BAGIAN LIMA KONSEP PERENCANAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN INTERMODA DI TANGERANG

Terminal Antarmoda Monorel Busway di Jakarta PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL ANTARMODA

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR STASIUN KERETA API TAMBUN BEKASI

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga ini berdasarkan dari konsep

Jenis dan besaran ruang dalam bangunan ini sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. tema Sustainable Architecture yang menerapkan tiga prinsip yaitu Environmental,

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Perencanaan dasar pengunaan lahan pada tapak memiliki aturanaturan dan kriteria sebagai berikut :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP. 4.1 Ide Awal

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Tabel 5.1. Kapasitas Kelompok Kegiatan Utama. Standar Sumber Luas Total Perpustakaan m 2 /org, DA dan AS 50 m 2

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL TIPE B DI KAWASAN STASIUN DEPOK BARU

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP. Gambar 25 Konsep Hub

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan sesama mahasiswa. tinggal sementara yang aman dan nyaman. keberlanjutan sumber daya alam.

BAB V KONSEP. Gambar 5.1: Kesimpulan Analisa Pencapaian Pejalan Kaki

BAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.

BAB IV KONSEP. 4.1 Konsep Dasar

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. 5.1 Konsep Tapak Bangunan Pusat Pengembangan dan Pelatihan Mesin Industri Zoning

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANAGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pemikiran yang melandasi perancangan dari proyek Mixed-use Building

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. aktivitas sehari-hari. mengurangi kerusakan lingkungan.

BAB V KONSEP. a. Memberikan ruang terbuka hijau yang cukup besar untuk dijadikan area publik.

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. yang mampu mengakomodasi kebutuhan dari penghuninya secara baik.

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

PUSAT PERBELANJAAN, KANTOR SEWA DAN APARTEMENT DI MEGA KUNINGAN JAKARTA

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN

Konsep dasar perancangan pada Sekolah Pembelajaran Terpadu ini terbentuk. dari sebuah pendekatan dari arsitektur prilaku yaitu dengan cara menganalisa

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Total keseluruhan luas parkir yang diperlukan adalah 714 m 2, dengan 510 m 2 untuk

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.

LP3A REDESAIN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL TIPE B BAB V KONSEP DAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS BAHUREKSO KENDAL

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Adapun pengelompokkan jenis kegiatan berdasarkan sifat, yang ada di dalam asrama

BAB V KONSEP. V.1.1. Tata Ruang Luar dan Zoning Bangunan

BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN KOLAM RENANG INDOOR UNDIP

BAB IV: KONSEP Pendekatan Aspek Kinerja Sistem Pencahayaan Sistem Penghawaan Sistem Jaringan Air Bersih

BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. Sport Hall/Ekspresi Struktur KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RELOKASI PASAR IKAN HIGIENIS REJOMULYO SEMARANG

BAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum

Pencapaian pejalan kaki dalam hal ini khususnya para penumpang kendaraan ang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. lingkungan maupun keadaan lingkungan saat ini menjadi penting untuk

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REST AREA TOL SEMARANG BATANG. Tabel 5.1. Besaran Program Ruang

BAB III ANALISIS. Gambar 15. Peta lokasi stasiun Gedebage. Sumber : BAPPEDA

BAB V Program Dasar Perencanaan dan Perancangan Arsitektur

BAB V KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Kembali Citra Muslim Fashion Center di Kota Malang ini

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN STUDENT APARTMENT STUDENT APARTMENT DI KABUPATEN SLEMAN, DIY Fungsi Bangunan

BAB IV: KONSEP Konsep Dasar. 1. Transit Hub

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

[STASIUN TELEVISI SWASTA DI JAKARTA]

BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PROYEK

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1. Dasar Perencanaan dan Perancangan. Kostel. yang ada didalam. Pelaku kegiatan dalam Kostel ini adalah :

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB VI KONSEP DASAR PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR. Aktivitas Utama Ruang Jumlah Kapasitas Luas (m 2 ) Entrance hall dan ruang tiket

BAB V KONSEP PERENCANAAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB III: DATA DAN ANALISA

BAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Shopping Center ini terletak di Buring kecamatan

BAB V KONSEP. Secara umum, arahan yang diberikan dalam rangka perencanaan Apartemen Di

BAB V KONSEP PERANCANGAN BANGUNAN

BAB III ANALISA. Gambar 20 Fungsi bangunan sekitar lahan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV: KONSEP Konsep Bangunan Terhadap Tema.

b. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun

Transkripsi:

BAGIAN LIMA KONSEP PERENCANAAN Menghadirkan suatu bangunan stasiun kereta api dengan fasilitas komersial sebagai penunjang kegiatan. Memberikan alternatif pemecahan masalah transportasi di kawasan Manggarai dalam perpindahan antar moda transportasi di dalam suatu wadah yang dilengkapi fasilitas komersial sebagai penunjang kegiatan. Menciptakan bangunan Stasiun Kereta Api yang memperhatikan kapasitas, kecepatan, keselamatan, ketepatan waktu, kenyamanan, dan efektifitas waktu tunggu, sebagai dasar criteria untuk mencapai pelayanan yang efisien sebagai bangunan utilitas yang bersifat praktis, efektif dan produktif bagi komuter dan penumpang antar kota sebagai pengguna jasa. 5.1 Konsep Arsitektural (Ruang dan Sirkulasi) Transportasi termasuk dalam hal ini Stasiun kereta api merupakan proses perpindahan manusia atau barang dari suatu tempat ke tempat lain (Ruang dan Sirkulasi). Timbul Pergerakan ( Movement) Pergerakan atau movement tersebut membutuhkan suatu aliran arus gerak (flow) yang sifatnya menerus/ linear. Jaringan kerja transportasi terdiri dari Center (pusat) dan Link (mata rantai/jalur) Secara Grafik Center berupa titk sedang jalur adalah garis yang menghubungi titik tadi. Center sebagai simpul dalam jaringan sirkulasi pada ruang stasiun kereta api. Center (Pusat) - Center sebagai tempat pertemuan jalur kereta api dan jalan raya, simpul jaringan transportasi, tempat pergantian moda transportasi 141

- Titik pusat - Titik strategis - Jalur dari segala penjuru disuatu titik dan penyebaran dari suatu titik kesegala penjuru - Center sebagai titik ujung penyebaran Link (Jalur) Jalur penghubung Menimbulkan pergerakan yang menerus dan teratur Terjemahan Grafik kedalam masa bangunan Link (Alur) Center (Pusat) Link (Alur) Fungsi Stasiun didesain dengan fasilitas pelengkap dengan ruang transisi. Center diwakilkan lobby utama dimana merupakan tempat orang berkumpul, titik pertemuan dan penyebaran massa, juga titik dimana moda transportasi berhenti sementara, kemudian meneruskan perjalanan kembali. Kegiatan- kegiatan dalam Stasiun dan fasilitas penunjang mewakili link (jalur) yang mewakili pergerakan secara linear (garis lurus), kegiatan kegiatan berhubungan dengan center pusatnya (lobby utama). 142

5. 2 Penzoningan Dalam Masa Bangunan r Gambar Zoning Bangunan Penggabungan ruang-ruang dengan menggunakan ruang transisi berdasarkan pertimbangan - Ruang-ruang pelayanan yang berbeda dapat menyatu tanpa adanya kekacauan didalam pelaksanaan kegiatan. - Sebagai ruang perantara antara ruang pelayanan dengan ruang pelayanan lainnya, seperti hall utama, hal keberangkatan, emplasemen kereta rel, emplasemen kendaraan bus dan lain sebagainya. 5. 3 Bentuk Bangunan Gambar Bentuk Massa Bentuk massa yang dipilih adalah persegi panjang dengan transformasinya Gambar Bentuk Massa persegi panjang 143

5. 4 Pola Massa Bangunan Pola Massa bangunan yang dipilih adalah massa tunggal Gambar Bentuk Massa Tunggal Dengan bentuk massa tunggal - Efisiensi ruang tinggi - Dapat membentuk arah jalur sirkulasi yang jelas - Mudah untuk dikembangkan lagi. Didalam perwujudan kelancaran pelayanan maka perlu adanya penggabungan ruang-ruang dengan menggunakan ruang transisi agar diperoleh kejelasan sirkulasi penumpang. V. 5 Pengolahan Bentuk Massa Ruang ruang yang terdapat di dalam bangunan utama stasiun kereta rel Manggarai sekarang ini dirasakan sangat kurang memadai dalam pelayanan kegiatan moda transportasi kereta rel. Untuk perencanaan desain ini, Bangunan stasiun adalah sebagai titk pengumpul dan penyebar sirkulasi maka bangunan cenderung berbentuk massa tunggal sehingga untuk pengembangannya berdasarkan pertimbangan : - Bangunan stasiun menuntut sistem sirkulasi yang jelas dan berurutan sehingga fasilitas fasilitas lain yang akan dikembangkan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. - Gubahan Massa dan Peletakan 144

Gambar Massa Tunggal Peletakan bentuk Massa pada tapak adalah memanjang mengikuti lintasan kereta api yang linier. Secara keseluruhan, orientasi massa pengembangan mengarah kekawasan CBD (Central Business Distric) atau sentra di sebelah barat dengan pertimbangan : - Mobilitas manusia sisi barat lebih kompleks dan besar - Akan mempekuat hubungan antara kegiatan sarana transportasi terpadu dengan kegiatan penunjang seperti hotel transit dan pusat perbelanjaan. Sedang untuk orientasi pada sebelah barat harus beradaptasi sepenuhnya atau sebagian dengan existing bangunan lama yang memiliki corak arsitektural kolonial Belanda sebagai side entrance. Mengikuti konsepsi ruang pada bangunan stasiun lama, selain itu pada pertimbangan factor efisien dan fleksibilitas mengikuti tapak yang linear selanjutnya disesuaikan dengan konsep pendekatan ruang dan sirkulasi dalam perencanaan dan perancangan. Dengan center (pusat) dan Link (jalur) sebagai konsep. Lobby utama letaknya agak menonjol kedepan sesuai dengan konsepsi ruang pada bangunan lama. Sumbu bangunan diambil pararel dengan sumbu bangunan lama menghadap ke bangunan utama. Penampilan Bangunan Penampilan bangunan juga mengacu pada filosofi bangunan yaitu center (pusat) dan Link (alur). 145

Untuk pengembangan Penampilan bangunan stasiun lama menyesuaikan dengan penampilan Stasiun kereta Manggarai lama, sedangkan untuk bangunan baru dengan fasilitas tambahan mengikuti bentuk modern sesuai perkembangan saat ini. Sesuai dengan konsep Center yang merupakan pusat dari proyek maka dibuat penonjolan pada pusat (lobby utama) dengan link (jalur) bangunan lain, fasilitas utama dan fasilitas penunjang. Penonjolan pusat menjadi titik tangkap focus dari bangunan Stasiun sebagai latar depan dan image bangunan lama tetap dipelihatkan sebagai latar belakang. 5. 6 Peletakan Massa Pengembangan Dasar pertimbangan peletakan massa pengembangan dengan memperhatikan berbagai hal, yaitu : 1. Existing bangunan lama dibuat bangunan baru 2. Bentuk tapak 3. Tata guna tanah tapak 4. Peletakan jalur rel 5. Peraturan Pemerintah : GSB, KDB, KLB dan lain sebagainya. 6. Jarak antara bangunan stasiun dengan pintu jalur kereta rel (tempat sinyal awal atau sinyal akhir) minimal 300 meter. Dengan memperhatikan hal diatas yang terletak ditengah tapak, beberapa pertimbangan mengenai peletakan massa pengembangan.. 1. Keadaan lingkungan 146

Pasaraya Manggarai Terminal Bus Manggarai JL. Bakti Stasion JL. Manggarai Utara DATA TAPAK (EXISTING) Rumah Sakit Agung JL. Padang Jl. Bukit Tinggi JL. DR. Saharjo JL. Swadaya Gambar Penggabungan Massa Existing (dibuat bangunan baru dan Massa Pengembangan Keuntungan : - Segala fasilitas yang direncanakan dapat terpenuhi serta tercipta sirkulasi yang berkesinambungan pada bangunan baru stasiun. Pengembangan yang dilakukan adalah penambahan bangunan baru dimana penampilan dari bangunan baru diselaraskan dengan kondisi tapak. Penambahannya merupakan desain bangunan baru sehingga terjadinya suatu bentuk image baru dalam stasiun. Bangunan Lama di Jl. Bakti Peron pada Stasiun Manggarai Stasiun Manggarai Jakarta Stasiun Manggarai dengan menggabungkan dengan bangunan lama Stasiun yang kearah jalan Bakti dipugar dibuat bangunan baru dengan tapak baru yang digabungkan dengan area tapak bangunan lama. 147

Pasaraya Manggarai Terminal Bus Manggarai JL. Bakti Stasion JL. Manggarai Utara 5. 7 Integrasi Fungsi Pada Bangunan Stasiun Kereta Api dan Fasilitas Komersil Dalam bangunan tersebut tercapai : - Efisiensi waktu naik dan turun - Keamanan dan kenyamanan - Sirkulasi penumpang - Pencapaian antar kegiatan - 5.8 Lokasi Lokasi sesuai peruntukan lahan tahun 2005 Lokasi Mudah dicapai dari kawasan-kawasan strategis ibukota Lokasi dekat dengan kawasan bisnis Jl. Rasuna said dan Jl. Sudirman DATA TAPAK (EXISTING) Rumah Sakit Agung JL. Padang Jl. Bukit Tinggi JL. DR. Saharjo JL. Swadaya 148

5.9 Kondisi Tapak a. kedudukan Tapak - kotamadya : Jakarta Selatan - Kecamatan : Tebet - Kelurahan : Manggarai b. Batas tapak Barat : Jalan lingkungan untuk 2 mobil Timur : Jalan Manggarai Utara Selatan : Jalan Dr. Saharjo Utara : Underpass Manggarai dan jalan Tambak c. Peraturan tapak Luas Tapak Luas tapak : 6 Ha KDB : 50 % KLB : 4 5. 10 Konsep Tapak - Lokasi berada didaerah kecamatan Tebet, lokasi berada di jalan Utama bakti dan jalan baru, lokasi dekat dengan daerah perkantoran, fasilitas jalan yang besar dan dapat diakses dari beberapa arah. a. Pencapaian ke Tapak 149

Pasaraya Manggarai Pasaraya Manggarai Terminal Bus Manggarai Terminal Bus Manggarai JL. Bakti JL. Bakti Stasion Stasion JL. Manggarai Utara JL. Manggarai Utara DATA TAPAK (EXISTING) Rumah Sakit Agung JL. Padang Jl. Bukit Tinggi JL. DR. Saharjo JL. Swadaya Pencapaian utama melalui jalan baru, Jl. Bakti, Jl. Manggarai utara melalui pedestrian dan mobil pribadi dan angkutan umum. b. Sirkulasi Dalam Tapak DATA TAPAK (EXISTING) Rumah Sakit Agung JL. Padang Jl. Bukit Tinggi JL. DR. Saharjo JL. Swadaya membuat jalur yang jelas untuk pintu masuk dan keluar untuk jalur orang dan kendaraan agar tidak terjadi crossing dan simpul, pencapaian menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum, pencapaian melalui pedestrian bagi pejalan kaki, pencapaian bagi pengelola dan service. 150

Pasaraya Manggarai Terminal Bus Manggarai Pasaraya Manggarai Terminal Bus Manggarai JL. Bakti JL. Bakti Stasion JL. Manggarai Utara Stasion JL. Manggarai Utara c. Orientas Matahari DATA TAPAK (EXISTING) Rumah Sakit Agung JL. Padang Jl. Bukit Tinggi JL. DR. Saharjo JL. Swadaya Adanya sinar matahari yang berlebihan pada sisi barat dan timur tapak yang merupakan area pencapaian utama sehingga memerlukan perlindungan dari sinar matahari yang berlebihan dengan jalan pengolahan pada fasade bangunan dan adanya penghijauan (pohon-pohon) sebagai peredam sinar matahari langsung ke bangunan. d. Orientasi Massa bangunan DATA TAPAK (EXISTING) Rumah Sakit Agung JL. Padang Jl. Bukit Tinggi JL. DR. Saharjo JL. Swadaya Image bentuk bangunan mengundang perhatian dan mudah terlihat sebagai vocal point dari lingkungan sekitar. 151

5. 11 Konsep Dasar dan Masa Bangunan Penerapan tema pada proyek stasiun Manggarai ini diwujudkan dalam : - Dalam merencanakan bentuk suatu bangunan, yang menjadi pertimbangan mendasar adalah keterkaitan fungsi yang terdapat dalam bangunan (bentuk mengikuti fungsi ). Fungsi utama sarana transportasi kereta api yang memerlukan kemudahan akses pencapaian ruang-ruang didalamnya dan sirkulasinya jelas dan keudahan dlam pencapaian. - Pengolahan masa bangunan sebagai kesatuan dari fungsi bangunan dan lingkungan Sekitar tapak. - Akses masuk dan keluar disesuaikan dengan lingkungan tapak sehingga fungsi bangunan dapat optimal - Memperhatikan kebutuhan sirkulasi kendaraan pribadi, umum, motor dan pejalan Kaki. - Pembuatan areal resapan dengan taman dan batu conblok pada plaza - Pembuatan area plaza - Area parkir terbagi atas dua untuk parkir kendaraan menginap dan tidak menginap. Masa Bangunan Bentuk masa bangunan menyesuaikan dengan kondisi bentuk tapak dan potensi- potensi tapak yang dapat dimanfaatkan sebagai pertimbangan perancangan sehingga menjadi suatu rancangan arsitektur yang berfungsi sebagai stasiun, penyediaan fasilitas sarana transportasi yang nyaman, tingkat pelayanan tinggi, mempermudah pergantian transportasi, menarik dari segi desain, focal point bagi lingkungan sekitar, ramah lingkungan. 5. 12 Perlengkapan Bangunan - Air bersih, air bersih didapat dari PAM yang ditampung pada penampungan air terlebih dahulu kemudian disalurkan ke masing-masing unit. - Air kotor cair, dari sumber ke bak kontrol (penampungan lemak) kemudian ke roil lota. - Air kotor padat, dari sumber ke bak kontrol terlebih dahulu (septitank) kemudian ke roil kota. - Sampah ditaruh pada tempat sampah (Bak sampah) kemudian dibawa ke TPA sampah dan hal ini dilakukan pada waktu pagi (subuh) dan malam hari. 152

- Pencegahan kebakaran, menggunakan pencegahan kebakaran aktif yang terdiri : Fire fighting : (sprinkler, fire hydrant), Fire alarm : smoke detector (pengindra asap), Thermal detector (pengindra panas) Pencegah kebakaran pasif : Pintu keluar, koridor, tangga kebakaran. - Air hujan, dari saluran air disalurkan ke tempat penampungan air hujan atau air hujan diresap langsung oleh taman yang ada dilingkungan sekitar tapak Air bersih PAM Meteran Reservoar bawah - pompa reservoar atas - unit deep wall - kran Air kotor cair Sumber - Bak penampungan lemak r oil kota Sampah Sumber - shaf sampah - tempat sampah - mobil sampah - tempat pembuangan sampah Listrik Genset PLN Gardu Listrik Meteran Panel Listrik Air Hujan Saluran air Sumur Resapan - Penangkal Petir Pertimbangan pemilihan penangkal petir didasarkan kepada : - Faktor keamanan yang secara teknis tidak mengabaikan keserasian bangunan - Bangunan stasiun yang bertingkat rendah. - Pengkondisian Udara Menggunakan pengkondisian udara alami dan AC Pengkondisian udara alami digunakan untuk area peron platform, Pengkondisian udara buatan/ac untuk ruang-ruang Administrasi dan manajemen, operasional dan fasilitas penunjang komersil. - Penerangan ada penerangan alami dan penerangan buatan Penerangan alami yang dapat memperoleh cahaya matahari langsung (peron/platform) Penerangan buatan yang tidak dapat penerangan matahari langsung menggunakan penerangan listrik bola lampu pada ruang administrasi, pengelola dan fasilitas penunjang. 5.13 Elemen Bangunan - Pondasi Tiang pancang (pemasangan relatif cepat, mudah dibuat dan diproduksi pabrik). - Pondasi Batu kali untuk bangunan 1 lantai 153

- Dinding menggunakan precast - Elemen struktur utama Balok dan kolom, Struktur yang dibentuk dengan cara meletakkan elemen-elemen kaku harizontal (balok) diatas elemen elemen vertical (kolom0 merupakan struktur yang umum digunakan. - Atap mengkombinasikan antara atap datar dan atap melengkung - Atap datar pada dak beton, Atap rangka ruang dan atap pelengkung untuk menutupi void. Atap Rangka ruang terbuat dari elemen struktur linear kaku sebagai unit geometris yang membentang secara horizontal. Atap rangka ruang disini menggunakan material stainless stell schedule 40 bakrie black stell sch 40. Ditutup Atap Zincalume fin cat warna putih system join Mero. Atap penutup void yang lain menggunakan Atap pelengkung material pipa ditutup polycarbonate. Atap pelengkung disini pelengkung dua sendi. - Jalan pada Stasiun kereta Api ini menggunakan perkerasan aspal dan area parkir juga menggunakan perkerasan aspal. 154