BAB I PENDAHULUAN. penting dalam hampir semua aktivitas manusia. Internet sendiri awalnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dibenak setiap orang (M. Hanafi, 2006:1 ). Risiko mencakup

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hiudp masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. seperti sistem perdagangan dan sistem pemasaran. Dahulu jika kita ingin

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya teknologi internet pada jejaring sosial tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi komunikasi yang semakin maju dan berkembang pesat

1. BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Internet marketing atau e-marketing atau online-marketing adalah segala usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi internet yang pesat membuat aktivitas manusia

BAB I PENDAHULUAN. mengoperasikan telepon genggam dengan spesifikasi yang jauh lebih bagus

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini menjelaskan fenomena penelitian beserta variabel-variabel yang

BAB I PENDAHULUAN. semakin cepat. Hal tersebut memiliki pengaruh pada perilaku konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. Internet mengalami perkembangan yang luar biasa sejak pertama kali

BAB I PENDAHULUAN. online. Membahas mengenai tingkat kepuasan online atau dikenal dengan istilah

BAB I PENDAHULUAN. Distribusi fisik tidak menjadi aspek utama dalam melakukan kegiatan bisnis.

PERAN KEPERCAYAAN DALAM MEMEDIASI PERSEPSI RISIKO PADA NIAT BELI PRODUK FASHION VIA INSTAGRAM DI KOTA DENPASAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. dipenuhi, baik kebutuhan yang bersifat jasmani maupun rohani. Kebutuhan adalah UKDW

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Meningkatnya jumlah pengguna internet, telah menarik berbagai

BAB I PENDAHULUAN. perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, salah satunya gaya hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN. yang secara signifikan berlangsung dengan cepat khususnya teknologi internet.

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan teknologi e-commerce dalam berinteraksi dengan para

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Era teknologi pada saat ini telah berkembang pesat. Hal ini dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan internet semakin pesat dalam era modern jaman ini karena didorong dengan kemudahan dalam

BAB I PENDAHULUAN. penjual dan pembeli harus saling bertemu atau bertatap muka pada suatu tempat

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PEMBELIAN PRODUK SEPATU ADIDAS ORIGINAL MELALUI SISTEM ONLINE (STUDI KASUS KOMUNITAS 3FOIL.ID)

BAB I PENDAHULUAN. akses informasi menyebabkan mode (fashion) menjadi salah satu cerminan gaya

BAB 1 PENDAHULUAN. Akibat tingkat pertumubuhan yang positif tersebut, secara otomatis industri

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan banyak orang karena dengan internet kita bisa mengakses dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengguna teknologi internet terus meningkat dari tahun ke tahun.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. pada gadget dan kecenderungan beraktivitas di dunia maya (Vivanews,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pemasaran yang ketat di era globalisasi ini menuntut perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi, telekomunikasi, dan internet

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi sekarang, dunia pemasaran sudah semakin ketat,

BAB I PENDAHULUAN. tetapi merambah pada interaksi yang lebih komplek. Internet membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. semuanya serba instan. Dengan zaman yang serba teknologi dan serba online, akan

BAB 1 PENDAHULUAN. barang dan jasa-jasa dari produsen ke konsumen (Mursyid, 2006:26). Marketing

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Komunikasi pun akhirnya tidak dapat ditawar lagi dan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. untuk di dapatkan terutama di kota - kota besar di Indonesia. Oleh sebab itu gaya

BAB I PENDAHULUAN. penting. Hal tersebut akan berpengaruh terhadap keuntungan suatu perusahaan.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era digital, penggunaan internet menunjang manusia di kegiatan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Media sosial kini telah berkembang dari komunikasi satu arah menjadi platform

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media internet adalah e-government (layanan pemerintahan melalui

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas, seperti mencari informasi, berkomunikasi, serta sarana berbelanja.

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan negara. Terbukti pada tahun 2013 pariwisata di Indonesia menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ogranisasi. Peningkatan ledakan pengguna internet telah menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. hal meningkatkan bisnis, penjualan dan pembelian produk adalah dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketika akan memutuskan untuk memiliki suatu produk. Keputusan itu akan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan pesat teknologi informasi menempatkan sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada era modern pada saat ini teknologi mengalami perkembangan yang

BAB I PENDAHULUAN. waktu dan wilayah. Hal inilah yang mendorong banyak konsumen maupun

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya penggunaan teknologi berbasis internet kini mulai marak

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari. Jarak membentang di antara manusia

BAB I PENDAHULUAN. melalui situs web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini

Bab I PENDAHULUAN. salah satunya dengan melakukan belanja secara online. Belanja online atau e-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan internet menyebabkan perubahan dalam banyak hal,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan sekarang adalah promosi secara online. Promosi secara online adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi dan meningkatnya kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Internet sudah menjadi alat komunikasi online yang sangat penting

BAB I. Pendahuluan. Perkembangan teknologi informasi kini, khususnya internet menjadi salah satu. kini dapat memperoleh informasi dengan cepat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Munculnya internet dan perkembangan toko online telah melahirkan beberapa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan data yang diambil dari situs resmi sensus ( bahwa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi yang berbasiskan website sudah mulai

BAB I PENDAHULUAN. Keputusan membeli konsumen dipengaruhi oleh keterlibatan konsumen dan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan, perdagangan di atur dalam Undang-undang Nomor 7 Tahun 2014.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internet. Kehadiran web memberikan peluang yang cukup besar kepada

BAB I PENDAHULUAN UKDW. barang maupun jasa secara online, berbelanja barang secara online kini telah menjadi

dan Hukum di Indonesia Cet 1, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005, hlm Ibid., hlm Ibid., hlm. 14.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dan komunikasi menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. beberapa kebutuhan lain yang lebih penting. Mereka yang mampu menguasai

BAB I PENDAHULUAN. termasuk halnya dengan pemasaran. Kali ini, marketing pun bisa dilakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern mendorong berbagai macam

BAB I PENDAHULUAN. paling mencolok dari perkembangan teknologi tersebut adalah gadget dan

1.1. Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian tentang analisis pengaruh kepercayaan dan. menggunakan media sosial instagram, artinya trust membantu niat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat diakses dengan menggunakan rangkaian seperti Internet atau private local

BAB I PENDAHULUAN. dalam situs jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram telah

BAB V PENUTUP. 1.1 Kesimpulan. Didasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan. pada bab IV maka dapat disimpulkan bahwa :

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi informasi yang pesat turut mempengaruhi dunia bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. dalam berkomunikasi terutama dengan adanya teknologi internet. Internet saat ini

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Saat ini internet menjadi peran penting untuk mencari informasi, sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. diketahui dengan cepat melalui informasi-informasi yang tersedia.

BAB I PENDAHULUAN. sebab itu gaya hidup masyarakat saaat ini ikut berubah karena pengaruh dari

BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh. efektivitas iklan internet dan kelompok referensi terhadap

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kesetiaan pelanggan merupakan salah satu faktor keberhasilan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. membuat dunia menjadi tanpa batas (borderless). Terutama kemajuan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat. Electronic commerce menawarkan peluang baru untuk

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Internet di jaman globalisasi seperti saat ini telah mengambil peran penting dalam hampir semua aktivitas manusia. Internet sendiri awalnya diperkenalkan pada tahun 1969 di Amerika Serikat. Perkembangan internet pada masa itu sangat pesat, ditambah lagi dengan adanya teknologi World Wide Web (WWW) yang semakin menunjang perkembangan internet dimasa itu (Laudon dan Laudon., 2007: 51 dalam Ferisca, 2014). Berdasarkan data yang diperoleh pada https://augmentercapital.wordpress.com/2014/09/ menyatakan bahwa jumlah pengguna internet kini mencapai 139 juta pengguna. Angka tersebut menunjukan bahwa betapa besarnya peran internet pada kehidupan saat ini sehingga setiap tahunnya semakin diminati penggunanya. Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di Indonesia Sumber : https://augmentercapital.wordpress.com/2014/09/ diakses 11 Mei 2015 1

Data dari http://www.balebengong.net/kabaranyar/2012/07/12/inilah- 10-faktapengguna internet-bali.html menunjukkan sejak awal kehadirannya di Bali, internet masih terpusat di daerah perkotaan, yaitu Denpasar dan sekitarnya. Hasil ini memperlihatkan bahwa hampir 85 % pengguna internet di Bali berada di Kota Denpasar (54,2 %), Badung (15,7%), Tabanan (7,1%), dan Gianyar (6,8%). Dewasa ini, internet banyak digunakan sebagai media belanja dan pemasaran online suatu produk. Media pemasaran melalui internet atau sosial media lebih banyak diminati karena jangkauannya yang lebih besar dan luas dibandingkan dengan jaringan komersial lainnya (Kotler & Armstrong., 2001:256). Media sosial dianggap media yang paling kompeten dalam memasarkan produk karena begitu dekat dengan target pemasar yaitu konsumen. Dengan demikian media sosial dapat menjadi sebuah penghubung yang baik untuk intelijen pasar (Balakrishnan et al., 2014) Media sosial yang banyak diminati untuk online marketing adalah Instagram. Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya keberbagai layanan jejaring sosial, termasuk milik Instagram sendiri (http://id.wikipedia.org/). Instagram banyak memberikan maanfaat bagi pemasar dan konsumen dalam pemasaran online. Manfaat bagi pemasar adalah dapat dengan mudah memasarkan produknya. Hal ini dikarenakan pemasar dapat mengunggah gambar pada Instagram yang secara otomatis gambar yang sama akan terunggah juga pada Facebook, Twitter, 2

Tumblir sehingga pengaplikasiannya menjadi sangat praktis. Disamping itu, pemasar dapat lebih hemat biaya beriklan, mudah mengetahui respon dari konsumen yang berminat membeli produk tersebut, dan merupakan media sosial yang banyak digunakan saat ini oleh semua kalangan. Bagi konsumen manfaat yang diterima adalah mendapat lebih banyak referensi produk dalam katalog, dan lebih efisiennya waktu berbelanja (Kotlet &Armstrong, 2001:260). Salah satu jenis produk yang paling banyak dipasarkan pada instagram adalah produk fashion, baik pria, wanita maupun untuk anak anak. Data yang dilansir pada http://id.techinasia.com/hasil-survei-jakpattingkah-laku-pengguna-instagram/ diakses tanggal 16 April 2015, pengguna instagram kebanyakan pada rentang usia antara 18 24 tahun, dimana 75,47% adalah mereka yang mengikuti akun akun instagram yang khusus memasarkan produk fashion. Akun instagram tersebut diantaranya ZaloraID dan AdorableProject yang memang mengkhusus memasarkan produk fashion. Alasan para pengguna instagram mengikuti akun vendor tersebut adalah karena mereka akan selalu di-update dengan informasi produk terbaru dari vendor, dan akun akun vendor ini merupakan salah satu akun vendor yang terpercaya sehingga para konsumennya merasa lebih aman dan yakin dalam berbelanja online. Penelitian Khairunnisa (2014) yang membahas mengenai perilaku konsumtif remaja dalam menggunakan instagram mendapati hasil yakni sebelum adanya Instagram, remaja hanya dapat membeli barang-barang 3

yang mereka inginkan jika memiliki waktu senggang saja, namun sekarang setiap saat mereka dapat selalu melihat contoh barang tersebut didalam handphone-nya sendiri. Ini menimbulkan adanya perilaku konsumtif konsumen karena seringnya frekuensi mereka menggunakan instagram untuk melihat barang-barang di online shop. Selain kelebihan, terdapat pula beberapa kekurangan dari pemasaran atau belanja online menggunakan instagram. Kekurangan tersebut diantaranya banyaknya pemasar yang memasarkan produknya di instagram membuat konsumen kesulitan menentukan pemasar yang kredibel yang mereka bisa percayai. Selain itu, tidak jarang adanya perbedaan ekspektasi atau penafsian konsumen terhadap barang yang mereka lihat di foto pemasar. Tidak jarang para konsumen merasa kecewa setelah membeli produk yang dijual oleh pemasar dikarenakan barang yang mereka terima tidak sesuai dengan yang mereka bayangkan ketika melihat foto dalam katalog produk tersebut diakun pemasar. Berbagai kekurangan ini dapat dikarenakan dalam berbelanja online, terutama bagi konsumen yang belum pernah melakukan belanja online, mereka belum sama sekali mengetahui pemasar ataupun keadaan barang yang dipasarkan, dengan demikian menjadi sulit untuk membangun kepercayaan konsumen terhadap akun - akun pemasar tersebut. Kepercayaan konsumen inilah yang kemudian memainkan peran kunci dalam menciptakan kepuasan yang diharapkan dalam transaksi online (Ling et al., 2010). 4

Berdasarkan survei awal yang dilakukan penulis terhadap 20 responden yang dilakukan di Kota Denpasar dan memperlihatkan bahwa 18 dari 20 orang menjawab kepercayaan merupakan hal mendasar yang menjadi alasan mereka untuk mengurangi persepsi risiko dalam memutuskan niat beli mereka melalui instagram. Hasil ini memperlihatkan bahwa masih ada keraguan pada konsumen ketika akan melakukan belanja online untuk pertama kalinya melalui Instagram dan kepercayaan adalah hal yang sangat mempengaruhi mereka untuk mengurangi keraguan tersebut. Berbagai kekurangan inilah yang kemudian membuat para konsumen menjadi ragu, takut ataupun berpikir berulang kali untuk berbelanja melalui instagram ini. Pertimbangan konsumen seperti ini dapat dikatakan sebagai salah satu persepsi risiko yang cenderung negatif terhadap barang barang yang dipasarkan melalui instagram. Resiko mencakup ketidakpastian dan konsekuensi yang berkaitan dengan setiap kegiatan yang sedang dilakukan oleh seseorang, dimana dari ketidakpastian tersebut menyebabkan setiap orang akan memikirkan alternatif yang aman bagi mereka (Leeraphong & Mardjo, 2013). M. Hanafi (2006:1) mengatakan bahwa, resiko dianggap sebagai kejadian yang konotasinya merugikan atau negatif. Pada belanja online melalui instagram, resiko muncul dikarenakan tidak adanya interaksi langsung antara pemasar dan konsumen, sehingga konsumen cenderung berspekulasi terhadap kredibilitas pemasar dan kualitas barang yang mereka pesan. Persepsi risiko sendiri muncul dalam situasi dimana para pengambil keputusan memiliki apriori 5

pengetahuan tentang konsekuensi dari alternatif dan probabilitas mereka (Kuhlmeier dan Knight., 2005). Hal lain yang juga sangat mempengaruhi konsumen dalam menarik minat belinya dalam berbelanja online adalah kepercayaan. Kepercayaan didefinisikan sebagai kecenderungan salah satu pihak yang bersedia menerima tindakan oleh pihak lain meskipun pihak pertama tidak dilindungi oleh pihak kedua dan gagal untuk mengontrol tindakan pihak kedua (Ling et al., 2011). Selanjutnya Flavianus dan Guinaliu, 2006; Monsuwe, Dellaert, dan Ruyter, 2004 dalam Ling et al. (2011) dijelaskan bahwa dalam belanja online tidak ada interaksi fisik antara pembeli dan penjual, ini memperlihatkan bahwa dalam belanja online pembelian produk dilakukan tanpa tatap muka langsung antara pemasar dengan konsumen, sehingga hanya kepercayaan konsumen terhadap pemasar saja yang menjadi kunci bagi konsumen dalam berbelanja online untuk memutuskan niat belinya. Tractinsky (1999) dan Gefen dan Straub (2004) dalam Ling et al. (2010). menyimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen, maka semakin tinggi pula niat pembelian konsumen tersebut. Kepercayaan didefinisikan sebagai kesediaan pelanggan untuk menerima kelemahan dalam transaksi online berdasarkan ekspektasi positif mereka tentang perilaku pemasar online. Persepsi risiko dan kepercayaan merupakan hal hal yang berpengaruh pada niat beli konsumen. Niat beli datang dalam musyawarah ketika seorang pelanggan kemungkinan besar mencoba untuk membeli beberapa produk atau 6

layanan (Dodds, Monroe dan Grewal, 1991 dalam Rizwan et al., 2014). Menurut Pavlou dalam Peng et al. 2014, konsumen akan lebih memilih berbelanja online dibandingkan dengan belanja tradisional, karena belanja online lebih membawa kenyamanan dan kesenangan tersendiri kepada konsumen yang membuat konsumen mendapatkan barang dan jasa dengan harga yang lebih rendah, walaupun juga tetap membawa berbagai risiko pada konsumen termasuk kualitas produk yang tidak dijamin yang berpengaruh negatif terhadap niat pembelian konsumen Melihat kondisi tersebut, tentu berbelanja produk fashion melalui Instagram ini tidak semudah apa yang dibayangkan. Ketika berbelanja secara langsung, konsumen pasti bisa menilai baik buruknya pemasar dan kualitas produk tersebut secara langsung. Bandingkan dengan berbelanja melalui Instagram, para konsumen hanya melihat produk dari foto atau katalog vendor tanpa mengetahui kualitas barangnya langsung. Disinilah letak pertimbangan, keraguan, dan pengambilan resiko ditentukan. Pertimbangan dan pengambilan resiko inilah yang menyebabkan konsumen menjadi ragu, takut atau berpikir berulang kali untuk membeli suatu produk secara online. Hasil penelitian Yuliati dan Sylvia, (2011) menyebutkan bahwa terjadi perbedaan pada persepsi risiko terhadap niat beli untuk remaja yang belum bekerja dan yang sudah bekerja, dimana remaja yang belum bekerja 65,9 % mengaku selalu mengevaluasi informasi sebelum melakukan belanja online dan 34,1 % mengatakan kadang kadang bahkan cenderung tidak pernah melakukan evaluasi informasi sebelum melakukan belanja online. 7

Berlainan dengan yang sudah bekerja 70,1% mengatakan sering mengevaluasi informasi sebelum melakukan belanja online dan 29,9 % mengatakan kadang dan cenderung tidak pernah mengevaluasi informasi. Hasil ini memperlihatkan responden yang sudah bekerja cenderung lebih berhati-hati dan penuh pertimbangan dalam melihat risiko yang ada ketika memutuskan melakukan pembelian online dari pada remaja yang belum bekerja. Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan pada latar belakang ini dan merujuk pada beberapa hasil penelitian sebelumnya, maka peneliti tertarik membahas mengenai Peran Kepercayaan dalam Memediasi Persepsi Resiko pada Niat Beli Produk Fashion Via Instagram di Kota Denpasar. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan pada latar belakang, rumusan masalah yang ada pada penelitian ini adalah : 1) Bagaimanakah pengaruh persepsi risiko pada niat beli via instagram? 2) Bagaimanakah pengaruh persepsi risiko terhadap kepercayaan? 3) Bagaimanakah pengaruh kepercayaan pada niat beli via instagram? 4) Bagaimanakah peran kepercayaan dalam memediasi persepsi risiko pada niat beli via instagram? 8

1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui lebih spesifik mengenai variabel variabel sebagai berikut : 1) Untuk menganalisis pengaruh persepsi risiko pada niat beli via instagram 2) Untuk menganalisis pengaruh persepsi risiko terhadap kepercayaan 3) Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan terhadap niat beli via instagram. 4) Untuk menganalisis peran kepercayaan dalam memediasi persepsi risiko pada niat beli via instagram. 1.4 Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah 1) Kegunaan Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan, wawasan dan informasi mengenai pengaruh kepercayaan dalam memediasi persepsi risiko pada niat beli produk fashion via instagram, serta dapat menjadi bahan referensi bagi penelitian berikutnya 2) Kegunaan Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada para pemasar mengenai pengaruh persepsi risiko, kepercayaan terhadap niat beli konsumen via instagram, agar para 9

pemasar bisa memacu diri untuk bisa mengatasi persepsi risiko konsumen dan menjadi vendor fashion terpercaya agar konsumen memiliki rasa aman ketika berbelanja via instagram. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dapat dibagi menjadi lima bagian, yaitu sebagai berikut: BAB I berisikan latar belakang yang mendasari munculnya masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II merupakan pemahaman terhadap masalah yang diteliti dengan mengacu pada teori teori yang melandasi atau yang berkaitan dengan penelitian ini, yang selanjutnya menjadi dasar acuan teori untuk menganalisis, menggambarkan kerangka teori dan merumuskan hipotesis. BAB III dalam penelitian ini menjelaskan tentang metode penelitian yang dipakai. BAB IV memperlihatkan dan membahas hasil hasil dari penelitian. BAB V berikan kesimpulan dan saran. 10