BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH TEMPO MUSIK CEPAT DAN LAMBAT TERHADAP TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 4 HASIL. 4.1 Koleksi Data Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

PENGATURAN JANGKA PENDEK. perannya sebagian besar dilakukan oleh pembuluh darah itu sendiri dan hanya berpengaruh di daerah sekitarnya

BAB II. Struktur dan Fungsi Syaraf

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Identifikasi Masalah Apakah minyak Lavender menurunkan frekuensi denyut jantung.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

MEKANISME PENGATURAN KARDIOVASKULAR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KARDIAK OUTPUT DAN HUKUM STERLING

BAB VI PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini digunakan sebanyak 30 perempuan penderita xerostomia

ABSTRAK PENGARUH TEMPO MUSIK CEPAT DAN LAMBAT TERHADAP TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

Sistem Saraf Otonom dan Fungsi Luhur

Anesty Claresta

BAB I PENDAHULUAN. Stroke merupakan suatu penyakit kegawatdaruratan neurologis yang berbahaya

Sistem saraf. Kurnia Eka Wijayanti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

SEL SARAF MENURUT BENTUK DAN FUNGSI

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. NIKEN ANDALASARI

ORGAN PENYUSUN SISTEM SARAF MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan perhatian lebih dalam setiap pendekatannya. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Fungsi. Sistem saraf sebagai sistem koordinasi mempunyai 3 (tiga) fungsi utama yaitu: Pusat pengendali tanggapan, Alat komunikasi dengan dunia luar.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR. Niken Andalasari

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengaruh Pemberian Minyak Buah Makasar terhadap Denyut Jantung Itik Cihateup Fase Grower

MENGATASI STRES AKIBAT KERJA

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DASAR TEORI Siklus jantung terdiri atas periode sistol (konstraksi dan pengosongan isi) dan diastol (relaksasi dan pengisian jantung) bergantian.

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH DAN PENGATURAN TEKANAN DARAH

Sistem Saraf. Sumsum. Sumsum Lanjutan

SENSASI PENDENGARAN Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Umum I yang dibina oleh Ibu Dyah Sulistyorini, M, Psi. Oleh

PENGARUH TERAPI MUROTTAL SURAH AR

SISTEM SARAF OTONOM KELAS IIID FORMU14SI 014

ABSTRAK PERBANDINGAN WAKTU TOLERANSI NYERI PADA MUSIK YANG DISUKAI DAN MUSIK RELAKSASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINGKAT KONTROL SISTEM SARAF OTONOM

ABSTRAK. PENGARUH AROMATERAPI SANDALWOOD (Santalum album) TERHADAP KECEPATAN PEMULIHAN FREKUENSI DENYUT NADI SETELAH AKTIVITAS FISIK BERAT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH DIAPHRAGMATIC BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN INSOMNIA PADA LANSIA WANITA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PENGARUH MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia) TERHADAP FREKUENSI DENYUT JANTUNG

biologi SET 17 SISTEM SARAF DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. PEMBAGIAN SUSUNAN SARAF

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB II TINJAUAN TEORITIS. antara curah jantung (Cardiac Output = CO) dan tekanan vaskuler

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada (kurangnya aktivitas fisik), merupakan faktor resiko independen. menyebabkan kematian secara global (WHO, 2010)

SISTEM SARAF & INDRA PADA MANUSIA

PATOFISIOLOGI ANSIETAS

Jenis hormon berdasarkan pembentuknya 1. Hormon steroid; struktur kimianya mirip dengan kolesterol. Contoh : kortisol, aldosteron, estrogen,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III SISTEM KOORDINASI (SARAF)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan sejalan dengan penetapan status Bandara Adisutjipto

Apakah labu siam menurunkan tekanan darah.

BAB I PENDAHULUAN. wajar akan dialami semua orang. Menua adalah suatu proses menghilangnya

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

Telinga. Telinga tersusun atas tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

5/30/2013. dr. Annisa Fitria. Hipertensi. 140 mmhg / 90 mmhg

FISIOLOGI FUNGSI ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI. Dr. Akmarawita Kadir., M.Kes., AIFO

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

BAB II LANDASAN TEORI. tangan, jari tangan atau alat-alat manual/elektrik untuk memperbaiki kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga istilah adolesens (dalam Bahasa Inggris: adolescence). Para ahli. merumuskan bahwa istilah pubertas digunakan untuk menyatakan

I. PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Di era globalisasi sekarang ini penyakit yang berhubungan dengan penyakit

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari aktivitas dan pekerjaan dalam kehidupan sehari-hari. Tuntutan

STRUKTUR DAN FUNGSI SISTEM KARDIOVASKULER

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu indikator keberhasilan pembanguan adalah semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah. 1.3 Tujuan MAKALAH INFARK MIOKARD AKUT

AUTAKOID DAN ANTAGONISNYA

SISTEM SARAF SEBAGAI SISTEM PENGENDALI TUBUH

I. PENDAHULUAN. Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja ( K3) pada perusahaan di Indonesia

FISIOLOGI PEMBULUH DARAH. Kuntarti, SKp

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik merupakan kebutuhan manusia secara universal yang tidak pernah berdiri sendiri lepas dari masyarakat (Boedhisantoso, 1982). Konfusius mengatakan, Jika musik terdengar muram dan menekan berarti rakyat sedang tertekan dan sedih. Jika musiknya tidak berenergi, sedang, dan panjang berarti rakyat sedang damai dan bahagia. Jika musik terdengar kuat dan bertenaga berarti rakyat sedang bersemangat dan kuat. Jika musik yang muncul terdengar murni, religius, dan megah berarti rakyat sedang saleh. Jika musiknya lembut dan gembira berarti rakyat sedang baik hati dan penyayang. (Anonim, 2013) Dalam dunia kesehatan, musik dapat dijadikan salah satu terapi alternatif dalam penyembuhan, dikenal sebagai terapi musik. Terapi musik ini memiliki spektrum yang luas, meliputi: fisiologikal, developmental, suportif, psikodinamik, humanistik, dan transpersonal (Bunt & Hoskyns, 2002). Musik dapat difungsikan sebagai sarana terapi kesehatan. Ketika mendengarkan musik, gelombang listrik yang ada di otak pendengar dapat diperlambat dan dipercepat (Atmanta, 2012). Penelitian terdahulu menyatakan berbagai tempo musik mempunyai efek fisiologis pada tubuh (Edworthy & Waring, 2010). Salah satu efeknya adalah memengaruhi denyut jantung dan tekanan darah sesuai frekuensi, tempo, dan volumenya. Jantung cenderung mengikuti dan mencoba menyamai tempo suatu bunyi (Campbell, 2001). 1.2 Identifikasi Masalah Apakah musik bertempo cepat meningkatkan tekanan darah. Apakah musik bertempo lambat menurunkan tekanan darah. Apakah musik bertempo cepat meningkatkan denyut jantung. Apakah musik bertempo lambat menurunkan denyut jantung. 1

1.3 Tujuan Penelitian Ingin mengetahui apakah musik bertempo cepat meningkatkan tekanan darah. Ingin mengetahui apakah musik bertempo lambat menurunkan tekanan darah. Ingin mengetahui apakah musik bertempo cepat meningkatkan denyut jantung. Ingin mengetahui apakah musik bertempo lambat menurunkan denyut jantung. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademis Untuk menambah pengetahuan tentang tempo musik cepat dan lambat yang berpengaruh pada tekanan darah dan denyut jantung bagi penulis dan pembaca. 1.4.2 Manfaat Praktis Mendengarkan tempo musik lambat dalam efek jangka panjang mempunyai efek terhadap kesehatan. 1.5 Kerangka Pemikiran Penelitian terdahulu menyatakan musik bertempo cepat sekitar 120-130 beats per minute (bpm) meningkatkan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung, sedangkan musik bertempo lambat sekitar 50-60 bpm mempunyai efek yang berlawanan (Armon, et al, 2010). Suara musik bertempo lambat sebagai gelombang akan diterima oleh daun telinga kemudian menggetarkan membran timpani. Getaran ini akan diteruskan oleh tulang-tulang pendengaran untuk menggetarkan cairan yang terdapat pada koklea, lalu disalurkan menuju nervus vestibulocochlearis yang akan dilanjutkan hingga masuk ke korteks serebri dan mengeluarkan gelombang α (Japardi, 2003). Selanjutnya masuk ke sistem limbik, diteruskan ke hipokampus yang salah satu ujungnya berhubungan dengan amigdala (Ganong, 2002). Dari amigdala akan dilanjutkan ke hipotalamus untuk diteruskan ke formatio retikularis sebagai penyalur impuls menuju serat saraf otonom (Guyton & Hall, 2007). 2

Gelombang α akan merangsang pelepasan dua hormon endogen yaitu serotonin dan β-endorphin. Serotonin melalui reseptor 5-HT1 menyebabkan vasodilatasi pada arteriol dengan cara melepaskan Endothelium Derived Relaxing Factor (EDRF) dan prostaglandin E dari sel endotel sehingga terjadi relaksasi otot polos pembuluh darah, Total Peripheral Resistance (TPR) menurun diikuti penurunan Cardiac Output (CO) dan tekanan darah (Gunawan, 2009). β-endorphin merupakan bahan serupa opium yang terdapat pada hipotalamus dan hipofisis. Saat β-endorphin berikatan dengan reseptor dan, akan terjadi inhibisi dari dopamin sehingga tonus parasimpatis akan meningkat. Peningkatan tonus parasimpatis ini akan menyebabkan kronotropik negatif dan inotropik negatif pada jantung. Efek ini akan menyebabkan penurunan denyut jantung dan stroke volume sehingga cardiac output pun turun dan tekanan darah menurun (Guyton & Hall, 2007). Musik bertempo cepat akan merangsang otak menghasilkan gelombang β. Gelombang β akan merangsang kelenjar adrenal untuk mengeluarkan adrenalin, sama seperti saat seseorang stress atau mengalami tekanan. Hal ini menyebabkan perangsangan simpatis lalu meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah (Haruyama, 2011). 3

musik tempo lambat indra pendengaran cortex cerebri sistem limbik hipokampus amigdala hipotalamus formatio retikularis gelombang α serotonin β-endorphin EDRF & PGE2 inhibisi dopamin relaksasi otot polos PD vasodilatasi PD tonus parasimpatis kronotropik (-) inotropik (-) TPR denyut jantung CO TD stroke volume TD Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Musik Tempo Lambat terhadap Tekanan Darah dan Denyut Jantung 4

musik tempo cepat indra pendengaran cortex cerebri hipokampus amigdala hipotalamus formatio retikularis gelombang β adrenalin tonus simpatis TD & denyut jantung Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Pengaruh Musik Tempo Cepat terhadap Tekanan Darah dan Denyut Jantung 1.6 Hipotesis Penelitian Musik bertempo cepat meningkatkan tekanan darah. Musik bertempo lambat menurunkan tekanan darah. Musik bertempo cepat meningkatkan denyut jantung. Musik bertempo lambat menurunkan denyut jantung. 5