BAB II TINJAUAN TEORI. Kata Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang. untuk menggambarkan berhentinya haid. Sebenarnya secara linguistik

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. mengeluarkan hormon estrogen (Manuaba, 2008). Menarche terjadi di

BAB I PENDAHULUAN. umur. Pada saat terjadi menopause, indung telur (ovarium) tidak berespon

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. cantik, tidak lagi bugar dan tidak lagi produktif. Padahal masa tua

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Masa yang bermula dari akhir tahap reproduksi berakhir pada awal senium umur tahun

TINJAUAN PUSTAKA. menopause (Kuncara, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peningkatan usia harapan hidup bangsa Indonesia diperkirakan

KARYA TULIS ILMIAH. Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Kebidanan (AM.Keb)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. wanita yang biasanya terjadi di atas usia 40 tahun. Ini merupakan suatu akhir proses

Fase Penuaan KESEHATAN REPRODUKSI LANJUT USIA. Fase Subklinis (25-35 tahun) Fase Transisi (35-45 tahun) Fase Klinis ( > 45 tahun)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menopause bukanlah suatu penyakit ataupun kelainan dan terjadi pada akhir siklus

Hubungan Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Stres Pada Wanita Usia Subur

BAB I PENDAHULUAN. Pre menopause syndrome merupakan masalah yang timbul akibat pre

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihasilkan indung telur. Berhentinya haid akan membawa dampak pada konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Menopause merupakan suatu tahap kehidupan yang dialami. wanita yang masih dipengaruhi oleh hormon reproduksi

BAB I PENDAHULUAN. usia sekitar 40 tahun sampai 50 tahun (Rostiana, 2009 dalam

HUBUNGAN HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DENGAN PENURUNAN FUNGSI KOGNITIF PADA WANITA POST MENOPAUSE

BAB I. yang pasti dihadapi dan harus dilalui dalam perjalanan hidup normal. seorang wanita dan suatu proses alamiah. Berdasarkan hasil studi

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pertambahan usia banyak terjadi proses pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan persalinan, namun lebih luas lagi yaitu menarche sampai

BAB I PENDAHULUAN. dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Setiap peristiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan. Seseorang yang usia lanjut akan mengalami adanya perubahan yang. pada remaja, menstruasi dan menopause pada wanita

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal dari suatu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pada wanita paruh baya. Kadar FSH dan LH yang sangat tinggi dan kadar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menopause merupakan masa berhentinya menstruasi yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. Diagnosis menopause dibuat setelah terdapat amenorea sekurang kurangnya satu

BAB I PENDAHULUAN. adalah datangnya menopause. Menopause merupakan keadaan biologis yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan hal yang

PERSEPSI IBU MENOPAUSE TERHADAP AKTIVITAS SEKSUALITAS PADA MASA MENOPAUSE DI DESA JAGALAN KECAMATAN TAWANGMANGU KARANGANYAR

DESAIN SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI GEJALA MENOPAUSE ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Wanita karir didefinisikan sebagai wanita yang berkecimpung dalam kegiatan

KUISIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU PEREMPUAN DALAM MENGHADAPI MENOPAUSE DI KELURAHAN LEDENG RW 01 KOTAMADYA BANDUNG TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. progresteron berkurang (Siswono, 2004). menyikapi perubahan itu secara negatif karena mereka tidak terima dengan

BAB I PENDAHULUAN. kesakitan, angka kematian, membaiknya status gizi, juga ditunjukkan oleh

BAB II TINJAUAN TEORI. periode reproduktif ke periode non reproduktif. Fase terakhir dalam kehidupan

BAB II LANDASAN TEORI. A. Wanita

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Menua adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-perlahan

BAB I PENGANTAR. karena itu jumlah wanita lebih banyak daripada pria, dan wanita akan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tahun. Gejala ini alamiah, karena merupakan tanda dan proses berhentinya masa

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG MENOPAUSE DENGAN TINGKAT KESIAPAN MENJELANG MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE PROPOSAL SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Status kesehatan masyarakat ditunjukkan oleh angka kesakitan, angka

KUESIONER TENTANG PENGETAHUAN IBU TENTANG PERSIAPAN MEMASUKI MASA MENOPAUSE DI DUSUN V DESA SAMBIREJO KECAMATAN BINJAI KABUPATEN LANGKAT TAHUN 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Siklus menstruasi. Nama : Kristina vearni oni samin. Nim: Semester 1 Angkatan 12

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada pertemuan International Conference on Population

1. Perbedaan siklus manusia dan primata dan hormon yang bekerja pada siklus menstruasi.

BAB I PENDAHULUAN. biologis atau fisiologis yang disengaja. Menopause dialami oleh wanita-wanita

BAB I PENDAHULUAN. Menopause merupakan periode peralihan dan fase reproduksi menuju fase

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kemampuan untuk mengatur fertilitas mempunyai pengaruh yang bermakna

BAB I PENDAHULUAN. dalam tahap perkembangannya akan mengalami masa berhentinya haid yang dibagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Bagi seorang wanita, menopause itu sendiri adalah datangnya masa tua.

TINJAUAN PUSTAKA Pubertas Siklus Menstruasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. ke dalam jiwa sehingga tidak ada keraguan terhadapnya.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. yang kemudian, secara normal, terjadi setiap bulan selama usia reproduktif.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengindraan terhadap suatu objek tertantu yang terjadi melalui panca indra manusia yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Masa remaja adalah suatu tahap antara masa kanak kanak dengan

BAB I PENDAHULUAN. hanya menyangkut kehamilan dan persalinan, namun lebih luas dari itu yaitu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. endometrium yang terjadi secara rutin setiap bulan (Ayu dan Bagus, 2010).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. dari kata Yunani yaitu meno yang berarti bulan dan paussis yang berarti jeda. Pada

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara alamiah, proses penuaan merupakan sesuatu yang pasti terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik lagi.

BAB I PENDAHULUAN. membawa dampak pada konsekuensi kesehatan baik fisik maupun psikis

BAB 1 PENDAHULUAN. dan kehamilan. Alat kontrasepsi non hormonal artinya tidak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Masa menopause merupakan suatu transisidimana ditandai. perubahan siklus menstruasi yang sebelumnya regular, siklik, bisa

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan program kesehatan pada umumnya dapat dilihat dari

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Menopause dari bahasa Latin, Mensis, bulan, dan bahasa Yunani pausis,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan. Rentang kehidupan manusia terbagi menjadi sepuluh tahapan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap suatu objek tertentu yaitu melalui penginderaan yaitu : penglihatan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa, bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaan yang terjadi di dalam

BAB I. Masa madya merupakan periode yang panjang dalam rentang kehidupan. manusia. Gallagher, Lachman, Lewkowictz, & Peng (2001), menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. umum dan pola hidup. Penelitian Agoestina, (1982) di Bandung (dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. beban bagi masyarakat karena populasi usia lanjut meningkat. Hal ini berarti

BAB I PENDAHULUAN. keadaan normal lama menstruasi berkisar antara 3-7 hari dan rata-rata berulang

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG MENOPAUSE TERHADAP KESIAPAN MENGHADAPI MENOPAUSE PADA IBU PREMENOPAUSE DI DUSUN PANDES, BANTUL, YOGYAKARTA TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. Menurut penelitian Pratiwi (2010) menopause adalah. keluhan yang mungkin terjadi di masa menopause disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. yang menawarkan berbagai tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. setelah 12 bulan tanpa periode menstruasi. Rata-rata menopause natural terjadi 51,4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN tahun jumlahnya meningkat dari 21 juta menjadi 43 juta atau dari 18%

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau aplikasi promosi kesehatan, merupakan penunjang bagi program-program

1. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan suatu

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Kata menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang berarti

TINGKAT PENGETAHUAN IBU-IBU PKK TENTANG MENOPAUSE DI DESA TRIYAGAN, MOJOLABAN, SUKOHARJO

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ini dapat dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada 3 periode menopause,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Osteoporosis merupakan kondisi atau penyakit dimana tulang

Transkripsi:

BAB II TINJAUAN TEORI A. Menopause 1. Pengertian Kata Menopause berasal dari bahasa Yunani, yaitu men yang berati bulan dan peusis artinya penghentian sementara yang digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Sebenarnya secara linguistik yang lebih tepat adalah Menocease yang berarti berhentinya masa menstruasi Menopause diartikan sebagai suatu masa ketika secara fisiologis siklus menstruasi berhenti, hal ini berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan (Smart, 2010, p.17). 2. Etiologi Penyebab menopause adalah matinya (burning out) ovarium. Sepanjang kehidupan seksual seorang wanita kira kira 400 folikel primodial tubuh menjadi folikel vesikuler dan berevulasi. Sementara beratus ratus dan ribuan ovum berdegenerasi. Pada usia sekitar 45 tahun, hanya tinggal beberapa folikel primodial tetap tertinggal untuk dirangsang oleh FSH dan LH, dan pembentukan estrogen oleh ovarium berkurang bila jumlah folikel primodial mendekati nol. Bila pembentukan estrogen turun sampai tingkat kritis, estrogen tidak dapat lagi menghambat pembentukan FSH dan LH yang cukup untuk menyebabkan siklus ovulasi. Akibatnya, FSH dan LH (terutama FSH) setelah itu dihasilkan dulu jumlah besar dan tetap. Estrogen dihasilkan dalam jumlah subkritis 9

10 dalam waktu pendek setelah menopause, tetapi setelah beberapa tahun, waktu sisa terakhir. Folikel primodial menjadi atretis, pembentukan estrogen oleh ovarium turun sampai nol (Guyton, 2002, p.150) 3. Periode Menopause a. Pre menopause (klimakterium) 1) Pengertian Merupakan masa perubahan antara pramenopause dan pasca menopause. Fase ini ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur. Pada kebanyakan wanita siklus haidnya >38 hari dan sisanya <18 hari. Sebanyak 40% wanita mengalami siklus haid yang anovulatorik. 2) Tanda tanda pre menopause Wanita yang mengalami masa menopause, baik menopause dini, pre-menopause dan post menopause, umumnya mengalami gejala puncak (klimakterium) dan mempunyai masa transisi atau masa peralihan. Fase ini disebut dengan periode klimakterium (climacterium= tahun perubahan, pergantian tahun yang berbahaya). Periode klimakterium ini disebut pula sebagai periode kritis yang ditandai dengan rasa terbakar (hot flush), haid tidak teratur, jantung berdebar dan nyeri saat berkemih. Hal ini disebabkan karena keluarnya hormon dari ovarium (indung telur) berkurang, masa haid menjadi tidak teratur dan kemudian hilang sama sekali. Perubahan-perubahan dalam system hormonal ini

11 mempengaruhi segenap konstitusi psikosomatis (rohani dan jasmani),sehingga berlangsung proses kemunduran. Banyaknya perubahan dan kemunduran tersebut menimbulkan krisis dalam kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan Pada umumnya, menopause ini diawali dengan suatu proses pengakhiran maka munculah tanda tanda.antara lain: a) Menstruasi menjadi tidak lancar dan tidak teratur b) Kotoran haid yang keluar banyak sekali,ataupun sangat sedikit. c) Muncul gangguan-gangguan vasomotoris berupa penyempitan atau pelebaran pada pembuluh-pembuluh darah d) Merasa pusing disertai sakit kepala e) Berkeringat tiada hentinya f) Neuralgia atau gangguan/sakit syaraf. Semua keluhan ini disebut fenomena klimakteris, akibat dari timbulnya modifikasi atau perubahan fungsi kelenjar-kelenjar selain terjadi perubahan-perubahan fisik, pada tahap pre menopause terjadi pula pergeseran atau erosi dalam kehidupan psikis pribadi yang bersangkutan. (Proverawati, 2010, p.32).

12 b. Menopause Jumlah folikel yang mengalami atresia semakin meningkat. Hingga pada suatu ketika tidak tersedia lagi folikel yang cukup. Produksi estrogen berkurang dan haid tidak terjadi lagi. Yang berakhir dengan terjadinya menopause. Setelah memasuki usia menopause selalu ditemukan kadar FSH yang tinggi (>35 miu/ml). Perubahan dan keluhan psikologi baik fisik makin menonjol. Terjadi pada usia 56-60 tahun - Pada Fisik terjadi : ketidakteraturan siklus haid, gejolak panas, kekeringan vagina, perubahan kulit, keringat dimalam hari, sulit tidur, perubahan pada mulut, kerapuhan tulang, penyakit mulai muncul. - Pada psikologis terjadi : Ingatan menurun, kecemasan, mudah tersinggung, stress, depresi. Terjadi pada usia 56-60 tahun. Tandatanda terjadinya menopause antara lain Perdarahan, Rasa panas dan keringat malam, gangguan berkemih, gejala emosional, perubahan fisik yang lain ( Baziad, 2008, p.116). c. Pasca Menopause Adalah setelah menopause sampai senium yang dimulai setelah 12 bulan amenorea. Kadar FSH dan LH sangat tinggi (>35mIU) dan kadar estradiol sangat rendah (<30pg/ml). Rendahnya kadar estradiol mengakibatkan endometrium menjadi atropi sehingga haid tidak mungkin terjadi lagi (Baziad, 2008, p.117).

13 d. Senium Seorang wanita dikatakan senium bila telah memasuki usia pascamenopause lanjut sampai usia >65 tahun. (Ali baziad, 2008, p117). Faktor faktor yang mempengaruhi menopause Menurut Baziad, 2008, p.116. Saat masuknya seorang dalam fase menopause sangat berbeda beda. Faktor genetik kemungkinan berperan terhadap usia menopause. Faktor-faktornya yaitu : a. Menarche (umur haid pertama kali) Beberapa penelitian menemukan hubungan antara umur pertama mendapat haid pertama dengan umur sewaktu memasuki menopause. Semakin muda umur sewaktu mendapat haid pertama kali, semakin tua usia memasuki menopause. b. Kondisi kejiwaan dan pekerjaan Ada peneliti yang menemukan pada wanita yang tidak menikah dan bekerja, umur memasuki menopause lebih muda disbanding dengan wanita sebaya yang tidak bekerja dan menikah. c. Jumlah anak Meskipun kenyataan ini masih kontronersial, ada peneliti yang menemukan, semakin sering melahirkan.makin tua baru memasuki usia menopause. Kelihatanya kenyataan ini lebih terjadi pada golongan ekonomi berkecukupan dibandingkan pada golongan masyarakat ekonomi kurang mampu.

14 d. Penggunaan Obat-obat Keluarga berencana (KB) Karena obat-obat KB menekan fungsi hormone dari indung telur, kelihatannya wanita yang menggunakan pil KB lebih lama baru memasuki umur menopause. e. Merokok Wanita perokok kelihatannya akan lebih muda memasuki usia menopause dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. f. Cuaca dan ketinggian tempat tinggal dari permukaan laut Dari penelitian yang masih sedikit dilakukan, kelihatannya wanita yang tinggal diketinggian lebih dari 2000-3000m dari permukaan laut lebih cepat 1-2 tahun memasuki usia menopause dibanding dengan wanita yang tinggal diketinggian <1000m dari permukaan laut. g. Sosial-ekonomi Seperti juga usia pertama mendapat haid, menopause juga kelihatannya dipengaruhi oleh faktor status sosial-ekonomi, disamping pendidikan dan pekerjaan suami 4. Tanda dan Gejala Menopause Menurut Ali baziad, 2003, p.7, tanda-tanda dan gejalanya adalah sebagai berikut: a. Gejolak panas b. Jantung berdebar-debar c. Gangguan tidur d. Depresi

15 e. Mudah tersinggung,merasa takut,gelisah dan mudah marah f. Sering sakit kepala g. Cepat lelah,sulit berkonsentrasi,mudah lupa,kurang tenaga h. Kesemutan i. Gangguan libido j. Obstipasi k. Berat badan bertambah l. Nyeri tulang dan otot 5. Perubahan Tubuh atau dampak pada Saat Menopause Perubahan perubahan yang terjadi akibat berhentinya haid,sebagai berikut : a. Uterus Uterus mengecil selain disebabkan oleh menciutnya selaput lendir rahim (Atrofi endometrium ) juga disebabkan hilangnya cairan dan perubahan bentuk jaringan ikat antar sel. b. Tuba falopi Lipatan-lipatan tuba menjadi lebih pendek, menipis, dan mengerut, endosalping menipis, mendatar serta rambut getar dalam tuba (silia) menghilang c. Ovarium (indung telur) Semakin tua jumlah folikel primodial tersebut akan makin berkurang sehingga siklus haid menjadi anovulasi

16 d. Serviks Servik akan mengerut sampai terselubung oleh dinding vagina, kripea servikal menjadi atropik, kanalis servikalis memendek. B. FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KESIAPAN MENOPAUSE ANTARA LAIN : 1. Pengetahuan a. Pengertian pengetahuan Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu obyek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan Penelitian Rogers ( 1974) mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), (Notoatmodjo, 2003, P.121) didalam diri orang tersebut proses yang berurutan yakni : 1) Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).

17 2) Interest (merasa tertarik), terhadap stimulus atau obyek tersebut.disisni sikap subyek sudah mulai timbul. 3) Evalution (menimbang-nimbang), terhadap baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berati sikap rensponden sudah lebih baik lagi. 4) Trial, dimana subyek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus. 5) Adoption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Menurut (Notoatmodjo, 2003, p.122) Pengetahuan yang dicakup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yakni : 1) Tahu ( know ) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2) Memahami ( comprehension ) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. 3) Aplikasi ( Application ) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi riil ( sebenarnya )

18 4) Analisis ( Analysis ) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. 5) Sintesis ( synthesis ) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru 6) Evaluasi ( Evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau obyek. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan 1) Tingkat pendidikan Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan, sehingga terjadi perubahan perilaku positif yang meningkat. Semakin tinggi tingkat pendidikan. Maka semakin tinggi (Rahmat, 2002, p.122). 2) Umur Semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah sehingga akan meningkatkan pengetahuannya pada objek. (Notoatmodjo, 2003, p.114).

19 3) Budaya Tingkah laku manusia atau kelompok dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan (Nursalam, 2008, p.133). 4) Sosial ekonomi Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup (Nursalam, 2008, p.134). c. Pengukuran pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.kedalam pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat tingkat tersebut diatas (Notoatdmodjo, 2005, p.95). Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Digolongkan menjadi tiga kategori yaitu baik, sedang, kurang. Dikatakan baik >75% (skor >15), cukup 60-75% (skor 12-15), dan kurang <60% (skor <12) (Nursalam, 2008, p.120). 2. Pendidikan a. Definisi Pendidikan Menurut Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

20 kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. b. Fungsi Pendidikan Mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab c. Jenjang pendidikan Jenjang pendidikan terdiri dari pendidikan formal, informal, non formal. 1) Pendidikan Formal Pendidikan formal terdiri dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi. a) Pendidikan Dasar Adalah pendidikan yang memberikan pengetahuan dan keterampilan, menumbuhkan sikap dasar yang diperlukan serta mempersiapkan untuk mengikuti pendidikan menengah, merupakan bakal bagi dasar perkembangan kehidupan baik pribadi maupun masyarakat terdiri dari SD b) Pendidikan Menengah Adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan mengadakan

21 hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dengan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut dalam dunia kerja atau perguruan tinggi. Pendidikan menengah terdiri dari pendidikan menengah umum (SMP&SMA). c) Pendidikan Tinggi Pendidikan tinggi adalah pendidikan yang mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuan tingkat tinggi yang bersifat akademik/profesional sehingga dapat menerapkan, mengembangkan, menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan nasional serta meningkatkan kesejahteraan manusia. Terdiri dari SMA, akademi, Instansi, Sekolah tinggi, dan Universitas. 2) Pendidikan Non Formal Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat. Pendidikan non formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional. Pendidikan non formal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan,

22 pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang ditunjukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. 3) Pendidikan Informal Kegiatan pendidikan informal yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri. Hasil pendidikan diakui sama dengan pendidikan formal dan non formal setelah peserta didik lulus ujian sesuai dengan standar nasional pendidikan. 3. Kesiapan a. Kesiapan berasal dari kata Siap mendapat awalan ke- dan akhiran - an, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003) kesiapan adalah suatu keadaan bersiap-siap untuk menyiapkan sesuatu. b. Kesiapan menghadapi menopause Kesiapan seorang wanita menghadapi menopause akan sangat membantu seorang wanita menjalani masa ini dengan lebih baik (Kasdu, 2002, p.65). 1) Mengkonsumsi makanan bergizi 2) Menghindari stress

23 3) Menghentikan merokok dan minum alcohol 4) Olahraga secara teratur 5) Berkonsultasi dengan dokter 6) Dukungan keluarga c. Faktor faktor yang mempengaruhi kesiapan dalam menghadapi Menopause 1) Pengetahuan Pengetahuan yang cukup akan membantu wanita memahami dan mempersiapkan dirinya menjalani masa menopause dengan lebih baik (Kasdu, 2002, p.115). 2) Pendidikan Menurut Kasdu, 2002, p.89, wanita yang berpendidikan akan mempunyai pengetahuan kesehatan yang lebih baik. pendidikan merupakan pembelajaran untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan tertentu sehingga sasaran pendidikan bisa berdiri sendiri (Notoatmodjo, 2003, p.44). 3) Sosial ekonomi Keadaan sosial ekonomi mempengaruhi faktor fisik, kesehatan dan pendidikan. Wanita yang berasal dari golongan ekonomi rendah cenderung pasrah dan mampu beradaptasi dengan baik saat mengalami menopause (Kasdu, 2002, p.92).

24 4) Budaya Budaya berpengaruh sangat besar terhadap cara wanita menanggapi Indonesia yang Proses berhentinya haid atau menopause.wanita mayoritas muslimah umumnya dapat menerima menopause dengan baik (Kasdu, 2002, p.94). 5) Usia Semakin bertambahnya usia seorang pengalamannya makin bertambah,sehingga akan lebih baik menghadapi menopause (Notoatmodjo, 2003, p.22). 4. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Kesiapan Menopause Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Menopause di Desa Candirenggo 3 Mar 2010 Banyak faktor yang berperan dalam kehidupan menopause, yaitu faktor internal dan eksternal, yang mempengaruhi menopause dan upaya menghadapi menopause Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang menopause cukup. Gambaran Pengetahuan Keterampilan dan Sikap BidanT. Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Menopause di Desa Candirenggo 3 Mar 2010 Banyak faktor yang berperan dalam kehidupan menopause, yaitu faktor internal dan eksternal. yang mempengaruhi menopause dan upaya menghadapi menopause. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang menopause cukup. Dan ada hubungan antara pengetahuan dengan kesiapan menopause

25 5. Hubungan Antara Pendidikan dengan Kesiapan Menopause Sindrom menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 70-80% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia (Urnobasuki, 2004). Hasil survey awal dari 10 wanita premenopause di Dusun Pucung Desa Dayu Kecamatan Godangrejo Kabupaten Karanganyar menunjukkan 40% wanita premenopause tidak bisa menerima premenopause dengan ciri-ciri sulit tidur, gelisah tanpa alasan, sering tersinggung dan tak mudah mengendalikan emosi. Beberapa dampak premenopause yang sering terjadi di masyarakat adalah kecemasan, takut, lekas marah, ingatannya menurun, sulit konsentrasi, gugup, merasa tidak berguna, mudah tersinggung, stress bahkan depresi (Anonim, 2008). Para wanita usia lanjut tersebut juga rentan terhadap penyakit degeneratif misalnya osteoporosis, penyakit jantung koroner, kanker, darah tinggi dan Dimensia tipe Alzheimer (Kasdu, 2002, p.40-74). Upaya-upaya yang bisa dilakukan wanita di masa premenopause untuk mengurangi berbagai keluhan yang sedang dialaminya adalah dengan meningkatkan cara berfikir positif bahwa terjadinya premenopouse merupakan suatu proses alamiah yang harus diterima sebagai alur perjalanan hidup manusia, Terapi Sulih Hormon (TSH), olahraga, nutrisi yang cukup terutama dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kedelai, gaya hidup sehat dengan tidak merokok dan minum minuman

26 keras, pemeriksaan kesehatan secara berkala, meningkatkan kehidupan religi, menganjurkan para wanita premenopause untuk mengikuti posyandu lansia, seminar dan ceramah tentang menopause (Kasdu, 2002, p.84-124). Berdasarkan hal-hal di atas peneliti mengetahui ada hubungan tingkat pendidikan wanita dalam menghadapi premenopause. C. KERANGKA TEORI Menopause diartikan sebagai suatu masa ketika secara fisiologis siklus menstruasi berhenti, hal ini berkaitan dengan tingkat lanjut usia perempuan. (Smart,2010,p.17) Pengetahuan Pendidikan Budaya Sosial ekonomi Usia Kesiapan wanita pre menopause menghadapi menopause Gambar1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesiapan menopause. Sumber : Modifikasi Notoatmodjo (2008), dan Kasdu (2002). D. KERANGKA KONSEP Pengetahuan wanita pre menopause tentang menopause Pendidikan ibu Pre menopause Kesiapan Wanita pre menopause menghadapi menopause Gambar 2. Kerangka konsep penelitian.

27 E. HIPOTESIS 1. Ada hubungan antara pengetahuan wanita pre menopause dengan kesiapan menghadapi menopause 2. Ada hubungan antara pendidikan wanita pre menopause dengan kesiapan menghadapi menopause