki nilai yang lebih kecil dari 0,05. Hasil pengujian pada Tabel 1 menunjukkan data telah stasioner dengan mean. Langkah berikutnya adalah menentukan model yang akan digunakan untuk peramalan. Paremeter dari model yang akan digunakan ditentukan berdasarkan jumlah lag yang signifikan pada plot autocorrelation function (ACF) dan plot partial autocorrelation function (PACF). Plot ACF digunakan untuk menentukan parameter model moving average dan plot PACF digunakan untuk menentukan model autoregressive. Plot ACF dapat Tabel 1. Hasil pengujian dickey fuller Augmented Dickey-Fuller Test data: pipa air standar Dickey-Fuller = -5,792, p-value = 0,01 Data penjualan yang telah ditransformasi dan differencing diplot dan hasil plot dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 5. Plot PACF pipa air standar dilihat pada Gambar 4. Lag yang signifikan adalah lag 1. Model yang terbentuk adalah model IMA (1,1). Lag yang signifikan dari plot PACF pada Gambar 5 adalah lag 1 dan lag 2. Model yang terbentuk adalah ARI (2,1). Model lainnya yang mungkin dapat digunakan untuk peramalan adalah model ARIMA (2,1,1). Model tersebut akan dipilih salah satu sebagai model peramalan berdasarkan nilai AIC masingmasing model. Model yang dipilih adalah model dengan nilai AIC terkecil. Model yang dipilih untuk digunakan sebagai model peramalan adalah model ARIMA (2,1,1). Sebelum digunakan untuk peramalan residual dari model diperiksa. Shapiro Wilk statistik digunakan untuk pengujian distribusi residual. Hipotesa yang digunakan yaitu: H0: Residual data berdistribusi normal H1: Residual data tidak berdistribusi normal Nilai α yang digunakan untuk pengujian adalah 0,05. Residual dikatakan berdistribusi normal jika hasil pengujian memiliki nilai yang lebih besar dari 0,05. Pvalue hasil pengujian Shapiro Wilk adalah 57

Elviani, et al. / Peramalan Penjualan Pipa di PT X / Jurnal Titra, Vol..2, No.2 Juni 2014, pp. 55-60 0,4199. Hasil pengujian menunjukkan residual telah berdistribusi normal. Tabel 2. Pengujian model ARI (2,1) dan ARIMA (2,1,1) Series: pipa air standar ARIMA(2,1,0) Coefficients: ar1 ar2-0,6566-0,2982 s.e. 0,1200 0,1188 sigma^2 estimatedas 690544: log likelihood=-513,16 AIC=1.032,32 ARIMA(2,1,1) Coefficients: ar1 ar2 ma1-0,0207 0,0624-0,7705 s.e. 0,1829 0,1595 0,1319 sigma^2 estimatedas 647783: log likelihood=-511,30 AIC=1.030,61 Peramalan dilakukn dengan menggunakan model ARIMA (2,1,1). Error dari hasil peramalan adalah sebesar 23%. Tabel 4. Hasil peramalan penjualan pipa hitam standar Periode Peramalan Mei 2014 3.731 1.585 5.878 Juni 2014 3.857 1.697 6.016 Juli 2014 3.998 1.636 6.361 Tabel 5. Hasil peramalan penjualan pipa perabot Periode Peramalan Mei 2014 920 465 1.375 Juni 2014 963 491 1.436 Juli 2014 987 497 1.477 Tabel 6. Hasil peramalan penjualan coil Periode Peramalan Mei 2014 3.105 1.527 4.682 Juni 2014 3.148 1.522 4.774 Juli 2014 3.151 1.458 4.843 Tabel 7. Hasil peramalan penjualan pipa air standar BSA Periode Peramalan Mei 2014 341 66 617 Juni 2014 412 133 690 Juli 2014 432 127 737 Pipa Hitam Standar Gambar 6. Hasil pengujian Ljung Box Tabel 3. Hasil peramalan penjualan pipa air standar Periode Peramalan Mei 2014 3.105 1.527 4.682 Juni 2014 3.148 1.522 4.774 Juli 2014 3.151 1.458 4.843 Pengujian dilanjutkan dengan pengujian korelasi residual. Pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Ljung Box dan plot ACF. Hasil pengujian dapat dilihat pada Gambar 6. Plot ACF dan pengujian Ljung Box menunjukkan bahwa semua residual berada pada batas signifikansi. Hal ini menunjukkan bahwa residual tidak berkorelasi. signifikansi yang digunakan untuk pengujian Ljung Box adalah 0,05. Peramalan penjualan pipa hitam standar dilakukan dengan menggunakan ARIMA (2,1,0). Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 4. Pipa Perabot Peramalan penjualan pipa perabot dilakukan dengan menggunakan model ARIMA (3,1,0). Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 5. Pipa Coil Peramalan penjualan coil dilakukan dengan menggunakan model ARIMA (1,1,1). Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 6. Pipa Air Standar BSA Peramalan penjualan pipa air standar BSA dilakukan dengan menggunakan model ARIMA (2,1,3). Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 7. 58

Elviani, et al. / Peramalan Penjualan Pipa di PT X / Jurnal Titra, Vol.. 2, No. 2, Juni 2014, pp. 55-60 Tabel 8. Hasil peramalan penjualan pipa air standar medium Periode Peramalan Mei 2014 2.000 964 3.036 Juni 2014 1.977 871 3.083 Juli 2014 1.972 842 3.103 Tabel 9. Hasil peramalan penjualan pipa air standar medium Periode Peramalan Mei 2014 147 54 240 Juni 2014 144 46 242 Juli 2014 217 119 316 Tabel 10. Hasil peramalan penjualan pipa air standar SCH 40 Periode Peramalan Mei 2014 652 287 1.018 Juni 2014 589 216 962 Juli 2014 619 184 1.053 Tabel 11. Hasil peramalan penjualan pipa hitam standar medium Periode Peramalan Mei 2014 928 256 1.601 Juni 2014 1.034 361 1.707 Juli 2014 1.095 410 1.780 Tabel 12. Hasil peramalan penjualan pipa hitam standar SCH 40 Periode Peramalan Mei 2014 3.105 1.527 4.682 Juni 2014 3.148 1.522 4.774 Juli 2014 3.151 1.458 4.843 Pipa Air Standar Medium Peramalan penjualan pipa air standar medium dilakukan dengan menggunakan model ARIMA (3,1,1). Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 8. Pipa Air Standar Medium B Peramalan penjualan pipa air standar medium B dilakukan dengan menggunakan model ARIMA (3,1,3). Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 9. Pipa Air Standar SCH 40 Penjualan pipa air standar SCH 40 dilakukan dengan menggunakan model ARIMA (2,1,0). Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 10. Pipa Hitam Standar Medium Penjualan pipa hitam standar medium dilakukan dengan menggunakan model ARIMA (2,1,1). Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 111. Pipa Hitam Standar SCH 40 Peramalan pipa hitam standar SCH 40 dilakukan dengan menggunakan model ARIMA (3,1,1). Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel 12. Simpulan Peramalan penjualan pipa setiap bulannya pada PT X dilakukan dengan menggunakan model ARIMA. Peramalan dilakukan untuk 10 jenis pipa, dimana jenis-jenis pipa yang diramalkan merupakan pipa yang menjadi fokus penjualan PT X. Daftar Pustaka 1. Conover, W.J. 1980. Practical Nonparametric Statistics. Second Edition. New York: John Wiley & Sons. 2. Hanke, John E. & Wichern, Dean W. 2009. Business Forecasting. Ninth Edition. Upper Saddle River, New Jersey. 3. Makridakis., et al. 1998. Forecasting Methods and Applocations Third Edition. United States of America. 59

Elviani, et al. / Peramalan Penjualan Pipa di PT X / Jurnal Titra, Vol..2, No.2 Juni 2014, pp. 55-60 60