BADAN PUSAT STATISTIK No. 70/11/Th. XIII, 1 November PERKEMBANGAN INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR OKTOBER HARGA GROSIR NAIK 0,17 PERSEN Pada bulan Indeks harga grosir/agen atau Indeks Harga Perdagangan Besar () Umum Nonmigas naik sebesar 0,17 persen dibanding bulan sebelumnya. Kenaikan terbesar terjadi pada Kelompok Barang Impor Nonmigas sebesar 0,52 persen. Bahan Baku, dan Barang Modal pada bulan naik masing-masing 0,28 persen, dan 0,84 persen. Sebaliknya Barang Konsumsi mengalami penurunan indeks sebesar 0,05 persen. Bahan Bangunan/Konstruksi pada naik sebesar 0,26 persen terhadap bulan sebelumnya, antara lain disebabkan kenaikan harga bahan bangunan dari kayu, barang galian segala jenis, barang-barang logam lainnya, dan barang dari besi dan baja dasar. Sedangkan yang mengalami penurunan harga antara lain bahan bangunan dari logam, dan semen. 1. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Berdasarkan hasil pemantauan BPS, pada bulan Umum Nonmigas adalah 176,02 atau naik 0,17 persen dari sebesar 175,72. Kenaikan persentase perubahan terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks Sektor Pertambangan & Penggalian 0,37 persen, Sektor Industri 0,21 persen, Kelompok Barang Impor Nonmigas 0,52 persen, dan Kelompok Barang Ekspor Nonmigas 0,02 persen. Sebaliknya pada bulan ini, Sektor Pertanian mengalami penurunan indeks sebesar 0,08 persen dibanding bulan sebelumnya. Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga selama bulan antara lain padi/gabah, jagung, karet, kelapa sawit, minyak kelapa sawit, beras, rokok kretek, dan mesin-mesin untuk industri impor. Sedangkan komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain sayur-sayuran, buah-buahan, ayam hidup, dan daging sapi. Pada bulan Sektor Industri merupakan penyumbang andil terbesar pada perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,10 persen. Sektor Pertambangan & Penggalian, dan Kelompok Barang Impor Nonmigas menyumbang andil masing-masing sebesar 0,01 dan 0,07 persen, sedangkan Sektor Pertanian menyumbang andil sebesar -0,01 persen. Walaupun pada bulan ini mengalami kenaikan indeks, Kelompok Barang Ekspor Nonmigas tidak menyumbang andil secara signifikan. Bahan Bangunan/Konstruksi yang terdiri dari 5 (lima) kelompok jenis bangunan pada bulan secara umum mengalami kenaikan indeks sebesar 0,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan semua kelompok jenis bangunan mengalami kenaikan indeks, yaitu Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal naik sebesar 0,26 persen; Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,25 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 1
Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,26 persen, Kelompok Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 0,27 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,31 persen. Tabel 1 Persentase Perubahan dan Indeks Harga Perdagangan Besar () Indonesia Bulan menurut Sektor/Kelompok Barang Sektor/Kelompok Barang Perub HPB thd Sektor Domestik 1 Pertanian 238,07 237,87-0,08-0,01 2 Pertambangan & Penggalian 213,39 214,17 0,37 0,01 3 Industri 173,64 174,01 0,21 0,10 Perdagangan Internasional 1 Impor Nonmigas 160,58 161,42 0,52 0,07 2 Ekspor Nonmigas 142,97 143,00 0,02 0,00 Umum Nonmigas 175,72 176,02 0,17 0,17 Bahan Baku Bahan Baku pada mengalami kenaikan indeks sebesar 0,28 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 170,20 pada menjadi 170,68 pada. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal, dan Impor masing-masing sebesar 0,27 dan 0,33 persen. Penyebab kenaikan harga Bahan Baku Lokal antara lain kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Perkebunan sebesar 1,36 persen, dan Subsektor Industri Pengilangan Minyak Bumi 0,72 persen. Sementara naiknya harga Bahan Baku Impor Nonmigas antara lain disebabkan kenaikan harga komoditas di Subkelompok Hasil Industri Alat Angkutan sebesar 1,46 persen. Komoditas yang memberi andil cukup besar dalam perubahan indeks Bahan Baku antara lain karet, minyak diesel, dan kendaraan bermotor dan suku cadang. Kelompok Barang Konsumsi Kelompok Barang Konsumsi pada mengalami perubahan indeks sebesar -0,05 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau terjadi penurunan indeks dari 184,08 pada menjadi 183,98 pada. Sektor Pertanian merupakan pemberi andil terbesar pada perubahan indeks Kelompok Barang Konsumsi dengan menyumbang sebesar -0,20 persen. Sebaliknya, Sektor Industri, dan Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas memberikan andil masing-masing sebesar 0,12 dan 0,02 persen. Walaupun mengalami kenaikan indeks, Sektor Pertambangan & Penggalian tidak menyumbang andil secara signifikan. Pada bulan ini Subsektor Tanaman Pangan menyumbang -0,17 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar pada perubahan indeks Kelompok Barang Konsumsi di Sektor Pertanian. Di Sektor Industri, pemberi andil terbesar adalah Subsektor Industri Minuman dan Pengolahan Tembakau sebesar 0,04 persen. Pada Kelompok Barang Konsumsi Impor Nonmigas, pemberi andil terbesar adalah Subkelompok 2 Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November
Benang, Barang-Barang Rajutan, Permadani, Tali & Tekstil 0,01 persen. Komoditas yang memberi andil negatif cukup besar dalam perubahan indeks Kelompok Barang Konsumsi antara lain sayur-sayuran. Kelompok Barang Modal Pada, Barang Modal mengalami perubahan indeks sebesar 0,84 persen, yaitu dari 154,81 pada menjadi 156,11 pada. Kenaikan ini utamanya disebabkan kenaikan indeks Sektor Pertanian, Sektor Industri dan Kelompok Barang Modal Impor masing-masing sebesar 0,65; 0,05 dan 1,66 persen. Pada bulan ini, Subsektor Alat-Alat Berat, Mesin Industri Impor merupakan pemberi andil terbesar pada perubahaan indeks Kelompok Barang Modal Impor dengan menyumbang sebesar 0,70 persen. Tabel 2 Persentase Perubahan dan Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Tanpa Migas Bulan Menurut Sektor/ Kelompok Barang Sektor/Kelompok Barang Perubahan thd I. Bahan Baku 170,20 170,68 0,28 0,28 Lokal 188,46 188,97 0,27 0,22 1.1. Pertanian 226,99 227,87 0,39 0,09 1.2. Pertambangan dan Penggalian 213,37 214,15 0,36 0,01 1.3. Industri 174,97 175,36 0,22 0,12 Impor 117,39 117,78 0,33 0,06 II. Barang Konsumsi 184,08 183,98-0,05-0,05 2.1. Pertanian 255,56 253,66-0,74-0,20 2.2. Pertambangan dan Penggalian 283,66 285,84 0,77 0,00 2.3. Industri 176,97 177,29 0,18 0,12 Impor 118,39 118,72 0,28 0,02 III. Barang modal 154,81 156,11 0,84 0,84 3.1. Pertanian 217,09 218,51 0,65 0,00 3.2. Industri 136,42 136,49 0,05 0,02 Impor 179,60 182,59 1,66 0,81 Kelompok Bangunan/Konstruksi Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia pada mengalami kenaikan dari 191,01 pada menjadi 191,51 pada atau terjadi perubahan indeks sebesar 0,26 persen. Semua kelompok bangunan dalam Bahan Bangunan/Konstruksi memberikan andil pada perubahan indeks konstruksi Indonesia. Kelompok Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal menyumbang sebesar 0,13 persen, Kelompok Bangunan Pekerjaan Umum untuk Pertanian 0,03 persen, Kelompok Pekerjaan Umum untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 0,08 persen, Kelompok Bangunan dan Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 3
Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 0,01 persen, dan Kelompok Bangunan Lainnya 0,01 persen. Kelompok bahan bangunan yang mengalami kenaikan harga pada bulan, antara lain: bahan bangunan dari kayu 0,66 persen, batu split 0,55 persen, barang galian segala jenis 0,50 persen, dan alat pertukangan dari logam 0,33 persen. Sementara kelompok bahan bangunan yang mengalami penurunan harga adalah bahan bangunan dari logam 0,37 persen, semen 0,12 persen, dan kertas dan sejenisnya 0,04 persen. Tabel 3 Persentase Perubahan dan Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Menurut Kelompok Jenis Bangunan Kelompok Bangunan Perubahan thd Bangunan Tempat Tinggal dan Bukan Tempat Tinggal 185,53 186,01 0,26 0,13 Bangunan Pekerjaan Umum Untuk Pertanian 201,27 201,77 0,25 0,03 Pekerjaan Umum Untuk Jalan, Jembatan dan Pelabuhan 198,94 199,46 0,26 0,08 Bangunan dan Instalasi Listrik, Gas, Air Minum dan Komunikasi 181,76 182,25 0,27 0,01 Bangunan Lainnya 191,85 192,44 0,31 0,01 Konstruksi Indonesia 191,01 191,51 0,26 0,26 4 Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November
Tabel 4 Persentase Perubahan Indeks Harga Perdagangan Besar () Kelompok Bahan Bangunan/Konstruksi Indonesia Bulan Kelompok Bahan Bangunan Perubahan thd (1) (2) (3) (4) 1. Kayu gelondongan 217,00 217,68 0,31 2. Barang galian segala jenis 225,65 226,77 0,50 3. Kayu gergajian dan awetan 295,05 295,87 0,28 4. Kayu lapis dan sejenisnya 148,69 148,99 0,20 5. Bahan bangunan dari kayu 282,70 284,56 0,66 6. Kertas dan sejenisnya 178,60 178,52-0,04 7. Cat, vernis dan lak 171,48 171,75 0,16 8. Aspal 289,68 289,57-0,04 9. Hasil kilang minyak lainnya 197,33 199,39 1,04 10. Barang-barang dari karet 221,43 222,05 0,28 11. Barang-barang plastik 151,08 151,36 0,19 12. Kaca lembaran 170,76 170,95 0,11 13. Bahan bangunan dari keramik dan tanah liat 197,13 197,14 0,01 14. Semen 170,35 170,14-0,12 15. Batu split 193,92 194,99 0,55 16. Barang-barang lainnya dari bahan bukan logam 184,80 185,05 0,14 17. Barang-barang dari besi dan baja dasar 153,33 153,68 0,23 18. Barang-barang dari logam dasar bukan besi 116,99 117,06 0,06 19. Alat pertukangan dari logam 183,20 183,80 0,33 20. Bahan bangunan dari logam 192,92 192,21-0,37 21. Barang-barang logam lainnya 183,46 183,92 0,25 22. Alat-alat berat dan perlengkapannya 146,49 147,01 0,35 23. Mesin pembangkit dan motor listrik 121,96 122,58 0,51 24. Perlengkapan listrik lainnya 185,33 185,91 0,31 25. Aki (accu) 210,21 210,44 0,11 Inflasi Konstruksi Indonesia 191,01 191,51 0,26 2. Perkembangan Harga Perdagangan Besar/Grosir/Agen Bulan Berdasarkan hasil pantauan BPS, dalam perdagangan internasional bulan, indeks Kelompok Barang Impor, dan Kelompok Barang Ekspor mengalami kenaikan masing-masing sebesar 0,44 dan 0,65 persen dari bulan sebelumnya. Komoditas migas yang mengalami kenaikan harga selama bulan adalah minyak bumi impor, minyak bumi ekspor, dan gas alam cair ekspor. Umum naik dari 171,09 pada Agustus, menjadi 171,89 atau terjadi perubahan indeks sebesar 0,47 persen. Sektor Industri merupakan penyumbang andil terbesar pada perubahan indeks HPB, yaitu sebesar 0,17 persen. Sektor Pertanian, Sektor Pertambangan dan Penggalian, Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 5
Sektor Impor dan Sektor Ekspor menyumbang andil masing-masing sebesar 0,11 persen; 0,01 persen; 0,07 persen dan 0,12 persen. Tabel 5 Persentase Perubahan dan Indeks Harga Perdagangan Besar () Indonesia Bulan menurut Sektor/Kelompok Barang Sektor/Kelompok Barang Agustus Perub thd Agustus Sektor Domestik 1 Pertanian 236,64 238,07 0,60 0,11 2 Pertambangan & Penggalian 212,63 213,39 0,36 0,01 3 Industri 173,01 173,64 0,36 0,17 Perdagangan Internasional 1 Impor 159,00 159,70 0,44 0,07 2 Ekspor 136,44 137,33 0,65 0,12 Umum 171,09 171,89 0,47 0,47 Umum Tanpa Ekspor 181,25 182.03 0,43 0,35 Umum Tanpa Ekspor Migas 174,21 174,93 0,41 0,40 Umum Tanpa Impor 173,62 174,45 0,48 0,40 Umum Tanpa Impor dan Ekspor Migas 177,63 178,35 0,41 0,32 Umum Tanpa Impor dan Ekspor 187,68 188,49 0,43 0,28 Bahan Baku Bahan Baku pada mengalami kenaikan indeks sebesar 0,40 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 179,25 pada Agustus menjadi 179,97 pada. Kenaikan harga Bahan Baku disebabkan oleh kenaikan harga Bahan Baku Lokal, dan Bahan Baku Impor masing-masing sebesar 0,39 dan 0,43 persen. Naiknya harga Bahan Baku Lokal antara lain disebabkan oleh kenaikan harga komoditas di Subsektor Tanaman Perkebunan 1,08 persen dan Industri Pengolahan dan Pengawetan Daging, Ikan Dan Minyak Makan 1,34 persen. Keduanya memberikan andil masing-masing sebesar 0,06 dan 0,05 persen pada perubahan indeks Bahan Baku. Sementara, penyebab kenaikan harga Bahan Baku Impor antara lain adalah naiknya harga komoditas di Subsektor Alat-Alat Berat, Mesin-Mesin Untuk Industri dan Perlengkapannya sebesar 1,26 persen. Kelompok Barang Konsumsi Kelompok Barang Konsumsi pada mengalami kenaikan indeks sebesar 0,38 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yaitu dari 189,15 pada Agustus menjadi 189,87 pada. Penyebab kenaikan indeks Kelompok Barang Konsumsi adalah naiknya indeks Sektor Pertanian 0,49 persen, Sektor Pertambangan & Penggalian 1,47 persen, Sektor Industri 0.37 persen dan Kelompok Barang Konsumsi Impor 0,21 persen. Pada Sektor Pertanian, Subsektor Perikanan menyumbang sebesar 0,07 persen, dan merupakan pemberi andil terbesar. Sementara penyumbang terbesar pada Sektor Industri adalah Subsektor Industri 6 Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November
Minuman Dan Pengolahan Tembakau sebesar 0,06 persen. Pada Kelompok Barang Impor, pemberi andil terbesar adalah Subsektor Benang, Barang-Barang Rajutan, Permadani, Tali Dan Tekstil sebesar 0,01 persen. Kelompok Barang Modal Pada, Barang Modal mengalami perubahan indeks sebesar 0,48 persen, yaitu dari 154,08 pada Agustus menjadi 154,81 pada. Kenaikan ini disebabkan kenaikan barang-barang di Sektor Pertanian, dan Kelompok Barang Modal Impor masing-masing sebesar 1,38 dan 0,97 persen. Sementara, Sektor Industri tidak mengalami kenaikan indeks secara signifikan. Tabel 6 Persentase Perubahan dan Indeks Harga Perdagangan Besar () Bahan Baku, Barang Konsumsi, dan Barang Modal Indonesia Bulan Menurut Sektor dan Kelompok Kelompok/Sektor Agustus Perubahan thd Agustus I. Bahan Baku 179,25 179,97 0,40 0,40 Lokal 187,60 188,34 0,39 0,31 1.1. Pertanian 225,43 226,99 0,69 0,15 1.2. Pertambangan dan Penggalian 212,61 213,37 0,36 0,01 1.3. Industri 174,34 174,82 0,27 0,15 Impor 155,09 155,76 0,43 0,10 II. Barang Konsumsi 189,15 189,87 0,38 0,38 2.1. Pertanian 254,32 255,56 0,49 0,13 2.2. Pertambangan dan Penggalian 279,54 283,66 1,47 0,00 2.3. Industri 176,31 176,97 0,37 0,23 Impor 161,24 161,57 0,21 0,02 III. Barang modal 154,08 154,81 0,48 0,48 3.1. Pertanian 214,14 217,09 1,38 0,01 3.2. Industri 136,41 136,42 0,00 0,00 Impor 177,88 179,60 0,97 0,47 Berita Resmi Statistik No. 70/11/Th. XIII, 1 November 7