Biosecurity. Biosecurity: Pandangan Baru Terhadap Konsep Lama. Perspektif Saat Ini

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI E.5 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR 7 TAHUN 2007

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam broiler pembibit merupakan ayam yang menghasilkan bibit ayam

Proses Penyakit Menular

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 50/Permentan/OT.140/10/2006 TENTANG PEDOMAN PEMELIHARAAN UNGGAS DI PEMUKIMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghasil telur. Ayam bibit bertujuan untuk menghasilkan telur berkualitas tinggi

WALIKOTA TASIKMALAYA

TINJAUAN PUSTAKA Instalasi Karantina Hewan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ayam pembibit adalah ayam penghasil telur tetas fertil yang digunakan

INFO TENTANG H7N9 1. Apa virus influenza A (H7N9)?

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Usaha pembibitan ayam merupakan usaha untuk menghasilkan ayam broiler

LAMPIRAN KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENCEGAHAN PENYAKIT AVIAN INFLUENZA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penetasan telur ada dua cara, yaitu melalui penetasan alami (induk ayam)

Mengapa disebut sebagai flu babi?

DAFTAR ISI. PENDAHULUAN... 1 Latar Belakang... 1 Tujuan Penelitian... 2 Manfaat Penelitian... 2 Hipotesis... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ayam ayam lokal (Marconah, 2012). Ayam ras petelur sangat diminati karena

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KELUARGA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN FLU BURUNG DI DESA KIPING KECAMATAN SAMBUNGMACAN KABUPATEN SRAGEN

No. Kuesioner : I. Identitas Responden 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Pendidikan : 5. Pekerjaan : 6. Sumber Informasi :

KUESIONER PENELITIAN

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KARANTINA PERTANIAN Nomor : 499/Kpts/PD /L/12/2008 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh virus influenza tipe A, yang ditularkan oleh unggas seperti ayam, kalkun, dan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Industri Peternakan unggas dibagi menjadi 4 sektor yaitu sektor 1 merupakan

Di sisi lain ada pula café yang mengizinkan hewan peliharaan makan bersama pemiliknya namun pemilik hewan diminta untuk makan di luar area

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61/Permentan/PK.320/12/2015 TENTANG PEMBERANTASAN PENYAKIT HEWAN

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 2

BUPATI KULON PROGO INSTRUKSI BUPATI KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN 2007 TENTANG

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENYAKIT AVIAN

PENUNTUN SKILLS LAB BLOK 4.3 ELEKTIF Topik 2.A KESEHATAN INTERNASIONAL DAN KARANTINA

Produksi Daging Unggas yang Sehat dan Higienis

Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN. pada peternakan ayam ras petelur di Desa Gulurejo adalah metode deskripsi.

Pujianto, SE DINAS PERINKOP DAN UMKM KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2015

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN BUDI DAYA BURUNG PUYUH YANG BAIK BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PENGENDALIAN DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGENDALIAN DAN PENCEGAHAN INFEKSI

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. berbagai bidang, seperti: sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN. kepercayaan, kita dihadapkan lagi dengan sebuah ancaman penyakit dan kesehatan,

BAB I PENDAHULUAN. oleh virus dan bersifat zoonosis. Flu burung telah menjadi perhatian yang luas

Infeksi yang diperoleh dari fasilitas pelayanan kesehatan adalah salah satu penyebab utama kematian dan peningkatan morbiditas pada pasien rawat

Studi tentang Pengetahuan, Sikap dan Praktik Siswa Kelas 4 dan 5 Dalam Pencegahan Flu Burung SDN Cisalak 1 Kecamatan Sukmajaya Kota Depok tahun 2009

Badan Standardisasi Nasional

Wahai Burungku, Ada Apa Denganmu (naskah ini disalin sesuai aslinya untuk kemudahan navigasi)

BAB I PENDAHULUAN. dapat menular kepada manusia dan menyebabkan kematian (Zoonosis) (KOMNAS

2 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 99/Permentan/OT.140/7/2014 TENTANG PEDOMAN PEMBIBITAN ITIK LOKAL YANG BAIK

GUBERNUR MALUKU UTARA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN

Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan. membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia

PEDOMAN PEMBIBITAN ITIK LOKAL YANG BAIK

BAB I. Leptospirosis adalah penyakit zoonosis, disebabkan oleh

PANDUAN WAWANCARA. Analisis Kemampuan Perawat dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan

KAP MENGENAI BIOSEKURITI PADA INSTALASI KARANTINA HEWAN (IKH) DOC BBKP SOEKARNO HATTA

Biosafety Level 3 Di BBPMSOH. Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan 2 Agustus 2016

PENANGANAN LINEN KOTOR NON-INFEKSIUS DI RUANGAN KEPERAWATAN No. Dokumen No. Revisi Halaman 1 / 1. RS Siti Khodijah Pekalongan

Budidaya Bebek Peking Sangat Menjanjikan

BAB I PENDAHULUAN. setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat (Ratna, 2011).

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang jumlah penduduknya terus

PEDOMAN BUDI DAYA KELINCI YANG BAIK BAB I PENDAHULUAN

Monitoring penyakit usaha untuk

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PENGENDALIAN PEMELIHARAAN DAN PEREDARAN UNGGAS

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33/Permentan/OT.140/2/2014 TENTANG PEDOMAN BUDI DAYA BURUNG PUYUH YANG BAIK

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja yang terpapar pada bahan-bahan iritatif, alegenik atau faktor fisik khusus

GUBERNUR NANGGROE ACEH DARUSSALAM

PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN PENGENDALIAN FLU BURUNG DI JAWA BARAT. oleh : Ir. Koesmajadi TP Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Di jaman modernisasi seperti sekarang ini Rumah Sakit harus mampu

Gambar lampiran 1: Tempat Pencucian Alat masak dan makan hanya satu bak

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

PANDUAN RUANG ISOLASI DI RUMAH SAKIT SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. termasuk debu, sampah dan bau. Masalah kebersihan di Indonesia selalu

BAB III VIRUS TOKSO PADA KUCING

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Surveillance. FLU BURUNG Buku Pegangan untuk. arakat

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian...

WALIKOTA BALIKPAPAN PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG RUMAH POTONG UNGGAS

RESISTENSI AYAM LOKAL JAWA BARAT: AYAM SENTUL

I. PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi (Wibowo, 2014). Hal ini disebabkan

Mengukur Kemunculan dan Risiko Penyakit

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 36/Permentan/OT.140/3/2007 TENTANG PEDOMAN BUDIDAYA ITIK PEDAGING YANG BAIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Untuk menjamin makanan aman

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DENGAN PERILAKU CUCI TANGAN DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN KONDISI FASILITAS SANITASI DASAR DAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIARE DI KECAMATAN SEMARANG UTARA KOTA SEMARANG.

B. Bangunan 1. Umum Bangunan harus dibuat sesuai dengan peraturan perundangundangan

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental

1. 3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui pengertian dari OH dan Zoonosis 2. Untuk mengerti peran veteriner dalam OH 3. Untuk mengetahui pemeran lain OH

BAB I DEFINISI. APD adalah Alat Pelindung Diri.

Modul Pelatihan PEDOMAN PERSONAL HYGIENE

berbahaya disuatu ruangan tersendiri, terpisah dari pasien yang lain, dan memiliki aturan khusus dalam prosedur pelayanannya.

KUESIONER PENELITIAN. Perbedaan Sanitasi Lingkungan dan Perilaku Petugas Kesehatan terhadap Angka

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ARTIKEL PENELITIAN HUBUNGAN KONDISI SANITASI DASAR RUMAH DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS REMBANG 2

Transkripsi:

Biosecurity Biosecurity: Pandangan Baru Terhadap Konsep Lama Perspektif Saat Ini Beberapa tahun yang lalu istilah biosecurity masih jarang digunakan kecuali di kalangan tertentu saja Kejadian-kejadian yang terjadi belakangan telah membawa istilah ini ke ruang publik BSE FMD di Inggris 9/11/2001 AI 1

Beberapa Definisi Penting Biosecurity Merupakan akibat dari kegiatan pengeksklusian agen penyakit Seringkali pada skala perimeter Tidak hanya berupa program karantina semata Tidak terbatas hanya pada agen penyakit (juga potensial untuk bahan-bahan beracun/toxicants) Biocontainment Merupakan akibat dari kegiatan mencegah penyebaran agen penyakit antara kelompok hewan Tidak hanya berupa program vaksinasi semata Beberapa Definisi Penting Strategi Pengendalian Penyakit Aksi untuk mewujudkan biosecurity atau biocontainment Mengandalkan epidemiologi virus AI dan subtype-nya Sistem yang mana lebih rentan terhadap masuknya penyakit dan penjalarannya? 2

Prinsip-prinsip prinsip Pengendalian Penyakit Gambaran besar Minimalkan paparan Optimalkan resistensi Bukan konsep baru Namun tidak selalu digunakan Segitiga Penyakit Menular Faktor agen: Infektifitas dan patogenisitas AI pada Unggas Faktor lingkungan: paparan terhadap agen, cuaca, kondisi tempat pemeliharaan Faktor inang: faktor penghambat alami (natural barrier), eksklusi kompetitif, respon imun (antibodi dan cell mediated immunity) Jalur Masuknya Penyakit Keberadaan agen dalam jumlah yang memadai di bawah kondisi yang tepat pada inang yang tidak memiliki resistensi yang cukup akan menghasilkan infeksi yang dapat berkembang pada lokasi baru. 3

Mengembangkan Rencana Untuk Situasi atau Tempat Pemeliharaan Tertentu Apa yang perlu diperhatikan (bahaya)? Apa kemungkinan dampaknya? Bagaimana profil penghindaran resiko sang pemilik/pengelola? Apa saja prioritas-prioritasnya? Apa yang dapat dilakukan? Aplikasi Alat untuk pengendalian penyakit Karantina Pengujian (tes) Monitoring Hygiene Desinfeksi Vaksinasi Langkah-langkah pencegahan Program Biosecurity Harus fleksibel dan responsif Fleksibel untuk mengakomodasikan pengoperasian secara individual Fleksibel untuk berbagai penyakit yang menjadi ancaman Responsif Situasi global Situasi regional Merupakan bagian dari proses analisa resiko 4

Sumber Informasi Tentang Biosecurity dan Pengendalian Penyakit Metode Masuknya AI ke dalam Peternakan Backyard Masuknya Unggas yang Terinfeksi Masuknya Virus melalui fomits (peralatan, perbekalan, kendaraan) Masuknya virus melalui pemilik (flock owner) Penyebaran virus dari burung liar 5

Mempraktekkan manajemen All-In, All- Out Flock satu umur Flock terpisah 6

Praktek Biosecurity Isolasi unggas baru selama 14 21 hari dan observasi timbulnya gejala penyakit Isolasi unggas yang masuk ke dalam peternakan setelah perjalanan di luar peternakan Pemilik harus mencegah terjadinya kontak antara pengunjung dengan peternakannya 7

Menghindari pasar unggas hidup. - Jangan membeli unggas dari pasar belilah unggas dari peternakan breeder. - Jika anda pergi ke pasar, jangan lupa bersihkan dan desinfeksi pakaian dan sepatu anda dan mandi sebelum melakukan kontak dengan peternakan anda. 8

Jangan berbagi peralatan dan perbekalan dengan pemilik peternakan lainnya Pemilik peternakan harus mencegah terjadinya kontak dengan peternakan lainnya Ingat bahwa unggas yang berpenyakit tidak terlihat sakit Bersihkan dan desinfeksi peralatan setiap hari/minggu Peralatan yang terbuat dari metal atau plastik lebih baik dari pada yang terbuat dari kayu Menyediakan waktu yang tepat untuk desinfektan (minimum 15 menit) Bersihkan dan desinfeksi peralatan dan kendaraan setelah digunakan dan sebelum pindah ke tempat yang baru 9

Kebersihan sangat penting ketika sedang merawat unggas selalu cuci tangan sebelum dan sesudah perawatan Biosecurity Practices Memakai pakaian bersih ketika bekerja dengan unggas Baju (Coverall) dan sepatu tertutup sangat dianjurkan Bersihkan pakaian kerja secara teratur Memakai desinfektan di tempat cuci kaki Menghilangkan sisa-sisa kotoran dari sepatu Menyediakan tempat cuci kaki di pintu masuk Mengganti desinfektan yang sudah kotor 10

Bersihkan dan desinfeksi kandang Biosecurity Practices Lindungi unggas dari paparan unggas liar, mamalia liar dan serangga 11

Pemilik harus dapat mengenali gejala-gejala penyakit di peternakannya dan bagaimana melaporkan masalah tersebut Membuang sisa-sisa karkas, litter, pupuk dan bulu 12