KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

dokumen-dokumen yang mirip
KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah mempelajari modul ini anda dapat :

BAB II LANDASAN TEORI

Air conditioner memelihara udara di dalam ruangan agar temperatur dan kelembabannya menyenangkan dengan cara :

SISTEM AIR CONDITIONER (AC)

BAB III SISTEM AC ( AIR CONDITIONER ) PADA TOYOTA YARIS

AIR CONDITIONER GARIS BESAR AIR CONDITIONER

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC (AIR CONDITIONER)

CAR AIR CONDITIONER PT. HANINDO AUTOMOTIVE CONSULTANT

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB II LANDASAN TEORI

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGIN MESIN TOYOTA KIJANG 5K (KOMPRESOR DAN KONDENSOR)

PERBAIKAN SISTEM PENGKONDISIAN UDARA DAN SISTEM PENDINGINAN MESIN TOYOTA KIJANG 5K ( KATUP EKSPANSI DAN EVAPORATOR )

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

Laporan Tugas Akhir 2012 BAB II DASAR TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Refrigerant Refrigeran adalah zat yang mengalir dalam mesin pendingin (refrigerasi) atau mesin pengkondisian udara

BAB III PENGETAHUAN DASAR TENTANG AC ( AIR CONDITIONER )

BAB II MESIN PENDINGIN. temperaturnya lebih tinggi. Didalan sistem pendinginan dalam menjaga temperatur

Materi Kuliah Teknik Pendingin dan Tata Udara SISTEM PENDINGIN AC MOBIL. Hartoyo

Gambar Sistem pengkondisian udara

TUGAS AKHIR SISTEM AC DOUBLE BLOWER PADA ENGINE STAND TOYOTA CROWN

MAINTENANCE EVAPORATOR PANTHER 1997 HI GRADE PROYEK AKHIR

MEMELIHARA/SERVIS SISTEM A/C (AIR CONDITIONER) OTO.KR

BAB II DASAR TEORI LAPORAN TUGAS AKHIR. 2.1 Blast Chiller

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Rumusan Masalah

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

REKAYASA RANCANG BANGUN TRAINER SISTEM KELISTRIKAN AC MOBIL DAIHATSU ZEBRA

BAB II DASAR TEORI. perpindahan kalor dari produk ke material tersebut.

BAB II STUDI PUSTAKA

PEMAHAMAN TENTANG SISTEM REFRIGERASI

BAB II LANDASAN TEORI

TROUBLE SHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER (AC) PADA TRAINER AC MOBIL

PENANGANAN REFRIGERAN, SERVICE, DAN TROUBLESHOOTING SISTEM AC KENDARAAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Persiapan Alat Dan Bahan. Persiapan satu Unit kendaraan. Pengecekan. Pembongkaran Evaporator.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

PT. DENSO SALES INDONESIA

INSTALASI AIR CONDITIONER PADA MOBIL CHEVROLET LUV 82

AC (AIR CONDITIONER)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) BERBANTU MEDIA PERAGA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM AC

BAB II LANDASAN TEORI. Suatu mesin refrigerasi akan mempunyai tiga sistem terpisah, yaitu:

MESIN PENDINGIN. Gambar 1. Skema cara kerja mesin pendingin.

UTS- SISTEM TATA UDARA (Tugas Kelompok) Kelompok 10 TUGAS : Buatlah narasi/uraian tentang gambar yang tertera dibawah ini!

ra Kerja Sistem Ac Mobil

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 3 PROSES-PROSES MESIN KONVERSI ENERGI

PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI MEMELIHARA/SERVIS SISTEM AC

TUGAS AKHIR IDENTIFIKASI SISTEM AC (AIR CONDITIONER) PADA TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE TIPE G TAHUN 2005

TROUBLESHOOTING SISTEM AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA KIJANG INNOVA 1TR-FE

TROUBLE SHOOTING KERUSAKAN AC

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI 2012

Aku berbakti pada Bangsaku,,,,karena Negaraku berjasa padaku. Pengertian Turbocharger

Commissioning & Maintenance of Air Conditioning System

PENENTUAN EFISIENSI DAN KOEFISIEN PRESTASI MESIN PENDINGIN MERK PANASONIC CU-PC05NKJ ½ PK

PERAWATAN WATER COOLED CHILLER DI HOTEL NOVOTEL MANADO

II. TINJAUAN PUSTAKA

LAPORAN TUGAS AKHIR BAB II DASAR TEORI

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bahan Penelitian Pada penelitian ini refrigeran yang digunakan adalah Yescool TM R-134a.

PENGUJIAN UNJUK KERJA SOLAR ASSISTED HEAT PUMP WATER HEATER. MENGGUNAKAN HFC-134a DENGAN VARIASI INTENSITAS RADIASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM PENGKONDISIAN UDARA (AC)

Cara Kerja AC dan Bagian-Bagiannya

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Cooling Tunnel

Langkah Pengecekan AC Mobil Kita

BAB II LANDASAN TEORI. Refrigerasi merupakan suatu media pendingin yang dapat berfungsi untuk

BAB II DASAR TEORI. Gambar 2.1 diagram blok siklus Sistem Refrigerasi Kompresi Uap

BAB II DASAR TEORI. BAB II Dasar Teori

Gambar 2.21 Ducting AC Sumber : Anonymous 2 : 2013

TURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA

BAB I PENDAHULUAN. B. Rumusan Masalah Berdasarkan pemilihan judul di atas maka permasalahan yang diangkat dapat dirumuskan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Definisi Pengkondisian Udara

JOB SHEET SISTEM KELISTRIKAN RTU

Basic Comfort Air Conditioning System

BAB IV PERAWATAN KOMPRESOR AC PADA TOYOTA FORTUNER

TUGAS TEKNIK DAN MANAJEMEN PERAWATAN SISTEM PEMELIHARAAN AC CENTRAL

LAPORAN AKHIR FISIKA ENERGI II PEMANFAATAN ENERGI PANAS TERBUANG PADA MESIN AC NPM : NPM :

DASAR TEKNIK PENDINGIN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB II DASAR TEORI Prinsip Kerja Mesin Refrigerasi Kompresi Uap

Gambar 2.1. COP vs Condenser Temperatur (Thangavel, 2013)

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. industri sebagai alat bantu yang berfungsi untuk memperbesar tekanan gas.

BAB V MENGENAL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Pengertian Sistem Heat pump

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya jumlah dan kualitas dari udara yang dikondisikan tersebut dikontrol.

PERAWATAN DAN PERBAIKAN AC MOBIL

TROUBLE SHOOTING AIR CONDITIONER PADA MOBIL TOYOTA COROLLA 4A FE

PELATIHAN PENGOPERASIAN DAN PERAWATAN MESIN PENDINGIN. Oleh : BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PERIKANAN TEGAL

BAB II DASAR TEORI. Laporan Tugas Akhir BAB II DASAR TEORI

Transkripsi:

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM AC Dosen Pengampuh : Drs. Abdurrahman, M.Pd. Disusun oleh : Taofik Hidayat (5202412052) 2012 PRODI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK MESN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2014 i

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia- Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Komponen, Fungsi dan Cara Kerja Sistem AC ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas individu yang diberikan dalam mata kuliah Sistem AC. Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Tak lupa kami mengucapkan permohonan maaf kepada semua pihak atas kesalahankesalahan yang kami perbuat. Kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran demi tercapainya kesempurnaan makalah ini. Semarang, 16 Maret 2014 Penulis ii

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang... 1 2. Rumusan Masalah... 1 3. Tujuan... 1 BAB II PEMBAHASAN 1. Nama-nama dan Fungsi Komponen Utama AC... 2 2. Cara Kerja Komponen AC... 3 BAB IV PENUTUP 1. Kesimpulan... 11 2. Saran... 12 DAFTAR PUSTAKA...13 iii

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang AC (Air Condiitoner) merupakan suatu peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara di dalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman. Agar dapat mendukung sistem AC maka dibutuhkan suatu pendingin yang dapat mendinginkan udara didalam kabin salah satunya refrigerant (zat pendingin). Komponen-komponen pada system AC yaitu kompresor, Condensor, Dryer/Receifer, Expansion Valve, dan Evaporator. 2. Rumusan Masalah 1. Apakah nama-nama komponen utama AC 2. Apakah Fungsi komponen utama AC 3. Bagaimana cara kerja komponen utama AC 3. Tujuan 1. Mahasiswa dapat menyebutkan nama-nama dan fungsi komponen utama AC 2. Mahasiswa dapat menjelaskan cara kerja komponen utama AC 1

BAB II PEMBAHASANAN 1) Nama-nama dan Fungsi Komponen Utama AC (Air Conditioners) AC atau Air Conditioners, adalah suatu rangkaian peralatan (komponen) yang berfungsi untuk mendinginkan udara didalam kabin agar penumpang dapat merasa segar dan nyaman. Rangkaian peralatan (komponen) tersebut adalah: a. Compressor Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat. b. Condenser Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin). c. Dryer/Receifer Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air 2

dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus Refrigerant. d. Expansion Valve Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas. e. Evaporator Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin 2) Cara Kerja Komponen AC a. Compressor Compressor terbagi menjadi dua bagian, yaitu: 1) Compressor Kompresor di gerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan piston/vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya. Jenis kompresor dapat dipisahkan seperti dibawah ini: Tipe Crank Tipe Reciprocating Tipe Swash Plate Tipe Rotary Tipe Through Vane 3

Tipe Reciprocating mengubah putaran Crankshaft menjadi gerakan bolak-balik pada piston. Tipe Crank: Pada tipe ini sisi piston yang ber- fungsi hanya satu sisi saja, yaitu bagian atas. Oleh sebab itu pada kepala silinder (Valve Plate) ter- dapat dua katup yaitu katup isap (Suction) dan katup penyalur (Discharge). Lihat gambar mekanis kompresi. Pada langkah turun, Refrigerant masuk kedalam ruang silinder dari Evaporator, dan pada langkah naik Refrigerant keluar dari ruang silinder menuju ke Condenser dengan tekanan meningkat dari 2,1 kg/cm 2 menjadi 15 kg/cm 2 yang mengubah temperatur dari 0 o C menjadi 70 o C. Tipe Swash Plate: Terdiri dari sejumlah piston dengan interval 72 o untuk kompresor 10 silinder dan interval 120 o untuk kompresor 6 silinder. Kedua sisi ujung piston pada tipe ini berfungsi, yaitu apabila salah satu sisi melakukan langkah kompresi maka sisi 4

lainnya melakukan langkah isap bagan gambar mekanis kompresi) (lihat Tipe Through Vane: Tipe Through Vane ini terdiri atas dua vane yang integral dan saling tegak lurus. Dan bila rotor berputar vane akan bergeser pada arah radial sehingga ujung-ujung vane akan selalu bersinggungan dengan permukaan dalam silinder. (lihat bagan gambar mekanis kompresi). 5

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 6 Gambar 5 Gambar 4 Gambar 1. Adalah langkah awal isap dimana refrigerant masuk melalui lubang isap. Gambar 2. Akhir langkah isap dimana lubang pengisapan telah tertutup. Gambar 3. Awal langkah kompresi dimana refrigerant mulai dikompresi kan untuk menaikkan tekanan. Gambar 4. Langkah kompresi penuh. Gambar 5. Langkah penyaluran/pengosongan refrigerant dari silinder ke saluran keluar menuju ke condenser melalui katup tekan (Discharge Valve). 6

Gambar 6. Penyaluran Refrigerant selesai, ruang vane akan memulai dengan awal langkah isap lagi. Pada aktualnya Through Vane yang membentuk empat ruang, bekerja secara bergantian, sehingga proses diatas akan berjalan terus menerus secara berkesinambungan. b. Kopling Magnet (Magnetic Clutch) Kopling magnet adalah perlengkapan kompresor yaitu suatu alat yang dipergunakan untuk melepas dan menghubungkan kompresor dengan putaran mesin. Peralatan intinya adalah: Stator, Rotor dan Pressure Plate. Sistem kerja dari alat ini adalah Elektro Magnetic. Cara kerjanya: Puli kompressor selalu berputar oleh perputaran mesin melalui tali kipas pada saat mesin hidup. Dalam posisi Switch AC Off, kompresor tidak akan berputar, dan kompresor hanya akan berputar apabila Switch AC dalam posisi hidup (on) hal ini disebabkan oleh arus listrik yang mengalir ke Stator Coil akan mengubah Stator Coil menjadi magnet listrik yang akan menarik Pressure Plate dan bidang singgungnya akan bergesekan dan saling melekat dalam satu unit (Clutch Assembly) memutar kompresor. Konstruksi: Puli terpasang pada poros kompressor dengan bantalan diantaranya menyebabkan puli dapat bergerak dengan bebas. Sedang stator terikat dengan kompressor housing, pressure plate terpasang mati pada poros kompressor (lihat gambar). 7

Tipe Kopling Magnet Tipe F Tipe G Tipe R Tipe P b. Condenser Refrigerant yang masuk kedalam Condenser oleh karena tekanan kompresor masih dalam bentuk gas dengan temperatur yang cukup tinggi (80 o C). Temperatur yang tinggi dari Refrigerant yang berada dalam Condenser yang bentuknya berlikuliku akan mengakibat kan terjadinya pelepasan panas oleh Refrigerant. Proses pelepasan panas ini di permudah dengan adanya aliran udara baik dari gerakan mobil maupun isapan Fan yang terpasang dibelakang Condenser. Semakin baik pelepasan panas yang di hasilkan oleh Condenser makin baik pula pendinginan yang akan dilakukan oleh Evaporator. Pada ujung pipa keluar Condenser Refrigerant sudah tidak berbentuk gas lagi akan tetapi sudah berubah menjadi Refrigerant cair dengan temperatur 57 o C (cooled liquid). c. Receifer/Dryer Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (inlet port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion 8

Valve. Dryer, Desiccant maupun Filter berfungsi untuk mencegah kotoran yang dapat menimbulkan karat maupun pembekuan Refrigerant terutama pada Expansion Valve yang mana akan mengganggu siklus dari Refrigerant. Bagian atas dari Receifer/Dryer disediakan gelas kaca (Sight Glass) yang berfungsi untuk melihat sirkulasi Refrigerant. d. Expansion Valve Oleh karena fungsi dari Expansion Valve ini untuk mengabutkan Refrigerant kedalam Evaporator, maka lubang keluar pada alat ini berbentuk lubang kecil (Orifice) konstan atau dapat diatur melalui katup (Valve) yang pengaturannya menggunakan perubahan temperatur yang dideteksi oleh sebuah sensor panas. Berdasarkan pengaturan pengabutan ini expansion valve dibedakan menjadi: Expansion Valve tekanan konstan Expansion Valve tipe thermal Pada gambar disamping adalah cara kerja Expansion Valve tipe thermal. Pembukaan Valve sangat bergantung dari besar kecilnya tekanan Pf dari Heat Sensitizing Tube. Bila temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator dimana alat ini ditempelkan meningkat, maka tekanan Pf > dari tekanan Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih banyak. Sebaliknya bila 9

temperatur lubang keluar (Out Let) Evaporator menurun maka tekanan Pf < Ps + Pe, maka Refrigerant yang disemprotkan akan lebih sedikit. Ps: tekanan pegas Ps: tekanan uap didalam evaporator e. Evaporator Perubahan zat cair dari refrigerant menjadi gas yang terjadi pada evaporator akan berakibat terjadi penyerapan panas pada daerah sekelilingnya, udara yang melewati kisi-kisi evaporator panasnya akan terserap sehingga dengan hembusan Blower udara yang keluar keruang kabin mobil akan menjadi dingin. Ada tiga tipe Evaporator yang terbuat dari aluminium yaitu: Tipe Plate Fin Tipe Serpentine fin Tipe Drwan Cup 10

BAB III PENUTUP 1. Kesimpulan 1. Nama-nama dan Fungsi komponen Utama Air Conditioners a. Compressor Berfungsi untuk memompakan Refrigrant yang berbentuk gas agar tekanannya meningkat sehingga juga akan mengakibatkan temperaturnya meningkat. b. Condenser Berfungsi untuk menyerap panas pada Refrigerant yang telah dikompresikan oleh kompresor dan mengubah Refrigrant yang berbentuk gas menjadi cair (dingin). c. Dryer/Receifer Berfungsi untuk menampung Refrigerant cair untuk sementara, yang untuk selanjutnya mengalirkan ke Evaporator melalui Expansion Valve, sesuai dengan beban pendinginan yang dibutuhkan. Selain itu Dryer/Receifer juga berfungsi sebagai Filter untuk menyaring uap air dan kotoran yang dapat merugikan bagi siklus refrigerant. d. Expansion Valve Berfungsi Mengabutkan Refrigrant kedalam Evaporator, agar Refrigerant cair dapat segera berubah menjadi gas. e. Evaporator Merupakan kebalikan dari Condenser Berfungsi untuk menyerap panas dari udara yang melalui sirip-sirip pendingin Evaporator, sehingga udara tersebut menjadi dingin. 2. Cara kerja: a. Compressor Kompresor digerakkan oleh tali kipas dari puli engine. Perputaran kompresor ini akan menggerakkan Piston/Vane dan gerakan Piston/Vane ini akan menimbulkan tekanan bagi Refrigerant yang berbentuk gas sehingga tekanannya meningkat yang dengan sendirinya juga akan meningkatkan temperaturnya. 11

Jenisnya:Tipe Reciprocating Tipe Crank Tipe Swash Plate Tipe Rotary Tipe Through Vane b. Condenser Gas rerfrigerant yang masuk kedalam Condenser, oleh karena bentuknya yang berliku-liku dan dibantu adanya aliran udara fan pada engine akan mempermudah pelepasan panas Refrigerant, sehingga pada Refrigerant terjadilah perubahan bentuk dari gas ke zat cair. c. Receifer/Dryer Refrigerant dari Condenser masuk ke tabung Receifer melalui lubang masuk (Inlet Port), kemudian melalui Dryer, Desiccant dan Filter Refrigerant cair naik dan keluar melalui lubang keluar (Outlet Port) menuju ke Expansion Valve. d. Expansion Valve Zat cair Refrigerant oleh karena tekanan Compresor dan harus melalui Orifice Expansion Valve, maka Refrigerant cair keluar ke Evaporator dalam bentuk kabut. Sedang besar kecilnya Orifice ditentukan oleh Heat Sensitizing Tube yang berfungsi sebagai sensor panas. e. Evaporator Refrigerant yang keluar dari Expansion Valve masih dalam bentuk setengah cair setengah gas dan masuk ke dalam Evaporator dan oleh karena bentuknya yang sedemikian rupa menyebabkan terjadinya perubahan ke wujud gas dengan sangat cepat. Hal ini berpengaruh pada penyerapan panas udara sekelingnya dengan cepat pula. Dan oleh kerja dari Blower udara dingin disemburkan kedalam ruang kabin mobil. 2. Saran Semoga dosen pengampu atau intruktur dapat membimbing kami dengan ilmunya dan mahasiswa dapat mengikutinya dengan baik. 12

DAFTAR PUSTAKA Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 1., Jakarta: PT Toyota Astra Motor. Anonim. (1993). Materi Pelajaran Engine Group Step 2., Jakarta: PT Toyota Astra Motor. Anonim. (1993). New Step 2 Training Manual, Heater & Air Conditioning system Jakarta: PT Toyota Astra Motor. Anonim. ( ). Service Manual Toyota seri K Crouse, William H, dan Anglin, Donald L (1986). Automotive Engines. New Mc Graw Hill. York: Toboldt, William K, dan Johnson, Larry. (1977). Automotive Encyclopedia. South Holland: The Goodheart Willcox. Suharsimi Arikunto. (1988). Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi dan kejuruan. Jakarta: Depdikbud: Dirjen Dikti, Proyek Pengembangan LPTK. Anonim. ( ). Buku Pedoman Dasar AC Suzuki. 13