BAB I PENDAHULUAN. Koperasi pertama kali muncul di Eropa pada awal abad ke-19. Ketika itu,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi stabilitas nasional, ekonomi dan politik, yang imbasnya

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh suatu bangsa dalam upaya untuk meningkatkan pendapatan dan

BAB I PENDAHULUAN. upaya pemberdayaan ekonomi rakyat adalah koperasi. Hal ini dikarenakan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian, beranggotakan masyarakat yang umumnya berekonomi lemah yang

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. pasar belum tentu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat yang kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dasar 1945, bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah untuk melindungi. segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pelaku bisnis di Indonesia sebagian besar adalah pelaku usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang UMKM merupakan unit usaha yang sedang berkembang di Indonesia dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah sektor UKM (Usaha Kecil Menengah). saat ini para pelaku UKM masih kesulitan dalam mengakses modal.

BAB I PENDAHULUAN. kekurangan dalam banyak hal. Baik itu dari segi pemerintahan, pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dalam mencapai keinginan tersebut

BAB I PENDAHULUAN an dimana terjadi krisis ekonomi. UKM (Usaha Kecil dan Menengah) demikian UKM tidak dapat dipandang sebelah mata.

I PENDAHULUAN. Diakses 17 juli Guritno Kusumo Statistik Usaha Kecil dan Menengah.

BAB I PENDAHULUAN. Sejarah telah menunjukkan bahwa usaha Mikro, Kecil, dan. Menengah (UMKM) di Indonesia tetap eksis dan berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam perekonomian. karena sektor ini akan banyak menyerap tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan ekonomi kota Medan. Konsumsi rumah tangga Medan

BAB I PENDAHULUAN. (UMKM) telah mendapat perhatian yang relative cukup besar dari pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi pada dasarnya dicerminkan oleh terjadinya

I. PENDAHULUAN. dibandingkan jumlah kebutuhan manusia untuk mencukupi kebutuhan hidupnya

BAB I PENDAHULUAN. mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang. disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

BAB I PENDAHULUAN. bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Lembaga-lembaga perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan usaha yang tergolong besar (Wahyu Tri Nugroho,2009:4).

BAB I PENDAHULUAN. diselenggarakan secara merata diseluruh lapisan masyarakat. Hal ini sesuai

KREDIT TANPA JAMINAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. simpanan giro, tabungan dan deposito. Bank merupakan tempat untuk meminjam

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

KOPERASI.

BAB I PENDAHULUAN. koperasi. Koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas

BAB I PENDAHULUAN. yang tangguh, dan mandiri yang berakar dalam masyarakat serta mampu memajukan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. pertanian meliputi sub-sektor perkebunan, perikanan, dan perikanan.

Berdasarkan pengertian tersebut, yang dapat menjadi anggota koperasi yaitu:

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat secara merata- Penyebaran yang merata

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pada masa Orde Baru terjadi kegoncangan ekonomi dan politik. Perusahaan

I. PENDAHULUAN. negaranya, yaitu sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan progres

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi merupakan sektor yang sangat penting dan

BAB I PENDAHULUAN. utama yang sejak dahulu kala menjadi tulang punggung operasi badan usaha

BAB I PENDAHULUAN. rentan terhadap pasar bebas yang mulai dibuka, serta kurang mendapat dukungan

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena mengurangi angka pengangguran dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi yang terjadi. Bagi daerah, indikator ini penting untuk

`BAB I PENDAHULUAN. Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil menengah (UMKM) merupakan salah

I. PENDAHULUAN. Keberhasilan perekonomian suatu negara dapat diukur melalui berbagai indikator

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. industrialisasi dan pembangunan industri sebenarnya merupakan satu jalur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tahun 2015 sebagai penanda mulainya pasar bebas ASEAN atau disebut

melestarikan alam, lingkungan dan sumber daya yang ada.

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh negara-negara berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Provinsi Sumatera Utara sebagai bagian integral dari Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan pula kecepatan dalam memperoleh informasi. Salah satu sektor

BAB I PENDAHULUAN. usaha akan mendukung pemulihan ekonomi indonesia, menciptakan lapangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. kerja bagi angkatan kerja di perdesaan. Permasalahan kemiskinan yang cukup

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perekonomian di Indonesia dibagi menjadi 3 kelompok bagian

I. PENDAHULUAN. Skala Usaha UK UM UB Jumlah (Unit/%) /99, /0, /0,01 Kesempatan kerja (%) 88,92 10,54 0,54 Nilai tambah

BAB I PENDAHULUAN. parah bagi perekonomian nasional. Deputi Gubernur Bank Indonesia Ronald

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, diperlukan suatu upaya untuk membangkitkan kembali elemen-elemen

A. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki potensi ekonomi tinggi, potensi yang mulai diperhatikan dunia internasional.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia yang salah satunya sebagai negara yang berkembang masih mengalami ketertinggalan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Usaha Kecil dan Menengah (UKM) menjadi hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. saling membantu membangun kesejahteraan hidup telah berabad-abad dikenal

BAB II PERAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL A. STRUKTUR PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PROSEDUR PELAKSANAAN KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) PADA BANK NAGARI CABANG PEMBANTU BYPASS PADANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia usaha khususnya sektor industri yang mana akan menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus menjadi tumpuan sumber pendapatan sebagian besar masyarakat dalam

mempermudah dalam mengidentiflkasi suatu jenis usaha apakah tergolong UMKM atau usaha besar. Ada beberapa karakteristik UMKM, yaitu: 1.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara yang kuat sering di artikan sebagai negara dengan kondisi ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. makmur yang merata secara material dan spiritual seperti yang tertuang pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mulyadi, 2014 Pengaruh Perilaku Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Usaha

Perkembangan ekonomi di Indonesia merupakan sektor yang penting. dibedakan menjadi tiga sektor yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), swasta,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang tergolong padat penduduk. Dizaman

PENGARUH PEMBERIAN KREDIT USAHA TANI TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI KUD MASARAN AKUR SRAGEN

BAB. X. JARINGAN USAHA KOPERASI. OLEH : Lilis Solehati Y, SE.M.Si

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang umumnya diderita oleh mereka

BAB I PENDAHULUAN. Secara defenitif, pada awalnya pengertian pembangunan ekonomi diberi

I. PENDAHULUAN. (NSB) termasuk Indonesia sering berorientasi kepada peningkatan pertumbuhan

Keseluruhan lingkungan X merupakan wilayah pemukiman yang padat penduduk. Pada

BAB I PENDAHULUAN. besar mengalami kebangkrutan dan memberikan beban berat bagi negara

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. terletak di kota Medan. Kecamatan Medan Marelan merupakan satu-satunya

PENDAHULUAN. peternak, khususnya bagi yang berminat meningkatkan skala usahanya. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN (Renstra Kementrian Koperasi dan UMKM ) diketahui jumlah

BAB I PENDAHULUAN. sejalan dengan laju pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi. Demikian pula

BAB I PENDAHULUAN. sebenarnya telah dipraktikkan dan melembaga sejak lama (Hamidi, 2003: 1). Bila

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. berbagai masalah yang sedang dihadapi (Sandika, 2014). Salah satu usaha untuk

IMPLEMENTASI PASAL 18 PERDA KOTA MOJOKERTO NOMOR 7 TAHUN 2009 TERHADAP PERLINDUNGAN USAHA DI KOTA MOJOKERTO

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Koperasi pertama kali muncul di Eropa pada awal abad ke-19. Ketika itu, terutama di negara-negara Eropa yang menerapkan sistem perekonomian kapitalis, kaum buruh sedang berada pada puncak penderitaannya. Untuk membebaskan diri mereka dan tindasan sistem perekonomian kapitalis, serta dalam rangka ikut serta meningkatkan kesejahteraan anggota masyarakat disekitarnya, kaum buruh bersepakat untuk menyatukan diri mereka dengan membentuk koperasi (Baswir, 2000:11). Untuk pertama kalinya Inggris mendirikan toko koperasi di Brighton, dan menerbitkan publikasi bulanan yang dapat digunakan untuk mengelola toko dengan menggunakan prinsip koperasi. Hal itu membuat Inggris membangun koperasi pada tahun 1844. Berdirinya koperasi di Inggris dianggap dapat memajukan perekonomian dan menginginkan agar tumbuhnya koperasi dapat berperan sebagai penghilang dampak negatif, selanjutnya perkembangan koperasipun semakin terlihat di negara-negara lainnya seperti Jerman yang mendirikan koperasi simpan pinjam, Prancis, dan Denmark. Karena keberhasilan Denmark menggembangkan ekonominya melalui koperasi, negara Eropa semakin mendapatkan kemajuan ekonomi. Eropapun mulai mengembangkan pemasarannya dalam hasil industri dan mencari bahan mentah untuk menggembangkan perindustriannya. Kemajuan koperasi di Eropa akhirnya meluas ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. 1

Di Indonesia koperasi diperkenalkan oleh Raden Aria Wiraatmaja, seorang Patih di Purwokerto bermula pada abad 20. Koperasi tersebut diperuntukkan bagi pegawai rendahan kemudian berkembang kearah koperasi untuk sektor pertanian. Kehadiran koperasi di tengah-tengah masyarakat merupakan usaha atau badan yang sangat membantu kelangsungan hidup. Koperasi dianggap modal yang cocok bagi mereka yang ekonominya lemah. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara tidak sadar mempersatukan diri untuk menolong diri sendiri dan manusia sesamanya. Mengingat sifat dari koperasi itu, maka tidaklah mengherankan jika pergerakan koperasi amat pesat berjalannya didaerah-daerah bahkan sampe kepedesaan dimana banyak terdapat pertanian-pertanian yang sedang atau kecil. Kesejahteraan masyarakat luas dan bersama merupakan dasar dari pengembangan koperasi Indonesia. Suatu keyakinan yang muncul bahwa koperasi yang dapat menciptakan kesejahteraan masyarakat luas, tetapi tak selamanya sesuatu usaha selalu berjalan lancar sesuai dengan harapan. Demikian juga koperasi sebagai badan usaha masih memiliki berbagai kendala dalam pengembangannya. Hal ini perlu mendapat perhatian lebih dalam pembangunan koperasi dilihat dari peranan koperasi sebelumnya. Peran koperasi dalam perekonomian Indonesia paling tidak dilihat dari: Pertama, kedudukannya sebagai pemain utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor. Kedua, penyedia lapangan kerja. Ketiga, pemain penting dalam pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat. Keempat, 2

pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta kelima, sumbangannya dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor (herdy92.wordpres.com). Kelima peranan koperasi ini ada dalam perekonomian Indonesia guna untuk meningkatkan kemakmuran. Usaha ini tidak mudah akan tetapi harus dilakukan terus untuk masa datang. Masyarakat membangun koperasi, untuk mencapai kemakmuran. Tetapi tak selamanya sesuatu usaha berjalan lancar sesuai dengan harapan demikian juga koperasi. Berbagai kelemahan diperbaiki agar sesuai dengan tujuan koperasi dalam memegang peranan yang besar dalam perekonomian nasional. Sejalan dengan hal tersebut eksistensi koperasi dalam kondisi globalisasi / liberalisasi ekonomi dunia sekarang ini, terutama dalam upaya penyembuhan perekonomian nasional, upaya untuk mendorong dan meningkatkan koperasi adalah hal yang sangat penting. Keikutsertaan semua pelaku ekonomi tersebut diperlukan dalam upaya mencapai sasaran pembangunan. Perekonomian koperasi di wilayah Sumatera Utara beberapa tahun ini mengalami peningkatan. Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) memberikan kontribusi besar dalam peningkatan perekonomian suatu daerah, besarnya peranan koperasi dan UKM Sumut dapat terlihat dengan jumlah yang cukup besar yakni mencapai 187.580 unit (Burhani Antara News, 6 Januari 2012). Penghasilan yang minim, membuat seseorang selalu berpikir bagaimana cara mendapatkan kehidupan yang layak, sehingga tidaklah mengherankan seseorang rela meminjam dana meskipun dengan bunga tinggi. Keinginan yang 3

semakin tinggi untuk meminjam dikalangan masyarakat secara tidak sadar meningkatkan pertumbuhan koperasi di kota-kota, termasuk Kota Medan. Dengan bantuan peranan koperasi di lingkungan masyarakat Kota Medan serta UMKM sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya golongan menengah kebawah, tidak menutup kemungkinan bantuan yang diberikan koperasi banyak digunakan untuk memberdayakan ekonomi keluarga. Koperasi yang berdiri disekolah-sekolah negeri maupun swasta dapat mendorong perkembangan koperasi dan secara tidak langsung mengajarkan seorang anak didik untuk terjun langsung dalam keanggotaan koperasi. Hal tersebut dapat mengajarkan arti kemanusiaan dan kerjasama bagi anak didik sejak dini. Tidak hanya disekolah, baik PNS, BUMN lainnya juga menggunakan jasa koperasi. Data tabel 1.1 berikut ini terlihat dari data perkembangan jumlah koperasi menurut sektor. Tabel 1.1 Jumlah Koperasi Menurut Sektor SEKTOR 2008 2011 KUD 552 387 Perkebunan Rakyat 70 153 Perikanan 73 82 Peternakan 36 101 Industri Kerajinan 64 - Simpan Pinjam 147 1865 4

Golongan - 1400 Konsumsi - 1119 Lain-lain 7198 464 Sumber data : BPS Kota Medan Tahun 2010 Terlihat dari tabel 1.1 diatas bahwa koperasi di Kota Medan dipergunakan oleh semua golongan. Pertambahan jumlah Koperasi Simpan Pinjam yang meningkat ini menandakan bahwa banyaknya masyarakat yang menggunakan jasa koperasi simpan pinjam. Pusat Koperasi Pegawai Republik Indonesia (PKP-RI) ikut serta dalam kegiatan dan pelatihan mendukung kegiatan perkoperasian di Kota Medan. Bidang usaha yang lebih utama dilakukan yaitu Usaha Simpan Pinjam, mengingat bahwa masih banyaknya keperluan-keperluan yang ingin dipenuhi maka koperasi simpan pinjam diyakini dapat memenuhi pinjaman kredit. Pinjaman tersebut dipergunakan untuk memenuhi konsumsi rumah tangga, modal usaha ataupun kebutuhan lainnya dimana dapat memberdayakan ekonomi masyarakat. Untuk itu, pembangunan koperasi di kota Medan maupun daerah-daerah lainnya perlu diteruskan, karena pembangunan adalah proses, memerlukan waktu dan ketekunan serta konsistensi dalam pelaksanaan, berkesinambungan untuk mengatasi semua masalah yang muncul seperti masalah kemiskinan, jumlah pengangguran yang semakin banyak. Dengan berkembanganya koperasi, bukan hanya para anggota koperasi saja yang dapat menikmati peningkatan taraf hidup, 5

melainkan juga anggota-anggota masyarakat umumnya, terutama yang terasa sekali yaitu pada masyarakat di pedesaan dengan terselenggaranya pembangunan masyarakat desa, dimana KUD dan koperasi-koperasi produksi lainnya telah memperlihatkan peranannya yang penting. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul: Peranan Koperasi Dalam memberdayakan Ekonomi Masyarakat di Kota Medan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, dapat dirumuskan masalah penelitian adalah 1. Sejauhmana perkembangan kredit yang diterima anggota koperasi dapat meningkatkan/memberdayakan ekonomi keluarga? 2. Kendala apa yang dialami oleh para anggota koperasi yang memperoleh kredit dlaam peningkatan pemberdayaan ekonomi masyarakat/keluarga? 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah: 1. Untuk mengetahui jumlah perkembangan kredit yang diterima anggota koperasi yang dapat meningkatkan/memberdayakan ekonomi keluarga. 2. Untuk mengetahui kendala apa yang dialami oleh para anggota koperasi yang memperoleh kredit. 1.4. Manfaat Penelitian 1. Bagi pelaku Koperasi penelitian ini dapat dijadikan salah satu referensi dalam rangka melakukan peningkatan kinerja usaha 6

2. Memberikan wawasan dan pandangan, khususnya bagi peneliti sendiri untuk memahami secara mendalam bagaimana peranan koperasi dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di Kota Medan. 3. Memberikan gambaran kepada masyarakat mengenai peranan koperasi dalam memberdayakan ekonomi masyarakat di Kota Medan 4. Sebagai bahan studi atau tambahan literature bagi mahasiswa/i fakultas ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan serta sebagai referensi dan informasi bagi masyarakat dan mahasiswa yang ingin melakukan penelitian selanjutnya. 5. Sebagai masukan bagi kalangan akademis, dimana hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan. 7