BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI. melakukan kerja atau usaha. Daya memiliki satuan Watt, yang merupakan

BAB III PENGGUNAAN KAPASITOR SHUNT UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA. daya aktif (watt) dan daya nyata (VA) yang digunakan dalam sirkuit AC atau beda

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PT. ASIAN PROFILE INDOSTEEL

TUGAS AKHIR. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA BEBAN 18,956 kw/ 6,600 V, MENGGUNAKAN CAPACITOR BANK DI PT INDORAMA VENTURES INDONESIA

BAB III. PERANCANGAN PERBAIKAN FAKTOR DAYA (COS φ) DAN PERHITUNGAN KOMPENSASI DAYA REAKTIF

BAB III CAPACITOR BANK. Daya Semu (S, VA, Volt Ampere) Daya Aktif (P, W, Watt) Daya Reaktif (Q, VAR, Volt Ampere Reactive)

METODE PERBAIKAN FAKTOR DAYA MENGGUNAKAN KAPASITOR BANK UNTUK MENGURANGI DAYA REAKTIF UNTUK PENINGKATAN KUALITAS DAYA LISTRIK PADA INDUSTRI

PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA PANEL UTAMA LISTRIK GEDUNG FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR

BAB IV ANALISA POTENSI UPAYA PENGHEMATAN ENERGI LISTRIK PADA GEDUNG AUTO 2000 CABANG JUANDA (JAKARTA)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KEBUTUHAN CAPACITOR BANK BESERTA IMPLEMENTASINYA UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA LISTRIK DI POLITEKNIK KOTA MALANG

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dibawah Kementrian Keuangan yang bertugas memberikan pelayanan masyarakat

BAB IV ANALISIS DATA

AUTOMATIC POWER FACTOR CONTROL (APFR) CAPACITOR SHUNT UNTUK OPTIMALISASI DAYA REAKTIF MENGGUNAKAN METODE INVOICE (CASE STUDY PDAM)

Analisis Pemasangan Kapasitior Daya

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN. Pengumpulan data dilaksanakan di PT Pertamina (Persero) Refinery

Tarif dan Koreksi Faktor Daya

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

STUDI PEMASANGAN KAPASITOR BANK UNTUK MEMPERBAIKI FAKTOR DAYA DALAM RANGKA MENEKAN BIAYA OPERASIONAL PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

DAYA LISTRIK ARUS BOLAK BALIK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK. MEMENUHI PENAMBAHAN BEBAN 300 kva TANPA PENAMBAHAN DAYA PLN

DAYA AKTIF, REAKTIF & NYATA

BAB IV ANALISA DAN PERENCANAAN SISTEM INSTALASI LISTRIK

RANCANG BANGUN PERBAIKAN FAKTOR DAYA OTOMATIS BERBASIS SMART RELAY PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH TIGA FASA

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

Dari Gambar 1 tersebut diperoleh bahwa perbandingan daya aktif (kw) dengan daya nyata (kva) dapat didefinisikan sebagai faktor daya (pf) atau cos r.

ANALISIS PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR BANK TERHADAP FAKTOR DAYA (STUDI KASUS GARDU DISTRIBUSI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO

BAB II LANDASAN TEORI

PERBAIKAN REGULASI TEGANGAN

Pemasangan Kapasitor Bank untuk Perbaikan Faktor Daya

Kajian Tentang Efektivitas Penggunaan Alat Penghemat Listrik

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sekunder dalam kehidupan sehari-hari, baik penggunaan skala rumah tangga

MENGENAL ALAT UKUR. Amper meter adalah alat untuk mengukur besarnya arus listrik yang mengalir dalam penghantar ( kawat )

Koreksi Faktor Daya. PDF created with FinePrint pdffactory trial version

BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA

BAB II LANDASAN TEORI

Metode Penghematan Energi Listrik dengan Pola Pengaturan Pembebanan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk menjamin kontinuitas dan kualitas pelayanan daya listrik terhadap

PENGARUH PEMASANGAN KAPASITOR SHUNT TERHADAP KONSUMSI DAYA AKTIF INSTALASI LISTRIK

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu seperti beban non linier dan beban induktif. Akibat yang ditimbulkan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan tenaga listrik demikian pesatnya seiring dengan begitu

BAB IV ANALISA DATA. Berdasarkan data mengenai kapasitas daya listrik dari PLN dan daya

BAB IV HASIL PERANCANGAN DIAGRAM SATU GARIS SISTEM DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK

BAB III BEBAN LISTRIK PT MAJU JAYA

Abstrak. Kata kunci: kualitas daya, kapasitor bank, ETAP 1. Pendahuluan. 2. Kualitas Daya Listrik

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. induk agar keandalan sistem daya terpenuhi untuk pengoperasian alat-alat.

BAB II TEORI DASAR. Kapasitor adalah komponen elektronik yang digunakan untuk menyimpan

BAB III PERENCANAAN INSTALASI SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB II LANDASAN TEORI

RANCANG BANGUN MODUL POWER FACTOR CONTROL UNIT

ANALISIS HASIL PENGUKURAN KUALITAS DAYA ENERGI LISTRIK PADA INDUSTRI TEKSTIL

. KW memerlukan daya reaktif ( Q c ) sebesar 0,84 x i00 KW : 84 KVAR. a. Metode sederhana. b. Metode kwitansi PLN BAB V HASIL DANI PEMBAHASAN

Analisa Stabilitas Transien dan Koordinasi Proteksi pada PT. Linde Indonesia Gresik Akibat Penambahan Beban Kompresor 4 x 300 kw

Data Penulis: Alumnus STEKOM Agus Widayanto, S.Kom Lingga Hartadi, Amd Luy Usman, Amd Muhammad Toha, S.Kom Rohmad Abidin, S.Kom Wahyu Utomo, S.

Desain Filter Pasif Pada Sistem Kelistrikan Industri Guna Mengurangi Distorsi Harmonisa

BAB II DASAR TEORI. konsumsi energi pada bangunan gedung dan mengenali cara cara untuk

Analisa Efisiensi Konsumsi Energi Listrik Pada Kapal Motor Penumpang Nusa Mulia

PENERAPAN BANK KAPASITOR DI PT ULAM TIBA HALIM Nandi Wardhana (L2F ) Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II JARINGAN DISTRIBUSI TENAGA LISTRIK. karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,

BAB II LANDASAN TEORI Dan TINJAUAN PUSTAKA

Penentuan Kapasitas dan Lokasi Optimal Penempatan Kapasitor Bank Pada Penyulang Rijali Ambon Menggunakan Sistem Fuzzy

ANALISIS HUBUNG SINGKAT 3 FASA PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN ADANYA PEMASANGAN DISTRIBUTED GENERATION (DG)

1. Prof.Dr.Ir.Adi Soeprijanto,MT 2. Dr.Eng.Rony Seto Wibowo,ST.,MT

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Catu Daya Listrik dan Distribusi Daya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

PERHITUNGAN DAN ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI DAN PENGURANGAN EMISI Pemasangan Kapasitor Bank Pada Sistem Kelistrikan

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai peran penting karena berhubungan langsung dengan

ANALISA PERBAIKAN FAKTOR DAYA UNTUK PENGHEMATAN BIAYA LISTRIK DI KUD TANI MULYO LAMONGAN

BAB IV DESIGN SISTEM PROTEKSI MOTOR CONTROL CENTER (MCC) PADA WATER TREATMENT PLANT (WTP) Sistem Kelistrikan di PT. Krakatau Steel Cilegon

STUDI PENGATURAN TEGANGAN PADA JARINGAN DISTRIBUSI 20 KV YANG TERHUBUNG DENGAN DISTRIBUTED GENERATION (STUDI KASUS: PENYULANG TR 5 GI TARUTUNG)

Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) 2014ISSN: X Yogyakarta,15 November 2014

PENGARUH CAPACITOR BANK SWITCHING TERHADAP KUALITAS DAYA EFFECT OF CAPACITOR BANK SWITCHING ON POWER QUALITY

STUDI ANALISA PEMASANGAN KAPASITOR PADA JARINGAN UDARA TEGANGAN MENENGAH 20 KV TERHADAP DROP TEGANGAN (APLIKASI PADA FEEDER 7 PINANG GI MUARO BUNGO)

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

atau pengaman pada pelanggan.

PERBAIKAN FAKTOR DAYA OTOMATIS BERBASIS SMART RELAY PADA JARINGAN TEGANGAN RENDAH SATU FASA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Gedung Twin Building Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian ini

Efisiensi Energi Listrik Dalam Upaya Meningkatkan Power Quality dan Penghematan Energi Listrik di Gedung Universitas Ciputra (UC) Apartment Surabaya

BAB 4 ANALISIS HASIL PENGUKURAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAYA ELEKTRIK ARUS BOLAK-BALIK (AC)

ANALISIS ARUS INRUSH SAAT SWITCHING KAPASITOR BANK DI GARDU INDUK (GI) MANISREJO MADIUN

PERANCANGAN KEBUTUHAN KAPASITOR BANK UNTUK PERBAIKAN FAKTOR DAYA PADA LINE MESS I DI PT. BUMI LAMONGAN SEJATI (WBL)

ANALISA KOORDINASI PROTEKSI INSTALASI MOTOR PADA PT. KUSUMAPUTRA SANTOSA KARANGANYAR

ABSTRAK Kata kunci : Beban non linier, Harmonisa, THD, filter aktif high-pass.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Serdang. Dalam memenuhi kebutuhan daya listrik industri tersebut menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan

SIMULASI OPTIMASI PENEMPATAN KAPASITOR MENGGUNAKAN METODA ALGORITMA KUANTUM PADA SISTEM TEGANGAN MENENGAH REGION JAWA BARAT

Bahan Ajar Ke 1 Mata Kuliah Analisa Sistem Tenaga Listrik. Diagram Satu Garis

BAB III SPESIFIKASI TRANSFORMATOR DAN SWITCH GEAR

BAB II AUDIT DAN MANAJEMEN ENERGI LISTRIK

Koreksi Faktor Daya Kegunaan dan Pembaca Referensi

Transkripsi:

BAB IV ANALISA PERANCANGAN INSTALASI DAN EFEK EKONOMIS YANG DIDAPAT 4.1. Perancangan Instalasi dan Jenis Koneksi (IEEE std 18-1992 Standard of shunt power capacitors & IEEE 1036-1992 Guide for Application of Shunt Power Capacitors ) Desain perancangan instalasi dan jenis koneksi kapasitor harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : Tujuan kompensasi Biaya investasi Kemudahan Instalasi Kemudahan perawatan ( Maintenance) Sedangkan metode instalasi kapasitor dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 4.1.1 Global Compensation Global compensation capacitors/ Centralization Compensation biasanya dipasang pada induk panel (Main Distribution Panel/ MDP). Arus yang turun dari pemasangan model ini hanya di penghantar antar panel MDP dan Transformator. Sedangkan arus yang lewat setelah MDP tidak turun dengan demikian rugi akibat disipasi panas pada penghantar setelah MDP tidak terpengaruh. 67 67

68 Kelebihan Pemanfaatan kompensasi daya reaktifnya lebih baik karena semua motor tidak bekerja pada waktu yang sama Biaya pemeliharaan yang rendah. Kekurangan Pengaruh switching bisa mengakibatkan ledakan, dan transient yang disebabkan oleh energizing group kapasitor dalam jumlah besar Hanya memberikan kompensasi pada sisi atasnya (up stream ) membutuhkan ruangan yang besar. 4.1.2 Sectoral/ group Compensation Metoda sectoral compensation ini adalah sebuah metoda dimana kapasitor yang terdiri dari beberapa panel kapasitor dipasang dipanel SDP (Sub Distribution Panel). Cara ini cocok diterapkan pada industri dengan kapasitas terpasang besar sampai ribuan kva dan jarak antara panel MDP dan SDP cukup berjauhan. Kelebihan : Biaya pemasangan rendah Kapasitansi pemasangan dapat dimanfaatkan sepenuhnya Biaya pemeliharaan rendah

69 Kekurangan : Perlu dipasang kapasitor bank pada setiap SDP atau MV/LV bus Hanya memberikan kompensasi pada sisi atas Kebutuhan ruangan 4.1.3 Individual Compensation Sebuah metode dimana kapasitor langsung dipasang pada masing-masing beban, khususnya yang mempunyai daya yang lebih besar. Kelebihannya : Meningkatkan kapasitas saluran suplai Memperbaiki tegangan secara langsung Kapasitor dan beban ON/OFF secara bersamaan Pemeliharaan dan pemasangan unit kapasitor mudah Kekurangannya : Biaya Pemasangan tinggi Membutuhkan perhitungan yang banyak Kapasitas terpasang tidak dimanfaatkan sepenuhnya Terjadi transient yang besar akibat sering dilakukan switching ON/OFF Waktu kapasitor OFF lebih banyak dibandingkan waktu kapasitor ON Total cost yang diperlukan lebih besar dari metode yang lain jika mesin yang dipasang ratusan

70 Ketiga metode diatas dapat dilihat pada diagram metode pemasangan capacitor bank sebagai berikut : Gambar 4.1 Metode Pemasangan Capasitor Bank 4.2 Jenis Koneksi Terdapat ada dua jenis type koneksi untuk capacitor bank, yaitu sebagai berikut : 4.2.1 Koneksi langsung Metode koneksi langsung ini digunakan pada beban-beban yang relatif besar, contohnya pada motor-motor besar dengan power factor yang jelek dan beroperasi dalam waktu yang panjang. Kapasitor dipasang paralel dengan beban dan dihubungkan dengan kontaktor/ switch ON/OFF bersama-sama dengan beban. Metoda ini memiliki keuntungan yaitu menghemat biaya dan

71 tidak memerlukan regulator pada untuk mengatur kapasitor pada saat masuk dan keluar. 4.2.2 Koneksi tak langsung Metode koneksi tak langsung ini digunakan apabila terdapat beban induktif yang bervariasi besarnya dalam suatu sistem distribusi listrik. Pada metode ini kapasitor dipasang paralel dengan distribusi panel atau dipasang paralel dengan Main Distirbution Panel (MDP) Beban yang berubah akan menyebabkan suatu over compensation, sehingga biasanya dipasang suatu alat pengatur power factor. Alat ini dinamakan Automatic Power Factor Regulator (APFR) yang dapat diatur secara manual dengan cara disetting maupun diatur secara otomatis. 4.3 Penentuan Tipe Pemasangan Pemasangan kapasitor daya secara individual pada setiap beban yang berubah-ubah seperti motor induksi, menjadi kurang akurat dalam koreksi faktor dayanya, jika tidak dipasang kontrol faktor daya otomatis, karena faktor daya pada motor induksi dipengaruhi oleh beban. Untuk kebutuhan beban seperti ini lebih baik dipakai sistem parsial. Sementara sistem pemasangan individual lebih cocok diaplikasikan untuk beban tetap. Pada jenis beban bervariasi seperti karakterisitik beban yang terdapat di PT Indorama Ventures Indonesia, maka pemasangan sistem terpusat (Global Compensation) dinilai akan lebih praktis dan handal karena perubahan-perubahan beban relatif lebih stabil dan faktor daya yang dikoreksi pada satu tempat saja, serta

72 pemasangan dengan sistem terpusat lebih mengarah pada pencapaian faktor daya yang akan mempengaruhi alat ukur kvarh. Perlu diperhatikan beberapa persyaratan dasar untuk pemasangan capacitors bank Kapasitor dengan jenis yang cocok dengan kondisi jaringan Reaktif Power Regulator yang berfungsi untuk pengaturan Capacitor Bank secara otomatis, agar daya reaktif yang disuplai ke jaringan/ sistem dapat bekerja sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan, dengan acuan pembacaan besaran arus dan tegangan pada sisi breaker, sehingga daya reaktif yang dibutuhkan dapat terbaca dan regulator inilah yang akan mengatur kapan dan berapa daya reaktif yang diperlukan Magentic Contactor diperlukan sebagai peralatan control switching daya ke kapasitor Kapasitor Breaker (pemutus tenaga) sebagai proteksi thermal dan short circuit ( hubung singkat) pada capacitors bank. 4.4 Efek Ekonomis 4.4.1 Penghematan Biaya Energi Salah satu konsep dari managment pengaturan energi listrik dalam sistem distribusi listrik adalah faktor Economic Optimisation. Dimana penghematan listrik (lower consumption of kw) dilakukan tanpa mengabaikan power quality dan optimalisasi dari Network Operation, misalnya perencanaan pengaturan beban, optimalisasi sumber energi, pengendalian faktor daya, continuous improvemant dll.

73 Dari perhitungan data pada bab terdahulu, dapat dianalisa penghematan biaya beban listrik PLN melalui management pengaturan energi listrik dan pengendalian faktor daya. dengan metode komparasi 4.4.2 Perbedaan biaya dengan dan tanpa kompensasi 1. Tanpa kompensasi Perhitungan pemakaian : Pemakaian per-bulan : 24 jam/hari x 30 hari x 5,000 kw = 3,600,000 kwh Batas kvarh yang dibebaskan oleh PLN pada Cos φ 0.85 = 0.62 x 3,600,000 kwh = 2,232,000 kvarh Perbedaan biaya tanpa kompensasi pada Cos φ 0.83, maka Tan φ = 0.67 Daya reaktif terpakai : = Daya beban x Tan φ = 3,600,000 x 0.67 = 2,412,000 kvarh Maka berdasarkan Tarif Dasar Listrik (TDL) 2013 denda kelebihan pemakaian daya reaktif (kenaikan tiap kwartal):

74 1. Januari Maret 2013 ( TDL 2013 Gol I-3/TM Rp 704 /kwh) = ( 2,412,000 2,232,000 ) x Rp. 704/kWh = Rp 126,720,000/ bulan = Rp 380,160,000/Kwartal I 2. April - Juni 2013 (TDL 2013 Gol I-3/TM Rp. 728/kWh) = ( 2,412,000 2,232,000 ) x Rp. 728/kWh = Rp 131,040,000/ bulan = Rp 393,120,000/Kwartal II 3. Juli - September 2013 (TDL 2013 Gol I-3/TM Rp. 765/kWh) = ( 2,412,000 2,232,000 ) x Rp. 765/kWh = Rp 137,700,000/ bulan = Rp 413,100,000/Kwartal III 4. Oktober - Desember 2013 (TDL 2013 Gol I-3/TM Rp. 803/kWh) = ( 2,412,000 2,232,000 ) x Rp. 803/kWh = Rp 144,540,000/ bulan = Rp 433,620,000/ Kwartal IV Total Denda kelebihan pemakaian daya reaktif : Kwartal I : Rp. 380,160,000 Kwartal II : Rp. 393,120,000 Kwartal III : Rp. 413,100,000 Kwartal IV : Rp. 433,620,000 Total : Rp.1,620,000,000/ tahun

75 2. Dengan Kompensasi Perhitungan pemakaian : Pemakaian per-bulan : 24 jam/hari x 30 hari x 5,000 kw = 3,600,000 kwh Batas kvarh yang dibebaskan oleh PLN pada Cos φ 0.85 = 0.62 x 3,600,000 kwh = 2,232,000 kvarh Perbedaan biaya dengan kompensasi pada Cos φ 0.95, maka Tan φ = 0.33 Daya reaktif terpakai : = Daya beban x Tan φ = 3,600,000 x 0.33 = 1,188,000 kvar Maka denda kelebihan pemakaian daya reaktif = ( 1,188,000 2,232,000 ) x Rp. 704/kWh = Negatif Harga minus ( negatif ) berarti konsumen tidak dikenakan biaya pemakaian beban kvarh lagi Kesimpulan : Karena Hasilnya negatif maka tidak perlu membayar denda

76 4.4.2 Efisiensi pemakaian daya komplek dengan dan tanpa kompensasi 1. Sebelum Kompensasi Daya kontrak = 10 MVA = 10,000 kva Daya pemakaian = 5 MVA = 5,000 kva Cos φ (rata-rata) = 0.83 Sisa Daya tak terpakai = 5,000 kva Kapasitas daya tersisa =,, x 100% = 50% 2. Sesudah Kompensasi Cos φ = 0.95 Perhitungan : P = S. Cos φ = 5,000 x 0.83 = 4,150 kw Tan φ 1 = Tan 34 = 0.67 Tan φ 2 = Tan 18.2 = 0.33 Qc = P. [Tan φ1 - Tan φ2] = 4,150. [0.67-0.33] = 1,411 kvar. Jadi : S = 5,000 kva P kw = 4150 kw Qc = 1,411 kvar φ 1 = 34 Q = S x Sin φ1 = 5,000 x sin 34 = 2,796 kvar

77 Daya yang dihemat : S C = S - P² + ( Q Qc )² = 5,000-4150² + ( 2,796 1,411)² = 5,000-4,4375 = 625 kva Daya terpakai = 5,000-625 = 4,375 Daya tak terpakai = 10,000-4,375 = 5,625 Kapasitas daya tersisa =, x 100% = 56% Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa sesudah pemasangan capasitor bank/ sesudah dilakukan kompensasi, kapasitas daya yang bisa dihemat menjadi 56% artinya terjadi terjadi kenaikan 6%. 4.5 Tinjauan Biaya Investasi dan ROI ( Return of Investment) 4.5.1 Biaya Investasi Berdasarkan Commercial Offering PT Schneider Indonesia, harga untuk Power Factor Compensation yang terdiri dari Panel, Proteksi, Control device, switching system dan Capacitor unit untuk 5500 kvar/ 6.6kV, adalah sebesar 237.556 EUR atau senilai Rp. 2.850.672.000/unit,

78 4.5.2 ROI (Return Of Investment) Dari nilai investasi pada diatas maka bisa ditentukan nilai ROI (Return Of Investment ) atau titik balik biaya investasinya, pada pemakaian beban PLN 5,000 kw dengan persamaan berikut ROI (Return Of Investment ) = =.....,,/ = 21 Bulan Analisa hubungan pemakaian daya PLN dengan penghematan yang diperoleh : Tabel 4.1 Perhitungan penghematan/ bulan pada pemakaian daya PLN bervariasi

79 Dari hasil perhitungan penghematan per-bulan pada pemakaian daya PLN yang bervariasi, dapat disimpulkan bahwa semakin besar pemakaian daya PLN maka penghematan yang didapat semakin besar pula, sedangakan hubungan pemakaian daya PLN dengan nilai ROI-nya dapat dilihat pada tabel berikut Tabel 4.2 ROI (Return Of Investment) pada pemakaian daya PLN bervariasi Dari tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa ROI (Return Of Investment) menjadi berbanding terbalik dengan besar pemakaian daya PLN, sehingga jika pemakaian daya PLN naik, maka semakin kecil pula nilai ROI nya. Hubungan Pemakaian daya PLN dengan nilai ROI digambarkan dalam grafik dibawah 25 Grafik Titik Balik Biaya Investasi 20 Bulan 15 10 5 0 5000 6000 7000 8000 Load PLN (kw) Grafik 4.1 Titik Balik biaya Investasi