RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA VARIETAS CABAI (Capsicum annum L.)

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PEMBERIAN MULSA ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT

PENGARUH KOMBINASI DUA KULTIVAR DAN JENIS MULSA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TOMAT. ( Lycopersicum esculentum Mill ) Dede Mulyati

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DAN PUPUK N (ZA) TERHADAP PERTUMBUHAN SERTA PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L)

PENGARUH JENIS MULSA ALAMI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA GALUR HARAPAN TOMAT HASIL PERSILANGAN PADA BUDIDAYA ORGANIK

I. PENDAHULUAN. Tanaman jagung manis (Zea mays saccarata L.) atau yang lebih dikenal dengan

PENGARUH PEMBERIAN NITROGEN DAN KOMPOS TERHADAP KOMPONEN PERTUMBUHAN TANAMAN LIDAH BUAYA (Aloe vera)

ADAPTASI BEBERAPA GALUR TOMAT (Lycopersicon esculentum Mill.) DI LAHAN MEDIUM BERIKLIM BASAH DI BALI DENGAN BUDIDAYA ORGANIK

TANGGAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang mempunyai

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK NPK PELANGI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TERUNG (Solanum Melongena L)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Botani, Klasifikasi, dan Syarat Tumbuh Tanaman Cabai

BAB I PENDAHULUAN. kandungan gizi cukup, nilai ekonomis tinggi serta banyak digunakan baik untuk

Respons Pertumbuhan dan Hasil Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Terhadap Jarak Tanam dan Waktu Penyiangan Gulma

STUDY TENTANG TIGA VARIETAS TERUNG DENGAN KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN

Jurnal Cendekia Vol 12 No 1 Januari 2014 ISSN

Peran Media Tanam dan Dosis Pupuk Urea, SP36, KCl Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) dalam Polybag. Oleh: Susantidiana

Respons Pertumbuhan Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Aplikasi Mulsa dan Perbedaan Jarak Tanam

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

RESPON BERBAGAI JENIS MULSA DAN PUPUK ORGANIK CAIR BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Cabai rawit kathur (Capsicum frutescens) merupakan komoditas rempah-rempah

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengolah sumber daya alam pertanian dengan intensif. maka itu pilihan terakhir karena usaha di bidang lainnya gagal.

PENGARUH TIGA JENIS PUPUK KANDANG DAN DOSIS PUPUK FOSFAT PADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN CABAI (Capssicum annum L.)

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

RESPONS HASIL CABAI BESAR

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Terhadap Jenis Mulsa Dan Pupuk Kandang Ayam

*)

PUPUK ORGANIK CAIR DAN PUPUK KANDANG AYAM BERPENGARUH KEPADA PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI KEDELAI ( Glycine max L. )

PEMANFAATAN EKSTRAK DAUN KETEPENG DAN ABU SABUT KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN KACANG HIJAU (Phaseolus radiatus L.)

III. BAHAN DAN METODE. laut, dengan topografi datar. Penelitian dilakukan mulai bulan Mei 2015 sampai

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. dengan ketinggian tempat ± 25 di atas permukaan laut, mulai bulan Desember

HASIL DAN PEMBAHASAN. Percobaan 1 : Pengaruh Pertumbuhan Asal Bahan Tanaman terhadap Pembibitan Jarak Pagar

BAHAN METODE PENELITIAN

PENGARUH DOSIS PUPUK NPK DAN APLIKASI PUPUK DAUN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT CABAI KERITING ( Capsicum annuum L.)

I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Sayuran merupakan tanaman hortikultura yang memiliki peran sebagai sumber vitamin dan mineral.

PENGARUH PUPUK NPK DGW COMPACTION DAN PUPUK KANDANG SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI MERAH BESAR (Capsicum annuum L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan yang sebelumnya dilakukan oleh

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH DENGAN PENGOLAHAN TANAH YANG BERBEDA DAN PEMBERIAN PUPUK NPK

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR (POC) LIMBAH TERNAK DAN LIMBAH RUMAH TANGGA PADA TANAMAN KANGKUNG (Ipomoea reptans Poir) Oleh : Sayani dan Hasmari Noer *)

Pengaruh Pupuk Hayati Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Varietas Bhaskara di PT Petrokimia Gresik

I. PENDAHULUAN. Tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu komoditas

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) AKIBAT PERBEDAAN JARAK TANAM DAN JUMLAH BENIH PER LUBANG TANAM

Pengaruh Beberapa Jarak Tanam terhadap Produktivitas Jagung Bima 20 di Kabupaten Sumbawa Nusa Tenggara Barat

I. PENDAHULUAN. atau jamu. Selain itu cabai juga memiliki kandungan gizi yang cukup

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L. Merrill) PADA BERBAGAI KONSENTRASI PUPUK DAUN GROW MORE DAN WAKTU PEMANGKASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

KAJIAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI UBI JALAR (Ipomoea batatas L.) TERHADAP BOKASHI TANKOS KELAPA SAWIT DAN PEMANGKASAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Screen House, Balai Penelitian Tanaman Sayuran

PENGARUH BOKASHI SEKAM PADI TERHADAP HASIL TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays, L Sacharata) PADA TANAH ULTISOL

PENGARUH JARAK TANAM PADA BUDIDAYA TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) SECARA ORGANIK (MAKALAH) Oleh : Fuji Astuti NPM

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

Volume 11 Nomor 2 September 2014

RESPONS JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK GRANUL YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG MANIS

PENGARUH BERBAGAI JENIS BAHAN ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN CABAI (Capsicum annum L.)

JURNAL SAINS AGRO

PENGARUH PUPUK KANDANG KELINCI DAN PUPUK NPK (16:16:16) TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membengkak membentuk umbi lapis. Bagian yang membengkak berisi cadangan

Magrobis Journal 10. RESPON CABAI BESAR (Capsicum annum L.) TERHADAP VARIASI WAKTU PENGENDALIAN GULMA. Oleh : Erwin Arief Rochyat *) ABSTRAK ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang berasal dari China dan telah dibudidayakan setelah abad ke-5 secara luas di

I. PENDAHULUAN. Cabai (Capsicum annum L.) merupakan salah satu jenis sayuran penting yang

Pengaruh BAP ( 6-Benzylaminopurine ) dan Pupuk Nitrogen terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Yogyakarta, GreenHouse di Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah

BAB I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KARYA ILMIAH TENTANG PENGARUH WAKTU PEMBERIAN PUPUK KANDANG PADA BUDIDAYA CAISIN (Brassica juncea L.) SECARA ORGANIK. Oleh : Ika Kartika Wati

PENGARUH DOSIS DAN WAKTU APLIKASI PUPUK UREA DALAM MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG (Zea mays, L.) PIONEER 27

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

PENGARUH PENGGUNAAN JARAK TANAM TERHADAP HASIL TANAMAN KACANG PANJANG ( VIGNA SINENSIS ) OLEH NINDA AYU RACHMAWATI

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAYAM (AmaranthusSp) AKIBAT PEMBERIAN MULSA ORGANIK *) Oleh : Wirnawati Paris (1), Nurdin (2) (3) **)

PENDAHULUAN. pangan nasional. Komoditas ini memiliki keragaman yang luas dan berperan

PENGARUH BOBOT MULSA JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna radiata L.) KULTIVAR KUTILANG

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN JARAK TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KOL BUNGA (Brassica oleraceae var botrytis L)

Jurnal Online Agroekoteknologi. ISSN No Vol.3, No.3 : , Juni 2015

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK BIO-7 DAN PUPUK NPK ALAM TANI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN KACANG PANJANG (Vigna sinensis L.

PERTUMBUHAN DANHASILTANAMAN SEMANGKA (Citrullus vulgaris Schard) PADA BEBERAPA TARAF DOSIS KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT

PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SAWI (Brassica juncea L) DENGAN PEMBERIAN MIKROORGANISME LOKAL (MOL) DAN PUPUK KANDANG AYAM

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan salah satu jenis tanaman

PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH DI DATARAN MEDIUM KABUPATEN REJANG LEBONG BENGKULU PENDAHULUAN

The Growth and Production of Hybrid Corn at Various Manure Cow Mixture and N, P, K, Mg

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PEMBERIAN PUPUK MAJEMUK DAN SELANG WAKTU PEMUPUKAN TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KAKAO (Theobroma cacao L.)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP)

ANALISIS EFISIENSI TEKNIS PRODUKSI USAHATANI CABAI (Kasus Kelurahan Tiga Runggu Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun)

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki keanekaragaman tumbuhtumbuhan,

Usahatani Tumpang Sari Tanaman Tomat dan Cabai di Dataran Tinggi Kabupaten Garut

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Politeknik Negeri Lampung (POLINELA). Waktu

III. BAHAN DAN METODE. Percobaan ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas

BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Bahan dan Alat

KERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL KENTANG MERAH TERHADAP JARAK TANAM DAN DOSIS PUPUK YANG BERBEDA DI KABUPATEN REJANG LEBONG PENDAHULUAN

Jurnal Agroekoteknologi. E-ISSN No Vol.4. No.1, Desember (560) :

PENGARUH PEMBERIAN JENIS PUPUK ORGANIK DAN ANORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABE BESAR KATOKKON VARIETAS LOKAL TORAJA

PENGARUH KOMPOS JERAMI PADI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KAILAN (Brassica alboglabra, L.) PADA TANAH PODSOLIK MERAH KUNING

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Lapang Terpadu Fakultas Pertanian

PENGGUNAAN MULSA ALANG - ALANG PADA TUMPANGSARI CABAI DENGAN KUBIS BUNGA UNTUK MENINGKATKAN PENGENDALIAN GULMA, PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN

BAB I PENDAHULUAN. membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat. permukaan yang lebih kasar dibandingkan cabai merah besar, dan memiliki

III. BAHAN DAN METODE

PENGARUH PEMBERIAN BEBERAPA MACAM BOKASHI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) di POLYBAG

Transkripsi:

Jurnal Penelitian Pertanian BERNAS, Volume 8, No 2 : 1-7 RESPON BEBERAPA JENIS MULSA TERHADAP BEBERAPA VARIETAS CABAI (Capsicum annum L.) RESPONSE KIND OF MULCH TO CHILI S VARIETIES (Capsicum annum L.) Sri Susanti Ningsih 1) Abstract This study has arranged by Random Design Group (RAK) factorial with two treatments and 3 replications.kinds of mulch in the frist factor with a 3 levels, that is M 0 = No Mulch (control), M 1 = Black Silver Mulch, M 2 = Grass Mulch. The second factor is several varieties of chili premises 3 level are : Varieties of Helix (V 1 ), V 2 = Variety New Rodeo, V 3 = F1 Taro Varieties. The results of studies that use some kind of mulch on some chili varietyes show very real influence on the production of chili and the highest production obtained from the use of mulches grass (M 2 ) and silver black plastic mulch (M 1 ), whereas the lowest in the treatment without mulch (M 0 ). Abstrak Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Binjai Serbangan Lingkungan II, Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara dengan topografi datar berada pada ketinggian ± 7 m di atas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai dengan September 2010 1).. Staf Pengajar Jurusan Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Asahan Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah beberapa jenis mulsa dengan 3 taraf yaitu M 0 = Tanpa Mulsa (kontrol), M 1 = Mulsa Hitam Perak, M 2 = Mulsa Alang-alang. Faktor kedua adalah beberapa Varietas Cabai dengan 3 taraf yaitu : V 1 = Varietas Helix, V 2 = Varietas New Rodeo, V 3 = Varietas taro F1. Hasil penelitian bahwa penggunaan beberapa jenis mulsa terhadap beberapa varietas cabai menunjukkan interaksi tidak berbeda nyata pada semua parameter yang diamati tinggi tanaman, diameter batang, bobot buah pertanaman sampel dan bobot buah perplot, berpengaruh nyata terhadap produksi cabai per sempel dan sangat nyata pada produksi per plot, produksi tertinggi diperoleh dari penggunaan mulsa alang alang (M 2 ) dan mulsa plastik hitam perak (M 1 ), sedangkan yang terendah pada perlakuan tanpa mulsa (M 0 ). PENDAHULUAN Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu tanaman ekonomis penting di dunia dan telah dibudidayakan secara meluas (Rubatzky dan Yamaguchi 1997). Kegunaannya yang beragam menjadikan cabai sebagai salah satu komoditas andalan yang bernilai 1

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.) ekonomis tinggi. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu masak pada skala rumah tangga, cabai juga digunakan sebagai bahan campuran dalam berbagai industri pengolahan makanan dan minuman, serta untuk pembuatan obat-obatan dan kosmetik (Suwandi et al. 2002). Tanaman cabai banyak ragam tipe pertumbuhan dan bentuk buahnya. Diperkirakan terdapat 20 spesies yang sebagian besar hidup di Negara asalnya. Masyarakat pada umumnya hanya mengenal beberapa jenis saja, yakni Cabai besar, cabai keriting, cabai rawit dan paprika, (Kusandriani 1996). Kandungan vitamin A dan C pada buah cabai yang cukup tinggi merupakan nilai tambah dari komoditas ini. Rata-rata setiap 100 g buah cabai mengandung 58 kilo kalori, 2.8 gr protein, 2.3 gr lemak dan 6.6 gr karbohidrat, 3 mg kalsium, 18 mg fosfor, 1.3 mg zat besi, 10 000 IU vitamin A dan 16 mg vitamin C (Thai Horticulture 2006). Sejalan dengan kebutuhan manusia dan teknologi yang semakin berkembang, permintaan akan ketersediaan cabai semakin meningkat. Sayangnya peningkatan ini belum diikuti oleh produktivitas nasional cabai yang masih tergolong rendah. Tingkat konsumsi per kapita terhadap cabai merah pada tahun 1992 sebesar 3.16 kg/8.9 gram per kapita per hari, tidak termasuk kebutuhan industri (Santika, 2002). Produktivitas nasional cabai pada tahun 2004 hanya sebesar 6.49 ton/ha dan bahkan mengalami penurunan menjadi 6.39 ton/ha pada tahun 2005 (Deptan 2006). Nilai ini masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi produksi nasional yang dapat mencapai 18 ton/ha. Melihat kebutuhan dan permintaan akan cabai merah yang cukup besar maka perlu diadakan teknik budidaya untuk peningkatan produksi dan mutu hasil tanaman cabai merah, salah satu diantaranya adalah teknologi budidaya cabai merah (Sunaryono, 2003). Dalam rangka memacu produksi tanaman cabai merah ada beberapa faktor yang dapat dilakukan disamping penggunaan benih atau bibit unggul, yaitu manipulasi lingkungan tempat untuk tanaman seperti : penggunaan mulsa pada tanaman cabai merah. Pada awalnya penggunaan mulsa ditujukan kepada pencegahan erosi pada musim hujan dan pencegahan kekeringan pada musim kemarau. Pada dewasa ini pemulsaan pada cabai merah berkembang pada kajian iklim mikro tanah, refleksi matahari dan daya serap permukaan tanah (Umboh, 2002). Budidaya cabai dengan sistem mulsa merupakan perbaikan kultur teknik ke arah yang intensif. Penggunaan mulsa organik lalang misalnya dapat memberikan kebaikan bagi pertumbuhan dan produksi tanaman cabai karena unsur organik yang dikandungnya. Selain itu dapat menekan biaya yang di keluarkan karena mudah didapat di sekitar lahan pertanian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Varietas cabai (Capsicum annum L.). BAHAN DAN METODE Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Binjai Serbangan Lingkungan II Kecamatan Air Joman, Kabupaten Asahan, Propinsi Sumatera Utara dengan topografi datar berada pada ketinggian ± 7 m di atas 2

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Ningsih Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.) permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2010 sampai dengan September 2010. Bahan dan Alat yang digunakan adalah Biji Cabai Varietas Helix, Biji Cabai Varietas New Rodeo, Biji Cabai Varietas Taro F1, Pupuk Kandang Sapi sebagai pupuk dasar, Insektisida Curacron 500 EC (bahan aktif Profenofos), dan Fungisida Score 250 EC (bahan aktif Difenoconazole). Alat Penelitian yang digunakan adalah Cangkul, parang, dan babat untuk pengolahan lahan, Gembor dan Handsprayer, Alat tulis, timbangan, dan kalkulator, Meteran sebagai alat ukur pengamatan parameter, Gergaji, triplek, paku dan Polybag Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor perlakuan dan 3 ulangan. Faktor pertama adalah beberapa jenis mulsa dengan 3 taraf yaitu M 0 = Tanpa Mulsa (kontrol), M 1 = Mulsa Hitam Perak, M 2 = Mulsa Alang-alang. Faktor kedua adalah beberapa Varietas Cabai dengan 3 taraf yaitu : V 1 = Varietas Helix, V 2 = Varietas New Rodeo, V 3 = Varietas taro F1. Peubah Amatan yang dilakukan terhadap Tinggi Tanaman (cm), Diameter Batang, Jumlah Buah Per Tanaman Sampel (gram) dan Jumlah Buah per Plot HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman (cm) Dari hasil pengamatan dan analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa respon beberapa jenis mulsa menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman cabai umur 2, 4 dan 6 MST dan berpengaruh sangat berbeda nyata pada umur 8 MST. Interaksi respon beberapa jenis mulsa dan beberapa varietas cabai berbeda nyata pada semua umur yang diamati. Hasil uji beda rataan pengaruh beberapa jenis mulsa dan beberapa varietas cabai terhadap tinggi tanaman cabai umur 8 MST pada Tabel 1. Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa respon penggunaan beberapa jenis mulsa dengan beberapa varietas cabai pada perlakuan mulsa alang alang dengan Varietas Taro F1 (M 2 V 3 )memiliki rataan tertinggi yaitu 73,14 cm, berbeda nyata dengan semua perlakuan yang ada. Interaksi penggunaan beberapa jenis mulsa terhadap beberapa varietas cabai berbeda nyata Tabel 1. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Beberapa Jenis Mulsa dan Beberapa Varietas Cabai terhadap Tinggi Tanaman (cm) Umur 8 Minggu Setelah Tanam. M 0 70,42c 70,86c 70,55c 105,91 M 1 70,82c 70,93c 71,33b 106,54 M 2 71,37b 71,91b 73,14a 108,21 Rataan 106,30 106,85 107,51 - Ket. Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % dengan menggunakan Uji BNJ.KK 0,45 % 3

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.) Diameter Batang (mm) hasil pengamatan dan analisis sidik ragam perlakuan penggunaan beberapa jenis mulsa terhadap beberapa varietas cabai menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap diameter tanaman cabai pada umur 2, 4, 6 MST dan berbeda sangat nyata pada umur 8 MST. Interaksi perlakuan pengguaan beberapa jenis mulsa dan varietas juga menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Hasil uji beda rataan pengaruh pengguaan beberapa mulsa terhadap beberapa varietas cabai pada Tabel 2. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa respon penggunaan beberapa jenis mulsa dengan beberapa varietas cabai pada perlakuan mulsa alang alang dengan varietas Helix (M 2 V 1 ) memiliki rataan diameter terbesar yaitu 12.98 mm, tidak berbeda nyata dengan perlakuan mulsa hitam perak dan varietas Helix (M 1 V 1 ) 12.73 mm, tetapi berbeda nyata dengan semua perlakuan yang lain. Interaksi penggunaan beberapa jenis mulsa dan beberapa varietas cabai menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata. Berat Buah per Tanaman Sampel(gr) Analisis sidik ragam perlakuan pengguaan beberapa jenis mulsa terhadap beberapa varietas cabai menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap berat buah per tanaman sampel cabai. Interaksi perlakuan beberapa Jenis mulsa dan beberapa varietas cabai juga menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata pada bobot buah per sample yang diamati. Hasil uji beda rataan pengaruh penggunaan beberapa jenis mulsa dan beberapa varietas terhadap berat buah per tanaman sampel cabai dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 2. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Beberapa Jenis Mulsa pada Beberapa Varietas Cabai terhadap Diameter Tanaman (cm) Umur 8 MST. M 0 12,54b 11,89c 12,13b 18,11 M 1 12,73a 12,25b 12,08b 18,53 M 2 12,98a 12,43b 12,33b 19,84 Rataan 19,12 18,26 18,10 Ket. Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % dengan menggunakan Uji BNJ.KK 2,10 % Tabel 3. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Penggunaan Beberapa Jenis Mulsa dan Varietas Cabai terhadap Berat Buah per Tanaman Sampel (gram). Ket. M 0 44,37b 38,49b 41,12b 61,99 M 1 61,85a 51,87b 54,43b 84,08 M 2 74,14a 62,19a 67,18a 101,75 Rataan 90,18 76,28 81,36 - Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % dengan menggunakan Uji BNT.KK 8,81 % 4

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Ningsih Varietas Cabai (Capsicum annum L.) Pada Tabel 3 tampak penggunaan beberapa jenis mulsa dengan beberapa varietas cabai pada perlakuan mulsa alang alang dengan varietas Helix (M 2 V 1 ) memiliki rataan buah terberat pada tanaman sampel yaitu 74,14 gram, tidak berbeda nyata dengan perlakuan M 2 V 3 (67,18 gram), M 2 V 2 (62,19 gram) dan M 1 V 1 (61,85 gram), tetapi berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.interaksi perlakuan beberapa jenis mulsa dan beberapa varietas cabai berbeda nyata. Berat Buah Per Plot (gr) Analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan penggunaan beberapa jenis mulsa dan beberapa varietas cabai menunjukkan pengaruh sangat berbeda nyata terhadap berat buah cabai per plot. Interaksi perlakuan beberapa jenis mulsa dan beberapa varietas cabai juga menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada bobot buah per plot yang diamati. Hasil uji beda rataan perlakuan beberapa jenis mulsa dan beberapa varietas cabai terhadap bobot buah cabai per plot memperlihatan bahwa mulsa dengan perlakuan mulsa alang alang dan varietas Helix (M 2 V 1 ) memiliki bobot terberat yaitu 203.87 gr, berbeda sangat nyata dengan semua perlakuan. Interaksi perlakuan beberapa jenis mulsa dan varietas cabai berbeda nyata pada berat buah per plot. Analisis statistik menunjukkan bahwa penggunaan beberapa jenis mulsa menunjukkan pengaruh sangat berbeda nyata nyata terhadap tinggi dan diameter tanaman umur 8 MST dan tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi dan diameter tanaman pada umur 2, 4 dan 6 MST, hal ini disebabkan bahwa mulsa plastik hitam perak dan mulsa alang alang tidak menghambat pertumbuhan tanaman kepermukaan (Koryati, 2004). Adanya peningkatan pertumbuhan tanaman juga disebabkan persediaan akan unsur hara terpenuhi bagi pertumbuhan tanaman. Analisis statistik menunjukkan bahwa penggunaan beberapa jenis mulsa menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap produksi tanaman per sampel dan berpengaruh sangat nyata terhadap produksi buah per plot. Hal ini dikarenakan pada tanah tanah yang tidak diberi mulsa ada kecendrungan menurunnya bahan organik tanah dan sebaliknya pada tanah tanah yang diberi mulsa kandungan bahan organiknya cukup baik dan cenderung meningkat (Umboh, 2002). Selanjutnya mulsa dapat mengurangi penguapan dalam kurun waktu yang lama dan karena dapat menambah bahan organik tanah maka kemampuan untuk menahan air menjadi meningkat. Tabel 4. Hasil Uji Beda Rataan Pengaruh Penggunaan Beberapa Mulsa dan Varietas Cabai terhadap Bobot Buah Cabai per plot (gr). M 0 176,44b 153,27c 154,61c 242,17 M 1 184.98b 176,07b 181,65b 271,35 M 2 203,87a 179,57b 183,96b 283,70 Rataan 282,64 254,46 260,11 - Ket. Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris atau kolom yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % dengan menggunakan Uji BNT.KK 2,87 % 5

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Varietas Cabai (Capsicum annum L.) Produksi tertinggi diperoleh pada penggunaan mulsa alang alang (M 2 ) diikuti mulsa plastik hitam perak (M 1 ), sedangkan yang terendah pada perlakuan tanpa mulsa (M 0 ), begitu juga pada tinggi tanaman dan diameter, penggunaan mulsa alang alang (M 2 ) cendrung lebih baik dibandingkan mulsa plastik hitam perak (M 1 ) dan tanpa menggunakan mulsa (M 0 ) Hasil ini diduga karena mulsa alang alang dapat memperbaiki kesuburan tanah, struktur, dan cadangan air tanah, mulsa alang alang juga dapat menghalangi pertumbuhan gulma (Ruijter dan Agus, 2004). Selain itu, sisa tanaman dari mulsa dapat melapuk, dan akan menjadi bahan organik yang berguna bagi tanaman. Penggunaan mulsa alang alang ini lebih efektif pada musim hujan dibanding mulsa plastik hitam perak, warna hitam dari mulsa plastik tersebut akan menyebabkan radiasi matahari yang diteruskan kedalam tanah menjadi kecil bahkan mungkin nol, hal ini kurang baik terjadi pada tanaman karena tanah akan menjadi sangat basah. Dari hasil penelitian dan analisis statistik menunjukkkan bahwa pengaruh interaksi antara penggunaan beberapa mulsa dan beberapa varietas cabai menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap tinggi tanaman dan diameter pada umur 2, 4, 6, dan 8 MST, hal ini dikarenakan interaksi antara beberapa mulsa dan beberapa varietas cabai tidak berpengaruh pada pertumbuhan akar yang berhubungan dengan pertumbuhan atas bagian tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur Sitompul dan Guritno (1995), yang menyatakan potensi pertumbuhan akar perlu dicapai sepenuhnya untuk mendapatkan potensi pertumbuhan bagian. Dari hasil penelitian dan analisis statistik menunjukkkan bahwa interaksi antara penggunaan beberapa mulsa dan beberapa varietas cabai menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap bobot buah per sampel dan bobot buah per plot, hal ini karena interaksi yang ditimbulkan terhadap perlakuan tidak saling mendukung, dimana cabai memerlukan unsur hara untuk pembentukan buahnya dan berpengaruh terhadap banyaknya produksi. Hal ini sesuai dengan literatur Rukmana dan Oesmana (2006) yang menyatakan cabai menghendaki tanah dengan kandungan unsur hara yang cukup. Unsur hara ini cukup penting untuk pertumbuhan dan peningkatan produksinya. Dijelaskan oleh Lubis, dkk (1986), bahwa jika salah satu faktor tidak saling mendukung, maka interaksi kedua perlakuan yang diuji tidak mampu mempengaruhi sifat genetik yang dibawa oleh tanaman. Tanaman akan tumbuh baik bila ketersediaan hara pada tanah dalam keadaan seimbang dan tersedia, dalam arti faktor produksi yang lain seperti tanah (reaksi tanah dan air) dan iklim dalam kondisi optimal. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan uraian tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan yakni: 1) Perlakuan penggunaan beberapa mulsa terhadap beberapa varietas cabai menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap berat buah per sampel (74,14 M 2 V 1 ) dan berat buah per plot (203,87 M 2 V 1 ), sedangkan terhadap parameter yang lainnya tidak nyata. Perlakuan penggunaan mulsa yang terbaik adalah 6

Respon Beberapa Jenis Mulsa Terhadap Beberapa Ningsih Varietas Cabai (Capsicum annum L.) perlakuan M 2 (penggunaan mulsa alang alang), dan 2) Interaksi penggunaan Berbagai Jenis Mulsa dan Varietas Cabai menunjukkan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap semua parameter dan semua umur yang diamati. Saran Dianjurkan menggunakan mulsa alang alang dari pada mulsa hitam perak, selain memiliki nilai ekonomis lebih rendah, mulsa alang alang dapat terurai dalam tanah dan akan berubah menjadi bahan organik yang sangat diperlukan bagi tanaman. Perlu dilakukan penelitian lanjutaan terhadap pengaruh penggunaan berbagai macam mulsa dan varietas terhadap pertumbuhan dan produksi cabai dengan menggunakan beragam mulsa, agar diperoleh ketelitian dan perbandingan yang lebih baik lagi. DAFTAR PUSTAKA [Deptan] Departemen Pertanian, Direktorat Jenderal Hortikultura. 2006. Statistik Hortikultura 2005. Jakarta: Departemen Pertanian. Ruijter dan Agus, 2004. Apa itu Mulsa. Jurnal Pertanian. World Agroforestry Centre. Jakarta Lubis, A, M., A.G. Amrah, M.A. Pulung, M.Y. Nyapa, dan N. Hakim. 1986. Pupuk dan Pemupukan. Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UISU. Medan. Kusandriani Y. 1996. Monograf no.2. Pembentukan Hibrida Cabai. Lembang: Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Rubatzky VE., Yamaguchi M. 1997. World Vegetables Principles, Production and Nutritive Value. Ed. ke-2. USA: Chapman & Hall. 843 hlm. Rukmana dan Y.Y Oesmana, 2002. Bertanam Cabai Dalam Pot. Kanisius, Yogyakarta. Santika, A. 2002. Agribisnis Cabai Merah, Penebar Swadaya, Jakarta. Sitompul dan Guritno, 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Sunaryono, H.H. 2000. Budidaya Cabai Merah. Sinar Baru Algesindo, Bandung. Suwandi, Sumarni N, Bahar FA. 2002. Aspek agronomi cabai. Di dalam: Adhi Santika, editor. Agribisnis Cabai. Penebar Swadaya Jakarta. Thai Horticulture. Vegetables. Chilli. (http://www.doae.go.th/library/ht ml/thaihort/ chilli.htm) [15 Jan 2011] Koryati. 2004. Pengaruh Penggunaan Mulsa dan Pemupukan Urea Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Cabai Merah. Jurnal Penelitian Bidang Ilmu Pertanian Vol. 2. No. 1, USU. Hal : 13 14. Medan. Umboh, H.A. 2002. Petunjuk Penggunaan Mulsa PT. Penebar Swadaya, Jakarta. 7